Usai dari ruangannya Joon Hyuk, Jung Woo masuk ke ruangannya sendiri yang kini menjadi ruangan kosong. Jung Woo terdiam sembari memegang papan namanya dan mengenang masa lalunya bersama Detektif Go dan kedua staffnya. Tak lama kemudian, Jung Woo dikejutkan dengan kehadiran Kepala Choi dan Detektif Go yang duduk di kursi roda.
“Jaksa Park. Aku di sini.” Ucap Detektif Go.
“Dia tidak ingin keluar dari rumah sakit. Kau
tahu betapa sulitnya aku bersikeras?” ucap Kepala Choi.
“Aku seperti ini sekarang, jadi aku tak bisa
banyak membantu.” Jawab Detektif Go.
“Tak apa. Senang bisa melihatmu di sini.”
Ucap Jung Woo seraya menggenggam erat tangan Detektif Go.
Detektif Go pun tersenyum.
“Itu berat, bukan?” tanya Jung Woo.
“Kau lebih menderita dariku. Aku ingin
kembali dengan cepat dan berlari bersamamu lagi.” Jawab Detektif Go.
“Pasti. Kau akan buat itu terjadi. Ayo kita
bawa semuanya kembali.” Ucap Jung Woo.
“Bukankah bagus bisa kembali? Aku berusaha
keras membiarkanmu menggunakan ruangan
ini lagi.” Jawab Kepala Choi.
Ketiganya lalu tertawa lepas…
Jung Woo lalu menjemput Cheol Sik yang
menunggu di pinggir jalan. Cheol Sik menunjuk ke arah sebuah kedai dan
mengatakan kalau Seok sudah dua jam ada di sana.
“Sekarang kau kembali, kau bisa menangkapnya dan
membebaskan aku.” ucap Cheol Sik.
“Maaf. Ini semua karenaku.” Jawab Jung Woo.
“Hey, jangan begitu. Kita ada di kapal yang
sama. Semuanya bagus. Lihat aku. Aku berlari dengan bebas tanpa tertangkap. Aku
juga akan terima pengadilan ulang. Tapi, kau akan menangguhkan dakwaan atas
kaburnya aku dari penjara, kan?” ucap Cheol Sik.
“Apa kau akan baik2 saja sampai waktu itu?”
tanya Jung Woo.
“Astaga, kau khawatir? Ini terlalu
berlebihan. Seorang jaksa khawatir soal gangster.” Jawab Cheol Sik sambil bercanda.
Tak lama kemudian, Seok keluar. Jung Woo dan
Cheol Sik pun langsung mengikutinya. Jung Woo berkata, Seok adalah kunci untuk
menangkap Min Ho. Cheol Sik penasaran Seok mau pergi kemana. Hingga akhirnya,
mobil Seok berhenti di sebuah gudang. Cheol Sik heran, kenapa Seok ke tempat
itu. Jung Woo merasakan sesuatu yang aneh.
“Semuanya aneh soal anak itu. Dia memakai
baju hitam yang sama dengan topi hitam yang sama.” Jawab Cheol Sik.
“Hey, Park Jung Woo. Duduk di sini denganmu
sungguh terasa seperti sedang
menyelidiki.” Ucap Cheol Sik lagi.
“Kita memang sedang menyelidiki. “ jawab Jung
Woo sembari tertawa geli.
“Astaga. Aku terlibat dalam penyelidikan
dengan Park Jung Woo!” seru Cheol Sik senang.
Cheol Sik lalu mengenang saat mereka diusir
dari aula pemakaman boss nya Cheol Sik, mereka lari hanya memakai kaus kaki dan
hampir mati waktu itu. Jung Woo tersenyum mengingat hal itu.
Tak lama kemudian, sebuah truk melaju kencang
ke arah mereka.
Cheol Sik ketakutan. Jung Woo pun langsung melajukan mobil mereka.
Seok yang mengendarai truk itu terus mengejar Jung Woo. Jung Woo dengan
lihainya menghindari kejaran Seok. Mereka akhirnya lolos karena Jung Woo
memasuki gang sempit.
Jung Woo menepikan mobilnya di jembatan.
Cheol Sik menarik napas lega. Jung Woo berkata, bahwa Seok sengaja memancing
mereka. Cheol Sik bingung darimana Seok tahu keberadaan mereka. Jung Woo yang
mengerti, langsung mencari sesuatu di dalam mobilnya. Karena tak menemukannya,
ia pun turun dari mobil dan diikuti Cheol Sik. Cheol Sik yang baru paham apa
yang dicari Jung Woo, ikut membantu Jung Woo mencari alat pelacak itu. Dan, tak
lama… Jung Woo pun menemukan alat pelacak itu yang terpasang di bagian bawah
mobilnya.
“Astaga, Si brengsek yang berani. Beraninya
dia taruh ini di mobil jaksa?” ucap Cheol Sik heran.
“Dia memperingatkan aku.” jawab Jung Woo.
“Kenapa?” tanya Cheol Sik.
“Dia tidak berniat membunuh kita. Jika iya, dia
akan mematikan lampu.” Jawab Jung Woo.
“Itu benar.” ucap Cheol Sik.
Jung Woo lantas menghubungi Detektif Go. Ia
menyebutkan plat nomor truk sampah yang dikemudikan Seok dan menyuruh Detektif
Go melacak truk itu.
Min Ho di ruangannya, baru saja mendapat
laporan dari Seok tentang Jung Woo yang mengejar Seok. Min Ho yakin, Jung Woo
sedang mencari barang bukti dan menyuruh Seok menghilang untuk sementara waktu.
Kematian CEO Cha membuat Yeon Hee merasa
bersalah. Untuk menenangkan dirinya, ia minum2. Tak lama, Min Ho datang dan
duduk di sebelah Yeon Hee.
“Bagaimana perasaanmu?” tanya Min Ho lembut.
“Aku tidak tahu ini akan terjadi pada Ayah. Aku
hanya tidak ingin kau terluka. Itu sebabnya aku melakukan itu. “ jawab Yeon
Hee.
“Saat kau memilih Seon Ho bukan aku, aku
mengerti... kenapa kau harus memilih dia. Setelah ayahmu meninggal, kau pasti
membenci Chamyung Group. Aku paham. Biar kutanyakan satu hal. Kau sudah selesai
balas dendam? Sekarang... hanya aku yang tersisa di keluargaku.” Ucap Min Ho.
“Jangan salah paham. Itu bukan tujuanku.”
Jawab Yeon Hee.
“Itu tidak penting. Yang aku inginkan... bukan
Chamyung Group.” Ucap Min Ho, lalu memegang tangan Yeon Hee. Yeon Hee tertegun.
Min Ho lantas bangkit dari duduknya. Dan Yeon Hee mengatakan soal Jung Woo yang
sudah kembali sebagai jaksa. Dengan wajah cemas, Yeon Hee meminta Min Ho
menepati janji untuk melindunginya dan Eun Soo. Min Ho mengangguk.
Nyonya Oh menemani Ha Yeon tidur. Setelah Ha
Yeon tidur pulas, Nyonya Oh menangis.
“Ha Yeon-ku, kau tidak menanyakan ibumu
karena kau tidak mau kami cemas. Anak yang baik.” Ucap Nyonya Oh.
Tanpa Nyonya Oh sadari, Jung Woo melihatnya
dari depan pintu.
Tae Soo dan Jung Woo minum soju bersama di
ruang makan.
“Tae Soo-ya, kau pasti frustasi tinggal di
rumah setelah cuti.” Ucap Jung Woo.
“Tidak, aku tidak. Aku senang bisa melihat Ha
Yeon setiap hari.” Jawab Tae Soo.
“Aku akan segera selesaikan ini. Tunggu
sebentar lagi.” Ucap Jung Woo.
“Hyung, hati2. Ji Soo pasti tak mau melihatmu
dalam bahaya. Aku akan mengawasimu.” Pinta Tae Soo.
“Terima kasih, Tae Soo-ya.” ucap Jung Woo.
Keesokan harinya… Ha Yeon membangunkan
ayahnya yang masih tidur. Tak lupa ia mencium sang ayah. Jung Woo terbangun dan
tersenyum melihat putrinya. Ha Yeon berkata kalau sang ayah harus bekerja.
“Ha Yeon-ah, apa ini mimpi?” tanya Jung Woo.
“Ini bukan mimpi.” jawab Ha Yeon.
Jung Woo lantas memeluk erat Ha Yeon. Ha Yeon
pun tertawa geli dipeluk oleh sang ayah. Setelah itu, Ha Yeon berlari memanggil
neneknya.
Karyawan Chamyung berkumpul di depan pintu
untuk menyambut Min Ho. Begitu Min Ho turun dari mobilnya, para karyawan
langsung membungkukkan badan, memberi hormat pada Min Ho. Min Ho berkata, besok
mereka tidak perlu menyambutnya begitu.
Min Ho lalu naik lift bersama seketaris Seon
Ho. Di dalam lift, Min Ho melirik seketaris Seon Ho dan berkata dalam hatinya
kalau seketaris Seon Ho pasti sudah tau dia Min Ho. Min Ho lalu mengajak
seketaris Seon Ho minum2 nanti malam.
Min Ho masuk ke ruangan sang ayah yang kini
menjadi ruangannya. Ia melihat ke sekeliling ruangan dengan wajah sumringah.
Min Ho lalu melirik ke lantai tempat ayahnya sekarat.
“Ayah, maafkan aku.” ucap Min Ho.
Min Ho kemudian melihat papan nama yang
bertuliskan, “Chairman Cha Seon Ho.”
“Apa kau suka, Hyung? Akhirnya, kau menjadi
ketua.” Ucap Min Ho bangga.
Namun saat hendak keluar dari ruangan
barunya, Min Ho merasakan kakinya dipegang oleh seseorang. Min Ho melihat ke
bawah dan mendapati ayahnya yang tergeletak sedang memegangi kakinya. Min Ho
berteriak, lepass! Tepat saat itu, seketaris Seon Ho datang. Min Ho melihat ke
bawah dan tidak menemukan ayahnya di sana.
Jung Woo memberikan daftar schedule Min Ho
pada Kepala Choi. Kepala Choi penasaran, darimana Jung Woo mendapatkan itu.
Jung Woo mengaku ia punya informan dalam Grup Chamyung. Kepala Choi bertanya,
apa orang itu bisa dipercaya. Jung Woo mengangguk. Kepala Choi ingin tahu siapa
informan Jung Woo itu. Jung Woo bilang ia akan memberitahunya nanti.
“Aku akan terima informasi yang berkaitan
dengan bisnis Cha Min Ho,jadwal pribadi serta info di dalam perusahaan.” Ucap
Jung Woo lagi.
Jung Woo lalu memperlihatkan foto Seok pada
Detektif Go. Jung Woo yakin, Seok lah orang dibalik kecelakaan Detektif Go. Dia
memberitahu Detektif Go kalau Seok adalah kaki tangan Min Ho.
“Ini berarti orang yang dimaksud Lee Sung Gyu
adalah dia?” tanya Kepala Choi.
“Iya.” Jawab Jung Woo.
“Jika kita tangkap orang ini, hanya masalah waktu
untuk menangkap Cha Min Ho.” Ucap Detektif Go.
“Setelah CEO Cha meninggal, tampaknya dia
jadi sangat berhati-hati.” Jawab Kepala Choi.
“Cha Min Ho mungkin kesulitan. Sejak dia jadi
ketua, dia pasti cemas pada orang-orang yang sadar jati dirinya. Dia tak tahu
kapan bisa terungkap. Terutama, Kim Seok yang melakukan instruksinya.” Ucap
Jung Woo.
“Apa ada cara kita bisa menangkap orang ini?”
tanya Kepala Choi.
Jung Woo lantas menunjukkan foto Jennifer
Lee.
“Ini Jennifer Lee. Dia menghilang. Dia bertemu Cha Min Ho sebelum dia hilang.”
Ucap Jung Woo.
“Apa rencanamu?” tanya Detektif Go.
“Dia satu-satunya orang hilang di sekitar Cha
Min Ho. Aku rasa dia sudah mati. Aku akan guncang dia dengan itu.” jawab Jung
Woo.
Di ruangannya, Joon Hyuk sedang mendengarkan
rekaman suaranya saat ia menyuruh Min Ho menemukan Ha Yeon dan mengaku akan
melenyapkan pisau yang digunakan Min Ho untuk menikam Ji Soo.
Usai mendengar rekaman itu, Joon Hyuk
langsung ke sekolah Ha Yeon. Ia mengawasi Ha Yeon yang sedang bermain di
halaman dari dalam mobilnya. Ha Yeon kemudian menoleh ke arahnya. Ia pun
berseru, Paman!
Tepat saat itu, Tae Soo datang dan langsung
menggendong Ha Yeon. Ternyata Ha Yeon lah yang dilihat Tae Soo. Setelah ini,
barulah Ha Yeon melihat ke arah Joon Hyuk. Ha Yeon memberitahu Tae Soo kalau ia
melihat Joon Hyuk. Joon Hyuk langsung bersembunyi saat Tae Soo menatap ke
arahnya. Karena tak melihat siapapun, Tae Soo mengajak Ha Yeon pulang. Setelah
mereka pergi, Joon Hyuk turun dari mobilnya dan melihat Ha Yeon dengan
pandangan sedih.
Di selnya, Milyang sedang melihat berkas
permohonan pengadilan ulang. Tak lama, Bangjang keluar dari kamar mandi dan
terkejut melihat berkas permohonan yang dibaca Milyang.
“Kau mengajukan pengadilan ulang?” tanya
Bangjang.
“Tidak. Aku baru dapat dari seseorang. “
jawab Milyang.
Bangjang pun membujuk Milyang melakukan
permohonan sidang ulang, tapi Milyang tetap menolaknya meski telah dibujuk
berkali-kali.
Jung Woo menghadap Kepala Choi. Ia berterima
kasih pada Kepala Choi. Kepala Choi bertanya, apa Jung Woo yakin sudah dapat
izin dari keluarga Jennifer. Jung Woo pun mengiyakannya.
“Aku akan urus sisanya. Jangan khawatir.”
Jawab Kepala Choi. Jung Woo lalu pergi.
Setelah Jung Woo pergi, Kepala Choi langsung
menghubungi seorang pria bermarga Choi dan meminta bantuan pria itu.
Adegan lalu berpindah pada Jung Woo dan Cheol
Sik yang tengah mengawasi Seok di depan sebuah kedai.
“Setelah kita menemukan Jennifer Lee, kita
bisa tangkap dia. Itu yang kau katakan? Bagaimana kita menemukan orang hilang? Dia
dikubur atau tenggelam? Siapa yang tahu?” ucap Cheol Sik.
“Aku yakin dia tahu.” jawab Jung Woo.
“Tentu dia tahu. Dia yang membunuhnya.” Ucap
Cheol Sik.
Cheol Sik lantas ingin tahu bagaimana cara
Jung Woo membuka mulut Seok. Jung Woo pun meminta Cheol Sik menunggu sebentar
lagi.
Tepat saat itu, Seok yang lagi makan melihat
berita di TV tentang jasad Jennifer Lee yang sudah ditemukan. Seok pun panic
dan langsung bergegas pergi. Begitu Seok pergi, Jung Woo langsung mengikutinya.
Dalam perjalanan, Seok cemas dan bertanya2
bagaimana mereka bisa menemukan tubuh Jennifer. Sementara Cheol Sik penasaran
kemana Seok akan pergi. Jung Woo memberitahu kalau villa milik Seon Ho ada di
sekitar jalan yang mereka lalui.
Seok menepikan mobilnya di tepi hutan. Ia
turun dari mobil dan secepat kilat berlari ke dalam hutan tempat ia mengubur
jasad Jennifer Lee. Sesampainya di sana, Seok tak menemukan tanda2 bahwa jasad
Jennifer sudah ditemukan. Tak lama kemudian, ia mendengar suara Jung Woo yang
memanggilnya.
“Jennifer Lee di sini, kan?” tanya Jung Woo.
Seok mau kabur, tapi langsung dihalangi Cheol
Sik.
“Kau menabrak bosku dengan truk, kan?” tanya
Cheol Sik.
“Dan kau membunuh Sung Gyu.” Ucap Jung Woo.
Seok yang terdesak pun mengeluarkan pisaunya
dan pura2 tidak mengerti apa yang Jung Woo dan Cheol Sik bicarakan. Cheol Sik
pun mendekati Seok sambil mengarahkan sebuah tongkat pada Seok. Seok yang tak
mau tertangkap, memukul Cheol Sik dengan topinya dan berusaha melukai Jung Woo.
Jung Woo dan Seok pun berkelahi. Tak lama kemudian, Cheol Sik memukul Seok dua
kali hingga Seok jatuh tak berdaya.
Seketaris Seon Ho lagi makan malam dengan Min
Ho. Seketaris Seon Ho terlihat tegang, tapi ia berusaha menyembunyikan
ketegangannya dari Min Ho. Min Ho sok ramah, dengan mengatakan bahwa ayahnya
sangat baik pada seketaris Seon Ho.
“Dia mengurus banyak hal untukku.” Jawab
seketaris Seon Ho.
“Kau pasti sedih.” Ucap Min Ho.
“Maaf?” tanya seketaris Seon Ho.
“Banyak hal terjadi selama beberapa bulan
terakhir. Min Ho meninggal. Dan begitu juga ayahku. Kau memberitahunya banyak
hal tentangku.” Jawab Min Ho.
Seketaris Seon Ho pun langsung terkejut
dengan kata2 terakhir Min Ho.
“Tidak apa-apa. Itu masa lalu. Aku mempekerjakanmu sebagai
sekretaris mengingat kau juga orangnya. Mulai sekarang, aku akan mempercayaimu.
Aku bisa mempercayaimu, kan?” tanya Min Ho.
“Ya, Ketua.” Jawab seketaris Seon Ho.
Tak lama kemudian, seketaris Seon Ho mendapat
telepon dari seseorang. Seketaris Seon Ho pun berkata akan memberitahukannya
pada Min Ho.
“Ketua, Presiden Jeong Yoo Sook dari JD ingin
bertemu di waktu sarapan besok.”
“Presiden Jeong Yoo Sook dari JD? Banyak
orang yang harus kutemui.”
Seketaris Seon Ho lantas mengantarkan Min Ho
ke mobil. Sebelum Min Ho masuk mobil, seketaris Seon Ho bertanya apa Min Ho mau
langsung pulang. Min Ho pun berkata akan mampir sebentar ke kantor. Seketaris
Seon Ho pun langsung memberi perintah pada sopir untuk mengantar presdir nya ke
Chamyung dengan hati2. Setelah Min Ho pergi, seketaris Seon Ho langsung
menghubungi seseorang dan memberitahu kemana Min Ho pergi. Orang yang dihubungi
seketaris Seon Ho itu adalah Jaksa Park!
Kilas Balik!
Seketaris Seon Ho dan Jung Woo bertemu di
tepi Sungai Han. Seketaris Seon Ho menyerahkan schedule Min Ho pada Jung Woo.
Jung Woo ingin tahu apa yang membuat seketaris Seon Ho berubah pikiran, karena
terakhir kali saat mereka bertemu di pemakaman Seon Ho, seketaris Seon Ho tak
mengatakan apapun padanya.
“Saat itu, ketua memerintahkanku untuk tidak
mengatakan apa-apa.” Jawab seketaris Seon Ho.
“Bagaimana sekarang?” tanya Jung Woo.
“Presiden Cha mengawasiku. Setelah dia
selesai denganku, dia akan membunuhku kapan pun.” Jawab seketaris Seon Ho.
“Aku paham maksudmu.” Ucap Jung Woo.
Kilas Balik End!
Min Ho tiba di Chamyung. Sesampainya di sana,
ia terus beranjak ke ruangannya dan menuju ruangan rahasia. Ia mau mencari tahu
siapa Presdir Jung Yoo Suk dari Group JD itu. Tapi sesampainya di ruangan
rahasia, ia hanya menemukan foto Jennifer Lee di sana. Tak lama, terdengar lah
suara Jung Woo.
“Jennifer Lee. Kau membunuhnya, kan?” tanya
Jung Woo.
Min Ho pun berbalik dan menatap Jung Woo
dengan seringai tajamnya. Min Ho lantas mendekati Jung Woo. Dan Jung Woo
memberitahu kalau ia sudah menemukan jasad Jennifer Lee. Min Ho pura2 bego.
Jung Woo pun memberitahu kalau Seok lah yang memberitahunya.
“Aku sudah bilang. Kau takkan bertahan
sebulan. Tapi sekarang aku lihat itu, kau
bahkan takkan bertahan seminggu.” Ucap Jung Woo.
“Kau bicara omong kosong dengan cara yang
menawan.” Jawab Min Ho.
Min Ho tidak percaya dan langsung menghubungi
Seok. Tapi ponsel Seok ternyata ada pada Jung Woo. Min Ho pun terperangah.
“Kau pikir apa yang kulakukan selama dua
bulan terakhir ini?” tanya Jung Woo sambil menatap tajam Min Ho.
Min Ho kesal, ia mencengkram jas Jung Woo.
“Kau sudah berakhir, Cha Min Ho.” Ucap Jung
Woo tenang.