All Content From SBS, Viu dan nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Sebelumnya : Again My Life Eps 3 Part 4
Selanjutnya : Again My Life Eps 4 Part 2
Foto SBS |
Foto SBS |
Di episode sebelumnya, Hee Woo terkejut melihat kemunculan mbak malaikat disamping Tae Seob.
Hee Woo teringat kata-kata si mbak malaikat.
"Jika mendekati Cho Tae Seob, kau mungkin akan bertemu denganku."
Foto SBS |
Foto SBS |
Tae Seob mulai berpidato di hadapan mahasiswa.
Tae Seob : Senang bertemu dengan kalian semua. Aku Cho Tae Seob.
Seorang mahasiswa memberi pertanyaan.
"Anda berperan besar dalam memimpin partai menuju kemenangan dalam pemilihan presiden tahun lalu. Lebih dari 45 persen pemilih berusia 20-an memberikan suara. Aku ingin mendengar pendapat anda soal berkomunikasi dengan generasi yang lebih muda."
Tae Seob : Aku menutup mulutku dan membuka dompetku. Aku mendengarkan musik Super Junior dan Lee Hyo Ri. Aku juga masih membaca novel Guiyeoni diam-diam sambil terus menekan Alt-Tab karena aku ingin memasuki kepala kalian.
Semua tertawa. Tae Seob lalu berkata kalau dia hanya bercanda.
Foto SBS |
Hee Woo terus menatap mbak malaikat.
Dia gak mengerti kenapa ada mbak malaikat di sana.
Tae Seob masih pidato.
Tae Seob : Kau harus bisa memahami generasi lain dan menghormati budaya mereka tanpa harus mendengarkan musik yang sama. Komunikasi antargenerasi tidak boleh dipaksakan. Generasi yang lebih muda harus merasa tenang dan cukup nyaman untuk berkomunikasi tanpa generasi yang lebih tua harus membuka dompet mereka. Namun, mungkin, keegoisan generasi tua, terutama orang yang diistimewakan, mencegah kita ke sana. Mengurangi biaya kuliah setengahnya. Itu salah satu janji kampanye Presiden. Menurut kalian, itu bisa dilakukan? Tidak. Tujuan utama kami bukan hanya mengurangi setengahnya. Kami ingin pemerintah menanggung semua biaya kuliah!
Sontak lah pidato Tae Seob langsung mendapatkan tepukan dari mahasiswa.
Foto SBS |
Foto SBS |
Tae Seob : Mereka bilang semua orang punya kebebasan dan hak untuk bermimpi. Namun, apa gunanya? Kalian butuh kesempatan untuk mewujudkannya dengan mudah, dan kesempatan seperti itu harus diberikan adil ke semua orang. Suara setiap generasi harus didengar dan setiap suara harus memiliki tingkat kekuatan yang sama. Begitulah kalian bisa sukses dari nol. Bermimpilah dan wujudkan impian kalian. Itu dan harapan kalian adalah satu-satunya yang bisa melindungi masyarakat kita. Masa depan adalah milik mereka yang bermimpi. Teman-teman mudaku. Bermimpilah. Tetapkan tujuan untuk masa depan kalian. Kalian adalah masa kini dan masa depan kita. Tolong lindungi masa depan kita. Cho Tae Seob di sini untuk membantu.
Narasi Hee Woo : Cho Tae Seob, ini tidak akan mudah.
Foto SBS |
Foto SBS |
Tae Seob sedang melayani mahasiswa yang ingin berfoto dan meminta tanda tangannya.
Giliran Kyu Ri.
Kyu Ri : Pak, boleh aku minta tanda tangan anda juga?
Tae Seob : Tentu. Siapa namamu?
Kyu Ri : Kim Kyu Ri.
Para mahasiswi memuji Tae Seob. Ada yang mengatakan Tae Seob tampan.
Foto SBS |
Foto SBS |
Si mbak malaikat menunggu, tak jauh dari mahasiswa yang mengerumuni Tae Seob.
Di belakang, Hee Woo terus menatap mbak malaikat sambil teringat janjinya pada mbak malaikat kalau dia akan membuat Tae Seob menderita. Mbak malaikat yang merasa lagi dilihatin, menoleh dan menatap Hee Woo. Hee Woo beranjak, mendekati mbak malaikat.
Hee Woo : Terima kasih. Aku pasti akan menepati janjiku.
Mbak malaikat mengiyakan dan meminta Hee Woo melakukan itu.
Hee Woo beranjak pergi. Terdengar narasi Hee Woo.
"Malaikat Maut adalah anggota rombongan Cho Tae Seob?"
Foto SBS |
Tae Seob keluar dari gedung kampus Hankuk. Para mahasiswi masih aja mengerubunginya.
Mereka berebut minta fotbar.
Selesai fotbar dengan mereka, Tae Seob langsung bergerak menuju mobilnya dikawal mbak malaikat.
Para mahasiswi heboh. Hee Woo berdiri diantara mereka dan terus memperhatikan mbak malaikat.
Tae Seob berbisik pada mbak malaikat, sebelum masuk ke mobil.
Tae Seob : Direktur Han Ji Hyun, apa selanjutnya?
Ji Hyun : Kita akan menemui konstituen dan mengunjungi panti asuhan, Pak.
Tae Seob : Baik, bagus.
Foto SBS |
Tae Seob melambaikan tangannya pada mahasiswa dan masuk ke mobilnya.
Begitu mobil Tae Seob bergerak pergi, mahasiswa dan mahasiswi heboh mengejarnya.
Hee Woo : Han Ji Hyun.
Foto SBS |
Tae Seob dan rombongannya tiba di panti asuhan.
Anak-anak panti senang melihatnya.
Tae Seob : Sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabar kalian?
Anak-anak panti menyahut, kabar mereka baik.
Tae Seob menggendong salah satunya.
Tae Seob : Hei, Labu Kecil, kau berat sekarang. Tumbuhlah dengan baik dan sehat.
Tae Seob menurunkan lagi si Labu Kecil.
Foto SBS |
Anak lain memberikannya bunga yang dia buat dari kertas origami.
Tae Seob menyuruh anak itu menaruh bunganya di sakunya.
Tae Seob : Terima kasih, Ye Sung.
Foto SBS |
Foto SBS |
Ada juga yang menulis surat untuknya. Dia membacanya.
Tae Seob : Tulisan tanganmu bagus, Soo Min.
Tae Seob memberikan surat Soo Min ke Ji Hyun.
Foto SBS |
Lalu dia melihat seorang gadis kecil berdiri sendirian sambil menatap padanya. Dia bergegas mendekatinya.
Tae Seob : Halo. Kita belum pernah bertemu, bukan? Siapa namamu.
Gadis kecil itu bilang namanya Park Ji Na.
Tae Seob : Ji Na? Sungguh nama yang indah. Kau suka di sini?
Ji Na : Direktur mengurusku dengan baik.
Tae Seob : Begitu rupanya. Kemarilah, Ji Na-ya.
Tae Seob memeluk Ji Na sebentar.
Tae Seob : Negara ini akan menjagamu seperti orang tuamu. Kau tidak sendirian.
Tae Seob melepas pelukannya dan menatap Ji Na.
Tae Seob : Aku akan selalu mendukungmu. Jangan pernah lupakan itu, ya? Janji.
Foto SBS |
Foto SBS |
Hee Woo menonton berita Tae Seob yang mengunjungi panti asuhan dari layar televisi raksasa di depan jembatan.
Hee Woo : Han Ji Hyun Siljang. Cho Tae Seob tidak akan membiarkan sembarang orang di dekatnya. Fakta bahwa aku tidak tahu tentangnya mungkin berarti...
Foto SBS |
Foto SBS |
Hee Woo teringat permintaan Ji Hyun.
Ji Hyun : Pastikan kau menangkapnya. Tunjukkan kepadanya di dunia ini juga ada penderitaan.
Hee Woo lalu tersadar dan bertanya-tanya, apa itu artinya Ji Hyun meninggal sebelum dirinya.
Bersambung ke part 2...