• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 6 Part 1

Sebelumnya...


Kang Wook berusaha masuk ke J. Tepat saat itu, Yoon Jae datang dan melihat staf nya ribut-ribut dengan Kang Wook. Staf menjelaskan, Kang Wook tidak punya identitas sebagai karyawan J tapi berusaha masuk ke J. Yoon Jae menatap Kang Wook dan ingat Kang Wook adalah pria yang duduk di kursinya di acara makeup show yang digelar J tempo hari.

Kang Wook : Kau sudah ingat aku?

Yoon Jae : Kau tidak bisa masuk jika tidak memiliki kartu identitas, jadi pergilah.

Kang Wook pun terpaksa pergi.


Tapi kemudian, Kang Wook menghubungi Nyonya Jang.

Nyonya Jang marah saat tahu Kang Wook diusir Yoon Jae. Ia lantas meminta 30 detik untuk menyelesaikan masalah itu.


Yeon Hwa menuju ruangannya dengan wajah ceria. Begitu sampai, ia berhenti sejenak dan menatap ke arah pintu dengan bahagia. Yeon Hwa menggenggam kalungnya dan berjanji pada dirinya, akan menunjukkan kompetensinya pada Yoon Jae.


Tak lama kemudian, Yoon Hee datang dan terheran melihat Yeon Hwa hanya berdiri di depan pintu.

Yeon Hwa menyapa Yoon Hee dan menanyakan kabar Yoon Hee.


Yoon Hee pun menyuruh Yeon Hwa masuk.

Di dalam, sudah ada dua staf sudah menunggu. Yoon Hee pun memperkenalkan Yeon Hwa pada mereka. Staf yang cewek bersikap ramah pada Yeon Hwa, tapi yang cowok malah bersikap dingin. Staf cowok kesal karena Yeon Hwa datang terlambat.

Tak lama berselang, datang lagi seorang staf cewek.

Yeon Hwa berkata, akan datang lebih awal mulai besok dan seterusnya untuk membersihkan meja dan menyortir dokumen.


Staff cewek yang pertama bingung karena seharusnya tim mereka kedatangan dua karyawan baru. Ia lantas memeriksa dokumen staf baru dan menunjukkannya pada Yoon Hee.

Kang Wook datang dan memperkenalkan diri sebagai staf yang baru.

Staf cewek yang datang terlambat tadi pun memuji ketampanan Kang Wook, sekaligus mengatakan Kang Wook terlihat sedikit tua untuk menjadi karyawan baru.

Staf cowok marah. Ia berkata, staf baru harusnya tidak banyak bertingkah.

Yoon Hee pun mengucapkan selamat datang pada Kang Wook dan memperkenalkan dirinya sebagai Kepala Tim.

"Jadi kau Ha Yoon Hee? Aku sangat merindukanmu." ucap Kang Wook dalam hati.


Yoon Hee : Seol Yeon Hwa-ssi, apa yang kau katakan saat wawancara terakhir?

Yeon Hwa : Aku bilang, saat produsen mengatakan, mencampurkan bahan kimia ke dalam kosmetik karena tidak punya pilihan lain, itu alasan tercela.

Yoon Hee : Choi Kang Wook-ssi, kau bilang tujuanmu menjadi CEO J, kan?

Sontak, Yeon Hwa langsung tertawa mendengarnya dan staf yang cowok langsung mengatai Kang Wook pria yang penuh ambisi.

Yoon Hee pun meminta keduanya bertanggung jawab atas kata-kata mereka. Ia menugaskan mereka, memikirkan 100 ide kosmetik selama 100 hari ke depan.

Yeon Hwa pun kaget, 100 ide untuk 100 hari?

"Lewati ujian Kepala Tim dan kau akan menjadi pengembang kosmetik." ucap staf cewek yang pertama.

"Ini tugas pertama kalian. Ini adalah bagian dari dokumen rahasia perusahaan tentang produk baru yang sedang dikembangkan perusahaan. Staf baru tidak boleh melihat dokumen yang utuh. Kurasa ini sudah cukup. Tulis laporan kalian dan laporkan padaku."suruh Yoon Hee.


Yoo Ra mengikuti Yoon Jae, masuk ke ruangan Yoon Jae. Yoon Jae menanyakan schedule nya. Yoo Ra mengatakan, Yoon Jae ada meeting dengan Pabrik Tianhang jam 3 sore nanti dan jam 6 ada pertemuan dengan para pengusaha muda di Sogong Dong.

Yoon Jae : Arraseo.

Yoo Ra mengajak Yoon Jae makan siang. Tapi Yoon Jae menolak dengan alasan ada janji. Yoo Ra berkata, ia seketaris Yoon Jae jadi ia tahu Yoon Jae tidak punya janji makan siang dengan siapa pun hari itu.

Yoon Jae pun menjawab, itu janji personalnya. Yoo Ra yang tahu maksud Yoon Jae langsung kecewa.


Tak lama kemudian, pria yang mengurus kasus penyerangan mobil Yoon Jae pun datang membawakan pesanan sushi Yoon Jae.

Pria itu juga menyinggung tentang penyerangan mobil Yoon Jae. Yoo Ra langsung berubah tegang.


Yeon Hwa sedang berkutat dengan tugas-tugasnya sambil menikmati makan siangnya. Tak lama kemudian, Yoon Jae menghubunginya. Yeon Hwa mengaku sangat sibuk di hari pertamanya sampai-sampai ke kamar mandi saja tidak bisa. Yoon Jae pun meminta waktu Yeon Hwa 5 menit.


Yoon Hee dan tim nya tiba di restoran mewah. Kang Wook lah yang mengajak mereka kesana. Kang Wook bertanya pada Yoon Hee, bisakah ia mengganti 100 ide dengan 100 makan siang.

Sontak, Yoon Hee marah dan langsung pergi meninggalkan mereka. Ketiga staf mengejar Yoon Hee.

Kang Wook kecewa, ia berkata hanya ingin mengajak Yoon Hee makan saja.


Di rumah, Nyonya Jang yang sedang mengurus Tuan Ha, dihubungi seseorang. Tapi Nyonya Jang tidak mau menjawabnya. Nyonya Jang beralasan, tidak mau diganggu saat ia sedang bersama Tuan Ha. Nyonya Jang kemudian me-reject panggilannya.


Kang Wook kecewa panggilannya di-reject. Tak lama, pelayan datang dan Kang Wook pun mengaku benci makan sendiri.


Yeon Hwa menemui Yoon Jae di kantin. Yeon Hwa takut orang kantor melihat mereka. Yoon Jae pun berkata, ia hanya ingin makan siang bersama Yeon Hwa, di hari pertama Yeon Hwa bekerja. Tapi Yeon Hwa tetap takut dilihat orang kantor.

Yoon Jae menenangkan Yeon Hwa. Ia bilang, tidak akan ada yang melihat mereka karena itu adalah tempat khusus untuknya, jadi tidak akan ada karyawan yang datang kesana.

Yoon Jae lalu menarik Yeon Hwa untuk duduk dan menyuapi Yeon Hwa.


Dari kejauhan, Yoo Ra melihat mereka dengan tatapan cemburu.

Saat melihat kalung Yeon Hwa, Yoo Ra teringat saat melihat Yoon Jae memberikan kalung itu pada Yeon Hwa dan melamar Yeon Hwa malam itu.


Kesal, Yoo Ra pun beranjak pergi.

"Seol Yeon Hwa, aku membencimu. Benci! Aku bisa melakukannya. Aku bisa lebih baik. Tapi kenapa malah Seol Yeon Hwa? Kenapa bukan aku?"

Yoo Ra lalu mendatangi mereka. Sontak, mereka terkejut.


Nyonya Han menemui Tuan Choi di kantor. Ia mengatakan, akan pergi menemui Yoo Ra dan hanya mampir sebentar.

Tuan Choi : Yoo Ra?

Nyonya Han : Aku berpikir mengajaknya minum dan membicarakan hal-hal yang tidak bisa dibicarakan di rumah. Aku merenung, memikirkan apa yang harus kukatakan dan bagaimana mengatakannya. Aku takut mengatakan sesuatu yang akhirnya bisa melukai Yoo Ra. Kau tahu aku tidak pintar berkata-kata.

Tuan Choi : Bagaimana bisa kau gugup di depan anakmu?

Nyonya Han : Seperti yang ibumu katakan, tidak mudah membuat Yoo Ra menerima Yeon Hwa. Itulah kenapa aku merasa buruk dan bersyukur disaat bersamaan. Tapi apakah benar-benar tidak masalah jika Yeon Hwa pindah?

Tuan Choi : Sebagai ayahnya, aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Tapi karena kau akan pergi menemuinya, aku lega. Pergilah dan bicaralah baik-baik dengannya.

Nyonya Han : Kau bekerja dan menulis buku juga di waktu bersamaan. Kau pasti sibuk. Aku sudah menyita waktumu jadi aku akan pergi sekarang.


Sekarang, Nyonya Han sudah berada di lobby J. Ia menghubungi Yoo Ra dan memberitahu Yoo Ra bahwa ia ada di lobby dan mengajak Yoo Ra bertemu.

Yoo Ra mengerti dan mengaku akan segera turun.

Bersamaan dengan itu, Yeon Hwa yang tengah membawa dua kardus besar melintas. Ia terkejut melihat sang ibu.

"Eomma, kenapa kau kesini? Dimana Soo Ae? Kabar ayah dan nenek bagaimana?"

"Jangan sakiti punggungmu, itu pasti bear."

"Kotak ini memang besar tapi tidak berat."

"Ini hari pertama putriku bekerja dan ibu tidak membelikanmu satu set pakaian baru. Bagaimana pekerjaanmu? Apa melelahkan?"

"Tidak lelah. Semua baik-baik saja. Eomma, saat aku gajian, aku akan membelikanmu hadiah dan datang berkunjung. Aku akan membelikanmu lingerie merah. Kau harus memakainya."


Yoo Ra datang dan melihat mereka dari kejauhan.

Yoo Ra : Ini neraka. Tempat ini akan menjadi neraka. Bagiku, tempat ini adalah tempat dimana aku bisa bernapas. Ini surgaku.Sejak kau datang, tempat ini berubah menjadi neraka. Karena kau, aku hidup seperti di neraka, Seol Yeon Hwa. Karena kau. Semua karena kau." batinnya.


Yeon Hwa lalu bertanya, alasan ibunya datang ke kantor. Nyonya Han pun berkata, ia datang untuk Yoo Ra.

Yeon Hwa agak kecewa mendengarnya. Kemudian, ia berkata pada ibunya, kalau ia harus segera pergi.

Yeon Hwa pun pergi. Nyonya Han tampak sedih melihat Yeon Hwa.


Tak lama setelah Yeon Hwa pergi, Yoo Ra datang. Mereka pun pergi ke kafe dekat kantor.

Yoo Ra menjelaskan maksudnya, kalau mereka bisa hidup bersama dengan Yeon Hwa. Nyonya Han senang mendengarnya. Tapi kemudian, ia menanyakan alasan Yoo Ra tiba-tiba berubah pikiran. Yoo Ra berkata, Yeon Hwa bisa dianggap keluarga jika tinggal bersama mereka dan ia melakukannya agar Nyonya Han merasa nyaman. Terakhir, Yoo Ra mengatakan, Yeon Hwa bisa pindah kapan pun.


Di kantor, staf yang cowok menatap jamnya dengan kesal.

Staf cewek memanggilnya.

"Hwang Jin Sang, katakan padanya, saatnya untuk menyerah."


Ponsel Yoon Hee berdering. Telepon dari ayahnya. Kang Wook sontak menatap ke arah Yoon Hee saat tahu itu telepon dari Tuan Ha.

Ketiga staf beranjak pergi saat Yoon Hee lagi bicara dengan Tuan Ha.


Yoon Hee berkata, akan segera membawa pacarnya ke rumah.

Tuan Ha batuk parah. Pembantu pun bergegas membawakan obatnya.

Tuan Ha meminta Yoon Hee segera mengenalkan pria itu padanya.

Usai bicara dengan ayahnya, Yoon Hee langsung pergi.


Ia pergi menemui Tae Il di bar.

Yoon Hee : Kapan kau akan berhenti melakukan ini? Jika kau terus begini, hubungan kita....

Tae Il meminta waktu sampai ia menemukan seseorang yang bisa menggantikanya menjalakan barnya.

Yoon Hee lalu memberitahu Tae Il bahwa ayahnya ingin bertemu. Ia juga meminta Tae Il bekerja di kantornya.

Bersambung ke part 2............

Unknown Woman Ep 11 Part 2

Sebelumnya...


Ga Ya dan Ma Ya langsung turun begitu mendengar suara neneknya. Ae Nok langsung memeluk kedua cucunya. Ae Nok memuji ketampanan Ga Ya. Ia berkata, Ga

Ya sangat mirip dengan Moo Yeol kecil. Sementara Ma Ya, Ae Nok bilang mirip Yeol Mae.

Ga Ya : Kami juga merindukanmu Nenek Mokdong.

Sontak Ae Nok kaget dipanggil nenek mokdong.


Hae Joo dan Ji Won turun. Ma Ya pun menjelaskan, kalau Ji Won lah yang mengatakan Ae Nok Nenek Mokdong.

Ji Won terlihat kesal, tapi ia berusaha menahan diri.

Ae Nok menyuruh Ga Ya dan Ma Ya memanggilnya nenek saja, tanpa embel2 Mokdong. Ae Nok menjelaskan kalau ia adalah ibunya Moo Yeol.

Hae Joo marah mereka datang tanpa memberitahu dulu.

Ae Nok : Memangnya harus minta izin dulu untuk ke rumah putraku?

*Hae Joo ini gak sopan.

Ji Won lantas menyuruh mereka duduk dan menyuruh pembantunya membuat teh, tapi Ae Nok berkata, mereka datang bukan untuk minum teh tapi untuk memberi makan Ga Ya dan Ma Ya.


Sekarang, Ga Ya dan Ma Ya sedang menikmati daging bebek yang dibawa Ae Nok.

Ae Nok berkata, daging bebek bagus untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Yeol Mae menyikut ibunya. Sang ibu pun akhirnya berhenti membicarakan daging bebek dan mulai membicarakan soal Yeol Mae.

Ji Won mengira, Ae Nok ingin mereka mencarikan pekerjaan untuk Yeol Mae.

Ae Nok : Hae Joo tidak bekerja, jadi kenapa Yeol Mae harus bekerja?

Ji Won : Ne?

Ae Nok : Hae Joo-ya, adakah pria lajang baik diantara teman-temanmu? Dia iparmu satu-satunya. Dia akan berusia 29 tahun bulan depan jadi kita harus segera menikahkannya.


Yeol Mae : Standarku tidak terlalu tinggi, Eonni. Keluarganya tidak perlu termasuk 10 keluarga terkaya.

Ae Nok : Berandal, impianmu sederhana sekali.

Ji Won dan Hae Joo pun saling berpandangan dengan aneh.

*Mampus kan lu dapat mertua gengges macam Ae Nok.


Pindah ke Do Chi yang mengaku mulai merasakan sesuatu pada Jang Goo.

Jang Goo : Apa kau merasa polisi akan menangkapmu?

Do Chi : Kurasa aku harus ke toilet karena makan terlalu banyak.

Jang Goo : Bisa-bisanya dia bercanda dalam saat seperti ini.


Saat Do Chi di toilet, Moo Yeol datang.

Moo Yeol : Aku dari Grup Wid, ingin meneken kontrak tapi sebelum itu kita harus menyelesaikan masalah Do Chi dulu.

Jang Goo : Jadi mereka sudah tahu? Ini tidak adil? Aku sangat mengenal Do Chi. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan pelecehan seksual pada wanita yang bahkan tidak bisa diingatnya.

Sontak, Moo Yeol kaget mendengar Do Chi melakukan pelecehan seksual.

*Pinter ni si Moo Yeol mancing Jang Goo, betingkah seolah2 Grup Wid udah tahu masalah Do Chi.


Do Chi keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat Moo Yeol.

Moo Yeol langsung pergi. Do Chi menyusul Moo Yeol. Ia ingin menjelaskan semuanya tapi Moo Yeol yang merasa diatas angin tidak mau mendengarkan penjelasan

Do Chi dan berkata, akan melaporkan masalah Do Chi pada Do Young.

Do Chi pun kesal.

"Kim Moo Yeol, kau tidak pernah berubah. Arogan dan menyepelekan orang lain."

Moo Yeol : Kau juga, dengan perilaku kayamu. Tidak, kurasa lebih tepatnya perilaku egois.


Jang Goo menyusul mereka. Ia memberitahu Do Chi bahwa wanita itu melaporkan Do Chi pada polisi dan polisi baru menelpon dan akan segera datang menangkap Do Chi.

Do Chi menanyakan pengacaranya. Jang Goo berkata, bahwa Seol tidak bisa dihubungi sama sekali.

Do Chi kesal, ia pun langsung pergi bersama Jang Goo.


Moo Yeol dihubungi Do Young yang menanyakan masalah Do Chi.


Do Chi menjelaskan pada polisi kalau ia tidak bersalah tapi polisi tidak percaya. Singkat cerita, polisi mempertemukan Do Chi dan wanita yang melaporkan Do Chi.

Do Chi ingat wanita itu adalah wanita yang hendak mengantarkannya pulang malam itu.

Sambil menangis, wanita itu mengaku bahwa ia hanya berniat mengantarkan Do Chi pulang tapi Do Chi malah menariknya ke dalam mobil.

Ia juga menunjukkan pergelangan tangannya yang lebam karena dipelintir Do Chi.

Do Chi : Aku sungguh-sungguh melakukannya padamu? Aku benar-benar tidak ingat.

"Aku terlalu takut untuk bertemu seorang pria sekarang."


Moo Yeol melaporkan masalah Do Chi pada Do Young. Sontak, Do Young kesal dan marah pada Do Chi.


Wanita itu menangis tersedu-sedu. Do Chi meminta maaf jika dia memang melakukan hal itu.

Polisi pun berkata, jika status Do Chi yang tadinya saksi sekarang berubah menjadi tersangka.


Tepat saat itu, Yeo Ri datang.

Yeo Ri : Lee Hwa Young-ssi, kami menuntutmu atas dasar pengajuan klaim palsu terhadapnya.

Sontak, wanita bernama Hwa Young itu kaget.

Hwa Young : Dia sudah mengakuinya. Dia mengatakan itu!

Yeo Ri : Itu saat aku tidak ada.

Hwa Young : Siapa kau berhak melakukan itu?

Yeo Ri : Na? Aku pengacaranya Do Chi.


Yeo Ri lalu melepaskan kacamatanya dan menyapa Do Chi.

Do Chi terkejut melihat Yeo Ri.


Bersambung......................