• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 16 Part 2 (EPISODE TERAKHIR)

Sebelumnya...


Detik2 kematian Young Eun gaes.. Gk paham sy kenapa penulisnya membuat Young Eun meninggal...

Nyonya Shin berteriak memanggil Kepala Yang dan Manajer Lee. Tapi yang datang malah Young Eun. Young Eun datang dan membawa botol minum untuk Nyonya Shin. Young Eun bilang, Kepala Yang dan Manajer Lee tidak akan datang.

Young Eun lantas meletakkan minuman itu di meja.

"Aku rasa ibu mungkin butuh ini."

"Keluar!"


Tapi Young Eun malah duduk disamping Nyonya Shin.

"Bukankah Soo Ho mengagumkan? Dia menipuku sepenuhnya." ucap Young Eun.

"Tutup mulutmu dan pergilah. Aku akan mengembalikan semuanya." jawab Nyonya Shin kesal.

"Caranya? Sepertinya ini sudah berakhir. Anda selalu mengatakan , 'Geosan adalah milikmu, kau adalah Geosan'. Pada akhirnya, ternyata seperti itu, bukan? Karena itu miliknya, dia menanganinya seperti yang diinginkannya. Geosan terjadi seperti itu, tapi ... anda masih memiliki putra yang taat." ucap Young Eun.

"Setelah aku membalikkan semuanya, kau pikir kau masih bisa mengoceh seperti itu?" jawab Nyonya Shin.

"Tolong jangan tersiksa terlalu banyak. Ini baru permulaan. Anda memiliki banyak hari lagi. Ibu yang hanya hidup untuk putranya dan putra yang baik. Bukankah ini kesimpulan yang tepat?" ucap Young Eun.


Young Eun lantas berdiri dan menyuruh Nyonya Shin istirahat.

Ia mau pergi tapi tiba2 ia teringat sesuatu.

Young Eun : Hampir saja lupa. Aku dan Soo Ho akan bepergian sebentar. Aku berpikir untuk meminta ini darinya. Ayo pergi dari tempat yang memuakkan ini dan tinggal di tempat yang sunyi. Hanya kami berdua. Aku penasaran apa jawabannya. Ah, jika itu terjadi, ibu tidak akan memiliki apa-apa lagi, kan?


Young Eun berniat pergi. Nyonya Shin yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, mengambil botol minuman itu dan memukul kepala Young Eun.

Young Eun langsung jatuh. Kepalanya mulai mengucurkan darah.

Nyonya Shin : Beraninya kau pada Soo Ho. Uri Soo Ho!


Nyonya Shin lantas keluar dari kamarnya dengan langkah gontai.

Soo Ho kemudian datang dan langsung memeluk ibunya. Sang ibu menangis.

Soo Ho : Aku minta maaf. Aku melakukan kesalahan. Jangan menangis. Aku melakukan itu untukmu dan aku. Aku ingin kembali seperti semula. Dimana aku tidak memiliki mimpi soal Geosan, untuk menjadi bahagia.


Soo Ho lalu menatap ibunya dan mengajak sang ibu melakukan itu. Ia berkata, akan melakukannya dengan baik.

Nyonya Shin pun menyentuh pipi Soo Ho. Sambil sesenggukan, ia berkata, sudah terlambat.

Soo Ho lalu melihat darah di tangan ibunya.

Pikiran Soo Ho langsung ke Young Eun. Ia mau mengecek Young Eun tapi ditahan ibunya.


Soo Ho tidak peduli dan bergegas melihat Young Eun.

Tangisnya langsung pecah melihat Young Eun terkapar di lantai.

Soo Ho : Kenapa kau melakukannya! Kenapa kau membunuhnya?! Andwae. Young Eun-ah!

Nyonya Shin : Jangan khawatir. Ibu akan mengurus semuanya. Percaya pada ibu.


Woo Hyuk, Kepala Jang dan Detektif Lee datang.

Detektif Lee yang mau memborgol Nyonya Shin, melihat Young Eun.

Detektif Lee dan Kepala Jang langsung mengeceknya.

Setelah itu, Kepala Jang memberitahu Woo Hyuk bahwa Young Eun meninggal.

Woo Hyuk kaget.


Mereka lantas memanggil ambulance dan menangkap Nyonya Shin.


Besoknya, dari lokasi kejadian, Jae Il melaporkan bahwa Nyonya Shin menyangkal melakukan pembunuhan dan polisi berencana meminta surat perintah penangkapan setelah mengetahui motif dan senjata pembunuhan.


Seketaris Woo juga ditangkap di rumah abu Moo Yi.


Soo Ho berdiri di depan kanvas. Ia menatap kanvas dan alat lukis yang menjadi kenangan terakhirnya bersama Young Eun.

Soo Ho menangis.


Jung Won berencana pergi. Mi Sun pun kesal karena Jung Won tidak mau berpamitan langsung pada Woo Hyuk. Jung Won berkata, bahwa ia mungkin tidak bisa pergi jika melihat Woo Hyuk.

Mi Sun : Kau mau kemana dengan kondisi seperti itu? Kenapa kau bersikap begini? Kau bisa hidup sedikit lebih mudah sekarang.

Mi Sun menangis. Jung Won pun langsung memeluk Mi Sun dan meminta maaf.


Woo Hyuk meletakkan surat pengunduran dirinya di meja Jaksa Kepala.


Kyeong Wan kabur. Kepala Jang dan Detektif Lee langsung memburunya.


Kyeong Wan menyamar menjadi dokter dan kabur.


Jae Il menenangkan Mi Sun yang masih menangisi kepergian Jung Won.


Woo Hyuk kemudian datang dan terkejut mendengar cerita Mi Sun soal kepergian Jung Won.

Mi Sun berkata, Jung Won pergi karena tidak mau membebani Woo Hyuk.


Woo Hyuk pun langsung mengejar Jung Won tapi terlambat, Jung Won sudah pergi.


Entah apa yang terjadi, tapi sekarang Woo Hyuk tertidur di kursi pemijat di rumahnya.

Jung Won kemudian datang dan menyuruh Woo Hyuk bangun.

Woo Hyuk : 5 menit lagi.

Jung Won : Makanan sudah siap, jadi makanlah dan pergi. Nanti kau terlambat.


Jung Won lantas menarik Woo Hyuk ke ruang makan.

Jung Won dan Woo Hyuk makan bersama.


Tapi ternyata semua itu hanyalah khayalan Woo Hyuk.

Kenyataannya, Woo Hyuk duduk sendirian di meja makan dan tidak ada satu pun makanan di atas meja.


-Setahun kemudian-


Manajer Lee memberikan jadwal Yoo Ra hari itu.

Setelah itu, Yoo Ra menanyakan soal Woo Hyuk.

Manajer Lee : Dia membuka praktik hukum belum lama ini. Dia, terutama, menangani kasus hak asasi manusia.

Yoo Ra : Kau boleh pergi.


Di meja, ada papan bertuliskan 'Pimpinan Tae Yoo Ra'.


Di pengadilan, Woo Hyuk berusaha tidur sebentar sembari menunggu persidangan dimulai.

Woo Hyuk bukan lagi jaksa sekarang, tapi seorang pengacara.

Yoo Ra kemudian datang dan duduk di bangku penonton.

Yoo Ra tersenyum melihat Woo Hyuk tidur.


Persidangan dimulai.

Woo Hyuk : Sebelum saya memulai pernyataan pembukaan, Saya ingin mengingatkan pepatah, Orang itu yang menerima rahmat tidak boleh lupa, dan orang yang menawarkannya harus tidak ingat.  Terdakwa, yang mengatakan dia melakukan kejahatan, terpaksa membayar rahmat oleh penggugat karena penggugat telah membayar tagihan rumah sakit ibu dari terdakwa hanya sekali. Selama bertahun-tahun, dia tidak dibayar dan dieksploitasi dari pekerjaannya.


Di depan pengadilan, Yoo Ra dan Woo Hyuk saling menyapa. Yoo Ra lantas menawarkan Woo Hyuk pekerjaan di Geosan tapi Woo Hyuk tidak mau.

Yoo Ra lantas menanyakan kabar Jung Won dan berharap Woo Hyuk bisa segera menemukan Jung Won.


Staff pria berhenti dari kejaksaan. Sementara Deok Bae dan Manajer Kim sudah menjadi jaksa. Manajer Kim bahkan dipromosikan untuk menangani kasus besar di kejaksaan tertinggi.

*Namanya ternyata Manajer Kim dan staff wanita bernama Manajer Oh.


Saat tengah merayakannya, Manajer Kim dihubungi seseorang.

Manajer Kim langsung keluar. Telepon itu dari Yoo Ra.

Bener dugaan sy, Manajer Kim adalah si tahi lalat.


Usai bicara dengan Manajer Kim, Yoo Ra makan sendirian di ruang makannya yang besar.

Bersambung ke part 3...........

Babel Ep 16 Part 1 (EPISODE TERAKHIR)

Sebelumnya...


Lanjut gaes.... Episode terakhir...

Nyonya Shin marah dewan direksi menolak Soo Ho menjadi pimpinan mereka. Soo Ho pun mengaku bahwa ia yang menyuruh dewan direksi menolaknya. Nyonya Shin kaget.

Flashback....


Ternyata malam itu, saat Soo Ho bilang pada Young Eun ingin jalan-jalan sebentar, Soo Ho pergi ke kedai tempat Geosan sering mengadakan pertemuan dengan dewan direksi. Soo Ho diantarkan Seketaris Kim. Soo Ho berterima kasih pada dewan direksinya karena sudah memenuhi panggilannya meski malam yang telah larut.

Direktur Go : Bukan masalah besar jam berapa sekarang saat anda memanggil kami, Pimpinan. Apa ada yang ingin anda katakan pada kami?

Soo Ho : Sepanjang yang kalian semua tahu, Geosan sudah melalui waktu yang cukup sulit. Karena itulah, kita sangat membutuhkan pimpinan yang bisa bekerja sama dengan kita.

Direktur Go : Tidakkah anda berpikir hal itu akan terjadi besok.

Soo Ho : Aku berpikir.... aku tidak seharusnya menjadi pimpinan.

Sontak para dewan direksi kaget.


Soo Ho lantas melanjutkan kalimatnya, bahwa seorang pemimpin harus bisa memberikan harapan bagi perusahaan dan karyawannya.

"Kalian berpikir aku punya kualifikasi atau kemampuan? Anak mama, pengguna narkoba. Aku tidak layak dan aku orang yang bisa menghancurkan semuanya kapanpun aku mengerjakan sesuatu. Bisakah kalian memiliki impian untuk masa depan saat kalian memilih orang seperti itu sebagai pimpinan?" ucap Soo Ho.

Direktur Park : Apa sekarang anda sedang menguji kami?

Soo Ho : Bahkan meskipun aku terpilih, aku akan mengundurkan diri.

Direktur Go : Sajangnim!

Direktur Park : Lantas anda ingin kami melakukan apa?

Soo Ho berkata, ada orang lain yang lebih layak memimpin Geosan dan ia sudah mentransfer semua sahamnya ke orang itu.

Soo Ho lantas menunjukkan surat pentransferan sahamnya. Soo Ho lantas meminta mereka memilih pimpinan Geosan dengan hati-hati demi masa depan Geosan.

Flashback end...


Nyonya Shin marah.

"Siapa orang itu? Geosan milikmu!"

"Geumanhae!" teriak Soo Ho.

"Apa yang kau lakukan! Aku tanya apa yang sudah kau lakukan!"


Nyonya Shin tambah marah saat Direktur Go mengumumkan bahwa Yoo Ra lah pemilik saham Geosan terbesar sekarang.

Direktur Go lantas menyuruh dewan direksi mengangkat tangan jika setuju dengannya.


Setengah dari dewan direksi pun mengangkat tangan mereka.

Direktur Go lantas menyuruh Yoo Ra masuk dan meminta Yoo Ra menyampaikan sepatah dua patah kata sebelum voting dimulai secara resmi.


Yoo Ra pun masuk bersama Manajer Lee.

Nyonya Shin menatap tajam Yoo Ra.

"Berhenti!" perintah Nyonya Shin.

"Minggir!" jawab Yoo Ra.

"Geosan milik Soo Ho." ucap Nyonya Shin.

"Wae? Kau ingin menempatkannya di kursi pimpinan agar bisa menyetirnya sesuka hatimu seperti boneka?" tanya Yoo Ra.


Yoo Ra lantas melihat ke arah Direktur Go. Direktur Go mengerti dan langsung memanggil dua staff untuk menyeret Nyonya Shin keluar.

Nyonya Shin tambah greget.

"Tae Yoo Ra!"

Yoo Ra tidak peduli dan menatap dingin ibunya.

Nyonya Shin lantas mengancam mereka semua, bahwa mereka tidak akan bisa selamat karena sudah memperlakukannya seperti itu.

Yoo Ra tidak peduli dan menyuruh ibunya pergi.

Nyonya Shin yang sudah tersudut, akhirnya tidak bisa apa-apa lagi selain pergi dengan dikawal dua staff suruhan Yoo Ra dan Soo Ho.


Sementara itu, Woo Hyuk sedang baku hantam dengan si penculik.

Tak lama kemudian, Woo Hyuk berhasil melumpuhkan pria itu.

Setelah membuat pria itu pingsan, Woo Hyuk langsung mengambil ponsel pria itu dan menghubungi Kepala Jang.

Woo Hyuk : Sekarang, nyawa Han Jung Won dalam bahaya. Sepertinya dia dikurung di pabrik tua... jjangkkaman. Jo Seung Hee dikurung mana?

Kepala Jang : Di Yongin, tapi tempat itu tidak ada hubungannya dengan Seketaris Woo.

Woo Hyuk : Ini ulah Shin Hyeon Sook, bajingan itu, yang menculik Jo Seung Hee. Cepatlah pergi ke tempat dimana Jo Seung Hee dikurung. Aku akan segera kesana juga.


Kepala Jang dan Detektif Lee pun bergegas kesana.


Sementara itu, di mobilnya, Nyonya Shin menyuruh supirnya mematikan radio yang sedang menyiarkan berita Yoo Ra.

Nyonya Shin : Kalian semua, aku tidak akan membiarkan kalian.


Woo Hyuk bergegas ke pabrik mencari Jung Won. Tapi sampai disana, ia sudah ditunggu Kyeong Wan.

Setelah beberapa kali terjatuh dipukuli Kyeong Wan, Woo Hyuk pun berhasil membuat Kyeong Wan jatuh pingsan.


Woo Hyuk kemudian mencari Jung Won.

Ia terkejut melihat Jung Won dikurung di dalam kandang.

Woo Hyuk : Jung Won-ssi...

Jung Won melihat Woo Hyuk.

"Woo Hyuk-ssi..."

Tapi kemudian, Jung Won jatuh pingsan.


Woo Hyuk pun langsung berlari menuju Jung Won.

Ia menghancurkan gembok dengan martil besar yang ia lihat sana.


Lalu, ia membuka ikatan tangan Jung Won dan menyambut tubuh Jung Won.

Woo Hyuk : Sadarlah Jung Won-ssi! Jung Won-ssi!


-Epi 16, PENGHAKIMAN-


Dua polisi tampak menjaga sebuah kamar di rumah sakit.


Dokter menjelaskan kondisi Jung Won pada Woo Hyuk. Dokter bilang, Jung Won hipotermia dan syok berat. Woo Hyuk pun meminta dokter melakukan yang terbaik untuk Jung Won. Dokter mengerti dan beranjak pergi.


Woo Hyuk lantas duduk disamping Jung Won. Dipegangnya tangan Jung Won.

Woo Hyuk : Gomawoyo sudah bertahan dengan baik.


Woo Hyuk dan Kepala Jang menuju kamar Kyeong Wan.


Sementara itu, Detektif Lee sedang menginterogasi Kyeong Wan.

"Kau melakukannya, kan? Percobaan pembunuhan terhadap Direktur Shin Hyeon Cheol, meneror Jaksa Cha Woo Hyuk dan membunuh Ricky."

Kyeong Wan tidak menjawab.

Woo Hyuk dan Kepala Jang datang.

Kepala Jang : Dia mengatakan sesuatu?

Detektif Lee : Tidak semuanya. Dia keras kepala.

Woo Hyuk lantas menyuruh mereka keluar karena ia mau bicara dengan Kyeong Wan.

Kepala Jang mengerti dan mengajak Detektif Lee keluar.


Woo Hyuk : Kenapa Jung Won? Apa Shin Hyeon Sook mengatakan padamu, dia ingin melihatku menderita seumur hidupku? Apa alasanmu memilih lokasi itu sebagai tempat penculikan? Kau ingin aku tahu? Wae? Wae?!

Kyeong Wan diam saja.


Sekarang Woo Hyuk di perjalanan bersama Kepala Jang dan Detektif Lee.

Kepala Jang : Kejahatan Shin Hyeon Sook bisa dibuktikan hanya dengan kesaksian orang itu. Ini akan sulit, kan? Meskipun kita bisa menangkap dia tanpa surat perintah, tidakkah kalian berpikir dia akan lolos lagi?

Detektif Lee : Tetap saja kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Woo Hyuk : Mungkin ada cara. Kita harus bergegas sebelum dia melakukan hal lain.


Soo Ho dan Yoo Ra menjenguk ayah mereka.

Soo Ho memberitahu sang ayah bahwa Yoo Ra kini menjadi Pimpinan Geosan.

Soo Ho lantas berterima kasih pada Yoo Ra. Ia paham, sulit bagi Yoo Ra untuk mengambil keputusan itu.

Yoo Ra tersenyum, ancaman berhasil.

Flashback...


Soo Ho memberitahu Yoo Ra kalau ia tidak membutuhkan Geosan dan ingin Yoo Ra menjadi pimpinan Geosan.

Yoo Ra tertawa.

"Apa yang membuatmu bicara omong kosong seperti ini? Kudengar kau bahkan membuat ancaman kepada direksi untuk dipromosikan. Apa kau meragukanku? Kau pikir aku mengincar kursi itu? Jangan cemas, itu tidak akan pernah terjadi."

"Bohong kalau kubilang aku menyerah." jawab Soo Ho.

"Kau berharap aku percaya?" tanya Yoo Ra.

"Aku harus menunggu waktu yang tepat." jawab Soo Ho.


"Bahkan jika kau memberitahuku yang sebenarnya, itu tidak ada hubungannya denganku." ucap Yoo Ra.

"Jika itu yang kau rasakan, maka hanya ada satu hal yang tersisa untukku. Akan kuserahkan semua sahamku ke perusahaan. Tidak akan kusisakan satu pun." jawab Soo Ho.

Yoo Ra kaget, apa maksudmu? Ayah menghabiskan hidupnya membangun perusahaan. Dan kau mau memberi mereka begitu saja?

"Biar kutanya satu hal. Kau tidak punya keinginan untuk menjaga apa yang sudah dibangun ayah?"

Flasback end...


Yoo Ra : Menurutmu ayah bahagia dengan keputusan itu?

Soo Ho : Mungkin.


Yoo Ra lantas memegang tangan sang ayah. Sang ayah menarik tangannya dan kembali membuka bukunya. Yoo Ra pun membantu ayahnya membuka buku.


Soo Ho lalu berdiri. Ia mengaku, akan menemui ibu mereka.

"Dia pasti kaget jadi aku akan datang untuk menghiburnya meski itu tidak mudah." ucap Soo Ho.

Yoo Ra lantas bertanya, orang seperti apa kakaknya.

"Aku pikir aku mengenalmu tapi aku tidak yakin sekarang." ucap Yoo Ra.

"Aku ingin hidup egois sekarang. Aku hanya tidak tahu bagaimana memulainya." jawab Soo Ho.

Bersambung ke part 2..............

Jadi pas Yoo Ra ditahan Manajer Lee atas perintah ibunya, saat itu Yoo Ra sudah memiliki semua saham Soo Ho... makanya dia bisa datang ke rapat pemilihan... Dia dibebasin Manajer Lee karena Manajer Lee tahu dia pemilik saham terbesar sekarang....