My Golden Life Ep 5 Part 2

Sebelumnya...


Di ruangannya, Do Kyung lagi mikirin bagaimana cara Ji An mendapatkan uang sebanyak itu. Dan khayalan terakhirnya, kalau Ji An mendapatkan uang sebanyak itu dari hasil menjual organ, membuat dia makin panic. Di tengah kepanikannya, tiba2 Seketaris Yoo datang memberitahunya kalau meeting akan segera dimulai.

“Meeting? Meeting apa?” tanya Do Kyung heran.



Seketaris Yoo pun menjawab dengan wajah kesal kalau tadi pagi Do Kyung yang mengajak meeting dengan tim perencanaan strategis.

Seketaris Yoo lantas melirik bungkusan hitam di meja Do Kyung dan penasaran apa isinya.

“Seketaris Yoo, katakan kau membutuhkan 20.000 dollar hari ini. Apa yang akan kau lakukan?” tanya Do Kyung.

Seketaris Yoo pun berkata, akan meminjamnya pada Do Kyung. Do Kyung langsung menjawab tidak akan memberikan Seketaris Yoo pinjaman.

“Aku akan memakai uang sewa.” Ucap Seketaris Yoo lagi.



“Kau tinggal di rumah temanmu. Tidak ada deposit.” Jawab Do Kyung.

“Aku akan menjual arlojiku.” Ucap Seketaris Yoo.

“Kau tidak memilikinya!” jawab Do Kyung. 

“Lalu aku akan meminta uang pesangonku di muka .” ucap Seketaris Yoo.   

“Tidak ada uang pesangon.” Jawab Do Kyung. 

“Aku akan memintanya pada orang tuaku.” Ucap Seketaris Yoo. 

“Apakah orang tuamu akan memberimu uang sebanyak itu?” tanya Do Kyung.


“Ngomong2 apakah plastic itu isinya 20.000 dollar?” tanya Seketaris Yoo.

"Orang tua macam apa yang akan memberikan 20.000 dollar? Tidak seorang pun yang tahu." ucap Do Kyung.

"Kecuali kalau mereka rentenir." jawab Seketaris Yoo. 


Seohyun terkejut melihat ibunya ada di rumah. Sang ibu berkata, dirinya hanya mampir sebentar untuk memeriksa kamar Eun Seok. Seohyun pun pamit, mau ke kelas sorenya tapi Nyonya No tidak terlalu menggubris Seohyun, membuat Seohyun akhirnya pergi dengan wajah kecewa. 


Tuan Seo lagi menurunkan kayu dari lantai atas, tiba2 saja merasa pusing. Ia jatuh terduduk di tangga dan kayu2 yang tadi diangkutnya juga langsung berhamburan. Rekan2 Tuan Seo langsung cemas.




Di saat Tuan Seo lagi cemas mikirin Ji An, istrinya malah ketemuan sama Nyonya No. Nyonya No meminta Nyonya Yang memberitahu Ji An kalau mereka sudah siap menunggu kepulangan Ji An. Nyonya No juga bilang akan memaafkan kesalahan Tuan Seo dan Nyonya Yang yang sudah menculik Eun Seok. Nyonya No kemudian bertanya, kapan ia bisa membawa Eun Seok nya pulang.

“Segera. Ji An membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalahnya.” Jawab Nyonya Yang.



Nyonya Yang lantas meminta Nyonya No mengirim Ji An sekolah keluar negeri. Nyonya Yang bercerita tentang impian Ji An yang ingin menjadi pematung. Nyonya Yang bilang, kalau saja keluarganya tidak bangkrut, ia dan suaminya sudah mengirim Ji An sekolah seni ke Chicago.

“Kami akan mengurusnya.” Jawab Nyonya No.

“Ji An sangat baik dan berbakat.” Ucap Nyonya Yang.

“Cukup! Kau membesarkannya bertahun2, jadi butuh waktu untuk memutuskan hubungan. Untuk bergabung dengan keluarga kami, dia membutuhkan waktu. Kau tidak akan bertemu dengannya sampai dia bisa menyesuaikan dirinya.” Jawab Nyonya No.



Sontak, pertanyataan Nyonya No ini mengejutkan Nyonya Yang. Nyonya No lantas memberikan sebuah amplop pada Nyonya Yang.

“Kami bermaksud membuka toko itu sendiri, lokasinya sangat bagus. Jika kau mengisi formulir itu dan mengirimkannya, staff kami akan menghubungimu.” Ucap Nyonya No.

“Kami tidak membutuhkan ini.” tolak Nyonya Yang.



“Aku mencari tahu tentang kalian sebelum mendatangi kalian. Suami muberusaha keras setelah usahanya gagal. Suamimu adalah pekerja harian. Bukankah seharusnya dia memiliki pekerjaan tetap?” jawab Nyonya No.

Kagetlah Nyonya Yang mengetahui pekerjaan suaminya.

“Eun Seok akan khawatir kalau mengetahui ayahnya adalah kuli bangunan.” Ucap Nyonya No lagi.

“Tidak, kau salah. Suamiku bekerja di sebuah pusat distribusi. Dia manajer di sana.” Jawab Nyonya Yang.

“Itukah yang dikatakan suamimu?” tanya Nyonya No.

Nyonya Yang langsung terdiam. Nyonya No lantas memaksa Nyonya Yang mempertimbangkan sarannya sebagai ganti rugi karena telah membesarkan Eun Seok.



Selesai melayani pelanggan, Ji Soo nangis lagi memikirkan eonni nya. Melihat tangis Ji Soo, Nam Goo pun bertanya, apa orang tua Ji Soo meninggal? Apa cinta Ji Soo ditolak oleh si Mr. Sun? Apa Ji Soo sakit mata? Ji Soo pun menggeleng.

“Kau berhenti menangis kalau ada pelanggan. Pergilah ke psikiater! Aku benci melihat orang menangis.” Jawab Nam Goo.



Toko roti mereka pun kedatangan pelanggan lagi. Seorang nenek dengan cucunya. Ji Soo pun langsung menyuruh nenek itu duduk. Nam Goo heran sendiri melihat sikap hangat Ji Soo ke nenek itu.



Do Kyung masih aja membahas soal Ji An. Kali ini ia membahasnya dengan Gi Jae, sahabatnya. Ia penasaran, bagaimana bisa gadis yang tidak memiliki 5000 dollar mendapatkan uang 20.000 dollar dalam semalam. Do Kyung juga mengaku, pernah mengejek gadis itu.

Gi Jae pun langsung menyuruh Do Kyung mengembalikan uang itu. Ia yakin, gadis itu tengah berupaya menjebak Do Kyung. Ia curiga, ada yang diam2 mengambil gambar Do Kyung saat Do Kyung menerima uang itu. Makin panik lah si Do Kyung ini, apalagi saat teringat ketika dirinya tak sengaja menarik baju Ji An karena mau mencegah agar Ji An tidak pergi.



Ji An meyakinkan Ji Soo yang masih ngambek kalau tidak akan ada yang berubah setelah dirinya pergi. Ji Soo, Ji Tae, Ji Ho akan tetap menjadi saudaranya. Begitu pula orang tua mereka, akan tetap menjadi orang tuanya.

“Aku tidak akan bisa melihatmu lagi setiap hari! Kita tidak akan tinggal bersama lagi!” ucap Ji Soo.

Ji Soo mulai menangis.

“Kalau itu karena uang, kau bisa meminta pekerjaan pada mereka!” ucap Ji Soo.

Ponsel Ji An tiba2 berdering. Ji An mau menjawab, tapi Ji Soo langsung menyingkirkan ponsel Ji An.

“Tidak bisakah kau tetap disini?” pinta Ji Soo.



Ponsel Ji An berdering lagi. Tahu itu dari Do Kyung, Ji An langsung memutus panggilannya. Makin panik lah si Do Kyung ini. Apalagi setelah mendengar kata2 Gi Jae, ia makin takut foto2nya kesebar di internet.



Soo A mengajak Ji Tae menghadiri pernikahan kenalannya besok pagi. Ji Tae terkejut, karena sebelumnya mereka udah sepakat kalau tidak akan menghadiri acara2 seperti itu bersama. Soo A bilang, si mempelai pria adalah cinta pertamanya tapi cintanya ditolak. Soo A mengaku tidak mau pergi sendiri. Ji Tae pun setuju menemani Soo A. Soo A langsung senyum sumringah.



Tuan Seo termenung, memikirkan kata2 istrinya yang ingin menukar putri kandung mereka dengan putri orang lain.



Sementara itu, tangis Nyonya Yang mengalir deras menatap kedua putrinya yang sudah terlelap. Ji An dan Ji Soo terlelap dengan posisi Ji An memeluk Ji Soo dari belakang.



Esok paginya, Nyonya Yang sedang melihat formulir yang diberikan Nyonya No. Saat mendengar suara bel, ia langsung menyembunyikan surat itu di laci. Ia pikir, Hae Ja yang datang tapi ternyata Tuan Seo. Tuan Seo langsung mencari Ji An. Nyonya Yang bilang, Ji An sedang pergi menghadiri pernikahan sahabatnya. Nyonya Yang lantas mengajak suaminya itu bicara.

"Bisnisku gagal saat Ji An mulai masuk SMA. Dia terpaksa melepaskan mimpinya. Dia harus bekerja sampai lulus kuliah. Itu sebabnya dia tidak bisa mempertahankan nilai bagus dan berjuang mencari pekerjaan. Semua yang kau katakan memang benar." ucap Tuan Seo.

"Aku tidak bermaksud menyalahkanmu." jawab Nyonya Yang.


Tuan Seo lantas membujuk istrinya untuk meluruskan kesalahpahaman ini. Namun Nyonya Yang tetap kekeuh ingin mengirim Ji An ke keluarga itu, agar Ji An tidak hidup menderita. Nyonya Yang bilang Ji An bisa hancur kalau tahu fakta sebenarnya.

"Aku! Aku ayahnya! Aku tidak akan membiarkan dia terluka!" jawab Tuan Seo. 

Tuan Seo pun berkata, Ji An mau pergi ke keluarga itu karena Nyonya Yang menakuti2 Ji An kalau keluarga itu akan menuntut mereka. Tapi Nyonya Yang tetap mau mengirim Ji An ke keluarga kandungnya Ji Soo. 

Hyuk membawa Ji An ke kafe kakaknya. Sang kakak pun terkejut melihat gadis yang dibawa oleh adiknya itu.



Ji An mengembalikan jaket Hyuk. Ia juga minta maaf karena tidak datang ke peresmian kafe Hyuk. Ji An kemudian bertanya, kenapa Hyuk begitu baik padanya. Hyuk pun berkata, ada sebuah alasan.



Hyuk lantas mengingat pertemuan pertamanya dengan Ji An. Saat itu, ia adalah murid baru di sekolahan Ji An. Hyuk berkata, ayahnya mengirim dia ke sekolah Ji An agar bisa belajar bisnis karena Hyuk tidak bisa kuliah karena ada desas desus bahwa Hyuk tukang bully di sekolah lamanya.

Hyuk lantas masuk ke kelas seni dan melihat Ji An sedang menggergaji. Hyuk pun langsung jatuh cinta pada Ji An. 



Hyuk berkata pada Ji An, ia jatuh cinta pada kelas seni sejak itu. Hyuk dan Ji An lantas tertawa mengingat kenangan mereka di kelas seni.

Pertemuan mereka pun akhirnya berakhir, karena Ji An ditelpon oleh ayahnya. Ji An terkejut tahu ayahnya ada di Seoul. Tuan Seo mengajak Ji An ketemuan. Ji An pun langsung pergi untuk menemui ayahnya.



Hyuk memanggilkan taksi untuk Ji An. Bersamaan dengan Ji An yang masuk ke taksi, Ji Soo nongol di depan kafe Hyuk. Ia langsung panic melihat sikap ramah Hyuk pada gadis lain. Ji Soo tak sadar, bahwa gadis lain yang ada di dalam taksi adalah Ji An.



Sepeninggalan Ji An, Hyuk pun digoda oleh kakaknya. Woo Hee juga membahas soal perasaan Hyuk pada Ji An. Woo Hee ternyata tahu Ji An adalah cinta pertama Hyuk.

Ji Soo berusaha menghubungi Ji An. Ji Soo mau curhat soal Mr. Sun nya tapi sayangnya Ji An me-reject panggilan Ji Soo.



Ji An akhirnya tiba di taman. Ia terdiam melihat sang ayah yang termenung sendirian di taman. Tak lama kemudian, Ji An pun menghampiri ayahnya. Ia heran ayahnya mengajak ketemuan di taman, bukan di rumah. Tuan Seo beralasan, ada yang mau ia bicarakan. Tuan Seo pun meminta Ji An untuk tidak kaget setelah mendengar apa yang akan dikatakannya. Tuan Seo lantas melarang Ji An pindah ke keluarga kandung Ji Soo. Ji An pun kaget. Ia heran kenapa ayahnya bisa melarangnya  pindah ke keluarga kandungnya.



Bersambung……..

Akhirnya selesai juga sy nulis episode ini….

Ji An mutusin pindah ke keluarga yang sebenarnya keluarga kandung Ji Soo… Sy gak heran sih… mengingat betapa beratnya hidup Ji An ini…. di antara Ji An, Ji Soo, Ji Tae dan Ji Ho yang paling menderita ya si Ji An ini... puncaknya pas kejadian di mall itu, mentalnya terpukul banget… padahal sebelumnya dia fine2 aja, tapi abis kejadian di mall, dia nyerah dan mutusin pindah ke keluarga kandung Ji Soo...

Entah apa jadinya kalau dia tahu keluarga yang dia pikir keluarganya bukan keluarga kandungnya…. mungkin seperti yang dikatakan Nyonya Yang, Ji An akan hancur….

Biang keroknya emang Nyonya Yang nih…. Sy ngerti, sy paham Nyonya Yang ini gak tega lihat penderitaan Ji An, tapi sepertinya bukan alasan yang bijak kalau ‘membuang’ Ji An ke keluarga yang sebenarnya keluarga kandung Ji Soo….

Soal Do Kyung, sumpah sy ngakak terus tiap adegan dia bayangin bagaimana Ji An dapetin uang sebanyak itu…

0 Comments:

Post a Comment