• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 22 Part 1

Sebelumnya...


Lanjut... di epi ini, Yeo Ri bertemu dengan Do Young dan Ji Won.....

Pagi itu, Yeo Ri tiba di gedung Wid. Ternyata, ia sudah mulai bekerja hari itu.

Yeo Ri menatap tajam ke gedung Wid.

Yeo Ri : Hong Ji Won, tunggu saja.  Akan kutunjukkan rasanya dikhianati orang yang paling kau percayai.


Sambil membantu Do Young memakai jas, Ji Won membahas Yeo Ri. Ia meyakinkan Do Young kalau Yeo Ri tidak akan mengecewakan mereka.

Do Young pun menatap heran istrinya.

Do Young : Kau pasti berharap banyak kepada Yoon Seol. Kau tidak pernah memercayai orang lain selain keluarga.

Ji Won : Jika dia tampak cukup bagus, kita bisa memintanya menggantikan pengacara keluarga kita, Pak Kim.

Do Young : Kita lihat saja nanti.

Ji Won : Do Chi pindah hari ini. Akan kupastikan dia tidak tertarik dengan manajemen bisnis sampai kita menjual Grup Wid. Dia pindah di hari Seol memulai bekerja di perusahaan. Firasatku bagus tentang hal ini.


Mereka keluar dari kamar. Bersamaan dengan itu, Hae Joo dan Moo Yeol turun ke bawah. Do Young mengajak Moo Yeol pergi bersama. Do Young bilang, ingin mengatakann sesuatu pada Moo Yeol. Moo Yeol pun pergi bersama Do Young. Hae Joo pun heran ayahnya tiba2 mengajak Moo Yeol pergi bareng. Ji Won berkata, itu karena Do Chi akan pindah ke rumah mereka hari ini jadi Do Young ingin memberitahu Moo Yeol beberapa hal terkait itu.

Hae Joo : Ayah tidak memberi sebagian sahamku kepada Paman Do Chi dengan menjadikan kepindahannya sebagai alasan, bukan?

Ji Won : Jangan khawatir. Perusahaan dan kau lah yang terpenting bagi ayahmu. Jadi, berhentilah membuat kekacauan tentang Yeo Ri yang meninggal, dan sukseskanlah bisnis barumu. Mengerti?

Hae Joo : Ibu, sumpah aku melihat Yeo Ri...

Ji Won : Hentikan!

Hae Joo : Baiklah. Semua orang mengira aku gila, jadi, kurasa aku memang gila.

Hae Joo lalu beranjak ke atas.


Di kantor, Pak Kim menyerahkan hadiah dari Ji Won ke Yeo Ri.

Yeo Ri tanya, apa ini?

Pak Kim : Nyonya mengirimkan ini sebagai ucapan selamat atas hari pertamamu bekerja.

Yeo Ri : Boleh aku membukanya?

Pak Kim : Ini hadiahmu, jadi, terserah kau mau apakan. Omong-omong, tampaknya Nyonya berharap banyak kepadamu.


Yeo Ri membuka hadiahnya. Isinya patung monyet.


Tak lama, Ji Won menghubunginya. Yeo Ri pun pamit pada Pak Kim untuk menjawab telepon Ji Won.

Ji Won : Selamat atas hari pertamamu bekerja. Sudah menerima hadiah dariku?

Yeo Ri : Ya, aku baru saja menerimanya dari Senior Manajer. Terima kasih atas hadiah ini.

Ji Won : Aku hanya ingin mendoakanmu sukses. Kera melambangkan kesuksesan. Kesuksesanmu adalah kesuksesanku.

Yeo Ri : Aku akan bekerja keras.

Ji Won : Itu juga simbol kasih sayang seorang ibu. Kau mungkin tidak tahu karena kau lajang, tapi tidak ada yang lebih penting bagi orang tua selain anak mereka. Aku ingin ini untuk jangka panjang. Aku ingin kau menjadi anak buahku dan saat putriku Hae Joo mengambil alih Grup Wid, aku ingin kau menjadi tangan kanannya yang terpercaya.

Sontak, Yeo Ri geram mendengarnya.

"Terima kasih telah memercayaiku." jawab Yeo Ri, menahan amarahnya.

"Pokoknya, selamat. Kita bicara lagi nanti." ucap Ji Won menyudahi pembicaraan mereka.


"Hong Ji Won, kau  memintaku untuk menjadi pengawalmu atau apa? Jangan harap. Aku di sini untuk menghancurkanmu."


Moo Yeol kaget pas Do Young bilang ingin menjual Wid Fashion. Moo Yeol bilang, penjualan meningkat tiga kali lipat sejak acara launching kemarin.

Do Young : Kita harus menjualnya saat itu sukses.

Moo Yeol : Tapi Wid Fashion adalah bisnis utama yang didirikan Pimpinan terdahulu.

Do Young : Karena itu kita harus menjualnya. Ayah akan menghapus semua jejak kakekmu dari Grup Wid. Ayah ingin orang-orang berpikir bahwa ayahlah pemilik Grup Wid. Ayah berencana mengembangkan bisnis resor yang sedang dijalani. Ayah akan menyewa pengacara baru untuk bekerja denganmu. Jadi, teruskan bisnis mode sebagai bisnis utama sambil memulai proses penjualan secara diam-diam. Jangan membuat kesalahan. Ini rahasia besar. Mengerti?

Moo Yeol : Mengerti, Pak.

Do Young : Tentu saja. Ayah akan membayarmu besar jika kau sukses. Setidaknya ayah akan menjadikanmu presdir perusahaan.

Moo Yeol terkejut mendengar ia akan dijadikan presdir.


Ae Nok melakukan ritual untuk mengusir roh Yeo Ri. Yeol Mae pun meminta ibunya berhenti melakukan itu.

Yeol Mae : Ibu sudah seperti ini tiga hari! Ibu, lakukanlah pendekatan secara ilmiah. Aku yakin dia kembarannya. Ada dua orang yang mirip. Orang bilang orang pertama yang melihat kembarannya akan mati. Mungkin Yeo Ri melihat dia dan karena itu dia meninggal.

Ae Nok menyuruh Yeol Mae ke Chaplin, mencari Yeo Ri dan menarik pinggang Yeo Ri setelah bertemu nanti agar Yeo Ri tidak bisa kabur.

Yeol Mae lalu tanya, apa yang mau ibunya lakukan sekarang.

Ibu mau apa?

Ae Nok : Ibu harus menemui kakakmu. Ibu harus memastikan keadaannya baik-baik saja.


Do Young menyuruh seketarisnya memanggilkan Yeo Ri dan Moo Yeol.

Di ruangannya, Moo Yeol memikirkan kata2 Do Young tadi.

Moo Yeol : Ayah meremehkan ambisiku. Tujuan akhirku bukan menjadi presdir perusahaan. Tapi pimpinan Grup Wid.

Seketaris Do Young menghubungi Moo Yeol. Ia menyuruh Moo Yeol ke ruangan Do Young.


Moo Yeol mengerti. Tapi saat Moo Yeol mau keluar dari ruangannya, Ae Nok tiba2 saja datang, menerobos masuk ke ruangannya. Ae Nok menceritakan soal Yeo Ri. Moo Yeol kaget mendengar cerita sang ibu yang sudah berkali2 melihat Yeo Ri. Moo Yeol lalu menegaskan pada ibunya, kalau itu bukan Yeo Ri dan meminta sang ibu tidak menceritakan hal itu pada Hae Joo dan orang tua Hae
 Joo.

Moo Yeol lantas memberi ibunya uang dan menyuruh ibunya pulang dengan taksi. Setelah itu, Moo Yeol beranjak pergi.

Ae Nok : Dia bersikap dingin di luar. Tapi sebenarnya dia sangat hangat.


Ae Nok beranjak pergi. Di lorong ia melihat Yeo Ri lagi jalan dengan Pak Kim.

Sontak, Ae Nok menjerit dan langsung sembunyi. Ae Nok heran, kenapa ia selalu melihat Yeo Ri kemana pun ia pergi.


Di ruangannya, Do Young sedang bicara di telepon tentang si pemilik lahan.

Do Young : Ya, lakukan semua yang dibutuhkan. Bawa pemilik lahan itu kepadaku. Aku akan membujuknya. Aku akan menanganinya.

Pak Kim dan Yeo Ri datang. Pak Kim bilang, Yeo Ri datang untuk memperkenalkan diri.

Do Young yang masih sibuk teleponan, tidak melihat wajah Yeo Ri. Ia memberi kode dengan tangannya agar Pak Kim diam dulu. Pak Kim mengerti dan meninggalkan Do Young dan Yeo Ri.

Do Young menyelesaikan teleponnya. Ia berkata, ia akan menemui si pemilik lahan satu jam lagi.


Do Young kemudian menyapa Yeo Ri. Tapi saat melihat wajah Yeo Ri, ia terkejut setengah mati.

Yeo Ri bersikap biasa, seolah baru pertama kali bertemu Do Young. Ia mengenalkan dirinya sebagai Yoon Seol.


Moo Yeol kemudian datang. Ia kaget melihat Yeo Ri disana.

Yeo Ri menyapa Moo Yeol.

"Halo, Pak Kim.  Kita pernah bertemu menyangkut Ga Ya dan Ma Ya. Aku Yoon Seol. Aku baru mulai bekerja hari ini."

"Kukira kau tidak hadir wawancara."

Yeo Ri tersenyum dan bicara dalam hatinya.

"Berkat keisenganmu. Beruntung, Pimpinan cukup baik untuk mempekerjakanku secara khusus. Senang akan bekerja denganmu."


Do Young membentak Yeo Ri.

"Apa yang kau rencanakan! Kenapa gadis yang sudah mati muncul sebagai Yoon Seol Bagaimana bisa!"

"Aku pasti sangat mirip dengannya. Pak Kim juga mengira aku dirinya saat kali pertama kami bertemu. Dan Anda pun mengira begitu."

Moo Yeol menyuruh Yeo Ri menunggu diluar. Yeo Ri pura2 tidak mengerti dan beranjak keluar.


Yeo Ri : Baiklah, Kim Moo Yeol. Lakukan apa pun untuk meyakinkan Pimpinan Goo. Itu satu-satunya cara agar kau bisa bertahan.


Di dalam, Moo Yeol menjelaskan, kalau Yoon Seol bukanlah Yeo Ri. Ia mengaku, sudah memastikannya sendiri. Do Young tanya, apa Moo Yeol yakin.

Moo Yeol : Ayah tahu Yeo Ri meninggal tiga tahun lalu.

Do Young : Lalu apa yang dilihat Hae Joo? Dia berkata kau dan Yeo Ri melakukan hal tidak pantas di kantor dan membuat kehebohan. Lalu apa kau dan dia...

Moo Yeol : Tidak. Sama sekali tidak, aku bersumpah. Wanita itu bukan Yeo Ri. Dia bersekolah SMP, SMA, dan kuliah di Amerika. Orang tuanya masih hidup.


Do Young kembali membaca resume Yeo Ri, lalu menghubungi direktur yang merekomendasikan Yeo Ri. Ia tanya, apa identitas pelamar sudah diperiksa dengan seksama.

Do Young kaget, lalu ia mengajak direktur bertemu.


Do Young : Entah dia Yeo Ri atau seseorang yang mirip, kita harus membatalkan kontrak kerjanya. Jika Hae Joo atau ibunya melihatnya, keadaan bisa kacau. Bagaimana kau akan menangani itu?

Moo Yeol : Karena itu aku menentang saat Ayah berkata ingin mewawancarai dia.

Do Young : Seharusnya kau memberi tahu ayah! Kau seharusnya jujur dan terbuka!

Moo Yeol : Maafkan aku, Pak.

Do Young : Sudah, lupakan saja! Ayah harus mengurus sesuatu untuk bisnis resor. Batalkan dia sebagai karyawan. Suruh dia pulang.


Do Chi melihat sekeliling apartemennya.

Do Chi : Saatnya mengucapkan selamat tinggal pada tempat ini. Terima kasih atas kenangannya.

Lalu Do Chi menurunkan lukisan Yeo Ri.

Jang Goo datang. Ia memanggil Do Chi tuan dan meminta Do Chi tidak perlu repot berkemas2 karena ia yang akan melakukannya.

Do Chi : Kau menyebalkan! Bersikaplah biasa saja! Dulu kau suka meremehkanku. Kenapa tiba-tiba memanggilku "tuan"?

Jang Goo : Bolehkah aku bersikap seperti biasa? Dan bicara santai denganmu?

Do Chi lalu beranjak pergi.


Sekarang, Do Chi sudah tiba di rumahnya. Ji Won, Hae Joo dan anak2 menyambutnya.

Ji Won : Keluarga Hae Joo mengambil alih lantai dua. Jadi, kamarmu kini di lantai satu. Aku sudah berusaha menghiasnya, tapi entah apakah kau akan suka.

Do Chi : Terima kasih atas usahanya.

Hae Joo : Selamat datang di rumah.

Hae Joo lalu menyuruh anak2 menyapa Do Chi.

Ga Ya dan Ma Ya : Selamat datang, Kakek.

Do Chi : Astaga, terima kasih. Kuharap kita akrab.


Do Chi masuk ke kamarnya dan kaget melihat dekorasi kamarnya.

Do Chi : Ayah. Ibu. Aku sudah pulang.


Do Chi lalu menggantung lukisan Yeo Ri di dinding. Tak lama, ia teringat dahi Yeo Ri yang luka karena menolong Do Young. Do Chi pun mengirimi Yeo Ri SMS.


Yeo Ri sendiri duduk di ruangannya.

Tak lama, ia menerima SMS dari Do Chi yang menanyakan dahinya.

Yeo Ri tersenyum dan membalas SMS Do Chi.


Tak lama, Moo Yeol datang dan meminta Yeo Ri ke ruangannya.

Yeo Ri : Apa yang Pimpinan katakan? Apa dia masih mengira aku ini cinta pertamamu?

Moo Yeol : Sudah kubilang mertuaku akan terkejut jika melihatmu. Sudah kubilang kau tidak bisa bekerja di sini.

Yeo Ri : Karena itukah kau mengirimkan lokasi wawancara palsu kepadaku? Agar aku tidak dipekerjakan? Apa kau tahu siapa yang pertama aku pikirkan saat mendengar bahwa aku dipekerjakan? Aku bahkan tidak mengira kalau kau menyabotaseku, dan aku bersemangat seperti orang bodoh mengira kita bisa bekerja bersama.

Moo Yeol tertegun mendengar pengakuan Yeo Ri.


Do Young di kafe bersama seketarisnya.

Do Young : Apa pemilik lahan itu masih menolak? Kenapa pemilik lahan paling sulit memiliki lahan yang kita butuhkan?

Seketaris Do Young : Dia menolak datang, bahkan sampai setengah jam lalu, tapi aku berhasil membujuknya dan berkata Anda datang sendiri.

Do Young : Kita harus menyelesaikan kesepakatan ini. Dengan begitu, kita bisa melaksanakan rencana utama kita untuk membangun kompleks hotel, resor, pusat perbelanjaan, dan kasino.


Tak lama, si pemilik lahan datang. Dia adalah Mal Nyeon gaes!!

Bersambung ke part 2...........

Different Dreams Ep 5-6 Part 4

Sebelumnya...


Oda bicara di telepon, dengan konsulatnya di Shanghai. Ia berkata, bahwa Young Jin tidak ada hubungnnya dengan Biro Urusan Pengadilan.

Oda : Jaksa Fukuda menemuinya untuk alasan pribadi. Tolong kabari aku jika ada perkembangan.

Hiroshi berdiri menghadap jendela, mendengarkan pembicaraan Oda.


Usai bicara dengan konsulatnya, Oda menjelaskan ke Hiroshi kalau Cheongbang membuntuti Fukuda dan melihat Fukuda bertemu Young Jin. Hiroshi pun berniat ke Shanghai. Ia bilang, harus tahu apa yang terjadi disana karena Young Jin bisa saja dalam keadaan bahaya sekarang.

Oda : Biro Urusan Pengadilan mengincar Kim Seung Jin. Kau tahu Tae Joon, bukan? Kim Seung Jin kaki tangannya.

Hiroshi : Kau berusaha mengaitkan Young Jin dengan Yoo Tae Joon?

Oda : Lee Young Jin, Kim Esther, dan Yoo Tae Joon. Mereka bertiga berteman akrab semasa kuliah. Menurutmu ini kebetulan? Yang satu merencanakan pembunuhan, yang satu lagi mendanai grup teroris.


Hiroshi marah, cukup!

Oda : Dia harus diselidiki.

Hiroshi : Kalau mau menginterogasinya, temukan buktinya dahulu!

Hiroshi beranjak pergi.

Oda mengambil cangkir tehnya dan tersenyum licik ke arah Hiroshi.


Won Bong dan Young Jin dibawa anak buah Wol Sung ke sebuah gudang.

Disana, Jin Soo sudah menunggu. Won Bong dan Young Jin didudukkan di dua kursi yang sudah mereka siapkan. Jin Soo menatap Won Bong dan Young Jin secara bergantian.


Tak lama kemudian, Wol Sung datang, bersama anak buahnya yang lain.

Wol Sung : Lawan lemah harus langsung dibasmi, tapi lawan kuat harus dijadikan teman. Aku masih memikirkan haruskah membunuhmu atau berteman denganmu.

Wol Sung lalu tanya, apa Won Bong tahu siapa ayah Young Jin.

Won Bong : Aku tahu. Dia seorang jenderal polisi militer, tapi juga seorang dokter.

Wol Sung : Pria yang ditemuinya hari ini adalah seorang jaksa di Kantor Gubernur Joseon. Kau juga mengetahuinya? Apakah penilaianmu kabur atau kau lemah karena dia wanita?

Wol Sung lalu berkata, bawahannya pergi menjemput seseorang yang dikenal Young Jin.

Wol Sung : Mari kita lihat apa yang akan dikatakannya. Hidup matimu akan diputuskan nanti.


Won Bong lalu dibawa ke ruangan lain oleh anak buah Wol Sung.

Young Sung sedang memasak di dapur, saat ia curiga ada seseorang yang menyelinap ke penginapannya.

Young Sung mengambil pisau dan bergerak perlahan menuju pintu.

Tak lama, dua pria masuk. Young Sung berhasil melumpuhkan dua pria itu.


Tapi saat ia berlari keluar, ia ditodong senjata oleh beberapa anak buah Wol Sung yang berdiri mengelilinginya.

Ada So Min juga disana. So Min tersenyum licik menatap Young Sung.


So Min lalu membawa Young Sung ke hadapan Young Jin.

Young Jin awalnya gak tahu itu Young Sung karena Young Sung dibawa dengan kepala tertutup. Tapi saat mendengar suara Young Sung, Young Jin langsung tahu.

Jin Soo tanya ke Young Sung, siapa yang menyuruh Young Sung. Young tidak mengaku. Kesal, anak buah Wol Sung mencekik Young Sung.

Jin Soo : Kutanya sekali lagi. Katakan. Siapa yang mempekerjakanmu?

Young Sung : Tidak ada.

Young Sung pun kembali dicekik.


Sementara di lantai atas, Wol Sung memberitahu Won Bong siapa Young Sung.

Wol Sung : Beberapa tahun setelah berakhirnya Perang Rusia-Jepang, seorang warga Korea ditahan di Harbin. Dia agen ganda yang bekerja untuk kedua belah pihak, baik pimpinan perang Rusia maupun Tiongkok. Kedua pihak menyangkal mengenal orang Korea ini. Dibanding mengakui spionase mereka, mereka memilih memutus hubungan. Orang Korea itu memihak Jepang dengan memberi informasi tentang militer Rusia yang dikeluarkan dari revolusi dan para panglima perang lokal Tiongkok. Wanita itu, Ma Young Sung.  Dia mata-mata Korea yang juga dikenal sebagai Black Iris. Kau mengetahuinya?

Won Bong kaget mendengarnya.

Wol Sung : Mengetahuinya adalah satu masalah, tapi tidak mengetahuinya juga berarti kemampuanmu meragukan. Kupikirkan seperti apa pun, kau dan Korps Pahlawan tidak memberi keuntungan apa pun pada Cheongbang.

Won Bong : Lee Young Jin tidak berkaitan dengan Korps Pahlawan. Dia tidak akan memberimu masalah. Aku bisa menjaminnya.

Wol Sung : Kau benar-benar tidak pandai menilai orang. Entah tidak pandai menilai atau kau berusaha membodohiku. Lee Young Jin sudah menjadi mata-mata atau dalam proses menjadi mata-mata brilian. Dia berbakat. Kau tidak menyadarinya?


Jin Soo mengungkap siapa Young Sung di depan Young Jin.

Jin Soo : Kau dipekerjakan oleh wakil direktur Rumah Sakit Umum Pemerintah, Hiroshi. Kau harus laporkan apa pun tentang Lee Young Jin dua kali sepekan.

Young Sung : Aku sama sekali tidak tahu.

Jin Soo : Kau tahu apa yang aneh? Saat kau tahu Lee Young Jin hilang, dia bukanlah orang pertama yang kau kabari. Kau menghubungi direktur Kantor Gubernur Joseon, Direktur Oda. Kami baru saja memverifikasinya. Kau bekerja baik untuk Jenderal Hiroshi maupun Direktur Oda sebagai agen ganda.

Young Jin syok. Sementara itu, Young Sung masih membantah.

Anak buah Wol Sung yang lain datang, memberitahu Jin Soo perintah Wol Sung.


Jin Soo pun mengeluarkan pistol dan mengarahkannnya ke kepala Young Sung. Young Sung tertawa keras. Jin Soo pun menembak kepala Young Sung.


Mendengar suara letusan, Won Bong marah. Wol Sung penasaran, kenapa Won Bong mati2an membela Young Jin.

Wol Sung pun berkata, yang ditembaknya bukan Young Jin.

Wol Sung : Yang menggerakkanmu bukan otakmu, tapi hatimu.


Wol Sung lalu menuangkan teh ke cangkir dan memberikannya pada Won Bong.

Won Bong : Jujur saja, itu tipe pilihanku. Mereka yang selalu bergerak dengan otak sulit dipercaya.

Wol Sung : Tidak belajar cara menutupi gairah dan hatimu adalah alasanmu mati hari ini. Ada pesan terakhir?

Anak buah Wol Sung mulai mengarahkan senjata ke Won Bong.

Won Bong : Tolong dukung Korps Pahlawan dengan senjata, dana, dan persembunyian di Shanghai.

Wol Sung kaget, apa?

Won Bong : Silakan sebut itu kesepakatan atau permohonan semaumu.

Wol Sung : Apa yang akan kau berikan padaku sebagai balasannya?


Won Bong : Jepang sudah menguasai Joseon. Beijing, Hangzhou, dan bahkan Shanghai? Mereka hanya butuh beberapa tahun sampai melaksanakannya.

Wol Sung : Jadi maksudmu kau dan Korps Pahlawan akan menghentikan mereka?

Won Bong : Setidaknya kami bisa memperlambat mereka. Selama itulah Cheongbang bisa menyimpan kekuatannya.

Wol Song : Kau menilai kemampuanmu terlalu tinggi. Siapa yang bilang tentang perang habis-habisan?

Won Bong tiba2 mengangkat tangannya. Ia menghitung mundur.


Dan ketika hitungannya selesai, sebuah tembakan meletus, mengenai cangkir teh Wol Sung.


Wol Sung sontak kaget dan menatap Won Bong. Won Bong menatap Wol Sung dengan tatapan kesal.

Bersambung....

*Kejadian di Cheongbang ada hubungan ama Oda nii kek nya. Tapi sy agak2 worried ya sama hubungan Young Jin-Hiroshi ke depannya. Hiroshi ini bener2 nganggep Young Jin anaknya sendiri. Tapi Young Jin ternyata terkait dengan Esther dan Tae Joon.  Young Jin mata2 pemerintahan sementara Korea. Hubungan mereka pasti rusak lah ya... Young Jin gk mungkin diem negaranya diinjak2 Jepang.