• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 31-32 Part 3

Sebelumnya...


Fukuda menyuruh Miki bersiap. Fukuda bilang, Miki berikutnya.

Miki : Kau sudah berubah, Fukuda-san.

Fukuda tidak peduli dan beranjak pergi.


Sementara Miki, ia mengingat saat melihat Fukuda pertama kali di kelab, serta momen yang ia lalui bersama Fukuda.


Miki lantas melepas antingnya.

Ia kecewa Fukuda berubah.


Won Bong menemui Ahn Gong Geun. Won Bong berterima kasih karena Ahn Gong Geun sudah mau datang.

Won Bong lalu tanya keadaan di Shanghai.

Ahn Gong Geun : Tentara Jepang sekarang menempati konsesi. Prancis tidak bisa lagi membantu kami.

Won Bong : Apakah kau secara resmi diminta meninggalkan konsesi?

Ahn Gong Geun : Iya.

Won Bong : Di mana Kim Goo?

Ahn Gong Geun : Dalam keadaan darurat, kami sudah menyiapkan tempat perlindungan kedua dekat Jiaxing

Won Bong : Akan lebih baik baginya untuk menggunakan nama alias sementara waktu.

Ahn Gong Geun : Kau pasti merencanakan sesuatu yang besar di Gyeongseong.


Won Bong : Sini...

Won Bong menuangkan minuman ke gelas Ahn Gong Geun.

Ahn Gong Geun meminta Won Bong hati-hati.

Ahn Gong Geun : Jepang telah memberimu hadiah dua kali lipat dibandingkan dengan Kim Goo. Tuan Kim selalu menginginkannya agar membantumu dan Korps Pahlawan ... bagaimanapun dia bisa.

Won Bong dan Ahn Gong Geun bersulang.


Sekarang, Won Bong menemui rekan2nya di Namdaemun.

Nam Ok : Bukankah seharusnya aku ikut denganmu?

Young Jin : Maaf, tapi ini masalah pribadi.

Won Bong : Aku terluka. Kau bisa bicara dengan Won Bong tapi kau hanya melihatku sebagai mitra bisnis.

Jung Im : Kau yakin dengan rencanamu? Kalian dicari oleh orang Jepang.

Won Bong : Kita harus berhati-hati. Jauhi Kantor Gubernur Joseon dan butik.

Nam Ok : Jangan khawatir. Aku bisa menjaga wanitaku dengan aman.

Jung Im langsung menendang kaki Nam Ok, agar Nam Ok berhenti bicara.

Young Jin tertawa melihat kelakuan mereka.

Nam Ok : Dia sangat menyukaiku.

Jung Im yang malu memukul Nam Ok.


Matsuura masih menginterogasi Nyonya Yoo.

Matsuura : Bagaimana dengan ini? Jenderal Murai tahu ... Identitas Lee Young Jin di Manchuria  dan akan gunakan informasi itu untuk mengancam ... Jenderal Hiroshi. Mengancam atau memeras
seorang superior di militer sama dengan berdiri di depan sebuah peluru. Kau seorang yang terkenal sebagai penyimpan informasi, jadi dia meninggalkan file itu bersamamu.

Nyonya Yoo bungkam.

Matsuura : Apakah teori realistisku mengagetkanmu?

Nyonya Yoo : Bagaimana mungkin au mengetahuinya jika dia ingin memeras siapa pun? Aku tidak membaca file yang dia berikan padaku. Bagaimana pernyataanku bisa membantumu menyudutkan
Direktur Hiroshi? Kau sepertinya tidak tahu siapa yang kau lawan. Bahkan Biro Kepolisian ... dan Biro Urusan Peradilan digabungkan ... tidak cocok untuknya. Aku kira kita tidak seharusnya panggil dia

Direktur lagi. Dia sekarang Komandan Hiroshi.

Matsuura : Penunjukannya belum disetujui  oleh kabinet atau Kaisar. Dengan menganggapnya bertanggung jawab untuk Lee Young Jin, kita bisa dengan mudah melepaskannya dari pasukan.

Nyonya Yoo : Apakah kau benar-benar berpikir kau bisa menangkapnya? Selama ini, kau belum berhasil.

Matsuura yang kesal, beranjak pergi.


Maru mengantarkan Hiroshi pulang.

Hiroshi membaca daftar kepemilikan Oda yang diberikan Maru.

Hiroshi : Dia membeli real estat di AS melalui Nyonya Yoo dan mencoba membelot di sana pada akhir tahun lalu? Apakah ini semua yang Oda miliki?

Maru : Hanya itu yang bisa saya temukan.

Hiroshi : Bagamana dengan Matsuura?

Maru : Seperti yang kulaporkan sebelumnya, dia bersih. Dia bukan pemabuk, perokok dan tidak tertarik dengan prostitusi.

Hiroshi : Komandan Shirakawa adalah atasan pertama yang kulayani. Keinginan konyol menjadi mungkin ketika dia mengambil kesempatan itu. Ada kemungkinan besar  Young Jin ikut serta dalam serangan ini. Kau tahu?

Maru : Aku hanya tahu dia bagian dari sesuatu yang buruk.

Hiroshi : Fukuda bertingkah aneh semenjak dia kembali dari Shanghai. Awasi dia. Kita harus bertindak duluan sebelum dia bergerak.

Maru mau turun, mengawal Hiroshi ke dalam tapi dilarang Hiroshi.

Hiroshi : Hubungi komando militer dan jemput aku di pagi hari.

Hiroshi turun. Maru langsung pergi.


Di tengah jalan, Maru dicegat Won Bong dan Young Jin.

Maru sontak kaget.

Young Jin menyuruh Maru jalan.


Won Bong dan Young Jin membawa Maru ke sebuah sungai.

Won Bong lalu membiarkan Young Jin menginterogasi Maru.

Young Jin : Hyun Ok Ajumma, apa yang kau lakukan padanya?

Maru : Aku membunuhnya.

Young Jin : Apa Direktur Hiroshi yang menyuruhmu membunuhnya?

Maru : Iya.

Young Jin marah dan langsung menodongkan pistolnya ke Maru.

Young Jin : Dimana kau menguburnya?

Maru terdiam.

Young Jin : Dimana!

Maru : Di air. Direktur Hiroshi sudah seperti ayah bagiku. Aku tidak bisa menolak perintahnya.


Young Jin memukul Maru dengan gagang pistolnya. Pelipis Maru terluka.

Young Jin : Kau tidak tahu dia sangat berarti untukku?

Maru : Dia menggali kuburannya sendiri. Dia memilih melindungimu.

Young Jin makin luka mendengarnya.

Young Jin : Katakan ini pada Direktur.  Aku akan datang menemuinya. Cobalah melakukan sesuatu dan aku akan mengatakan pada dunia, bahwa aku mata2 KPG. Aku pastikan dia akan melakukan apapun untuk mencegahnya.

Maru lantas memberitahu Young Jin bahwa Hiroshi bukan lagi Direktur RS, tapi Komandan sekarang.

Young Jin syok.


Young Jin kemudian beranjak pergi.

Namun baru beberapa langkah, Young Jin menghentikan langkahnya.

Won Bong memeluk Young Jin. Coba menguatkan Young Jin.

Young Jin lalu menatap Won Bong dan berjalan duluan.

Won Bong menatap Young Jin lalu mulai berjalan menyusul Young Jin.


Bersambung ke part 4...

Different Dreams Ep 31-32 Part 2

Sebelumnya...


Hiroshi terkejut saat Maru menyampaikan soal pengeboman di Shanghai.

Maru : Panglima Shirakawa meninggal. Terjadi ledakan selama perayaan kemenangan perang. Wakil Laksamana Nomura dan Letnan Jenderal Ueda juga terluka parah. Jaksa Fukuda juga berada di Shanghai. Dia tertembak dan sedang dalam operasi. Anda mengetahui hal ini?

Hiroshi : Pagi ini... aku akan menemui gubernur. Bersiaplah.


Hiroshi menemui gubernur setelah hari terang.

Gubernur tanya, apa yang Hiroshi inginkan. Hiroshi berkata, ia akan mundur dari jabatannya sebagai Direktur RS Pemerintah untuk menggantikan Shirakawa sebagai Komandan Pasukan Kependudukan Joseon.

Gubernur menatap sinis Hiroshi.

"Kedengarannya kau seperti memerintahku."

"Kau akan mempercayai orang lain yang bukan anggota kekaisaran?"

Gubernur terdiam.


Hiroshi kemudian menemui Oda.

Hiroshi : Kondisi Fukuda sepertinya tidak terlalu baik.

Oda : Aku tidak tahu kenapa dia tiba2 termotivasi. Tidak seperti dirinya.

Hiroshi : Apakah dia pergi ke Shanghai karena Kim Goo?

Oda : Apa yang kau tanyakan? Fukuda pergi kesana bukan untuk menyerang. KPG mengawasi Kim Goo dan dia terjerat di dalamnya.

Oda lantas teringat sesuatu. Ia tanya ke Hiroshi, apa Hiroshi sudah mendengar soal ayah Fukuda.

Oda : Dia meyakinkan publik bahwa ekspansi militer bertanggung jawab atas ledakan. Jika dia tahu anaknya terluka...

Hiroshi : Itulah bagaimana politik bekerja.

Oda : Hiroshi, apa yang dipikirkan militer? Apa kau benar-benar akan berperang melawan China dan Asia Tenggara? Kau mau membuat Amerika, Inggris dan Prancis menjadi musuh kita?

Hiroshi : Aku akan meninggalkan jabatanku sebagai direktur. Aku akan fokus pada militer. Joseon akan menjadi basis logistik untuk perang kita melawan Asia Tenggara

Oda terkejut, kau benar-benar....

Hiroshi : Aku akan menempatkan Joseon kembali ke tempatnya.


Fukuda yang belum siuman, teringat pada Young Jin.


Alam bawah sadarnya mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Young Jin. Saat itu, Fukuda mengunjungi Young Jin yang diinterogasi Jongno atas kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan Esther pada Nagumo.


Lalu ia ingat saat datang ke rumah Hiroshi, mengunjungi Young Jin, yang akan bertolak ke Shanghai setelah bebas dari Jongno.


Ia juga ingat saat mengunjungi Young Jin di Shanghai.


Ia ingat pertemuan mereka setelah tiba di Gyeongseong dari Shanghai, usai kematian Tae Joon.

Fukuda : Mereka bilang, ada saatnya bagimu untuk mempercayai seseorang. Dan bagiku, itu kau.


Lalu ia ingat saat mengetahui fakta bahwa Young Jin adalah Bluebird.


Terakhir, ia ingat saat Young Jin menodongkan pistol padanya di Shanghai.


Fukuda siuman.

Ia menangis!


Nam Ok terkejut saat Won Bong bilang mau kembali ke Gyeongseong.

Won Bong berkata, ia tak bisa bersembunyi di Shanghai selamanya.

Nam Ok mengajak mereka ke Manchuria Utara.

Nam Ok : Ingat apa yang ingin kau bangun? Akademi militer. Mari bangun itu kembali.

Jung Im : Bukankah itu terlalu berbahaya?

Won Bong : Bawa semua orang ke Hanjing atau Hangzhou.

Jung Im : Kau akan kembali sendirian?

Nam Ok : Karena Fukuda tahu wajahmu, bawa Majar dan anggota KPG ke Hangzhou.

Jung Im : Hya, dia juga melihat wajahmu!

Nam Ok : Dimana sopan santunmu? Aku akan menjadi suamimu kelak.


Sontak, Jung Im langsung tertawa. Nam Ok juga tertawa.

Begitu pun dengan Majar dan Won Bong.

Majar : Kau lebih pantas jadi pamannya melihat dari wajahmu.

Nam Ok : Apa yang salah dengan wajahku? Orang-orang berpikir, aku masih berusia 20-an.

Mereka sontak tertawa.

Won Bong lalu mengajak mereka bersulang.


Nam Ok minta Jung Im berhenti tersenyum.

Jung Im langsung memukul Nam Ok.

"Minum saja, Eorishin!" ucapnya sambil tersenyum.


Sekarang, Majar dan Jung Im sudah pergi.

Nam Ok minta Won Bong jujur alasan Won Bong mau balik ke Gyeongseong.

Won Bong berkata, untuk mati.

Nam Ok heran dan tidak mengerti jalan pikiran Won Bong.

Won Bong : Organisasi mana yang paling gigih dalam menangkap dan menyiksa pejuang kemerdekaan?

Nam Ok : Kantor Polisi Jongno.

Won Bong : Mereka bajingan yang melumpuhkan rakyatnya sendiri dan mengusir pasukan Jepang. Aku akan menghancurkan mereka semua.

Nam Ok : Bajingan pro Jepang dari Joongchuwon. Kau serius?

Won Bong : Jangan coba2 mengikutiku. Kau hanya akan menghalangiku.

Nam Ok : Astaga, itu menyakitkan. Aku tidak akan pergi meskipun kau memohon. Aku akan memilih ranjang kematianku sendiri.


Won Bong : Aku sudah memperingatkanmu. Lebih baik kau tidak mati sebelum aku.

Nam Ok : Jangan khawatir. Aku akan memberimu pemakaman yang tepat sebelum aku pergi.

Nam Ok menatap Won Bong.

Won Bong : Apa yang kau lihat?


Matsuura menjenguk Fukuda.

Matsuura tanya, sejak kapan Fukuda tahu.

Fukuda : Belum lama.

Matsuura : Jadi maksudmu Bluebird yang kita cari selama ini adalah Lee Young Jin?

Fukuda menunduk.

Fukuda : Iya.

Matsuura kesal.

Fukuda : Bagaimana orangmu?

Matsuura : Matsuuda dan Taro selamat. Agen yang menyusup ke gedung pemerintah meninggal. Mereka tahu, jadi kami terpaksa berhenti melakukan penangkapan terhadap seua orang Joseon.


Fukuda : Karena kita sudah menangkap Ahn Chang Ho dan Lee Yoo Pil, mari kita kita selesaikan misi Shanghai.

Matsuura : Tapi Kim Goo dan Lee Young Jin...

Fukuda : Itu tidak pernah terjadi. Pastikan semua orangmu tutup mulut. Kita tidak pernah melihatnya.

Matsuura : Apa ini karena Direktur Hiroshi? Dia mengancam akan membunuh kita jika kita mengungkapkan Lee Young Jin adalah mata2?

Fukuda tidak menjawab dan hanya menatap Matsuura.

Matsuura : Kita bereskan dia dulu. Dia menyembunyikan fakta bahwa putri angkatnya adalah mata2. Dia pengkhianat.

Fukuda tertawa.

"Jadi kau mau kepolisian menangkap seorang jenderal?" tanya Fukuda.

"Kami punya kau. Catatan yang kau sembunyikan, ada bukti disana, kan?" jawab Matsuura.

Fukuda diam.

"Aku memutuskan loyal padamu karena pemikiranmu terhadap hukum. Kita tidak boleh membiarkan militer mengontrol hukum." ucap Matsuura.


Hiroshi kini resmi menggantikan Panglima Shirakawa.


Won Bong dan Young Jin sudah di dalam kereta.

Seorang pria yang duduk di belakang Won Bong pun bertanya, kemana tujuan Won Bong.

Won Bong menoleh. Orang itu Nam Ok. Bukan cuma Nam Ok, tapi Jung Im dan Majar juga ikut.

Won Bong : Aku sudah bilang jangan ikuti aku.

Nam Ok : Seorang teman kita menuju ke sana. Kami takut dia dapat menyebabkan masalah.

Jung Im : Kita akan terus mengawasinya.

Won Bong : Lihat dirimu.

Majar : Aku sudah menyiapkan peledaknya.

Nam Ok pun beranjak ke Young Jin.

Nam Ok : Kau  mau telur?

Young Jin mengambil telur rebus dari Nam Ok.

Won Bong mengambil telur di tangan Young Jin dan memecahkannya dengan mengetukkannya ke kepala Nam Ok.

Won Bong mengambil telurnya lagi dari tangan Nam Ok dan kembali mengetukkan telurnya ke kepala Nam Ok.

Young Jin mengupaskan telurnya untuk Majar.

Mereka tertawa.


Sementara di kelab, Miki bernyanyi.


Lalu kita melihat Fukuda sudah di dalam kereta menuju Gyeongseong.


Sementara Butik Hyewa sudah kosong.


Fukuda kembali menjalani operasi di RS Pemerintah.


Matsuura menginterogasi Nyonya Yoo.


Sekarang, Miki sudah berada di kamarnya, bersama Fukuda.

Miki : Bagaimana lukanya? Atau apakah hatimu lebih sakit?

Fukuda : Di mana Young Jin?

Miki : Itu sangat mudah. Apakah aku mengatakan bahwa aku tahu?

Fukuda : Jika mereka tahu kau membantunya, klubmu dan warisanmu akan disita.

Miki : Aku ingin tahu apa yang membuatmu curiga padaku.


Fukuda berdiri dan menatap dingin Miki.

Fukuda : Dengarkan baik-baik. Nyonya Yoo tidak muncul hari ini. Apa kau tahu kenapa? Dia diinterogasi karena menyerahkan informasi penting dan membantu organisasi anti-pemerintah. Jika dia terbukti bersalah, sesuai dengan pasal 15 UU Keamanan Nasional, kekayaannya akan disita dan diambil pemerintah. Kau sebaiknya bersiap. Kau berikutnya setelah dia.

Miki terdiam.

Bersambung ke part 3....