• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 29-30 Part 1

Sebelumnya...


Di kantor pemerintah sementara, Bong Gil menuliskan sebuah surat.

Kepada dua tentara berbalut lampin. Jika kalian memiliki  darah dan tulang, pastikan kalian menjadi pejuang heroik untuk Joseon. Kibarkan bendera Joseon dengan tinggi dan datanglah ke makamku yang koson untuk menuangkan minum untukku. Dan jangan pernah merasa sedih tentang menjadi anak yatim.

Mata Bong Gil kemudian terlihat berkaca-kaca.


-Episode 29-30 Taman Hongkou-


Won Bong dan Young Jin menyusuri jalanan Shanghai.

Mobil lalu lalang di jalanan.

Young Jin melihat bendera yang ada tulisannya berkibar dimana-mana.


Won Bong dan Young Jin ke Hotel Cheongbang. Jin Soo menyambutnya di tangga.

Jin Soo : Ada tentara Jepang di sekitar hotel sekarang.

Won Bong : Aku sudah mengantisipasinya. Aku punya kartu identitas yang meyakinkan, jadi, aku hanya perlu mengubah penampilanku sedikit.

Jin Soo : Dan...

Keduanya melirik Young Jin.

Won Bong pun permisi pada Young Jin dan membawa Jin Soo menjauhi Young Jin.


Jin Soo : Aku mendengar tentang rumor yang beredar di Gyeongseong. Tentang wanita bernama Kim Hyun Ok. Tampaknya Hiroshi menyingkirkannya.

Won Bong : Kau yakin?

Jin Soo : Salah satu polisi militer yang menangani hal itu membicarakannya di sebuah bar. Pernyataannya cukup spesifik. Aku yakin itu benar. Bisakah aku memberi tahu Lee Young Jin?

Won Bong : Tidak sekarang. Aku akan memberitahunya.


Won Bong dan Young Jin menemui Wol Sung.

Wol Sung : Apa kau merasa nyaman tinggal di Shanghai?

Young Jin : Bagaimana mungkin kami merasa nyaman dikelilingi musuh?

Wol Sung : Young Jin-ah, bagaimana kalau kau bekerja untukku?

Young Jin : Jika Cheongbang memberi Joseon bantuan untuk kemerdekaan, aku akan mempertimbangkan hal itu.

Wol Sung tertawa mendengar jawaban Young Jin.

Won Bong : Akan ada pemberontakan yang disetujui KPG dalam dua hari.

Wol Sung : Dalam dua hari? Saat perayaan kemenangan perang?

Won Bong : Jika pemberontakan berhasil, militer dan konsulat Jepang tidak akan diam saja.

Young Jin : Mereka akan mengeluarkan perintah penggusuran perumahan terhadap KPG dan keluarga mereka.

Won Bong : Kami akan membutuhkan bantuanmu untuk mengevakuasi Kim Goo.

Wol Sung : Perintah penggusuran perumahan? Apa yang kalian rencanakan?


Won Bong dan Young Jin meninggalkan Hotel Geumsong.

Won Bong bicara soal Hyun Ok, tapi kemudian ia bilang akan memberitahu Young Jin nanti.

Tapi Youngg Jin minta diberitahu sekarang.

Won Bong : Ini rumor yang beredar di Gyeongseong. Saat Murai tewas, Kim Hyun Ok juga...

Won Bong berhenti bicara. Young Jin terkejut. Ia mengerti maksud Won Bong.

Melihat reaksi Young Jin, Won Bong pun menenangkan Young Jin. Ia bilang, ini baru rumor.

Won Bong menguatkan Young Jin. Dipegangnya tangan Young Jin.

Setelah itu, Won Bong merangkul Young Jin dan mengajaknya pergi.


Bersamaan dengan itu, Fukuda dan timnya melintas. Tapi mereka tidak melihat Won Bong dan Young Jin. Won Bong sepertinya melihat mereka.


Fukuda dan tim nya langsung menuju sebuah gedung yang letaknya tak jauh dari gedung pemerintahan sementara Republik Korea.

Fukuda lalu memberi perintah pada tim nya.

"Kalian akan membantu petugas dari konsulat untuk melakukan penjagaan. Mereka akan tiba sebentar lagi." ucap Fukuda.

Setelah itu, Fukuda meminta Matsuura mengikutinya.


Fukuda membawa Matsuura ke ruangan lain.

Fukuda dan Matsuura berdiri di depan jendela yang mengarah ke gedung pemerintah sementara.

Fukuda : Itu gedung Pemerintahan Sementara Republik Korea. Ada gerbang depan dan gerbang belakang. Kim Goo biasanya menggunakan gerbang belakang. Dan petugas dari konsulat mengawasi dia sepanjang waktu.

Matsuura : Kita akan menunggu saat yang tepat untuk menangkapnya.

Fukuda : Kita bisa melakukannya jika berada di Gyeongseong, tapi kita tidak bisa melakukan itu di sini. Kita tidak bisa menangkapnya tanpa izin dari Konsesi Prancis.

Matsuura : Jika kita tidak bisa menangkapnya, kita setidaknya harus menculiknya.

Fukuda : Silakan jika kau bisa. Bisakah kita menggunakan tempat ini?

Fukuda diam saja.

Matsuura : Inspektur Kepala.


Fukuda : Orang yang kau pikirkan mungkin ada di sana.

Matsuura : Lee Young Jin.

Fukuda : Jika Lee Young Jin memang ada di sana, kita akan membawanya ke Gyeongseong. Tapi harus secara diam-diam. Anggota Tim Tugas Khusus Satu tidak boleh

membicarakannya. Saat kau terlibat dalam permintaanku, kau tidak kenal dengan orang bernama Lee Young Jin Jika ini ketahuan, hidupmu mungkin akan terancam.

Matsuura kesal, padahal ia ingin sekali membunuh Young Jin.

Fukuda menatap Matsuura :

Fukuda : Ini serius. Apa kau masih berniat melakukan ini?

Matsuura pun menatap ke jendela dengan wajah murka.


Malamnya, Won Bong, Nam Ok dan Majar makan malam bersama Wol Sung, Jin Soo, So Min di Hotel Geumseong.

Kamera menyorot seorang wanita lagi yang ikut makan dengan mereka.

Wol Sung : Jadi, kau yang menembak gelasku?

Nam Ok meniru suara Wol Sung.

Nam Ok : Aku pelakunya. Aku bahkan bisa menembak burung layang-layang terbang. Pria bersenjata dengan keahlian menembak yang jitu.

Wol Sung : Baiklah. Siapa namamu?

Nam Ok : Pistol Kim. Itu julukanku. Namaku Kim Nam Ok.

Wol Sung : Omong-omong, apa suaramu memang terdengar seperti itu?

Nam Ok : Suatu hari, aku mendapati suaraku melakukan sesuatu yang hebat.


Majar memukul lengan Nam Ok. Won Bong menatap tajam Nam Ok.

Tapi Wol Sung malah tertawa.

Won Bong : Tolong maafkan dia.

Wol Sung : Tidak apa-apa.


Usai makan malam, Wol Sung membawa Won Bong ke ruangannya. Jin Soo, So Min dan wanita itu mengikuti mereka.

Jin soo : Itu akan digunakan untuk bahan peledak.

Wol Sung : Dan ini. Ini tiket masuk ke acara tersebut. Jika KPG dikepung, dia akan membantumu.

Wol Sung menunjuk ke arah wanita itu.

Wol Sung : Kami juga menyiapkan KTP Jepang untuk Kim Goo.

Wanita itu lantas memperkenalkan dirinya.

"Aku Myeong So Dong." ucapnya.

"Senang bertemu denganmu." jawab Won Bong.


"Hanya ini yang bisa dilakukan Cheongbang untuk kalian. Kami tidak tahu apa-apa tentang bom dan aku baru saja mendengar sesuatu dari anak buahku. Jaksa Fukuda dan timnya dari Kantor Gubernur Joseon berada di Shanghai sekarang." ucap Wol Sung.

Won Bong langsung memikirkan sesuatu.


Matsuura masih mengawasi gedung pemerintah sementara.

Tak lama kemudian, ia melihat Young Jin keluar dari dalam gedung bersama Ahn Gong Geun.

Matsuura langsung bergerak.


Ahn Gong Geun ingin mengantar Young Jin ke hotel. Tapi Young Jin bilang tidak perlu karena ia akan lewat jalan pintas. Mereka berpisah.


Matsuura mengikuti Young Jin.

Young Jin awalnya tidak sadar diikuti.

Sampai akhirnya, saat ia tiba2 di persimpangan jalan, ia melihat pantulan sosok pria di jendela kaca toko.

Sadar diikuti, Young Jin langsung lari.


Bersamaan dengan itu, seorang wanita yang berpakaian sama dengannya melintas. Young Jin pun berlari ke arah wanita itu. Young Jin juga memberikan topinya pada wanita itu.

Matsuura mengejar sosok mirip Young Jin. Ia pun kesal saat tahu wanita itu bukan Young Jin.


Young Jin kebingungan mencari tempat sembunyi.

Bersamaan dengan itu, Matsuura berlari ke arah Young Jin tapi Young Jin sudah tidak ada.


Matsuura berjalan ke sisi lain. Ia melihat ke sebuah pintu tapi entah apa yang terjadi, ia pergi begitu saja tanpa curiga.

Setelah Matsuura pergi, Won Bong dan Young Jin keluar dari balik seng yang ada di depan pintu.

Won Bong : Kau baik-baik saja?

Young Jin : Dia sedang apa di sini?

Won Bong : Kau datang dari mana?

Young Jin : Aku datang dari KPG.

Won Bong : Ini artinya KPG diawasi.

Young Jin : Kita harus memberi tahu Kim Goo.

Won Bong : Aku sudah menanganinya. Tapi pertama-tama, Jaksa Fukuda ada di Shanghai.

Young Jin terkejut.

Bersambung ke part 2...

Different Dreams Ep 27-28 Part 4

Sebelumnya...


Miki menyusul Nyonya Yoo ke kamar.

Miki : Ada apa? Kenapa seseram ini?

Nyonya Yoo : Kau mau terlibat sejauh apa?

Miki : Tiba-tiba sekali. Apa yang kau bicarakan?

Nyonya Yoo : Jenderal Murai. Bagaimana kau bisa tahu tentang dia dan siapa yang memintamu menukar dokumennya?

Miki : Masalah itu, ya?

Nyonya Yoo : Masalah itu? Siapa yang membantumu? Sudah dua bulan sejak Jenderal Murai dijemput paksa dan tidak ada yang dengar kabarnya. Apa isi dokumen itu? Kau membacanya? Kau mengetahui semuanya?

Miki : Tenanglah.

Nyonya Yoo : Mana bisa aku tenang...

Nyonya Yoo berhenti bicara saking gregetnya.

Miki : Kalau kau terus menanyakannya ke mana-mana, kau pun akan menghilang. Kau dan aku hanya menyimpan dokumen dari Jenderal Murai itu. Kita tidak pernah membaca apa isinya, dan juga tidak peduli. Ikuti cerita itu dan semuanya akan baik-baik saja. Percaya saja padaku.


Hiroshi dan Fukuda bertemu di depan sebuah sungai.

Hiroshi : Fukuda, rahasia yang hanya diketahui kau dan aku, kau ingat, bukan?

Fukuda terdiam.

Hiroshi : Bagaimana pencarian Young Jin?

Fukuda : Hari ini aku akan berangkat ke Shanghai.

Hiroshi : Shanghai?

Fukuda : Dia mungkin pergi ke sana. Dia mata-mata Kim Goo, dia pasti menemuinya untuk perintah lebih lanjut. Mengawasi markas pemerintahan sementara Korea di Shanghai akan membawaku padanya.

Hiroshi : Di Rumah Sakit Umum Pemerintah, dia resmi mengambil cuti untuk menghadiri seminar. Itulah yang orang lain ketahui.


Hiroshi kemudian menatap Fukuda, lalu ia memegang bahu Fukuda.

Hiroshi : Kalau ada siapa pun di regu investigasimu mengetahui Young Jin adalah mata-mata, dia akan mati. Jangan lupakan itu.

Fukuda terdiam.


Fukuda kembali ke kantornya.

Fukuda : Selesaikan pekerjaan kalian. Tim Satu Satuan Khusus akan berangkat ke Shanghai.


Fukuda lalu beranjak ke ruangannya. Matsuura menyusul Fukuda.

Matsuura : Jaksa Fukuda, kau ingat perkataanmu saat aku bergabung dengan Tim Satu Satuan Khusus? Kau memintaku mengatakan semua rahasia. Sekarang kutanya, adakah yang kau sembunyikan dari kami?

Fukuda : Apa maksudmu?

Matsuura : Murai yang mengejar mata-mata Kim Goo menghilang begitu saja. Polisi militer membawanya ke suatu tempat dan sejak itu dia menghilang. Hanya kebetulankah?


Fukuda lantas berdiri dan menatap keluar jendela.

Matsuura: Lee Young Jin adalah mata-mata Kim Goo. Murai nyaris mengungkap kebenaran hingga Direktur Hiroshi membungkamnya dengan kematian.

Fukuda menatap Matsuura :

Fukuda : Direktur Hiroshi melindungi mata-mata Kim Goo? Maksudmu begitu?

Hiroshi : Ya.

Fukuda : Kalau begitu, sampaikan sendiri padanya. Aku ingin tahu bagaimana reaksinya. Aku sendiri penasaran.


Matsuura sudah berada di rumahnya sekarang. Istri dan anaknya sudah terlelap.

Matsuura minum2 dan memikirkan perkataan Fukuda tadi saat ia bilang Young Jin mata2 Kim Goo.

Fukuda : Kalau begitu, sampaikan sendiri padanya. Aku ingin tahu bagaimana reaksinya. Aku sendiri penasaran. Kita berangkat ke Shanghai. Kalau kau mau, kau bisa tetap di sini.


Paginya, Won Bong dan Young Jin mendatangi Seung Jin yang kini membuka toko obat.

Young Jin : Bagaimana bisnis ginsengmu?

Seung Jin : Baik. Ginseng dari Geumsan juga cukup terkenal di Tiongkok. Penghasilanku cukup untuk aku dan keluargaku. Aku tidak akan melupakan kebaikan kalian.

Won Bong : Jangan sungkan begitu. Kami akan ke tempat lain kalau merepotkan.

Seung Jin : Tidak, tidak apa. Aku senang bisa membantu kalian. Beri tahu aku jika memerlukan apa pun.

Won Bong : Di mana ayahmu?

Seung Jin Di atas. Makanan kalian juga sudah siap.

Young Jin masuk duluan.


Di atas, anggota Korps Pahlawan yang lain sudah menunggu.

Seung Jin : Ini dia. Silakan nikmati ayam Shanghai.

Nam Ok : Tidak bisa dipercaya. Ayah, sekarang ulang tahunmu?

Ayah Seung Jin : Kenapa terus memanggilku ayah?

Nam Ok : Kalau begitu, mulai hari ini aku akan memanggilmu Ibu.

Ayah Seung Jin : Orang bisa salah sangka dan berpikir aku berselingkuh. Kau dan Seung Jin sama sekali tidak mirip!

Jung Im : Tentu saja. Seung Jin 10 kali lebih tampan.

Seung Jin : Benar sekali.

Ayah Seung Jin : Karena dia keturunanku.

Nam Ok : Ayah, mari kita makan.

Won Bong : Silakan sampaikan pesanmu dahulu.

Ayah Seung Jin : Sudah cukup lama kita tidak berkumpul. Keluarga bukan hal besar. Berkumpul di satu tempat dan makan bersama adalah hal yang dilakukan keluarga. Pasti kalian kesulitan karena jauh dari rumah, tapi kalian semua memiliki rumah tujuan, jadi, simpanlah dalam hati. Tetaplah maju. Ayo makan, semuanya, kalian pasti sudah lapar.

Nam Ok : Baik, Bu.

Ayah Seung Jin : Terima kasih, Sayang.


Kemudian, Won Bong rapat bersama Young Jin, Kim Goo, Bong Gil dan Ahn Gong Geun.

Won Bong : Kita memerlukan pembuat bom. Tidak seperti kejadian di Tokyo, bom ini harus berhasil meledak.

Kim Goo : Seseorang bernama Kim Hong Il. Dia kepala Gudang Senjata Shanghai. Dia orang Korea yang bekerja di Tentara Tiongkok. Dia akan menyediakan bom bagi kita.

Young Jin : Kau yang harus menyembunyikannya dalam kotak makan dan botol minuman. Perayaan kemenangan perang dan acara perayaan ulang tahun akan diadakan. Taman itu pasti penuh penjaga bahkan saat persiapannya. Kalian harus berhati-hati.

Won Bong : Kita harus minimalisir jumlah orang yang mengetahui operasi ini. Termasuk juga anggota Pemerintahan Sementara Republik Korea.


Kim Goo lalu menjabat tangan Bong Gil. Setelah itu, Bong Gil menjabat tangan Young Jin, lalu Won Bong memeluk Bong Gil.


Kim Goo lantas menggantungkan tulisan di leher Bong Gil. Bong Gil memegang pistol dan granat. Ahn Gong Geun mulai mengambil fotonya.


Setelah itu, Won Bong, Young Jin dan Kim Goo berfoto bersama Bong Gil.


Yang terakhir, foto Kim Goo dan Bong Gil.

Bersambung....


Kim Gu dan Yoon Bong Gil saat dia bergabung di Korps Patriotik Korea.

Next ep