• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 63 Part 1

Sebelumnya....

Lanjut gaes,,, makin makin makin seru....


Na Yeon marah Hwi Kyung menciumnya.

Hwi Kyung : Aku sadar aku tidak sopan, tapi inilah perasaanku!

Na Yeon berdalih kalau dia tidak ingat dan tidak tahu apapun.

Hwi Kyung tanya, apa Na Yeon yakin tidak menolak semuanya?

Hwi Kyung : Tidak peduli ingatanmu atau aku, bukankah kau menolak dua2nya?

Na Yeon : Mungkin Baek Do Hee yang kau kenal jatuh cinta padamu tapi bagiku, pikiranku kosong. Jadi tolong jangan membuat kesalahan seperti ini lagi berdasarkan perasaan sepihakmu.


Na Yeon beranjak masuk dan berdiri di depan pagar.

Hwi Kyung : Kau sudah keterlaluan! Aku tidak bisa memberimu waktu lagi. Semakin sulit bagiku untuk meraihmu. Aku mencoba yang terbaik, tapi tetap tidak bisa! Aku akan berhenti menunggu dan datang kepadamu!

Hwi Kyung beranjak pergi.


Tae Joon yang melihat semua itu, menghela nafas. Lalu ia menyalakan mesin mobilnya, mau pergi tapi Na Yeon tiba2 datang.

Tae Joon heran Na Yeon tahu dia disana.

Na Yeon : Aku melihat mobilmu.

Tanpa mereka sadari, seseorang memotret mereka.


Tae Joon membawa Na Yeon ke kafe. Tae Joon tanya, apa Na Yeon akan menikah dengan Hwi Kyung.

Na Yeon : Kenapa bertanya?

Tae Joon : Jawab aku. Iya atau tidak.

Na Yeon : Tidak ada alasan bagiku untuk menjawabmu.

Tapi Na Yeon akhirnya menjawab pertanyaan Tae Joon. Ia bilang, ia masih belum tahu.

Tae Joon : Kalau begitu, biarkan aku yang memberi jawaban. Jangan menikah dengannya.

Na Yeon : Kenapa aku harus mendengarkanmu?

Tae Joon : Kumohon. Jika kau menikah dengannya, kau dan aku akan menjadi keluarga. Kita mungkin akan tinggal di rumah yang sama. Aku tidak berpikir, aku bisa menerimanya.

Na Yeon : Karena aku mirip mantan pacarmu yang sudah meninggal?


Tae Joon : Bukan hanya wajah kalian yang mirip. Na Yeon.... sangat berbeda darimu, tentu saja. Dia hangat dan penuh kasih sayang. Tapi beberapa kali, aku melihatnya dalam dirimu.

Na Yeon : Dan kau tidak menyukainya?

Tae Joon : Aku terus membuat kesalahan. Aku tidak mau terlibat denganmu lagi.

Na Yeon : Jadi apa saranmu?

Tae Joon : Setelah bisnis waralaba ini selesai, aku akan kembali ke kantor pusat dan kau harus kembali ke BSS. Itulah satu-satunya cara agar semua orang tidak terluka. Aku bersedia menerima sampai saat itu tiba. Aku pantas mendapat hukuman sebanyak itu..

Na Yeon meminum tehnya.

Na Yeon : Aku mengerti maksudmu. Tapi siapa yang harus memutuskan? Siapa yang memutuskan apa yang pantas kau dapatkan? Tidak sulit tepatnya bagimu memutuskan sendiri.


Na Yeon kemudian tertawa dan mengaku, tiba2 ingin menikah dengan Hwi Kyung.

Tae Joon : Baek Do Hee-ssi..

Na Yeon : Jangan kaget. Aku tidak mengatakan bahwa aku akan menikah dengannya. Tapi melihatmu melakukan kesalahan, sangat menyenangkan. Aku penasaran soal kenapa kau pantas menerima hukuman. Aku pikir akan lebih menyenangkan jika kita tinggal di rumah yang sama. Aku minta maaf, tapi aku tidak berencana meninggalkan AP. Dan aku yakin kau merasakan hal yang sama. Aku pergi.


Se Jin marah setelah menerima kiriman foto2 Tae Joon menjemput Na Yeon.


Dong Jin yang duduk di ruang tengah rumahnya sambil membaca koran, kepikiran Young Sook yang memanggilnya 'Oppa' saat mereka di taman tadi. Ia merasa ada yang tidak beres dengan Young Sook.

Na Yeon datang.

Dong Jin : Apa Hwi Kyung datang?

Na Yeon : Ya, kami bicara diluar.

Dong Jin : Sering-sering lah mengunjungi ibu Hwi Kyung. Dia terlihat kesepian dan rapuh. Aku meminta ini demi sebuah kebaikan.

Na Yeon : Akan kulakukan.


Sung Joo datang dan mendengar permintaan Dong Jin. Na Yeon lantas masuk ke kamar Do Hee. Sung Joo mendekati Dong Jin dan marah2. Ia tidak suka melihat Dong Jin yang begitu bersemangat membicarakan Young Sook dan merasa hidup dengan cangkang seorang pria.

Sung Joo : Jika kau sangat merindukannya, kenapa tidak pergi saja? Sekarang pergilah!


Tapi ternyata semua itu hanyalah lamunan Sung Joo. Kenyataannya ia tidak mengatakan apapun.

Dan saat Dong Ji tanya ada apa, dia tidak menjawab dan pergi ke kamarnya.


Tak lama setelah masuk ke kamar, Na Yeon masuk kamarnya.

Na Yeon yang terluka ingin tidur dengan Sung Joo malam itu. Sung Joo menatap Na Yeon penuh cinta.

Sung Joo menatap Na Yeon. Lalu ia cerita kalau Do Hee tidak suka tidur bersama orang lain.

Sung Joo : Dia benci jika tubuhnya disentuh orang lain.

Na Yeon : Aku harap aku tidak membuatmu merasa tidak nyaman.

Sung Joo : Tidak. Aku hanya merasa sedih sesekali.


Na Yeon lalu bangun dan tanya kenapa ia dan Do Hee bisa terpisah.

Sung Joo ikutan bangun dan berkata, Na Yeon pasti sangat penasaran dengan hal itu. Na Yeon diam saja.

Sung Joo cerita, bahwa Yoon Ae bukanlah wanita bersuami saat Na Yeon dan Do Hee lahir. Do Hee menderita kelainan jantung dan haru segera dioperasi. Ia pun mengadopsinya dan membayar biaya operasinya. Dong Jin tidak tahu dan ia sengaja ingin merahasiakan hal itu selamanya.

Sung Joo : Aku mungkin ibu ketigamu, tapi bagiku hanya ada satu Do Hee. Jadi jangan berusaha terlalu keras. Jangan berusaha menjadi yang terbaik.


Flashback,, saat Sung Joo menculik Do Hee. Yoon Ae berusaha mengejar Sung Joo tapi gagal.


Sung Joo kemudian mengelus pipi Na Yeon.

Sung Joo : Buatlah kesalahan, sakiti hatiku dan buat aku cemas. Bersikaplah seperti putriku. Bersikap lah seperti itu.

Tangis Sung Joo pecah. Tak lama kemudian, Sung Joo merentangkan tangannya dan memeluk Na Yeon. Na Yeon nangis di pelukan Sung Joo.


Tae Joon baru masuk kamar, langsung diinterogasi Se Jin darimana. Tae Joon bohong, dia ngakunya habis nyelesein pekerjaan di kantor karena gak mau nunda2 pekerjaan.

Se Jin lantas menunjukkan foto2 Tae Joon dan Na Yeon di ponselnya.

Se Jin : Pria selalu berbohong 2 atau 3 tahun setelah pernikahan mereka. Tapi ini baru beberapa bulan, kau sudah berbohong. Di depan rumah Baek Do Hee dan di kafe! Kau menyebut tempat itu kantor?

Tae Joon kaget melihat foto2 itu.

Tae Joon : Apa ini?

Se Jin : Itulah yang mau aku tanyakan padamu.

Tae Joon minta maaf karena sudah berbohong. Ia mengaku tidak ingin membuat semuanya menjadi sulit. Tapi berikutnya, ia marah Se Jin mematai2nya.

Se Jin : Yang penting disini kau mulai berbohong padaku! Kenapa kau membuatku membungkuk begitu rendah? Kenapa aku harus menjadi tipe wanita beruami yang selalu dikasihani dan dianggap tidak bahagia, kenapa!

Tae Joon : Kau membiarkan imajinasimu kemana2 dan menyiksa diri sendiri!

Se Jin : Tidak, ada sesuatu diantara kalian berdua! Ada yang tidak beres!

Tae Joon : Geumanhae! Jebal! Ini melelahkan!


Tae Joon beranjak pergi. Se Jin menangis.


Se Jin menerobos ke kamar Hwi Kyung saat Hwi Kyung lagi bekerja. Hwi Kyung kesal karena Se Jin masuk kamarnya tanpa mengetuk pintu dulu.

Se Jin : Maaf tapi aku tidak dalam kondisi memikirkan sopan santunku.

Hwi Kyung : Apa yang membuatmu melupakan sopan santunmu?

Se Jin : Samchoon, kau masih ingin menikahi Baek Do Hee? Jika kau tertarik untuk menikahinya tolong jaga dia.

Hwi Kyung : Aku tidak mengerti.

Se Jin : Aku tahu kau mengerti maksudku. Baek Do Hee mengacaukan semua orang. Pekerjaan, kau dan Tae Joon. Jangan biarkan Baek Do Hee mengacaukan orang lain. Kenapa kau tidak menikah saja dengannya? Itulah yang mau kukatakan sampai aku melupakan sopan santunku. Kumohon, Samchoon.

Se Jiin beranjak keluar. Hwi Kyung terdiam.


Paginya, tim AP, kecuali Tae Joon, senang membaca komentar positif orang2 soal restoran Mal Sook. Hwi Kyung pun memuji Tae Joon. Ia bilang itu berkat kerja keras Tae Joon.

Tae Joon merendah, ia bilang itu berkat kerja tim.

Hwi Kyung : Seperti kata Tuan Kang, kita harus melakukannya apa yang perlu dilakukan bahkan ketika kita sedang terburu-buru.

Na Yeon : Berikutnya adalah kampanye iklan. Apakah kalian punya saran?

Soran mengusulkan Mal Sook menjadi model iklan mereka.

Tae Joon tidak setuju. Ia berdalih, mereka harus membicarakan itu dengan Kyung Wan dulu karena itu menyangkut wajah perusahaan.

Hwi Kyung setuju dan mengajak mereka rapat dengan Kyung Wan.


Tae Joon lantas melirik Na Yeon.

Bersambung ke part 2....

Watcher Ep 14 Part 4

Sebelumnya...

Di part ini terbongkar sudah pembunuh ibu Young Koon gaes....... Pembunuhnya adalah orang yang pertama kali dicurigai sejak awal episode drama ini..... Kasihan Young Koon,, ibunya dibunuh, ayahnya dijeblosin ke penjara karena dituduh membunuh sang ibu,, eeh pas ayahnya bebas, ayahnya malah dibunuh.....


Chi Gwang menggelar konferensi pers.

Chi Gwang : Kami, Tim Investigasi Korupsi dari Kepolisian Seyang, telah menangkap Yoon Ji Hoon karena melanggar Undang-Undang Advokat dan melakukan percobaan pembunuhan. Yoon Ji Hoon menerima arahan dari Jang Society, kelompok rahasia ilegal dalam kepolisian, untuk meracuni Park Jin Woo, wakil komisaris di Kepolisian Seyang. Park Jin Woo, yang juga anggota dari Jang Society, diperiksa atas kepemilikan narkoba. Kami yakin Jang Society berusaha mencegahnya membongkar informasi mengenai kelompok mereka. Tim Investigasi Korupsi tengah mencari tahu kelompok macam apa mereka serta rencana mereka dalam kepolisian.


Di belakang, Tae Joo menyaksikan Chi Gwang memberikan pernyataan. Namun hanya sebentar. Chi Gwang pun menyudahi pertanyaannya setelah melihat Tae Joo beranjak pergi.

Para reporter meminta Chi Gwang bicara lagi, kapan investigasi selesai.


Di depan ruangan konferesi, Young Koon yang melintas tidak sengaja melihat putri Hae Ryong.

Young Koon pun bergegas menghampirinya.

Young Koon : Kau mau menemui Pak Jang?

"Apa? Ya. Kau mengenalku?" tanya gadis manis itu.

Young Koon berbohong. "Dia sering bercerita tentangmu dan menunjukkan fotomu."

Sontak gadis itu senang mendengar ayahnya menunjukkan fotonya dan membicarakannya.

Young Koon : Ya. Katanya tidak sepertinya, kau cantik, pintar, dan baik. Mungkin dia sedang sibuk. Ada perlu apa?

"Aku mencemaskannya. Belakangan dia sering muncul di berita."

"Kenapa cemas? Dia memecahkan kasus lagi hari ini."

"Aku khawatir terjadi hal buruk padanya. Katanya dia menangkap para penjahat demi aku."

"Begitulah perasaan orang tua. Dia berusaha menjadi detektif yang lebih baik."


Young Koon beranjak pergi, tapi langkahnya terhenti saat gadis itu membahas darimana asal kemanusiaan.

"Katanya dia berusaha menjalani hidup dengan menegakkan kebenaran." ucap gadis itu.

Young Koon kaget dan ingat kata-kata Kang Wook setelah memotong jari Pak Son.

Kang Wook : Ada polisi senior yang menegakkan kebenaran sebagai kerja sampingan. Saat bertugas, ada pertanyaan yang selalu dia ajukan. Menurutmu dari mana kemanusiaan kita? Apa yang membedakan kita dari hewan?

Flashback end....


Young Koon : Di sini berisik. Mau menunggunya di kantorku? Ayo.

Young Koon membawa gadis itu ke ruangan timnya. Ia kemudian tanya, kenapa Hae Ryong membahas kemanusiaan.

"Orang tuaku bercerai saat aku kecil." ucap gadis itu.


Young Koon pun ingat kata2 Hae Ryong, kalau ia dan istrinya bercerai saat gadis itu masih kecil, lalu ia menikah lagi.

Young Koon :Katanya pernah ada insiden. Makanya mereka bercerai.

Gadis itu membenarkan.


Young Koon : Insiden apa?

"Perampokan. Ada perampok yang masuk ke rumah kami." jawab gadis itu.

"Apa ibumu terluka parah?" tanya Young Koon.

"Ibuku tidak ada di rumah. Aku sendirian. Setelah aku terluka, mereka cekcok dan saling menyalahkan tiap hari. Makanya mereka bercerai. Ayahku menjengukku di rumah sakit dan dia bilang tidak tahu apa yang mendefinisikan manusia. Dia ingin menyingkirkan siapa pun yang tidak pantas disebut manusia."

"Kau terluka parah?"

"Sedikit. Perampok itu bilang dia balas dendam kepada ayahku. Dia pernah ditangkap oleh ayahku."

Young Koon ingat lagi soal Ji Gil Soo, mayat terakhir yang ditemukan di Taman Sungil. Hae Ryong mengaku ia yang menangkapnya dan Ji Gil Soo memang pantas mati.


"Setelah itu, dia terlalu berambisi menangkap penjahat dan aku cemas. Rasanya dia melakukannya karena aku." ucap gadis itu.

"Bagian apa yang terluka?" tanya Young Koon.

Gadis itu terdiam, tapi ia tetap menjawabnya. Ia mencopot cincinnya dan menunjukkan telunjuknya yang dijahit.

"Jariku yang terluka. Tapi sudah dijahit, jadi, tidak ada masalah. Meski begitu, semuanya mencemaskanku. Kucoba hidup sebaik mungkin agar orang-orang tidak bilang hidupku hancur akibat perampok itu atau karena ayahku. Tadinya aku khawatir ayahku tidak mau berbicara denganku. Setiap kami bertemu, dia bertanya apa aku butuh uang. Tapi aku lega dia bercerita kepadamu tentangku. Foto mana yang dia tunjukkan?"


Ponsel gadis itu berdering, telepon dari Hae Ryong.

"Aku di kantor di basemen. Aku akan ke sana." ucap gadis itu, lalu pamit pada Young Koon dan beranjak pergi.


Setelah gadis itu pergi, Young Koon langsung melihat foto Ji Gil Soo di papan investigasi. Lalu ia ingat penjelasan Chi Gwang dan Soo Yeon soal pria itu.

Soo Yeon : Dia hilang tepat setelah dibebaskan saat musim gugur tahun 2003. Karena dia mantan narapidana, DNA-nya ada di pangkalan data. Jadi, mudah mengidentifikasinya.

Chi Gwang : Pola perilaku pembunuh biasanya tampak dari pembunuhan pertama. Sekeji apa pun manusia, sulit membunuh tanpa rasa bersalah. Jadi, ada alasan signifikan yang membuat pelaku tidak merasa bersalah.

Young Koon ingat polisi yang menangkap Ji Gil Soo saat itu adalah Hae Ryong.


Tak lama kemudian, Young Koon mencabut foto Ji Gil Soo dan beranjak keluar.

Bersamaan dengan itu, Soo Yeon datang.

Soo Yeon : Young Koon-ssi, barusan aku berpapasan dengan putri Pak Jang.

Young Koon : Jo Soo Yeon-ssi, aku tahu jam kunjungan sudah selesai tapi bisa minta lapas mengizinkanku mengunjungi Park Si Young?

Soo Yeon : Ada apa?

Young Koon : Mohon bantuannya.

Young Koon bergegas pergi.


Hae Ryong minta maaf karena membuat putrinya menunggu lama.

Hae Ryong : Ayah sibuk hari ini.

"Tidak apa. Aku jadi bisa bertemu pemuda tampan dan tahu bahwa Ayah bercerita tentangku."

"Siapa?"

"Aku tidak tahu namanya. Tapi tatapannya menarik."

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Kami membicarakan insiden saat aku terluka itu. Kami membicarakan Ayah dan alasan Ayah berjuang menangkap penjahat."

Mendengar itu, Hae Ryong tahu putrinya bicara dengan siapa dan apa yang akan selanjutnya terjadi.

Hae Ryong : Ji Won-ah, tampaknya Ayah akan pulang larut karena pekerjaan. Pulanglah. Nanti Ayah hubungi.

Ji Won : Ayah, ada masalah?

Hae Ryong : Tidak, semuanya terkendali. Itu sudah berlalu.


Hae Ryong langsung ke ruangan Tim Investigasi Korupsi. Disana, hanya ada Chi Gwang dan Soo Yeon.

Hae Ryong : Di mana Young Koon?

Chi Gwang : Dia tidak ada di sini. Ada apa?

Hae Ryong : Bukan apa-apa.

Hae Ryong lalu menatap ke papan investigasi dimana foto Ji Gil Soo tidak ada.

Hae Ryong kemudian pergi.


Chi Gwang tanya ke Soo Yeon dimana Young Koon.

Soo Yeon : Aku diminta mengajukan izin kunjungan ke lapas. Dia mau menemui Park Si Young.


Malamnya, Young Koon ke lapas, menemui Si Young.

Si Young : Kenapa memanggilku semalam ini?

Young Koon pun menunjukkan foto Ji Gil Soo.

Young Koon : Kau ingat dia?

Si Young : Bukankah sudah ditetapkan bahwa aku pembunuhnya?

Young Koon : Dia preman yang menghilang. Kau pernah membekuknya.

Si Young : Tim kami yang membekuknya. Aku dan Pak Jang. Dia bedebah. Dia pernah mencelakai beberapa polisi.


Young Koon : Bagaimana penangkapannya?

Si Young : Kami memukulinya. Dia melawan habis-habisan. Dia diopname sekitar sepuluh hari.

Young Koon : Apa kalian mematahkan jari-jarinya?

Si Young : Kejadiannya sudah lama sekali. Benar. Kami mematahkan beberapa jarinya. Jae Myung yang mengajarkannya kepada kami.

Mendengar itu, Young Koon langsung pergi, membuat Si Young terheran-heran.


Hujan deras turun mengguyur kota. Young Koon berjalan dengan wajah marah di bawah derasnya hujan mengguyur.

Ingatanya kembali! Ia ingat pembunuh ibunya.

Flashback...


Si pembunuh menyibak tirai bathup tempat Young Koon sembunyi.

"Lupakan bahwa kau melihatku. Kecuali kau ingin bernasib seperti ibumu." ucap si pembunuh yang tak lain adalah Hae Ryong.

Flashback end...


Sementara Hae Ryong duduk di ruang interogasi sembari memandangi pistolnya di atas meja. Hae Ryong lantas mengecek pelurunya, lalu menyimpan pistol itu dibalik jasnya.

Tak lama, anggotanya datang mengajaknya minum2 untuk merayakan keberhasilan mereka memecahkan kasus.

Hae Ryong memberikan anggotanya duit dan menyuruh mereka minum2 tanpanya.


Chi Gwang menghubungi Young Koon tapi tidak dijawab.

Chi Gwang kemudian ingat saat Jin Woo memberitahunya siapa pembunuh ibu Young Koon. Jang Hae Ryong! Chi Gwang terkejut dan marah.


Chi Gwang lantas menghubungi Tae Joo dan meminta bantuan Tae Joo.

Setelah itu, ia kembali ke ruangan timnya dan menyuruh Soo Yeon melacak lokasi keberadaan Young Koon.

Soo Yeon memberitahu Chi Gwang kalau tadi sempat melihat Ji Won keluar dari ruangan mereka. Ia yakin Ji Won habis bicara dengan Young Koon.

Soo Yeon : Setelah itu, ia minta mengunjungi Park Si Young.

Mendengar itu, Chi Gwang langsung pergi. Soo Yeon menyesal baru ingat hal itu sekarang.


Hae Ryong sedang di jalan, menghubungi Young Koon.

Hae Ryong : Kim Young Koon. Di mana kau? Ayo kita bicara.


Sampai di rumah, Hae Ryong diberitahu istrinya bahwa ia ada tamu.

Hae Ryong : Siapa?

"Dia sangat sopan dan tampan. Kukira Reskrimsus hanya merekrut petugas yang sangat kekar."

"Di mana dia?"

"Di kamar Yoon Ji."


Sementara itu, Young Koon sedang membacakan dongeng untuk Yoon Ji.


Tak lama kemudian, Hae Ryong datang. Yoon Ji langsung berlari ke pelukan ayahnya.

Young Koon : Saatnya aku pergi.

Yoon Ji : Apa Kakak tidak bisa pergi setelah ceritanya tamat?

Young Koon : Biar ayahmu yang menamatkannya. Jika ayahmu tidak bisa, aku akan datang menamatkannya.


Young Koon kemudian menatap tajam Hae Ryong.

Young Koon : Kau mau bicara, bukan? Kini semuanya jelas. Aku ingat semuanya.

Hae Ryong juga menatap Young Koon dengan tatapan yang sama.


Bersambung....

Next ep.....