The Promise Ep 18 Part 2



Eun Bong yang baru masuk ke rumah terus ke dapur karena mendengar suara Joong Dae yang sedang ribut dengan seseorang.

Joong Dae lagi bertengkar dengan pacarnya di telepon. Ia tak terima diselingkuhi pacarnya.

"Terserah lah! Lakukan apapun yang kau suka!" teriak Joong Dae, lalu menutup teleponnya.

Joong Dae lantas menangis. Ia duduk di meja makan dan menelungkupkan wajahnya.


Eun Bong menarik kursi dan duduk di depan Joong Dae.

Joong Dae mendongak dan langsung menghapus tangisnya begitu melihat Eun Bong.

"Kau sudah lama?" tanya Joong Dae dengan wajah malu.

"Kau punya pacar rahasia? Wae? Dia mencampakkanmu? Karena pria lain?"

"Aku harap begitu. Itu akan lebih baik."

"Lalu kenapa? Aku harus tahu agar bisa menghiburmu agar aku, si penyewa ini, bisa berhati-hati."

"Ibuku menemukan pria lain."

Eun Bong kaget, mwo?

"Dia akan menikahinya, itulah sebabnya dia menyuruhku pindah."

"Ibumu seorang wanita. Itu baik jika dia menemukan pria yang bisa membuatnya bahagia. Ada apa denganmu?"

"Coba kalau kau ada di posisiku, kau tidak bisa mengatakan hal itu. Kau tahu seperti apa arti ibuku bagiku? Setelah ayahku meninggal, hanya ada ibuku dan aku. Dia adalah temanku, pacarku dan kakak besarku. Aku sangat bergantung kepadanya."


Joong Dae menangis lagi.

Eun Bong pun menghapus tangis Joong Dae dan mencubit pipi Joong Dae.

"Memangnya kau ini anak bayi?" tanya sembari tertawa, tapi tangis Joong Dae malah tambah kencang. Ia pun memeluk Eun Bong dan menangis kencang.


Na Yeon sedang merapikan rambut Sae Byeol.

"Apa ayah marah pada kita?"

"Sae Byeol-ah, kenapa kau berpikir ayah marah?"

"Karena aku tidak menyanyi lagu beruang untuknya malam itu."

"Aniya, ayah tidak marah. Ayah hanya sibuk. Ibu salah hari itu. Kita pergi ke rumah ayah di tengah malam, sehingga kau ketiduran."

"Eomma, appa eonje wa? Dia akan hidup dengan kita kan?"

"Ibu rasa, pekerjaan membuat ayah sibuk. Dia akan datang setelah beberapa hari."

"Guruku bilang, ayah beruang sibuk mencari makan untuk anak beruang. Uri appa sibuk mencari makan untukku, kan?"


"Uri Sae Byeol sangat pintar. Darimana kau mendapatkan kepintaran itu?" tanya Na Yeon sambil tersenyum pahit.

"Entahlah." jawab Sae Byeol.

"Kau ingin bermain dengan ibu?" tanya Na Yeon.

Na Yeon lalu menggelitiki Sae Byeol.


Geum Bong yang masih berada dibawah selimutnya, dihubungi Se Gwang. Sontak dia kaget dan langsung bangun. Dia berkata, bahwa ia sudah bangun dari tadi dan sedang minum kopi. Se Gwang mengajak Geum Bong keluar. Ia mengaku, akan tiba di rumah Geum Bong sejam lagi.

"Aku ada bisnis di dekat rumahmu." ucap Se Gwang.

Se Gwang mengajak Geum Bong jalan-jalan dengan mobilnya dan menyuruh Geum Bong siap-siap karena ia akan tiba sejam lagi.

Panic lah Geum Bong, apalagi saat melihat jam.


Geum Bong langsung turun tanpa mandi terlebih dahulu.

Na Yeon menyuruhnya makan karena sang ibu membuatkan sup favoritnya tapi Geum Bong menolak dan langsung pergi.

"Dia tidak melakukan apapun. Apa yang membuatnya begitu sibuk?" ucap Mal Sook heran.

"Geum Bong sudah besar." jawab Na Yeon.


Na Yeon lalu mencicipi sup buatan ibunya dan memuji rasanya.

Sementara Sae Byeol asyik menyantap nasi dan lauk egg roll favoritnya.

Mal Sook lantas mengajak Na Yeon ke pasar setelah makan.

Na Yeon pun menyuapi Sae Byeol sup nya.


Se Gwang berhenti di depan sebuah rumah mewah.

Ia lalu memencet bel dan terdengar lah suara dari layar intercom.

"Ini Se Gwang. Aku datang mengantarkan mobil karena pimpinan ingin menyetir sendiri hari ini. Aku akan kembali lagi besok."


Setelah itu, Se Gwang menelpon temannya dan menyuruh temannya bersiap.

"Ibunya punya restoran ayam dan rumahnya sangat besar. Dia sangat manis. Gadis mana yang tidak bisa aku menangkan hatinya? Aku ini Heo Se Gwang."


Sementara itu, Geum Bong berlarian menuju rumahnya. Saat berlari, hak sepatunya patah. Geum Bong kesal. Ia lalu mengetuk-ngetukkan sepatunya ke aspal agar hak sepatunya kembali terpasang.

Setelah itu, Geum Bong kembali memakai sepatunya dan berlari lagi.


Geum Bong akhirnya sampai di 'rumahnya'. Ia turun dari taksi dan berdiri di depan 'rumahnya'.

Tak lama kemudian, Se Gwang datang dengan sebuah motor.

Sontak, Geum Bong terkejut Se Gwang datang naik motor, bukan mobil seperti yang tadi dibilang.

Se Gwang pun memberikan helmnya pada Geum Bong dan menyuruh Geum Bong naik.


Se Gwang melajukan motornya dengan kencang. Di belakang, Geum Bong teriak-teriak sambil melambaikan tangannya.

Geum Bong lantas meminta Se Gwang memacu motor dengan lebih cepat.


Tuan Bae memberikan daftar perusahaan yang akan diakuisisi Baekdo pada Tae Joon.

Sambil membaca laporan yang diberikann Tuan Bae, Tae Joon meminta laporan penjualan AP Food dan akun pertanggungjawaban AP Food. "AP Food?"

"Kudengar mereka adalah orang-orang yang memakan dana Baekdo."

Tuan Bae pun berkata, bahwa AP Food tidak ada harapan lagi.

Tae Joon tersenyum dan meminta Tuan Bae terus membantunya di masa depan.

"Tidak peduli dengan rumor yang berkembang, kau akan menjadi penerus Baekdo."

Sontak Tae Joon kaget, penerus?

"Pimpinan mengirimkan anak lelaki satu-satunya ke AP Food yang gagal. Disamping itu, dia bekerja di gudang AP Food di pinggiran kota."

Tuan Bae lantas menanyakan tanggal pernikahan Se Jin dan Tae Joon.

"Itu hanya rumor kosong dan ini kantor, tempat bekerja jadi jangan menanyakan masalah pribadiku." sentak Tae Joon.


Setelah Tuan Bae pergi, Tae Joon dihubungi Se Jin. Se Jin mengingkatkan Tae Joon soal makan malam di rumahnya dan berkata, akan menjemput Tae Joon nanti di kantor.


Hwi Kyung sedang menurunkan puluhan kardus dari mobil box.

Sementara si Kepala Gudang sibuk menghitungi kardus2.

"Kenapa ada banyak hasil dari Baekdo?"

"Jangan mulai lagi. Saat kami pertama kali bergabung dengan Baekdo, kami tidak mendapatkan hasil apapun. Itu menjadi kacau ketika pimpinan jatuh sakit."

"Apa maksudmu?" tanya Hwi Kyung.

"Sejujurnya, saat AP Food diakuisisi Baekdo, banyak pihak Baekdo yang menentangnya. Pimpinan berjuang sendiri mempertahankan AP Food. Tapi setelah dia jatuh sakit, tidak ada yang peduli pada AP Food. Dengan kondisi seperti ini, karyawan mana yang mau bekerja disini?"

"Bukankah lebih baik jika dijual saja?"

"Kau tahu berapa banyak karyawan yang dipecat saat AP Food diakuisisi? Kau tidak akan tahu siapa yang akan dipecat lagi jika AP Food kembali diakuisisi."

Hwi Kyung pun kembali bekerja.


Young Sook ke gudang AP Food dan kaget melihat suasana gudang.

Ia lalu menemui Kepala Gudang dan menanyakan dimana Hwi Kyung.


Saat itu, Hwi Kyung tengah meletakkan barang ke atas rak. Ia pun terkejut saat melihat kedatangan ibunya.

Young Sook menatap kesal Hwi Kyung. Hwi Kyung tersenyum melihat ibunya.


Young Sook pun langsung menemui Kyung Wan. Ia mengaku kecewa pada Kyung Wan.

"Maafkan aku, aku tidak tahu harus mengatakan apa soal Hwi Kyung."

"Meskipun pimpinan menyuruh mengirimnya kesana, kau tidak seharusnya melakukannya."

"Aku juga merasa tidak enak, tapi aku tahu ayah punya alasan yang baik."

"Dan kau membuat calon suami Se Jin menjadi Direktur Manajemen Strategi? Apa semua ini, penerus Baekdo bekerja di gudang yang kotor? Rumor telah menyebar. Apa aku salah?"

"Kau benar, tapi aku berani bersumpah, aku tidak menginginkan posisi Hwi Kyung. Bahkan meskipun Se Jin atau Tae Joon serakah, aku tidak akan memaafkan mereka."

"Bisakah aku mempercayaimu?"

"Setelah Hwi Kyung mendapatkan kekuatan dan siap mengambil alih perusahaan, aku akan mundur. Aku akan tetap disini sampai saatnya tiba."


Yoo Kyung tiba-tiba datang. Ia pun ribut dengan Young Sook.

"Yoon Young Sook, ayah masih hidup. Tidak akan ada seorang pun yang tahu apakah ayah akan memilih anak laki-lakinya yang tidak punya bakat atau memilih cucunya yang serakah."

"Cukup!" pinta Kyung Wan.

"Se Jin Eomma, kau harusnya menjaga mulutmu agar orang-orang tidak bergosip tentang kehamilan diluar nikah Se Jin.

Young Sook yang kesal, akhirnya memutuskan pergi. Tapi Yoo Kyung terus menyindirnya.

"Urus saja urusanmu sendiri. Yoo Young Sook, kau pasti senang. Aku dengar, Hwi Kyung berkencan dengan putrinya Baek Dong Jin. Kau akan berbesanan dengan cinta pertamamu. Jangan bilang, kau sangat antusias."


"Geumanhae!" Kyung Wan membentak Yoo Kyung, menyuruh Yoo Kyung berhenti.

Kesal, Young Sook pun pergi.


"Eommonim!" panggil Kyung Wan.

"Biarkan saja. Kenapa kau panggil dia ibu? Aku heran kenapa ayahku ingin berbesanan dengan cinta pertama istrinya. Apakah dia terkena demensia atau dia ingin mengontrol perasaan istrinya?"


Young Sook ke rumah sakit dan protes karena suaminya meletakkan Hwi Kyung di AP Food. Tapi Pimpinan Park bilang, bagus untuk Hwi Kyung jika

menderita sekarang. Young Sook makin marah tapi Pimpinan Park malah ketawa.

"Kau tidak pernah berubah."

"Apa maksudmu?"

"Kau terlihat makin cantik saat marah. Aku selalu jatuh cinta padamu saat kau marah." ucap Pimpinan Park, membuat Young Sook sedikit tersenyum.

"Kau sudah bicara pada Hwi Kyung agar tidak melakukan hal aneh saat berkencan, kan?"

"Dia tidak akan melakukannya. Dia sudah besar sekarang." jawab Young Sook.


Na Yeon sedang bersiap-siap. Ia memasukkan semua bahan makanan ke dalam box.

Lalu sang ibu datang membawakan berbagai macam kimchi.


Na Yeon pun tiba di kediaman Yoo Kyung. Ia terkejut mengetahui yang memesan jasanya adalah Yoo Kyung.


Na Yeon lantas teringat saat Kyung Wan membawanya ke rumah itu dulu.

Sadarlah Na Yeon bahwa ia harus memasak untuk Tae Joon dan Se Jin.


Bersambung.......

0 Comments:

Post a Comment