Oh My Geum Bi Ep 3 Part 1

Sebelumnya...


Geum Bi dan Hwi Chul langsung dilarikan ke rumah sakit. Dalam kondisi lemah, Geum Bi bisa melihat ayahnya yang tak sadarkan diri dengan kepala berdarah.


Geum Bi kemudian menangis. Di depannya, sang ayah masih belum sadarkan diri dengan leher disangga. Tak lama kemudian, Hwi Chul pun bangun. Begitu bangun, ia langsung protes karena Geum Bi menangis kencang sekali di tengah malam begitu.

"Jangan menangis. Nanti orang berpikir aku sudah mati." ucap Hwi Chul.

"Memangnya kau akan mati?" tanya Geum Bi.

"Tentu saja aku akan mati." jawab Hwi Chul, membuat tangis Geum Bi kian kencang.

"Tapi tidak sekarang. Mungkin 50 tahun lagi. Mungkin saja waktu itu umurmu sudah 60. Kau akan jadi nenek lampir tua." ucap Hwi Chul.


Geum Bi pun terdiam. Diamnya Geum Bi, membuat Hwi Chul bertanya apa Geum Bi ingin dia mati sekarang?

"Aku tidak peduli kau hidup atau mati." jawab Geum Bi.

"Dasar tidak tahu berterimakasih. Dokter bilang apa? Kau terluka?" tanya Hwi Chul.

"Aku tidak memintamu menyelamatkanku." jawab Geum Bi.

"Kau benar. Seharusnya aku meninggalkanmu saja. Dasar jelek." ucap Hwi Chul.


Geum Bi pun kesal mendengarnya. Geum Bi yang kesal langsung mengguncang2kan tubuh Hwi Chul. Hwi Chul protes. Tapi Geum Bi tidak peduli dan terus saja mengguncang2 tubuh Hwi Chul. Geum Bi baru berhenti mengguncang Hwi Chul ketika suster datang. Hwi Chul terkejut saat suster berkata bahwa dirinya terkena gegar otak.

"Bukan hal serius, tapi kau akan merasa mual. Lehermu juga terkilir, jadi jangan bergerak terus. Dokter akan datang sebentar lagi." ucap suster.


Hwi Chul langsung menyalahkan Geum Bi karena sudah membuatnya gegar otak dan lehernya sakit. Geum Bi dengan wajah polosnya berkata kalau ini bukan saatnya untuk marah2. Hwi Chul mendengus kesal. Ia berjanji akan mengikat Geum Bi di langit2 kalau sudah sembuh. Hwi Chul seketika berhenti bicara karena Gang Hee datang.


"Kau baik2 saja?" tanya Gang Hee cemas.

"Kau menghubunginya?" tanya Hwi Chul ke Geum Bi.


"Kau pikir siapa lagi yang bisa kuhubungi? Aku tidak mungkin menghubungi teman2mu yang penipu itu." jawab Geum Bi.

"Jaga bicaramu." omel Hwi Chul.

"Kau ingin bagaimana sekarang?" tanya Gang Hee.

"Dia yang sudah membuatku kecelakaan." jawab Hwi Chul.

"Cuaca semakin dingin. Apa yang mau kau lakukan dengan..."


Hwi Chul langsung memotong kata2 Gang Hee dengan memarahi Geum Bi yang berlari ke tengah jalan. Geum Bi yang gak mau disalahkan malah menyalahkan truk yang sudah menabrak mereka. Gang Hee berkata, kalau Geum Bi harus menjalani CT scan. Hwi Chul pun menakuti Geum Bi kalau CT scan sangat sakit. Alhasil, Geum Bi pun tidak mau menjalaninya.


Dokter memberitahu Hwi Chul tentang hati dan limpa Geum Bi yang mengalami pembengkakan. Dokter berkata ada kemungkinan Geum Bi menderita gangguan metabolisme atau kanker darah. Hwi Chul terkejut, kanker darah?

"Kami sudah melakukan tes darah dan CT scan. Kelihatannya dia baik2 saja." ucap dokter.

"Kau menakutiku saja." jawab Hwi Chul.

"Tapi kita harus melakukan biopsi." ucap dokter.

"Bukankah kau bilang dia baik2 saja?" tanya Hwi Chul.

"Itu menurut pemeriksaan darah dan CT scan. Aku mencemaskan hati dan limpanya yang membengkak." jawab dokter.

"Aku tidak yakin soal limpanya, tapi gejala pembengkakan hati sudah terlihat." ucap Hwi Chul.

"Kami bisa melakukan biopsi secepatnya kalau kau menandatangani ini." jawab dokter.


Sementara di koridor rumah sakit, dua orang suster tampak kelelahan mengejar Geum Bi. Mereka membujuk Geum Bi melakukan pemeriksaan tapi Geum Bi menolaknya.


"Yoo Geum Bi!" teriak suster itu sambil terus mengejar Geum Bi. Gang Hee yang mendengar itu pun terheran2 karena nama Geum Bi berbeda dengan nama Hwi Chul.


Geum Bi mengunci dirinya di kamar mandi. Gang Hee membujuk Geum Bi melakukan pemeriksaan. Gang Hee bahkan berkata kalau pemeriksaan yang akan dijalani Geum Bi tidak akan membuat Geum Bi merasa sakit. Geum Bi tidak percaya. Ia tahu kalau pemeriksaan yang akan dijalaninya akan memberinya rasa sakit.

"Geum Bi-ya, karena ayahmu harus mengurus beberapa hal jadi sebaiknya kau ikut pulang denganku." bujuk Gang Hee.

Geum Bi pun menurut. Ia membuka pintu kamar mandi dan menggelengkan kepalanya. Gang Hee tersenyum dan memeluk erat gadis kecil itu.


Gang Hee dan Hwi Chul bicara di taman rumah sakit. Gang Hee memarahi Hwi Chul yang begitu keras kepala karena membiarkan Geum Bi hidup di jalanan. Hwi Chul pun mengajukan pertanyaan yang sama karena Gang Hee juga sangat keras kepala karena mau menampung dua orang asing di rumahnya.

"Kalau kau mau menolong orang lain, masih banyak orang yang tidak beruntung di luar sana." ucap Hwi Chul.

"Lihat aku!" pinta Gang Hee.

"Kenapa? Kau sudah di sini." jawab Hwi Chul.


"Kau menghindariku sejak kemarin. Tatap mataku." ucap Gang Hee.

"Aku hanya melihat wanita cantik." jawab Hwi Chul.

"Lalu kenapa kau melukis wajah perempuan jelek?" tanya Gang Hee, membuat Hwi Chul langsung teringat tentang dirinya yang melukis wajah Gang Hee beberapa waktu lalu.

Hwi Chul lantas menghela napas, kemudian beranjak pergi sambil bergumam pelan kalau dirinya tidak pernah mengatakan Gang Hee wanita yang jelek.


Hwi Chul dan Gil Ho duduk di kantin rumah sakit. Hwi Chul protes karena Gil Ho membawakannya jus, bukan soju. Gil Ho tidak mempedulikan protesan Hwi Chul dan bertanya apa Chi Soo masih menghubungi Hwi Chul? Hwi Chul tidak menjawab dan ingin muntah. Hwi Chul lalu berkata kalau dia akan kabur dari rumah sakit malam ini.

Gil Ho tidak setuju, ia berkata gegar otak itu sangat berbahaya. Hwi Chul mengaku bahwa ia tidak bisa hidup di jalanan bersama seorang anak kecil. Hwi Chul kemudian memberitahu Gil Ho kalau Gang Hee akan mengurus Geum Bi sementara ini.

"Kenapa kau tidak ikut saja dengannya? Apa kau berusaha mengkhianati kami karena sudah tergoda padanya?" tanya Gil Ho.

"Apa aku pernah merusak semuanya hanya karena seorang wanita?" protes Hwi Chul.

"Ya sudah kalau begitu ikut saja dengannya. Ambil kesempatanmu selagi kau bisa." suruh Gil Ho.

"Aku tidak mau berurusan dengannya lagi." ucap Hwi Chul.

"Kenapa!" sewot Gil Ho.

"Tidak mau ya tidak mau! Aku akan meninggalkan planet ini, jadi jangan mencariku lagi!" ucap Hwi Chul.

"Diamlah kau, dasar bodoh!" maki Gil Ho.


Hwi Chul berusaha kabur dari rumah sakit. Tapi kemudian, Geum Bi memergokinya. Hwi Chul beralasan kalau ia mau cari angin. Namun Geum Bi tidak percaya. Ia yakin Hwi Chul mau kabur dan menasehati Hwi Chul agar tidak tertangkap saat kabur. Hwi Chul bersikeras kalau dia tidak mau kabur.


"Pakai itu lagi." suruh Geum Bi sambil melirik penyangga leher Hwi Chul yang disembunyikan Hwi Chul di balik jaket.

"Urus saja dirimu sendiri." suruh Hwi Chul.

"Aku tidak akan melaporkanmu." ucap Geum Bi.

"Melaporkan apa?" tanya Hwi Chul.

"Kalau kau menelantarkanku. Kau akan masuk penjara lagi kalau sampai mereka tahu." jawab Geum Bi.


Hwi Chul pun tertegun mendengarnya. Geum Bi lantas membantu Hwi Chul kabur. Hwi Chul bersikeras kalau dirinya tidak akan kabur. Geum Bi juga bersikeras kalau dirinya tidak akan melaporkan Hwi Chul ke polisi.

"Kalau aku melarikan diri, apa yang akan kau lakukan?" tanya Hwi Chul.

"Aku sudah mencari tahu. Panti asuhan ternyata tidak seburuk yang kupikirkan. Aku sudah berjanji." jawab Geum Bi.

"Janji apa?" tanya Hwi Chul.

"Saat kau tidak sadarkan diri, aku berdoa kalau kau sadar aku akan pergi ke panti asuhan." jawab Geum Bi.


Hwi Chul lagi2 tertegun mendengarnya.

"Kau ke gereja?" tanya Hwi Chul.

Geum Bi menggeleng.

"Kalau begitu kuil?" tanya Hwi Chul.

"Tidak." jawab Geum Bi.

"Kalau begitu lupakan. Karena kau tidak punya agama jadi doamu tidak akan terkabul. Kau tidak perlu menepati janjimu." ucap Hwi Chul.

"Jangan sok baik denganku." jawab Geum Bi.


Hwi Chul lantas memasang penyangga lehernya dan menyuruh Geum Bi menghubungi Gang Hee keesokan harinya. Namun Geum Bi bersikeras menolak dan malah menyuruh Hwi Chul kabur selagi punya kesempatan.

"Tidak usah pergi kalau begitu. Aku yang akan pergi sendiri." ucap Hwi Chul.

Hwi Chul lantas pergi. Geum Bi mengikuti Hwi Chul. Pasangan ayah dan anak ini kemudian berdebat soal tinggi badan.


Gang Hee menampung Geum Bi dan Hwi Chul di rumahnya. Ia mengantarkan Geum Bi ke kamarnya. Geum Bi pun terheran2 karena itu kamar anak2. Saat menanyakan tentang itu pada Gang Hee, wajah Gang Hee langsung berubah sedih. Geum Bi pun mengira kalau kamar itu dulunya kamar Gang Hee saat masih kecil.


Geum Bi kemudian berbaring di ranjangnya dengan wajah sumringah.


Hwi Chul sendiri merasa tidak nyaman karena harus kembali ke rumah Gang Hee.


Malam harinya, Hwi Chul, Geum Bi dan Gang Hee duduk2 di halaman rumah. Geum Bi yang sudah mengantuk akhirnya jatuh tertidur di pelukan Gang Hee. Gang Hee pun mengelus pipi Geum Bi dan mengaku bahwa ia iri pada Hwi Chul.

"Iri tentang apa?" tanya Hwi Chul.

"Karena kau punya anak semanis dia." jawab Gang Hee.

"Kau tidak tahu apa yang kau bicarakan. Saat dia nakal, aku rasanya seperti ingin membuangnya saja." ucap Hwi Chul.


"Karena itu kau melompat ke depan truk dengannya?" tanya Gang Hee.

"Itu hanya kecerobohan saja. Aku bahkan tidak ingat lagi kejadiannya." jawab Hwi Chul.

"Jujur saja, aku juga curiga padamu. Kupikir kau adalah bagian dari penipu itu. Tapi saat aku melihat kau dengannya, aku tahu kau pria yang baik. Walaupun kau melakukan kesalahan, itu pasti karena terpaksa." ucap Gang Hee.

"Kau tidak tahu apapun tentangku." jawab Hwi Chul.

"Jadi kau memang penipu?" tanya Gang Hee.

Hwi Chul mengiyakan. Gang Hee awalnya terkejut, namun kemudian ia tertawa.

"Aku hanya ingin membantumu." ucap Gang Hee.


"Kau punya dendam?" tanya Hwi Chul.

"Maafkan aku." jawab Gang Hee.

"Tidak perlu minta maaf." ucap Hwi Chul.

"Karena aku jelek?" tanya Gang Hee.

"Lupakan itu." jawab Hwi Chul.

"Itu karena kau tidak mau melihat mataku." ucap Gang Hee.

"Begitulah kalau seseorang sudah merasa bersalah. Mereka tidak akan mau menatap mata orang yang sudah mereka sakiti." jawab Hwi Chul.

"Berapa besar rasa bersalahmu?" tanya Gang Hee.


"Kejahatanku sudah membuat hidupku menjadi sia2." jawab Hwi Chul.

"Apa itu dialog film?" tanya Gang Hee.

"Kau menyadarinya? Aku tidak menyangka kau akan menyadarinya. Itu film lama." jawab Hwi Chul.

"Memangnya kenapa kalau kau membuang sebagian hidupmu? Kau bisa memulainya dari awal lagi." ucap Gang Hee.


Hwi Chul pun tertegun mendengarnya dan langsung menatap Gang Hee yang tersenyum kepadanya.


Tiba2 saja, Hwi Chul muntah2. Gang Hee panik dan langsung memukul2 punggung Hwi Chul. Hwi Chul berkata kalau ia bisa melakukannya sendiri. Gang Hee pun bercanda, ia bertanya apa wajahnya segitu jeleknya sampai membuat Hwi Chul mau muntah. Hwi Chul bilang kalau Gang Hee menyimpan dendam terlalu lama sampai dia merasa mual. Gang Hee pun tersenyum. Tanpa mereka sadari, Geum Bi juga tersenyum dalam tidurnya.


Keesokan harinya, Hwi Chul tampak sibuk membersihkan rumah. Ia mengepel lantai, mengelap pajangan antik Gang Hee dan membersihkan kamar yang ditempati Geum Bi. Saat sedang beres2, ia melihat kuda kayu di kamar Geum Bi. Hwi Chul pun duduk di atasnya. Ia kemudian tertegun saat ukuran tinggi badan Jun Hee.


Hwi Chul kemudian pergi ke halaman belakang. Di sana, ia menemukan sepedanya Jun Hee. Seketika, ingatan Hwi Chul melayang pada kata2 Gil Ho tentang Gang Hee yang memiliki anak perempuan.

Ponsel Hwi Chul kemudian berdering. Jae Kyung yang menghubunginya.


Hwi Chul, Gil Ho dan Jae Kyung ketemuan di taman. Hwi Chul berkata kalau Gang Hee bukan satu2nya target mereka.

"Kenapa kau mencoba mengambil dari sesuatu yang salah?" tanya Hwi Chul.

"Hampir saja semuanya gagal. Kita terus mencoba sampai semuanya gagal." jawab Gil Ho.

"Apa kalian mau jadi manusia rendahan?" tanya Hwi Chul.

"Jangan membuatku tertawa. Kalau bukan manusia rendahan, lalu apa?" ucap Jae Kyung.

"Kau tahu bagaimana para penipu itu dinilai? Penipu terbaik adalah penipu yang membuat korban tidak sadar tentang penipuannya sampai akhir. Penipu bodoh akan ketahuan oleh korbannya setelah penipuan berakhir. Ketahuan sebelum penipuannya selesai adalah penipu yang paling buruk." ucap Gil Ho.

"Kau lah yang paling buruk." jawab Hwi Chul.

"Aku ketahuan karena kalian!" ucap Gil Ho.

"Kenapa aku dibawa2?" protes Hwi Chul.


"Kami sengaja membuat diri kami ketahuan supaya kau tetap bisa bekerja sama dengannya. Dan ini caramu membalasnya? Kau menyakiti harga diri kami sebagai penipu." ucap Gil Ho.

"Kau begini karena kau jatuh cinta pada perempuan itu, kan?" tuduh Jae Kyung.

"Kau sadarlah, kita sudah mengorbankan banyak hal untuk ini. Kalau kita berhasil kita tidak perlu hidup seperti ini lagi. Para pria, berambisilah. Kita harus lebih berambisi." ucap Gil Ho.

"Aku mengerti. Aku sedang berusaha." jawab Hwi Chul.

"Ya tentu saja kau sedang berusaha." ucap Gil Ho.


Gil Ho lantas mengeluarkan pajangan antik palsu yang mirip dengan milik Gang Hee dan menyuruh Hwi Chul menukarnya dengan punya Gang Hee. Hwi Chul pun berkata akan menukarnya kalau punya kesempatan, tapi Jae Kyung yang tidak percaya Hwi Chul menyuruh Hwi Chul melakukannya sekarang.


Hwi Chul pun terpaksa melakukannya. Ia menukar pajangan antik Gang Hee dengan yang palsu. Jae Kyung pun meminta pajangan yang asli yang sudah ditukar dengan Hwi Chul. Hwi Chul keberatan memberikannya. Tiba2, Gang Hee pulang. Hwi Chul langsung menyuruh kedua rekannya bersembunyi. Dan mereka pun bersembunyi di balik sofa.


"Aku langsung pulang begitu pekerjaanku selesai." ucap Gang Hee.

"Kau bolos?" tanya Hwi Chul.

"Kenapa? Orang jelek tidak boleh bolos kerja?" tanya Gang Hee.

"Tentu saja boleh, dan aku tidak pernah bilang kau jelek." jawab Hwi Chul polos.


Gang Hee pun tertawa geli. Sementara Jae Kyung yang sembunyi di balik sofa dengan Gil Ho terlihat kesal melihat pemandangan itu. Gang Hee lantas mengajak Hwi Chul makan setelah Geum Bi pulang sekolah.


Saat hendak masuk, Gang Hee melihat ke arah pajangan antiknya yang sudah ditukar. Entah dia tahu atau tidak, tapi yang jelas wajahnya tampak kecewa. Hwi Chul, Gil Ho dan Jae Kyung pun panik melihatnya. Mereka takut Gang Hee curiga.


"Itu hadiah ulang tahun dari ayahku. Waktu itu, di musim semi, di hari ulang tahunku yang ke-15." ucap Gang Hee.

"Kau pasti sangat menyukainya sejak kecil." jawab Hwi Chul.

"Sebenarnya ini milik orang lain." ucap Gang Hee.

"Orang lain?" tanya Hwi Chul, yang langsung membuat Gang Hee menatapnya.

"Aku melihat sepeda di gudang saat membersihkan rumah. Seperti sepeda anak2." ucap Hwi Chul.

"Sepertinya kita semakin dekat. Tapi kita tidak cukup dekat untuk berbagi kesulitan soal hidup kita. Aku heran kenapa kau dan Geum Bi punya marga yang berbeda. Tapi aku tidak akan bertanya. Aku akan menunggu sampai kau mengatakanya." jawab Gang Hee.


Gang Hee pun masuk ke dalam, namun kata2 Hwi Chul menghentikan langkahnya. Hwi Chul berkata, kalau Gang Hee tidak mau membuang sepeda itu, maka ia akan memperbaiki sepeda itu. Hwi Chul berkata kalau ia sadar tidak seharusnya ikut campur tapi hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mengurangi rasa sakit Gang Hee.

Gang Hee lantas masuk ke kamarnya. Hwi Chul menatapnya dengan iba.


Begitu Gang Hee masuk kamar, Jae Kyung langsung menghampiri Hwi Chul. Ia meminta pajangan antik itu dengan wajah cemburu. Hwi Chul pun terpaksa memberikannya. Setelah itu, Gil Ho dan Jae Kyung beranjak pergi.

Bersambung ke part 2

0 Comments:

Post a Comment