The Promise Ep 14 Part 1



Na Yeon terkejut saat mendengar suara Se Jin.

Se Jin dengan tatapan tajam pun berkata, bahwa Tae Joon sedang tidak ada di tempat dan meminta Na Yeon meninggalkan pesan.

Na Yeon pun penasaran dan ingin tahu dengan siapa dia bicara.

Tepat saat Se Jin hendak menjawab pertanyaan Na Yeon, Tae Joon keluar dari dapur dan langsung merebut ponselnya. Tae Joon mematikan ponselnya.


Na Yeon ingin menangis. Tapi Sae Byeol datang dan menutup matanya dari belakang.

Na Yeon pun pura-pura ceria di hadapan Sae Byeol.

"Siapa ini? Aku tidak tahu." canda Na Yeon.

Sae Byeol pun membuka tangannya.

"Eomma pabo." jawab Sae Byeol.

"Berani sekali kau mengatai ibumu bodoh." balas Na Yeon sambil mencubit pipi Sae Byeol. Sae Byeol pun tertawa.


Sementara itu, Tae Joon dan Se Jin bertengkar. Se Jin marah karena Tae Joon masih belum memutuskan Na Yeon.

"Bukankah kau sudah membiarkanku mengurus semuanya. Jangan khawatir. Akan kutangani ini." jawab Tae Joon sambil menahan amarahnya.

"Rasanya aneh. Seperti inilah perasaan wanita simpanan ketika perselingkuhannya diketahui istri pria yang diselingkuhinya. Aku tidak suka." ucap Se Jin.

"Se Jin-ah."

"Ditambah lagi, selama 5 tahun, kekasihmu setia padamu dan tidak pernah berselingkuh. Aku yakin akan sulit bagimu memutuskannya begitu saja. Baik. Aku mengerti." ucap Se Jin.

Tae Joon meminta maaf. Se Jin pun mengaku tidak menyalahkan Tae Joon. Ia berkata, itu salahnya karena mendekati Tae Joon padahal tahu Tae Joon sudah punya kekasih.

Se Jin lalu berkata, bahwa mereka harus sendiri-sendiri dulu dan beranjak pergi.


Tae Joon mengejar Se Jin dan berniat mengantarkan Se Jin pulang.

"Aku pikir kau tidak suka menyetir." ucap Se Jin.

"Ini tidak nyaman. Aku tidak suka." jawab Tae Joon.

"Lalu kenapa kau menyetir sekarang?" tanya Se Jin.

"Aku hanya berpikir, kau tidak seharusnya menyetir saat ini. Itulah kenapa aku melakukannya meskipun aku tidak menyukainya. Karena aku harus melakukannya. Aku selalu melakukan apa yang harus kulakukan. Meskipun itu tidak nyaman dan aku tidak menyukainya, aku selalu mengurus apa yang perlu kuurus. Jadi jangan cemas." jawab Tae Joon.

"Kau tahu sesuatu? Saat kita masih di Boston, aku tidak bisa pergi ke rumahmu karena penguntit. Selama 5 tahun terakhir, kau terus menolakku selama 4 tahun dan 3 bulan. Kita harus segera kembali dan kau memiliki wanita yang menunggumu. Aku kehilangan akal sehatku. Aku pikir, jika aku kehilanganmu lagi sekarang, maka aku akan kehilanganmu selamanya karena wanita itu. Aku merasa seperti tidak punya pilihan. Itulah kenapa aku membuat cerita penguntit dan pergi ke rumahmu. Tidak pernah ada penguntit yang menguntiku di sana." ucap Se Jin.


"Aku tahu." jawab Tae Joon.

Se Jin pun kaget, mwo?

"Tidak pernah ada penguntit. Aku tahu kau berbohong." jawab Tae Joon.

"Tae Joon-ah."

"Aku bersyukur kau berbohong padaku."

Tae Joon lalu melihat ke arah Se Jin, sesekali dan mengaku selama 4 tahun dan 3 bulan, ia terus berusaha meraih hati Se Jin.

"Itulah sebabnya aku terus menolakmu agar bisa meraih hatimu." aku Tae Joon.


Tae Joon menggenggam tangan Se Jin dan meminta Se Jin bersabar. Se Jin langsung tersenyum mendengarnya.


Di kamarnya, Na Yeon sedang memikirkan wanita yang menjawab telepon Tae Joon tadi.

Ia juga ingat saat melihat Tae Joon di rumah sakit.


Tak lama berselang, Na Yeon dapat SMS dari Hwi Gyeong. Hwi Gyeong mengatakan, bahwa hadiah yang diberikan Na Yeon sangat luar biasa. Ia berterima kasih karena ayahnya yang berada di rumah sakit bisa makan dengan lahap berkat makanan yang diberikan Na Yeon.

Hwi Gyeong tersenyum melihat ayahnya makan dengan lahap. Sang ayah bahkan memuji rasa masakan Na Yeon.


Hwi Gyeong keluar dari kamar ayahnya. Tak lama, ponselnya berbunyi dan ia tersenyum membaca pesan Na Yeon.

"Itu bukan apa-apa. Aku bersyukur ayahmu menyukainya. Terima kasih." bunyi pesan Na Yeon.

Hwi Gyeong pun membalas lagi SMS Na Yeon. Ia berkata, bersyukur bertemu seseorang seperti Na Yeon. Ia membalas SMS Na Yeon dengan wajah berseri-seri.


Saat lagi asyik sms-an dengan Hwi Gyeong, Tae Joon menghubunginya. Tae Joon mengaku sudah berada di Korea.

Na Yeon sontak kaget.

"Kapan kau mendarat? Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Na Yeon.

"Aku bersama seseorang. Aku akan menceritakannya besok." jawab Tae Joon.

"Kau akan pulang ke rumah?" tanya Na Yeon.

"Aku tidak bisa, jadi datanglah ke kafe dekat kantorku besok." jawab Tae Joon.

Na Yeon lantas ingin memberitahu Tae Joon sesuatu tapi tidak jadi dan memilih memberitahu Tae Joon besok. Sepertinya Na Yeon ingin memberitahu Tae Joon tentang Sae Byeol.


Dan benar saja, Na Yeon memang ingin memberitahu soal Sae Byeol. Ia langsung masuk ke kamar ibunya dan menemui Sae Byeol yang lagi menggambar.

Na Yeon memberitahu sang ibu kalau Tae Joon sudah di Korea.

"Benarkah? Kenapa dia tidak memberitahu?" tanya Mal Sook.

"Dia mendarat hari ini. Kurasa, dia menemukan tempat bagus di dekat kantornya." jawab Na Yeon.

"Eomma, bisakah aku menyanyikan lagu beruangnya sekarang?" tanya Sae Byeol.

"Nyanyikan lah besok." jawab Na Yeon.

Sae Byeol lalu berdiri dan latihan menyanyi. Ia menyanyikan lagu beruang di depan Na Yeon dan Mal Sook dengan wajah cerianya.


Di sebuah restoran mewah, Geum Bong kencan buta dengan seorang pria bernama Heo Se Gwang. Geum Bong bersikap seperti orang kaya. Se Gwang lantas mengajak Geum Bong minum wine.


Se Gwang mengantarkan Geum Bong ke sebuah rumah mewah dengan mobil mewahnya. Rupanya Geum Bong mengakui rumah itu sebagai rumahnya.

Geum Bong menyuruh Se Gwang pergi tapi Se Gwang mengaku akan pergi setelah Geum Bong masuk.

Geum Bong pun tak punya pilihan lain selain mendekati pintu gerbang. Ia membunyikan bel. Sontak, terdengar suara dari dalam rumah melalui layar intercome yang menanyakan dia siapa.

"Ini aku, buka kan pintu." suruh Geum Bong.

"Apa?" tanya suara dari dalam rumah.

Geum Bong lantas melirik Se Gwang. Se Gwang dada-dada, sebelum akhirnya masuk ke mobilnya dan beranjak pergi.


Setelah Se Gwang pergi, Geum Bong pun buru-buru pergi.

Di bus, Geum Bong sms-an dengan Se Gwang. Geum Bong meminta maaf karena tidak menemui Se Gwang besok. Ia mengaku akan pergi menonton pertunjukan musik dengan keluarganya.

"Aku kalah dengan pertunjukan musik." balas Se Gwang dibarengi emot ketawa.

Se Gwang lantas mengaku, tidak suka kencan buta tapi bersyukur bisa bertemu Geum Bong hari itu.


Sampai di rumah, Geum Bong langsung cerita ke Na Yeon kalau pria yang kini dikencaninya anak pemilik BSS Group. Dia juga memuji tampilan dan kepribadian Se Gwang. Geum Bong lantas menatap kartu nama Se Gwang. Na Yeon mendengarkannya dengan antusias.

Na Yeon kemudian bertanya, apa Se Gwang pria yang baik.

Geum Bong pun mengaku tidak tahu karena mereka baru bertemu sekali.

*BSS Group ini perusahaan ayahnya Do Hee gaes.


Na Yeon lalu memberitahu Geum Bong kalau Tae Joon sudah kembali ke Korea dan mereka akan bertemu besok.

Sontak, Geum Bong langsung memberi ucapan selamat dan memeluk erat eonninya.


Kyung Wan kaget mendengar permintaan Pimpinan Park. Pimpinan Park berkata, sudah memikirkannya ribuan kali dan berkata Hwi Kyung harus merangkak dari bawah agar mengerti semuanya. Tapi Kyung Wan tidak setuju. Ia cemas Young Sook akan syok mendengarnya. Tapi Pimpinan Park tetap pada keputusannya.


Hwi Kyung ke toko jam, berniat memperbaiki jam Na Yeon. Tapi si pemilik toko berkata, itu jam tiruan dan model jam seperti itu sudah tidak populer lagi.

Tapi Hwi Kyung tidak peduli dan tetap ingin jam itu diperbaiki.

*Itu jam kesayangannya Na Yeon. Jam yang dia berikan sebagai hadiah untuk ibunya di hari ulang tahunnya. Na Yeon memberikan jam itu pada ibunya untuk berterima kasih karena sudah melahirkannya. Nantinya jam ini akan kembali lagi kok ke tangan Na Yeon.

Hwi Kyung kemudian mendapat telepon dari Kyung Wan.


Di Baekdo, semua karyawan kaget membaca pengumuman tentang Hwi Kyung yang dipekerjakan sebagai asisten manajer di gudang AP Food di Ansan.

Mereka tidak paham kenapa Pimpinan Park mengirimkan Hwi Kyung kesana.

Tak lama kemudian, Hwi Kyung lewat di belakang mereka tapi mereka tidak tahu bahwa pria yang lewat di belakang mereka itu adalah Hwi Kyung.


Hwi Kyung lantas menemui Kyung Wan. Ia memuji penampilan Kyung Wan.

Kyung Wan sedikit bercanda, menanyakan apakah dia terlihat seperti seorang Presdir?

Hwi Kyung pun menjawab, bahwa Kyung Wan terlihat seperti seorang Pimpinan.

"Ayahmu akan marah jika mendengarnya." ucap Kyung Wan.


Kyung Wan lalu menyuruh Hwi Kyung duduk.

Hwi Kyung terkejut saat Kyung Wan memberitahunya bahwa ia dipekerjakan sebagai asisten di gudang AP Food.

Kyung Wan berkata, perusahaan rugi besar dengan mengirim seseorang bertalenta seperti Hwi Kyung ke gudang AP Food.

"Kau tidak tahu kenapa dia melakukan ini?" tanya Kyung Wan.

"Aku tahu. Aku tahu dengan baik."

"Kau tahu ini belum terlambat. Lakukanlah apa yang dia mau. Pergilah berkencan. Tujuan terbesarnya adalah membuatmu menikah."

"Jika ayah menginginkannya, aku rasa aku tidak punya pilihan lain. Aku akan mengikuti keinginannya."

Kyung Wan awalnya memuji Hwi Kyung karena mengira Hwi Kyung setuju untuk kencan buta. Namun ia terkejut saat Hwi Kyung mengaku bersedia menjadi asisten manajer di gudang AP Food.


Na Yeon sedang membantu Sae Byeol bersiap-siap. Na Yeon yang tidak tahu apa-apa pun berkata, bahwa Tae Joon akan terkejut melihat Sae Byeol karena Sae Byeol sangat cantik.


Mereka lantas menunggu Tae Joon di restoran, tapi Sae Byeol tidak sengaja menumpahkan air ke jaketnya.

"Ibu sudah bilang, jika ingin minum, pegang gelasnya dengan kedua tanganmu. Kau merusak jaket barumu." ucap Na Yeon.


Tak lama kemudian, Tae Joon datang terkejut melihat sosok Sae Byeol. Lebih terkejut lagi, saat mendengar Na Yeon dipanggil ibu.

Na Yeon lantas melepaskan jaket Sae Byeol karena melihat Sae Byeol kepanasan.

"Eomma, kapan ayah akan datang?"

"Ayo minta ayah membelikan sesuatu yang enak untuk kita saat ayah datang nanti."

"Aku ingin daging babi. Ibu ingin apa?"

"Ibu mau omurice."

Tae Joon yang syok, langsung pergi meninggalkan restoran.


Di depan restoran, sambil melihat ke arah Na Yeon dan Sae Byeol, Tae Joon menghubungi seseorang.

Tae Joon rupanya menghubungi ibunya. Sang ibu yang tengah menari di depan cermin dengan suara musik yang kelewat keras, tidak mendengar bunyi ponselnya.


Na Yeon berusaha menghubungi Tae Joon tapi tidak dijawab Tae Joon.

Sae Byeol pun mengajak Na Yeon pulang.

"Mianhae. Sesuatu mungkin terjadi pada ayahmu jadi tunggu lah sebentar lagi." pinta Na Yeon. Sae Byeol pun mengangguk.

Bersambung ke part 2............

0 Comments:

Post a Comment