Live Up To Your Name Ep 15 Part 1

Sebelumnya...


Im terkejut pasukan Jepang sudah mencapai daerahnya.

Ia teringat peringatan Sayaga bahwa pasukan Jepang akan mencapai Hanyang dalam jangka waktu 15 hari.

Im pun berusaha menyelamatkan dirinya. Ia berusaha meninggalkan tempat itu diam-diam.

Tapi ia nyaris ketahuan! Untunglah Im dengan cepat bersembunyi di bawah kolong salah satu rumah warga.

Setelah keadaan aman, Im bergegas keluar dan pergi. Namun tiba-tiba, ia merasakan jantungnya sakit.


Yeon Kyung sedang memeriksa kondisi kakeknya.

Setelah itu, ia memanggil ambulance dan langsung melarikan kakeknya ke RS.

"Kurasa kelainan katup jantung. Aku akan tiba lima menit lagi. Siapkan ruang operasi dan panggil Profesor Jung." suruh Yeon Kyung.


Im ke rumah Heo Jun. Ia ingat kata-kata Yeon Kyung, bahwa Yeon Yi ada di sana.

Tapi setibanya di sana, ia terkejut melihat seluruh  pelayan Heo Jun yang sudah terkapar tak bernyawa.

"Waktu itu, aku bertemu Yeon Yi di ruangan tempat aku dirawat."


Teringat ucapan Yeon Kyung, Im langsung menerobos masuk ke sana. Tapi tidak ada siapa pun di sana dan kondisi ruangan.... seperti kapal pecah.

Im terkejut. Saat hendak pergi, matanya tanpa sengaja mengarah pada tas Yeon Kyung yang tertinggal di sana.

Ia pun heran, kenapa tas Yeon Kyung ada di sana.

Lalu, ia membuka tas itu dan menemukan sebuah pesan.


Sampai di IGD, Yeon Kyung langsung memeriksa kondisi jantung sang kakek.

Tak lama kemudian, sang kakek pun sadar.

"Kakek sudah sadar? Kakek tahu ada di mana? Kenapa tidak memberitahu?"

"Ini bukan apa-apa, tidak perlu ribut." jawab kakek.

"Bukan apa-apa? Siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Kakek bisa saja meninggal, dan itu bukan apa-apa?" sewot Yeon Kyung.

"Telingaku sakit, kau ribut sekali." protes kakek.

"Kakek sudah tahu penyakit kakek? Tapi kenapa tidak memberitahuku? Waeyo, wae?"


"Kau membuatku malu. Aku mau pulang." ucap kakek, yang langsung dilarang Yeon Kyung.

Yeon Kyung berkata, kakeknya akan segera dioperasi dan ia meminta kakeknya menurut padanya.

Tapi Min Jae bilang, Profesor Jung ada di Incheon dan Profesor Jung mau melakukan operasinya besok.

"Kau sudah bilang ini darurat?" tanya Yeon Kyung.

Min Jae mengangguk.


Yeon Kyung langsung mengambil ponselnya dan berniat menghubungi Profesor Jung.

Tapi dilarang kakek dan kakek terus merengek minta pulang.

Im berkeliaran di jalanan. Ketika Tentara Jepang lewat, ia bergegas sembunyi.

Pergilah ke jembatan yang melewati sungai dan pergilah ke utara sekitar 2 km. Kalau kau terus menuju ke utara selama 30 menit, kau akan melihat rumah terlantar.

Itulah isi pesan yang ditinggalkan Heo Jun.


Tak lama kemudian, Im pun tiba di tempat itu.

Bersamaan dengan itu, Makgae keluar dan Im bersyukur Makgae selamat.

"Anda terlihat tidak sehat." ucap Makgae.

"Aku baik-baik saja, tapi dimana Tabib Heo?" tanya Im.

Makgae pun menoleh ke arah Heo Jun yang tengah merawat orang yang terluka.

Makgae menjelaskan, bahwa orang-orang yang sedang dirawat Heo Jun adalah korban Tentara Jepang.


Usai merawat orang-orang itu, Heo Jun pun menghampiri Im.

Ia menyuruh Im masuk, menemui Yeon Yi.


Im langsung masuk. Ia tertegun melihat Yeon Yi yang terbaring lemas.

Ayah Yeon Yi langsung membiarkan Im memeriksa Yeon Yi.

Im memegang tangan Yeon Yi. Yeon Yi pun terbangun.

"Ahjussi." ucap Yeon Yi lemas.

"Karena datang terlambat dan membuatmu menunggu lama, ahjussi minta maaf. Terima kasih karena kau sudah bertahan selama ini. Ahjussi akan menyembuhkanmu sekarang." jawab Im.

Im pun memeriksa nadi Yeon Yi. Ia terkejut.


Im lalu membahas penyakit Yeon Yi di luar dengan Heo Jun.

"Itu adalah konvulsi. Perutnya lemah sementara livernya baik-baik saja. Tapi sepertinya itu tidak disebabkan oleh penyakitnya." ucap Im.

"Kau benar." jawab Heo Jun.

"Itu terlalu berat untuk seorang anak kecil." ucap Im.

"Keluarganya tinggal di gunung. Dimana mereka berburu binatang liar. Waktu ayahnya pergi berburu, ibunya diperkosa oleh sekelompok bandit. Dan anak itu melihat ibunya sendiri gantung diri. Aku sudah berusaha yang terbaik, tapi cuma kau yang bisa menyelamatkan anak itu. Tapi melihatnya bertahan dengan baik, obatmu pasti memberinya keinginan untuk bertahan hidup." jawab Heo Jun.


Tanpa mereka sadari, seorang Tentara Jepang melihat mereka!


Im dan Heo Jun masih membahas Yeon Yi. Heo Jun berkata, tidak akan mudah merawat Yeon Yi. Im pun berjanji akan melakukan semampunya.

Terntara Jepang muncul dan mengepung mereka.


Im ingat, salah satu si komandan Tentara Jepang yang mengepungnya saat ini adalah orang yang dulu menembak anak kecil itu.


Kakek Choi berdebat dengan cucunya. Ia bersikeras mau pulang tapi Yeon Kyung ingin kakeknya dioperasi agar kakeknya bisa hidup sehat lebih lama.

"Hidup terlalu lama itu melelahkan!" ucap kakek.

"Katakan padaku, apa alasannya. Kenapa kakek melakukan ini?" pinta Yeon Kyung.

"Aku belum jadi ayah yang baik. Aku membiarkan anakku dan istrinya meninggal sebelum aku. Aku tidak layak dioperasi dan hidup lebih lama. Aku ini dokter tapi tetap saja, aku bahkan tidak peduli dengan perasaan anakku. Aku bahkan tidak bisa menyelamatkan istrinya dan aku membiarkan cucuku yang berharga kehilangan orang tuanya waktu masih kecil. Aku tidak pantas hidup lebih lama." jawab kakek.

"Lalu aku bagaimana? Kakek tidak peduli padaku? Aku tidak punya orang tua maupun saudara. Kalau aku tidak punya kakek, aku benar-benar sendirian. Apa kakek benar-benar bisa meninggalkan aku? " ucap Yeon Kyung.

Keduanya pun menangis.


Yeon Kyung keluar dari kamar kakeknya. Ia teringat pesan Im yang menyuruhnya menjaga kakeknya, sebelum Im kembali ke Joseon.


Tak lama berselang, Jae Ha datang.

"Noona, kudengar ayahmu pingsan. Dia baik-baik saja?" tanya Jae Ha.

Yeon Kyung diam saja. Ia hanya menghela nafas dengan mata berkaca-kaca.


Di kamarnya, kakek masih berpikir kalau ia tak layak dioperasi.


Yeon Kyung dan Jae Ha bicara diluar. Yeon Kyung berkata, bahwa kakeknya akan membaik setelah dioperasi.

Jae Ha meminta maaf soal kakeknya.

Yeon Kyung pun berkata, bahwa itu bukan salah Jae Ha.

"Lagipula, collaps nya kakek tidak ada hubungannya dengan kakekmu. Oya, kudengar kau juga ikut membujuk Tuan Park. Gomapta."

"Itu bukan apa-apa." jawab Jae Ha.

Jae Ha lalu menanyakan Im.


Awalnya, Yeon Kyung berkata, kalau Im sedang pergi ke suatu tempat. Tapi saat Jae Ha bertanya, apa Im kembali ke Joseon, ia pun mengangguk.

"Dia pergi untuk selamanya?" tanya Jae Ha.

"Ani, dia akan kembali. Dia bilang akan kembali." jawab Yeon Kyung.

"Kalau tidak pergi untuk selamanya, kenapa dia harus pergi sekarang? Tidak ada yang penting di sana." ucap Jae Ha.

"Jae Ha-ya, itu sesuatu yang penting. Penting baginya dan penting bagiku. Ada seseorang yang harus diselamatkannya. Kali ini, dia tidak bisa meninggalkan anak itu. Supaya dia bisa menyelamatkan anak itu, dia menusuk dirinya sendiri." jawab Yeon Kyung.


Yeon Kyung lantas memalingkan wajahnya. Ia menangis.


Di Joseon, Tentara Jepang berusaha menghabisi Im, Heo Jun dan rakyat Joseon lainnya.

Tepat saat itu, pengawal Heo Jun datang dan berusaha menghabisi Tentara Jepang. Namun karena ia melawan sendirian, ia pun kalah dan jatuh tertembak.

Si komandan lantas berniat membunuh Im.

Tepat saat itu, bantuan datang. Ia tertusuk panah milik rakyat Joseon.

Rakyat Joseon yang dipimpin Doo Chil pun bersatu melawan Tentara Jepang.

Ketika melihat Im, Doo Chil terkejut.

"Eomma! Lihat siapa yang datang!" ucapnya.


Yeon Kyung ke kamar kakeknya. Ia terkejut mendapati kakeknya tidak ada di sana.

Yeon Kyung berlari keluar. Tapi tidak bisa menemukan kakeknya.

Akhirnya, Yeon Kyung menghubungi Jae Seok tapi kakek tidak ada di rumah.

Tak lama kemudian, Yeon Kyung pun akhirnya sadar kemana kakeknya pergi.


Dugaan Yeon Kyung benar. Kakeknya pergi ke rumah abu ayah dan ibunya.

Kakek meminta maaf pada putranya. Ia juga meminta izin untuk hidup lebih lama.

Ia juga menjelaskan, bahwa ia tidak pernah menganggap putranya tidak berguna.

Yeon Kyung lantas masuk dan berdiri di samping kakeknya. Ia juga minta maaf pada ayahnya, karena mengambil waktu ayahnya bersama kakeknya. Ia mengaku, ingin menebus kesalahannya karena sudah bersikap kasar pada kakeknya selama ini.


Yeon Kyung lalu menatap sang kakek. Ia memegang tangan kakeknya dan tersenyum.

Kakek Choi juga membalas genggaman tangan Yeon Kyung dan tersenyum.

Tapi tiba-tiba, kakek collaps lagi.


Di Joseon, Doo Chil senang karena bisa menyelamatkan Im dari ganasnya Tentara Jepang.

Doo Chil pun berkata, kalau ia sudah menjadi pasukan istana sekarang sembar memamerkan pedangnya.

Lalu mereka mulai merawat orang-orang yang terluka sehabis berperang dengan Tentara Jepang tadi.


Sayangnya, mereka kehabisan obat-obatan. Im lalu teringat ketika Yeon Kyung mengobati lukanya.

"Makgae, ambilkan tas nona itu. Cepat!" suruh Im.

Makgae pun bergegas mengambilnya.


Dan dugaan Im benar. Ada beberapa obat-obatan di dalamnya.

Im dan Heo Jun pun menggunakan obat itu untuk mengobati rakyat yang terluka.

Doo Chil dan rakyat Joseon kebingungan melihat obat itu.


Setelah itu, Im melakukan akupuntur untuk melepaskan pembekuan darah.


Doo Chil meminta penjelasan Im soal hari itu. Ia mengaku, tidak bisa tidur berhari-hari setelah Im pergi seperti itu.

Im meminta maaf, sudah membuat Doo Chil melakukan itu.

"Apa yang terjadi padamu? Aku menusukmu dan kau menghilang dari hadapanku."

"Kau sendiri? Kau bilang akan pergi ke utara." tanya Im.

"Apa gunanya pergi sendirian. Aku tidak kenal siapa-siapa di sana. Aku tidak punya keluarga yang harus aku urus." jawab Doo Chil.

"Bagaimana kau bisa memegang pedang di tanganmu?" tanya Im.

"Bahkan Raja dan para Perdana Menteri melarikan diri meninggalkan rakyat. Kita harus melindungi diri kita sendiri bukan? Aku hampir mati tapi kau menyelamatkan nyawaku, kalau aku bisa menyelamatkan nyawa orang dan kemudian mati, ibu dan kakakku akan bahagia. Tapi tetap saja ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kau dan nyawa yang kau selamatkan. Kalau saja aku tidak terlahir sebagai budak, aku bisa belajar teknik pengobatan dan menjadi dokter sepertimu." jawab Doo Chil.


Doo Chil dan teman-temannya pun pamit. Doo Chil mengaku, senang bisa membayar hutangnya dengan menyelamatkan Im.

Doo Chil berharap, Im tetap sehat dan jika mereka bertemu lagi, Doo Chil ingin menjadi saudara Im.

Im dan rakyat Joseon pamit. Mereka bahkan membungkukkan badan, memberi hormat pada Im, sebelum akhirnya pergi.


Kakek mulai dibawa menuju ruang operasi. Sebelum masuk ruang operasi, Yeon Kyung meyakinkan kakeknya kalau Profesor Jung yang akan mengoperasi kakakenya adalah dokter yang ahli. Tapi kakek ingin Yeon Kyung yang melakukannya.

"Cucuku menyelamatkan nyawa banyak orang, kenapa aku harus menyerahkan hidupku pada orang asing?" ucap kakek.

Yeon Kyung terdiam.

"Kenapa? Kau tidak percaya diri?" tanya kakek.

Kakek juga meyakinkan Yeon Kyung, bahwa kecelakaan putranya bukan salah Yeon Kyung.

Yeon Kyung terharu mendengarnya. Ia pun bersedia mengoperasi kakeknya.


Im sendiri sedang bersama Yeon Yi.

Im berkata, bahwa kakak cantik yang ditemui Yeon Yi waktu itu selalu menepati janji.

"Dia mengirimku kepadamu agar aku bisa menepati janjiku padamu. Tapi itu tidak bisa dilakukan hanya dengan keinginanku saja. Ini hanya bisa dilakukan kalau kau membantuku juga. Bisa kau membantuku dengan hatimu?" tanya Im.

Yeon Yi mengangguk.

"Mari kita satukan kekuatan kita dan melakukan ini bersama-sama." ucap Im lagi sembari tersenyum

Yeon Kyung mulai mengoperasi kakeknya.

Di Joseon, Im mengobati Yeon Yi.


Yeon Kyung lega operasi kakeknya berhasil.


Im juga berhasil mengobati Yeon Kyung.

Bersambung ke part 2......

0 Comments:

Post a Comment