• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Defendant Ep 11 Part 1

Sebelumnya...


Min Ho ditemani Kepala Sipir dan Kepala Keamanan Penjara tiba di RS Chamyung. Kepala Sipir yakin kalau Jung Woo tidak akan pergi jauh karena Jung Woo akan menjalani operasi. Kepala Keamanan ingin memanggil polisi tapi dilarang Kepala Sipir.

“Kau ingin aku dipecat?” tanya Kepala Sipir.

“Lalu apa yang harus kulakukan?” tanya Kepala Keamanan.

“Anak buahku tahu rumah sakitnya dengan baik.” Ucap Min Ho.

“Cepat temukan dia.” suruh Kepala Sipir.


Kepala Sipir dan Kepala Keamanan Penjara pun kembali ke dalam mobil. Sementara Min Ho berjalan menuju RS. Tim keamanan RS buru2 menghampiri Min Ho. Min Ho tak habis pikir bagaimana Jung Woo bisa kabur dari rumah sakitnya. Min Ho cemas kalau media sampai tahu. Tak lama, tim keamanan mendapat informasi tentang Jung Woo yang kembali ke rumah sakit setelah mengecek rekaman CCTV. Tim keamanan ingin memanggil Kepala Sipir, tapi Min Ho melarang.

Jung Woo akhirnya bertemu dengan putrinya. Tangisnya langsung menyeruak keluar. Jung Woo mencium Ha Yeon dengan penuh kerinduan. Ha Yeon pun terbangun usai dicium ayahnya.

“Appa.” Seru Ha Yeon.

“Iya, sayang. Appa di sini.” Jawab Jung Woo sambil membelai lembut Ha Yeon.

“Dimana, Eomma?” tanya Ha Yeon.

Jung Woo terdiam sejenak mendengar pertanyaan Ha Yeon. Tak lama, Jung Woo menjawab pertanyaan Ha Yeon dengan suara bergetar. Ia berkata, Ji Soo akan segera datang. Jung Woo juga berjanji akan membawa Ha Yeon pulang setelah Ha Yeon tidur. Ha Yeon tersenyum dan mulai memejamkan matanya. Setelah Ha Yeon tidur, Jung Woo memeriksa suhu tubuh Ha Yeon dan menatap Ha Yeon dengan tatapan penuh luka.

Jung Woo kemudian menyadari kehadiran seseorang dibalik tirai di belakangnya. Ia pun masuk ke balik tirai dan menemukan sosok Sung Gyu di sana. Jung Woo pun menatap Sung Gyu dengan tajam.

“Maafkan aku, Hyung. Mereka bilang jika aku membantu mereka melakukan tugas sederhana, adikku bisa dioperasi. Mereka membayarku. Aku tidak tahu akan melakukan itu.” ucap Sung Gyu.

“Sebaiknya kita keluar dulu dari sini. Di sini terlalu berbahaya.” Jawab Jung Woo.

Seok dan anak buahnya telah di rumah sakit. Mereka pun langsung berpencar mencari Jung Woo.


Sung Gyu menuntun Jung Woo meninggalkan RS Chamyung. Mereka melarikan diri lewat tangga darurat. Tapi baru beberapa tangga yang mereka turuni, mereka mendengar suara orang2 suruhan Min Ho. Terpaksa lah mereka kembali masuk ke dalam. Jung Woo yang menggendong Ha Yeon terus berlari menghindari kejaran anak buah Min Ho sambil menahan sakit di perutnya.


Min Ho berjalan di salah satu lantai rumah sakitnya bersama Seok dan anak buahnya yang lain. Seok mengaku sudah mencari Sung Gyu ke semua rumah sakit, tapi ia tak bisa menemukannya. Tiba2 saja, Min Ho kepikiran mencari Sung Gyu di rumah sakitnya. Seok minta maaf karena belum mencari Sung Gyu di rumah sakit Min Ho.

Tak lama, tim keamanan mendapat informasi kalau Jung Woo ada di lantai 3. Min Ho terkejut karena ia juga berada di lantai 3. Min Ho pun langsung menyuruh orang2nya mencari Jung Woo. Tanpa disadari Min Ho, Jung Woo mengawasinya dari kejauhan.


Jung Woo lantas masuk ke ruang penyimpanan obat. Di sana, Sung Gyu dan Ha Yeon menunggu Jung Woo. Ha Yeon masih terlelap di pangkuan Sung Gyu. Melihat luka Jung Woo yang terus mengeluarkan darah, Sung Gyu pun cemas. Sung Gyu lalu mengaku kalau tadinya ia mau menyerahkan diri, tapi Min Ho mengancam akan mengkambinghitamkan dirinya dengan bukti yang mereka miliki.

“Kau melakukannya dengan baik. Sung Gyu-ah, terima kasih karena sudah menjaga Ha Yeon dengan baik. Tidak akan mudah meninggalkan rumah sakit ini bersama2.” Jawab Jung Woo.

“Hyung, kita bisa minta bantuan polisi dan keluar dari sini. Kau bisa beritahu mereka kalau kau tidak bersalah. Ha Yeon ada di sini.” Ucap Sung Gyu.

“Itu tidak akan berhasil. Aku terpidana mati, siapa yang akan percaya padaku? Lagipula, itu bisa membahayakan Ha Yeon dan juga dirimu.” Jawab Jung Woo.

“Lalu bagaimana? Aku sudah tidak tahan lagi.” Ucap Sung Gyu.

“Mereka mengejarku. Aku akan memancing mereka.” Jawab Jung Woo.

“Jangan, Hyung.” Pinta Sung Gyu.

“Mobilnya ada di basement 3, kan?” tanya Jung Woo.

“Iya, mobilnya ada di sana.” Jawab Sung Gyu.

“Dalam 20 menit, aku akan ke sana. Masuk ke mobil dan tunggu di sana.” Ucap Jung Woo.

“Kau harus datang.” pinta Sung Gyu.

Jung Woo lantas mencium tangan kecil putrinya.

“Ha Yeon-ah, tolong bantu ayah.” ucapnya bersamaan dengan air matanya yang menyeruak keluar.

“Aku tidak percaya siapa pun. Kau harus datang.” pinta Sung Gyu.

“Aku percaya padamu. Aku akan ke sana.” Jawab Jung Woo.

“Baiklah, Hyung.” Ucap Sung Gyu.

Jung Woo lalu mengambil ponselnya dan memotret Ha Yeon yang masih tidur di pangkuan Sung Gyu. Jung Woo berkata, ia harus menunjukkan foto itu pada seseorang.

Anak buah Seok mulai memeriksa ruangan2 yang ada di sebelah ruangan penyimpanan obat. Tak lama, Jung Woo keluar dan menunjukkan dirinya pada mereka. Kedua anak buah Seok itu pun langsung berlari mengejar Jung Woo. Jung Woo sambil menahan rasa sakit di perutnya pun menggiring anak buah Seok menjauhi ruang penyimpanan obat.

Sialnya, Min Ho melewati ruangan itu. Min Ho yang curiga langsung memeriksa ruangan itu. Keyakinannya pun bertambah kuat saat melihat ceceran darah Jung Woo di depan pintu. Min Ho menyusuri rak satu per satu. Sung Gyu yang bersembunyi di salah satu rak, mendekap erat Ha Yeon sambil menatap Min Ho dengan was2.

Langkah Min Ho sampai di sudut rak, tapi di sana tidak ada Sung Gyu. Sung Gyu yang bersembunyi di rak lain, terus menatap cemas Min Ho. Min Ho lalu kembali menemukan kapas berlumuran darah dan ceceran darah Jung Woo di depan pintu keluar. Min Ho pun langsung keluar mengikuti ceceran darah Jung Woo.


Begitu Min Ho pergi, Sung Gyu pun langsung membawa Ha Yeon keluar dengan hati2.


Jung Woo terus berlari di koridor rumah sakit. Saat berpapasan dengan perawat yang sedang mendorong kursi roda pasien, Jung Woo pun langsung menutupi lukanya dengan jas dokter yang dipakainya dan berjalan biasa.


Sung Gyu akhirnya berhasil membawa Ha Yeon masuk ke mobil.

Sementara Jung Woo, yang lukanya semakin parah, masih berusaha menghindari orang2nya Min Ho. Jung Woo akhirnya berhasil mencapai pintu darurat. Dengan langkah terseok2 karena menahan sakit, Jung Woo setengah berlari menuju ke mobil. Namun sial, saat hendak menuju mobil, Seok dan anak buahnya menemukan Jung Woo.

Sung Gyu menatap cemas Jung Woo. Jung Woo yang menatap ke arah Sung Gyu, berharap Sung Gyu segera pergi. Seok curiga dan langsung mengikuti kemana arah tatapan Jung Woo. Tak mau Sung Gyu tertangkap, Jung Woo pun mengalihkan perhatian Seok dengan mengatai Seok idiot.

“Jumlah kalian cukup banyak dan aku hanya sendiri. Kenapa kalian tak bisa mengejarku?” tanya Jung Woo.

Jung Woo lalu kembali menatap ke arah Sung Gyu.

“Jagalah Ha Yeon. Aku akan menemukanmu.” Batin Jung Woo.

“Aku akan menunggumu, Hyung.” batin Sung Gyu sambil menangis.


Jung Woo pun kembali berlari menggiring Seok menjauhi mobil Sung Gyu. Sung Gyu pun langsung memacu mobilnya. Jung Woo terus berlari ke satu arah. Mobil Sung Gyu melewati Jung Woo. Seok pun langsung berhenti berlari melihat mobil Sung Gyu. Tepat setelah Sung Gyu pergi, Jung Woo langsung ambruk karena tak mampu lagi menahan rasa sakit.


Jung Woo akhirnya tersadar sambil menahan rasa sakitnya. Ia sudah terbaring di ranjang pasien dengan seragam pasien. Begitu sadar, ia mendapati Min Ho yang sudah berdiri di sisinya.

“Kau sudah bangun? Aku khawatir kalau kau mati.” Ucap Min Ho sambil tersenyum puas.


Jung Woo diam saja karena menahan rasa sakit di perutnya.

“Kepala penjara…” Min Ho menggantung kalimatnya dan menekan luka Jung Woo. Tubuh Jung Woo langsung bergetar hebat menahan sakit.

“… percaya kau sudah dioperasi.” Ucap Min Ho, kemudian berhenti menekan luka Jung Woo.

“Bersikap baiklah. Kalau tidak, mereka tidak akan membiarkanmu karena kau mencoba melarikan diri.” Ucap Min Ho.

Jung Woo diam saja menatap Min Ho penuh rasa muak.

“Ah, benar. Kau ingin tanya kenapa aku melakukan ini, kan? Kau ingat kan kita sedang berlomba? Kita berlomba untuk menemukan Ha Yeon. Tidak menyenangkan berlomba sendirian.” Ucap Min Ho.

Tak lama, dokter pun datang bersama Kepala Sipir dan Kepala Keamanan Penjara. Kepala Sipir langsung menatap geram Jung Woo. Dokter menjelaskan tentang ruang operasi Jung Woo yang diubah. Tentu saja, dokter mengatakan itu sesuai perintah Min Ho. Kepala Sipir kesal dan bertanya apa maksudnya ruang operasi Jung Woo diubah.

“Ini terjadi dari waktu ke waktu.” Jawab dokter.

“Apa ini? Apa ini lelucon!” tanyanya sambil menatap galak Jung Woo yang memejamkan mata.

“Apa yang harus kulakukan?” tanya Kepala Penjara.

“Apa lagi? Karena operasinya sudah selesai, bawa Tahanan 3866 kembali.” Jawab Kepala Sipir.


Mereka lalu beranjak pergi. Setelah mereka pergi, Jung Woo pun membuka matanya dan menahan rasa sakit yang teramat sangat.

Diluar, Min Ho papasan dengan Tae Soo. Min Ho memanggil Tae Soo dan mengembalikan ponsel Tae Soo serta meminta Tae Soo mengurus Jung Woo dengan baik. Tae Soo mengambil ponselnya seraya berpikir apa maksud Min Ho.

Eun Hye yang baru tiba terkejut bertemu Min Ho. Min Ho pura2 bertanya, ada urusan apa Eun Hye datang ke rumah sakitnya. Min Ho lalu mengajak Eun Hye bicara soal sidangnya yang akan digelar besok. Tapi Eun Hye menolaknya dan mau pergi, namun Min Ho langsung menahan kepergian Eun Hye dengan memegang lengan Eun Hye.

“Apa maksudmu? Besok adalah sidangku. Kukira kau akan melakukan yang terbaik.” Ucap Min Ho.

“Cha Daepyonim!” jawab Eun Hye tegas, “… lepaskan tanganmu.”


Min Ho pun mengerti dan langsung melepaskan Eun Hye. Eun Hye menatap Min Ho dengan tegas dan berkata kalau mereka akan bertemu besok di persidangan. Eun Hye lalu pergi. Min Ho menatap kepergian Eun Hye dengan penuh kebencian.

Petugas mendorong kasus beroda Jung Woo. Jung Woo sudah mau dibawa kembali ke tahanan. Tak lama kemudian, Eun Hye datang dan meminta izin pada petugas untuk berbicara dengan Jung Woo.

“Apa yang terjadi, Park Jung Woo-ssi? Kau baik2 saja? Kau sudah bertemu mereka?”

Jung Woo mengangguk lemah.

“Dimana dia?” tanya Eun Hye.

Tae Soo yang mencurigai sesuatu pun menyuruh rekannya membawa Jung Woo pergi. Petugas Moon meminta maaf karena Eun Hye dan Jung Woo harus bicara lain kali. Setelah Jung Woo dibawa pergi, Tae Soo pun mengajak Eun Hye bicara.

“Katakan padaku apa yang kau tahu.” pinta Tae Soo.

“Apa maksudmu?” tanya Eun Hye pura2.

Dan Tae Soo pun langsung menghubungi nomor yang tadi sempat dihubungi Jung Woo. Dan nomor itu adalah nomor Eun Hye. Tae Soo ingin tahu kenapa Jung Woo menghubungi Eun Hye. Eun Hye minta maaf karena tidak bisa mengatakan apapun pada Tae Soo saat ini. Eun Hye lalu beranjak pergi. Tae Soo hanya bisa mendesah menatap perginya Eun Hye.


Sung Gyu menepikan mobilnya di depan RS Maria. Ia ingat perkataan Jung Woo yang menyuruhnya pergi ke RS Maria dan minta bantuan pada Direktur RS Maria.

Selesai memeriksa Ha Yeon, dokter menjelaskan pada Sung Gyu kalau Ha Yeon akan membaik setelah cukup istirahat beberapa hari. Setelah dokter pergi, Sung Gyu pun menggenggam tangan Ha Yeon dan berjanji akan melindungi Ha Yeon sampai Jung Woo kembali.

Jung Woo sudah tiba kembali di tahanan dan ditempatkan di ruang kesehatan untuk sementara. Setelah petugas pergi, Jung Woo pun langsung mengerang kesakitan dan dokter terkejut mendapati Jung Woo yang belum di operasi.

“Kau tidak dioperasi, kan? Apa yang terjadi? Pihak rumah sakit mencarimu. Aku tidak bisa membiarkanmu dalam keadaan seperti ini.” ucap dokter.

“Kaulah yang harus mengoperasiku. Jika mereka tahu aku tidak di operasi, aku akan berada dalam bahaya.” Jawab Jung Woo.

“Ini bukan sesuatu yang bisa kulakukan.” ucap dokter.

“Kumohon. Ada sesuatu yang harus kulakukan.” pinta Jung Woo.

Dokter pun teringat kalau ada dokter bedah diantara narapidana.


Di sel, Wooruk memuji keterampilan menjahit Milyang yang sudah membuat kaus kakinya tampak seperti baru. Bangjang pun penasaran darimana Milyang mendapatkan keterampilan itu. Wooruk lalu teringat kalau mereka belum mendapat kabar tentang Jung Woo.

“Apa dia mati?” tanya Wooruk.

“Omong kosong! Kenapa dia harus mati! Kalian ini tidak setia!” sewot Cheol Sik yang stress sejak tadi memikirkan keadaan Jung Woo.

“Kenapa kau begitu berlebihan?” protes Wooruk.

Tak lama, dokter pun masuk ke sel mereka. Moongchi langsung lebay. Dia melilitkan seragamnya agar sedikit menutupi celananya. Dokter meminta bantuan operasi pada Milyang. Bangjang terkejut dan langsung menatap Milyang. Cheol Sik menanyakan keadaan Jung Woo pada dokter, tapi karena dokter tidak menjawab, Cheol Sik pun makin mencemaskan keadaan Jung Woo.

Moongchi menyodorkan sebuah kamus pada dokter. Bersamaan dengan itu, dokter pergi dengan Milyang.

“Ini surgeon (dokter bedah)?” tanya Wooruk sambil menunjuk kamus yang di pegang Moongchi.

“Surgeon itu artinya kamus. Dasar bodoh!” seru Moongchi.

Milyang terkejut melihat kondisi Jung Woo. Dokter meminta Milyang mengoperasi Jung Woo. Milyang menolaknya karena ia sudah lama tidak mengoperasi. Dokter pun mengajukan diri menjadi asisten Milyang. Milyang pun akhirnya setuju mengoperasi Jung Woo, tapi karena sudah 20 tahun tak mengoperasi, ia pun melakukannya lumayan lama. Sambil menahan rasa sakit karena menjalani operasi tanpa dibius, Jung Woo berterima kasih pada Milyang.

Sung Gyu terus menunggui Ha Yeon. Tak lama, Ha Yeon terbangun dan langsung menanyakan ayahnya. Sung Gyu yang tak sanggup memberitahu Ha Yeon pun berkata kalau Ha Yeon bermimpi. Tapi Ha Yeon yakin itu bukan mimpi karena sang ayah bilang akan membawanya pulang ke rumah.

“Ya, itu benar. Dia akan segera datang menjemputmu. Ha Yeon-ah, tidur lah kembali.” Jawab Sung Gyu.

Keesokan harinya, Tae Soo datang menjenguk Jung Woo, tapi Jung Woo belum bangun. Tae Soo mengaku kalau ia sudah melihat foto Ha Yeon. Tae Soo juga mulai mempercayai Jung Woo. Tae Soo lalu menggenggam erat tangan Jung Woo.


Hari persidangan Min Ho tiba. Kepala Sipir yakin kalau Min Ho akan langsung bebas setelah persidangan selesai. Namun sebelum pergi, Min Ho mau menemui Jung Woo terlebih dahulu. Kepala Keamanan memberitahu kalau Jung Woo ada di ruang kesehatan. Saat menuju ruang kesehatan, mereka papasan dengan Tae Soo.

Begitu Min Ho datang, Jung Woo terbangun. Min Ho memuji Jung Woo sebagai pria yang tangguh karena kuat bertahan sampai pagi dengan luka separah itu. Min Ho lalu duduk di ranjang Jung Woo dan menyinggung soal Ha Yeon yang ada di RS nya semalam.

“Kalau saja aku tahu lebih awal, aku pasti menemukannya lebih dulu. Kira2 dimana dia sekarang?” tanya Min Ho.

Dan Jung Woo diam saja.

“Aku pasti akan segera menemukannya. Apa yang akan kau lakukan sekarang, Jaksa Park? Sidangmu sudah selesai, kau tak perlu lagi pergi ke pengadilan dan mereka tidak akan mengirim mu ke rumah sakit lagi? Jaksa Park, jaga dirimu. Aku akan bebas besok.” Ucap Min Ho lalu pergi.


Jung Woo hanya bisa mengepalkan tangannya menatap kepergian Min Ho.

Dokter yang melihat kepergian Min Ho pun menjadi heran kenapa Min Ho sangat tertarik pada Jung Woo.

Sebelum masuk ke mobil yang akan membawanya ke persidangan, Min Ho berpesan pada Kepala Sipir agar tidak terlalu keras pada Jung Woo. Min Ho lalu berbisik, memberitahu Kepala Sipir tentang Jung Woo yang belum di operasi karena mencoba melarikan diri.

Mendengar itu, Kepala Sipir langsung memeriksa luka Jung Woo. Ia terkejut melihat luka Jung Woo yang sudah dijahit. Kepala Sipir pun merasa kalau Min Ho sudah membohonginya dan itu membuatnya sangat kesal.

Setelah petugas pergi, dokter pun menutupi luka Jung Woo.

“Banyak sekali yang tertarik padamu.” Ucap dokter.

“Kurasa begitu.” jawab Jung Woo.