• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Business Proposal Epi 1 Part 2

 All Content From SBS
Penulis : Catatan-Iza
Sebelumnya : Business Proposal Epi 1 Part 1
Selanjutnya : Business Proposal Epi 1 Part 3
Sinopsis Lengkap : Business Proposal

Foto SBS

Paginya, Ketua Kang baru saja menerima telepon saat Tae Mu bergabung dengannya untuk sarapan. Tae Mu tanya apa kakeknya tidur nyenyak. Kakeknya diam saja dengan wajah cemberut. Tae Mu lalu bilang ada yang mau dia sampaikan. Kakek langsung memotong, bilang kalau dia baru aja ditelpon Pak Park.

Tae Mu : Jadi, kakek sudah tahu situasinya? Aku akan memecat Pak Park.

Ketua Kang : Apa? Kata siapa?

Tae Mu : Dia memilih subkontraktor secara ilegal.

Ketua Kang : Namun, dia sudah berbuat banyak untuk perusahaan di bawah pendahulumu.

Tae Mu : Dia membangun rumah musim panas di tanah perusahaan. Dia menggunakan pegawai kita untuk masalah pribadi. Dia akan melakukannya lagi jika kita membiarkannya.

Ketua Kang : Ayah Park adalah Sang Gu,  teman lamaku yang berkontribusi besar untuk kesuksesan perusahaan kita. Dia memintaku untuk mengurus anaknya demi dia saat dia meninggal…

Tae Mu : Kakek bisa mengurusnya secara pribadi setelah memecatnya.

Foto SBS

Ketua Kang : Astaga, kau ini. Kalau begitu, kabulkan juga permintaan kakek. Pergi berkencan!

Tae Mu : Kakek, itu…

Ketua Kang : Berhenti membuat alasan dan lakukan. Kakek melanggar janji pada teman yang sudah mati. Setidaknya kau harus mengalah untuk kakek.

Tae Mu mengalah. Bibi Ahn datang membawa sarapan untuk Tae Mu.

Tae Mu : Baik, aku akan berkencan.

Ketua Kang senang, kau serius? Sungguh? Bu Ahn, kau juga dengar, 'kan? Kau saksi mataku, ya?

Foto SBS

Ha Ri di halaman kantornya, pusing. Pasalnya dia baru sadar habis membeli sesuatu seharga 800 ribu won.

Ha Ri : Ha Ri, kenapa kau harus kehilangan kesabaranmu? Tunggu, jadi totalnya 800.000 won… Gaji bulananku yang sedikit dikurangi tabungan, pinjaman pekerjaan, dan uang saku… Makin sedikit yang tersisa. Dari mana bisa kudapatkan 800.000 won?

Foto SBS

Ha Ri kembali ke mejanya. Kevin tiba-tiba datang dan ngasih tahu kalau Pak Park dipecat.

Bu Yeo tak percaya, salah satu orang kepercayaan ketua pimpinan dipecat? Kau yakin tak salah dengar?

Ha Ri : Kenapa dia dipecat?

Kevin : Tampaknya dia menerima sogokan dari para subkontraktor.

Bu Yeo : Aku dengar Presdir Kang tegas sekali. Rupanya itu benar.

Foto SBS

Ponsel Ha Ri berbunyi.

Ha Ri langsung menyenderkan kepalanya ke dinding meja dengan lemas.

Ha Ri : Ya, Young Seo-ya.

Foto SBS

Mereka ketemuan di Kedai Camilan Manna. Young Seo ketawa mendengar cerita Ha Ri.

Young Seo : Jadi, kau mengacaukan acara orang dan berhalusinasi sendiri?

Ha Ri : Hei, kau juga salah. Kau yang membuatku berkhayal.

Ponsel Young Seo berbunyi. Ha Ri melihat layar ponsel Young Seo yang bertuliskan, " Ayah Kandung".

Ha Ri : "Ayah kandung"? Apa kau bertengkar lagi dengan ayahmu?

Young Seo : Kapan kami pernah akur? Kenapa dia meneleponku sesiang ini?

Foto SBS

Young Seo keluar dari kedai dengan wajah kesal. Dia gak habis pikir ayahnya bisa mengatur kencan buta untuknya.

Ha Ri : Kupikir kencan buta untukmu sudah berakhir usai kau membuat pengusiran setan di kencan terakhir. Jadi, kau masih ditawari?

Young Seo : Sepertinya gosip tak menyebar seluas yang aku kira.

Young Seo pergi sambil teriak, sialan! Ha Ri menyusul Young Seo.

Foto SBS

Ha Ri tanya siapa lagi pria yang dijodohkan dengan Young Seo.

Ha Ri : Jadi, dengan siapa kali ini? Dari Grup Dongseong atau Daemin?

Young Seo : Entahlah. Aku bahkan tak menanyakannya. Aku sudah sangat sibuk dengan pekerjaan.

Ha Ri : Dibanding lembur dan cepat menua, bukankah berkencan buta dengan lelaki kaya lebih produktif?

Young Seo : Tidak, aku tak akan pernah ikut perjodohan. Aku akan bertemu seseorang melalui takdir dan menikahinya saat saling jatuh cinta.

Ha Ri : Kau sangat dimanja, membicarakan takdir dan semacamnya.

Young Seo : Karena itu, aku akan membutuhkan bantuanmu lagi.

Ha Ri : Hei, kubilang aku berhenti dari itu begitu aku dapat pekerjaan. Aku tak mau.

Young Seo : Ini terakhir kalinya, aku bersumpah! Gunakan akting dirasuki hebatmu untuk mengeluarkan aku dari kencan buta selamanya!

Foto SBS

Kita diperlihatkan flashback, saat Ha Ri menyamar sebagai Young Seo dan menemui pria kencan buta Young Seo.

Ha Ri pura2 menjadi dukun. Tentu saja si pria bingung melihat tingkah Ha Ri. Dia tanya, apa Ha Ri baik-baik saja.

Ha Ri tiba-tiba menoyor kepala pria itu.

Ha Ri : Apa kau tak tahu siapa yang ada di hadapanmu? Beraninya kau mendekati yang terhormat… roh jenderal besar, dasar manusia sampah?

Ha Ri kemudian berdiri dan memercikkan garam ke tubuh pria itu.

Pria itu mencoba menghentikan Ha Ri. Dia memegang lengan Ha Ri.

Ha Ri : Jika enggan mati, jangan bergerak. Apa yang kau lakukan hingga sesosok roh gadis pendendam menempel padamu?

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri menoleh ke belakangnya. Pria itu juga ikut melihat ke belakang.

Tiba-tiba, ada sosok hantu cewek berambut panjang muncul.

Pria itu takut, apa hanya aku yang bisa melihat hantu…

Pria itu pun pingsan.

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri menatap si hantu dan memberikan kode.

Si hantu rupanya Young Seo.

Flashback end...

Foto SBS

Ha Ri dan Young Seo tertawa. Young Seo bilang dia menyelidiki penerus Grup Daepoong. Rupanya pria itu gemar main wanita jadi dia menyamar sebagai hantu wanita.

Young Seo : Tolong bantu aku lagi. Aku mohon.

Ha Ri : Tidak, urus masalahmu sendiri.

Young Seo : Ayolah, aku punya batas dalam berakting sendiri. Tolong aku.

Ha Ri : Tidak. Aku tak nyaman dengan banyaknya orang yang tahu wajahku.

Young Seo menggunakan cara terakhir, aku akan membayarmu.

Ha Ri mempertimbangkan.

Foto SBS

Sung Hun ngasih tahu kencan butanya nanti malam 7 di Kedai Kopi Hotel Imperial dengan Jin Young Seo dari Grup Marine.

Tae Mu : Jadwalku padat hari ini. Beri tahu mereka, aku sibuk.

Sung Hun menunjukkan video kakek.

Ketua Kang : Kakek tak ingin mendengarmu bilang jadwalmu padat atau semacamnya. Sung Hun, geser beberapa jadwal dan buat waktu. Karena inilah aku membayarkan gaji yang besar untukmu.

Sung Hun menyimpan lagi ponselnya.

Sung Hun : Karena itu, aku sudah mengosongkan jadwalmu.

Tae Mu nyesel balik ke Korea.

Tae Mu : Aku seharusnya tetap di cabang luar negeri.

Sung Hun : Semoga kau menemukan pasangan cocok di antara sepuluh kandidat teratas.

Tae Mu : Memangnya kenapa?

Sung Hun : Yang nomor 11 ada di Jepang dan 17 ada di Swiss. Kau mau bepergian sejauh itu untuk kencan buta? Atau segera menikah sesuai keinginan ketua pimpinan. Dengan begitu, aku tak perlu membuat waktu di jadwalmu dan kau tak perlu menyia-nyiakan waktu lagi… Aku hanya merasa frustrasi. Maksudku, aku mengerti maksud ketua pimpinan.

Tae Mu : Tidak. Kupikir itu ide bagus. Pernikahan.

bersambung ke part 3....

Business Proposal Epi 1 Part 1

 All content from SBS, Netflix
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap Business Proposal
Selanjutnya : Business Proposal Epi 1 Part 2

Berhubung drama ini cuma 12 episode, gk pa pa ya guys sy nulis ini dulu....

Foto SBS

Hiruk pikuk suasana di bandara. Seseorang bersepatu pantofel, tampak berjalan di bandara. Semua orang menatap ke arahnya. Dia adalah Kang Tae Mu, yang berjalan seperti tokoh webtoon. Sorot mata Tae Mu terlihat tajam.

Seorang wanita juga berjalan di bandara. Telinganya memakai earphone. Dia sedang bicara dengan seseorang. Tangannya memegang kopi.  Wanita itu bilang dia akan tiba dalam satu jam. Tapi tiba-tiba saja, dia ditabrak oleh Tae Mu. Kopinya jatuh. Wanita itu mau marah tapi setelah melihat wajah tampan Tae Mu, dia gak jadi marah dan meminta maaf pada Tae Mu. Dia bilang dia lah yang tak melihat jalan karena sedang menelpon. Tapi Tae Mu mengabaikannya.

Tae Mu : Ini tak masuk akal.

Tae Mu pergi. Wanita itu kesal, apa! Apa yang kau kata…

Foto SBS
Foto SBS

Cha Sung Hun datang dan menjelaskan bahwa perkataan Tae Mu tadi bukan untuk wanita itu. Dia minta si wanita tidak salah paham. Melihat Sung Hun yang tampan, wanita itu kembali terdiam. Sung Hun lalu pergi.

Foto SBS
Foto SBS

Sung Hun menghampiri Tae Mu.

Sung Hun : Sebaiknya jaga bicara anda, Pak. Dia salah pa....

Tae Mu gak peduli dan malah membahas iklan di layar tv bandara. Menurutnya, iklan itu tak masuk akal. Produk yang dipromosikan juga tak jelas dan hanya ada nama seleb yang tak terkenal. Dia lalu menyuruh Sung Hun mencari tahu siapa penanggung jawab iklan tersebut.

Foto SBS

Iklan yang dilihat Tae Mu bandara, ada di layar tv besar di restorannya Shin Ha Ri.

Ha Ri sedang membuat ikan makarel. Sepertinya dia tengah mencoba membuat menu baru. Dia menambahkan ekstrak apel ke dalam ikannya. Kamera menyorot jas putih Ha Ri. Ada tulisan 'Perusahaan Go Food'.

Foto SBS
Foto SBS

Ponsel Ha Ri berbunyi. Ha Ri bergegas menjawab teleponnya. Di atas meja, ada tanda pengenalnya.

Ha Ri : Ya, Bu Yeo. Sudah sampai? Baik, aku akan ke sana. Ya.

Ha Ri bergegas pergi.

Foto SBS

Karena habis berkutat sama ikan, orang2 yang berpapasan sama Ha Ri, menutup hidung mereka. Ha Ri menemui Bu Yeo dan ketiga temannya.

Ha Ri menyapa Bu Yeo, Daepyonim...

Bu Yeo : Bau apa ini?

Kim Hye Ji bertanya, kenapa Ha Ri baru datang?

Kevin : Kau bau ikan.

Ha Ri : Apa bau sekali? Aku tak menciumnya.

Kevin : Bagaimana bisa? Kemari.

Kevin menyemprotkan parfum ke tubuh Ha Ri. Bu Yeo sampai gak mau deket2 Ha Ri yang bau ikan.

Terdengar pengumuman, bahwa acara pelantikan akan segera dimulai dan meminta hadirin untuk duduk di tempat.

Di depan gedung, ada banner bertuliskan, "Pelantikan Presdir Kang Tae Mu".

Foto SBS
Foto SBS

Bu Yeo gak mau duduk deket Ha Ri yang bau ikan.

Mereka lalu membicarakan Tae Mu.

Kevin : Omong-omong, sepertinya Presdir Kang memang gila kerja seperti kata gosip. Dia langsung bekerja di hari dia kembali ke Korea.

Hye Ji : Aku dengar dia tampan sekali.

Ha Ri : Entahlah. Aku tak pernah melihatnya karena dia tidak ada saat aku bergabung. Namun, lihat wajah ketua pimpinan. Memang akan setampan apa cucunya?

Kamera menyorot Presdir Kang.

Ha Ri : Pasti gosipnya salah.

Bu Yeo membela Tae Mu, dia tampan sekali. Dia seperti selebritas.

Ha Ri : Ayolah. Apel jatuh tak jauh dari pohonnya.

Foto SBS

Nama Tae Mu dipanggil, tapi yang naik malah Sung Hun. Hye Ji yang gak tahu itu bukan Tae Mu, memuji ketampanan Sung Hun. Dia bilang presdir mereka yang baru tampan sekali.

Presdir Kang marah, kenapa dia....

Foto SBS
Foto SBS

Sung Hun : Aku Cha Sung Hun, Kepala Sekretaris, hadir untuk mewakili Presdir Kang.

Ha Ri : Kepala sekretarisnya?

Sung Hun : Aku akan menyampaikan kata sambutannya.

Sung Hun membacakan kata sambutan dari Tae Mu yang sudah dia tulis di kertas.

Sung Hun : "Terima kasih kepada semua orang yang mengatur upacara hari ini, meski sudah jelas kukatakan tak menginginkannya. Karena itu, kuharap kita akan bertemu untuk hal bisnis, bukan untuk acara tak berguna dan seremonial. Aku akan menyapa kalian sebentar lagi."

Foto SBS
Foto SBS

Presdir Kang marah, astaga, dasar semua berandal ini! Sialan!

Presdir Kang pergi begitu saja.

Ha Ri tertawa, presdir baru itu punya karakter menarik.

Foto SBS
Foto SBS

Pak Park sedang main golf dengan beberapa orang. Dia kesal karena bolanya gak masuk-masuk.

Temannya yang wanita bilang Pak Park hanya stress karena kedatangan cucu Presdir Kang.

Temannya yang berkacamata berkata, mereka masih percaya pada Pak Park.

Teman yang satu lagi bilang, semuanya berpikir Pak Park akan menjadi presdir baru. Tapi Tae Mu merampasnya.

Teman yang berkacamata lalu memberikan Pak Park sesuatu.

Pak Park membuka kotak yang diberikan temannya. Isinya emas.

Foto SBS

Tae Mu datang dan menunjukkan pukulannya. Dan bolanya masuk! Pak Park dan teman2nya memuji pukulan Tae Mu tanpa tahu siapa yang memukul. Tae Mu lantas menghampiri mereka.

Tae Mu : Lama tak jumpa, Pak Park.

Pak Park : Lihat siapa ini? Tae Mu! Maksudku, Presdir Kang. Kenapa di sini? Bagaimana pelantikannya?

Pak Park langsung nyembunyiin emas2 itu.

Tae Mu : Kudengar kau sudah bekerja keras. Kau menerima sogokan dari teman, kenalan, bahkan gundikmu untuk menjual kontrak agar menjadi rekan kami.

Pak Park : Tunggu sebentar. Sepertinya kau mendengar rumor tidak benar.

Tae Mu : Kau bahkan menyewa artis tingkat D untuk iklan perusahaan hanya karena dia keponakanmu. Aku melihatnya di bandara.

Pak Park : Tidak, itu…

Foto SBS


Tae Mu : Tampaknya kau mengeksploitasi perusahaan kami karena ketua pimpinan menutup mata atas perbuatanmu.

Pak Park : Presdir Kang, dengar. Bukan begitu.

Tae Mu : Aku terlalu mengabaikan perusahaan karena berada di luar negeri selama ini. Aku akan lebih perhatian lagi mulai sekarang. Sampai jumpa besok, Pak Park.

Tae Mu beranjak pergi. Pak Park mau mengejar Tae Mu tapi dia kesandung penyiram rumput. Teman2nya bergegas membantunya. Air seketika menyala.

Foto SBS
Foto SBS

Hari ini hari ulang tahun Ha Ri. Bu Yeo bilang, karena hari itu hari ultah Ha Ri, jadi dia sudah membuat reservasi di Kedai Bibi, resto favorit Ha Ri, untuk makan malam mereka.

Yang lain senang.

Kevin : Baiklah. Sudah lama kita tak makan bersama.

Ha Ri : Kalian tak perlu melakukan itu untuk ulang tahunku.

Kevin : Apa yang kau bicarakan? Tim harus kompak. Kau mentraktir, 'kan?

Ha Ri mengangguk.

Tapi mendadak Ha Ri di SMS seseorang.

"Selamat ulang tahun. Bisa mampir? Ada yang mau kuberikan."

Foto SBS

Ha Ri pun langsung bilang ke Bu Seo kalau dia tak bisa ikut makan malam. Bu Seo tanya alasannya Ha Ri gak bisa ikut. Ha Ri bingung menjelaskannya. Bu Seo tanya apa karena seorang pria.

Ha Ri : Bagaimana kau tahu?

Bu Seo : Aku tahu karena matamu yang redup tiba-tiba bersinar. Pergilah.

Foto SBS
Foto SBS

Bu Seo lalu memberitahu Hye Ji dan Kevin kalau mereka akan merayakan ulang tahun Ha Ri tanpa Ha Ri.

Hye Ji dan Kevin mengeluh.

Hye Ji : Pelantikan tanpa presdir, dan pesta ulang tahun tanpa yang berulang tahun? Ada apa ini?

Kevin : Benar juga. Ini seperti merayakan Thanksgiving tanpa kalkun.

Foto SBS

Ha Ri : Maaf. Aku janji akan mentraktir makan malam lain kali!

Ha Ri beranjak pergi.

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri di dalam kereta. Dia sudah tak sabar ingin bertemu pria itu. Ha Ri lantas menelpon Jin Young Seo, sohibnya.

Young Seo : Ha Ri, Ha Ri. Aku sibuk sekali, jadi, tak bisa menemuimu di hari ulang tahunmu. Jadi, apa rencana kesayanganku?

Ha Ri memberitahu Young Seo bahwa Min Woo ingin bertemu dengannya jadi dia sedang dalam perjalanan.

Young Seo : Sebentar. Min Woo? Kenapa dia memanggilmu di hari ulang tahunmu? Setelah membuatmu bekerja keras untuk menu barunya?

Ha Ri : Hal itu tak sulit. Aku menikmatinya dan banyak belajar.

Young Seo : Astaga, kau sungguh tergila-gila kepada Min Woo. Namun, dia bukan tipe yang mengingat ulang tahun. Kenapa dia…

Young Seo teringat sesuatu.

Young Seo : Astaga, tidak mungkin!

Ha Ri : Tidak mungkin apa?

Young Seo : Apa kalung saat itu adalah hadiah ulang tahunmu?

Flashback...
Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri makan dengan lahap. Dia makan di sebuah restoran. Young Seo muncul sambil memegang sebuah kotak. Dia bertanya kenapa ada kalung di sana. Ha Ri bilang mungkin itu milik tamu yang ketinggalan. Sepertinya mereka makan di resto nya Min Woo.

Foto SBS

Young Seo membawa kalung itu ke Ha Ri. Dia membukanya.

Young seo : Bahkan ada sertifikat keaslian! Lihat, ini batu delima!

Ha Ri : Itu batu kelahiranku.

Young Seo : Apa pacarnya lahir di bulan Januari? Kau ingat model asing itu?

Ha Ri : Dia pulang ke negaranya setelah Min Woo menolaknya.

Young Seo : Kalau begitu, apa reporter yang menulis artikel tentang restorannya?

Ha Ri : Dia menggoda Min Woo, tetapi berhenti karena hanya dianggap teman.

Young Seo : Pembuat konten YouTube!

Ha Ri  : Dia menyatakan cinta di siaran langsung…

Young Seo : Lalu ditolak Min Woo secara langsung. Benar. Mungkin itu hadiah ulang tahunmu.

Ha Ri : Benarkah? Coba lihat.

Foto SBS


Dan Young Seo langsung menutup kotaknya.

Young Seo : Tidak, ini terlalu mahal untuk seorang teman.

Ha Ri lalu melihat Min Woo yang sibuk melayani pengunjung.

Flashback end...

Foto SBS
Foto SBS

Young Seo yakin kalung itu untuk Ha Ri.

Ha Ri : Katamu itu terlalu mahal untuk seorang teman.

Young Seo : Bagaimana jika dia ingin berpindah dari stasiun persahabatan ke kereta pacar?

Tiba-tiba, terdengar pengumuman, bagi yang akan berpindah ke kereta 6 silahkan turun di stasiun berikutnya.

Foto SBS

Tae Mu baru saja tiba di kantornya. Sung Hun sudah menunggunya di depan pintu. Tae Mu turun dari mobilnya dan langsung masuk bersama Sung Hun. Mereka beranjak ke lift. Tae Mu tanya tentang pelantikan.

Sung Hun : Ya, berakhir dengan baik.

Tae Mu : Bagaimana dengan ketua pimpinan?

Foto SBS

Lift terbuka. Tae Mu kaget kakenya tau2 udah nongol di lift.

Ketua Kang : Dasar berandal gila.

Foto SBS

Ketiganya berjalan di koridor. Di sepanjang koridor, Tae Mu harus mendengar omelan sang kakek.

Ketua Kang : Kakek suruh kau datang ke pelantikan. Kau tidak datang. Kakek minta kau menemui kakek di rumah, tetapi malah di kantor. Kau bertekad membangkang, 'kan?

Tae Mu : Tentu saja tidak. Aku hanya terlalu sibuk.

Ketua Kang : Kau baru saja kembali hari ini! Apa kau tak bisa istirahat sehari saja?

Tae Mu : Tidak bisa. Banyak yang harus kubereskan.

Ketua Kang : Apa lagi sekarang?

Ponsel Ketua Kang berbunyi.

Ketua Kang : Kenapa Park terus menelepon?

Ketua Kang menolak panggilan Pak Park. Lalu dia bertanya, apa yang harus Tae Mu bereskan.

Ketua Kang : Perusahaan ini bergerak dengan lancar. Kau cari kesalahan saja. Kau pikir hanya kau yang pintar di dunia ini.

Tae Mu : Apa kakek baru sadar sekarang? Kakek tahu aku tak pernah gagal dalam proyek, bukan? Bahkan proyek kimciku sukses di luar negeri.

Ketua Kang : Ya, kakek sadar. Karena itulah kutugaskan kau menangani proyek yang sangat besar.

Tae Mu : Proyek macam apa?

Foto SBS

Tae Mu penasaran proyek seperti apa yang dimaksud kakeknya.

Sang kakek bilang, pernikahan.

Sung Hun malah nanya, apa Ketua Kang akan menikah.

Ketua Kang sewot, bukan aku!

Mereka bertiga masuk ke ruangan Tae Mu.

Tae Mu tidak mau menikah. Dia bilang dia terlalu muda untuk itu.

Ketua Kang : Namun, kakek tidak. Apa melihat cucu kakek beristri itu permintaan berlebihan?

Foto SBS

Tae Mu melepas jasnya dan bilang itu berlebihan dan dia tak punya pacar, juga tak berniat segera menikah. Banyak juga yang harus dia kerjakan.

Ketua Kang : Karena itu, kakek sudah mengatur banyak kencan buta untukmu.

Tae Mu kaget, apa?

Ketua Kang : Kakek sudah membuat daftar 20 wanita elite dan lajang di dunia bisnis ini untuk kau temui. Kau hanya perlu menemui mereka.

Sung Hun : Bapak membuat daftar itu? Pasti tidak mudah.

Ketua Kang : Memang tidak mudah. Jika orang lain yang membuatnya, seluruh sektor keuangan akan ramai dengan gosip. Jadi…

Tae Mu : Kakek sudah membuang waktu. Aku tak akan pernah pergi ke kencan buta yang Kakek atur.

Ketua Kang : Dasar anak berandal. Apa yang harus aku lakukan denganmu?

Foto SBS

Ponsel Ketua Kang berbunyi lagi. Ketua Kang gemes, apa lagi ini?

Dia melihat ponselnya. Ternyata bunyi alarm pengingat kalau sudah waktunya menonton drama.

Ketua Kang : Rupanya sudah waktunya, ya?

Foto SBS

Ketua Kang langsung menyalakan TV di ruangan Tae Mu.

Sung Hun dan Tae Mu melihat ke layar TV. Mereka penasaran kakek mau menonton apa.

Ternyata Ketua Kang menonton drama berjudul, 'Be Strong, Geum Hee'. Pemain drama itu adalah No Eul, Joo Hee Jae dan Kim Jung Hwa.

Ketua Kang : Ayo kita menonton.

Tae Mu : Jika akek mau menonton TV, pulang saja.

Ketua Kang : Apa kau pikir kakek akan menurutimu padahal kau tak menuruti kakek? Aku akan menonton di sini.

Foto SBS

Ha Ri sampai di depan resto nya Min Woo. Dia ingat apa yang dikatakan Young Seo padanya, kalau Min Woo sudah lama putus dari Yoo Ra.

Young Seo : Mungkin dia akhirnya menyadari kau menyukainya dan siap menerimanya.

Ha Ri gak percaya.

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri pun masuk. Dia heran restonya gelap banget. Lalu Min Woo muncul di depannya membawa kue tart. Ha Ri jadi yakin kalau Min Woo memang menyukainya. Di belakang Ha Ri, mendadak muncul bayangan Young Seo. Young Seo mengumumkan kalau perhatian Min Woo akan berpindah dari dari stasiun persahabatan ke kereta pacar. Young Seo lalu menyuruh Ha Ri berlari dan memeluk Min Woo.

Foto SBS
Foto SBS

Ha Ri pun berlari ke arah Min Woo. Sontak Min Woo kaget. Ha Ri sambil berlari memanggil nama Min Woo. Tapi pas udah deket, Ha Ri melihat tulisan di kue tart yang dibawa Min Woo. Ternyata itu kue untuk pelanggan yang merayakan hari jadi yang ke-100. Ha Ri berusaha mengerem, tapi dia gak bisa berhenti. Ha Ri pun menabrak Min Woo dan merusak kue pelanggan. Pelanggan Min Woo jadi marah.

Foto SBS
Foto SBS

Di dapur, Ha Ri minta maaf pada Min Woo. Min Woo bilang tidak apa. Karena melihat Min Woo lagi sibuk, Ha Ri memutuskan pergi tapi Min Woo memberi dia sesuatu sambil mengucapkan selamat ulang tahun.

Foto SBS

Sekarang, Ha Ri duduk di halte dan melihat hadiah dari Min Woo. Ternyata itu adalah tiket konser penyanyi kesukaan Ha Ri. Ha Ri juga ingat pas Min Woo menyuruh Ha Ri ke konser itu dengan pria, bukan Young Seo.

Ha Ri kecewa, kau tak tahu apa yang benar-benar aku suka.

Foto SBS

Tae Mu lagi makan. Ketua Kang masih aja membahas kencan buta. Ketua Kang bilang, Tae Mu memakan makanan instan sebagai makanan pertama begitu kembali ke Korea padahal Tae Mu bisa masak makanan Korea hingga Barat.

Ketua Kang : Bukankah menyenangkan bisa duduk di meja makan bersama istrimu dan menikmati masakan rumah yang enak?

Tae Mu : Menikah hanya untuk itu? Tidak.

Ketua Kang : Kakek dengar wanita di AS cantik. Apa kau tak pernah berkencan? Kakek ini berpikiran terbuka, tahu?

Tae Mu : Aku tak punya waktu untuk itu. Aku sudah sibuk bekerja.

Ketua Kang : Makanya kakek atur kencan butamu. Jadi…

Tae Mu : Aku sudah katakan tak tertarik, 'kan?

Foto SBS
Foto SBS

Ketua Kang jadi curiga Tae Mu dan Sung Hun punya hubungan.

Tentu aja Tae Mu dan Sung Hun kaget mereka dibilang pacaran.

Ketua Kang : Kalian berdua sama-sama menggunakan pekerjaan sebagai dalih.

Sung Hun : Entah kalau dia, tetapi aku bukan gay. Sekalipun menyukai pria, Presdir Kang bukan tipeku.

Ketua Kang : Benarkah? Bukan tipemu?

Tae Mu sewot, hei, apa maksudmu? Apa yang salah denganku?

Ketua Kang : Cukup. Jika memang tak begitu, baiklah. Jadi, kenapa kau sangat menentang kencan buta ini?

Foto SBS

Alarm Ketua Kang bunyi lagi. Sudah waktunya minum obat darting.

Tae Mu pikir itu alarm buat nonton drama jadi dia tanya kali ini drama apalagi yang mau ditonton kakeknya.

Ketua Kang : Ini untuk obat darah tinggi! Tekanan darah kakek tinggi akhir-akhir ini karena kau. Kakek minum obat setiap hari!

Tae Mu : Bagaimana bisa itu salahku? Itu keturunan keluarga. Kalau tekanan darahku tinggi, itu salah kakek.

Ketua Kang : Dasar berandal…

Ketua Kang memegangi kepalanya. Dia pura2 sakit, dartingnya kumat.

Foto SBS

Sekarang, kita ke restoran ayahnya Ha Ri yang lagi ramai. Bahkan ada yang menyanyi sambil main gitar.

Tapi Ha Ri nya lagi bete. Pria yang bernyanyi tadi minta tambahan makanan satu porsi lagi pada Pak Shin.

Ha Ri yang ikut membantu, mengeluarkan ayam dari oven. Sementara ibunya lagi mengaduk ayam dengan adonan.

Ha Ri berteriak, eomma!

Bu Han kaget, astaga, apa? Mengagetkan saja!

Ha Ri : Aku bilang ibu harus membaluri ayam dengan benar agar renyah. Terus aduk meski merepotkan!

Bu Han membela diri, dia bilang dia mengaduknya.

Ha Ri tetap saja sewot, jika kita tak melakukannya dengan benar, tutup saja restoran ini.

Foto SBS

Pria yang bernyanyi berkata, sepertinya karena itulah ayam yang dimasak Ha Ri terasa lebih lezat.

Pak Shin membenarkan, tentu saja! Dia bekerja di perusahaan besar. Dia berbeda.

Bu Han heran, kenapa Ha Ri sensitif sekali hari ini?

Pak Shin : Maklumi saja. Memangnya menyenangkan bekerja di hari ulang tahun?

Bu Han gak terima, lantas? Aku yang melahirkannya setelah 20 jam persalinan!

Foto SBS
Foto SBS

Ketua Kang di rumah sakit. Dokter bilang, tekanan darah kakek tinggi seperti biasa, tapi tak ada yang serius.

Kakek protes, apa maksudnya, "Tak serius"? Terakhir kali, katamu paru-paru, ginjal, dan usus halusku bermasalah.

Si dokter bingung, aku bilang begitu. Kakek mencubit pinggang si dokter, dokter!

Dokter mengerti. Dia bilang dia baru ingat sekarang kalau dia mengatakan itu.

Dokter : Mengingat umurnya, kondisinya bisa berubah drastis dari hari ke hari.

Ketua Kang : Kau juga bilang aku harus menghindari stres, 'kan?

Dokter : Ya, Pak. Orang di sekitarnya harus jaga sikap.

Ketua Kang : Apa kau dengar?

Tae Mu gak percaya, sepertinya Kakek sehat, jadi, berhenti berakting dan bangunlah.

Ketua Kang : Kau! Apa kau sungguh ingin kakek mati gara-gara kau? Kakek akan…

Tae Mu : Selagi kakek di sini, bagaimana kalau jalani pemeriksaan menyeluruh? Aku pamit.

Tae Mu keluar. Tapi sampai diluar, dia terlihat mengkhawatirkan kakeknya.

Foto SBS

Restoran Ha Ri sudah tutup. Ayah dan ibu Ha Ri lagi beres-beres restoran. Ha Ri melihat catatan keuangan restoran hari itu. Dia mengeluh.

Ha Ri  : Apa gunanya menerima grup besar? Memberi mereka diskon dan mereka mengambil camilan gratis.

Bu Han heran dan bertanya pada suaminya, kenapa Ha Ri terus menggerutu seharian?

Bu Han lalu bertanya pada Ha Ri, apa Ha Ri gak punya pacar yang bisa ngasih Ha Ri kejutan ulang tahun.

Foto SBS
Foto SBS

Kemudian terdengar suara keributan diluar. Pak Shin, Bu Han dan Ha Ri keluar. Ternyata Ha Min lagi bertengkar sama orang yang membuang duri ikan di depan restoran ayamnya.

Pria yang menaruh duri ikan mengklaim, dia hanya menaruhnya sebentar karena pelanggan yang memarkir di depan toko.

Ha Min : Aku tahu kau menaruhnya di sana setiap ada kesempatan.

Pria itu tanya apa Ha Min melihatnya langsung.

Bu Han : Sudah jelas! Kami selalu menemukan duri ikan! Kami tak menjual ikan! Kami menjual ayam.

Pria itu mengklaim dia juga tak menjual ikan.

Bu Han, Ha Ri dan Ha Min kompak menunjuk nama restoran pria itu.

Bu Han : Tertulis di sana. "Ikan, ikan kering, makerel, dan lain-lain."

Pak Shin membujuk istrinya. Dia bilang tak perlu bertengkar sama tetangga.

Ha Min memberikan tong sampah yang berisi duri ikan pada pria itu. Pria itu protes tong sampahnya mengenai baju mahalnya dan mengembalikan lagi tong sampah duri ikannya pada Ha Min.

Ha Ri yang lagi kesal, mengambil kotak duri ikan itu dari Ha Min dan memberikannya pada pria itu dengan cara yang agak kasar, sampai pria itu terdorong dan jatuh.

Ha Ri : Kau yang memulainya lebih dahulu!

Foto SBS

Sampai di rumah, Bu Han menceramahi Ha Ri karena mendorong pria duri ikan tetangga tadi. Akibat Ha Ri mendorong pria itu, pria itu jatuh dan mengenai papan tokonya.

Bu Han : Serasa tak cukup Ha Min memulai pertengkaran, kenapa kau melakukan itu?

Ha Ri : Sifatku yang seperti itu keturunan dari ibu.

Bu Han : Keluarga Shin memang pemarah.

Ha Min : Kenapa ibu menyalahkan keluarga Shin?

Bu Han : Apa? Sejak kapan kalian akur? Kalian harus menyahutiku seperti itu, ya?

Bu Han memukuli mereka dengan bantal.

Ha Ri terus menyahut, itu karena aku mirip dengan Ibu! Hari ini hari ulang tahunku! Kenapa ibu memukuliku?

Ha Ri ngambek dan masuk ke kamarnya.

Bu Han : Kau tak bisa menggunakan itu sebagai alasan! Aku sudah membuatkan sup rumput laut pagi ini! Cukup, 'kan?

Pak Shin : Kau lupa memasakkan sup rumput laut kali ini.

Dan Bu Han langsung terdiam malu.

Foto SBS

Di kamar, Ha Ri melihat lagi hadiah tiket konser dari Min Woo.

Ha Ri jadi makin bad mood.

Akhirnya, Ha Ri mutusin buat tidur saja.

Bersambung ke part 2