Para dokter di rumah sakit kebingungan karena luka tembak Chung hilang begitu saja tak berbekas. Salah seorang dari mereka mengira Chung adalah alien. Joon Jae diam-diam menguping pembicaraan mereka. Ia langsung melakukan sesuatu setelah mendengar rumah sakit akan melaporkan kasus Chung ke Asosiasi Jantung.
Lalu, apakah yg dilakukan
Joon Jae? Dia dengan sengaja menabrak salah seorang dokter, kemudian menukar
identitas si dokter dengan yang palsu. Setelah itu, Joon Jae menyamar sebagai
dokter dan masuk ke dalam ruangan khusus staff dengan menggunakan ID si dokter
yg tadi dicurinya. Joon Jae lantas duduk di depan komputer dan menghapus rekam
medis Chung.
Setelah itu, Joon Jae pergi
kamar Chung. Ia membangunkan Chung dan mengajak Chung pulang.
Chung memakai piyamanya di kamarnya. Tak lama kemudian, Joon Jae memanggil Chung. Chung pun membuka pintunya. Joon Jae bilang, kalau ibunya pindah ke rumahnya, maka sang ibu akan tidur di kamarnya. Otomatis ia tidak punya kamar, jadi ia berpikir untuk tidur di kamar Chung.
Joon Jae naik ke kamar
Chung. Meski Chung melarang, ia tetap naik. Chung pun langsung menutup pintu
kamarnya. Hahah… Joon Jae pun sewot.
Chung menyalakan musiknya. Joon Jae bingung sendiri mendengar alunan music dari kamar Chung. Chung sendiri nampak memegangi dadanya yg terasa sakit.
Keesokan harinya, Jin Joo mengantarkan Yoo Ran ke rumah Joon Jae. Jin Joo sedikit kesal karena Yoo Ran tidak mempersilahkannya masuk.
Sampai di rumah, Jin Joo
kesenangan saat Dong Shik memberinya sepatu Yoo Ran yang kehilangan. Jin Joo yg
memang penasaran dengan rumah Joon Jae, langsung mengajak Dong Shik ke sana.
Sampai disana, Yoo Ran tetap tidak mempersilahkan mereka masuk. Yoo Ran bilang dia memang ingin membuang sepatu itu karena tidak menyukainya. Jin Joo tak patah arang. Ia beralasan ingin ke toilet dan Dong Shik pura2 haus. Mereka melakukannya agar bisa masuk ke rumah Joon Jae. Yoo Ran pun mengerti dan mengajak mereka masuk.
Jin Joo nampak kagum dengan
rumah Joon Jae. Jin Joo lalu menanyakan Joon Jae. Yoo Ran bilang Joon Jae ada
di lantai atas. Yoo Ran lalu pergi ke dapur untuk membuat teh.
Setelah Yoo Ran pergi, barulah Joon Jae, Nam Doo dan Chung turun dari lantai atas. Jin Joo dan Dong Shik terkejut. Mereka tidak menyangka akan bertemu Nam Doo yang selama ini dikenalnya sbg Goo Baek Appa dan Joon Jae yg dikenalnya sbg Tuan Kim. Tak ingin Joon Jae dapat masalah, Chung langsung mengajak Jin Joo dan Dong Shik bicara di dalam.
Tak lama kemudian, Chung keluar bersama Jin Joo dan Dong Shik. Jin Joo dan Dong Shik bersikap seolah-olah mereka baru kali ini bertemu dengan Joon Jae, Nam Doo dan Chung. Jin Joo memuji ketampanan Joon Jae. Tak lama kemudian, Jin Joo merasa pernah melihat Joon Jae sebelumnya.
“Dubai?” tanya Jin Joo,
membuat Joon Jae dan Nam Doo cemas. Tapi kecemasan mereka langsung hilang saat
Dong Shik bilang mereka belum pernah ke Dubai. Namun Jin Joo tetap merasa heran
karena kata2 Dubai selalu bersarang di otaknya.
Nam Doo takjub mengetahui Chung lah yg menghapus ingatan Dong Shik dan Jin Joo. Ia baru mengerti kenapa ingatannya hari itu hilang dan kenapa Joon Jae bersikap aneh setelah pulang dari Spanyol.
“Cheong, ayo kita bekerja
sama. Jika kau bisa menggunakan keahlianmu menghapus ingatan dengan baik, kita
menerapkan Bill Gates saja. Kita menjadi miliarder di seluruh dunia.” Ajak Nam
Doo.
“Jangan repot-repot. Aku
tidak akan menjadi miliarder. Ini akan membuatku sibuk dengan sia-sia. Jika aku
sibuk, aku tidak punya waktu untuk melihat Heo Joon Jae.” jawab Chung.
“Itu benar.” ucap Joon Jae
sembari memegangi kedua pipi Chung.
“Cheong, aku mengatakan ini
dengan tulus. Jika kau putus dengan Joon Jae, kau harus datang kepadaku. Aku
yang menawan nomor 2, kan?” ucap Nam Doo.
Joon Jae pun sewot, apa yang
diucapkan berandalan ini?
“Ah, yang benar saja. Chung,
aku sungguh, sungguh menyukaimu. Kenapa kau punya begitu banyak hal?” ucap Nam
Doo.
Nam Doo lantas mau memeluk
Chung. Joon Jae pun langsung menghalangi Nam Doo. Chung tertawa melihatnya. Nam
Doo memaksa mau memeluk Chung, Joon Jae pun berusaha keras mencegahnya.
Tiba2 saja, Chung merasakan sakit di dadanya. Joon Jae dan Nam Doo pun langsung cemas. Nam Doo merasa mereka terlalu cepat membawa Chung keluar dari rumah sakit.
Di hari lainnya, Joon Jae lagi2 memergoki Chung yg merasa kesakitan. Namun Chung berusaha menyembunyikan rasa sakitnya di depan Joon Jae.
Malam harinya, Joon Jae memasak pasta favorit Chung. Chung yg baru bangun terheran-heran karena tidak ada orang di rumah. Joon Jae bilang ia menyuruh semua orang pergi karena ingin berduaan dengan Chung. Karena Chung sedang kurang sehat, Joon Jae mengajak Chung membuat pesta di rumah saja. Joon Jae lalu menyuruh Chung mengganti baju.
Saat makan malam, Chung mengajak Joon Jae minum. Joon Jae menolak. Dengan mata berkaca-kaca, Joon Jae bilang kalau ia minum, maka ia tidak akan bisa melepaskan Chung. Joon Jae lantas meminta Chung memberitahunya jika ada cara lain. Joon Jae bilang, Chung mulai jarang makan setelah operasi. Chung juga tak bisa tidur nyenyak dan menahan rasa sakit sendirian. Joon Jae lalu bertanya, apa yg harus ia lakukan. Haruskah ia diam saja melihat kematian Chung.
Joon Jae lantas menatap
gelang Dam Ryung. Tak lama kemudian, ia memakaikan gelang itu ke tangan Chung
dan bertanya, apakah Chung akan baik2 saja jika kembali ke laut.
Mereka lalu berpelukan di
tepi kolam. Joon Jae meminta Chung berjanji, tidak akan menghapus ingatannya
jika Chung pergi. Chung ingin tahu alasannya.
“Kau juga mengatakannya. Daripada
tidak dapat mencintai, karena kau tidak dapat mengingat, lebih baik mencintai
meskipun itu menyakitkan. Karena akan ada kenanganku yang berbagi denganmu, aku
bisa membiarkanmu pergi.” Jawab Joon Jae.
“Maka kau mungkin menjadi sangat menyedihkan. Aku mungkin tidak bisa datang kembali untuk seumur hidup. Maka kau tidak akan pernah tahu apakah aku hidup atau mati. Kau akan terus menunggu.” Ucap Chung.
“Jika kau tak dapat kembali
seumur hidup, aku akan terlahir kembali. Kau juga begitu. Sudah kukatakan
padamu. Cintaku lebih lama daripada waktuku.” Jawab Joon Jae.
“Aku berharap kamu akan
menjadi tenang.” Ucap Chung.
“Jika kita saling
mengingat...kita tak akan kehilangan jalan untuk kembali. Jadi, pada akhirnya
kita akan bertemu lagi.” Jawab Joon Jae.
Keduanya lalu terdiam
sejenak. Setelah itu, Joon Jae menyuruh Chung memilih akan menghapus ingatannya
atau tidak.
Chung terdiam. Tak lama
kemudian, ia mendekatkan wajahnya ke arah Joon Jae dan mengaku sudah membuat
pilihannya. Joon Jae pun mengerti dan mencium Chung.
Bersambung…….
0 Comments:
Post a Comment