Ruby Ring Ep 78 Part 1

Sebelumnya <<<


Chorim masuk ke kamarnya sambil terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada Gilja.

Tapi saat melihat ke sekeliling kamarnya, ia terkejut karena kamarnya kini sudah disulap menjadi begitu cantik, dengan wallpaper yang indah.

Chorim tersenyum.

"Tidak terlalu buruk untuk pengantin baru. Baiklah, kami hanya akan tinggal disini untuk satu tahun. Selama satu tahun ini, aku akan bekerja keras mengumpulkan uang untuk membeli apartemen yang kecil." ucap Chorim.


Lalu, Chorim ingat lagi masalah Gilja.

Ia pun meraih ponselnya dan menghubungi Roo Bi.

"Komo, bagaimana bulan madumu?" tanya Roo Bi.

"Aku sudah di rumah. Roo Na-ya, apa terjadi sesuatu di rumah?"

"Maksud bibi apa?"

"Ibumu, dia mulai menangis setelah aku datang. Dia bilang, ini tentang kau dan Roo Bi. Aku mengira kau melakukan sesuatu atau terjadi sesuatu pada Roo Bi."

"Aniyo, Komo. Jangan cemas." jawab Roo Bi, lalu menyudahi pembicaraan mereka.


Selesai bicara dengan bibinya, Roo Bi langsung ingat kata-kata ibunya tadi di telepon.

Tak butuh waktu lama bagi Roo Bi untuk menyadari bahwa sang ibu sudah mengetahui semuanya.


Gilya yang masih berbaring di kamarnya, tiba-tiba memutuskan untuk memberitahu semua orang kebenaran itu.

Ia mengambil jaketnya dan beranjak dari kamar.

Chorim langsung menghalangi Gilja yang mau pergi.

"Jangan halangi aku!" teriak Gilja.

"Eonni! Ada apa sebenarnya?" tanya Chorim.

"Komo, uri Roo Na... Roo Na..." Gilja pun tak jadi bicara. Ia lantas masuk lagi ke kamarnya dan memutuskan tidak memberitahu semua orang.


Chorim menyusul Gilja. Gilja ingin memberitahu Chorim, tapi tak bisa.

Chorim pun putus asa karena Gilja tak mau cerita padanya.

"Aku akan membuatkanmu bubur." ucap Chorim lalu beranjak dari kamar Gilja.


Tangis Gilja pecah lagi.

"Roo Na, dia berniat bunuh diri terakhir kali. Aku tidak bisa memberitahu siapa pun. Aku tidak mau dia mati. Tapi bagaimana dengan Roo Bi? Uri Roo Bi... mianata... mianata..."


Di kamarnya, Roo Na dapat telepon tentang 'program baru'.

Seseorang memintanya memandu acara tersebut.

Roo Na pun berkata, bahwa ia harus meminta izin terlebih dahulu pada mertuanya.


Roo Na langsung memberitahu keluarga suaminya.

Gyeong Min terkejut, program baru?

"Direktur menghubungiku dan memintaku mengisi acaranya."

Kesal, nenek langsung berteriak memanggil Geum Hee. Tak lama Geum Hee datang dan nenek langsung meminta air dingin pada Geum Hee.

Nenek menentang keras niatan Roo Na untuk kembali memandu acara TV.  Ia tidak ingin ada bencana lagi di dalam rumahnya.


Roo Na berjanji tidak akan membuat kesalahan lagi kali ini.

Tuan Bae lantas meminta pendapat Gyeong Min.

Gyeong Min berkata, jika orang rumahnya setuju maka ia tidak punya alasan mengatakan tidak.

Tuan Bae langsung mempertimbangkannya.

Nenek menyuruh Tuan Bae memutuskannya.

Tuan Bae mengizinkan dengan satu syarat. Roo Na tidak boleh membawa satu orang kru pun ke dalam rumah dan membahas keluarga mereka di TV.

Roo Na setuju.


Roo Na dan Gyeong Min lantas kembali ke kamar. Setibanya di kamar, Roo Na langsung memeluk Gyeong Min dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Gyeong Min.

"Kupikir kau akan menentangnya." ucap Roo Na.

"Meski aku melarangmu, kau akan tetap melakukannya, kan?" jawab Gyeong Min.

"Tidak bisa kah kau mendukung dan menyemangatiku?" pinta Roo Na.

Gyeong Min diam saja.

Roo Na pun menghela nafas. Ia lalu berterima kasih sekali lagi karena Gyeong Min sudah mengizinkannya.

Roo Na lalu masuk ke kamar mandi.


Gyeong Min pun menatap jejak Roo Na.

"Lihat bagaimana serakahnya dirimu, Jeong Roo Bi."

Gyeong Min kemudian teringat kata-kata In Soo.

"Apa menurutmu aku dan Roo Na terlihat bahagia? Apa kami tampak seperti sepasang kekasih?"

Gyeong Min lalu bertanya-tanya, apa dia dan 'Roo Bi' juga bahagia?


Geum Hee menghampiri Se Ra yang baru pulang.

Ia memberitahu Se Ra bahwa Roo Na akan kembali memandu acara televisi.

"Mencoba dan melakukan hal yang baru memang sudah seharusnya." jawab Se Ra.

Geum Hee lalu membicarakan In Soo. Ia mengaku tahu bahwa Se Ra menyukai In Soo.

Geum Hee pun menasihati Se Ra agar berjuang mendapatkan In Soo.

"Jangan pikirkan kata orang lain. Kejar dia dan dapatkan. Aku akan menjaga rahasiamu." ucap Geum Hee lalu beranjak pergi.

Se Ra syok. Haha...


Sambil membuat bubur, Chorim bertanya-tanya apa masalah Gilja sebenarnya.

Tak lama kemudian, ia mendengar suara pintu yang dibuka.


Chorim pun langsung berlari ke depan sambil berteriak memanggil suaminya.

Tapi yang pulang ternyata Roo Bi.

"Mian, Komo. Aku bukan suamimu. Paman Dongpal tidak di rumah?"

"Dia merapikan restoran."


"Ibu dimana?"

"Ibumu sepertinya sakit. Aku yakin dia belum makan seharian ini. Kau yakin tidak melakukan apapun kan?"

"Aniyo, Komo."

"Lalu apakah Roo Bi?"

"Apa yang dikatakan ibu?"

"Mentalnya terguncang. Seperti demensia atau..."

"Komo!"

"Aku serius. Dia bersikap aneh!"


Roo Bi pun langsung membuka pintu kamar ibunya. Melihat sang ibu tertidur, Roo Bi pun kembali menutup pintu kamar ibunya dan tidak jadi masuk.

Setelah Roo Bi pergi, Gilja kembali menangis.

"Mianata, Roo Bi-ya." ucapnya.


Di kamarnya, In Soo memikirkan kata-katanya tadi ke Gyeong Min.

"Jika kau tidak bodoh, kau akan tahu Bae Gyeong Min! Aku tidak bisa mengejanya untukmu. Jadi pikirkanlah sendiri." ucapnya kesal.


Dongpal pulang bersama Soyoung.

Mendengar suara Dongpal, Roo Bi langsung keluar dari kamarnya dan menyambut Dongpal.

Soyoung memberitahu Dongpal kalau Chorim tidurnya mendengkur.

"Aku sudah tahu. Dia lebih berisik dari kereta api. Kalau aku tahu sejak awal, aku tidak akan menikahinya." balas Dongpal.

Mendengar itu, Chorim ngambek dan langsung masuk ke kamar.

Roo Bi, Soyoung dan Dongpal tertawa.

Roo Bi lalu menyuruh Dongpal menyusul Chorim.


"Soyoung-ah, Komo marah. Apa yang akan kau lakukan?"

"Aku hanya bercanda. Aku akan pergi keluar negeri." jawab Soyoung.

Roo Bi tertawa.


Dongpal menjelaskan pada Chorim bahwa ia hanya bercanda mengatakan itu.

Dongpal lalu mendekatkan bibirnya ke bibir Chorim, tapi Chorim langsung menjauhkan dirinya dari Dongpal lantaran malu.

"Ada apa denganmu? Kita ini suami istri." jawab Dongpal.

Dongpal lalu kembali berusaha mencium Chorim tapi gak jadi gara-gara mulut Chorim bau.

Dongpal kemudian mengambil piyamanya dari dalam laci dan mengaku ingin mandi.


Sampai di depan pintu, Dongpal kembali menatap Chorim dan mengatakan bahwa dirinya akan segera kembali.

Sontak Chorim tertawa. Chorim lalu mencium bau mulutnya dan terkejut mulunya bau kimchi.


Gyeong Min tak bisa tidur dan terus memikirkan kebersamaannya dengan Roo Bi di Jeju.


Roo Na yang sudah tidur meracau.

"Ini milikku. Cincin itu milikku."

Gyeong Min lalu menatap Roo Na.

"Apakah dia benar-benar ingat janji yang kuminta saat aku melamarnya?" tanyanya dalam hati.

Bersambung ke part 2............

0 Comments:

Post a Comment