• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 10 Part 2

Sebelumnya...


Ji Won dan Hae Joo serta Moo Yeol, Ga Ya dan Ma Ya berdiri di depan pintu, menyambut kedatangan Do Chi. Do Chi merasa malu disambut seperti itu. Do Chi berterima kasih sudah diundang dan meminta maaf karena tidak membawa apa-apa. Do Chi beralasan, ia datang terburu-buru. Hae Joo berkata, bahwa Do Chi tidak perlu merasa tidak enak tidak membawa apa-apa karena mereka keluarga.

Do Chi tertawa, kau benar-benar seorang ibu. Kau tambah cantik.

Do Chi lalu menyapa Moo Yeol dan menanyakan Do Young.

Tak lama kemudian, Do Young keluar dan langsung menyuruh Do Chi ke meja makan.

"Appa." ucap Ma Ya.


"Benar juga, kalian harus memperkenalkan diri." jawab Moo Yeol, lalu memperkenalkan kedua anaknya.

"Jageun abeoji, anyyeong haseyo." ucap Ga Ya dan Ma Ya, lalu memeluk Do Chi.

"Jaegeun abeoji?" Do Chi lalu tertawa.

Mereka lalu sarapan bersama. Do Young mengucapkan selamat ulang tahun pada Do Chi. Do Chi senang. Hae Joo mengucapkan selamat sudah menjadi duta perusahaan pada Do Chi dan mendoakan yang terbaik untuk Do Chi.

Do Chi : Ini semua berkat ayahmu.

Do Young : Gunakan ini sebagai batu pijakan untuk menguatkan posisimu di industri hiburan.


Do Chi tersentuh. Ia tak sadar niat sebenarnya sang kakak menjadikannya model Grup Wid agar ia tak berpikiran bergabung dalam manajemen perusahaan. Do Chi juga mengaku kesepian selama ini.

Hae Joo : Geojitmal, koran bilang paman menikmati percintaan dengan Han So Ra.

Ji Won : Kenapa kau hanya datang sendiri? Segera lah menikah. Karena pacarmu juga bekerja di industri yang sama denganmu, dia akan memahami gosip-gosip yang kau punya dengan karirmu.

Do Young setuju ucapan Ji Won. Ia juga mengaku cemas kalau tiba-tiba ada wanita asing menempelin Do Chi.

Do Chi tertawa. Ia berkata, mereka tidak perlu cemas karena dirinya tidak pernah punya masalah dengan wanita selama ini.


Ponsel Do Chi berdering. Do Chi pun minta izin untuk menjawab teleponnya dan langsung ke ruang tengah.

Telepon dari Jang Goo yang memberitahunya bahwa ada seorang wanita yang menuntutnya karena pelecehan seksual. Sontak Do Chi kaget. Do Chi pun berkata, akan segera datang.


Usai bicara dengan Jang Goo, Do Chi pun pamit pada kakaknya. Ia mengaku ada urusan penting dan harus segera pergi.

Do Young curiga Do Chi bikin masalah lagi. Ia lantas menyuruh Moo Yeol mencari tahu.


Hae Joo tersinggung Moo Yeol disuruh-suruh. Ia juga membahas tentang ayahnya yang hanya mengangkat Moo Yeol menjadi direktur cabang.

Do Young menjelaskan, meski Wid adalah perusahaan mereka tapi ada aturan dan standar terkait kenaikan jabatan.

Hae Joo : Apa aturan dan standar itu? Jika Moo Yeol anak kandung ayah, ayah pasti tidak akan berbuat seperti itu.

Ji Won : Beraninya kau bicara seperti itu pada ayahmu!

Hae Joo : Ibu seharusnya menasehati ayah, bukan membelanya!


Moo Yeol : Yeobo, cukup!

Moo Yeol pun meminta maaf pada Do Young dan menarik Hae Joo keluar dari ruang makan.


Do Young pun menyesal karena terlalu memanjakan Hae Joo selama ini hingga sikap Hae Joo jadi seperti itu.


Di kamar, Moo Yeol memarahi Hae Joo. Moo Yeol menyebut Hae Joo sudah membuatnya berada di posisi yang sulit. Hae Joo membela diri. Ia berkata, hanya bicara apa adanya.

Moo Yeol : Kejujuran tanpa pertimbangan, sudah seperti memberikan pedang ke seorang anak. Kau tahu betapa bahayanya itu?

Hae Joo marah dan membawa-bawa nama Yeo Ri. Ia menuding Moo Yeol menyesal menikah dengannya karena ia tidak seperti Yeo Ri yang lemah lembut dan memahami Moo Yeol.


Kesal, Moo Yeol memilih pergi tapi Hae Joo langsung memeluknya. Hae Joo beralasan itu karena dia terlalu mencintai Moo Yeol, hingga ia cemburu pada Yeo Ri yang sudah 'meninggal'.


Ae Nok dan Yeol Mae mendapatkan kiriman makanan. Dari baunya, Ae Nok sudah tahu isinya galbi, gulbi dan sannakji. Serta ada ginseng liar juga.

Yeol Mae kaget ibunya bisa tahu hanya dengan mencium aromanya saja.


Tak lama kemudian, ponsel Ae Nok berdering. Telepon dari Ji Won yang menanyakan apakah kirimannya sudah diterima. Ji Won mengaku, sengaja mengirim semua itu sebagai permintaan maafnya atas sikap Hae Joo. Ae Nok langsung sok manis. Ia berkata, mengerti kenapa Hae Joo marah padanya.

Setelah Ae Nok menutup teleponnya, Yeol Mae langsung mengatai ibunya palsu.

Sementara Ji Won mencibir Ae Nok. Ia menyebut Ae Nok sebagai wanita menyedihkan.


Do Chi pulang. Jang Goo langsung memarahi Do Chi. Do Chi berusaha mengingat-ingat kejadian semalam. Tapi ia hanya mengingat dirinya yang pusing dan tau-tau sudah berakhir di kamar hotel keesokan paginya.

Jang Goo panic, ia takut kontrak Do Chi dengan Grup Wid akan batal jika Grup Wid mengetahui hal itu.


Pacar Seol menuju makam Seol sambil mengingat-ingat permintaan Yeo Ri tadi malam.


Sampai disana, dia melihat Yeo Ri berdiri di depan makam Seol.

Yeo Ri : Yoon Seol-ssi, aku datang lagi. Kemarin aku bertemu tunanganmu. Kurasa aku membuat lukanya terbuka kembali. Aku merasa tidak enak padanya dan padamu juga, tapi aku tidak bisa menyerah. Perbuatan orang-orang itu padaku. Rasa sakit yang kualami. Aku mau membalas dendam. Setelah itu, aku akan menerima hukumannya.


Si dokter mendekati Yeo Ri.

Tak lama berselang, ponsel Yeo Ri berdering dan Yeo Ri langsung pergi.


Yeo Ri celingukan. Langkahnya berhenti di depan sebuah mobil.

Seorang pria keluar dari gedung dan memarahi Yeo Ri yang parkir sembarangan. Pria itu lalu menyuruh Yeo Ri memindahkan mobil dan beranjak pergi.

Yeo Ri pun bingung karena itu bukan mobilnya tapi saat melihat kartu namanya yang tergeletak di dashboard mobil, barulah ia paham apa yang terjadi.


Tak lama, Jang Goo datang. Yeo Ri menjelaskan masalahnya. Jang Goo minta maaf. Yeo Ri beranjak pergi, tapi Jang Goo memanggil Yeo Ri lagi.

Jang Goo : Kau bilang kau pengacara, kan?


Yeo Ri pun mengajak Jang Goo ke kantornya. Jang Goo menceritakan masalahnya. Yeo Ri mengerti dan meminta nomor wanita yang menuntut Do Chi.

Jang Goo pun berkata akan segera memberikannya. Ia juga meminta Yeo Ri tidak mengatakan masalah itu pada siapa pun. Ia berkata, karir mereka akan berakhir jika orang-orang tahu.


Setelah Jang Goo pergi, pacar Seol datang.

"Ayah Seol yang memberikan alamat kantormu. Seol ku juga ingin kantor seperti ini. Biar kupastikan satu hal. Kau tidak akan menyesalinya?"

Yeo Ri mengangguk.


Hae Joo sedang bicara dengan Moo Yeol lewat telepon.

Hae Joo : Kau sudah sampai? Aku tidak suka aroma bunga. Pilih lah aroma kayu-kayuan.


Moo Yeol sendiri ada di toko parfum. Ia berniat membelikan parfum untuk Hae Joo.

Saat menunggu parfumnya dibungkus, Moo Yeol melihat Yeo Ri melintas.


Moo Yeol pun langsung mengejar Yeo Ri. Tapi Yeo Ri keburu pergi.

Sementara itu, Yeo Ri tersenyum melihat Moo Yeol mengejarnya.

Moo Yeol pun langsung naik mobilnya dan mengejar Yeo Ri.


Tuan Jung datang membawa lukisan itu. Ji Won langsung mengajaknya naik ke atas.

Ji Won terkejut saat Tuan Jung mengatakan hanya ada sidik jari Ji Won dan Hae Joo di lukisan itu.

Ia pun heran dan bertanya-tanya, bagaimana bisa tidak ada sidik jari si pelukis disana.

Ji Won lalu membaca tulisan di lukisan itu.

"Ombak besar akan datang."

Tak lama kemudian, Ji Won curiga kalau Yeo Ri masih hidup.


Moo Yeol melihat Yeo Ri masuk ke sebuah bar. Moo Yeol mengikutinya dan celingukan mencari Yeo Ri tanpa menyadari, Yeo Ri ada di atas panggung.

Yeo Ri menutupi wajahnya dengan topi. Saat Moo Yeol tengah sibuk celingukan mencarinya, ia pun melemparkan topinya ke kaki Moo Yeol.

Moo Yeol memungut topi itu dan melihat ke arah Yeo Ri.

Yeo Ri mulai bernyanyi. Moo Yeol terkejut.


Bersambung................

Unknown Woman Ep 10 Part 1

Sebelumnya...

Lanjut ya gaes.... Episode ini dibuka dengan Moo Yeol yang terkejut melihat Yeo Ri.


Moo Yeol pun memutuskan panggilannya ke Hae Joo, padahal Hae Joo sudah menjawabnya.

Ia menyuruh supir taksi mengikuti mobil Yeo Ri.

Yeo Ri sendiri tahu Moo Yeol mengikutinya.

Ya, Yeo Ri memang sengaja muncul di depan Moo Yeol.

Supir taksi kehilangan jejak mobil Yeo Ri. Moo Yeol pun meminta supir taksi untuk menepi.


Moo Yeol turun dari taksi dan celingkuan mencari Yeo Ri.

"Jeongin charyeo, Kim Moo Yeol. Yeo Ri jugesseo." ucapnya.

*Gk apa-apa ya gaes, sy selipin dikit2 bahasa Korea. Yg diatas, artinya 'sadarlah, Kim Moo Yeol. Yeo Ri sudah meninggal.


Tanpa disadari Moo Yeol, Yeo Ri mengawasinya dari kejauhan.

Yeo Ri pun teringat ketika Moo Yeol melamarnya.

Ia ingat saat Moo Yeol mencampakkannya dan Beom.


Yeo Ri : Jangan lemah. Dia mencampakkanmu. Dia mencampakkan Beom. Kau bukan Yeo Ri, kau Yoon Seol!

Yeo Ri lalu beranjak pergi.


Wanita yang memberikan alkohol pada Do Chi, membawa Do Chi pergi dan berniat mengantar Do Chi pulang.


Di kamarnya, Hae Joo kesal karena Moo Yeol tidak menghubunginya lagi. Ia lagi-lagi menyalahkan Yeo Ri.

Tak lama kemudian, Ji Won datang. Hae Joo pun cerita setelah didesak Ji Won. Ji Won kaget mendengar cerita Hae Joo soal peringatan kematian Yeo Ri yang diadakan Ae Nok.

Hae Joo menuduh Ae Nok hanya pura-pura menganggapnya sebagai menantu.

Ji Won : Apa yang Moo Yeol lakukan? Dia hanya berdiri?

Hae Joo : Dia meminta maaf walau aku tidak tahu dia sungguh-sungguh minta maaf atau tidak. Jika tahu begini, lebih baik kami tinggal di Tiongkok. Setidaknya tidak ada yang mengingatkan kepadanya disana.

Ji Won : Kau tidak keceplosan soal lukisan itu, kan?

Hae Joo : Tidak. Yeo Ri membuatku kesal, meski dia sudah meninggal.

Ji Won : Jangan khawatir. Dia sudah meninggal. Kau hanya harus menjaga Moo Yeol. Jangan mengamuk.

Hae Joo : Tidak semudah itu! Ngomong-ngomong, kenapa ayah melakukan itu padnanya? Direktur cabang? Ayah kan bisa mengangkatnya jadi CEO cabang.

Ji Won : Ayahmu punya rencana sendiri.


Moo Yeol pulang. Ji Won pun langsung berdiri. Ia menyuruh Moo Yeol istirahat. Ji Won beranjak keluar.


Moo Yeol mengajak Hae Joo bicara. Hae Joo berkata, memangnya salah dia Yeo Ri meninggal? Memangnya Ae Nok punya hak memperingati kematian Yeo Ri?

Moo Yeol memeluk Hae Joo, tapi Hae Joo tidak mau dipeluk dan memilih berbaring.

Moo Yeol : Tidurlah, aku mau turun ke bawah mengambil minum.


Di depan kamar, dia bertemu Ji Won. Ji Won meminta Moo Yeol memahami sikap Hae Joo. Ji Won juga mengatakan, apa yang dilakukan Ae Nok itu sangat tidak sopan. Moo Yeol meminta maaf atas nama ibunya. Ji Won lalu membahas posisi baru Moo Yeol di kantor.

Ji Won : Aku tahu kau kesal, aku pun juga sama jika ada di posisimu. Tapi tidak ada seorang pun yang bisa menjangkau langit dengan mudah. Menurutmu, Grup Wid akan berakhir di tangan siapa? Hae Joo putri tunggalnya. Dia melakukan itu padamu untuk membuatmu semakin kuat, jadi perhatikan saja Hae Joo.

Ji Won beranjak pergi. Moo Yeol tetap saja kesal.


Mal Nyeon ke restorannya, sampai di sana, ia melihat Tuan Yoon lagi mengelap meja. Tuan Yoon menanyakan Yeo Ri. Mal Nyeon bilang seharusnya Yeo Ri sudah berada di sana. Tuan Yoon yang tadinya cemas langsung menarik napas lega. Mal Yeon berkata, Yeo Ri kelihatannya yang lemah tapi sebenarnya tangguh.

Mal Nyeon : Tidak akan mudah baginya melakukan permintaan Seol. Aku harus melihatnya sendiri.

Tuan Yoon langsung melepas celemeknya dan ikut pergi dengan Mal Nyeon.

*Orang yang lemah sekali pun kalau udah ditindas berkali-kali, pasti bakal kuat. Inilah Yeo Ri. Dia yg dulu lemah, sekarang kuat.


Yeo Ri mengikuti audisi penyanyi di sebuah bar yang ternyata milik dokter yang membantu persalinan Yeo Ri dulu. Si dokter nampak terkesima dengan penampilan Yeo Ri.


Sementara Moo Yeol minum liquor sendirian sambil mengingat dirinya yang tidak sengaja melihat Yeo Ri di jalanan tadi.

Moo Yeol juga ingat saat ia melamar Yeo Ri.


Selesai bernyanyi, Yeo Ri mendekati si dokter. Dokter menanyakan nama Yeo Ri karena tidak ada di aplikasi lamaran yang ia terima.

Yeo Ri : Seol. Yoon Seol.

Si dokter terkejut, bisa kau ulangi namamu sekali lagi?

Yeo Ri : Yoon Seol.

"Mianhaeyo, aku sedikit terkejut karena namamu sama dengan nama seseorang yang kukenal."

Yeo Ri : Kau tidak ingat aku? Yireum Eotneun Yeoja, Kim Bbol Sang. Kau dokter yang membantu persalinanku.

*Yireum Eotneun Yeoja, artinya wanita tanpa nama gaes.

Si dokter sontak kaget dan berusaha mengingat saat ia membantu persalinan Yeo Ri di penjara.


"Dangsini geu sarami raguyeo? Kim Bbol Sang?"

"Aku tidak pernah bisa berterima kasih padamu dengan benar." jawab Yeo Ri.

"Kenapa kau bisa disini? Kau bilang namamu Yoon Seol?"

"Aku tahu itu nama yang istimewa bagimu. Itulah alasannya aku datang untuk meminta izinmu agar aku bisa hidup dibawah nama itu."

"Apa maksudmu? Membantumu hidup sebagai Yoon Seol?"


Yeo Ri pun berlutut, memohon agar si dokter mengizinkannya menjadi Yoon Seol. Yeo Ri lantas mengaku, sudah mengikuti ujian pengacara dan menjadi pengacara.

Ia berkata, sudah meraih impian yang tidak bisa diraih Seol.

Dokter yang tak lain adalah pacarnya Seol pun marah dan mengusir Yeo Ri.


Hae Joo turun ke bawah dan mendapati Moo Yeol masih minum. Ia mendekati Moo Yeol dan memeluk Moo Yeol dari belakang. Ia mengaku sudah memaafkan Moo

Yeol dan meminta Moo Yeol berhenti minum.

Moo Yeol : Kenapa belum tidur? Ini sudah larut.


Hae Joo pun duduk di dekat Moo Yeol.

Hae Joo : Itu bukan salahmu. Kau pasti akan menghentikan ibumu jika tahu dia akan mengadakan peringatan.

Moo Yeol : Maaf sudah membuatmu kesal. Salahku tidak bisa mengatur ibuku.

Hae Joo : Melihat punggungmu minum sendirian, melukai hatiku.


Moo Yeol : Bayangkan perasaanku melihat punggungmu selagi kau pergi karena marah.

Hae Joo : Saranghae.

Moo Yeol diam saja.

Hae Joo : Yeobo.

Moo Yeol : Nado saranghae.

Hae Joo tersenyum, lalu memeluk Moo Yeol.


Yeo Ri masih berlutut.

Yeo Ri : Aku mendengar kecelakaan mobilmu dan yang terjadi selama perjalanan perayaan pertunanganmu. Juga tentang kau yang berhenti menjadi dokter.

Dokter : Kau tahu apa tentang aku dan Seol!

Yeo Ri : Aku tahu sangat baik. Rasa sakit kehilangan seseorang yang kau cintai lebih dari nyawamu. Fakta bahwa orang itu pergi membuat duniamu berhenti sampai kau berharap tidak bangun lagi. Berharap berhenti bernapas.

Yeo Ri lalu mengaku, ingin hidup dan membalas dendam pada orang-orang yang sudah merampas cinta dan hidupnya.

Dokter : Neon michyeosseo. Tanjang naga! Oso!


Tiba-tiba, Tuan Yoon dan Mal Nyeon datang. Sontak si dokter kaget dengan kedatangan mereka.

Si dokter kaget mengetahui orang tua Seol mengenal Yeo Ri. Mal Nyeon pun menyuruh suaminya dan Yeo Ri keluar lantaran ingin bicara berdua dengan pacarnya Seol.


Dokter : Aku tidak tahu bagaimana dia memanipulasi kalian tapi...

Mal Nyeon : Takdir, hanya itulah yang bisa kukatakan. Alasanku bertemu dengannya dan alasanmu membantu persalinan mendiang putrinya adalah takdir.

Dokter : Putrinya meninggal?

Mal Nyeon : Dia punya dendam yang sedalam kita. Anak itu mempertaruhkan seluruh hidupnya dan datang pada kami.

Dokter : Animnida. Apapun alasannya, aku tidak bisa mengizinkannya. Hanya ada satu Seol, selamanya!


Diluar, Tuan Yoon bilang pada Yeo Ri kalau ia juga marah saat pertama kali mendengar Yeo Ri ingin menjadi putrinya.

Yeo Ri minta maaf.

Tuan Yoon : Aku heran kenapa bisa ada wanita yang amat berkulit badak dan berani bilang mau berpura-pura menjadi putri kami. Lalu suratmu datang. Itu tidak berpura-pura dan amat tenang. Saat aku membacanya, air mataku menetes. Lalu aku menyadari, Seol kami pasti ingin menolongmu.

Yeo Ri terharu, gomapseumnida.


Tak lama kemudian, Mal Nyeon datang. Tuan Yoon dan Yeo Ri menanti jawabannya dengan tegang. Mal Nyeon menggeleng pertanda ia gagal membujuk pacarnya Seol.

Yeo Ri : Aku tahu ini tidak akan mudah, tapi aku tidak akan menyerah.


Paginya, Do Chi terbangun dan syok melihat dirinya ada di kamar hotel tanpa busana.

Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Telepon dari Do Young.

Do Young : Kau lupa rencana kita?

Do Chi : Tidak. Tentu saja tidak. Aku segera kesana.

Bersambung ke part 2........