• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 85 Part 1

Sebelumnya...


Gilja marah saat Roo Bi mengaku, bahwa dirinya lah yang mengupload video Roo Na.

Roo Bi berkata, ia tidak punya pilihan lain.

Ia mengaku sudah berusaha menahan diri selama ini.

Ia juga mengaku kecewa karena sang ibu tidak menanyakan alasannya melakukan itu.

Tak lama kemudian, Roo Bi pun berkata, bahwa sang ibu memang sebaiknya tidak tahu.


"Roo Na..." panggil Gilja.

Tapi setelahnya ia langsung meralat ucapannya dan memanggil Roo Bi dengan nama Roo Bi.

Sontak Roo Bi kaget.

"Aku tahu kau Roo Bi. Tentu saja, aku tahu." ucap Gilja yang tangisnya sudah pecah.

Tangis Roo Bi pun pecah. Gilja yang sudah tidak tahan lagi, langsung mendekap Roo Bi.

Roo Bi menangis hebat di pelukan sang ibu.

*Akting mereka berdua keren parah di part ini... Apa yang mereka rasain nyampe ke sy...


Di kantor, Roo Na tertekan karena video itu.

Tak lama kemudian, ia menghela nafas dan menatap kesal ke arah meja Roo Bi.

"Dimana Jeong Roo Na?" tanya Roo Na.

"Dia keluar untuk rapat, tapi selesai rapat dia minta izin pulang." jawab Jin Hee.

"Pulang? Wae?" tanya Roo Na.

"Sepertinya ibumu sakit jadi itulah kenapa dia pulang untuk mengeceknya. Dia akan segera kembali." jawab Jin Hee.

Roo Na pun langsung menelpon ke rumah, tapi panggilannya tidak dijawab membuat ia bingung.


"Eomma ka mianhae Roo Bi-ya. Ibu tahu kau Roo Bi tapi ibu tidak bisa menceritakannya pada siapa pun. Roo Na dan Gyeong Min sudah menikah. Ibu berpikir, itu tidak akan membantumu jika ibu menceritakannya pada orang lain. Ibu tahu ini tidak adil dan ibu minta maaf, Roo Bi-ya, tapi ibu tidak punya pilihan lain." ucap Gilja.

"Tapi setidaknya ibu harus memberitahuku dan Roo Na, jadi aku tidak merasa kesepian dan kacau."

"Ibu tidak tahu bagaimana harus mengatakannya. Ibu minta maaf. Ini salah ibu."

"Ani, aku tidak bisa memaafkan siapa pun. Saat hidupku berada di ambang kematian, Roo Na mencuri wajah dan hidupku. Sekarang, dia berusaha masuk dunia politi. Ibu tahu semuanya tapi ibu diam saja dan menutup mata. Jika ibu manusia yang punya sedikit saja hati nurani, ibu tidak akan begini. Ibu tahu Roo Na seperti apa. Ibu yang membesarkannya jadi ibu tahu dia seperti apa? Video itu, palsu? Aniya, eomma. Video itu asli. Dia menikahi Gyeong Min dan saat In Soo menangkap topengnya, dia datang pada In Soo dan mengajak In Soo memiliki anak dan dia ingin membesarkan anak itu sebagai anaknya Gyeong Min. Dan sekarang dia ingin masuk dunia politik. Roo Na sudah gila! Tidak ada jalan untuk menghentikannya. Hanya ini satu-satunya cara!"

"Kasihani Roo Na. Dia adikmu. Ibu mohon."

Gilja lantas mendekati Roo Bi.

"Yang sudah terjadi biarlah terjadi. Kau tidak akan bisa kembali seperti dulu. Ibu mohon padamu."


Tak lama kemudian, Roo Na datang dan mereka langsung menghapus tangis mereka.

"Kenapa kau ke sini?" tanya Gilja.

"Aku dengar di kantor ibu sakit dan Roo Na pulang untuk melihat ibu jadi aku mampir karena aku cemas."

"Kau ingin minum? Kau pasti marah karena video itu. Mertuamu juga pasti cemas."

"Seseorang menjebakku. Aku tidak bersalah. Aku akan membuat pelakunya membayar semuanya."


Mendengar itu, Gilja dan Roo Bi pun saling menatap.

"Lihatlah Eomma. Inilah Roo Na. Manusia tidak tahu malu dan gila ini adalah putrimu dan adikku. Tapi kenapa eomma? Kenapa?" batin Roo Bi.

"Mianhae, Roo Bi-ya. Cobalah untuk mengerti." balas Gilja dalam hatinya.

Roo Bi yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya masuk ke kamarnya. Roo Na pun tambah bingung.


"Eomma, ada apa? Apa Roo Na mengatakan sesuatu? Kenapa kau menangis?"

Gilja tidak menjawab dan beranjak ke dapur.

"Eomma!" teriak Roo Na, lalu menyusul ibunya ke dapur.


"Eomma, apa yang Roo Na bilang? Kenapa tidak menjawab!"

"Apalagi yang dikatakan Roo Na! Kenapa kau masuk ke dunia politik? Berhentilah."

"Eomma, setelah aku terpilih..."

"Ibu mohon berhentilah!"

"Aku akan melakukannya apapun yang terjadi. Aku Jeong Roo Bi. Aku pintar dan hebat. Aku istri pewaris JM Group dan karir TVku bagus. Ibu tahu kan?"

"Lupakan pemilihan itu. Roo Bi-ya, kau punya segalanya. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Fokuslah untuk memiliki anak dari suamimu."

Tapi Roo Na tetap saja keras kepala dan tidak mau berhenti.

Gilja pun stress dan pergi meninggalkan Roo Na.


Geum Hee mendapatkan telepon dari seseorang yang membuatnya kesal.

Ia lalu memberitahu keluarga Gyeong Min soal telepon itu yang ternyata dari reporter.

Nenek pun kesal mendengarnya. Ia bahkan sampai tidak bisa makan.

"Kenapa anak-anak belum pulang? Harusnya mereka sudah di rumah." ucap nenek.

Tuan Bae pun menyuruh istrinya menelpon anak-anak mereka.

Nyonya Park pun menghubungi mereka tapi tidak dijawab.


Lalu tak lama kemudian, Roo Na pulang dan mereka langsung menghampiri Roo Na.

Roo Na menjelaskan, kalau Partai Yeomin akan melakukan apapun untuk menghapus video itu.

Tuan Bae lalu mengajak Roo Na bicara, tapi Roo Na menolak.

Penolakan Roo Na, membuat nenek marah besar.

Nenek juga memarahi Tuan Bae yang tidak bisa tegas pada Roo Na.

"Kau harusnya berlutut memohon maaf kami. Kau tahu, karena kau kami tidak bisa keluar rumah atau menjawab telepon!" ucap nenek.

Tapi Roo Na masih saja mengaku tidak bersalah.

Membuat nenek semakin marah.


Roo Bi menyusuri jalanan dengan wajah terluka.

"Aku tidak punya siapa-apa. Tidak ibu, tidak juga In Soo. Mereka tahu tapi mereka pura-pura tidak tahu. Aku sendirian, benar-benar sendirian." ucap Roo Bi.


Roo Bi lalu teringat kenangannya dengan Gyeong Min saat mereka masih pacaran dulu.


Sekarang, Roo Bi duduk di depan rumah Gyeong Min.

Tak lama kemudian, Gyeong Min pulang dan terkejut melihat Roo Bi.

Bersambung ke part 2...

Ruby Ring Ep 84 Part 2

Sebelumnya...


Eun Ji dan Roo Na ketemuan di kafe.

Eun Ji mengaku tidak tahu dimana Yeonho.

"Kami sudah putus, dia berjanji membelikanku ini dan itu tapi dia tidak pernah melakukannya. Dia juga memakai kartu kreditku tapi tidak mengganti uangku."

"Kau tahu nomor barunya?"

"Aku tidak tahu dia mengganti nomornya." jawab Eun Ji.

Eun Ji lantas menanyakan tentang video itu, membuat Roo Na kesal.

Tak lama kemudian, Roo Na bertanya apa Yeonho meninggalkan sesuatu seperti USB pada Eun Ji.

"Dia tidak meninggalkan apapun padaku." jawab Eun Ji.

Eun Ji lalu pergi meninggalkan Roo Na setelah mendapat telepon dari kekasih barunya.


Setelah Eun Ji pergi, Roo Na berusah memikirkan siapa pelakunya.

Tak lama, nama Roo Bi terlintas di otaknya namun kemudian ia yakin bukan Roo Bi pelakunya. Menurutnya, Roo Bi tidak akan bisa melakukan hal seperti itu.

Dia lalu mendapat telepon dari Gilja.


Roo Na pun meyakinkan sang ibu kalau video itu palsu dan dibuat seseorang yang ingin menjatuhkannya.

Gilja percaya pada Roo Na. Tapi tak lama, ia curiga Roo Bi pelakunya.


Roo Na keluar dari kafe sambil bicara dengan pengurus Partai Yeomin.

Ia stress karena video itu tidak bisa dihapus dan dilacak pengunggahnya.

"Lakukan apapun! Kalau aku jatuh, Partai Yeomin juga akan jatuh! Aku kandidat Partai Yeomin!"


Di restoran, Chorim, Dongpal, Jihyeok dan Soyoung sedang menonton berita Roo Na.

Tak lama, Chorim menyuruh Soyoung mematikan TV.

Chorim tidak percaya, 'Roo Bi' seperti itu. Ia yakin, seseorang sedang berusaha menjatuhkan nama 'Roo Bi'.

"Setelah pelakunya ditangkap dan videonya dihapus, ini akan menguntungkan untuk Roo Bi." jawab Jihyeok.

"Polisi akan segera menemukan pelakunya." ucap Dongpal.


Tak lama, Daepung datang dan mengaku kesepian di rumah karena Dongpal sudah tidak tinggal lagi bersamanya. Dia juga mengatakan, tentang Jihyeok yang sudah punya pacar, membuatnya makin kesepian.

Chorim pun kaget mendengar Jihyeok punya pacar.

Jihyek dan Soyoung pun saling melirik, tak lama kemudian, Jihyeok menarik Daepung keluar.


Chorim senang bukan main mengetahui Jihyeok punya pacar. Ia kemudian mengaku, bahwa tadinya ia pikir Jihyeok akan jatuh cinta pada Soyoung.

Chorim pun menyuruh Soyoung menjauhi Jihyeok karena Jihyeok sudah punya pacar sekarang tanpa mengetahui pacar Jihyeok adalah Soyoung.


Diluar, Jihyeok protes pada Daepung yang memberitahu orang tuanya bahwa dirinya sudah punya pacar.

Ia pun berjanji akan membalas Daepung jika Daepung mengatakannya sekali lagi.


Roo Bi ke ruangan Gyeong Min. Ia memberikan proposal untuk produk terbaru mereka. Gyeong Min pun mengaku bahwa ia sedang bingung dan butuh teman bicara.

"Kau sudah dengar, kan? Menurutmu, apakah Roo Bi yang ada di video itu?"

"Ada banyak spekulasi tentang video itu."

"Aku tidak tahu, aku tidak tahu harus percaya atau tidak." jawab Gyeong Min.

"Haruskah kuakui semuanya? Haruskah kukatakan, aku Jeong Roo Bi yang sebenarnya? Jika kukatakan, apakah dia akan jatuh cinta lagi padaku dan kembali padaku?" Roo Bi bertanya-tanya dalam hatinya.

Tak lama kemudian, Roo Na datang dan terkejut melihat ada Roo Bi di sana.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Roo Na pada Roo Bi.

"Kami bicara." jawab Gyeong Min.

"Itu tidak benar. Ada yang iri padaku. Aku tidak melakukan kesalahan." ucap Roo Na.

"Apa kau yakin itu bukan kau? Aku bahkan berpikir, itu kau." jawab Roo Bi.


Mendengar itu, Roo Na marah dan mengklaim bahwa mereka adik kakak jadi Roo Bi tidak boleh berkata seperti itu.

"Berhenti, jika video itu palsu, tidak ada yang harus kau cemaskan. Jika kau tidak bersalah, kebenarannya akan segera terungkap. Kau tidak perlu kemana-mana meminta orang-orang percaya padamu." ucap Gyeong Min.

"Eonni, hyeong-bu benar, kau tidak perlu cemas. Tapi sekarang, kau terlihat seperti orang yang ketakutan rahasiamu diekspos." jawab Roo Bi.


"Jeong Roo Na, neon..."

"Aku hanya cemas padamu. Apakah ini berpengarauh pada pemilihanmu?"

"Ini bukan urusanmu. Kau tidak akan bisa menolongku."

"Aku adikmu jadi wajar aku peduli."


Roo Bi keluar dari ruangan Gyeong Min. Roo Na menyusulnya dan mengajaknya bicara.

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Wae? Kau cemas kalau aku berduaan dengannya?" jawab Roo Bi.

"Katakan padaku." pinta Roo Na.

"Baiklah, akan kukatakan jika kau memaksa. Videomu. Dia menanyakan pendapatku soal videomu. Dia juga berpikir, kau wanita yang ada di video itu." jawab Roo Bi.

"Lalu apa yang kau katakan?" tanya Roo Na.

Roo Bi pun tersenyum.


"Aku tahu aku salah padamu. Tapi aku tidak bersalah. Aku tidak mungkin melakukan hal itu." ucap Roo Na.

"Kau pikir aku percaya padamu?" tanya Roo Bi.

"Kita kakak adik." jawab Roo Na.

"Kakak adik? Aku kakakmu tapi kau mencuri wajahku. Kesekarahanmu membuat hidupku seperti di dalam neraka. Aku tahu kau akan melakukan apapun untuk mendapatkan keinginanmu. Kau bahkan tidur dengan orang lain."


Mendengar itu, Roo Na kesal dan berniat menampar Roo Bi tapi Roo Bi langsung menghentikannya.

"Kebenaran memang menyakitkan, khususnya untukmu yang tidak bisa menerima kenyataan."

"Lepaskan aku!"

"Aku belum selesai, Jeong Roo Na."

"Lepaskan aku!"

Roo Na pun menarik tangannya dan tidak sengaja mendorong Roo Bi, hingga Roo Bi jatuh.


Tepat saat itu, In Soo muncul dan melihat Roo Na mendorong Roo Bi.

"Apa yang kau lakukan padanya!" marah In Soo.

Roo Na tersenyum kesal.

"Menyenangkan melihat dua pangeran menolongmu." ucap Roo Na lalu beranjak pergi.


In Soo minta penjelasan kenapa Roo Bi mengunggah video itu.

"Kau meletakkan dirimu dalam bahaya. Kau tahu, Roo Na menemuiku pagi ini. Dia menuduhku yang melakukannya."

"Lalu apa kau memberitahunya?"

"Bukan itu yang penting." jawab In Soo cemas.

"Aku mengedit bagianmu. Aku tidak ingin kau ikut-ikutan mendapat masalah. Kau juga korban disini." ucap Roo Bi.

"Hapus video itu. Kalau Roo Na tahu kau pelakunya, tidak ada yang tidak bisa dia lakukan." jawab In Soo cemas.

"Kau pikir aku takut? Aku bisa menjaga diriku. Aku akan melakukan apapun untuk membuat Roo Na jatuh. Meskipun aku harus menjadi monster, aku tidak peduli." ucap Roo Bi.

Ponsel Roo Bi berdering. Telepon dari sang ibu yang menyuruhnya pulang.


Roo Bi langsung pulang.

Gilja pun membahas video itu. Ia ingin tahu apa yang terjadi.

Roo Bi mengaku bahwa ia yang mengunggah video itu.

Gilja kaget. Ia marah.

"Apa kau gila! Kenapa kau melakukannya! Untuk apa! Kau ingin membunuh saudaramu! Dia nyaris bunuh diri sekali! Kau tahu dia sangat rapuh!"

"Lalu apa yang harus kulakukan! Duduk diam saja? Melihat semuanya dengan tenang dan berharap yang terbaik untuk dia?"

Tapi Gilja tetap memarahi Roo Bi.

"Untuk masuk dunia politik, kau harus memiliki integritas. Itulah kenapa banyak kandidat politisi yang mengundurkan diri setelah diselidiki. Kau pikir, dia akan bertahan dengan semua itu? Lebih baik mengungkapnya sekarang, eomma. Demi kebaikannya, ani, demi keluarga, ani, demi seluruh bangsa."


"Lalu kenapa kau tidak menyuruh dia berhenti? Kenapa tidak bicara dengannya. Kau mau menghancurkan saudaramu?"

"Eomma, aku tidak punya pilihan lain. Aku sudah berusaha menahan diriku. Eomma, apa kau tahu perasaan perasaanku? Kau bahkan tidak menanyakan alasanku melakukan ini." jawab Roo Bi.

Dia terluka!!

Bersambung.......