• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 33 Part 1

Sebelumnya...


Lanjut lagi.... sy lanjut ini dulu ya gaes sampe episode 45... baru abis itu sy kerjakan Dong Yi....

Nonton drama ini tuh disabar2in... Drama yg tetap bikin sy gondok meski ditonton berulang2... Gk sabar sy pengen cepet2 nyampe ke episode Na Yeon balas dendam....

Di episode kali ini, Na Yeon bener2 ketakutan... Dia takut kehilangan Sae Byeol, sampe minta tolong eonni nya sambil nangis2.... sampe kebawa mimpi...

Se Jin mengantarkan Sae Byeol pada Na Yeon.

Na Yeon : Sae Byeol-ah, dimana nenekmu?

Sae Byeol : Dia bilang dia sibuk dan pergi. Bibi cantik ini membelikanku es krim.

Na Yeon : Sae Byeol-ah, tunggu lah di dalam sebentar. Ibu akan kembali setelah bicara dengan ajumma ini.


Sae Byeol langsung pergi, tapi Se Jin memanggilnya.

Se Jin : Kau mau pergi tanpa mengucapkan salam padaku?

Sae Byeol : Annyeonghi gyeseyo.


Setelah Sae Byeol pergi, Se Jin mengatakan bahwa Sae Byeol sangat menyenangkan.

Na Yeon mengajak Se Jin bicara di tempat lain.


Na Yeon menampar Se Jin. Se Jin pun marah.

"Aku peringatkan! Aku bilang aku tidak akan memaafkanmu jika kau muncul lagi. Kuperingatkan terakhir kali. Tidak akan kumaafkan seperti kali ini." ucap Na Yeon.


Na Yeon lantas pergi. Se Jin pun langsung mengatakan kalau dia akan mengambil Sae Byul. Na Yeon sontak berhenti melangkah dan marah. Se Jin berkata, ayah Sae Byeol masih hidup dan wajar jika Tae Joon mau membesarkan Sae Byeol. Se Jin juga bilang, Na Yeon harus memperhatikan lingkungan tempat Sae Byeol akan tumbuh besar.

Na Yeon  marah. Ia bilang Sae Byeol adalah putrinya. Ia melahirkan Sae Byeol sendirian dan akan membesarkan Sae Byeol sendirian juga.

Na Yeon : Berhenti bicara omong kosong dan enyahlah!

Na Yeon beranjak pergi. Se Jin pun berteriak, menyuruh Na Yeon mempertimbangkan masa depan Sae Byeol.


Na Yeon kembali ke sekolah Sae Byeol. Ia melihat Sae Byeol sedang bermain perosotan

Na Yeon : Nugu mamdaero?

Sae Byeol melihat Na Yeon. Ia tersenyum memanggil ibunya.

Sae Byeol  mendekati ibunya. Na Yeon pun langsung memeluk Sae Byeol.


Di rumahnya, Man Jung bicara dengan Se Jin di telepon.

Man Jung : Bagaiman dengan Sae Byeol?

Ia lantas kaget.

Man Jung : Kenapa kau kembalian Sae Byeol pada Na Yeon? Dia bisa saja hilang akal dan menyerangmu seperti orang gila. Jika kau ingin menanyakan sesuatu, waktuku selalu senggang.


Usai bicara dengan Se Jin, Man Jung pun kembali melihat perhiasan barunya.

"Yang Mal Sook, jika aku berbesanan denganmu, aku mungkin tidak akan bisa merasakan kemewahan ini."


Tae Joon kembali ke apartemennya dan terkejut melihat Na Yeon sudah menunggunya di lobby.

Tae Joon mengajak Na Yeon masuk.

Ia berniat membuatkan Na Yeon teh.

Na Yeon : Anja! Aku kesini bukan untuk minum teh denganmu!

Tae Joon terkejut saat Na Yeon menanyakan maksud Se Jin. Ia pikir Na Yeon yang menemui Se Jin.

Na Yeon : Jawab aku! Apa maksud Se Jin bilang akan mengambil Sae Byeol.

Tae Joon : Seperti katanya, aku akan membesarkannya. Kau harus mulai hidup yang baru.

Na Yeon : Karena itukah kau datang? Karena ingin mengambil Sae Byeol? Itulah alasanmu datang dan bersikap seperti ayahnya?


Tae Joon : Sulit bagi seorang wanita membesarkan seorang anak sendirian. Kau sudah melihat ibuku. Dia membesarkanku sendirian dan mencampakkanku dalam 2 tahun. Bisakah kau menjamin kau tidak akan melakukan itu?

Na Yeon : Ani. Aku membesarkannya sendirian selama 4 tahun!

Tae Joon : Itu beda sekarang! Saat itu kau tahu aku kembali dan memiliki harapan. Tapi tidak lagi sekarang. Aku mencampakkanmu. Biarkan aku membesarkannya. Lakukan apapun yang kau inginkan. Hiduplah untuk dirimu.

Na Yeon : Ani, ada alasan kenapa kau begini. Aku yakin.

Tae Joon : Tidak ada alasan.

Na Yeon : Aku sudah meninggalkanmu. Aku meninggalkanmu seperti keinginanmu! Aku menganggapmu sudah mati! Lalu kenapa kau seperti ini!

Tae Joon : Aku ayahnya! Apa aku butuh alasan untuk peduli pada putriku?

Na Yeon : Peduli? Kau peduli? Mengambil putriku dariku karena kau peduli? Hiduplah seperti 4 tahun yang lalu kau hidup, tanpa Sae Byeol. Jangan berani2 kau memikirkannya. Jangan berani2 mendekatinya!

Na Yeon beranjak pergi. Tae Joon pun bingung harus bagaimana.


Yoo Kyung memberikan Se Jin obat. Se Jin yang baru pulang, meminta ibunya membiarkannya bernapas sejenak. Tapi Yoo Kyung memaksa Se Ji meminum obat itu. Yoo Kyung bilang, mual2 Se Jin akan hilang jika meminum obat itu.

Se Jin meminumnya. Setelah itu, ia berterima kasih pada Yoo Kyung karena sudah membuat semuanya menjadi mudah.

Yoo Kyung : Kau sudah bicara pada Na Yeon.


Se Jin : Aku melakukannya, tapi itu tidak mudah. Dia menamparku saat aku membelikan es krim untuk Sae Byeol.

Mendengar putrinya ditampar, Yoo Kyung tak terima. Tapi Se Ji bilang, ia mengerti perasaan Na Yeon dan memaklumi Na Yeon.

Se Jin lalu bertanya, haruskah mereka merebut Sae Byeol. Se Jin meyakinkan ibunya kalau Na Yeon benar2 sudah melepaskan Tae Joon.

Yoo Kyung : Dia mengatakan itu sekarang tapi siapa tahu dia akan berubah pikiran nanti? Mungkin sulit sekarang tapi di kemudian hari, akan menjadi mudah bagimu setelah kau mengambil Sae Byeol.


Yoo Kyung lalu kembali ke kamarnya.

Yoo Kyung : Lee Yoon Ae, seharusnya sudah berakhir diantara kita. Tapi kenapa kau membawa putrimu masuk? Beraninya dia menampar Se Jin.

Kyung Wan datang dan mendengar kata2 Yoo Kyung soal Se Jin yang ditampar.

Ia pun marah saat Yoo Kyung bilang Na Yeon menampar Se Jin.


Man Jung lagi menikmati makanannya.

Seseorang tiba2 menggedor2 pintunya.

Man Jung pikir itu Se Gwang, tapi saat membuka pintu, ia terlonjak kaget melihat Na Yeon yang menerobos masuk ke dalamnya.

Na Yeon : Apa kau yang membawa Sae Byeol pada Se Jin?

Man Jung : Benar, aku melakukannya! Dia pergi dengan ibu tirinya. Dia harus mengenal ibu tirinya.

Na Yeon sontak marah dan meminta penjelasan Man Jung, kenapa Man Jung melakukan itu.

Na Yeon : Apa kau lupa kau menyuruhku aborsi saat aku mengandung Sae Byeol? Kau tahu dengan baik bagaimana aku memiliki Sae Byeol dan mengurusnya!

Man Jung : Aku tahu, itulah alasannya! Kau sudah cukup menderita dan harus hidup nyaman sekarang. Kau menderita karena Tae Joon, jadi berikan Sae Byeol padanya dan hiduplah dengan nyaman.

Na Yeon tambah marah, eommoni!


Man Jung : Berikan Sae Byeol padanya. Jika dia tetap bersamamu, dia hanya akan berakhir sebagai putri tukang masak.

Na Yeon : Apa Tae Joon menyuruhmu melakukan ini atau Se Jin yang menyuruhmu?

Man Jung pun berkata, jika Sae Byeol bersama Tae Joon, Sae Byeol bisa hidup enak.

Na Yeon : Katakan pada mereka, jika mau mengambil Sae Byeol, mereka harus membunuhku terlebih dulu!

Man Jung pun akhirnya memberitahu Na Yeon, kalau Se Jin dan Tae Joon tidak akan bisa menikah jika mereka tidak mengambil Sae Byeol.


Man Jung : Se Jin eomma bilang, mereka tidak bisa menikah jika Sae Byeol tidak diambil darimu. Dia bilang, tidak akan tahu kapan kau akan muncul dan mengganggu Tae Joon lagi.

Na Yeon kaget mendengarnya.


Na Yeon pulang dengan wajah lesu. Mal Sook langsung menghampiri Na Yeon dan bertanya, kenapa Na Yeon pulang telat. Na Yeon beralasan, itu karena pekerjaannya. Na Yeon lalu menanyakan Sae Byeol. Mal Sook pun bilang, habis makan malam, Sae Byeol langsung tidur. Mal Sook lantas mau menyiapkan makan malam untuk Na Yeon tapi Na Yeon menolak dan langsung masuk ke kamarnya.

Melihat Na Yeon seperti itu, Mal Sook langsung cemas. Ia yakin terjadi sesuatu.


Na Yeon menatap Sae Byeol yang sudah terlelap.

Na Yeon berkata, tidak akan membiarkan siapa pun mengambil Sae Byeol darinya.

Na Yeon : Langkahi dulu mayatku. Tidak akan pernah.


Do Hee lagi main kartu bersama Young Sook dan Hwi Kyung. Young Sook pun sebal karena Do Hee terus saja menang.

Hwi Kyung pun curiga kalau Do Hee curang. Do Hee mengatakan kalau dia ahlinya bermain kartu.

Mereka lalu berdebat, membuat Young Sook tertawa.


Pimpinan Park yang mendengar itu dari kamarnya, langsung menghubungi Dong Jin. Ia menyuruh Dong Jin mampir ke rumah dengan alasan ingin minum teh dengan Dong Jin.

Usai bicara dengan Pimpinan Park, Dong Jin langsung ke mejanya. Ia membuka lacinya dan mengambil sebuah buku.


Ia membuka buku itu dan membaca tulisan disana.

"Meski sebentar, jernihkan pikiranmu dan isi hatimu. Kuharap buku ini bisa membantu."


Dong Jin lantas membalik halaman selanjutnya dan melihat foto Young Sook yang mengenakan seragam sekolah yang ia sembunyikan disana.

Ya, buku itu dari Young Sook dan Dong Jin masih mencintai Young Sook.


Do Hee menunggu Hwi Kyung di kamar Hwi Kyung.

Sembari menunggu Hwi Kyung, ia membuka laci Hwi Kyung dan menemukan jam Na Yeon disana. Ia kesal Hwi Kyung menyimpan jam wanita.

Tak lama, Hwi Kyung datang membawa dua cangkir teh dan terkejut melihat Do Hee memegang jam Na Yeon. Ia pun langsung mengambil jam itu dan meminta Do Hee tidak lagi menyentuh barang2nya jika tidak mau di banned dari kamarnya.

Do Hee : Apakah peringatan kedua aku akan dibanned dari rumahmu?

Hwi Kyung : Kau pikir aku bercanda.

Do Hee : Itu salah paham. Aku membuka lacimu karena penasaran dengan apa yang kau sukai dan menemukan jam itu. Punya siapa itu?

Hwi Kyung tidak menjawab dan menyuruh Do Hee minum teh.


Do Hee pun mengambil jam itu lagi.

Do Hee : Ini jam untuk cinta pertamamu?

Hwi Kyung pun kembali mengambil jamnya.

"Tidak ada komentar." jawabnya.


Do Hee pun berusaha merebut jam itu lagi. Hwi Kyung tidak mau memberikannya. Do Hee berusaha mengambilnya. Hwi Kyung menjauhkannya dari tangan Do Hee.

Hingga akhirnya mereka jatuh dan berakhir di sofa dengan Do Hee berada di atas tubuh Hwi Kyung.

Hwi Kyung sontak gugup tapi Do Hee malah memperhatikan Hwi Kyung lekat2.

Do Hee : Jadi seperti inilah penampilanmu. Mata, hidung, bibir.

Hwi Kyung, apa?


Do Hee kemudian tertawa dan beranjak dari tubuh Hwi Kyung.

Do Hee : Haruskah kita mulai sesuatu diantara kita?

Hwi Kyung tertegun mendengarnya.

Do Hee lalu berniat merebahkan kepalanya di bahu Hwi Kyung. Tapi Hwi Kyung malah berdehem membuat Do Hee tak jadi melakukannya.

Bersambung ke part 2...........

The Promise Ep 32 Part 2

Sebelumnya...

*Kasihan Sae Byeol... dia seneng bgt bisa foto bareng ayah ibunya tanpa tahu sebrengsek apa ayahnya... dan foto itu sekaligus menjadi kenangan terakhir Na Yeon bersama Sae Byeol gaes.. abis ini Na Yeon kehilangan Sae Byeol selamanya...


Paginya, Do Hee ke apartemen mantan istrinya Hwi Kyung.

Mantan istri Hwi Kyung pun heran melihat keberanian Do Hee datang sendiri ke apartemennya.

Do Hee : Seperti yang kau lihat, aku cukup berani. Aku ingin mendapatkan kendali dan dengan senang hati aku setuju untuk datang ke sini. Aku sedang mempertimbangkan.


Mantan istri Hwi Kyung dengan tatapan tajam, lantas menyuruh Do Hee mencicipi kue buatannya. Ia mengaku, sempat mengambil kelas memasak sebelum menikah dengan Hwi Kyung.

"Kau melakukannya?" tanya Do Hee, lalu mencicipi kue itu.

"Ini tidak cukup normal. Aku tidak berpikir begitu, dia jatuh cinta padamu karena keterampilan memasakmu." ucap Do Hee.

"Pasti ada sesuatu yang terjadi di antara kalian berdua. Jadi itu berarti artikel kau Anda tulis tentangku  tidak bisa menjadi tujuan itu, kan? Reputasimu tidak buruk, tetapi jika kau membiarkan perasaan pribadi menguasaimu,  tidakkah kau harus menyerah menjadi reporter?" jawab mantan istri Hwi Kyung.

"Itu mungkin terjadi. Tapi aku tidak bisa menahannya. Aku menyukainya. Sangat menyukainya."  tegas Do Hee.

"Jadi karena itu kau berencana membuktikan cerita itu palsu?" tanya wanita itu.

"Mungkin. Itu harus menjadi langkah pertama." jawab Do Hee.


Wanita itu tambah kesal. Dia berdiri dan menatap Do Hee penuh kemarahan.

"Kau tidak bisa menyentuhku. Jika kau melakukannya, Park Hwi Kyung tidak akan memaafkanmu! Jangan nakal. Dia dan aku sudah punya kesepakatan."

"Wah, sulit dipercaya. Kau benar-benar membuatku penasaran sekarang! Kau berurusan dengan orang yang salah. Kesepakatan? Kau membuatku ingin tahu apa itu. Baiklah, tunggu saja. Tidak akan lama."

"Lakukan apapun yang kau inginkan. Kita lihat siapa yang akan terluka."

"Benar! Orang yang memiliki banyak rahasia akan terluka pada akhirnya."

Do Hee lalu pergi dengan wajah kesal.


Do Hee lantas melabrak Hwi Kyung. Dia bertanya, apa kesepakatan yang dibuat Hwi Kyung dengan wanita itu. Hwi Kyung menyuruh Do Hee tenang. Tapi Do Hee terus berteriak dan menanyakan kesepakatan itu. Hwi Kyung berkata, tidak ada sesuatu seperti itu. Do Hee tidak percaya dan terus berteriak. Ia minta penjelasan Hwi Kyung kenapa wanita itu sangat yakin, seolah Hwi Kyung ada di pihaknya.

"Apa kau cemburu?" tanya Hwi Kyung.

"Tentu saja. Aku cemburu. Sangat cemburu!" jawab Do Hee.

Hwi Kyung sontak tersenyum mendengarnya.

Do Hee : Kenapa tersenyum!

Hwi Kyung : Terkadang rasa cemburu bisa membuat seseorang menjadi jauh lebih bersemangat dibandingkan kata-kata manis.

Do Hee : Wae yo?

Hwi Kyung : Pulanglah. Aku terlalu sibuk untuk bermain denganmu hari ini.

*Ngakak liat Do Hee jealous... Bener ye, cewek itu kalo lagi cemburu terlihat lebih manis.


Se Jin datang ke kantor, membawakan kopi untuk rekan2 Tae Joon.

Setelah berbincang2, Se Jin menanyakan Hwi Kyung. Tae Joon pun berkata, Hwi Kyung sedang sibuk dan mengajak Se Jin ke ruangannya.

Tuan Bae heran kenapa Se Jin mendadak muncul di kantor setelah mengumumkan kehamilannya.

Staf wanita berkata, ada ribuan wajah yang tersembunyi dibalik senyum Se Jin.

Staf pria membela Se Jin. Ia bilang, Se Jin cantik dan kaya. Lantas dia mengaku iri pada Tae Joon.


Se Jin menanyakan soal Sae Byeol. Tae Joon berbohong, ia bilang belum bicara apa-apa pada Na Yeon. Se Jin pun kesal. Ia berkata, pernikahan mereka sebentar lagi dan mereka tidak boleh membuang2 waktu.

Tae Joon : Aku mengerti.

Se Jin : Apakah itu sulit? Apakah itu sulit untuk berbicara dengan Nayeon tentang Saebyeol? Jika kau tidak bisa, biar aku yang melakukannya.

Tae Joon : Kau bilang akan menyerahkannya padaku. Bersabar lah. Itu tidak akan lama.


Di lobby, Se Jin nyaris bertemu Do Hee.

Se Jin membuka tasnya dan tidak sengaja menjatuhkan kunci mobilnya.

Saat Se Jin jongkok, memungut kunci mobilnya, Do Hee keluar dari lift dan lewat di belakang Se Jin.

Se Jin pun pergi setelah mengambil kunci mobilnya.


Se Jin memberikan Man Jung banyak perhiasan.

Setelah itu, ia meminta Man Jung membantunya mengambil Sae Byeol dari Na Yeon. Se Jin cerita, orang tuanya akan mengizinkan ia dan Tae Joon menikah asalkan mereka mengambil Sae Byeol dari Na Yeon.

Se Jin : Kami harus memutuskan apapun yang menghubungkan ke Na Yeon.

Man Jung : Kau akan membesarkan Sae Byeol? Kau juga akan punya bayi.

Se Jin : Aku tidak akan melakukannya sekarang. Jika kau menjaganya untuk saat ini, aku akan mengambilnya saat aku siap atau aku akan mengirimnya ke sekolah di Ameria.

Man Jung : Kau pikir Na Yeon akan setuju? Dia lebih mati daripada memberikan Sae Byeol.

Se Jin : Karena itulah aku meminta tolong.


Se Jin lantas memberikan kartu kreditnya agar Man Jung mau membantunya merebut Sae Byeol.

Man Jung senang dan berkata, akan membereskan semuanya.

Se Jin senang, neomu kamsahaeyo eommoni.

Man Jung lantas mengajak Se Jin bertemu di depan sekolah Sae Byeol dua jam lagi karena ia harus membayar hutangnya sekarang.

Se Jin tersenyum senang.


Man Jung ke restoran Mal Sook. Dengan sombongnya, ia meletakkan 3 kantong belanjaannya di atas meja dan memberikan Mal Sook uang.

"Itu 500 dolar yang kupinjam darimu dan 500 dolar nya lagi bunganya. Semuanya 1000 dolar. Bahagia sekarang?"

Kesal, Mal Sook pun membuang isi belanjaan Man Jung ke lantai.

Sontak Man Jung panic.

"Menantu perempuanku membelikanku ini." ucapnya.


Geum Bong datang dan terkejut melihat tas mewah Man Jung. Geum Bong bilang, tas itu merek paling mahal dan hanya  segelintir yang diimpor ke Korea. Geum Bong lantas ingin berselfie sambil memegang tas itu. Ia minta izin pada Man Jung.

Sontak Mal Sook kesal dan langsung menggeplak Geum Bong.


Mal Sook kemudian memukuli Man Jung dan menyuruh Man Jung keluar. Man Jung pun berkata, ia datang sebagai pelanggan dan akan bertemu seseorang disana.

Tak lama kemudian, Se Gwang datang. Geum Bong langsung panic dan berlari ke dapur.


Di dapur, Geum Bong mengambil topeng ayamnya. Ia juga heran kenapa Se Gwang bisa datang ke tempatnya.

Mal Sook kesa melihat Man Jung yang lagi memberikan hadiah pada Se Gwang. Ia lantas masuk ke dapurnya.


Sementara itu, Man Jung memberikan hadiah dompet pada Se Gwang. Tak hanya dompet, Man Jung juga memasukkan beberapa lembar uang ke dalam dompet itu.

Mal Sook kemudian datang dan meletakkan dua gelas air di atas meja dengan kasar.

Mal Sook : Jadi kau mendapatkan gigolo untuk dirimu?

Man Jung : Apa masalahmu!

Mal Sook : Korupsi moral dilarang di restoran ini. Minumlah air es ini dan keluar!

Se Gwang marah Mal Sook membentak Man Jung. Ia membela Man Jung dan keceplosan, mengatakan Man Jung ibunya.

Mal Sook : Oh Man Jung, gigolo ini memanggilmu ibu. Kau  akan segera memiliki ribuan putra!

Se Gwang pun langsung meralat ucapannya dengan mengatakan kalau dia memanggil Man Jung bibi.


Geum Bong pun langsung menarik ibunya dan menyuruh sang ibu masuk ke dapur.


Setelah itu, ia melayani mereka tapi Man Jung tidak mau makan dan mengajak Se Gwang makan iga.

Tapi saat mau pergi, Man Jung mendapat pesan dari Se Jin yang telah menunggunya di depan sekolah Sae Byeol.

Man Jung pun minta maaf pada Se Gwang karena mereka tidak jadi makan.

Se Gwang bilang tak apa dan mengatakan akan mengantarkan Man Jung.


Setelah mereka pergi, Geum Bong langsung melepas topengnya dan menelpon Se Gwang Se Gwang mengaku ada di kantor.

Man Jung menyuruh Se Gwang menutup telepon dan mengantarkannya.

Se Gwang pun langsung menutup telepon setelah mengatakan akan menghubungi Geum Bong lagi nanti.

Geum Bong pun tambah kesal karena Se Gwang membohonginya.


Na Yeon terkejut saat guru Sae Byeol mengatakan bahwa Sae Byeol sudah dijemput neneknya dan neneknya Sae Byeol datang bersama wanita muda.


Na Yeon langsung berlari keluar dan menghubungi Se Jin.

Tepat saat itu, Sae Byeol datang bersama Se Jin.

Na Yeon terkejut melihatnya. Sementara Se Jin menatap Na Yeon dengan senyum kemenangan di wajahnya.


Bersambung...........


Episode berikutnya, Na Yeon ketakutan kehilangan Sae Byeol dan meminta tolong pada Eun Bong.