• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Again My Life Eps 4 Part 1

 All Content From SBS, Viu dan nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Sebelumnya : Again My Life Eps 3 Part 4
Selanjutnya : Again My Life Eps 4 Part 2

Foto SBS

Foto SBS

Di episode sebelumnya, Hee Woo terkejut melihat kemunculan mbak malaikat disamping Tae Seob.

Hee Woo teringat kata-kata si mbak malaikat.

"Jika mendekati Cho Tae Seob, kau mungkin akan bertemu denganku."

Foto SBS
Foto SBS

Tae Seob mulai berpidato di hadapan mahasiswa.

Tae Seob : Senang bertemu dengan kalian semua. Aku Cho Tae Seob.

Seorang mahasiswa memberi pertanyaan.

"Anda berperan besar dalam memimpin partai menuju kemenangan dalam pemilihan presiden tahun lalu. Lebih dari 45 persen pemilih berusia 20-an memberikan suara. Aku ingin mendengar pendapat anda soal berkomunikasi dengan generasi yang lebih muda."

Tae Seob : Aku menutup mulutku dan membuka dompetku. Aku mendengarkan musik Super Junior dan Lee Hyo Ri. Aku juga masih membaca novel Guiyeoni diam-diam sambil terus menekan Alt-Tab karena aku ingin memasuki kepala kalian.

Semua tertawa. Tae Seob lalu berkata kalau dia hanya bercanda.

Foto SBS

Hee Woo terus menatap mbak malaikat.

Dia gak mengerti kenapa ada mbak malaikat di sana.

Tae Seob masih pidato.

Tae Seob : Kau harus bisa memahami generasi lain dan menghormati budaya mereka tanpa harus mendengarkan musik yang sama. Komunikasi antargenerasi tidak boleh dipaksakan. Generasi yang lebih muda harus merasa tenang dan cukup nyaman untuk berkomunikasi tanpa generasi yang lebih tua harus membuka dompet mereka. Namun, mungkin, keegoisan generasi tua, terutama orang yang diistimewakan, mencegah kita ke sana. Mengurangi biaya kuliah setengahnya. Itu salah satu janji kampanye Presiden. Menurut kalian, itu bisa dilakukan? Tidak. Tujuan utama kami bukan hanya mengurangi setengahnya. Kami ingin pemerintah menanggung semua biaya kuliah!

Sontak lah pidato Tae Seob langsung mendapatkan tepukan dari mahasiswa.

Foto SBS
Foto SBS


Tae Seob : Mereka bilang semua orang punya kebebasan dan hak untuk bermimpi. Namun, apa gunanya? Kalian butuh kesempatan untuk mewujudkannya dengan mudah, dan kesempatan seperti itu harus diberikan adil ke semua orang. Suara setiap generasi harus didengar dan setiap suara harus memiliki tingkat kekuatan yang sama. Begitulah kalian bisa sukses dari nol. Bermimpilah dan wujudkan impian kalian. Itu dan harapan kalian adalah satu-satunya yang bisa melindungi masyarakat kita. Masa depan adalah milik mereka yang bermimpi. Teman-teman mudaku. Bermimpilah. Tetapkan tujuan untuk masa depan kalian. Kalian adalah masa kini dan masa depan kita. Tolong lindungi masa depan kita. Cho Tae Seob di sini untuk membantu.

Narasi Hee Woo : Cho Tae Seob, ini tidak akan mudah.

Foto SBS
Foto SBS

Tae Seob sedang melayani mahasiswa yang ingin berfoto dan meminta tanda tangannya.

Giliran Kyu Ri.

Kyu Ri : Pak, boleh aku minta tanda tangan anda juga?

Tae Seob : Tentu. Siapa namamu?

Kyu Ri : Kim Kyu Ri.

Para mahasiswi memuji Tae Seob. Ada yang mengatakan Tae Seob tampan.

Foto SBS
Foto SBS

Si mbak malaikat menunggu, tak jauh dari mahasiswa yang mengerumuni Tae Seob.

Di belakang, Hee Woo terus menatap mbak malaikat sambil teringat janjinya pada mbak malaikat kalau dia akan membuat Tae Seob menderita. Mbak malaikat yang merasa lagi dilihatin, menoleh dan menatap Hee Woo. Hee Woo beranjak, mendekati mbak malaikat.

Hee Woo : Terima kasih. Aku pasti akan menepati janjiku.

Mbak malaikat mengiyakan dan meminta Hee Woo melakukan itu.

Hee Woo beranjak pergi. Terdengar narasi Hee Woo.

"Malaikat Maut adalah anggota rombongan Cho Tae Seob?"

Foto SBS

Tae Seob keluar dari gedung kampus Hankuk. Para mahasiswi masih aja mengerubunginya.

Mereka berebut minta fotbar.

Selesai fotbar dengan mereka, Tae Seob langsung bergerak menuju mobilnya dikawal mbak malaikat.


Para mahasiswi heboh. Hee Woo berdiri diantara mereka dan terus memperhatikan mbak malaikat.

Tae Seob berbisik pada mbak malaikat, sebelum masuk ke mobil.

Tae Seob : Direktur Han Ji Hyun, apa selanjutnya?

Ji Hyun : Kita akan menemui konstituen dan mengunjungi panti asuhan, Pak.

Tae Seob : Baik, bagus.

Foto SBS

Tae Seob melambaikan tangannya pada mahasiswa dan masuk ke mobilnya.

Begitu mobil Tae Seob bergerak pergi, mahasiswa dan mahasiswi heboh mengejarnya.

Hee Woo : Han Ji Hyun.

Foto SBS

Tae Seob dan rombongannya tiba di panti asuhan.

Anak-anak panti senang melihatnya.

Tae Seob : Sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabar kalian?

Anak-anak panti menyahut, kabar mereka baik.

Tae Seob menggendong salah satunya.

Tae Seob : Hei, Labu Kecil, kau berat sekarang. Tumbuhlah dengan baik dan sehat.

Tae Seob menurunkan lagi si Labu Kecil.

Foto SBS

Anak lain memberikannya bunga yang dia buat dari kertas origami.

Tae Seob menyuruh anak itu menaruh bunganya di sakunya.

Tae Seob : Terima kasih, Ye Sung.

Foto SBS
Foto SBS

Ada juga yang menulis surat untuknya. Dia membacanya.

Tae Seob : Tulisan tanganmu bagus, Soo Min.

Tae Seob memberikan surat Soo Min ke Ji Hyun.

Foto SBS

Lalu dia melihat seorang gadis kecil berdiri sendirian sambil menatap padanya. Dia bergegas mendekatinya.

Tae Seob : Halo. Kita belum pernah bertemu, bukan? Siapa namamu.

Gadis kecil itu bilang namanya Park Ji Na.

Tae Seob : Ji Na? Sungguh nama yang indah. Kau suka di sini?

Ji Na : Direktur mengurusku dengan baik.

Tae Seob : Begitu rupanya. Kemarilah, Ji Na-ya.

Tae Seob memeluk Ji Na sebentar.

Tae Seob : Negara ini akan menjagamu seperti orang tuamu. Kau tidak sendirian.

Tae Seob melepas pelukannya dan menatap Ji Na.

Tae Seob : Aku akan selalu mendukungmu. Jangan pernah lupakan itu, ya? Janji.

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo menonton berita Tae Seob yang mengunjungi panti asuhan dari layar televisi raksasa di depan jembatan.

Hee Woo : Han Ji Hyun Siljang. Cho Tae Seob tidak akan membiarkan sembarang orang di dekatnya. Fakta bahwa aku tidak tahu tentangnya mungkin berarti...

Foto SBS
Foto SBS

Hee Woo teringat permintaan Ji Hyun.

Ji Hyun : Pastikan kau menangkapnya. Tunjukkan kepadanya di dunia ini juga ada penderitaan.

Hee Woo lalu tersadar dan bertanya-tanya, apa itu artinya Ji Hyun meninggal sebelum dirinya.

Bersambung ke part 2...

100% Senorita Eps 1 Part 4

 All Content From CTS/SEETV
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : 100% Senorita
Sebelumnya : 100% Senorita Eps 1 Part 3
Selanjutnya : 100% Senorita Eps 2 Part 1

Peter berlari, menghampiri Zhe Lin yang tengah mengawasi persiapan untuk pesta Fei Yang.

Peter : Zhe Lin, sewa helikopter sekarang.

Zhe Lin bingung, helikopter? Untuk apa?

Peter : Ini perintah CEO. Helikopter harus mendarat di Bandara Zhongshan dalam setengah jam.

Peter juga melarang Zhe Lin memberitahu Fei Yang, karena CEO Zhuang ingin memberikan kejutan besar. Zhe Lin mengerti dan bergegas pergi.

Pa Zi sibuk nyemilin daging yang akan disuguhin ke para tamu.

Ternyata mereka semua menjadi pelayan untuk ulang tahun Fei Yang.


Peter celingukan. Ma Ji pun muncul dari balik meja resepsionis.

Peter : Kau melihat asistenku, Meng Zhe Lin?

Ma Ji : No, Sir!

Peter : Kau yang menangani bagian ini?

Ma Ji : Yes, Sir!

Ma Ji lalu menjelaskan kegunaan berbagai remote yang ada di depan meja resepsionis. Ada remote untuk menyalakan kembang api, music dan sebagainya.


Peter beranjak pergi.

Peter menghubungi Zhe Lin.

Peter : Kau sudah melakukan apa yang kuminta?

Zhe Lin : Jangan cemas, aku sudah mendapatkannya.

Peter mengerti dan menyuruh Zhe Lin mengawal Fei Yang ke bawah karena pesta akan segera dimulai.


Fei Yang menuruni tangga. Dia tampak menawan dengan gaun princess nya yang membalut tubuh mungilnya.

Wei Xiang kemudian lewat, membawa nampan, dari lantai atas. Dia terus menatap Fei Yang.

Tiba-tiba saja, Fei Yang tergelincir. Melihat itu, Wei Xiang langsung melompat ke bawah dan mencampakkan nampannya. Dengan sigap, Wei Xiang berhasil menolong Fei Yang.

Wei Xiang dan Fei Yang saling bertatapan sejenak, sebelum akhirnya mereka tersadar dan Wei Xiang segera melepaskan Fei Yang.

Nampan yang dipegang Wei Xiang tadi, jatuh ke kaki Wei Xiang. Wei Xiang pun melemparkan nampannya dengan kakinya ke atas dan menangkap nampannya dengan tangannya.

Fei Yang terkesima melihatnya, spiderman!

Wei Xiang : Salah, aku setengah langkah di belakang, Slowman.

Fei Yang tertawa dan beranjak pergi.


Pesta dimulai. Fei Yang tersenyum menatap kue ulang tahunnya. Setelah lagu ulang tahun selesai dinyanyikan, Fei Yang meniup lilin kue ulang tahunnya.

Peter : Fei Yang adalah mutiara berharga yang paling dicintai CEO Zhuang. Dia ingin seluruh dunia tahu cintanya terhadap Fei Yang.

Peter juga bilang, CEO Zhuang diam-diam berinvestasi dan membuat boneka Senorita. Dan besok, di 35 negara, boneka Senorita akan dirilis bersamaan.

Semua tepuk tangan.

Fei Yang tersenyum bahagia.

Fei Yang : Aku benar-benar ingin ayahku ada di sini. Aku ingin melihatnya dan menciumnya.

Peter : Dia mungkin akan datang sebentar lagi.

Fei Yang terkejut.

Peter : 100% benar. Dia dalam helikopter sekarang, kembali pulang untukmu.

Fei Yang bahagia dan berkata itu hadiah terbaik yang dia terima.


Tiba giliran untuk memotong kue. Ma Ji dan Pa Zi bikin masalah, mereka tak sengaja menjatuhkan remote. Semua remote bercampur. Mereka kebingungan mencari remote untuk menyalakan kembang api. Selesai memotong kue, Fei Yang mengucapkan terima kasih pada tamu undangan yang sudah datang ke pestanya dan dia berharap semua orang bahagia. Dia mengajak mereka semua bersulang.

Pa Zi yang panic, asal menyalakan remote. Ternyata yang dinyalakan Pa Zi adalah remote TV. Perhatian mereka langsung teralih ke layar TV.

TV menampilkan berita, telah terjadi kecelakaan helikopter dan penumpang yang menyewa helikopter adalah CEO Zhuang.

Sontak semua kaget, terutama Fei Yang yang langsung berduka.


Sekarang, Fei Yang ada di pemakaman ayahnya bersama Peter, Sha Sha dan pengasuhnya.

Terdengar narasi Zhe Lin, bahwa selepas kepergian CEO Zhuang, Fei Yang tak punya siapa-siapa lagi. Tapi Fei Yang masih memiliki Peter, Sha Sha, pengasuhnya dan juga dia. Dan tujuan mereka sekarang adalah menjadikan Fei Yang CEO Formosa.




Tapi dewan direksi memilih Formosa dikelola oleh orang berkompeten seperti Peter.

Peter membela Fei Yang, dia bilang Fei Yang berkompeten. Fei Yang kuliah jurusan bisnis manajemen di Univ Cornell.

Dewan direksi tetap tidak setuju. Apalagi mereka tahu bahwa Fei Yang tidak lulus dan tidak berpengalaman.




Fei Yang yang terluka, dihibur oleh Peter.

Fei Yang : Peter, bisakah kau meminjamiku bahumu?

Peter memeluk Fei Yang. Fei Yang nangis di pelukan Peter.


Di rumahnya, Wei Xiang serius menonton berita tentang Fei Yang dan Formosa di televisi.

Diberitakan bahwa para pemegang saham menolak Fei Yang sebagai CEO baru Formosa dan harga saham Formosa yang jatuh.

Ba Bi datang, mengajak Wei Xiang pergi.


Ternyata mereka semua sibuk membuka tenda ramalan di pinggir jalan.

Mereka lalu menyuruh Wei Xiang yang meramal. Tentu saja Wei Xiang menolak tapi mereka semua memaksa.

Ba Bi menyuruh Wei Xiang hanya mengatakan tentang masa lalu dan masa depan orang-orang saja.

Ba Bi dan yang lain pergi meninggalkan Wei Xiang untuk membagikan poster.




Fei Yang datang. Wei Xiang terkejut melihat Fei Yang.

Wei Xiang : Itu dia.

Bersambung....

Next Episode :

Seseorang berusaha membunuh Fei Yang!

Sinopsis Lengkap Drama Taiwan 'Snow Angel' Eps 1-15

All Content From DramaWiki
Penulis : Catatan-Iza



Details :

Judul : Xue Tian Shi
English Title : Snow Angel
Episodes : 15
Broadcast Period : January 25, 2004
Opening Theme Song : Bao Feng Yiu (Toro)
Ending Theme Song : Wang Le Ai ( Toro)

Sinopsis :

Ji Teng dan Xue Tong saling mencintai Xing Feng juga menyukai Xue Tong. Ji Teng dan Xing Feng sebenarnya kakak beradik. Setelah ibu mereka dibunuh oleh ayah mereka, Xing Feng membawa Ji Teng pergi tapi mereka terpisah kemudian. Beberapa tahun kemudian, Xing Feng dibesarkan oleh keluarga Xue Tong dan hidup penuh kemewahan. Ji Teng hidup sederhana bersama keluarga barunya. Ji Teng dan Xing Feng bermusuhan karena Xue Tong. Suatu hari, Xing Feng mengetahui bahwa Ji Teng adik kandungnya.

Ji Teng mengalami kecelakaan dan lupa pada Xue Tong. Kesempatan itu digunakan Xing Feng untuk memisahkan Ji Teng dan Xue Tong.


Cast :

Toto -- Ji Teng/Ji Gang
Margareth Wang : Qi Xue Tong
Johnny Yan -- Qi Xing Feng
Cheryl Yang -- Elaine Liang
Xhang Fu Jian -- Qi Jia Shi
Tang Jia Hao -- Ji Jie

100% Senorita Eps 1 Part 3

All Content From CTS/SEETV
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : 100% Senorita
Sebelumnya : 100% Senorita Eps 1 Part 2
Selanjutnya : 100% Senorita Eps 1 Part 4



Pak Hong marah karena dinding rumahnya hancur karena ulah kedua teman Wei Xiang.

Pak Hong bilang, untuk memperbaiki dindingnya yang rusak, mereka harus membayar setengah. Dia akan membayar 150 ribu. Wei Xiang dan yang lain harus membayar masing-masing 30 ribu..

Pak Hong : Jangan berpikir bisa pergi sebelum membayar ganti rugi! Kalian juga harus menyewa rumah sekarang!

Pa Zi protes, dia bilang itu sewa paksa.

Pak Hong menunjuk mereka semua.

Pak Hong : Sewa 15 ribu per bulan. Artinya, masing-masing 3 ribu yuan.

Tetap saja Pa Zi protes. Pak Hong bilang, masih ada biaya deposit. 2 bulan totalnya 30 ribu yuan.

Pa Zi mau protes lagi tapi mulutnya langsung ditutup Ma Ji.

Ma Ji : Pria sialan. Kita sudah kehabisan banyak darah disini. Jika kau bicara lagi, kita bisa mati!


Ba Bi pun bingung harus gimana, padahal mereka datang buat melihat-lihat rumah tapi malah kejebak di tempat itu sama orang asing seperti keluarga.

Mendengar itu, Ma Ji menyalahkan Ba Bi. Dia bilang ini semua terjadi karena Ba Bi. Dia juga bilang tenaga Ba Bi kayak dinosaurus.

Ba Bi marah, bersikaplah baik! Namaku Barbie.

Ma Ji : Apa dinosaurus barbie? Aku Ma Ji!


Akhirnya Wei Xiang menengahi mereka. Dia bilang mereka cuma punya dua pilihan sekarang. Terus bertengkar dan terjebak bersama selamanya atau kompak dan mencari uang bersama.

Wei Xiang : Semakin cepat kita membayar ganti rugi, semakin cepat pula kita pergi.

Wei Xiang menyuruh mereka memilih. Mereka sepakat memilih yang kedua.

Pak Hong memberi mereka pekerjaan. Besok seseorang membutuhkan 5 pelayan untuk sebuah acara. Dibayar 300 yuan.

Mereka pun sepakat mengambil pekerjaan itu.


Hari-hari Wei Xiang cs dimulai. Mereka datang dengan mobil van ke lokasi acara sebagai pelayan.

Disaat yang lain sibuk, Xiao Chan malah sibuk ngeliatin mobil mewah berpita merah yang parkir di sebelah van mereka.

Ba Bi mendekati Xiao Chan.

Ba Bi : Apa yang kau impikan? Apa kau bermimpi dirimu sendiri duduk di dalam mobil ini? Kau tidak punya takdir untuk ini.

Xiao Chan : Aku membayangkan diriku sebagai bunga mawar merah di dalam mobil ini. Aku hadiah yang jatuh dari langit.

Ma Ji mendekati Xiao Chan.

Ma Ji : Xiao Chan, kau benar-benar tidak beruntung. Bahkan Tuhan pun tidak menginginkanmu.

Ma Ji pergi. Ba Bi tertawa. Xiao Chan marah dan mengejar Ma Ji.

Wei Xiang memarahi mereka dan meminta mereka menjaga sikap.


Fei Yang masih kesal, padahal hari itu hari ulang tahunnya dan semua orang sudah menunggu. Dia duduk di balkon dengan wajah muram.

Sha Sha datang dan berusaha membujuk Fei Yang. Tapi tetap saja Fei Yang tak mau mendengar dan masuk ke dalam.

Pengasuhnya juga berusaha membujuknya.

"Masih ada aku?"

Fei Yang memeluk pengasuhnya. Dia menangis.


Peter mengkode Sha Sha sambil melirik sesuatu yang ditutupi kain merah.

Sha Sha mengerti dan beranjak mendekati Fei Yang.

Sha Sha : Jika bukan karena Paman Zhuang yang terbang sepanjang waktu, menciptakan kerajaan seperti itu, apa yang akan dia gunakan untuk melayani putri kecil sepertimu? Bahkan perjamuan satu juta dolar tidak bisa membeli senyummu. Dari apa yang kulihat, Paman Zhuang kasihan sekali.

Pengasuh Fei Yang pun marah, Sha Sha, kau bicara apa?

Fei Yang marah, apa aku tipe orang yang suka mengamuk untuk hal-hal kecil! Jika ayah tidak pergi ke Jepang hari ini, aku bisa meninggalkan semua ini! Dua puluh tahun, bukankah itu menunjukkan kedewasaan? Bukankah seharusnya itu hari yang special? Tapi kenapa orang yang sedarah denganku tidak memenuhi keinginanku?

Fei Yang nangis. Peter menyalakan ponselnya. Dia diam-diam merekam Fei Yang.


Fei Yang menarik kain merah. Ternyata yang ada dibalik kain adalah lukisan dirinya bersama kedua orang tuanya.

Fei Yang : Ibuku meninggal saat aku masih kecil. Tapi lukisan seperti ini bagiku, adalah harapan dan inspirasi. Aku pikir ayah merasakan hal yang sama. Jadi di hari yang istimewa seperti ini, harusnya bukan hanya aku yang menerima hadiah. Aku harus memberikan hadiah ini pada ayah, berterima kasih pada mereka karena memberiku kehidupan.

Peter yang terus merekam, membeku menatap Fei Yang. Pengasuhnya dan juga Sha Sha menangis mendengarnya.


CEO Zhuang yang sedang dalam perjalanan, melihat rekaman video Fei Yang yang dikirim Peter.

CEO Zhuang pun merasa Fei Yang benar dan tak mau ketinggalan lagi kali ini. CEO Zhuang memutuskan untuk hadir di perayaan ultah Fei Yang.

Bersambung ke part 4...