• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Showing posts with label Babel. Show all posts
Showing posts with label Babel. Show all posts

Babel Ep 16 Part 3 (EPISODE TERAKHIR)

Sebelumnya...


Di kantornya, Woo Hyuk sedang menonton berita Nyonya Shin.

Jae Il melaporkannya dari lokasi kejadian, bahwa masa penahanan Nyonya Shin resmi berakhir malam ini dan pengadilan akan kembali menerbitkan surat perintah. Surat perintah akan dikeluarkan malam ini.


Pengacara Kwon datang. Woo Hyuk pun langsung mematikan TVnya.

"Dia benar-benar sesuatu. Sulit baginya untuk berubah." ucap Pengacara Kwon.

Woo Hyuk mau pergi.

Pengacara Kwon : Kau mau kemana?

Woo Hyuk : Aku mau ke suatu tempat.

Pengacara Kwon : Kapan kau kembali? Kau ingat kan kita ada pesta untuk menyambut Manajer Oh?

Woo Hyuk : Kupikir aku akan sedikit terlambat.

Pengacara Kwon : Kau mau kemana?

Dan Woo Hyuk pun langsung pergi tanpa memberitahu Pengacara Kwon dia mau kemana.


Woo Hyuk pergi ke kuil untuk mendoakan ibunya.


Setelah itu, ia ke penjara.

Sipir penjara berkata, bahwa tahanan yang ingin dikunjungi Woo Hyuk menolak semua kunjungan.

Woo Hyuk pun minta tolong sipir memanggilkan tahanan itu.


Ternyata tahanan yang ingin dikunjungi Woo Hyuk adalah Nyonya Shin.

Woo Hyuk : Sudah lama. Kurasa tidak seharusnya aku menanyakan kabarmu.

Nyonya Shin : Kau tahu alasanku datang menemuimu? Aku ingin menunjukkan kepadamu betapa baiknya aku selama ini. Aku tidak mau kau salah paham, berpikir aku tidak mau menemuimu karena aku mengalami kesulitan.

Woo Hyuk : Lega mendengarmu melakukannya dengan baik.

Nyonya Shin : Bagaimana denganmu? Kau bahagia dengan Jung Won.


Melihat reaksi Woo Hyuk, Nyonya Shin sadar Woo Hyuk dan Jung Won sudah putus.

Nyonya Shin lantas tertawa.

"Kau memohon padaku, yang membunuh ayahmu, untuk menyelamatkannya. Hubungan kalian bahkan belum sampai setahun tapi kalian sudah putus. Sarang? Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di dunia ini, kan?"

"Berhentilah." jawab Woo Hyuk.

"Tidak mudah menjalani kehidupan, bukan?" tanya Nyonya Shin.


"Karena kau itu sangat sulit." jawab Woo Hyuk.

"Hidupku tidak perlu banyak menggunakan tubuh. Jadi aku akhirnya menggunakan otakku. Apakah kau tahu apa yang kupikirkan sepanjang hari? Kau dan Jung Won. Bagaimana aku bisa membunuh kalian dengan cara yang lebih menyakitkan? Seribu atau sepuluh ribu jalan masuk ke pikiran saya. Dari pagi hingga tidur. Bahkan dalam mimpi juga. Kau tidak tahu dirimu  memberi kukesenangan, bukan?" ucap Nyonya Shin.

"Aku tahu betul itu, menjalani kehidupan dengan pikiran membenci seseorang benar-benar menyakitkan." jawab Woo Hyuk.

"Aku akan segera bebas. Saat itu, aku akan membuat kalian berdua bertemu. Karena aku akan membunuh kalian berdua dengan tanganku. Setelah itu, aku akan mengembalikan semuanya ke semula. Semuanya. Kau tidak ingin memohon padaku untuk diselamatkan? Kau tidak pernah tahu aku mungkin bisa merubah pikiranku." ucap Nyonya Shin.

"Kau tidak pernah berubah. Aku pergi." jawab Woo Hyuk.

"Pergi? Kau punya alasan datang kemari, kan? Aku tidak yakin kau datang karena merindukanku." ucap Nyonya Shin.


"Karena aku harus memberitahumu ini. Kau sedang diinterogasi sebagai tersangka banyak kasus." jawab Woo Hyuk.

"Apakah kau datang ke sini untuk mengatakan itu? Apakah kau masih seorang jaksa? Adakah yang terbukti? Aku tidak bersalah. Itu sebabnya Aku akan segera dibebaskan." ucap Nyonya Shin.

"Penyesalan hati nurani, etika, untuk dilakukan sebagai manusia. Aku mengerti betul bahwa tidak ada gunanya memberi kuliah tentang itu pada anda.

Tapi aku benar-benar ingin memberitahumu ini. Alasannya, mengapa anda ada di sini." jawab Woo Hyuk.

Woo Hyuk memulai ceritanya.

Seperti yang pernah dikatakan Yoo Ra, bahwa ayahnya pernah membahas soal warisan pada Woo Hyuk.

Dan memang benar, Pimpinan Tae memanggil Woo Hyuk ke kedai yang biasa ia datangi untuk bertemu dewan direksi.

Pimpinan Tae ingin merubah surat wasiatnya.

"Bajingan itu memiliki mata tajam sepertimu tetapi dia sedikit berbeda. Dia tidak puas dengan apa pun. Dan dia adalah pria yang bisa lakukan apa saja jika dia mau. Dia telah menyembunyikan warna aslinya dengan baik baik untuk waktu yang lama. Min Ho memiliki bakat dalam hal itu. Maksudku, dia telah melakukannya, hal-hal buruk yang tidak seharusnya dia lakukan. Aku tidak bisa membiarkannya. Rubah surat wasiatku. Dari nama Min Ho menjadi Soo Ho. Karena aku tidak tahu seberapa jauh Min Ho memiliki pengaruh dalam politik perusahaan dengan pengikutnya, kau harus bekerja di sana dengan cara yang sangat rahasia.


"Presiden Tae Soo Ho tidak punya reputasi yang baik di perusahaan. Apakah itu akan baik-baik saja?"

"Saat kau tidak bisa memilih yang bagus, kau harus memilih yang tidak terlalu buruk. Semua orang di perusahaan akan menderita untuk sementara waktu tapi aku yakin itu akan membantu Geosan dalam jangka panjang."

Flashback end...


Nyonya Shin terkejut, ia tidak percaya suaminya menunjuk anak kandung mereka menjadi pewaris.

Woo Hyuk : Bahkan untuk pertemuan, makan malam dengan keluarga anda, aku diundang untuk surat wasiat itu. Sejak itu, Pimpinan Geosan, Tae Byeong Chan, memutuskan Tae Soo Ho menjadi pewarisnya.

Nyonya Shin tidak percaya.

Woo Hyuk : Penculikan, pengurungan, memerintahkan pembunuhan, percobaan pembunuhan, pembunuhan, pembunuhan keluarga Anda. Anda berkomitmen untuk semua itu jadikan Tae Soo Ho sebagai ketua. Tapi itu mungkin belum dibutuhkan dari awal. Karena jika Anda belum melakukan apa pun dari mereka dan tetap diam, Seharusnya Tae Soo Hoo telah mewarisi Geosan. Keserakahanmu membuat dirimu hancur.


Nyonya Shin syok.

Alarm berbunyi. Sipir pun memberitahu bahwa waktu kunjungan Woo Hyuk sudah habis.

Nyonya Shin : Kau bohong, kan? Katakan padaku. KATAKAN!

Nyonya Shin menyesal.


Soo Ho dalam perjalanan ke suatu tempat. Ia menyetir sendirian. Disampingnya, ada kanvas.


Soo Ho ternyata pulang ke rumahnya. Ia menemui ayahnya yang kini sudah berada di rumah.

Soo Ho : Waktu berlalu begitu cepat. Tidak buruk bagiku tinggal di tempat rahasia dalam waktu yang lama. Bukankah lucu kalau aku memasak? Aku membersihkan rumah dan mencuci juga. Kau selalu mengatakan itu kepadaku karena kau tumbuh terlalu nyaman, itu sebabnya aku menyedihkan seperti ini. Aku tidak bisa mengunjungi ayah untuk sementara waktu. Aku akan pergi jauh kali ini. Sebelum pergi, aku ingin memberi hadiah untukmu jadi aku datang ke sini. Ketika aku datang untuk mengunjungi ayah lagi, aku harap ayah bisa mengenaliku.


Soo lantas keluar dan menatap lirih kursi yang biasanya diduduki sang ibu.


Kepala Yang datang. Soo Ho menitipkan ayahnya pada Kepala Yang.

Setelah itu, Soo Ho memberikan sesuatu dan meminta Kepala Yang memajangnya di kamar sang ayah.


Kepala Yang lalu memajang lukisan yang diberikan Soo Ho di kamar Pimpinan Tae.

Pimpinan Tae melihat lukisan Soo Ho dengan seksama.

Lukisan sebuah keluarga. Ada ayah, ibu dan ketiga anak mereka.


Di restoran, Jae Il dan Mi Sun sedang melihat foto Jung Won.

Mi Sun kurang yakin dengan kata-kata Jae Il soal keberadaan Jung Won. Jae Il pun meyakinkan Mi Sun. Jae Il bilang dia seorang reporter.


Woo Hyuk kemudian datang.

"Jung Won mengirimkan sesuatu?"

Mi Sun bilang, Jung Won hanya mengirimkan foto2 saja lewat email.

Jae Il langsung memberikan foto Jung Won itu pada Woo Hyuk.

"Aku sudah melacak alamat IP. Itu di Osaka. Tapi kau yakin bisa menemukannya hanya dengan foto itu? Osaka itu luas." ucap Jae Il.

"Akan kucoba." jawab Woo Hyuk.


Di kamarnya, Woo Hyuk mencoba mencari tahu lokasi di foto Jung Won lewat internet.

Ia melihat seluruh foto2 tempat destinasi di Osaka di internet.

Tak lama kemudian, Woo Hyuk menemukannya.


Di dinding kamar Woo Hyuk, dipenuhi foto2 tempat destinasi.


Woo Hyuk berdiri di tepi pantai. Ia di Osaka sekarang.


Woo Hyuk lantas menyusuri jalanan. Ia menanyakan pada orang2 sekitar lokasi yang ada di foto Jung Won.


Setelah mengetahui lokasinya, Woo Hyuk langsung kesana tapi Jung Won tak ada di sana.


Woo Hyuk lantas pergi ke hotel terdekat tapi sayangnya pihak hotel tidak mengetahui dan tidak pernah melihat Jung Won.


Jung Won sendiri ada di tepi kolam.

Ia mengambil koin dari dalam dompetnya dan berusaha melemparkannya ke dalam wadah yang ada di tepi kolam tapi lemparannya terus dan terus meleset.


Tiba2 terdengar suara Woo Hyuk.

"Apakah aku boleh memberitahumu bagaimana cara membidik di sana? Tutup matamu, berbalik, dan melemparkannya.Cobalah untuk  membuangnya." ucap Woo Hyuk.

Jung Won menangis mendengarnya.

Jung Won lantas berkata, bahwa ia sudah tidak perlu lagi melakukan itu karena keinginannya sudah tercapai sekarang.


Jung Won lalu berbalik dan berlari ke Woo Hyuk. Ia memeluk Woo Hyuk erat2.


Sekarang, keduanya berdiri di tepi pantai. Mereka saling berpegangan tangan.

Woo Hyuk tersenyum menatap Jung Won.


Mereka lantas berciuman.

TAMAT!!


Di akhir cerita, terlihat sebuah pemandangan indah. Dimana Woo Hyuk terlelap bersama seorang bocah laki2 di sampingnya. Jung Won menatap mereka sembari tersenyum.

Happy ending gaes buat Woo Hyuk dan Jung Won.....

Tapi tidak dengan Soo Ho yang harus kehilangan Young Eun. Disaat mereka sudah menemukan kebahagiaan, saling jatuh cinta, Young Eun justru tewas di tangan Nyonya Shin.

Babel Ep 16 Part 2 (EPISODE TERAKHIR)

Sebelumnya...


Detik2 kematian Young Eun gaes.. Gk paham sy kenapa penulisnya membuat Young Eun meninggal...

Nyonya Shin berteriak memanggil Kepala Yang dan Manajer Lee. Tapi yang datang malah Young Eun. Young Eun datang dan membawa botol minum untuk Nyonya Shin. Young Eun bilang, Kepala Yang dan Manajer Lee tidak akan datang.

Young Eun lantas meletakkan minuman itu di meja.

"Aku rasa ibu mungkin butuh ini."

"Keluar!"


Tapi Young Eun malah duduk disamping Nyonya Shin.

"Bukankah Soo Ho mengagumkan? Dia menipuku sepenuhnya." ucap Young Eun.

"Tutup mulutmu dan pergilah. Aku akan mengembalikan semuanya." jawab Nyonya Shin kesal.

"Caranya? Sepertinya ini sudah berakhir. Anda selalu mengatakan , 'Geosan adalah milikmu, kau adalah Geosan'. Pada akhirnya, ternyata seperti itu, bukan? Karena itu miliknya, dia menanganinya seperti yang diinginkannya. Geosan terjadi seperti itu, tapi ... anda masih memiliki putra yang taat." ucap Young Eun.

"Setelah aku membalikkan semuanya, kau pikir kau masih bisa mengoceh seperti itu?" jawab Nyonya Shin.

"Tolong jangan tersiksa terlalu banyak. Ini baru permulaan. Anda memiliki banyak hari lagi. Ibu yang hanya hidup untuk putranya dan putra yang baik. Bukankah ini kesimpulan yang tepat?" ucap Young Eun.


Young Eun lantas berdiri dan menyuruh Nyonya Shin istirahat.

Ia mau pergi tapi tiba2 ia teringat sesuatu.

Young Eun : Hampir saja lupa. Aku dan Soo Ho akan bepergian sebentar. Aku berpikir untuk meminta ini darinya. Ayo pergi dari tempat yang memuakkan ini dan tinggal di tempat yang sunyi. Hanya kami berdua. Aku penasaran apa jawabannya. Ah, jika itu terjadi, ibu tidak akan memiliki apa-apa lagi, kan?


Young Eun berniat pergi. Nyonya Shin yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, mengambil botol minuman itu dan memukul kepala Young Eun.

Young Eun langsung jatuh. Kepalanya mulai mengucurkan darah.

Nyonya Shin : Beraninya kau pada Soo Ho. Uri Soo Ho!


Nyonya Shin lantas keluar dari kamarnya dengan langkah gontai.

Soo Ho kemudian datang dan langsung memeluk ibunya. Sang ibu menangis.

Soo Ho : Aku minta maaf. Aku melakukan kesalahan. Jangan menangis. Aku melakukan itu untukmu dan aku. Aku ingin kembali seperti semula. Dimana aku tidak memiliki mimpi soal Geosan, untuk menjadi bahagia.


Soo Ho lalu menatap ibunya dan mengajak sang ibu melakukan itu. Ia berkata, akan melakukannya dengan baik.

Nyonya Shin pun menyentuh pipi Soo Ho. Sambil sesenggukan, ia berkata, sudah terlambat.

Soo Ho lalu melihat darah di tangan ibunya.

Pikiran Soo Ho langsung ke Young Eun. Ia mau mengecek Young Eun tapi ditahan ibunya.


Soo Ho tidak peduli dan bergegas melihat Young Eun.

Tangisnya langsung pecah melihat Young Eun terkapar di lantai.

Soo Ho : Kenapa kau melakukannya! Kenapa kau membunuhnya?! Andwae. Young Eun-ah!

Nyonya Shin : Jangan khawatir. Ibu akan mengurus semuanya. Percaya pada ibu.


Woo Hyuk, Kepala Jang dan Detektif Lee datang.

Detektif Lee yang mau memborgol Nyonya Shin, melihat Young Eun.

Detektif Lee dan Kepala Jang langsung mengeceknya.

Setelah itu, Kepala Jang memberitahu Woo Hyuk bahwa Young Eun meninggal.

Woo Hyuk kaget.


Mereka lantas memanggil ambulance dan menangkap Nyonya Shin.


Besoknya, dari lokasi kejadian, Jae Il melaporkan bahwa Nyonya Shin menyangkal melakukan pembunuhan dan polisi berencana meminta surat perintah penangkapan setelah mengetahui motif dan senjata pembunuhan.


Seketaris Woo juga ditangkap di rumah abu Moo Yi.


Soo Ho berdiri di depan kanvas. Ia menatap kanvas dan alat lukis yang menjadi kenangan terakhirnya bersama Young Eun.

Soo Ho menangis.


Jung Won berencana pergi. Mi Sun pun kesal karena Jung Won tidak mau berpamitan langsung pada Woo Hyuk. Jung Won berkata, bahwa ia mungkin tidak bisa pergi jika melihat Woo Hyuk.

Mi Sun : Kau mau kemana dengan kondisi seperti itu? Kenapa kau bersikap begini? Kau bisa hidup sedikit lebih mudah sekarang.

Mi Sun menangis. Jung Won pun langsung memeluk Mi Sun dan meminta maaf.


Woo Hyuk meletakkan surat pengunduran dirinya di meja Jaksa Kepala.


Kyeong Wan kabur. Kepala Jang dan Detektif Lee langsung memburunya.


Kyeong Wan menyamar menjadi dokter dan kabur.


Jae Il menenangkan Mi Sun yang masih menangisi kepergian Jung Won.


Woo Hyuk kemudian datang dan terkejut mendengar cerita Mi Sun soal kepergian Jung Won.

Mi Sun berkata, Jung Won pergi karena tidak mau membebani Woo Hyuk.


Woo Hyuk pun langsung mengejar Jung Won tapi terlambat, Jung Won sudah pergi.


Entah apa yang terjadi, tapi sekarang Woo Hyuk tertidur di kursi pemijat di rumahnya.

Jung Won kemudian datang dan menyuruh Woo Hyuk bangun.

Woo Hyuk : 5 menit lagi.

Jung Won : Makanan sudah siap, jadi makanlah dan pergi. Nanti kau terlambat.


Jung Won lantas menarik Woo Hyuk ke ruang makan.

Jung Won dan Woo Hyuk makan bersama.


Tapi ternyata semua itu hanyalah khayalan Woo Hyuk.

Kenyataannya, Woo Hyuk duduk sendirian di meja makan dan tidak ada satu pun makanan di atas meja.


-Setahun kemudian-


Manajer Lee memberikan jadwal Yoo Ra hari itu.

Setelah itu, Yoo Ra menanyakan soal Woo Hyuk.

Manajer Lee : Dia membuka praktik hukum belum lama ini. Dia, terutama, menangani kasus hak asasi manusia.

Yoo Ra : Kau boleh pergi.


Di meja, ada papan bertuliskan 'Pimpinan Tae Yoo Ra'.


Di pengadilan, Woo Hyuk berusaha tidur sebentar sembari menunggu persidangan dimulai.

Woo Hyuk bukan lagi jaksa sekarang, tapi seorang pengacara.

Yoo Ra kemudian datang dan duduk di bangku penonton.

Yoo Ra tersenyum melihat Woo Hyuk tidur.


Persidangan dimulai.

Woo Hyuk : Sebelum saya memulai pernyataan pembukaan, Saya ingin mengingatkan pepatah, Orang itu yang menerima rahmat tidak boleh lupa, dan orang yang menawarkannya harus tidak ingat.  Terdakwa, yang mengatakan dia melakukan kejahatan, terpaksa membayar rahmat oleh penggugat karena penggugat telah membayar tagihan rumah sakit ibu dari terdakwa hanya sekali. Selama bertahun-tahun, dia tidak dibayar dan dieksploitasi dari pekerjaannya.


Di depan pengadilan, Yoo Ra dan Woo Hyuk saling menyapa. Yoo Ra lantas menawarkan Woo Hyuk pekerjaan di Geosan tapi Woo Hyuk tidak mau.

Yoo Ra lantas menanyakan kabar Jung Won dan berharap Woo Hyuk bisa segera menemukan Jung Won.


Staff pria berhenti dari kejaksaan. Sementara Deok Bae dan Manajer Kim sudah menjadi jaksa. Manajer Kim bahkan dipromosikan untuk menangani kasus besar di kejaksaan tertinggi.

*Namanya ternyata Manajer Kim dan staff wanita bernama Manajer Oh.


Saat tengah merayakannya, Manajer Kim dihubungi seseorang.

Manajer Kim langsung keluar. Telepon itu dari Yoo Ra.

Bener dugaan sy, Manajer Kim adalah si tahi lalat.


Usai bicara dengan Manajer Kim, Yoo Ra makan sendirian di ruang makannya yang besar.

Bersambung ke part 3...........