• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 15 Part 4

Sebelumnya...


Paginya, Chi Gwang dipanggil Bu Yeom ke ruangannya. Bu Yeom bilang Direktur Investigasi Mabes berubah pikiran dan mempersilahkan Chi Gwang membongkar perselingkuhannya.

Bu Yeom : Katanya dia tinggal berhenti saja. Sepertinya dia punya rahasia yang lebih buruk.

Chi Gwang : Bagaimana dengan investigasinya?

Bu Yeom : Kita sudah tidak bisa membantah adanya kelompok rahasia. Kita harus menangkap yang kita bisa.

Chi Gwang : Lalu kenapa Wakil Komisaris Park dibebaskan?

Bu Yeom : Jika dia ditahan, situasinya akan makin runyam. Dia punya banyak informasi, tapi sebentar lagi pensiun. Mereka tidak mau mengambil risiko. Jadi, mereka ingin Wakil Komisaris Park bebas.

Bu Yeom lalu menyuruh Chi Gwang pergi.


Sekembalinya ke ruangannya, Chi Gwang diberitahu Soo Yeon kalau ibu jari yang dikirim ke kantornya Tae Joo milik Pak Lee, Direktur KC.

Soo Yeon : Aku menelepon mereka dan katanya dia tidak bisa dihubungi sejak pergi memancing kemarin.

Chi Gwang : Laporkan dia hilang dan ajukan pencariannya di lokasi memancingnya.

Soo Yeon : Tapi ditemukan tiga darah misterius di tang. Siapa pelakunya? Kura-kura sudah ditangkap.

Chi Gwang : Berarti Kura-kura ada banyak.


Young Koon yang sedang bersiap-siap pergi, dihubungi Jin Woo. Jin Woo mengaku punya bukti kalau Jae Myung tidak bersalah.

Jin Woo sendiri sedang menatap pisau yang digunakan Hae Ryong menusuk ibu Young Koon.

Young Koon memutus panggilannya saat Jin Woo menawarkan bantuan.


Dibawah, Young Koon disamperin satpam penjaga apartemennya. Satpam bilang, ada surat untuk Young Koon.

"Aku sudah meninggalkan pesan agar kau ambil. Belum dicek?"

"Nanti kuambil." jawab Young Koon, lalu beranjak ke mobilnya.

"Suratnya dikirim untuk Kim Jae Myung.  Apa itu salah alamat?" ucap si satpam, membuat Young Koon kaget.


Di mobilnya, Young Koon membaca surat yang ditujukan untuk ayah Young Koon. Surat dari Bank Seyang.

"Untuk Kim Jae Myung. Jatuh Tempo Sewa Brankas."


Young Koon pun langsung ke kantor, menemui Chi Gwang dan menunjukkan surat itu.

Young Koon : Ayahku menyewa brankas 15 tahun lalu. Tepat saat ibuku meninggal. Dia menyewa brankasnya selama 15 tahun. Suratnya dikirim karena brankasnya belum dibayar tahun ini.

Chi Gwang : Pergilah ke bank ini bersama Pengacara Han. Kau pewaris tunggalnya, jadi, kau berhak membukanya. Katanya dia punya bukti untuk menangkap Pak Jang.

Sebelum pergi, Young Koon memberitahu Chi Gwang soal telpon Jin Woo tadi. Chi Gwang menanyakan apa imbalan yang diminta Jin Woo agar Jin Woo memberikan bukti itu.

Young Koon : Aku tidak bertanya. Aku takut tergoda.

Chi Gwang : Aku akan bicara dengannya. Kau urus saja brankasnya.


Young Koon pun pergi ke brankas itu ditemani Tae Joo. Tae Joo memberikan surat kematian Jae Myung serta memberitahu bahwa Young Koon lah pewaris Jae Myung pada petugas.

Petugas mengerti dan langsung mengambil brankas itu dan memberikannya pada Young Koon.

Tae Joo meninggalkan Young Koon agar Young Koon leluasa membukanya.


Sementara itu, Chi Gwang masuk ke ruangan Jin Woo. Ia mengenakan sarung tangan dan mulai memeriksa barang2 Jin Woo, mulai dari mesin kopi, hingga kacamata yang ada di laci.


Young Koon membuka brankasnya dan menemukan alat perekam dan secarik pesan.


Jin Woo masuk ke ruangannya dan menemukan Chi Gwang duduk di mejanya. Chi Gwang berdalih, dia merindukan Jin Woo jadi ia sengaja menunggu Jin Woo.

Ji Woo : Kau mau bicara apa?

Chi Gwang : Aku menjadi pemeriksa selama 15 tahun dan sudah melihat banyak polisi korup. Tapi Jang Society terasa janggal.

"Kenapa?" tanya Jin Woo sambil mengambil kacamatanya dan beberapa dokumen di laci.

Chi Gwang : Investigasinya sudah sedalam ini, tapi Jang Society tidak menghalangi penangkapan. Yang tertangkap pun mengaku mereka diarahkan lewat pesan spam. Tapi tidak ada yang mengaku sebagai pemberi arahan. Mungkin yang tertangkap hanyalah kelas teri. Tapi kau  langsung dibebaskan. Bahkan menyebut bahwa Kura-kura ada banyak.

Jin Woo : Lantas?

Chi Gwang : Lantas, aku memikirkan identitas pemimpin Jang Society. Orang yang bisa membentuk Jang Society pada awal 2000. Orang yang bisa bergaul dengan para polisi elite. Kenalanku.


Young Koon membaca pesan itu.

"Untuk putraku, Young Koon."

Lalu ia memutar alat perekam suara itu. Terdengar suara Jae Myung.

"Mulanya, ayah tidak bermaksud membuat sesuatu. Kelompok polisi yang jengkel melihat kriminal bebas karena celah hukum di sistem peradilan saat ini, membentuk grup untuk berbagi informasi secara terbuka dan berkolaborasi dalam investigasi ilegal. Kami menamainya Jang Society karena berkelakar jika tersandung masalah, lebih baik jadi pedagang saja. Jang Society didirikan oleh ayah."

Young Koon kaget.


Jin Woo tanya, apa Chi Gwang menuduhnya pemimpin Jang Society.

Chi Gwang menggeleng, didak. Awalnya kau cuma konstabel.


Chi Gwang lantas menunjukkan foto tim nya dulu.

Jin Woo : Kenapa?

Chi Gwang : Di foto ini, hanya Jae Myung yang tidak tersenyum di antara yang lain. Setelah kupikirkan, rasanya aneh tim kami menang menjadi tim investigasi terbaik. Semua kasus yang kami tangani terlalu mudah selesai. Saat itulah, masalah mulai terjadi. Kami menangkap para penjahat yang baru saja bebas, tapi semuanya menutup mata terhadap fakta. Jang Society dibentuk oleh lulusan Akademi Kepolisian, Kim Jae Myung. Pantas saja gelagatnya aneh. Dialah yang mendirikannya.

Flashback...


Saat Jae Myung dengan wajah tanpa ekspresi melihat timnya menggiring para penjahat masuk ke kantor polisi.

Chi Gwang menarik Jae Myung dan mengajaknya berfoto.

Hae Ryong, Chi Gwang, Hyung Koo, Jae Myung dan Si Young mulai berpose.

Chi Gwang : Pada hitungan ketiga, ayo bilang "Semangat"?

"SEMANGAT!" teriak mereka. Semua tersenyum, kecuali Jae Myung.


Setelah itu, Jae Myung menerima sms dari Hyung Koo yang mengajaknya bertemu. Sontak Jae Myung langsung pergi dan Chi Gwang mengikutinya diam-diam.


Jae Myung tiba di lokasi tempat Hyung Koo mengajaknya bertemu. Ia menemukan mobil Hyung Koo disana tapi anehnya, Hyung Koo tak ada disana.

Jae Myung memeriksa mobil Hyung Koo dan menemukan pistol Hyung Koo. Ia pun mengambil pistol Hyung Koo dan menyimpannya.


Tak lama, Chi Gwang datang dan masuk ke mobil Hyung Koo.

Chi Gwang : Ini mobil Jang Hyung Koo.

Jae Myung : Aku kemari setelah membaca pesan ini. Tapi cuma ada mobil ini di sini.

Chi Gwang : Bicara apa kau? Kau dikirimi pesan oleh Hyung Koo yang hilang, tapi malah kemari seorang diri? Hyung, jujurlah. Apa yang terjadi? Apa yang kau dan Hyung Koo bahas saat itu? Lalu, kenapa mobil ini di sini?

Jae Myung : Dari mana kau tahu aku kemari? Kau membuntutiku?

Chi Gwang : Semua orang mencurigaimu. Bicaralah kepada kami. Jujur saja kepada semuanya! Apa kau  sungguh melakukannya?

Jae Myung : Kau terkecoh.

Chi Gwang : Apa maksudmu?

Jae Myung : Akan kutangani. Bersabarlah.


Jae Myung turun dari mobil Hyung Koo dan kembali ke mobilnya. Chi Gwang berusaha menghentikan Jae Myung pergi tapi gagal. Chi Gwang lantas kembali ke mobil Hyung Koo. Ia mencari sesuatu disana dan menemukan sebuah dompet. Chi Gwang membukanya dan menemukan foto tim mereka bernoda darah.

Flashback end...


Chi Gwang :  Kemudian, kau menjebaknya. Kenapa?

Jin Woo ingat saat Jae Myung menemuinya setelah dibebaskan.


Jae Myung :  Kita bisa mendirikan apa saja, dari komisi hingga partai politik. Aku akan membantumu, seperti dahulu.

Flashback end...


Jin Woo balik tanya, kenapa Chi Gwang menangkap Jae Myung dengan memanipulasi bukti.

Chi Gwang : Karena kukira dia membunuh Jang Hyung Koo. Kenapa kau membunuh Jang Hyung Koo?

Jin Woo : Apa gunanya memenjarakan penjahat? Toh mereka akan segera bebas dan mengulangi kejahatannya. Aku yang membentuk semuanya. Semua orang meremehkanku.


Jin Woo kemudian ingat ketika Hyung Koo menemuinya di sekitaran pabrik.

Hyung Koo mengajak Jin Woo bicara. Hyung Koo ternyata sudah curiga ada yang janggal karena kasus yang ia dan tim nya tangani terlalu mudah.

Hyung Koo : Kau tahu Ji Gil Soo? Penjahat yang Hae Ryong tangkap. Dia menghilang tepat setelah bebas.

Jin Woo : Bukankah masyarakat akan lebih baik jika Ji Gil Soo lenyap?

Hyung Koo : Apa Jae Myung yang melenyapkan para kriminal itu?

Jin Woo : Bukan Jae Myung. Tapi aku. Sebab aku tidak tahan lagi.

Hyung Koo : Kau Mantan konstabel? Bukan Jae Myung?


Jin Woo : Aku sudah mengumpulkan banyak polisi hebat. Bergabunglah. Kami butuh orang yang andal dan adil.

Hyung Koo : Kau pasti gila. Tidak perlu bicara lagi. Serahkan dirimu, Jin Woo. Atau aku akan melaporkanmu. Aku sudah menduga saat kau melamar jadi pejabat dan dipindahkan ke Pengawasan Internal. Karena inilah konstabel sering diremehkan. Kau bahkan berhenti menjadi konstabel.

Hyung Koo berajak pergi.


Kesal, Jin Woo mengambil batu dan memukuli kepala Hyung Koo berkali2.


Setelah Hyung Koo tewas, ia mengambil ponsel Hyung Koo dan mengirimi SMS ke Jae Myung. Setelah itu, ia membuang ponsel Hyung Koo.

Flashback end...


Jin Woo berdalih. Ia bilang iamenciptakan sistem untuk mengurangi penjahat dan menyingkirkan orang yang pantas disingkirkan.

Jin Woo : Ini bukan demi kepentinganku sendiri.

Chi Gwang : Kau membunuh Jang Hyung Koo karena meremehkanmu. Pengorbanan kecil untuk mencegah kejahatan besar". Itukah keadilan bagimu?

Jin Woo : Bagimu sendiri?

Chi Gwang : Aku tidak pernah menganggap tindakanku adil. Aku sekadar berusaha mencegah kejahatan agar pengorbanan kecil pun tidak diperlukan. Lalu semua yang terjadi karena salahku, sedang kucoba kuatasi.


Young Koon beranjak keluar dan berlalu begitu saja melewati Tae Joo. Sontak Tae Joo keheranan.


Young Koon berjalan menyusuri jalanan sambil memikirkan kata-kata ayahnya tadi yang ia dengar dari alat perekam yang memang sengaja direkam ayahnya.

Jae Myung : Young Koon-ah, jika kau membaca ini, berarti sesuatu telah menimpa ayah. Mulai sekarang, pikirkan dirimu seorang dan ayah harap kau selalu mengikuti kata hatimu. Semoga ayah bisa pulang dan menyampaikan ini saat makan malam nanti. Terakhir, ayah titipkan catatan asli kepadamu. Ayah tidak tahu ini akan membantu atau membahayakanmu, tapi gunakanlah dengan bijak.


Young Koon berhenti melangkah dan menatap catatan suap yang asli di tangannya.

Bersambung....

Watcher Ep 15 Part 3

Sebelumnya...


Chi Gwang melemparkan tang berdarah itu ke depan Jin Woo. Chi Gwang : Darah siapa itu?

Jin Woo : Darah pengkhianat. Jangan cemas. Dia penjahat.

Chi Gwang lantas duduk.

Chi Gwang : Catatan suap di tas golfmu. Data lainnya tidak masalah, tapi tidak ada nama di folder Jang Society. Kau menghapus semuanya?

Flashback...


Chi Gwang memeriksa catatan suap itu tapi folder atas nama Jang Society sudah kosong.

Flashback end...


Jin Woo diatas angin. Ia bilang, Chi Gwang tidak akan bisa menangkap siapapun jika tidak ada nama yang disebut disana.

Tak lama, Chi Gwang dihubungi Bu Yeom. Bu Yeom minta Chi Gwang melepaskan Jin Woo. Bu Yeom bilang, Jin Woo akan diperiksa tanpa ditahan.

Chi Gwang memutus panggilan Bu Yeom padahal Bu Yeom belum selesai bicara.


Chi Gwang : Kalian berdua akan makan sup ikan buntal lagi? Komisaris Yeom ingin aku melepaskanmu.

Jin Woo : Aku serius saat bilang kau bebas menginvestigasi. Kau masih bisa bergabung dengan kami.

Chi Gwang tertawa dan menyuruh Jin Woo hati2.

Chi Gwang : Meski tampaknya mereka menolongmu, bagaimana jika ada masalah? Mungkin Kura-kura akan mengejarmu untuk menggigit jarimu.

Jin Woo pede, itu mustahil.


Jin Woo kemudian beranjak ke pintu.

Chi Gwang : Aku mau bertanya mumpung kau sadar. Siapa pemimpin Jang Society?

Jin Woo : Kenalanmu.

Jin Woo pergi.

Chi Gwang bertanya-tanya, kenalanku?


Tae Joo dan Soo Yeon pamit. Di atas meja, terlihat beberapa camilan dan kaleng bir.

Soo Yeon : Kuingatkan sekali lagi. Jangan lupa obatmu sebelum tidur.

Young Koon mengiyakan. Ketiganya lantas beranjak ke pintu.

Soo Yeon : Hampir lupa. Pak Do bilang besok pagi kau istirahat saja dan masuk siang. Jadi, tidurlah dan usahakan makan.

Young Koon dan Tae Joo tersenyum mendengarnya.

Kedua wanita cantik itu pergi.


Tapi ponsel Soo Yeon ketinggalan. Tiba2, terdengar bunyi bel. Young Koon pikir, Soo Yeon yang datang tapi ternyata Hae Ryong.


Hae Ryong pun masuk dan melihat meja berantakan. Young Koon pun bergegas membawa dua kaleng bir yang kosong ke dapur. Hae Ryong mengikuti Young Koon.

Young Koon : Cepat sekali kau bebas.

Hae Ryong : Hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana.

Young Koon : Ada perlu apa?

Hae Ryong  : Maaf, Young Koon-ah. Aku tahu itu salahku. Aku baru saja pindah. Tapi saat kau mendatangi rumahku, aku panik sekali. Karena itu aku meminta bantuan orang-orang itu.

Young Koon : Pikirmu aku akan luluh jika kau datang seenaknya dan membujukku begini?

Hae Ryong : Aku ingin meminta maaf. Ayo kita hancurkan Jang Society. Selama tekadmu bulat, Do Chi Gwang pasti setuju. Bagi masyarakat, lebih baik menangkap orang seperti mereka, daripada orang sepertiku.

Young Koon : Untuk apa aku peduli pada masyarakat? Kau lah pembunuh ibuku.

Hae Ryong : Aku mengambil risiko dengan datang kemari.

Young Koon : Risiko apa?

Hae Ryong : Jika aku memihakmu, bagaimana tindakan mereka? Mereka bisa memotong jariku dan membunuhku. Meski begitu, aku di sini untuk membantumu.


Young Koon : Maka serahkan dirimu. Lalu kita tangkap Jang Society bersama-sama.

Hae Ryong :Sayang sekali.

Hae Ryong mendekati Young Koon. Young Koon langsung memegang pisau yang ada di dalam wastafel.

Hae Ryong : Itu ide agar kita berdua tetap bisa hidup.

Young Koon : Jika aku membunuhmu sekarang, nama ayahku tidak bisa pulih, jadi, kubiarkan kau hidup. Bersyukurlah dan enyahlah.


Hae Ryong ingin menyerang Young Koon tapi tepat saat itu, bel berbunyi. Hae Ryong pun bergegas pergi. Dia membuka pintu. Soo Yeon kaget melihat Hae Ryong.

Hae Ryong : Tidak perlu kaget. Aku bukan hantu.


Setelah Hae Ryong pergi, Soo Yeon langsung lari ke dalam.

Soo Yeon mencemaskan Young Koon. Ia juga bertanya-tanya, kenapa Hae Ryong datang. Young Koon diam saja menahan amarah, kemudian mengembalikan ponsel Soo Yeon.


Sementara itu, Tae Joo kembali ke kantornya hanya untuk mengambil jasnya tapi kemudian ia berhenti melangkah dan menatap sesuatu di atas mejanya.

Tae Joo menyalakan lampu mejanya dan terkejut melihat potongan ibu jari di mejanya.

Tae Joo : Jae Sik-ah!

Jae Sik datang. Tae Joo menyuruh Jae Sik memotret ibu jari itu dan minta bantuan Soo Yeon menyelidikinya.


Sementara Jae Sik memotret si ibu jari, Tae Joo menghubungi Young Koon.

Tae Joo cemas, Young Koon-ah, kau baik-baik saja? Kau terluka?


Tae Joo langsung pergi menemui Chi Gwang yang duduk di depan ruang interogasi. Ia melihat tang berdarah itu di atas meja.

Tae Joo : Kabarnya, Wakil Komisaris Park dibebaskan.

Chi Gwang : Ya.

Tae Joo : Ternyata senjatanya di sini. Aku tahu apa yang dipotong dengan ini. Ada potongan jari di kantorku.

Sontak Chi Gwang kaget. Tae Joo menenangkan Chi Gwang dengan berkata, itu bukan jari Young Koon atau Soo Yeon.

Tae Joo : Kurasa bukan jarimu juga.





Lalu Tae Joo menunjukkan rekaman video di ponselnya saat si Kura2 meletakkan jari itu di mejanya.


Chi Gwang : Karena mereka sampai melakukan ini, artinya mereka terdesak. Hati-hati, Pak Do. Jika mereka mengincar salah satu dari kita, kau lah sasarannya. Jika terdesak, mereka sanggup berbuat apa saja.

Bersambung ke part 4....