• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Happiness Ep 12 Part 3

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness
Sebelumnya : Happiness Episode 12 Part 2
Selanjutnya : Happiness Episode 12 Part 4

-- HAPPINESS EPISODE 12 PART 3 --

Ju Hyung di apartemennya, tengah memeriksa matanya. Dia ingin tahu apa dia terinfeksi atau tidak.

Lalu dia memeriksa kepalanya yang dipukul Sang Hee pakai tongkat golf.

Ju Hyung sambil mendengarkan berita di TV tentang penyakit orgil.

"Diagnosis cepat CDCH dan keputusan untuk menerapkan penguncian lokal telah mengurangi tingkat infeksi baru. Tampaknya penyakit orang gila akan segera bisa dicegah. Sumber mengatakan bahwa vaksin yang saat ini sedang diuji klinis telah menunjukkan hasil yang berarti dalam mencegah penyebaran. Jika hasilnya positif, mereka akan meminta izin pemerintah untuk segera menyebarkannya.  Mereka yang terinfeksi akan dikarantina hingga obatnya dikembangkan."

Ju Hyung mematikan TV.


Di kamarnya, tampak Se Kyu dan Moon Hee.

Moon Hee membujuk Se Kyu makan.

Tiba-tiba, terdengar gedoran di pintu.


Ju Hyung membuka pintu. Ternyata, Yi Hyun bersama Hyun Kyung dan Soo Min.

Ju Hyung : Lihat siapa yang datang. Sang detektif pemberani. Kau terluka di ruang listrik?

Yi Hyun : Apa ada yang terluka?

Ju Hyung : Pasangan pembersih di lantai 2. Andrew menusuk suaminya, jadi, aku menjaganya, sebagai pria baik.

Yi Hyun : Andrew dan Perwakilan Gedung tidak ada. Kau tahu di mana mereka?

Ju Hyung : Mereka pasti keluar. Di mana istrimu?

Yi Hyun : Andrew berbahaya. Jangan biarkan dia masuk. Rencanaku adalah memastikan kalian bertiga diganjar secara hukum, jika bisa.

Ju Hyung : Kau tahu, tetanggaku. Pria di Unit 602. Woo Sang Hee jatuh cinta kepada pengacara itu. Lihat ini. Dia melakukan ini kepadaku. Bukankah seharusnya mereka ditahan dahulu?

Ju Hyung nunjukin kepalanya yang luka ditabok Sang Hee pakai tongkat golf.

Hyun Kyung menyalak, kami baru saja dari Unit 602. Pengacara bilang kau menggigitnya. Dia menunjukkan lengannya.


Ju Hyung : Dia benar. Aku mengidap penyakit itu. Namun bukan hanya aku yang mengidap penyakit itu. Jadi, aku yakin tidak akan dihukum hanya karena menggigit seseorang.

Yi Hyun : Pak Oh. Kau tidak mengidap penyakit itu. Aku tahu karena aku terinfeksi. Aku hampir tidak bisa menahan keinginan untuk menggigit dan mengunyahmu.

Ju Hyung : Aku juga meminum pilnya. Aku meminum pilnya!

Yi Hyun : Minum pilnya tidak berarti kau akan terinfeksi. Beberapa menunjukkan gejala kemudian, beberapa tidak pernah terinfeksi.


Yi Hyun masuk. Moon Hee keluar. Yi Hyun nanya dimana Se Kyu.

Moon Hee : Kondisinya memburuk. Bisakah kau melakukan sesuatu?

Ju Hyung : Ada pisau yang menancap padanya. Tentu saja, kondisinya akan memburuk.

Se Kyu bilang pada Moon Hee kalau dia tidak apa-apa dan menyuruh Moon Hee mengusir Yi Hyun.

Nafas Yi Hyun mulai memburu melihat darah Se Kyu.

Yi Hyun yang sudah tak tahan lagi, akhirnya mengalihkan pandangannya ke Ju Hyung.

Moon Hee menutup pintu kamar.


Ju Hyung marah, hei, ini rumahku. Berapa lama lagi dia bisa bertahan? Jika pisau dicabut, dia langsung mati. Jika kita membiarkannya... Mungkin beberapa hari.

Yi Hyun : Aku akan cari cara mengeluarkannya. Tolong jaga dia.

Ju Hyung : Aku memberi pereda nyeri bahkan kamarku. Apa lagi yang bisa kulakukan!


Kesal, Yi Hyun mengayunkan tongkat bisbol nya ke Ju Hyung.

Ju Hyung terkejut dan langsung menghindar.

Yi Hyun : Pasangan itu. Apa kau tahan mereka di sini andai kau haus?

Ju Hyung : Omong kosong! Kau menganggapku apa?

Yi Hyun : Kau meminum itu? Kau pikir kau terinfeksi?

Ju Hyung : Ya, aku akan memakan mereka nanti. Lalu kenapa? Aku minum pilnya karena kupikir aku akan mati!

Yi Hyun : Jaga saja dia baik-baik. Jika kau membuat masalah lagi. aku akan mengurungmu di basemen.

Ju Hyung : Memangnya kau siapa bisa mengurungku? Kau ini apa? Hakim? Hei!

Yi Hyun pergi. Ju Hyung mengejar Yi Hyun.


Setelah mereka pergi, Moon Hee diam-diam mengambil pil Next dan memberikannya ke Se Kyu.

Moon Hee : Yeobo, minum ini. Jika kau meminum ini, lukamu akan segera sembuh.

Se Kyu menelan pil itu.

Moon Hee : Kau mencintaiku, bukan? Kau tidak akan menggigitku meski terinfeksi?

Se Kyu diam saja.


Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min pergi ke apartemen Hak Je.

Hak Je membuka pintu. Yi Hyun tanya, apa Hak Je baik-baik saja.

Hak Je melilitkan handuk ke lehernya.

Hak Je bilang, tentu saja dia tak baik-baik saja. Kau juga tidak tampak baik.

Yi Hyun : Bagaimana istrimu?

Hak Je : Kami baik-baik saja, jadi, tolong jaga putra kami.

Yi Hyun kaget, dia masih belum kembali?

Hak Je : Apa? Apa maksudmu? Dia tidak ada di lantai dua?

Yi Hyun : Dia bilang ingin keluar, tapi...

Hak Je : Jika kau melihatnya, tolong suruh dia pulang. Kami tidak apa-apa. Rumah adalah tempat yang kau datangi saat keadaan sulit.

Yi Hyun : Baiklah. Jika Andrew... Jika kau melihat pemuda yang belum pernah kau lihat, jangan buka pintunya. Dia sangat berbahaya.

Hak Je : Baiklah. Kenapa dia datang jauh-jauh kemari? Kami hanya pasangan tua.


Hyun Kyung : Kau punya cukup makanan? Mau kami bawakan?

Hak Je : Itu...

Hak Je mengangguk.

Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min pergi.


Soo Min memarahi Hyun Kyung karena menawarkan makanan pada Hak Je.

Hyun Kyung : Aku akan memberi mereka beberapa milikku. Kenapa kau jahat sekali?

Tiba-tiba saja, Yi Hyun melihat lift menyala dan turun ke lantai 3 tempat mereka berdiri.

Yi Hyun bersiap dengan tongkat bisbol nya.

Tak lama, pintu lift terbuka dan Yeon Ok keluar dari lift. Yeon Ok menatap Yi Hyun penuh kebencian.

Yeon Ok yang membenci Yi Hyun, mencoba menghasut Hyun Kyung dan Soo Min. Dia memberitahu mereka kalau Yi Hyun terinfeksi.

Yeon Ok : Aku melihatnya menggigit Andrew. Kalian harus menjauhinya.

Soo Min nya malah ngaku dia terinfeksi juga.

Yi Hyun : Jangan bertengkar. Kemungkinan besar Andrew masih di dalam gedung.

Yeon Ok : Andrew sudah mati!


Yeon Ok ingat saat dia membunuh Andrew. Dia memukul kepala Andrew dengan tongkat bisbol berkali-kali.

Setelah Andrew tak sadar, entah sudah meninggal atau belum, dia langsung pergi.

Flashback end...


Yeon Ok : Aku akan keluar dan bertemu dengan pria yang bertanggung jawab, tapi ada orang terinfeksi di depan gedung kita. Setidaknya kita menangkap pembunuhnya, jadi, kita bisa menunggu dengan tenang.

Yi Hyun : Bagaimana dengan jasad Andrew? Kau memindahkannya?

Yeon Ok : Itu ada di atap. Kau menggigit dan membunuhnya!

Yi Hyun : Tidak ada orang di atap.

Yeon Ok : Kau mencoba menipuku. Apa aku tampak bodoh bagimu? Tidak! Aku normal. Aku tidak seperti orang terinfeksi!


Yeon Ok masuk lagi ke dalam lift.

Yi Hyun : Berbahaya jika kau pergi sendirian.

Tapi Yeon Ok nya gak mau denger.

Soo Min : Bisakah kita membiarkannya seperti itu?

Yi Hyun : Anggota keluarganya meninggal. Dia butuh seseorang untuk dibenci.

Yi Hyun beranjak pergi.


Yeon Ok ke atap. Dia kaget Andrew tidak ada. Yeon Ok yang ketakutan, bergegas turun.

Lah si Yeon Ok malah menuding Yi Hyun yang menyembunyikan Andrew.

Yeon Ok : Aku juga akan membunuhnya jika dia mencoba sesuatu.


Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min pergi ke basement. Yi Hyun yakin, Dong Hyun dan Andrew pergi keluar.

Yi Hyun membuka pintu. Hyun Kyung mau ikut, tapi dilarang Yi Hyun. Yi Hyun bilang diluar bahaya. Hyun Kyung menurut.


Yi Hyun mendekati mobil Dong Hyun yang ada noda darah.

Yi Hyun mengetuk kaca mobil.

Dong Hyun yang sembunyi di mobil, teriak ketakutan mendengar suara ketukan di pintu.

Tahu itu Yi Hyun, Dong Hyun menurunkan kaca jendela dan menangis.

Yi Hyun : Kau baik-baik saja? Sudah berapa lama sejak kau digigit?

Dong Hyun tak jawab dan terus nangis.


Hyun Kyung dan Soo Min melihat Dong Hyun.

Hyun Kyung : Hei. Bukankah itu pria pengangguran di lantai 3? Dia tampak terluka.

Soo Min : Dia tidak terluka, dia digigit.


Yi Hyun membawa Dong Hyun masuk ke dalam.

Semula, Soo Min mau menutup pintu tapi ditahan Yi Hyun.

Soo Min : Bukankah dia terinfeksi?

Yi Hyun : Dia belum berubah. Dia mungkin bisa bertahan lebih lama jika dia tetap bersama keluarganya.

Yi Hyun dan Dong Hyun pergi.


Dong Hyun akhirnya pulang. Dia minta maaf pada ayahnya.

Hak Je menangis melihat kondisi Dong Hyun yang luka-luka. Dia bergegas mencopot handuk di lehernya dan membebat luka di lengan Dong Hyun dengan handuknya.

Hak Je : Astaga, yeobo. Dong Hyun kita pulang.

Hak Je membawa Dong Hyun masuk. *Mewek lihat scene ayah-anak ini.


Moon Hee melihat semua perhiasan Min Ji. Dia menginginkannya.

Se Kyu memanggil Moon Hee.


Moon Hee menoleh dan melihat Se Kyu sudah segeran.

Moon Hee : Kau baik-baik saja? Kau sudah sadar sekarang?

Se Kyu : Sakitnya berkurang. Siapa yang memberimu pil itu?

Se Kyu lalu tanya, haruskah mereka mencabut pisau yang menancap di bahunya.

Moon Hee mau mencabut pisau itu, tapi Se Kyu minta obat itu lagi.

Moon Hee memberikannya.

Setelah meminum pil itu, Se Kyu menyuruh Moon Hee mencabut pisau itu. Tapi kemudian, dia berkata lagi, kalau dia tidak bisa mati seperti itu.

Se Kyu : Ayo ambil apartemen ini.

Moon Hee : Bagaimana caranya?


Ju Hyung melihat botol obatnya. Dia menyadari obatnya berkurang.

Lalu Moon Hee keluar dan memberitahu Ju Hyung bahwa dia mencabut pisau itu.

Ju Hyung marah, bukankah sudah kularang? Apa dia banyak berdarah di lantai? Kenapa tidak ada yang mendengarkanku?


Ju Hyung masuk ke kamar dan mendapati Se Kyu berbaring di lantai ditutupi selimut.

Moon Hee menatap Ju Hyung.

Moon Hee : Dokter, kau tidak punya keluarga, kan?


Tiba-tiba, Se Kyu bangun dan menyerang Ju Hyung dengan pisau.

Sontak Ju Hyung teriak dan mendorong Moon Hee ke Se Kyu.

Moon Hee pun jatuh menimpa Se Kyu. Ju Kyung kabur.

Bersambung ke part 4...

Happiness Ep 12 Part 2

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness
Sebelumnya : Happiness Ep 12 Part 1
Selanjutnya : Happiness Ep 12 Part 3

-- HAPPINESS EPISODE 12 PART 2 --

Tae Seok dengan komandannya di ruangannya.

Tae Seok duduk dengan tangan diborgol.

Komandannya masih kesal, Yoon Sae Bom menyelinap keluar. Kau sadar mengundurkan diri saja tidak akan cukup, bukan?

Tae Seok : Lalu kenapa? Apa kau akan memberiku hukuman mati?

Komandannya berkata, dia pikir Tae Seok pria cerdas.

Lalu dia tanya kenapa Tae Seok melakukan itu.

"Jika kau mencuri satu obat untuk istrimu, aku bisa saja mengabaikannya."

"Kami sudah berusaha semampu kami mengurangi jumlah orang yang terinfeksi. Penguncian, karantina, dan pemusnahan. Tanganku sudah cukup ternoda dengan darah."

"Namun kau berhasil. Dan menyelamatkan banyak orang."

"Aku melihat orang hanya dalam hal efisiensi dan jumlah. Namun setelah melihat Yoon Sae Bom,  aku sadar ada cara lain."


Sae Bom akhirnya tiba di apartemen Seyang. Dia menunjukkan kartu identitas yang disiapkan Tae Seok. Berkat itu, petugas yang berjaga mengizinkannya masuk.

Lalu Sae Bom mencoba menghubungi Yi Hyun pakai protofon.

Sae Bom : Hyun-ah.

Yi Hyun tak menjawab.

Sae Bom : Saat kau ada di sisiku, aku tidak sadar betapa berharganya kau bagiku. Aku akan menjemputmu di mana pun kau berada.


Ji Soo menemui Tae Seok dan komandan. Komandan marah dan berniat memukul Ji Soo tapi gak jadi.

Mata Ji Soo tampak lebam.

"Katanya Yoon Sae Bom kabur dengan seragammu."

"Ya, benar. Dia memaksa..."

"Cukup! Menurutmu dia pergi ke mana?"

Ji Soo nya bohong, kurasa dia berusaha untuk kabur ke luar negeri dengan obatnya. Akan lebih baik membuat DPO terutama ke bandara dan pelabuhan.


Tapi Tae Seok nya berkata jujur.

Tae Seok : Dia akan pergi ke apartemen. Di sanalah suaminya berada. Seseorang di apartemen punya antibodi. Tolong beri aku wewenang penuh. Lalu aku akan membawakanmu obatnya.


Soo Min dan Hyun Kyung menuju pintu keluar. Soo Min memakai catcher mask dan sarung tangan.

Soo Min : Apa tidak apa-apa keluar?

Hyun Kyung : Benar. Bahkan berita melaporkan di luar baik-baik saja.

Soo Min : Semua orang di unit 501 pergi kecuali detektif itu. Namun jika kita keluar juga...

Hyun Kyung : Lebih baik kita pergi. Itu lebih membantu.


Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu keluar.

Hyun Kyung dan Soo Min berusaha melihat itu siapa.

Sae Bom melepas topinya.

Hyun Kyung : Dia istri dari unit 501!

Soo Min pun bergegas membukakan pintu.

Sae Bom masuk.


Hyun Kyung : Kau terluka? Mereka menyuruhmu kembali ke dalam?

Sae Bom : Tunggu, kalian berdua. Bagaimana Yi Hyun? Dia baik-baik saja?

Hyun Kyung : Soal itu...

Hyun Kyung terdiam.

Sae Bom mulai takut, apa dia masih hidup?


Kita lalu diperlihatkan flashback, satu hari sebelumnya, setelah Yi Hyun menggigit Andrew.

Ternyata Yeon Ok melihatnya.

Yeon Ok yang tadinya berniat membalas Yi Hyun, jadi diam ketakutan saat Yi Hyun berjalan ke arahnya.


Perlahan, Yi Hyun kembali menjadi normal. Dengan langkah gontai dan wajah syok, Yi Hyun turun ke bawah dan melewati Yeon Ok begitu saja.

Karena melihat Yi Hyun udah normal kembali, Yeon Ok bersiap memukul Yi Hyun dengan tongkat bisbol yang dibawanya. Tapi kemudian dia berubah pikiran dan lari mendekati Andrew yang terkapar.

Rupanya Yeon Ok berusaha mengambil pistol di tangan Andrew. Dia berniat menembak Yi Hyun.

Tapi saat tengah berusaha mengambil pistol, Andrew bangun dan memegang tangan Yeon Ok. Sontak Yeon Ok kaget.


Hyun Kyung di lift, ketakutan melihat darah di lantai lift.

Begitu pintu lift terbuka, dia bergegas keluar.

Bersamaan dengan itu, Yi Hyun keluar dari pintu darurat dan melangkah gontai menuju apartemennya.

Di belakang, Hyun Kyung yang baru keluar dari lift melihat Yi Hyun.


Setibanya di rumahnya, Yi Hyun langsung rebahan.

Lalu dia melihat foto dirinya bersama Sae Bom.

Yi Hyun tersenyum pahit, lalu memutuskan untuk tidur sebentar karena dia kelelahan.

Saat tidur, Yi Hyun merasa seperti mendengar suara Sae Bom.

Sae Bom : Hyun-ah, bangun. Kita harus bertemu lagi.


Yi Hyun pun terbangun. Dia fikir Sae Bom datang, tapi ternyata itu Hyun Kyung.

Hyun Kyung cemas, kau baik-baik saja? Darahmu banyak sekali.

Yi Hyun : Aku tidak apa-apa. Biarkan aku tidur sebentar.

Hyun Kyung pun meninggalkan Yi Hyun.


Sang Hee dan Hae Sung masih mencoba membuka akun Ju Hyung.

Tanpa mereka sadari, Ju Hyung sadar dan diam-diam meminum pil Next yang berserakan di lantai.


Bel berbunyi. Sang Hee yang kesal, langsung membuka pintu.

Hae Sung menyusul Sang Hee.

Ternyata Moon Hee.

Moon Hee : Bisakah kau membantu kami? Kami butuh dokter. Suamiku ditikam. Dia sadar, tapi kehilangan banyak darah. Tolong kami.

Sang Hee : Oh Ju Hyung tidak ada di sini sekarang.

Moon Hee : Kumohon.


Hae Sung melihat Se Kyu yang berlumur darah.

Se Kyu yang ditikam, masih kuat untuk berjalan walau tertatih.

Moon Hee : Kami minta maaf atas segalanya. Tolong bantu kami.

Sang Hee : Sudah kubilang. Dokter tidak ada di sini sekarang.

Sang Hee menyuruh Hae Sung mengatakan sesuatu.

Hae Sung : Dia benar. Hanya ada kami di sini.


Sang Hee dan Hae Sung menutup pintu.

Sang Hee masuk duluan, disusul kemudian dengan Hae Sung.

Tapi tiba-tiba, Hae Sung diserang oleh Ju Hyung. Dia digigit.

Setelah menyerang Hae Sung, Ju Hyung juga mau menyerang Sang Hee.


Sang Hee pun bergegas kabur ke apartemen Hae Sung. Hae Sung juga.

Ju Hyung mengejar mereka. Moon Hee terkejut melihat Ju Hyung berlumur darah.

Ju Hyung gagal mengejar Sang Hee dan Hae Sung.

Moon Hee takut-takut meminta bantuan Ju Hyung.

Moon Hee : Kau baik-baik saja?


Yi Hyun akhirnya bangun. Begitu bangun, yang pertama dilihatnya adalah foto Sae Bom.

Yi Hyun : Halo.

Yi Hyun mengatakan 'halo' sambil menatap foto Sae Bom. *Nahan nangis nulis bagian ini*


Sementara Hyun Kyung dan Soo Min berdebat.

Mereka masih di apartemen Yi Hyun, menjaga Yi Hyun.

Soo Min : Hei, kau juga melihatnya, bukan? Dia tertembak di lengan dan kaki, tapi pendarahannya sudah berhenti.

Hyun Kyung : Itu bagus. Apa masalahnya?

Soo Min : Bau darahnya. Itu membuatku jijik. Aku bahkan tidak menginginkannya. Dia terinfeksi.

Mendengar itu, Hyun Kyung emosi.

Hyun Kyung : Bagaimana dengan darahku? Kau mau darahku?

Soo Min : Bisa kau mendengarkan saat aku bicara? Jangan mengganti topik. Dia terinfeksi. Kau bahkan tidak bisa menyangkalnya.

Hyun Kyung : Kau ingin darah adikmu? Kakak macam apa kau?


Mereka lalu menatap ke arah Yi Hyun.

Hyun Kyung : Kau baik-baik saja?

Hyun Kyung lalu menyuruh Soo Min mengambil air.

Yi Hyun duduk, sedang apa kalian di sini?

Hyun Kyung : Kau berdarah sangat parah, jadi, aku tidak bisa mengurusmu sendiri.


Soo Min memberikan Yi Hyun air.

Yi Hyun menatap Soo Min. Hyun Kyung bilang, dia sengaja memberikan Soo Min catcher Mask untuk berjaga-jaga kalau Soo Min mengamuk.

Yi Hyun tanya, apa Soo Min tidak haus?

Soo Min : Belakangan ini agak lebih baik. Aku haus, tapi diabetes menurun di keluargaku.

Yi Hyun berdiri dan menanyakan Sae Bom.

Hyun Kyung : Dia tidak ada di gedung ini. Detektif lainnya dan anak itu juga menghilang.

Soo Min : Mereka pergi, bukan? Kulihat di berita, di luar baik-baik saja. Darurat militer dicabut kecuali area yang diisolasi. Mungkin pintunya terbuka sekarang. Kau tahu sesuatu tentang itu?

Yi Hyun : Aku tidak tahu apa yang terjadi di luar.


Yi Hyun beranjak ke pintu.

Hyun Kyung : Jangan bergerak.  Kau punya dua luka tembak.

Yi Hyun : Aku menggigit Andrew.

Sontak Hyun Kyung dan Soo Min kaget.

Yi Hyun : Pembunuh yang terinfeksi lebih berbahaya. Jika dia masih hidup, kita harus menangkapnya.


Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min ke atap.

Yi Hyun sudah mengganti bajunya.

Tapi Andrew sudah tak ada di sana. Mereka hanya melihat tongkat bisbol.


Yi Hyun mengambil tongkat bisbol.

Yi Hyun : Ayo cari dia sambil turun. Sebelum lebih banyak korban.

Soo Min dan Hyun Kyung nurut dan mengikuti Yi Hyun turun ke bawah.

Bersambung ke part 3.....