Yeon Joo menghampiri Do Hoon yang menunggunya di luar gedung Makepacific.
Yeon Joo dengan angkuhnya bertanya, kenapa Do Hoon ingin menemuinya.
Do Hoon pun berkata, bahwa ia hanya ingin melihat wajah Yeon Joo.
"Jika kau bekerja di kantor itu, aku bisa lebih sering melihatmu." ucap Do Hoon.
"Jangan khawatir. Aku akan segera mulai bekerja. Nenek akan segera memberiku jabatan." jawab Yeon Joo.
"Soo A-ya, kau tidak perlu memulai karir sebagai CFO. Bukankah bagus jika kau mempelajari semuanya dari bawah." ucap Do Hoon.
"Itu bukan urusanmu. Ini antara nenek dan aku. Aku akan mengikuti keinginannya." jawab Yeon Joo.
"Sebenarnya aku datang kemari untuk hal ini. Wanita bernama Do Hyun Sook. Dia tidak akan menghadapi tuntutan hukum. Tapi jika kukatakan ini pada nenekmu, dia akan mencari cara lain. Hal selain hukum." ucap Do Hoon.
Yeon Joo pun langsung ke restoran ibunya. Tapi ia tak langsung masuk. Ia berdiri sejenak di depan pintu dan menatap ibunya dengan wajah sedih.
Tak lama kemudian, ia masuk. Melihat Yeon Joo, Nyonya Do senang. Ia ingin memeluk Yeon Joo tapi Yeon Joo memintanya berhenti.
"Aku akan mengatakannya dan langsung pergi. Nenekku akan mengambil tindakan jika seseorang melukainya. Jika tidak bisa dengan hukum, dia akan menggunakan kekuasaannya. Jika harus menggunakan uang, akan dia minta orang itu membayar." ucap Yeon Joo.
"Jadi kau datang jauh-jauh kemari karena khawatir pada ibu?" tanya Nyonya Do.
"Aku bukannya khawatir. Ini salam terakhirku kepadamu. Aku tidak akan lagi mengunjungimu. Ini adalah akhir hubungan kita. Sebelum nenek menangkapmu, tutup restoran ini dan pindah lah ke tempat lain." jawab Yeon Joo.
Nyonya Do terluka mendengar omongan Yeon Joo. Ia bahkan hampir menangis tapi berusaha tegar di depan Yeon Joo.
"Ibu orang yang buruk. Ibu membawamu kemari dan membuatmu menderita. Tidak cukup kata-kata untuk menggambarkan penyesalan ibu. Anakku, selama 20 tahun, pasti rasanya sulit bagimu. Mianata, Yeon Joo-ya. Ige nae jalmothaesseo. Karena itulah, kau tidak boleh memaafkan orang seperti ibu. Apapun yang terjadi, jangan maafkan ibu." ucap Nyonya Do.
"Kenapa kau melakukan ini! Kenapa kau membuatnya terasa sulit bagiku!" jawab Yeon Joo.
Yeon Joo lalu beranjak pergi. Nyonya Do mengikutinya.
Nyonya Do menangis, begitu pula Yeon Joo tapi Yeon Joo berusaha menahan tangisnya.
Yeon Joo lantas berbalik. Ia menatap Nyonya Do dan mengatakan bahwa Nyonya Do tidak berhak mengikutinya setelah apa yang dilakukan Nyonya Do padanya.
"Yeon Joo-ya." panggil Nyonya Do.
"Siapa Yeon Joo? Aku Min Soo A! Aku bukan Ha Yeon Joo! Aku bukan putrimu!" tegas Yeon Joo, lalu beranjak pergi.
Pecahlah tangis Nyonya Do.
Di ruangannya, Chae Rin menghubungi Eun Hyuk. Tapi tidak diangkat. Saat ia hendak menutup teleponnya, terdengar suara Eun Hyuk.
Sontak, Chae Rin langsung keluar dari ruangannya dan berlari menuju lift.
Tapi dia malah bertemu Yeon Joo diluar.
"Mau kemana kau sampai terburu-buru begitu? Kau menemukan sesuatu untuk melawan nenek?" tanya Yeon Joo.
Chae Rin yang ingin menemui Eun Hyuk pun tidak mempedulikan kata-kata Yeon Joo dan berusaha pergi tapi Yeon Joo menahannya.
"Kau tahu siapa yang baru aku temui? Aku sudah menghapus dan menyingkirkan seluruh kenanganku sebagai Ha Yeon Joo di masa lalu. Aku sudah menentukan untuk hidup sebagai Min Soo A sekarang. Jelaskan bagaimana artikel mengenai nenek bisa ada di tanganmu. Jika kau tidak memberitahunya, aku yang akan melakukannya." ucap Yeon Joo.
"Aku juga ingin tahu. Aku memang ingin mencari tahu. Jangan khawatir." jawab Chae Rin, lalu beranjak pergi.
Chae Rin memegang wajah Eun Hyuk. Tapi Eun Hyuk yang masih marah pun menyingkirkan tangan Chae Rin darinya.
Chae Rin lalu menjelaskan, bahwa ia kasihan pada Eun Hyuk.
"Hal yang ayahmu lakukan pada Soo A tidak bisa dimaafkan tapi kau bukan pendosa seperti ayahmu. Jangan berusaha membawa dosa ayahmu. Jangan lakukan itu. Aku minta maaf karena tidak jujur padamu. Aku sudah lama ingin memberitahumu bahwa Yeon Joo adalah Soo A tapi aku tidak punya keberanian mengatakannya. Aku takut kau akan syok karena aku juga terkejut. Intinya maafkan aku. Seharusnya aku tidak memberitahu secara tiba-tiba." ucap Chae Rin.
Chae Rin lantas pindah tempat duduk. Ia duduk disamping Eun Hyuk.
Ia berjanji tidak akan berbohong lagi pada Eun Hyuk.
Ia juga meminta Eun Hyuk tidak lagi marah padanya atau dia akan salah paham, mengira Eun Hyuk sedih karena kehilangan Yeon Joo, pewaris yang asli.
Tapi Eun Hyuk meminta putus.
Chae Rin sontak kaget. Ia mengira, Eun Hyuk menyesal mencampakkan Yeon Joo.
"Kau bukan wanita yang bisa meninggalkan keluarga. Bisakah kau berpaling darinya meski dia di hadapanmu? Bisakah kau mengabaikan fakta bahwa Yeon Joo adalah Soo A?" tanya Eun Hyuk.
"Tapi itu tidak masuk akal! Jika begitu, seharusnya kau tidak memulainya! Kenapa kau menyelamatkanku! Menghampiriku! Mengkhawatirkanku!"
"Saat itu hanya Chae Rin yang bisa kulihat! Min Chae Rin target kebencian dan penghinaan. Di satu titik, aku mulai tersenyum bersamanya dan disaat dia menangis, hatiku sedih."
"Lalu? Bahkan jika begitu, bisakah kau sungguh mengakhiri semua ini?"
"Jika harus." jawab Eun Hyuk.
"Kau benar. Seperti yang kau katakan, aku tidak akan pernah meninggalkan keluargaku. Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak akan membiarkan mereka menyingkirkan namaku dari daftar keluarga mereka! Tapi tetap saja, bagaimana kau bisa dengan mudahnya berkata ingin mengakhiri semuanya? Baiklah. Jangan pernah lagi memikirkanku mulai sekarang. Meski aku mati jangan datangi aku! Bedebah!" ucap Chae Rin, lalu beranjak pergi.
Eun Hyuk menghela nafas. Ia pun kembali menangis.
Chae Rin menepikan mobilnya. Ia menangis.
Yeon Joo masuk ke ruangan Chae Rin.
Ia duduk di kursi Chae Rin dan tertawa kesal saat teringat kata-kata Do Hoon yang menyuruhnya memulai karir dari bawah.
Yeon Joo lalu membuka laci Chae Rin dan menemukan dokumen tentang dirinya dan hasil tes DNA itu.
Ia pun syok dan marah mengetahui Chae Rin sudah tahu ia Soo A selama ini, tapi tidak memberitahukan apapun pada keluarganya.
Chae Rin menghapus tangisnya. Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Telepon dari Yeon Joo yang mengatakan ingin menanyakan sesuatu.
"Jangan khawatir. Aku akan mencari tahu siapa yang menulis artikel nenek." jawab Chae Rin, lalu mematikan panggilan Yeon Joo, membuat Yeon Joo tambah kesal.
Yeon Joo memarkirkan mobilnya dan teringat kata-kata Eun Hyuk soal si pengendara motor itu. Eun Hyuk pun berkata, mereka akan tahu setelah memeriksa kamera pengawas.
Sekarang, Chae Rin sudah keluar dari ruangan CCTV.
Chae Rin langsung masuk ke mobilnya dan melihat rekaman CCTV itu.
Dalam rekaman CCTV itu, terlihat si pengendara menggunakan motor dengan merek 'Cheongpung'.
Samar-samar, juga terlihat tato di tangan si pengendara.
Chae Rin pun langsung menghubungi Cheongpung motor.
Chae Rin langsung ke cheongpung Motor. Ia menunjukkan foto si pengendara motor itu pada pemilik tempat itu tapi pemilik tempat itu mengaku tidak tahu pria yang ada di dalam foto itu.
Tak lama kemudian, si pengendara motor itu datang membuat si pemilik tempat terkejut.
Melihat pemilik tempat itu terus menatap ke belakangnya, Chae Rin menoleh ke belakang.
Bersamaan dengan itu, si pengendara motor masuk dan terkejut melihat Chae Rin.
Sontak, Chae Rin langsung mengejar si pengendara motor yang berusaha kabur tapi pengendara motor itu malah mendorongnya.
Chae Rin tak tinggal diam. Ia langsung mengejar si pengendara motor dengan mobilnya.
Tapi pengejarannya terhenti karena Chae Rin tidak sengaja menabrak orang.
Di rumah, Nyonya Na menanyakan hasilnya pada Bu Kim.
"Apa kau sudah menemukan peneliti Kosmetik Nari yang memberiku informasi teknologi waktu itu?"
"Sejak keluar negeri 20 tahun lalu, dia belum kembali dari luar negeri." jawab Bu Kim.
"Kalau begitu siapa pelakunya? Siapa yang menyerahkan data itu pada Chae Rin? Apakah Kosmetik Nari tahu akan hal ini?" tanya Nyonya Na.
"Jika seperti itu pasti sudah ada kehebohan. Tidak akan tenang seperti ini." jawab Bu Kim.
"Kita bahkan tidak tahu darimana asalnya. Kau harus terus mencari tahu." ucap Nyonya Na.
"Ne, Eorishin." jawab Bu Kim.
Eun Hyuk resah memikirkan kata-kata Chae Rin tadi.
"Kalau begitu, jangan pernah memikirkan aku lagi! Meski aku mati, jangan datangi aku lagi! Arraseo! Bedebah!"
Tak lama kemudian, ia dihubungi Jae Sang. Jae Sang menyuruhnya datang ke kantor karena ada yang mau ia bicarakan. Tapi Eun Hyuk menolak dengan tegas.
"Yaa, Jo Pil Doo adeul, Jo Sung Min!" sentak Jae Sang, membuat Eun Hyuk terkejut.
Eun Hyuk pun langsung ke Tae San.
"Jo Sung Min-ssi, kau mengabaikan panggilanku dan menyerahkan surat pengunduran dirimu. Aku penasaran apa yang kau sembunyikan di rumahmu. Apa kau sudah bertemu kembali dengan ayahmu? Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Jika dipikirkan, Jo Pil Doo dan Jo Sung Min sangat mirip." tanyanya dengan senyum mengejek.
"Lalu kenapa? Chae Rin sudah tahu hal itu." jawab Eun Hyuk.
"Begitukah? Mengecewakan sekali. Tadinya aku ingin memberitahunya." ucap Jae Sang.
"Kurasa anda sudah selesai bicara." jawab Eun Hyuk.
Eun Hyuk pun pergi tapi langkahnya langsung terhenti saat Jae Sang bilang bahwa ada satu lagi yang belum diketahui Chae Rin.
"Orang yang membantu penculikan itu 20 tahun lalu. Bagaimana kalau Min Chae Rin tahu?"
Jae Sang pun mengambil ponselnya. Ia berniat menghubungi Chae Rin.
Eun Hyuk kesal dan langsung mencengkram kerah baju Jae Sang.
Chae Rin sendiri ada di rumah sakit. Ia minta maaf pada korban yang ditabraknya.
"Aku akan bicara pada dokternya." ucap Chae Rin, lalu beranjak pergi.
Jae Sang menghubungi Chae Rin. Ia menyuruh Chae Rin ke kantor karena ada yang mau ia beritahu.
Tapi yang menjawab bukan Chae Rin, melainkan korban yang ditabrak Chae Rin.
Chae Rin meninggalkan tas dan ponselnya disana, selagi ia menemui dokter.
Jae Sang terkejut yang menjawab teleponnya bukan Chae Rin.
"Apa! IGD Rumah Sakit Hangook? Kecelakaan mobil!" kaget Jae Sang.
Eun Hyuk yang juga kaget langsung pergi menyusul Chae Rin.
Eun Hyuk langsung ke IGD. Ia mencari Chae Rin dengan wajah cemas.
Tak lama kemudian, Chae Rin muncul di belakangnya.
"Bagaimana kau tahu aku disini?" tanya Chae Rin.
"Apa yang terjadi?" tanya Eun Hyuk cemas.
Eun Hyuk lalu melihat kaki Chae Rin yang diperban.
"Pergelangan kakiku terkilir. Artikel berita mengenai nenek itu. Aku menemukan pria yang menyerahkannya kepadamu. Tadi aku mengejarnya." jawab Chae Rin.
Mendengar itu, Eun Hyuk yang cemas itu pun marah. Ia takut Chae Rin terluka.
"Lalu kenapa kau meminta putus padahal kau masih peduli padaku?" tanya Chae Rin, membuat Eun Hyuk terdiam.
Eun Hyuk lalu memapah Chae Rin ke mobilnya.
Bersamaan dengan itu, Jae Sang datang dan melihat mereka dengan tatapan terluka.
Mereka berjalan-jalan di taman. Eun Hyuk membopong Chae Rin.
"Apa yang harus kulakukan terhadapmu? Jika kutinggalkan sendiri, kurasa kau akan membuat masalah."
"Aku selalu sendirian sebelum bertemu denganmu. Jadi jangan tinggalkan aku mulai sekarang. Aku bisa saja menahannya jika tetap sendiri hingga kini, tapi kurasa aku tidak akan bisa bertahan lagi karena sudah menghabiskan waktu denganmu. Aku tidak akan memikirkan apapun saat ini. Aku tidak akan memikirkan Min Soo A, Moon Jae Sang atau bahkan ayahmu. Aku hanya akan memikirkan betapa hangatnya punggungmu saat ini."
Di rumah, Yeon Joo menunggu Chae Rin dengan wajah kesal.
Ia sudah tahu tentang Chae Rin yang berusaha mengirimnya keluar negeri padahal sudah tahu dia Soo A.
Tak lama kemudian, Nyonya Na datang.
"Sedang apa kau sendirian?"
"Aku hanya sedang berpikir. Dimana ibu dan ayah?"
"Mereka pergi keluar."
"Mereka pasangan yang manis."
"Itu setelah kau datang. Sebelum kau datang, mereka saling mengabaikan."
"Aku tidak melihat Bu Kim."
"Dia pergi ke gereja. Entah apa yang dia lakukan, tapi dia selalu bertobat ke gereja."
Eun Hyuk mengantarkan Chae Rin ke kantor.
Chae Rin mengaku, bahwa ia harus menyelesaikan apa yang ia mulai.
"Apa yang akan kau lakukan tentang Soo A?"
"Entahlah."
"Jangan pikirkan apapun. Istirahatlah untuk hari ini."
Chae Rin lalu turun. Sambil menatap kepergian Chae Rin, Eun Hyuk meminta maaf karena tidak bisa memberitahu semua kebenarannya pada Chae Rin.
Chae Rin kembali ke ruangannya. Ia pun terkejut melihat lacinya sudah terbuka dan data-data Yeon Joo serta hasil tes DNA Yeon Joo sudah tidak ada di sana.
Di rumah, Yeon Joo menanyakan pada neneknya apa yang terjadi pada Chae Rin di hari ia menghilang.
Ia mengaku, mungkin hal itu bisa mengembalikan ingatannya.
Nyonya Na pun bercerita, rumah jadi kacau saat Yeon Joo menghilang. Nyonya Park pingsan dan Presdir Min pergi mencari Yeon Joo.
Dan ia mengusir Chae Rin. Mereka membawa Chae Rin kembali ke panti asuhan itu.
"Tapi dia menelpon dalam perjalannya kembali ke panti asuhan. Dia bilang dia melihatmu dan akan pulang membawamu."
"Chae Rin melihatku di terminal?"
Tak lama kemudian, Yeon Joo pun ingat saat ia bertemu dengan Chae Rin di terminal.
Chae Rin pulang ke rumah.
Yeon Joo yang sudah menunggu Chae Ri di halaman, langsung menghampiri Chae Rin.
Yeon Joo menunjukkan apa yang ia temukan di laci Chae Rin.
"Kau sudah tahu aku Min Soo A. Kau sudah melakukan tes DNA tapi berpura-pura tidak tahu. Kau berusaha memisahkanku dari orang tuaku dengan memilihku sebagai peserta didik keluar negeri dan mengirimku pergi dengan pesawat. Saat aku menghilang 20 tahun lalu, kau melihatku di terminal bus dan berpura-pura tidak tahu agar mereka tidak bisa menemukanku." ucap Yeon Joo.
Lalu tiba-tiba terdengar suara Nyonya Park.
Sontak Chae Rin langsung menoleh ke belakang dan kaget melihat kedua orang tuanya.
"Apa yang dibilang Soo A benar?" tanya Nyonya Park.
Chae Rin pun bingung bagaimana harus menjawabnya.
Bersambung...............
Next episode, Chae Rin diusir gaes...