• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 11 Part 4

Sebelumnya...


Detektif Oh makan dengan lahap ditemani Pak Heo.

Pak Heo : Apa kau belum makan sampai jam sebegini?

Detektif Oh : Pak, aku yakin setiap detektif memiliki masalah perut. Ditambah lagi, aku punya dua pekerjaan belakangan ini.

Pak Heo : Aku mendengarnya. Kau banyak membantu Yoon Do.

Detektif Oh : Sebagainya saudaranya, tentu saja aku harus membantu.

Pak Heo : Sejujurnya, Yoon Do tidak memiliki koneksi, teman atau keluarga yang berpengaruh. Dia tidak punya siapa pun. Yang dia miliki hanyalah aku. Tapi lihatlah aku...


Detektif Oh : Ayolah. Apa yang buruk tentang anda?

Pak Heo : Bagaimanapun juga, terima kasih telah mendukung Yoon Do. Aku serius. Jangan pernah berubah. Kau akan diberkati.

Detektif Oh : Kenapa hidupku seperti ini? Kurasa berkah sering melewatiku.

Pak Heo : Apa maksudmu?


Yoon Do pulang dan kaget melihat Detektif Oh disana. Pak Heo tanya, apa Yoon Do sudah makan. Yoon Do : Sudah.

Yoon Do lalu tanya ke Detektif Oh, apa Detektif Oh menemukan sesuatu? Detektif Oh mengangguk dan memberikan Yoon Do sebuah amplop berwarna cokelat.


Yoon Do langsung ke kamarnya bersama Detektif Oh. Ia membuka amplop itu yg isinya dokumen tebal.

Detektif Oh : Kupakai berbagai strategi sebisaku untuk menggali tentangnya. Direktur Han benar-benar luar biasa.

Yoon Do : Kenapa?

Detektif Oh : Dia tidak memiliki rumah atau aset yang bisa kita lacak. Seperti yang kau lihat, dia bahkan menempati rumah sewaan. Di atas kertas, dia lebih miskin dariku.

Yoon Do : Jadi, kau belum menemukan di mana dia bisa menyembunyikan file kasusnya?


Detektif Oh : Kurang lebih begitu. Aku bekerja sangat keras untuk itu, tapi aku tidak mendapatkan apa pun. Maafkan aku.

Yoon Do : Berhentilah meminta maaf. Aku sangat berterima kasih. Bagaimana dengan Hakim Lee Dong Joon?

Detektif Oh : Bahkan lebih aneh baginya. Dia tidak terdengar setelah pensiun. Jadi, aku juga memeriksa catatan kematian dan dia belum meninggal. Tapi, aku tidak bisa menemukan di mana dia tinggal atau di mana dia berada. Tidak ada apa pun. Maaf aku tidak bisa menemukan apa pun untukmu.

Yoon Do : Sudah kubilang jangan katakan itu. Aku merasa senang kau ada di pihakku.

Detektif Oh : Tapi aku akan terus memeriksanya dengan kemampuan terbaikku.

Yoon Do : Baiklah, terima kasih.

Detektif Oh : Aku pamit.


Di koridor, Wan Joon yg hendak pergi, bertemu Wan Soo.

Wan Soo : Hei, kau mau kemana?

Wan Joon : Bekerja? Apa ada alasan aku tidak bisa melakukannya?

Wan Soo : Tentu saja tidak. Sangat menyenangkan melihatmu terlihat percaya diri. Kau lebih berani dari yang aku kira.


Wan Joon : Bahkan jika ayah tidak menerimaku, kau tidak akan pernah menjadi penggantinya. Sudah kubilang, jangan buang waktumu.

Wan Soo : Aku mendukungmu. Aku seorang sutradara film.

Wan Joon : Apa aku terlihat sesempit itu bagimu?

Wan Soo : Jangan terlalu sensitif.

Wan Joon beranjak pergi.


Wan Joon pergi menemui Je Kook.

Je Kook tanya, apa Wan Joon akan langsung menghadapinya?

Wan Joon : Tidak ada alasan kenapa aku tidak bisa.

Je Kook : Tidak ada yang berubah.

Wan Joon : Apa kau mencapai kesepakatan dengan ayahku?

Je Kook : Tidak.

Wan Joon : Kau juga tidak mencapai kesepakatan dengannya.

Je Kook : Tidak ada yang bisa diselesaikan di dunia ini. Kau ingat pertemuan dengan klien Eropa tentang ekspor energi terakhir kali?

Wan Joon : Ya. Kurasa mereka akan menandatangani kontrak dengan ketentuan dariku.

Je Kook : Sungguh?

Wan Joon : Kupikir akan sulit untuk menandatanganinya. Klien itu gay. Kupikir itu sebabnya percakapan kami berjalan dengan baik. Para pemegang saham besar akan senang mendengarnya karena akan menghasilkan banyak keuntungan.


Je Kook : Itu bagus. Pak, bagaimana jika kita memasuki pasar LGBT?

Wan Joon : Pasar LGBT?

Je Kook : Anggota dewan dan pemegang saham akan bersemangat jika itu berarti menghasilkan keuntungan. Mereka tidak peduli dengan nilai-nilai jika masalah pribadimu terbongkar dan menghasilkan keuntungan. Aku akan menyiapkan proyek menyangkut pasar LBGT dan orientasi seksual.


Anggota TOP mulai rapat. Mereka melihat ke layar yg menampilkan Wan Joon dalam riasan wanita.

Je Kook : Kita akan bekerja untuk pimpinan dengan preferensi khusus.

Pak Kwon : Ini sangat mengejutkan. Apakah ini benar?

Pak Yoon tanya ke Je Kook, apa Je Kook bisa menerima itu?

Pak Yoon : Ini sulit bagiku.

Joo Young : Aku sependapat dengan Ketua Tim Yoon.

Je Kook : Kalau kau Pengacara Heo?

Yoon Do : Aku juga.

Pak Yoon : Ini bukan masalah yang mudah. Ini mungkin menempatkanmu dalam posisi yang sulit.

Je Kook : Semakin besar dilema, semakin menarik. Dan ini lebih berharga karena kita dapat lebih membantu Wakil Pimpinan Mo. Carikan solusi untuk apa yang akan kita lakukan ketika rahasia pimpinan kita terbongkar.


Wan Soo tiba2 datang.

Wan Soo : Kalian selalu penuh semangat! Aduh, panas! Tertawalah. Omong-omong, Direktur Han, sepertinya kau terlalu banyak menunjukkan kasih sayang padaku belakangan ini.

Je Kook mengajak Wan Soo ke ruangannya. Je Kook pergi duluan.


Wan Soo menatap foto Wan Joon di layar.

Wan Soo : Kurasa dia memiliki selera gaya yang bagus. Bagaimana menurut kalian? Tidak?

Wan Soo beranjak pergi.


Wan Soo dan Je Kook bicara sambil minum kopi.

Wan Soo : Ayahku lebih keras kepala dari yang kau kira, bukan? Aku khawatir kau akan bekerja terlalu keras jika kau mendukung Wan Joon. Hanya melihat wajah para anggota dewan yang konservatif itu akan membuatmu stres. Begitu juga dengan media. Mereka profesional dalam merusak reputasi seseorang.

Je Kook : Jadi maksudmu adalah kau akan membocorkan foto-foto transgender Mo Wan Joon ke publik?

Wan Soo : Direktur Han! Bukan gayamu membuat asumsi berdasarkan apa pun. Ini membuatku sedih!

Je Kook : Apa kau ingin menjadi Pimpinan MC Grup?

Wan Soo : Kurasa tidak ada yang perlu kutakutkan jika aku memilikimu sebagai mitraku.

Je Kook : Kau tidak memiliki risiko yang perlu kuketahui?

Wan Soo : Aku? Kurasa aku tidak punya rahasia apa pun selain fakta bahwa aku peminum berat. Atau mungkin ada?


Je Kook : Apa judul naskah barunya?

Wan Soo : Kau mau berinvestasi?

Je Kook : Jika naskahnya bagus, aku bisa berinvestasi kapan saja.

Wan Soo : Sungguh? Judulnya, "Apa yang Terjadi di Taman Hujan." Bagaimana menurutmu?

Je Kook : Kedengarannya menarik. Kirimkan naskahnya.


Wan Soo : Dengan senang hati, terima kasih. Baiklah, semoga rapatnya sukses. Aku akan pergi sekarang.

Je Kook menatap kepergian Wan Soo sambil geleng2 kepala.


Yoon Do bicara dengan seseorang di lift.

Yoon Do : Sungguh? Kalau begitu, mari kita bertemu di malam hari.


Yoon Do keluar dari lift dan bertemu Wan Soo. Wan Soo langsung memeluk Yoon Do.

Wan Soo : Sepertinya ada rapat darurat. Bagaimana reaksi semua orang soal itu?

Yoon Do : Apa maksudmu?

Wan Soo : Astaga. Kau sangat pandai menghindari pertanyaan. Tidak peduli seberapa bagus suatu ide, itu akan dibungkam jika berbeda dari pemimpinnya. Tapi kau adalah pria yang tidak takut untuk mengatakan tidak. Itu sebabnya aku menyukaimu.

Yoon Do : Terima kasih.

Wan Soo beranjak pergi.


Malamnya, Yoon Do bersama Seok Hee dan Detektif Oh datang ke NewsPatch.

Detektif Oh lah yang menelpon Yoon Do tadi saat Yoon Do di lift.

Detektif Oh : Istri Hakim Lee memiliki penyakit langka yang disebut sindrom lengkung aorta. Dia menjalani operasi di Rumah Sakit MC pada tahun yang sama dengan pembunuhan itu.

Yoon Do : Jadi, dia bekerja dengan MC demi operasi istrinya?

Detektif Oh : Tidak ada bukti aliran dana. Yang kita miliki hanyalah kecurigaan yang kuat. Setelah operasi, dia pergi ke Baltimore bersama Hakim Lee.

Seok Hee : Dan keluarganya telah menghilang sehingga kita tidak dapat menemukan mereka?

Boo Ki : Pasti MC yang menyembunyikan mereka di tempat lain.

Yoon Do : Menurutmu, ke mana mereka membawanya?

Seok Hee : Jika tujuan akhir mereka adalah Baltimore, mungkin mereka pergi ke Rumah Sakit Johns Hopkins. Dokter terbaik di dunia ada di sana.

Yoon Do : Mereka mungkin tidak akan kembali ke Korea. Kita tidak bisa hanya duduk dan menunggu mereka. Kita harus pergi dan mencari mereka.


Boo Ki : Kita perlu mengunjungi setiap rumah sakit dan mendapatkan sesuatu.

Gwang Mi : Pak Kim, kau mengatakan itu bukan karena kau ingin pergi ke Amerika, kan?

Boo Ki : Apa kau bercanda? Aku sudah lama ingin pergi ke Amerika. Tapi bukan itu alasannya. Bahkan jika peluangnya kecil, kita harus mencobanya.

Yoon Do : Baiklah, ayo pergi ke Amerika.


Selesai diskusi, Yoon Do dan Seok Hee langsung meninggalkan NewsPatch.

Seok Hee : Tidakkah menurutmu ada kemungkinan kita akan menemukannya?

Yoon Do : Kita telah melakukannya dengan baik sejauh ini. Kita akan terus bekerja keras. Alangkah baiknya jika kau bisa pergi sendiri ke Amerika untuk menemukan Hakim Lee.

Seok Hee : Sayang sekali kau tidak bisa pergi karena TOP.

Yoon Do : Melihat bagaimana Reporter Kim menyimpan rekaman itu selama 15 tahun, dia juga... Dia juga terikat pada kasus ini seperti kita. Kupikir Reporter Kim akan mencarinya ke seluruh dunia dan menemukan Hakim Lee.


Paginya, seorang wanita ber-high heels hitam mendatangi restoran Pak Heo. Pak Heo sontak kaget melihatnya.


Yoon Do yg sedang kerja, kaget menerima telepon dari ayahnya. Ia pun langsung pergi usai menerima telepon itu.


Yoon Do sampai di restoran dan melihat tulisan bahwa restoran ditutup hari itu yg tergantung di pintu kaca.


Yoon Do kemudian masuk dan tertegun melihat sosok di depannya.

Sosok yang dilihatnya adalah Bu Jung.


Bersambung....

Graceful Family Ep 11 Part 3

Sebelumnya...


Habis mencari informasi ttg Eun Joo, Seok Hee langsung mengajak Yoon Do ketemuan.

Seok Hee menunjukkan foto Wan Joon yg berdiri di belakang ibunya yg tengah selfie.

Yoon Do : Bukannya ini Mo Wan Joon?

Seok Hee lalu menggeser fotonya, menunjukkan foto ibunya.

Seok Hee : Dia dan ibuku berada di tempat dan hari yang sama.

Yoon Do : Jadi, apa mereka bertemu hari itu?

Seok Hee : Aku tidak tahu apakah itu kebetulan atau apakah mereka sudah bertemu.

Seok Hee kemudian memberikan catatan soal Eun Joo.


Seok Hee : Dia adalah kurator dari pameran gender yang diadakan pada saat itu. Ayo.

Saat mengajak Yoon Do pergi, Seok Hee teringat ttg Hakim Lee.

Seok Hee : Bagaimana dengan Hakim Lee?

Yoon Do : Masih belum... tapi kita akan menemukan dia.

Yoon Do : Kita harus menemukannya. Aku harus menemukannya dan mendengar alasan kenapa dia memberi ibuku hukuman seumur hidup. Ayo.

Yoon Do mengajak Seok Hee pergi tapi dia ingat mereka harus menelpon Eun Joo lebih dulu, sebelum menemui Eun Joo.

Seok Hee : Kau tahu aku ahli melakukan banyak hal sekaligus, kan? Aku sudah meneleponnya dalam perjalanan ke sini.

Yoon Do : Ah, benar. Ahli melakukan banyak hal.


Seok Hee dan Yoon Do pergi ke galerinya Eun Joo. Seok Hee menunjukkan foto ibunya. Eun Joo terkejut.

Eun Joo : Ini Ahn Jae Rim, bagaimana au mengenalnya?

Seok Hee : Aku putrinya.

Eun Joo terkejut.

Eun Joo : Aku juniornya.

Seok Hee : Begitu rupanya.

Eun Joo : Semua orang terkejut ketika Jae Rim mendadak meninggal. Kenapa kau ingin menemuiku?

Seok Hee : Kau adalah orang pertama di Korea yang melakukan pameran dengan tema gender.

Eun Joo : Benar. Tampaknya ini foto dari saat itu.


Seok Hee menunjukkan foto Wan Joon.

Seok Hee : Apa kau ingat orang ini?

Eun Joo : Aku lah yang mengambil foto itu. Jadi, aku ingat itu. Setelah mengambil foto ini, kurasa dia menyapa orang ini.

Seok Hee : Lalu?

Eun Joo : Kau tahu. Untuk mengakui preferensi seksual adalah hal sulit, bahkan sekarang ini. Dulu, itu lebih buruk lagi. Aku ingat orang ini melarikan diri dengan tergesa-gesa.

Yoon Do : Kau pasti memiliki ingatan yang sangat baik.


Eun Joo : Aku berkata kepadanya pada saat itu, "Kamu punya banyak teman, bahkan seorang transgender sekalipun." Aku ingat mengatakan itu sambil bercanda. Itu adalah hari yang sangat istimewa bagiku. Saat itu, Jae Rim jarang keluar karena dia sering sakit. Jadi, aku memohon dan bisa dibilang aku menyeretnya ke pameran itu.


Seok Hee dan Yoon Do lantas meninggalkan galeri Eun Joo. Namun, Eun Joo keluar mengejar mereka.

Eun Joo : Kau bilang namamu Seok Hee, kan? Bisa bicara denganmu sebentar?

Yoon Do dan Seok Hee saling berpandangan. Setelah itu, Yoon Do beranjak pergi.


Eun Joo : Apa kau akan mengubur bakat ibumu? Dia punya banyak karya bagus. Itu akan sia-sia, kan? Aku mendengar ada rumor yang mengatakan, karya yang meniru miliknya telah muncul. Itu membuatku berpikir tentangnya. Mungkin itu pertanda aku akan bertemu denganmu.

Eun Joo lantas memberikan kartu namanya ke Seok Hee.

Jika kau mau memamerkan karyanya, hubungi aku kapan pun.


Sekarang,, Yoon Do dan Seok Hee sudah di jalan.

Yoon Do : Ibumu tahu bahwa Mo Wan Joon adalah seorang transgender 15 tahun lalu. Apa yang ada di pikiranmu? Aku yakin Mo Wan Joon sangat khawatir setelah ibumu mengetahui tentang rahasianya.

Seok Hee : Dan ibuku meninggal beberapa hari setelah pameran.

Yoon Do : Kurasa Mo Wan Joon pergi menemui ibumu karena dia takut ibumu akan mengungkapkan rahasianya.

Seok Hee : Pada hari itu, pembunuhannya terjadi tepat setelah pameran itu. Keduanya sekarang adalah tersangka utama bagiku.


Mereka lalu berhenti di pinggir jalan.

Yoon Do : Pulanglah dengan selamat. Nanti aku hubungi lagi.

Seok Hee : Pergilah.


Yoon Do pun beranjak pergi. Ternyata, Yoon Do menghentikan mobilnya di MC dan mobil itu adalah mobil Seok Hee.

Setelah Yoon Do pergi, Seok Hee memikirkan kata2 Eun Joo.

Eun Joo : Aku mendengar ada rumor yang mengatakan, karya yang meniru miliknya telah muncul. Itu membuatku berpikir tentangnya. Mungkin itu pertanda aku akan bertemu denganmu.


Seok Hee kemudian pergi ke galeri Young Seo.

Seok Hee : Apa manajernya ada hari ini?

"Manajernya tidak masuk hari ini. Bolehkah aku bertanya ini mengenai apa?" tanya si resepsionis.

Seok Hee membuka kacamatanya dan menatap tajam si resepsionis.

"Oh, Nona Seok Hee."

"Kembalilah bekerja. Aku hanya akan melihat-lihat sebentar."


Seok Hee lantas melihat2 lukisan Young Seo. Namun satu lukisan menarik perhatiannya. Lukisan dgn inisial Y.S. Seok Hee.


Emosi Seok Hee meledak. Ia pergi ke resepsionis, mengambil cutter di atas meja dan merusak lukisan itu. Tak puas hanya merusak, dia juga membanting lukisan itu ke lantai. Sontak, Seok Hee langsung jadi tontonan semua orang.


Di MC, anggota TOP melihat Seok Hee mengamuk.

Je Kook datang : Apa yang terjadi?

Joo Young : Nona Seok Hee di galeri dan dia...

Je Kook menyuruh Yoon Do dan Pak Kwon kesana.


Young Seo dapat telepon ttg Seok Hee yg mengamuk di galerinya.


Seok Hee menyuruh karyawan galeri membawakan padanya semua lukisan Young Seo.

"Nona Seok Hee, kami tidak bisa memindahkan lukisannya tanpa izin manajer."

"Kalau begitu, aku akan mengambilnya sendiri."


Seok Hee beranjak. Pak Kwon dan Yoon Do datang.

Pak Kwon : Nona Seok Hee, ini ruang umum. Kau tidak seharusnya melakukan ini.

Seok Hee : Tapi, menipu orang di tempat umum tidak masalah?

Yoon Do : Ayo keluar dari sini.

Seok Hee : Tidak. Aku tidak mau.


Yoon Do pun membujuk Seok Hee.

"Aku tidak tahu ini tentang apa, tapi ini area Ha Young Seo." bisik Yoon Do.

Yoon Do lalu membawa Seok Hee pergi. Pak Kwon menatap mereka curiga.


Yoon Do dan Seok Hee bicara di taman.

Yoon Do tanya, apa yang terjadi sampai Seok Hee hilang kendali seperti itu?

Seok Hee : Apa kau tahu arti lukisan itu bagiku?

Seok Hee pun mengingat saat melihat ibunya melukis lukisan itu.

Flashback...


Seok Hee : Apa judul lukisan ini?

Nyonya Ahn : Aku belum memberinya judul. Kenapa? Kau menyukainya?

Seok Hee : Aku menyukainya. Aku mau menggantungnya di kamarku, setelah ibu menyelesaikannya.

Nyonya Ahn : Apa pun yang putriku inginkan.

Seok Hee : Ibu beruntung sekali menjadi seniman yang hebat.

Nyonya Ahn : Tapi, kau cantik. Kau pintar dan berprestasi di sekolah.

Seok Hee : Benarkah?

Nyonya Ahn : Tentu saja! Kau tidak bisa menguasai segala hal.

Seok Hee : Benar. Aku lebih cantik dan pintar.

Keduanya lalu tertawa.

Flashback end....


Seok Hee : Dia mencuri karya orang lain dan berpura-pura menjadi seorang seniman. Dia mungkin terlalu takut untuk mengumumkannya kepada publik. Dia menginginkan karya ibuku. Sekarang kita punya satu motif lagi kenapa Ha Young Seo ingin membunuh ibuku. Ha Young Seo dan Mo Wan Joon. Mereka berdua punya cukup motif untuk membunuh ibuku.

Mata Seok Hee berkilat2.


Wan Soo minum2, sambil mengingat perkataan Je Kook.

Je Kook : Posisi kita akan saling menguntungkan.

Young Seo lalu datang.

Young Seo : Kau mabuk lagi? Aku tidak mau lagi melihatmu minum-minum di rumah.

Wan Soo : Ibu mau melihatku melakukan sesuatu di sini?


Young Seo : Apa katamu? Perusahaan bukan taman bermainmu. Berhentilah pergi ke sana. Fokuslah membuat filmmu. Tapi, aku yakin kau juga akan merusak itu. Andai kau semahir Wan Joon sedikit saja. Kau menyedihkan...

Young Seo beranjak pergi. Wan Soo menatap kepergian sang ibu dgn tatapan kecewa dan marah.


Di koridor, Young Seo bertemu Seok Hee. Seok Hee menatap Young Seo penuh rasa benci.

Seok Hee : Aku tidak tahu kau begitu berbakat dalam mencuri. Mencuri adalah spesialisasimu, kan?

Young Seo : Menyingkirlah.

Seok Hee : Kau mencuri suami seseorang dan karya seni berharganya. Bagaimana rasanya mencuri dan memiliki semuanya seperti itu?

Young Seo : Entahlah.

Young Seo beranjak pergi.


Dan Seok Hee yg marah karya seni ibunya dicuri, mulai membalas Young Seo paginya. Pagi itu, semua anggota keluarga dan para pelayan sedang merayakan ulang tahun Young Seo.

Kepala Pelayan : Nyonya, tokoh-tokoh terkenal dari berbagai bidang telah mengirimi anda hadiah dan kartu selamat ulang tahun.

Young Seo : Sungguh? Bisa kulihat?

Kepala Pelayan : Saya akan membaca kartu untuk anda terlebih dahulu.


Kepala Pelayan membaca kartu pertama.

"Selamat ulang tahun. Kami berharap kau terus membantu pengembangan budaya Korea."

Kepala Pelayan mengatakan, itu hadiah dari Manajer Museum Seni Nasional. Manajer Museum Seni Nasional memberika karangan bunga.


Hadiah kedua, dari istri Menteri Pertanahan. Hadiahnya, ginseng liar.

Kepala Pelayan membacakan kartu ucapan dari istri Menteri Pertanahan.

"Kami berharap kecantikanmu akan bertahan selamanya."


Kepala Pelayan membuka amplop ketiga dan langsung menutup mulutnya karena kaget setelah melihat isinya.

Melihat itu, Young Seo pun meminta amplop itu. Kepala Pelayan memberikannya.


Young Seo syok melihat isinya, foto2 Wan Joon dalam dandanan wanita.

Young Seo yg mau melindungi Wan Joon, langsung menyembunyikan foto itu dari Cheol Hee.


Cheol Hee yg penasaran meminta foto itu. Terpaksa lah Young Seo memberikannya.

Cheol Hee awalnya gak ngeh itu Wan Joon.


Seok Hee dan Wan Soo saling menatap dan tersenyum satu sama lain.


Cheol Hee memperhatikan foto itu sekali lagi. Dan ia pun akhirnya sadar itu Wan Joon.

Cheol Hee syok dan minta penjelasan apa maksud semua itu.


Wan Joon bersuara, mengatakan isi hatinya selama ini.

Wan Joon : Bagi ayah, aku putra seperti apa? Jika ayah menginginkannya, aku harus menunggang kuda seperti seorang joki. Tapi, ayah,... aku tidak suka kuda. Saat ayah mau, aku berenang seperti perenang profesional. Tapi, aku takut air. Aku selalu menjadi juara di sekolah karena ayah menginginkannya. Kenapa? Karena itu akan membuat ayah bahagia. Aku sangat senang membuat kalian bahagia. Tapi ayah, pernahkah sekali saja ayah bertanya hal yang aku inginkan? Pernahkah ayah bertanya... aku mau menjadi apa?  Pernahkah ayah bertanya kepadaku?

Wan Joon lalu mengakui, ia transgender.


Cheol Hee marah. Ia langsung berdiri sampai kursinya jatuh dan berniat memukul Wan Joon. Bersamaan dengan berdirinya Cheol Hee, Wan Joon juga berdiri dan menjauhkan tubuhnya dari Cheol Hee.

Wan Joon : Ayah tahu perasaanku saat kusadari siapa aku sebenarnya di dalam diriku? Aku ketakutan. Aku takut ayah akan membunuhku begitu ayah tahu. Itu sebabnya aku harus berusaha lebih keras agar ayah menyukaiku dan menjadi anak yang sempurna. Aku bekerja keras karena aku ingin hidup, untuk bertahan hidup! Sejujurnya, aku masih takut. Apa ayah akan mengusirku dari rumah ini? Bisakah aku hidup bebas begitu meninggalkan rumah? Tolong lepaskan Wan Joon yang ayah kenal. Singkirkan dia. Bisakah ayah menerima Mo Wan Joon apa adanya?

Cheol Hee : Keluar, keluar sekarang juga!

Wan Joon kecewa dan beranjak pergi.


Young Seo mengejar Wan Joon, namun Cheol Hee limbung dan hampir jatuh. Melihat itu, Young Seo bergegas memegangi Cheol Hee tapi Cheol Hee menepis tangannya.

Cheol Hee lalu beranjak pergi dengan tubuh lemas.


Young Seo menatap tajam Wan Soo dan Seok Hee.


Wan Soo dan Seok Hee cuek.

Young Seo : Siapa yang melakukan ini? Siapa pun itu... kalian pikir kalian bisa menjatuhkan Wan Joon seperti itu? Mustahil. Tidak peduli apa kata orang, Wan Joon adalah putraku yang aku banggakan! Akan kupastikan kalian tidak akan bisa menyentuhnya.

Young Seo beranjak pergi.


Wan Soo menatap Seok Hee.

Wan Soo : Lihatlah cinta superior yang dimilikinya untuk Wan Joon. Ini mengejutkan. Cinta seorang ibu sungguh menakjubkan!


Young Seo menyusul Wan Joon ke kamar.

Young Seo : Saat itu usiamu 5 tahun. Kau suka memakai lipstik ibu. Kupikir kau hanya anak yang  penasaran. Tapi.. kau terus melakukannya. Dan saat kau duduk di sekolah dasar, kau mulai menyembunyikan baju dan sepatu iibu di bawah tempat tidurmu. Aku merasa sangat panik. Aku tahu kau berbeda dari anak lain. Ibu juga merasa takut. Kau masa depanku dan segalanya bagiku. Aku tidak mau mengakui bahwa kau berbeda. Jadi aku sengaja menghindari semuanya. Aku berdoa agar itu tidak benar. Tapi... momen ini akhirnya datang.


Young Seo lalu menatap Wan Joon.

Young Seo : Itu tidak mengubah apa pun. Ibu akan melakukan apa pun yang ibu bisa untuk melindungimu. Bahkan jika itu berarti melawan ayahmu, akan kupastikan kau yang memimpin MC Grup. Kau akan menjadi Pimpinan MC Grup. Kau akan selalu menjadi putra yang ibu banggakan. Jangan menjadi lemah. Kekuasaan meninggalkan 10 bekas luka. Ibu akan mendukungmu selamanya.

Young Seo beranjak pergi.

Tangis Wan Joon pun langsung pecah.


Cheol Hee menenangkan dirinya di ruangannya.

Tak lama, Je Kook datang.

Cheol Hee : Apa itu benar?

Je Kook : Ya. Aku yakin anda sangat terkejut, tapi itu bukan alasan untuk mencegahnya mengelola perusahaan. TOP akan memastikannya tidak tersebar.

Cheol Hee : Aku tidak mau membicarakan hal itu hari ini. Kau boleh pergi.

Je Kook mengerti dan pergi.


Kamera lalu menyoroti foto Wan Soo, Wan Joon dan Seo Jin.

Bersambung ke part 4....