Roo Na berbaring di kasurnya.
Tak lama kemudian, ia bangun dan duduk di tempat tidurnya.
"Apa yang bisa dia lakukan? Aku tidak melakukan kesalahan. Aku tidak salah. Karena aku Jeong Roo Bi. Aku Jeong Roo Bi." ucapnya.
Chorim meletakkan sepiring ikan di atas meja.
Saat Soyoung hendak mengambil ikannya, ia pun sewot dan memukul tangan Soyoung.
"Ada apa? Soyoung menyukai ikan." ucap Gilja.
"Dimana sopan santunmu? Orang yang lebih tua duluan. Karena kau yang paling muda disini, kau makan paling akhir." jawab Chorim.
"Soyoung-ah, jangan dengarkan dia." hibur Dongpal, lalu meletakkan sepotong ikan di mangkuk Soyoung.
Tapi Chorim mengambil kembali ikan itu dan memakannya.
"Noonim!" tegur Dongpal.
"Benar kata orang, ayah mertua akan selalu membela menantu perempuannya." jawab Chorim.
"Ayah mertua?" tanya Gilja dan Roo Na heran.
Sontak, Chorim langsung meralat ucapannya dengan mengaku, bahwa ia hanya asal bicara.
Dongpal pun bikin Chorim tambah sewot. Ia meletakkan ikan di mangkuk Soyoung dan berkata, kalau ia adalah ayah mertua yang penyayang. LOL LOL
*Ngakak, si Dongpal ini ya pinter bgt gitu bikin si Chorim sewot.
"Roo Na-ya, kau sudah selesai mengemasi barangmu? Adakah yang bisa ibu bantu?" tanya Gilja.
"Aku sudah selesai."
"Jadi Roo Na Eonni akan pergi." ucap Soyoung sedih.
"Apa ada yang ingin kau makan? Katakan padaku, aku akan menyiapkannya untukmu." ucap Dongpal.
"Benar, Roo Na-ya, katakan padanya. Dongpal-ssi sangat pintar memasak." jawab Chorim, membuat Roo Bi terharu.
Gyeong Min yang hendak masuk ke ruangannya, langsung diberitahu seketarisnya bahwa Pak Kim menitipkan sesuatu untuknya.
Seketaris Gyeong Min memberikan sebuah amplop tebal.
Gyeong Min heran, ia bertanya-tanya kenapa ayahnya menyelidiki 'Roo Bi'.
Ia lantas membuka amplop yang dititipkan Pak Kim padanya.
Isinya, rekam medis Roo Na yang keguguran karena kecelakaan itu.
Gyeong Min syok.
"Roo Bi hamil sebelum kecelakaan? Bayi siapa yang dia kandung? Siapa kau Jeong Roo Bi?"
Tak lama berselang, Gyeong Min pun menghubungi Pak Kim.
Pak Kim pun memberitahukan bahwa ia menemukan sesuatu yang aneh.
"Sesuatu yang aneh?" tanya Gyeong Min.
Pak Kim mengaku, bahwa ia memeriksa CCTV di area peristirahatan dan menemukan keganjalan.
Pak Kim juga bilang, bahwa ia sudah berhasil mendeteksi suara pria yang ada dalam video Roo Na.
"Kirimkan semuanya padaku." pinta Gyeong Min.
Roo Na mampir ke ruangannya dan memberikan hadiah kopi sebagai hadiah perpisahan pada rekan-rekannya.
Jin Hee mengaku sedih dengan kepergian Roo Bi.
Setelah itu, Jin Hee mengenalkan pengganti Roo Bi.
"Aku Nanami. Aku sudah banyak mendengar tentangmu." ucap Nanami.
"Senang bertemu denganmu." jawab Roo Bi.
"Nanami dulu bekerja di kantor Jepang. Dia orang Jepang tapi mahir berbahasa Korea." ucap Jin Hee.
Seokho pun menggoda Nanami. Melihat itu, Jin Hee pun meminta Seokho berhenti mengganggu Nanami dan menyuruhnya membuat kopi.
Roo Bi lalu melihat sekeliling kantornya. Jin Hee pun berencana membuat pesta perpisahan untuk Roo Bi.
Setelah itu, Roo Bi berjalan-jalan mengelilingi kantornya.
Tak lama kemudian, In Soo menghubunginya.
"Aku ada di kantor. Mereka mau membuat pesta perpisahan untukku. Kau bisa datang?"
"Aku sedang memeriksa laporan yang dikirim Irish TV padaku. Aku akan datang kalau aku bisa." jawab In Soo.
Tak lama setelah In Soo selesai bicara dengan Roo Bi, Roo Na datang.
"Gyeong Min sudah tahu semuanya. Dia tahu video itu asli. Tidak lama lagi, dia juga akan tahu itu suaramu. Apa yang harus kulakukan?"
In Soo diam saja.
"In Soo-ssi, katakan sesuatu! Bagaimana kalau dia tahu? Aku harus bilang apa? Dia tidak percaya lagi padaku. In Soo-ssi, tolong bicara padanya. Bilang padanya, kalau kau mengancamku sehingga aku tidak punya pilihan selain mengatakan itu. Bilang padanya, kau mencintaiku sampai terobsesi padaku. Katakan padanya kita tidak ada hubungan apa-apa."
"Apa kau gila? Kau mau aku bilang padanya aku mengancammu? Kau mau aku bilang kita tidak ada apa-apa? Kau pikir dia akan percaya padaku?"
"Aku yakin dia akan percaya padamu. In Soo-ssi, tolong aku. Aku akan mati jika kau tidak membantuku."
In Soo pun menolak membantu Roo Na dengan tegas.
Roo Na pun terus membujuk In Soo melakukannya. Ia ingin In Soo menganggap itu sebagai hadiah perpisahan.
Kesal, Roo Na pun mencampakkan barang-barang In Soo ke lantai dan menyalahkan In Soo.
"Jangan berakting seolah kau lebih baik dariku. Kau lah yang harusnya dihukum, bukan aku." ucap Roo Na.
Roo Bi sedang di pesta perpisahannya yang dibuat rekan2 se tim pemasarannya.
Tak lama kemudian, In Soo datang dan mengajak Roo Bi bicara sebentar.
Roo Bi pun kaget saat In Soo bilang bahwa Gyeong Min sudah mengetahui kalau video itu asli.
"Roo Na datang ke tempatku. Dia menyuruhku mengatakan pada Bae Gyeong Min kalau aku mengancamnya dan membuat video itu. Dia juga bilang, akulah yang bersalah karena aku tahu sejak awal. Dia bilang aku pantas masuk neraka. Kurasa dia benar. Jika aku memberitahu semua orang sejak awal, tidak akan ada yang menderita. Bisakah kau pergi dengan orang seperti itu? Kau tidak mencintaiku. Bisakah kau memaafkan seseorang sepertiku?" ucap In Soo.
Roo Bi terdiam.
Di ruangannya, Gyeong Min sedang mendengarkan suara pria yang ada dalam video Roo Na.
"Jadi kau mau membesarkan anak itu sebagai anak Bae Gyeong Min dan pewaris JM? Tidak bisakah kau melepaskan Bae Gyeong Min atau JM Group?" tanya In Soo.
Sontak Gyeong Min kaget mendengarnya.
Bersambung............