The Promise Ep 22 Part 2

Sebelumnya...


Hwi Kyung dan Do Hee bertemu di restoran iga bakar.

Do Hee menyuruh Hwi Kyung memegang sepotong iga, lalu mengambil foto Hwi Kyung.

Setelah itu, ia mengambil foto mereka lagi makan iga.

Hwi Kyung : Haruskah kita melakukannya?

Do Hee : Sudah kubilang aku butuh bukti untuk kencanku.

Hwi Kyung : Haruskah kau mengambil fotoku makan iga?

Do Hee : Aku tidak bisa duduk disamping orang yang kubenci dan makan tanpa mereka. Iga adalah makanan favoritku. Sekarang kau mengerti kenapa aku butuh foto ini kan?

Hwi Kyung meminta Do Hee mengatakan yang sebenarnya. Ia berjanji, akan menolong Do Hee sebisanya.


Sambil menyantap iganya, Do Hee mengaku senang karena mereka bisa saling memahami satu sama lain.

Do Hee : Aku tidak tertarik untuk menikah, tapi ayahku memaksaku. Dia mengancamku. Dia bilang, 'kau mau pergi berkencan atau keluar dari pekerjaanmu sebagai reporter?', jadi jelas aku memilih kencan buta. Kau adalah pria ketujuh.

Hwi Kyung : Kenapa kau sangat membenci pernikahan?

Do Hee : Bagaimana denganmu? Bukankah kau juga membenci pernikahan sehingga kau mau melakukan sandiwara ini? Atau rumor itu benar, tidak ada wanita yang memuaskanmu? Itulah kenapa pernikahanmu gagal? Wanita seperti apa yang kau sukai?


Kesal dengan pertanyaan-pertanyaan Do Hee, Hwi Kyung mengajak Do Hee.

Hwi Kyung berdiri duluan.

Do Hee mengaku, bahwa ia juga sama seperti Hwi Kyung. Dua kali dikecewakan pasangannya.

Hwi Kyung menatap Do Hee.

Do Hee berkata, rencana pernikahannya berantakan.

Do Hee menatap Hwi Kyung. Ia kesal melihat tatapan Hwi Kyung padanya yang seolah mengasihaninya.

Hwi Kyung : Kau bertindak sebagai korban, tidak seperti dirimu.

Do Hee : Aku tahu ini tidak seperti diriku, tapi seperti itulah masa laluku.

Do Hee lantas menyuruh Hwi Kyung duduk lagi. Ia berkata, tidak bisa menghabiskan iganya sendirian.


Hwi Kyung kembali duduk. Do Hee menanyakan rumor Hwi Kyung.

Do Hee : Rumor itu salah, kan? Kebanyakan orang lugu pura-pura sebagai pemain, mengatakan hal seperti itu. Jangan cemas. Aku yakin, aku tidak akan menyukaimu.

Do Hee lalu mengajak Hwi Kyung bertemu 3 kali seminggu agar tidak lagi diganggu orang tua mereka.

Ia mengulurkan tangannya, menyuruh Hwi Kyung berjanji. Tapi Hwi Kyung diam saja.

Do Hee yang greget, akhirnya meletakkan tangan Hwi Kyung di atas tangannya.

Do Hee : Aja! Aja! Fighting!

*Ingat Seol Yeon Hwa, ini kalimat andalannya Yeon Hwa.

Hwi Kyung : Oke.


Mal Sook masih kesal. Ia tidak menyangka Tae Joon bisa sekejam itu mencampakkan Na Yeon setelah semua yang dilakukan Na Yeon.

Tak lama, Geum Bong datang membawakannya makanan. Tapi Mal Sook tidak mau makan.

Geum Bong pun jadi kesal.

Mal Sook lantas menanyakan Na Yeon. Geum Bong bilang, Na Yeon pergi jalan-jalan dengan Sae Byeol.


Geum Bong keluar dari kamar sang ibu. Tak lama kemudian, Na Yeon pulang.

Geum Bong : Kenapa kau begitu lama?

Na Yeon : Ibu di rumah?

Geum Bong : Suasana hatinya sedang buruk.


Na Yeon ingin ke kamar tapi Geum Bong mengajaknya bicara.

Geum Bong : Aku tidak berpikir Tae Joon akan kembali! Tae Joon bukan Tae Joon yang kita kenal dulu! Eonni, lepaskan saja dia! Kau dan Sae Byeol bisa hidup tanpa dia! Kalian bisa hidup seperti ini, aku akan membantumu!

Na Yeon : Aku akan mengurus masalah ini, jangan khawatir.

Geum Bong : Kenapa kau jadi menyedihkan, menangis dan menempel pada pria yang tidak menginginkanmu! Ludahi wajahnya dan mintalah putus!

Na Yeon : Bagaimana bisa kau mengatakannya semudah itu?

Geum Bong : Eonni-ya, kau pikir mudah bagiku mengatakannya? Kau tidak pernah bercermin? Kau tahu seperti apa dirimu belakangan ini? Kau terlihat seperti pahlawan dalam film sedih! Aku tidak bisa melihatmu begini!

Na Yeon pun berkata, ia juga ingin melepaskan Tae Joon tapi tidak bisa.

Tangis Na Yeon pecah.

Geum Bong pun mendekati Na Yeon.

Geum Bong : Eonni, uljima.


Mal Sook datang dan memarahi Geum Bong yang sudah membuat Na Yeon menangis. Mal Sook lalu menyeret Geum Bong keluar.


Tangis Na Yeon baru berhenti saat Tae Joon menghubunginya.

Tae Joon : Aku menuju ke rumahmu jadi keluarlah.


Di kamarnya, Se Jin lagi melihat barang-barang bayinya.

Tak lama kemudian, Yoo Kyung datang membawakannya tonic.

Tapi baru mencium bau tonicnya, Se Jin sudah muntah.

Yoo Kyung menepuk-nepuk punggung Se Jin.

Tuan Jang datang dan kasihan melihat Se Jin muntah-muntah seperti itu.


Yoo Kyung lalu membantu Se Jin berbaring.

Se Jin : Apa aku juga seperti ini saat masih di kandunganmu?

Yoo Kyung : Aku sangat menderita saat hamil dirimu, jadi aku bersumpah tidak mau punya bayi lagi. Saat aku ingin hamil lagi, aku tidak pernah bisa.

Se Jin : Itu artinya aku mirip denganmu

Yoo Kyung : Mwo?

Se Jin : Jika aku mirip ayah, aku akan menjadi anak yang baik.


Keluar dari kamar Se Jin, Yoo Kyung langsung tegang karena kata-kata Se Jin tadi.


Tae Joon dan Na Yeon bertemu di taman.

Tae Joon : Bawa Sae Byeol keluar.

Sontak Na Yeon kaget.


Bersambung.......

0 Comments:

Post a Comment