Min Ho akhirnya kembali ke rumah Seon Ho. Eun Soo pun langsung menyambut Min Ho dengan riang. Min Ho pun memeluk Eun Soo dan memperlakukan Eun Soo dengan hangat. Min Ho lalu memberikan Eun Soo hadiah. Eun Soo bersorak girang dapat hadiah dari ‘ayahnya’. Eun Soo mengucapkan terima kasih pada Min Ho, lalu pergi membawa hadiahnya. Setelah Eun Soo pergi, Min Ho dan Yeon Hee pun sama2 kikuk.
“Aku mau mandi.”
Ucap Min Ho kikuk, tapi Yeon Hee tiba2 saja memegang tangannya.
“Maaf.” Ucap Yeon
Hee cemas.
“Tidak apa2,
tidak usah cemas.” Jawab Min Ho.
“Aku akan siapkan
makanan.” Ucap Yeon Hee.
Min Ho masuk ke
ruangannya dan ia tersenyum melihat tangannya yang tadi dipegang Yeon Hee. Tak
lama, ponselnya berdering. Telepon dari Seok. Seok memberitahu Min Ho kalau ia
belum berhasil melacak jejak Sung Gyu dan Ha Yeon.
“Mereka bertemu
Park Jung Woo. Dia mungkin memberitahunya di mana mereka harus bersembunyi. Cari
setiap tempat yang terkait dengannya.” Suruh Min Ho.
Di ruang
kesehatan, Jung Woo teringat kata2 Min Ho tentang apa yang akan ia lakukan.
“Sidang sudah berakhir, jadi kau tak perlu
ke pengadilan dan mereka takkan mengirimmu ke RS.” Ucap Min Ho.
“Sekarang… aku
harus keluar.” Gumam Jung Woo.
Seseorang menjadi
relawan borami untuk Penjara Woljeong. Ia membagikan makanan ke selnya Jung
Woo. Teman2 satu sel Jung Woo girang karena dapat sayur yang penuh dengan
daging, karena biasanya mereka selalu dikasih sup asin. Ternyata oh ternyata,
si relawan itu adalah Jung Woo sendiri.
Selesai
membagikan makanan, Jung Woo masuk kembali ke sel nya dan disambut suka cita
oleh teman2nya karena berkat dirinya, teman2nya bisa makan enak dan kenyang.
Jung Woo hanya tersenyum mendapat pujian teman2nya. Setelah Jung Woo duduk,
Cheol Sik pun berbisik menanyakan apa Jung Woo mendapatkan sesuatu.
Saat berada di
lapangan, Jung Woo melihat2 ke sekelilingnya dan terus menatap menara pengawas.
Malamnya, Jung
Woo memberitahu Cheol Sik kalau ia bisa kabur di malam hari seandainya tahu
caranya, karena terlalu banyak penjaga di lorong kalau siang hari. Cheol Sik
takut kalau kabur di malam hari.
“Selama malam,
petugas penjara tidak ada di lorong.”
Jawab Jung Woo.
“Itu tidak ada
gunanya. Kantor mereka di sana.” Ucap Cheol Sik.
“Jika kau takut,
kau bisa tinggal. Aku akan pergi sendiri.” Jawab Jung Woo.
“Jika sesuatu
terjadi padamu di luar sana, aku terjebak di sini seumur hidup.” ucap Cheol
Sik.
“Lalu kau bisa
ikut denganku.” Jawab Jung Woo.
Cheol Sik
langsung sewot.
“Tapi, apa yang
kau katakan pada sipir sehingga kau bisa menjadi relawan?” tanya Cheol Sik
kemudian.
“Aku
memberinya... sesuatu yang tidak pernah Cha Min Ho berikan.” Jawab Jung Woo.
Flashback!
Kepala Sipir
memanggil Jung Woo ke ruangannya. Kepala Sipir ingin tahu rahasia apa yang
diketahui Jung Woo soal Min Ho. Kepala Sipir berjanji akan membuat Jung Woo
hidup nyaman di penjara kalau Jung Woo mau berbagi rahasia dengannya.
“Presiden Cha
sudah membunuh adiknya, Cha Min Ho.” Jawab Jung Woo.
Kepala Sipir
kaget, apa? Aku kira, dia bunuh diri.
“Semua orang
berpikir begitu. Kecuali aku.” jawab Jung Woo.
“Itu sebabnya kau
menulis nama Cha Min Ho dengan darah di sel hukuman.” Ucap Kepala Sipir.
Kepala Sipir lalu
bertanya apa Jung Woo punya buktinya?
“Ya, tapi masalahnya
aku belum ingat. Aku akan beritahu setelah aku ingat.” Jawab Jung Woo.
Jung Woo lalu
meminta Kepala Sipir mengizinkannya menjadi relawan.
Flashback end!
Mendengar itu,
Cheol Sik pun bertanya apa tidak masalah memberitahu Kepala Sipir semuanya.
Jung Woo pun berkata kalau ia harus melakukannya. Cheol Sik lalu membahas soal
pintu sel mereka.
Cheol Sik pun bangkit dari duduknya dan memeriksa pintu sel mereka.
Cheol Sik pun bangkit dari duduknya dan memeriksa pintu sel mereka.
“Itulah sebabnya
orang kabur di drama Amerika melewati terowongan bawah tanah tapi kita tidak
punya itu di sini.” Sahut Wooruk.
“Aku sudah coba
segalanya, tapi pintu itu yang tak bisa aku buka.” Ucap Moongchi.
Jung Woo lantas
memeriksa jendela dan ia sadar teralis jendela itu bisa dibobol.
Saat sedang menyiapkan
kotak makanan, Jung Woo melihat tahanan lain sedang memperbaiki sesuatu dan di
dalam kotak perkakas ia melihat ada gergaji kecil.
Saat pembagian
makanan, Wooruk memberikan wadah kosongnya pada Jung Woo. Cheol Sik mendekati
Wooruk dan berkata kalau ia yang akan mengambil makanan mulai hari ini.
“Kukira kau tidak
mau jadi anak baru.” Ucap Wooruk.
“Aku akan jadi
anak baru mulai hari ini.” jawab Cheol Sik.
Cheol Sik pun
mengambil alih tugas Wooruk mengambil makanan. Dan saat itulah, Jung Woo memberikan
gergaji kecil pada Cheol Sik. Ia menyelipkan gergaji itu dibawah kotak makanan
saat memberikannya pada Cheol Sik.
CEO Cha sedang
memeriksa berkas soal akun bank palsu nya Seon Ho. Pengacara Yeo berkata, kalau
hal ini tidak akan selesai begitu saja meskipun Min Ho ditahan. Pengacara Yeo
yakin seseorang di perusahaan sudah membocorkan dokumen dana perusahaan.
“Apa yang harus
kulakukan sekarang?” tanya CEO Cha.
“Harus ada yang
disalahkan.” Jawab Pengacara Yeo.
Tak lama, Min Ho
datang dan Pengacara Yeo langsung membereskan dokumennya seolah tak mau kalau
Min Ho sampai melihat.
“Aku yakin kau
melalui banyak kesulitan. Aku terlalu
sibuk untuk mengunjungimu. Maaf.” Ucap Pengacara Yeo.
“Tak apa. Semua
berjalan dengan baik.” Jawab Min Ho.
“Maaf, tapi aku
harus pergi.” Ucap Pengacara Yeo, lalu pergi.
Min Ho meminta
maaf karena sudah membuat sang ayah khawatir. Sang ayah berkata, itu tidak
masalah. Sang ayah lalu mengajak Min Ho makan malam sama2. Min Ho merasa aneh.
Sang ayah pun berkata, sudah lama mereka tidak makan malam bersama. Tapi begitu
Min Ho pergi, CEO Cha yang tadinya tersenyum ramah pada Min Ho langsung
menunjukkan ekspresi tak senangnya.
Disaat teman2
satu selnya sudah pada tidur, Jung Woo mencoba mencoba membobol teralis jendela
dengan menggergajinya. Sementara Cheol Sik berdiri di depan pintu, mengawasi
kalau2 ada petugas yang datang. Begitu mendengar langkah petugas, mereka pun
bergegas berbaring dan pura2 tidur.
Moongchi membuka
matanya. Hmm… rupanya sedari tadi Moongchi mengawasi apa yang dilakukan Jung
Woo dan Cheol Sik.
Di lapangan,
Cheol Sik dan Jung Woo kembali membahas rencana mereka. Cheol Sik berkata,
kalau Jung Woo berhasil ke lorong, bagaimana dengan kisi2 di lorong. Jung Woo
pun menjawab dengan gerakan wajahnya, menunjuk ke satu arah. Ternyata ada dua
petugas yang lewat dan yang ditunjuk Jung Woo adalah kumpulan kunci yang
tergantung di saku petugas.
“Apa? Kau ingin
mencurinya atau apa? Hey. Lihat? Kau tidak cukup hebat. Tidak mudah untuk
mencuri sesuatu. Aku yang akan ambil. Ada banyak pencuri di penjara ini.” jawab
Cheol Sik.
“Kau tidak bisa.
Tahanan lain akan membicarakannya.” Ucap Jung Woo.
“Apa yang akan
kau lakukan? Kau mau tunggu sampai jatuh dari langit? Sampai kau jadi tua lalu
mati?” tanya Cheol Sik.
Tiba2 aja,
Moongchi nyeletuk tentang Jung Woo dan Cheol Sik yang berencana kabur. Moongchi
lalu duduk di tengah2 mereka. Cheol Sik pun langsung mengatai Moongchi bodoh
dan menyuruh Moongchi sadar.
“Baik. Terserah. Aku
akan minta kepala keamanan untuk
memeriksa kawat dan mengatakan nomor sel kita.” ucap Moongchi seraya berdiri.
“Kau lihat itu?”
tanya Cheol Sik sambil menarik seragam Moongchi.
“Iya.” Jawab
Moongchi.
“Akan kubunuh kau
jika kau bicara.” Ucap Cheol Sik.
“Kalau begitu
ajak aku.” pinta Moongchi.
“Kau melakukan
ini lagi. Aku dihukum seumur hidup, dan
dia dijatuhi hukuman mati.” Jawab Cheol Sik.
“Aku sudah
bilang, aku punya alasan. Lihat ini.” ucap Moongchi, lalu menunjukkan kupon
lotrenya yang ia tempelkan di perutnya selama ini.
Cheol Sik terkejut
melihatnya.
“Ini 2 juta
dollar. Bukankah ini alasan bagus untuk keluar?” ucap Moongchi.
“2 saja sudah
susah. Tidak mungkin 3.” Jawab Jung Woo.
“Kau bukan
satu-satunya yang berencana kabur. Aku sudah berencana kabur sejak hari
pertamaku di sini.” Ucap Moongchi.
Moongchi lalu
membujuk mereka dengan menunjukkan kumpulan kunci yang sudah dicurinya sejak
lama.Jung Woo dan Cheol Sik sama2 terbelalak melihatnya. Moongchi mengatakan,
itu kunci gerbang yang ada di lorong.
“Di mana kau
mendapatkannya?” tanya Jung Woo.
Flashback…
Saat itu, terjadi
kerusuhan di lorong selnya Jung Woo. Petugas berusaha melerai para napi.
Bangjang cs melihat kekacauan itu dari balik jeruji pintu sel mereka. Jung Woo
dan Cheol Sik belum masuk tahanan saat itu. Saat melihat kumpulan kunci yang
tergantung di celana milik salah satu petugas, Moongchi pun menerobos keluar
dan pura2 membantu petugas. Si petugas lengah dan saat itulah ia mencuri
kumpulan kunci itu.
Flashback end…
Moongchi
bercerita, kalau petugas yang kehilangan kunci itu tidak memberitahukan pada
siapapun kalau ia kehilangan kunci karena takut dihukum. Cheol Sik tidak
menyangka Moongchi melakukan itu.Tapi ada satu masalah, Moongchi tidak tahu
kunci yang mana untuk membuka gerbang. Cheol Sik pun sewot. Moongchi pun
bertanya pada Jung Woo, apa yang akan Jung Woo lakukan. Jung Woo meminta waktu
untuk berpikir.
“Tidak, kau harus
putuskan sekarang.” jawab Moongchi, lalu beranjak pergi.
Cheol Sik pun
langsung membujuk Jung Woo untuk mengajak Moongchi kabur bersama mereka. Karena
tak ada pilihan lain, terpaksa lah Jung Woo setuju. Cheol Sik lalu memanggil
Moongchi dan memberitahu Moongchi kalau Jung Woo sudah setuju.Moongchi girang
dan langsung mendekati mereka. Tapi Moongchi malah mengajukan syarat kalau
mereka harus keluar dalam 10 hari.
“Bagaimana bisa
kita keluar dalam 10 hari?” protes Cheol Sik.
“Itu bukan
masalahku. Setelah 10 hari, 2 juta dollar akan jadi sia-sia. Tolonglah. Aku
mohon padamu.” Pinta Moongchi.
Flashback!
Saat Jung Woo
kembali menjadi relawan dan membagikan buku, Jung Woo mengamati setiap kamera
CCTV yang ada di lorong. Selain itu, ia mengamati bagaimana petugas menemukan
kunci untuk setiap pintu di lorong.
Flashback end!
Cheol Sik sebal
karena petugas tidak memberi label pada setiap kunci. Moongchi menjawab asal
kalau petugas mungkin tahu kuncinya akan dicuri seseorang. Jung Woo yakin kalau
petugas tahu kunci pintu dengan menghitung urutan setiap kunci.
Malam harinya,
Jung Woo, Moongchi dan Cheol Sik membahas rencana pelarian mereka dibawah
selimut. Jung Woo memberitahu urutan kunci. Cheol Sik dan Moongchi pun senang
punya rekanan yang pintar seperti Jung Woo. Tapi masih ada satu masalah lagi
kata Jung Woo, yaitu kamera CCTV. Disaat mereka lagi fokus2nya membahas rencana
pelarian mereka, tiba2 saja ada yang membuka selimut mereka. Kontan saja mereka
terkejut, ternyata oh ternyata yang menarik selimut mereka adala Bangjang,
Wooruk dan Milyang.
“Apa yang kalian
lakukan?” tanya Bangjang.
Cheol Sik pun
langsung memantau keadaan diluar dengan cermin dan memberitahu teman2nya kalau
tak ada satu pun petugas diluar. Jung Woo, Moongchi dan Cheol Sik pun mengaku
kalau mereka mau kabur. Wooruk mempertanyakan alasan Moongchi mau kabur, karena
ia tahu Jung Woo dan Cheol Sik mau kabur untuk menangkap penjahat yang
sebenarnya. Moongchi pun mengaku kalau ia punya alasan sendiri untuk kabur.
“Aku di sini
selama 20 tahun. Itu tidak masalah bagiku.” ucap Milyang.
“Bahkan, aku suka
di sini.Dan aku tidak perlu membuat masalah untuk kembali ke sini, jadi aku
ikut.” Jawab Wooruk.
“Aku bilang pada
keluarga, aku akan segera pulang.” Ucap Bangjang.
“Beritahu mereka
kau mau ke Atlantis.” Bujuk Wooruk.
“Aku ingin lihat
anakku masuk SMP.” Jawab Bangjang.
“Kau bisa lihat
dia nanti ketika dia SMA.” Ucap Cheol Sik.
“Kau gila? Jika
seseorang kabur dari sel kita, kita akan hancur. Kau tidak masalah?” tanya
Bangjang.
Wooruk dan
Milyang pun mengangguk.
“Kau bisa saja
katakan, kami pergi ketika kau bangun tidur.” Pinta Moongchi.
“Siapa yang
percaya itu? Kenapa itu harus dari sel kita?” tanya Bangjang.
Bangjang pun
berniat pindah sel dan meminta mereka menunggu sampai ia pindah sel. Wooruk
tidak setuju, karena kalau Bangjang keluar, napi yang baru akan bergabung
dengan mereka. Terpaksa lah Jung Woo memberitahu mereka tentang Ha Yeon yang
masih hidup dengan menunjukkan gelang rumah sakit Ha Yeon sebagai buktinya.
“Lalu kau bisa
temukan dia kalau keluar?” tanya Bangjang.
“Iya.” Jawab Jung
Woo.
Setelah berpikir
sejenak, Bangjang pun akhirnya setuju membantu Jung Woo, Moongchi dan Cheol Sik
kabur. Jung Woo berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan Bangjang
setelah ia bebas nanti.
“Tidak perlu. Pastikan
saja kau menemukan putrimu.” Jawab Bangjang.
Keesokan harinya,
Milyang sudah berada di ruang keamanan. Ia pura2 membantu salah satu petugas
mengisi TTS, padahal sebenarnya ia melihat2 posisi kamera dan ke arah mana saja
kamera itu berputar setiap detiknya.
Flashback!
Jung Woo lah yang
menyuruh Milyang pergi ke ruang keamanan untuk melihat2 pergerakan sistem
keamanannya. Alasan Jung Woo karena Milyang sudah di penjara selama 20 tahun
jadi Milyang dekat dengan petugas di sana.
Flashback end!
Malamnya, Milyang
menjelaskan soal pergerakan kamera CCTV dengan melihat peta woljeong yang
mereka gambar di salah satu kasur mereka.
“Kamera di Gedung
1, 2, 3, 4, luar dan pagar dalam urutan ini. Mulai dari Gedung 1, setiap kamera
ditampilkan... 10 detik. Satu siklus berlangsung
1 menit. Aku sudah atur waktu di jam tangan ini. Dari 0 - 10 detik masing-masing,
kamera akan fokus ke Gedung 3. Kau cukup hindari 10 detik itu.” ucap Milyang,
lalu memberikan jam itu pada Jung Woo.
“Kerja bagus,
Miryang. Terima kasih.” Jawab Jung Woo.
Untuk urusan
patroli, Moongchi menjelaskan petugas berganti setiap satu jam setengah. Wooruk
pun berpendapat kalau mereka bisa kabur. Tapi Jung Woo tidak yakin karena
mereka masih harus melewati ruangan Kepala Sipir yang dijaga 24 jam.
Flashback!
Saat menyapu,
Jung Woo diam2 melirik jadwal pembagian tugas malam dan melihat gagang yang
mengunci pintu besi.
Flashback end!
Jung Woo pun
mulai mencoba rute pelariannya. Namun dia berhenti di pintu putar karena pintu
putar itu akan dimatikan setiap malam.
Jung Woo lalu
masuk ke bagian pipa dan membuat alarm kebakaran berbunyi agar petugas jaga
pergi. Begitu ruangan jaga kosong, Jung Woo langsun masuk dan menyalakan pintu
putarnya. Namun saat hendak membuka pintu gerbang, beberapa penjaga muncul dan
menodongkan senjata ke arahnya.
Ternyata oh
ternyata, semua itu hanyalah bayangan mereka untuk mencari jalan keluar
teraman. Wooruk tak yakin dengan menyalakan alarm kebakaran adalah jalan
terbaik. Milyang pun bertanya pada Jung Woo apakah Jung Woo yakin bisa kabur.
Keesokan harinya,
enam sekawan ini kembali berkumpul di lapangan dan masih membahas rencana
pelarian Jung Woo. Jung Woo pun berkata, ada satu cara keluar dari gedung tiga
dengan melewati kantor Kepala Penjara.
Jung Woo mencuci
mukanya di kamar mandi. Dan begitu ia keluar dari kamar mandi. teman2nya
langsung memberikan kejutan ulang tahun padanya yang sebenarnya jatuh pada
minggu lalu.
“Itu berlalu
tanpa kami sadari, jadi kami akan rayakan tahun depan. Tapi kau akan segera
pergi, jadi kami harus rayakan hari ini.” ucap Bangjang.
“Kami harap kau
berhasil dan pastikan kau menemukan putrimu dan pelaku sebenarnya.” ucap
Milyang.
“Terima kasih. “
jawab Jung Woo terharu.
“Sebelum kita
jadi sedih, anggap saja ini lilin.” Ucap Wooruk, lalu menyodorkan stik cokelat
pada Jung Woo. Jung Woo pun memakai stik cokelat itu.
Tibalah saatnya
untuk Jung Woo mencoba rute pelarian itu. Setelah penjaga selesai memeriksa sel
mereka, Bangjang cs pun langsung membantu Jung Woo keluar. Setelah berhasil
keluar dari pintu lorong selnya, tak lupa Jung Woo menguncinya kembali agar
petugas tidak curiga. Setelah melewati beberapa pintu dan menghindari kamera
CCTV, Jung Woo akhirnya tiba di ruangan Kepala Sipir.
Flashback!
Cheol Sik ingin
tahu bagaimana cara Jung Woo keluar dari gedung 3. Jung Woo pun menjawab hanya
ada satu ruangan tanpa jeruji besi yaitu ruangan Kepala Sipir.Jung Woo pun
bercerita kalau Kepala Sipir memanggilnya hari itu dan pintu kantornya tidak
pernah dikunci.
Flashback end!
Dari ruangan
Kepala Sipir, Jung Woo turun ke bawah, lalu menghindari lampu sorot sebentar
kemudian memanjat ke atas.Berhasil memanjat ke atas dengan susah payah, Jung
Woo pun berdiri di atap gedung melihat ke sekelilingnya.
“Aku akan keluar
tak peduli apa pun.” Gumam Jung Woo.
“Kau pikir aku
tidak akan tahu?” terdengar suara dari belakang Jung Woo tiba2. Jung Woo
terkejut, kemudian langsung berbalik dan merunduk.
Tegaang nonton
episode ini… Sepanjang nonton saya jejeritan terus…
Part ini saya
suka ngeliat senyumnya Min Ho pas tangannya abis dipegang Yeon Hee…