Hide and Seek Ep 8 Part 1

Sebelumnya...


Eun Hyuk yang berniat memukul Pil Doo, sontak terkejut saat melihat wajah Pil Doo.

Keterkejutan Eun Hyuk itu pun dimanfaatkan Pil Doo kabur. Ia mendorong Eun Hyuk, lalu melarikan diri.

Eun Hyuk masih syok.


Pil Doo sendiri yang merasa Eun Hyuk mengenalinya pun bertanya-tanya, siapa Eun Hyuk. Ia tidak ingat Eun Hyuk adalah putranya.

Tak lama berselang, ia mengomel karena Chae Rin tidak datang sendirian.


Eun Hyuk kembali ke Chae Rin. Chae Rin langsung menghampiri Eun Hyuk begitu melihat Eun Hyuk.

Chae Rin menanyakan Pil Doo.

Eun Hyuk mengaku, bahwa ia gagal menangkap Pil Doo.

Melihat wajah Eun Hyuk, Chae Rin curiga sesuatu terjadi.


"Ada apa? Wajahmu terlihat seperti terjadi sesuatu. Haruskah aku menunggu sampai kau mau mengatakannya padaku atau sampai kau bersikap seolah tidak terjadi apapun?" tanya Chae Rin.

"Bagaimana denganmu? Bagaimana kau bisa mengenal pria itu? Haruskah aku menunggumu menceritakannya padaku atau menunggu sampai kau bersikap tidak terjadi sesuatu?" balas Eun Hyuk.

Chae Rin terdiam.


Malam harinya, Eun Hyuk minum-minum sambil mengingat masa lalunya. Dengan suara lirih, ia berkata tidak pernah ingin bertemu lagi dengan ayahnya.

Flashback...


Eun Hyuk sedang belajar ketika ayahnya pulang dalam keadaan mabuk.

Pil Doo kesal karena Eun Hyuk tidak menyapanya yang baru pulang sama sekali.

Pil Doo kemudian duduk. Sementara Eun Hyuk terus belajar.

"Kenapa kau membuang-buangmu dengan belajar padahal aku sudah mengajarimu ilmu mencopet. 

Pil Doo lantas menyuruh Eun Hyuk membelikannya minol lagi.


"Ayah bahkan tidak punya uang." jawab Eun Hyuk.

"Katakan pada mereka, kita akan membayarnya nanti." ucap Pil Doo.

 "Siapa yang membolehkan berbuat begitu? Ayah tahu berapa hutang kita?" jawab Eun Hyuk.

Kesal karena Eun Hyuk terus menjawab kata-katanya, Pil Doo pun merobek buku pelajaran Eun Hyuk.

Ia juga menyuruh Eun Hyuk mencuri minol.


Eun Hyuk pun mencuri minol dan sebungkus camilan disaat pemilik toko tengah tertidur. 

Namun si pemilik toko terbangun, membuat Eun Hyuk terkejut dan menabrak rak. 

Akibatnya, ia pun dipukuli pemilik toko.


Eun Hyuk menangis sambil menatap Pil Doo yang tidur pulas dengan tatapan kebencian.


Ia lantas berniat kabur, tapi ia terjatuh. Pil Doo rupanya mengikat kaki Eun Hyuk ke tangannya.

Eun Hyuk pun berusaha melepaskan ikatan di kakinya.
 
Tepat saat itu, Pil Doo terbangun. Ia pun berniat menghajar Eun Hyuk. Tapi Eun Hyuk berhasil melepaskan ikatan itu dan kabur sebelum dipukuli ayahnya. 



Eun Hyuk nyaris saja tertabrak mobil saat kabur. Saat itulah, Pil Doo berhasil menangkap Eun Hyuk.

"Kenapa? Kau mau kabur seperti ibumu dari Jo Pil Doo?" ucap Pil Doo.

Pil Doo lalu menyeret paksa Eun Hyuk masuk. 

Flashback end...


Eun Hyuk menyusuri jalanan dalam keadaan setengah mabuk.

"Kulakukan semuanya untuk kabur dari neraka itu.  Kulakukan semuanya untuk kabur dari pria jahat itu. " ucap Eun Hyuk.

Eun Hyuk lantas terduduk di jalanan.


Nyonya Do terkejut saat Geum Joo mengatakan bahwa Eun Hyuk kabur dari rumah.

"Sudah kuduga. Dia tidak menyukai Kak Yeon Joo sejak awal. Dia tetap di sisi Kak Yeon Joo, karena Kak Yeon Joo bergantung padanya." jawab Dong Joo.

Kesal, Nyonya Do pun memasukkan semangka ke mulut Dong Joo agar Dong Joo diam.

Nyonya Do lalu menyuruh Geum Joo bicara.

Geum Joo pun mengambil sesuatu dari dalam laci.

Ia mengambil album yang berisi foro pernikahan Eun Hyuk dan Yeon Joo yang sempat dibakar Yeon Joo waktu itu.

Geum Joo mengaku, ia mengambil album itu beberapa hari lalu saat coba dibakar Yeon Joo.

Dong Joo kaget. Ia yakin hubungan Eun Hyuk dan Yeon Joo berakhir karena wanita lain.


Nyonya Do membawa masuk album itu ke kamar Yeon Joo. Ia bertanya, apa maksud Yeon Joo membakar album itu. Apa hubungan Eun Hyuk dan Yeon Joo sungguh sudah berakhir.

"Anggap saja ini sebagai akhir dari hubungan kita dengannya." jawab Yeon Joo.

"Apa kau sedang syuting sebuah film? Kau harus mendapatkannya kembali meski harus menjambaknya." ucap Nyonya Do.

Nyonya Do yang kesal mau pergi, tapi Yeon Joo menahannya.

Yeon Joo mengaku bahwa ia sudah berusaha mempertahankan hubungan mereka.

"Tapi semuanya gagal? Bahkan saat kau mencoba semuanya?" tanya Nyonya Do dengan suara bergetar.

Tangis Yeon Joo pecah. Nyonya Do berbalik dan menatap Yeon Joo.

"Itukah sebabnya kau kabur dari pernikahan?" tanya Nyonya Do.

Nyonya Do lantas memeluk Yeon Joo.


Besok harinya, Chae Rin dan Jae Sang heran karena tidak melihat Eun Hyuk.

Jae Sang pun langsung mengatai Eun Hyuk pemalas karena Eun Hyuk belum juga datang.

Ia juga meminta sang ayah membuka mata dan melihat sifat asli Eun Hyuk.

Jae Sang bilang, Eun Hyuk ngelunjak hanya karena diperhatikan oleh sang ayah.

"Jika dia tidak masuk karena sakit, kau harus mengkhawatirkannya lebih dulu. Bisa-bisanya kau berkata begitu. Kau tidak tahu cara memperlakukan pegawaimu?" omel sang ayah.


"Dia izin sakit? Sakit apa? Apa sakitnya parah?" tanya Chae Rin cemas.

"Kenapa kau begitu cemas?" tanya Jae Sang.

"Kapan aku mencemaskannya?" sewot Chae Rin.

"Kau baru saja mencemaskannya. Seharusnya kau bereaksi seperti itu saat aku sakit. Kau tidak boleh khawatir begini hanya karena seorang supir." jawab Jae Sang.


"Berhentilah bicara omong kosong! Hari ini kau yang menyetir." ucap Presdir Moon.

"Aku?" tanya Jae Sang.

"Haruskah ayah yang menyetir! Dasar bodoh!" hardik Presdir Moon, lalu beranjak pergi.


Jae Sang pun menyusul ayahnya tapi kemudian ia balik lagi dan melihat Chae Rin yang sedang mencemaskan Eun Hyuk.

"Sedang apa kau! Cepatlah!" hardik Presdir Moon lagi.

*Ya ampuun, si Jae Sang ini kena hardik mulu. Selalu ngakak kalau udah scene dia dihardik ayahnya.


Chae Rin ke rumah Yeon Joo untuk mencari Eun Hyuk.

Bersamaan dengan itu, Yeon Joo keluar dari dalam rumah.

Chae Rin yang tidak tahu hubungan Yeon Joo dan Eun Hyuk pun terkejut melihat Yeon Joo di sana.

"Ini rumahku. Kau datang untuk menemui Cha Eun Hyuk? Ini juga rumahnya." jawab Yeon Joo.

"Kalau begitu, apakah kau?"

"Kau benar. Aku wanitanya, tapi kami tidak menikah. Aku kabur di hari pernikahan kami. Aku melihatnya memeluk seorang wanita dan menciumnya."


"Kurasa ada kesalahpahaman. Tolong panggilkan dia." pinta Chae Rin.

"Dia tidak ada di sini dan tolong jangan datang lagi." ketus Yeon Joo.

"Lalu dia dimana?" tanya Chae Rin.

"Dia pasti ke suatu tempat yang ingin dia kunjungi sama seperti anjing tanpa tali kekang. Setidaknya dia tidak menemuimu. Kurasa itu menghibur." jawab Yeon Joo.


Chae Rin lalu mengajak Yeon Joo bicara, tapi Yeon Joo menolak dan mengaku kesal setiap kali melihat Chae Rin.

Ia lantas menyuruh Chae Rin datang lagi saat dia meminta Chae Rin datang dengan sopan.

Tangis Chae Rin pecah. Ia benar-benar syok mengetahui Yeon Joo adalah kekasih Eun Hyuk.


Chae Rin lalu menghubungi Eun Hyuk.

Tak lama kemudian, Chae Rin sudah tiba di tempat Eun Hyuk.

"Kau tahu siapa yang baru kutemui? Wanitamu, Ha Yeon Joo. Aku juga mengenalnya. Aku menemuinya beberapa kali. Dia bilang akulah panutannya dan ingin berteman denganku. Tapi belakangan ini, dia mulai melihatku seolah-olah aku adalah serangga. Bukan hanya serangga, tapi dia memandangku seolah aku ini sampah. Aku bertanya-tanya kenapa dia seperti itu. Aku tidak tahu ternyata semuanya karena dirimu."

"Aku tidak memberitahumu karena itu hanya masalahku sendiri." jawab Eun Hyuk.

"Kenapa itu hanya masalahmu? Cha Eun Hyuk, kau...! Kau membuatku menjadi bahan tertawaan! Kenapa aku harus diperlakukan seperti ini!"

"Yeon Joo, dia miskin tapi dia menerima kasih sayang yang cukup dari ibunya. Dia berbeda darimu. Dia tidak menyedihkan sepertimu. Aku juga tidak iba padanya."

"Jadi maksudmu kau iba padaku? Beraninya dirimu! Beraninya dirimu!"


Chae Rin memukuli Eun Hyuk. Ia berkata, meskipun dunia mengasihaninya tapi Eun Hyuk tidak boleh mengasihaninya.

Tangis Chae Rin pecah lagi.

"Itu karena aku sakit! Aku! Entah kenapa tapi aku merasa sakit melihatmu terluka. Awalnya seperti itu. Kau tidak mengerti?" jawab Eun Hyuk.

Chae Rin yang sudah mau pergi pun menghentikan langkahnya. Ia berbalik, menatap Eun Hyuk dengan tatapan kecewa.


Tak lama kemudian, Eun Hyuk pun terduduk lemas. Chae Rin langsung khawatir.

Bersambung ke part 2........

0 Comments:

Post a Comment