Sebelumnya...
Jaksa Kepala memanggil Woo Hyuk. Ia penasaran, apa yang dikatakan Soo Ho pada Woo Hyuk. Woo Hyuk pun berkata, bahwa Soo Ho menyangkal telah membunuh Min Ho.
Jaksa Kepala : Tidak ada pembunuh yang akan mengaku setelah melakukan pembunuhan.
Woo Hyuk : Meskipun itu sepihak, kesaksian tentang Tae Min Ho, ada beberapa poin yang perlu kita pertimbangkan.
Jaksa Kepala : Apa maksudmu? Jaksa harus mempercayai bukti. Apa kau mempercayai kata-kata si brengsek itu? Jangan berpikiran lain. Dapatkan bukti darinya dan jangan memberinya ruang untuk bergoyang.
Usai menemui Jaksa Kepala, Woo Hyuk diajak makan oleh Kepala Jang. Kepala Jang menyuruh Woo Hyuk makan. Kepala Jang bilang, perut Woo Hyuk harus terisi meskipun Woo Hyuk sedang bingung.
Woo Hyuk pun berkata, kalau Kepala Jang juga harus makan.
Kepala Jang : Aku makan dengan baik. Tingkat gula darahku turun jika aku tidak makan.
Kepala Jang tertawa. Ia lantas menyuap makanannya tapi kemudian ingat cerita Woo Hyuk soal pernyataan Soo Ho yang tidak membunuh Min Ho. Kepala Jang penasaran, apa Woo Hyuk percaya kata-kata Soo Ho.
Woo Hyuk : Aku tidak ingin percaya.
Kepala Jang : Kau benar-benar percaya padanya bukan? Haruskah kita mencari tersangka lain? Seperti Han Jung Won atau lainnya?
Woo Hyuk tidak menjawab dan mengajak Kepala Jang minum.
Jung Won yang tengah memasak, tiba-tiba kepikiran soal pembicaraan Woo Hyuk dan Asisten Woo.
Jung Won lantas kembali memotong wortelnya tapi karena pikirannya terus tertuju pada hal lain, jarinya teriris pisau.
Mi Sun kemudian datang. Tangis Jung Won pecah.
Jung Won : Ini menyakitkan. Seperti orang bodoh, aku menangisi ini. Mianhae.
Mi Sun memeluk Jung Won.
"Kenapa minta maaf? Menangis saja. Menangislah sesukamu." jawab Mi Sun.
Pengacara Kwon sedang membaca data-data Kepala Jang. Tak menemukan sesuatu yang menarik, ia pun membalik lembarannya dan membaca data Detektif Lee. Pengacara Kwon kemudian tersenyum.
"Bingo!" ucapnya saat menemukan bahwa Detektif Lee pernah bersekolah di SMA Jaemoolpo.
Pengacara Kwon lantas pergi menemui Detektif Lee. Saat Detektif Lee lewat, ia menampol kepala Detektif Lee dan bersikap sok akrab.
"Lee Gi. Kau Lee Gi, kan? Kelas 34 SMA Jaemoolpo. Tidak ingat aku? Aku di kelas 32." ucap Pengacara Kwon.
Detektif Lee tampak bingung.
*Disuruh Yoo Ra ni pasti, mata-matain tim Woo Hyuk buat nyari kelemahan Jung Won. Bener kata Young Eun, darah Geosan memang mengalir di tubuh Yoo Ra.
Woo Hyuk duduk diam di rumahnya, memikirkan pernyataan Soo Ho yang menyangkal membunuh Min Ho.
Lalu ia ingat pertanyaan Kepala Jang, apakah mereka harus mencari tersangka lain.
Terakhir, ia ingat saat dirinya menanyakan kejadian di malam Min Ho terbunuh pada Jung Won, tapi Jung Won tetap bungkam.
Ponselnya berdering. Telepon dari Jae Il yang memberitahu tentang Pimpinan Tae yang sudah siuman. Sontak, ia kaget dan langsung pergi.
Woo Hyuk langsung ke RS Geosan (oh, jadi RS tempat Pimpinan Tae dan Soo Ho dirawat itu punya Geosan toh, pantes dijaga ketat orang2 Geosan). Tapi dia dihalangi masuk oleh petugas.
Tiba-tiba, terdengar bunyi alarm. Para pengawal serta tim dokter langsung berlarian menuju kamar.
Ternyata Pimpinan Tae mengamuk. Dokter pun menyuruh suster menyuntikkan obat penenang tapi Pimpinan Tae melarang. Pimpinan Tae berteriak, akan membunuh mereka semua jika berani melakukan itu.
Dokter lantas menyuruh suster berhenti. Ia menyuruh semua orang keluar agar bisa bicara dengan Pimpinan Tae.
Pimpinan Tae menyuruh dokter memanggil Min Ho. Dokter meminta maaf karena tidak bisa melakukannya tanpa persetujuan Nyonya Shin.
Pimpinan Tae semakin marah.
"Kenapa aku butuh izin darinya? Apa kalian semua gila? Aku Tae Byeong Chan!"
Dokter pamit dan beranjak pergi.
Anehnya, dokter pergi sambil menutup hidungnya. Setelah dokter pergi, Woo Hyuk keluar dari tempatnya sembunyi.
Nyonya Shin di perjalanan, diantar Hyeong Cheol. Hyeong Cheol bertanya, haruskah mereka melakukan itu?
Hyeong Cheol : Sudah ada desas desus yang beredar bahwa kakak ipar sudah bangun. Para direktur juga datang padaku dan mencurigaiku. Terutama Direktur Eksekutif Go, gaesaekki...
Nyonya Shin : Bagaimana kau ingin menanganinya?
Hyeong Cheol : Bukannya aku bertanya apa yang harus kita lakukan, aku hanya khawatir.
Nyonya Shon : Aku memikirkannya. Resolusi paling rapi adalah jika orang tua itu mengakui kematian Min Ho dan menyerahkan segalanya pada Soo Ho. Mengingat temperamen lelaki tua itu, akan dia melakukannya?
Hyeong Cheol : Bagaimana jika dia mulai menggali insiden helikopter?
Nyonya Shin : Itu juga mungkin.
Hyeong Cheol menghela nafas. Ia benar-benar resah.
Nyonya Shin : Atur ekspresimu. Ada banyak cara mengembalikan dia jadi koma lalu mati.
Hyeong Cheol kaget, noona...
Nyonya Shin : Awalnya memang sulit tapi kedua kalinya akan sangat mudah.
Hyeong Cheol : Tapi tetap saja untuk melakukan itu...
Hyeong Cheol tak habis pikir dengan pikiran Nyonya Shin. Nyonya Shin lantas mengaku masih belum mengambil keputusan.
Seung Hee teringat pada obat tetes mata yang ia berikan pada suaminya.
Flashback...
Obat tetes mata itu digunakan Kapten Pilot sebelum melakukan penerbangan. Setelah menerbangkan helikopternya, ia mulai kesulitan bernapas sebelum akhirnya tewas dan helikopter jatuh.
Flashback end...
Seung Hee juga ingat saat ia dihubungi seseorang yang menyuruhnya kabur karena tim jaksa penuntut akan datang.
Saat hendak kabur, seseorang membekapnya dari belakang.
Orang itu kemudian membawanya pergi dengan mobil box.
Seung Hee tertawa mengingat semua itu. Ia kemudian menangis dan mengacak-ngacak rambutnya sambil berteriak kalau ia harus keluar dari sana.
Tiba-tiba, Seung Hee melihat penjepit rambutnya yang jatuh dan berniat menyayat nadinya dengan itu.
Woo Hyuk menemui Pimpinan Tae.
Woo Hyuk : Aku Jaksa Cha Woo Hyuk dari Kejaksaan Distrik Barat. Anda mengingatku?
Pimpinan Tae : Cha Geomsa, apa kau dengan Hyeon Sook? Kau berteman dengannya?
Woo Hyuk : Animnida.
Pimpinan Tae : Min Ho tidak mati, kan? Dia hidup, kan?
Woo Hyuk : Tae Min Ho ditemukan tak bernyawa di kantor anda.
Pimpinan Tae : Bagaimana bisa terjadi? Apa ini perbuatan Hyeon Sook?
Woo Hyuk : Masih diselidiki.
Pimpinan Tae marah besar dan meminta Woo Hyuk menangkap pelakunya.
Woo Hyuk pun teringat kematian ayahnya.
Woo Hyuk lantas mendekati Pimpinan Tae dan menatapnya tajam.
Woo Hyuk : Kau pembunuh. Siapa aja?
Woo Hyuk juga ingat saat menemukan ibunya tewas gantung diri di dapur.
Woo Hyuk : Siapa yang memberimu hak melakukan itu?
Pimpinan Tae kaget...
"Apa kau..."
"Jadi kau membunuhnya? Cha Seong Hoon juga?"
Sontak Pimpinan Tae kaget mendengar nama Cha Seong Hoon.
Woo Hyuk meminta penjelasan kenapa Pimpinan Tae membunuh ayahnya.
Tak lama kemudian, Nyonya Shin datang dan melihat perlakuan Woo Hyuk ke suaminya. Ia lalu memanggil penjaga. Penjaga seketika datang dan berusaha menyeret Woo Hyuk keluar.
"Lepaskan!" ucap Woo Hyuk, lalu kembali menatap marah Pimpinan Tae.
"Selamat atas kembalinya kau ke dunia." ucap Woo Hyuk.
Woo Hyuk berniat pergi tapi langkahnya terhenti saat mendengar Pimpinan Tae menanyakan Min Ho pada Nyonya Shin.
Pimpinan Tae lantas memanggil Woo Hyuk Seong Hoon dan menyuruh Seong Hoon mati. Sontak Woo Hyuk kaget dan heran.
Nyonya Shin meminta penjelasan apa yang sedang terjadi.
Pimpinan Tae tidak menjawab pertanyaan Nyonya Shin dan malah meminta maaf pada Woo Hyuk yang dikiranya Seong Hoon. Pimpinan Tae mengaku, bahwa ia sangat takut. Karena ia sangat takut.
Woo Hyuk kaget bukan main.
Sementara Nyonya Shin menatap tajam suaminya.
Ya, Pimpinan Tae menderita Delirium, penyakit gangguan mental dimana penderita mengalami kebingungan parah dan menjadi linglung terhadap lingkungan sekitar.
Jae Il terkejut tahu dari Woo Hyuk tentang kondisi Pimpinan Tae. Woo Hyuk mengaku, sempat berbicara sebentar dengan dokter dan dokter berkata, penyakit Pimpinan Tae tidak bisa dipulihkan.
Jae Il : Ini seperti hukuman Tuhan. Setelah pria seperti itu bangun, dia tidak akan pernah bisa melakukannya lagi.
Woo Hyuk : Dia pikir aku ayahku.
Jae Il : Apalagi yang bisa dikatakan? Dia bahkan tidak waras. Apa yang bisa kau lakukan?
Woo Hyuk tidak menjawab dan hanya menghela nafas.
Yoo Ra prihatin dengan kondisi ayahnya.
Soo Ho bahkan tampak sedih.
Nyonya Shin meminta anak-anaknya menganggap semua itu sebagai berkah bagi Geosan.
Yoo Ra langsung menatap kesal ibunya, eomma!
Yoo Ra mengajak kakaknya mencari rumah sakit lain. Tapi sang ibu bilang, tidak ada rumah sakit yang lebih baik dari Geosan. Yoo Ra tambah marah.
Yoo Ra yang sudah tidak tahan lagi melihat kondisi ayahnya, akhirnya beranjak pergi.
Soo Ho yang juga sedih berniat pergi tapi ditahan sang ibu. Sang ibu meminta Soo Ho tidak terlihat muram seperti itu dan meyakinkan Soo Ho semua akan baik-baik saja.
Soo Ho : Hentikan. Kubilang hentikan! Siapa yang melakukan ini pada ayah? Ibu, kau tahu, kan?
Nyonya Shin : Soo Ho-ya!
Soo Ho : Kepada Min Ho, ibu juga yang melakukannya.
Nyonya Shin : Kau tidak tahu untuk siapa aku melakukan ini? Bahkan jika orang lain tidak tahu, kau tidak bisa melakukan ini padaku.
Soo Ho : Minggir! Kubilang minggir!
Soo Ho mendorong ibunya sedikit dan beranjak pergi.
Esoknya, persidangan Soo Ho dimulai. Yoo Ra sebagai pengacara Soo Ho, membeberkan dua alasan kenapa Soo Ho menjadi tersangka. Pertama, karena Soo Ho ada di lokasi kejadian dan kedua, noda darah korban ditemukan padanya.
Yoo Ra : Tidak ada bukti langsung atau tidak langsung dalam kesaksian atau bukti material dan tentu saja, tidak ada senjata pembunuhan langsung bahwa tersangka membunuh korban. Ketika jaksa penuntut hanya memiliki dua titik lemah sebagai alasan untuk menyebut terdakwa sebagai tersangka, aku heran mengapa jaksa tidak mempertimbangkan tersangka lain.
Hakim : Tersangka lain?
Yoo Ra lantas menyerahkan bukti baru.
Yoo Ra : Ini adalah gambar dari penjaga keamanan yang menjadi saksi di lokasi pembunuhan. Seperti klienku, ada di lokasi pembunuhan pada saat pembunuhan dan seperti klienku, noda darah korban ditemukan di pakaian dan sepatu mereka. Aku ingin mempertanyakan pada jaksa penuntut, mengapa hanya klienku menjadi satu-satunya tersangka.
Hakim menunggu jawaban Woo Hyuk. Woo Hyuk yang ingat pengakuan Soo Ho, tidak membalas argumen Yoo Ra.
Hakim : Ini adalah ulasan tentang legalitas penahanan kasus ini, Tersangka Tae Soo Ho yang diminta oleh Pengacara Tae Yoo Ra, Kwon Seung Chan, Lee Ju Yeong dan Kim Bo Hyeong.
Dengan ini, pengadilan memberikan mosi karena alasan yang dikutip oleh pembela.
Yoo Ra langsung menarik napas lega, tapi ia juga heran kenapa Woo Hyuk tidak membalas argumennya.
Diluar, Woo Hyuk mengucapkan selamat pada Yoo Ra. Yoo Ra pun bertanya, kenapa Woo Hyuk tidak membalas argumennya tadi. Apa Woo Hyuk menemukan tersangka lain? Woo Hyuk tidak menjawab dan minta diri.
Sontak, Yoo Ra yang mengira Jung Won pelakunya, langsung menatap kepergian Woo Hyuk dengan tatapan kesal.
Hyeong Cheol masuk ke ruangan Pimpinan Tae dan menemui kakaknya yang duduk di sana.
Hyeong Cheol : Ini melegakan kan karena Soo Ho sudah dibebaskan.
Nyonya Shin : Itu adalah perjalanan yang panjang sampai dia kembali.
Akhirnya ia telah menemukan posisi yang selayaknya.
Hyeong Cheol : Bisakah kita meninggalkan kakak ipar sendirian? Dia tidak dalam kondisi dimana dia bisa melakukan apa-apa.
Nyonya Shin menatap Hyeong Cheol.
Hyeong Cheol : Wae?
Nyonya Shin tersenyum, tidak apa-apa.
Seung Hee tergeletak tak sadarkan diri di dalam kurungannya. Tak lama, si penjaga datang membawakan makanan. Curiga melihat Seung Hee tidak bergerak, ia memeriksanya dan melihat pergelangan tangan Seung Hee yang berlumur darah.
Tak lama kemudian, Seung Hee membuka matanya dan menggigit lengan si penjaga. Si penjaga kesakitan.
Kesempatan itu digunakan Seung Hee untuk kabur, tapi sayangnya ia kembali tertangkap. Si penjaga menginjak tangan Seung Hee. Seung Hee mengedarkan pandangannya dan menemukan tang catut tak jauh dari tempatnya. Ia pun langsung mengambil tang catut dan memukul kaki si penjaga. Si penjaga kesakitan dan Seung Hee langsung kabur.
Si penjaga bergegas mengejar Seung Hee tapi melihat Seung Hee berhasil menyetopkan sebuah mobil dan dua orang pria turun dari mobil menolong Seung Hee, si penjaga langsung kabur.
Seung Hee pun pingsan.
Si penyusup sedang melakukan push-up. Selesai melakukan push-up, ia berdiri dan mengelap keringatnya.
Saat matanya mengarah pada layar yang terhubung dengan gudang tempat penyekapan Seung Hee, ia kaget. Ia tidak menyangka Seung Hee bisa kabur.
Nyonya Shin mengadakan rapat darurat.
Nyonya Shin : Sekaranglah saatnya kita harus melakukan yang terbaik untuk mendukung Tae Soo Ho sebagai pewaris Grup Geosan.
Seorang anggota dewan bertanya soal rumor Pimpinan Tae yang sudah bangun.
Nyonya Shin membenarkan rumor itu.
Anggota dewan itu menolak Soo Ho sebagai pewaris Grup Geosan. Ia juga menghasut anggota dewan yang lainnya dan mengatakan, bahwa Geosan Grup adalah milik Pimpinan Tae.
Sontak, Hyeong Cheol marah dan membela kakaknya.
"Hei, Direktur Shin. Aku Direktur Eksekutif Goo Sang Wook. Kau tidak tahu tempatmu!"
Hyeong Cheol tambah marah dan berniat menghajar Direktur Goo tapi dihentikan anggota dewan yang lain.
Nyonya Shin lalu memberi kode pada asistennya. Sang asisten pun mengerti dan langsung memencet remote yang dipegangnya.
Ruangan seketika menjadi gelap. Anggota dewan kaget. Nyonya Shin menyuruh semuanya duduk.
Atas perintah Nyonya Shin, asistennya memberikan instruksi pada seseorang di rumah sakit.
Sebuah layar yang terhubung ke kamar Pimpinan Tae pun menyala.
Direktur Go dan anggota dewan lain sontak kaget melihat kondisi Pimpinan Tae.
Nyonya Shin : Mereka mengatakan itu tidak dapat diubah. Itulah yang terjadi pada pimpinan kita. Ini kemalangan bagi kita semua. Untuk menghilangkan masa depan yang tidak pasti dan untuk menyelamatkan Geosan, kita harus menyelesaikan proses pengangkatan Soo Ho secepat mungkin.
Hyeong Cheol tampak puas.
Kamera lalu kembali menyoroti wajah Pimpinan Tae yang linglung.
Nyonya Shin bangkit dari duduknya dan beranjak pergi tapi ia berhenti melangkah di depan Direktur Goo.
Direktur Goo : Aku pikir keputsan bijak anda akan menyelamatkan Geosan. Anda luar biasa.
Nyonya Shin dan Hyeon Cheol kembali ke mobil sambil tertawa. Nyonya Shin lantas meminta Hyeon Cheol tetap waspada.
Hyeon Cheol membukakan pintu untuk Nyonya Shin. Setelah Nyonya Shin masuk, supir langsung mengunci pintu dan tidak membiarkan Hyeon Cheol masuk.
Supir itu adalah Ricky! Ricky membawa Nyonya Shin pergi.
Hyeon Cheol berusaha mengejar namun gagal.
Ricky : Sudah lama, Nyonya. Sangat sulit untuk bertemu anda. Maafkan saya.
Nyonya Shin : Kau siapa?
Ricky : Ini Sopir Kim. Anda tidak ingat?
Nyonya Shin : Sopir Kim, apa yang kau lakukan!
Ricky hanya tersenyum.
Nyonya Shin lantas mengambil ponselnya, berniat memanggil polisi tapi Ricky memberikan sesuatu dan meminta Nyonya Shin melihatnya sebelum memanggil polisi.
Bersambung ke part 3...........
-
Sinopsis Wonderful World Episode 1-16
Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.
-
Duis non justo nec auge
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
Babel Ep 8 Part 1
by
GenkPelangi
at
February 27, 2019
Sebelumnya...
Kita lanjut ya gaes... sy lanjut Babel dan Haechi dulu ya untuk minggu ini.... Untuk sinopsis lainnya, mohon bersabar....
Oya sebelum lanjut, sy mau tanya, ada yang suka drama Love In Sadness? Yg main Park Han Byul, Park Ha Na, Ji Hyun Woo dan Ryoo Soo Young. Ceritanya kurang lebih sama kayak Let Me Introduce Her. Tentang wanita bernama Yoon Ma Ri yang mendapat kekerasan dari suaminya, Kang In Wook. Yoon Ma Ri lantas meminta bantuan Seo Jung Won, seorang dokter bedah plastik, untuk merubah wajahnya. Nanti disini Ma Ri dan Jung Won akan saling jatuh cinta.
Jung Won terkejut melihat Woo Hyuk dan Asisten Woo (Jd namanya Woo ya bukan Oh, soalnya diawal episode, asisten Min Ho ini marganya Oh)
Sementara itu, Asisten Woo meminta Woo Hyuk tutup mata jika tidak bisa mengatasi kebenarannya.
Asisten Woo pun pergi.
Jung Won yang berdiri di pinggir jalan, menghubungi Asisten Woo. Ia ingin tahu apa yang Woo Hyuk bicarakan. Asisten Woo mengaku, kalau mereka tidak membahas hal yang penting.
Asisten Woo : Cha Geomsa, sepertinya dia sangat peduli padamu. Kau tidak akan berubah pikiran karena dia, kan?
Jung Won : Jangan cemas.
-Ep 8, PECAH-
Kepala Jaksa menemui Soo Ho. Tapi Soo Ho hanya mau bicara dengan Woo Hyuk.
"PANGGILKAN CHA WOO HYUK!" perintah Soo Ho.
Hyeong Cheol dengan paniknya memberitahu Nyonya Shin kalau Soo Ho akan mengatakan kebenarannya pada Woo Hyuk. Sontak Nyonya Shin kaget.
Soo Ho berusaha meraih kursi rodanya, tapi ia malah jatuh.
Nyonya Shin dan adiknya bergegas ke RS. Di depan kamar Soo Ho, mereka bertemu Woo Hyuk yang juga baru datang. Nyonya Shin berusaha menghalangi Woo Hyuk masuk dengan alasan, kondisi Soo Ho yang belum membaik. Woo Hyuk pun berkata, kalau ia mendengar cerita yang berbeda tentang kondisi Soo Ho. Woo Hyuk lantas menyuruh petugas menghalangi siapa pun yang mencoba masuk.
Petugas mengerti dan menghalangi Nyonya Shin masuk ke dalam.
Di dalam, Soo Ho berusaha bangun dan duduk di kursi rodanya. Tepat saat itu, Woo Hyuk datang dan menawarkan bantuan.
Woo Hyuk minta penjelasan kenapa Soo Ho memanggilnya. Soo Ho : Aku tidak bisa bilang jika itu adalah kasih sayang yang salah. Sebelumnya mungkin aku sedikit dipermalukan, karena harga diriku yang tidak signifikan.
"Itu saja?" tanya Woo Hyuk.
"Kupikir kau akan mengerti yang kukatakan. Pikirkan apapun yang akan membuatmu nyaman." jawab Soo Ho.
Woo Hyuk mulai memasang wajah serius. Ia bertanya, apa yang terjadi pada Soo Ho dan Min Ho sebelum Min Ho meregang nyawa. Soo Ho berkata, bahwa ia dan Min Ho berebut obat malam itu.
"Obat? Maksudmu narkoba?" tanya Woo Hyuk.
"Aku marah karena aku sudah kehabisan dan dia tidak mau memberiku apapun." jawab Soo Ho.
"Kau mau bilang Presiden Tae Min Ho menyediakan obat-obatan untukmu?" tanya Woo Hyuk.
"Separah kelihatannya, itu benar." jawab Soo Ho.
Soo Ho lalu mengingat kejadian malam itu, saat ia dan Min Ho bertengkar di klub.
Flashback...
(Dua jam sebelum kematian Min Ho)
Soo Ho mendatangi Min Ho di klub. Ia yang sudah tidak tahan, meminta obatnya tapi Min Ho tidak mau memberikannya. Soo Ho memaksa, tapi Min Ho malah mendorongnya. Tapi Soo Ho terus merengek meminta obat karena tidak bisa lagi menahan rasa sakaunya. Tapi Min Ho malah mencengkram kerahnya dan memintanya sadar.
Flashback end...
Soo Ho melanjutkan ceritanya, kalau ia disuruh datang ke Geosan saat dalam perjalanan pulang ke rumah. Soo Ho berpikir, jika Min Ho mau memberikan obatnya.
Tapi sampai disana, ia malah menemukan Min Ho sudah tewas bersimbah darah dengan pisau masih menancap di tubuh Min Ho.
Soo Ho sontak kaget dan berusaha membangunkan Min Ho.
Di luar, dua staf keamanan yang sedang patroli melihat pintu ruangan Min Ho terbuka. Curiga, mereka masuk.
Soo Ho yang ketakutan dituduh sebagai pelakunya, memutuskan bersembunyi dibalik rak.
Dua staf masuk dan mengarahkan senternya pada jasad Min Ho. Saat itulah, Soo Ho menubruk salah satu staff dan berlari keluar.
Flashback end...
Soo Ho lalu mengaku bahwa Min Ho adalah segalanya baginya. Tapi Woo Hyuk tidak percaya dan menuding Soo Ho berbohong karena tahu Soo Ho sangat membenci Min Ho selama ini.
Soo Ho pun berkata, bahwa Woo Hyuk salah dan tidak tahu apa-apa. Soo Ho bilang, hanya Min Ho satu-satunya orang yang mengerti dirinya selama ini.
Soo Ho : Sampai Min Ho datang, aku hanya boneka. Ibu selalu menjadi akar dari ketidakmampuanku.
Flashback...
Soo Ho yang baru pulang sekolah, langsung berlari mencari ibunya. Ia menunjukkan gambarnya yang dipuji oleh sang guru di sekolah dan mengatakan apa yang dibilang gurunya bahwa ia memiliki bakat. Tapi Nyonya Shin malah merobek gambar itu dan menginjaknya. Ia lalu berkata, kalau Soo Ho tidak membutuhkan hal-hal seperti itu karena bakat dan nasib Soo Ho adalah menjadi pemilik Geosan sejak dilahirkan.
Soo Ho menangis.
Flashback end...
Soo Ho : Aku ingin menunjukkan pada ibuku betapa putus asanya diriku. Hari itu ternyata datang lebih cepat dari yang aku kira.
Flashback...
Min Ho duduk dan makan di lantai saat Soo Ho, Yoo Ra dan Nyonya Shin makan di meja makan.
Nyonya Shin kemudian memanggil anjing peliharaan mereka yang bernama Da Mi. Nyonya Shin memberikan beberapa daging pada Da Mi. Min Ho diam saja, melihat Da Mi diberi makan dengan sorot mata agak sedih.
Soo Ho melihat Min Ho yang tengah menatap Da Mi.
Esok harinya, Soo Ho dan Nyonya Shin menemukan Da Mi tewas dengan leher tergorok.
Soo Ho terkejut dan menatap ke arah Min Ho yang berdiri di balkon sambil menatapnya.
Nyonya Shin marah, ia langsung berlari ke dalam dan mencambuk Min Ho. Min Ho diam saja menerima perlakuan Nyonya Shin. Soo Ho yang melihat itu dari pintu pun kaget.
Soo Ho : Orang yang membunuh anak anjing hari itu adalah aku. Aku takut, tapi juga penasaran apa yang akan dilakukan ibuku setelah itu. Kenapa ibuku terus menekan Min Ho padahal dia tahu aku yang melakukannya. Apakah dia membayangkan Min Ho adalah aku? Apakah dia menikmatinya karena itu? Tapi yang membuatku penasaran justru Min Ho, bukan ibu. Meskipun dia dipukuli di tempat dagingnya terkoyak, kenapa dia tidak mengatakan apa-apa? Ketika dia tahu aku yang melakukannya, dia tidak melakukan apapun sampai akhir. Min Ho menahannya sampai akhir untukku.
Flashback pun kembali diperlihatkan, saat Min Ho yang hendak pergi, memberikan Soo Ho sebuah hadiah. Soo Ho membuka hadiahnya yang ternyata adalah lukisannya yang tadi dirobek dan diinjak ibunya.
Nyonya Shin menyuruh Soo Ho memilih satu diantara dua wanita pilihannya. Nyonya Shin memilih Young Eun.
Soo Ho yang tak mau menikah dengan wanita pilihan ibunya berkonsultasi dengan Min Ho. Tapi menurut Min Ho tidak terlalu buruk jika Soo Ho menerima perjodohan itu.
Min Ho : Jika dia adalah putri Harian Myeongshin, dia akan membantumu.
Soo Ho : Benarkah?
Min Ho : Kau tidak percaya padaku? Belum ada gunanya menunjukkan cakarmu pada ibu. Ini demi dirimu.
Soo Ho mengerti.
Flashback end...
Soo Ho : Tidak ada yang tahu. Meskipun kami berjauhan, kami lebih dekat satu sama lain.
Woo Hyuk bertanya, apa Soo Ho membunuh Min Ho karena perselingkuhan Min Ho dan Young Eun.
Soo Ho menyangkal. Ia berkata, tidak pernah mencintai siapa pun untuk melakukan pembunuhan dan dia akan melepaskan Young Eun jika Min Ho menginginkannya.
Woo Hyuk : Apa kau manusia? Kenapa kau sejauh ini?
Soo Ho : Karena semua yang dilakukan Min Ho adalah untukku. Itulah yang aku yakini. Jika dia memintaku untuk menanggung sesuatu, aku akan menanggungnya. Jika dia menyuruhku marah, aku akan marah. Bahkan ketika dia membuatku memakai narkoba dan mengejar Young Eun, aku percaya itu semua keuntungan untukku.
Tangis Soo Ho pecah. Ia mengaku bahwa Min Ho adalah segalanya baginya dan satu-satunya orang yang mengerti dirinya.
Soo Ho : Dia adalah satu-satunya harapan yang akan membuatku melarika diri dari keluarga ini dan memberiku kebebasan. Aku... aku tidak membunuh Min Ho.
Woo Hyuk tidak percaya. Soo Ho tidak peduli Woo Hyuk percaya atau tidak. Ia mengaku, hanya kebenaran itu yang bisa dikatakannya.
Woo Hyuk : Kebenaran? Kenapa kau baru mengungkapnya sekarang?
Soo Ho : Saat aku melompat keluar dari jendela di kantor kejaksaan, keraguan muncul. Apakah Min Ho benar-benar melakukan segalanya untuk kebahagiaanku?
Woo Hyuk meninggalkan kamar Soo Ho sambil memikirkan pengakuan Soo Ho.
Bersambung ke part 2...........
Tags
Babel
Kita lanjut ya gaes... sy lanjut Babel dan Haechi dulu ya untuk minggu ini.... Untuk sinopsis lainnya, mohon bersabar....
Oya sebelum lanjut, sy mau tanya, ada yang suka drama Love In Sadness? Yg main Park Han Byul, Park Ha Na, Ji Hyun Woo dan Ryoo Soo Young. Ceritanya kurang lebih sama kayak Let Me Introduce Her. Tentang wanita bernama Yoon Ma Ri yang mendapat kekerasan dari suaminya, Kang In Wook. Yoon Ma Ri lantas meminta bantuan Seo Jung Won, seorang dokter bedah plastik, untuk merubah wajahnya. Nanti disini Ma Ri dan Jung Won akan saling jatuh cinta.
Jung Won terkejut melihat Woo Hyuk dan Asisten Woo (Jd namanya Woo ya bukan Oh, soalnya diawal episode, asisten Min Ho ini marganya Oh)
Sementara itu, Asisten Woo meminta Woo Hyuk tutup mata jika tidak bisa mengatasi kebenarannya.
Asisten Woo pun pergi.
Jung Won yang berdiri di pinggir jalan, menghubungi Asisten Woo. Ia ingin tahu apa yang Woo Hyuk bicarakan. Asisten Woo mengaku, kalau mereka tidak membahas hal yang penting.
Asisten Woo : Cha Geomsa, sepertinya dia sangat peduli padamu. Kau tidak akan berubah pikiran karena dia, kan?
Jung Won : Jangan cemas.
-Ep 8, PECAH-
Kepala Jaksa menemui Soo Ho. Tapi Soo Ho hanya mau bicara dengan Woo Hyuk.
"PANGGILKAN CHA WOO HYUK!" perintah Soo Ho.
Hyeong Cheol dengan paniknya memberitahu Nyonya Shin kalau Soo Ho akan mengatakan kebenarannya pada Woo Hyuk. Sontak Nyonya Shin kaget.
Soo Ho berusaha meraih kursi rodanya, tapi ia malah jatuh.
Nyonya Shin dan adiknya bergegas ke RS. Di depan kamar Soo Ho, mereka bertemu Woo Hyuk yang juga baru datang. Nyonya Shin berusaha menghalangi Woo Hyuk masuk dengan alasan, kondisi Soo Ho yang belum membaik. Woo Hyuk pun berkata, kalau ia mendengar cerita yang berbeda tentang kondisi Soo Ho. Woo Hyuk lantas menyuruh petugas menghalangi siapa pun yang mencoba masuk.
Petugas mengerti dan menghalangi Nyonya Shin masuk ke dalam.
Di dalam, Soo Ho berusaha bangun dan duduk di kursi rodanya. Tepat saat itu, Woo Hyuk datang dan menawarkan bantuan.
Woo Hyuk minta penjelasan kenapa Soo Ho memanggilnya. Soo Ho : Aku tidak bisa bilang jika itu adalah kasih sayang yang salah. Sebelumnya mungkin aku sedikit dipermalukan, karena harga diriku yang tidak signifikan.
"Itu saja?" tanya Woo Hyuk.
"Kupikir kau akan mengerti yang kukatakan. Pikirkan apapun yang akan membuatmu nyaman." jawab Soo Ho.
Woo Hyuk mulai memasang wajah serius. Ia bertanya, apa yang terjadi pada Soo Ho dan Min Ho sebelum Min Ho meregang nyawa. Soo Ho berkata, bahwa ia dan Min Ho berebut obat malam itu.
"Obat? Maksudmu narkoba?" tanya Woo Hyuk.
"Aku marah karena aku sudah kehabisan dan dia tidak mau memberiku apapun." jawab Soo Ho.
"Kau mau bilang Presiden Tae Min Ho menyediakan obat-obatan untukmu?" tanya Woo Hyuk.
"Separah kelihatannya, itu benar." jawab Soo Ho.
Soo Ho lalu mengingat kejadian malam itu, saat ia dan Min Ho bertengkar di klub.
Flashback...
(Dua jam sebelum kematian Min Ho)
Soo Ho mendatangi Min Ho di klub. Ia yang sudah tidak tahan, meminta obatnya tapi Min Ho tidak mau memberikannya. Soo Ho memaksa, tapi Min Ho malah mendorongnya. Tapi Soo Ho terus merengek meminta obat karena tidak bisa lagi menahan rasa sakaunya. Tapi Min Ho malah mencengkram kerahnya dan memintanya sadar.
Flashback end...
Soo Ho melanjutkan ceritanya, kalau ia disuruh datang ke Geosan saat dalam perjalanan pulang ke rumah. Soo Ho berpikir, jika Min Ho mau memberikan obatnya.
Tapi sampai disana, ia malah menemukan Min Ho sudah tewas bersimbah darah dengan pisau masih menancap di tubuh Min Ho.
Soo Ho sontak kaget dan berusaha membangunkan Min Ho.
Di luar, dua staf keamanan yang sedang patroli melihat pintu ruangan Min Ho terbuka. Curiga, mereka masuk.
Soo Ho yang ketakutan dituduh sebagai pelakunya, memutuskan bersembunyi dibalik rak.
Dua staf masuk dan mengarahkan senternya pada jasad Min Ho. Saat itulah, Soo Ho menubruk salah satu staff dan berlari keluar.
Flashback end...
Soo Ho lalu mengaku bahwa Min Ho adalah segalanya baginya. Tapi Woo Hyuk tidak percaya dan menuding Soo Ho berbohong karena tahu Soo Ho sangat membenci Min Ho selama ini.
Soo Ho pun berkata, bahwa Woo Hyuk salah dan tidak tahu apa-apa. Soo Ho bilang, hanya Min Ho satu-satunya orang yang mengerti dirinya selama ini.
Soo Ho : Sampai Min Ho datang, aku hanya boneka. Ibu selalu menjadi akar dari ketidakmampuanku.
Flashback...
Soo Ho yang baru pulang sekolah, langsung berlari mencari ibunya. Ia menunjukkan gambarnya yang dipuji oleh sang guru di sekolah dan mengatakan apa yang dibilang gurunya bahwa ia memiliki bakat. Tapi Nyonya Shin malah merobek gambar itu dan menginjaknya. Ia lalu berkata, kalau Soo Ho tidak membutuhkan hal-hal seperti itu karena bakat dan nasib Soo Ho adalah menjadi pemilik Geosan sejak dilahirkan.
Soo Ho menangis.
Flashback end...
Soo Ho : Aku ingin menunjukkan pada ibuku betapa putus asanya diriku. Hari itu ternyata datang lebih cepat dari yang aku kira.
Flashback...
Min Ho duduk dan makan di lantai saat Soo Ho, Yoo Ra dan Nyonya Shin makan di meja makan.
Nyonya Shin kemudian memanggil anjing peliharaan mereka yang bernama Da Mi. Nyonya Shin memberikan beberapa daging pada Da Mi. Min Ho diam saja, melihat Da Mi diberi makan dengan sorot mata agak sedih.
Soo Ho melihat Min Ho yang tengah menatap Da Mi.
Esok harinya, Soo Ho dan Nyonya Shin menemukan Da Mi tewas dengan leher tergorok.
Soo Ho terkejut dan menatap ke arah Min Ho yang berdiri di balkon sambil menatapnya.
Nyonya Shin marah, ia langsung berlari ke dalam dan mencambuk Min Ho. Min Ho diam saja menerima perlakuan Nyonya Shin. Soo Ho yang melihat itu dari pintu pun kaget.
Soo Ho : Orang yang membunuh anak anjing hari itu adalah aku. Aku takut, tapi juga penasaran apa yang akan dilakukan ibuku setelah itu. Kenapa ibuku terus menekan Min Ho padahal dia tahu aku yang melakukannya. Apakah dia membayangkan Min Ho adalah aku? Apakah dia menikmatinya karena itu? Tapi yang membuatku penasaran justru Min Ho, bukan ibu. Meskipun dia dipukuli di tempat dagingnya terkoyak, kenapa dia tidak mengatakan apa-apa? Ketika dia tahu aku yang melakukannya, dia tidak melakukan apapun sampai akhir. Min Ho menahannya sampai akhir untukku.
Flashback pun kembali diperlihatkan, saat Min Ho yang hendak pergi, memberikan Soo Ho sebuah hadiah. Soo Ho membuka hadiahnya yang ternyata adalah lukisannya yang tadi dirobek dan diinjak ibunya.
Nyonya Shin menyuruh Soo Ho memilih satu diantara dua wanita pilihannya. Nyonya Shin memilih Young Eun.
Soo Ho yang tak mau menikah dengan wanita pilihan ibunya berkonsultasi dengan Min Ho. Tapi menurut Min Ho tidak terlalu buruk jika Soo Ho menerima perjodohan itu.
Min Ho : Jika dia adalah putri Harian Myeongshin, dia akan membantumu.
Soo Ho : Benarkah?
Min Ho : Kau tidak percaya padaku? Belum ada gunanya menunjukkan cakarmu pada ibu. Ini demi dirimu.
Soo Ho mengerti.
Soo Ho : Tidak ada yang tahu. Meskipun kami berjauhan, kami lebih dekat satu sama lain.
Woo Hyuk bertanya, apa Soo Ho membunuh Min Ho karena perselingkuhan Min Ho dan Young Eun.
Soo Ho menyangkal. Ia berkata, tidak pernah mencintai siapa pun untuk melakukan pembunuhan dan dia akan melepaskan Young Eun jika Min Ho menginginkannya.
Woo Hyuk : Apa kau manusia? Kenapa kau sejauh ini?
Soo Ho : Karena semua yang dilakukan Min Ho adalah untukku. Itulah yang aku yakini. Jika dia memintaku untuk menanggung sesuatu, aku akan menanggungnya. Jika dia menyuruhku marah, aku akan marah. Bahkan ketika dia membuatku memakai narkoba dan mengejar Young Eun, aku percaya itu semua keuntungan untukku.
Tangis Soo Ho pecah. Ia mengaku bahwa Min Ho adalah segalanya baginya dan satu-satunya orang yang mengerti dirinya.
Soo Ho : Dia adalah satu-satunya harapan yang akan membuatku melarika diri dari keluarga ini dan memberiku kebebasan. Aku... aku tidak membunuh Min Ho.
Woo Hyuk tidak percaya. Soo Ho tidak peduli Woo Hyuk percaya atau tidak. Ia mengaku, hanya kebenaran itu yang bisa dikatakannya.
Woo Hyuk : Kebenaran? Kenapa kau baru mengungkapnya sekarang?
Soo Ho : Saat aku melompat keluar dari jendela di kantor kejaksaan, keraguan muncul. Apakah Min Ho benar-benar melakukan segalanya untuk kebahagiaanku?
Woo Hyuk meninggalkan kamar Soo Ho sambil memikirkan pengakuan Soo Ho.
Bersambung ke part 2...........
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...