• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 21 Part 1

Sebelumnya...


Tae Joon terhenyak saat Na Yeon mengatakan, akan melepaskan dirinya.

Namun ia terdiam saat Na Yeon memintanya menjadi ayah Sae Byeol. Na Yeol menyuruh Tae Joon memberitahu Se Jin tentang Sae Byeol.

Na Yeon : Buat dia menerimanya. Itulah yang ingin kukatakan.

Na Yeon kemudian pergi.


Di jalan, Na Yeon dan Do Hee berpapasan. Mereka saling menatap satu sama lain, tapi sama-sama tidak ngeh dan berlalu ke arah masing-masing.


Di mobil, Do Hee menghubungi ibunya hanya untuk menanyakan apakah dia punya saudara kembar.

Tapi reaksi Nyonya Ahn sepertinya kurang bagus karena Do Hee bertanya, kenapa sang ibu sangat sensitif. Do Hee lalu berkata, kalau dia hanya bercanda. Do Hee lantas menjelaskan, kalau seseorang mengaku melihat orang lain yang mirip dengannya.

Do Hee kemudian berkata, akan segera pulang dan berjanji tidak akan bercanda seperti itu lagi.


Se Gwang melirik Do Hee.

Se Gwang : Wae-yo? Apa Nyonya marah?

Do Hee : Hal itu membuatku jadi curiga. Mungkin saja ada rahasia tentang kelahiranku atau sesuatu.

Se Gwang : Mungkin saja.

Do Hee : Mwo?

Se Gwang : Orang-orang memiliki rahasia tentang kelahiran mereka lebih dari yang kau bayangkan. Ada alasan kenapa hal ini menjadi tema yang umum diangkat ke cerita drama atau film. Aku juga punya rahasia.

Do Hee : Mwonde?


Di dapur, Sung Joo memecahkan piring. Tepat saat itu, Dong Jin lewat dan melihat istrinya sedang membereskan pecahan kaca.

Sontak, Dong Jin langsung menjauhkan Sung Joo dari pecahan kaca dan membantu Sung Joo memungut pecahan kaca itu.

Dong Jin : Ada apa? Kau tidak pernah membuat kesalahan sebelumnya.

Sung Joo : Kau mau minum teh?

Dong Jin : Tidak usah, aku baik-baik saja. Do Hee masih belum pulang?


Sung Joo : Dia sedang dalam perjalanan. Aku membencinya. Anak Pimpinan Park, aku tidak suka rumornya. Aku tidak mau dia dengan Do Hee.

Dong Jin : Semua ibu pasti merasakannya, tapi biarkan Do Hee yang memilih. Aku ingin tidur. Kau juga, tidurlah.


Hwi Kyung yang baru saja masuk rumah, langsung diberondongi pertanyaan seputar pertemuannya dengan Do Hee oleh sang ibu. Sang ibu cemas kalau-kalau Hwi Kyung melakukan kesalahan di depan Do Hee. Sang ibu juga protes karena ia tak mengantar Do Hee pulang.

Hwi Kyung : Berapa lama ibu menungguku untuk ini?

Young Sook : Aku sedikit bersabar karena aku tahu kau akan protes.

Hwi Kyung : Akan kujawab semuanya sekarang jadi dengarkan lah. Aku tidak terlambat dan bertemu dengannya tepat waktu. Aku tidak ingat melakukan atau mengatakan sesuatu yang salah. Aku ingin mengantarnya pulang tapi dia menolak jadi aku tidak bisa mengantarnya. Ibu senang?

Young Sook : Kalian akan bertemu lagi?

Hwi Kyung : Kencan buta itu hanya untuk pertunjukan. Tidak lebih, tidak kurang. Jangan berharap yang lain.

Young Sook ? Ayahmu curiga, jadi temuilah dia beberapa kali lagi. Arraseo?

Hwi Kyung menghela napas dan mengaku dirinya kelaparan.

Young Sook kaget, kau belum makan? Kau tidak membelikan dia makanan yang enak?

Hwi Kyung : Ceker ayam dagingnya tidak banyak. Aku akan mengganti bajuku.


Young Sook pun langsung menyiapkan makan malam untuk Hwi Kyung. Ia juga menemani Hwi Kyung makan.

Young Sook : Kau harusnya makan masakan istrimu tapi sekarang kau masih makan masakan ibumu.

Hwi Kyung : Itu tidak benar, tidak peduli apapun, tapi masakan ibu tetap yang terbaik.

Young Sook : Aku lelah belakangan ini. Kau tidak tahu berapa tahun lagi aku harus mengurus ayahmu. Akan jauh lebih baik jika aku tidak mencemaskanmu.

Hwi Kyung : Aku bukan anak kecil, kenapa ibu cemas?

Young Sook : Bagaimana tidak cemas? Kau terlalu lembek mengakui semua milikmu. Se Jin bukan apa-apa, tapi calon suaminya tidak main-main.

Hwi Kyung : Itu bagus.


Young Sook : Kau akan ditelan bulat-bulat. Kakakmu sudah bersiap untuk mengunyahmu. Bayangkan jika ayahmu pergi, apa yang akan terjadi.

Hwi Kyung : Jangan cemas. Aku tidak akan membiarkanmu kelaparan. Aku mungkin tidak bisa memberikanmu kehidupan yang mewah tapi aku tidak akan membuatmu menderita jadi jangan cemas.

Young Sook : Kau pikir ibu takut kelaparan? Ibu tidak akan begini jika ada orang lain di dunia ini selain ibu yang mendukungmu. Kau harus memiliki kekuatan calon mertuamu yang bisa membantu menolongmu jika kau membutuhkannya!

Kesal, Young Sook pun beranjak dari meja makan.


Man Jung mencicipi ayam goreng yang dia beli dari semua restoran ayam di Korea tapi tidak ada satu pun yang rasanya enak seperti ayam goreng Mal Sook. Man Jung pun heran, apa yang dibuat Mal Sook sampai rasa ayamnya begitu enak.

Man Jung : Ada banyak ayam goreng dari restoran berbeda disini tapi kenapa aku masih tetap menginginkan ayam goreng Mal Sook?

Man Jung menghela napas. Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi.

"Siapa ini? Kau masih hidup? Sudah lama aku tidak mendengar kabarmu jadi aku pikir kau sudah tidak ada? Kenapa kau bertanya? Kau satu-satunya orang yang melarangku mendekat selama 20 tahun. Kau bilang, kau akan mengurus anak kita dengan baik tanpa aku. Terserahmu saja, akan kututup teleponnya!"


Na Yeon menatap Sae Byeol yang sudah tertidur pulas. Setelah itu, ia melamun memikirkan Tae Joon.

Di apartemennya, Tae Joon juga melamun memikirkan permintaan Na Yeon.


Paginya, Young Sook ke rumah sakit. Pimpinan Park bertanya, apa Young Sook yakin Hwi Kyung benar-benar sudah bertemu Do Hee.

Young Sook : Putramu tidak pernah berbohong. Mulai sekarang, kau tidak boleh berbohong." jawab Young Sook.

"Karena dia pergi berkencan, kau ingin aku memberinya posisi baru?" tanya Pimpinan Park.

"Tentu saja." jawab Young Sook.

Namun, melihat reaksi Pimpinan Park, Young Sook pun sadar Pimpinan Park akan membuat masalah baru lagi dengan Hwi Kyung.

"Tidak semua kencan buta berakhir dengan pernikahan. Tetapkan tanggal pernikahan, jika dia (Do Hee) setuju, aku segera memindahkannya (Hwi Kyung)." jawab Pimpinan Park.

"Yeobo!"

"Katakan pada Dokter Joo, untuk mempersiapkan kepulanganku."

Sontak lah, Young Sook makin marah. Pimpinan Park pun menambahkan, bahwa ia paham dengan kondisi tubuhnya.


Di restoran, Mal Sook yang sedang membongkar bawang bombay, tidak sengaja menemukan koran yang berisi artikel pernikahan Tae Joon dan Se Jin di sana.

"Siapa yang meletakkan koran disini!" omelnya.

Mal Sook lantas membaca koran itu dan hanya membaca judulnya, bahwa cinderella laki-laki akan segera muncul.

Ia pun mengomel.

"Jika bukan karena Tae Joon, sudah lama aku mendoakan perusahaan itu bangkrut! Dari semua perusahaan, kenapa dia harus bekerja disana!" omel Mal Sook sambil mengguncang-guncangkan korannya.


Saat itulah, Mal Sook tak sengaja melihat foto Tae Joon.

Penasaran, ia lantas membuka korannya. Wajahnya langsung pucat pasi membaca artikel Tae Joon dan Se Jin yang akan segera menikah. Di artikel itu disebutkan, bahwa Tae Joon dan Se Jin jatuh cinta saat mereka belajar di luar negeri.


Mal Sook pun teringat kata-kata Man Jung saat melabrak Man Jung.

"Aku tidak tahu apa yang kau dengar sampai kau bersikap seperti ini! Belum ada yang diputuskan! Itulah kerjaan media. Mereka bukan keluarga biasa. Kau tidak akan tahu sampai kau melihatnya sendiri."

Barulah Mal Sook sadar maksud dari kata-kata Man Jung saat itu. Ia marah.

"Oh Man Jung! Jadi kau menipuku kami selama ini!"


Mal Sook pun langsung ke rumah Man Jung sambil menelpon seseorang. Ia menggedor pintu tapi Man Jung tidak membukanya.

"Jika kau masih sayang nyawamu, sebaiknya kau bersembunyi dariku. Sembunyi lah dengan baik dan jangan jawab teleponku jika kau ingin hidup."

Mal Sook kemudian melihat tulisan brosur jasa pindahan di tempat pintu.

"Baiklah, kau yang akan datang merangkah sendiri!" ucap Mal Sook geram.


Geum Bong masuk ke rumah dengan langkah terburu-buru dan mendapati dua kakaknya sudah duduk di ruang tengah.

Geum Bong penasaran, kenapa Mal Sook menyuruh mereka semua pulang. Geum Bong mengingat-ingat, apa dia melakukan kesalahan. Tapi ia tak bisa mengingat apa kesalahannya.

Geum Bong lantas melirik Eun Bong dan Na Yeon.

"Kalian membuat masalah?"

"Apa kau bodoh! Kau masih tidak tahu?" tanya Eun Bong.

"Omo, eottoke? Ibu melihat artikel itu?" ucap Geum Bong panic.


Tak lama kemudian, Mal Sook datang dan langsung meminta penjelasan Na Yeon kenapa Tae Joon akan menikahi Se Jin.

Mal Sook : Istri dan anaknya hidup dengan baik, kenapa dia akan menikahi cucu keluarga Baekdo? Wae?

Eun Bong pun membantu Na Yeon menutupi semua itu. Ia mengatakan, semua itu hanya salah paham dan dibuat-buat media.

Tapi Na Yeon mengakui semuanya. Na Yeon mengatakan artikel itu benar.


Mal Sook syok.

Mal Sook : Perusahaan celaka! Tidak cukup dengan mengambil ayah dari anak-anakku, sekarang mereka mengambil Tae Joon darimu?


Mal Sook tidak tahan lagi. Ia berniat melabrak keluarga Baekdo. Eun Bong, Na Yeon dan Geum Bong sontak mencegahnya.

Mal Sook lantas mengajak Na Yeon menjemput Tae Joon.

Mal Sook : Bagaimana dengan Sae Byeol? Dia membuang Sae Byeol juga?

Na Yeon : Aku akan melindungi Sae Byeol. Aku akan mendapatkan kembali ayahnya.

Mal Sook : Kau memberikan semua yang kau miliki, termasuk masa mudamu padanya? Tapi apa? Yang kau dapatkan sebagai balasannya adalah air mata. Bagaimana aku bisa menatap wajah ibu kandungmu!

Tangis Mal Sook pecah. Na Yeon pun memeluk Mal Sook.

"Eomma, mianhae." ucap Na Yeon.

Eun Bong dan Geum Bong ikut menangis.

"Eonni." ucap Geum Bong.

Eun Bong dan Geum Bong lalu memeluk Na Yeon dan Mal Sook.


Tae Joon memberikan daftar perusahaan yang akan mereka akuisisi dan daftar calon perusahaan yang akan mereka akuisisi pada Kyung Wan.

Kyung Wan : Apakah kau tertarik dengan industri pariwisata juga?

Tae Joon : Aku pikir, itu mungkin memberikan keuntungan yang besar setelah akuisisi dengan Baekdo.

Kyung Wan : Akan kulihat.

Tae Joon minta diri, tapi Kyung Wan menanyakan Sae Byeol.

Kyung Wan : Kau sudah bertemu anak itu?

Tae Joon : Aku hanya melihatnya sekilas.

Kyung Wan : Kau pasti bingung. Apa kau sering bertemu ibunya juga?


Tae Joon : Maafkan aku. Dia masih syok. Dia butuh waktu untuk menerima apa yang terjadi.

Kyung Wan : Jangan terlalu sering bertemu dengannya. Jangan sampai Se Jin tahu. Dia akan syok.

Tae Joon : Aku minta maaf.

Kyung Wan : Bukan 'Aku minta maaf' tapi 'Aku mengerti'! Itulah yang ingin kudengar.


Keluar dari ruangan Kyung Wan, Tae Joon langsung disambut oleh tepukan dari rekan-rekannya. Sontak, Tae Joon kebingungan.

Tuan Bae : Kau seorang selebriti!

Rekannya yang lain berkata, kalau presentasi Tae Joon tentang AP Food semalam menjadi pembicaraan dimana-mana.

Rekannya : Penjualan AP Food yang masih ditentang Presdir dan Pimpinan.


Tuan Bae : Saat orang lain takut untuk bicara, kau mengatakan apa yang seharusnya dikatakan. Seseorang mungkin jadi merasa lebih baik.

Tae Joon merendah, "Aku hanya melakukan tugasku"


Tae Joon masuk ke ruangannya. Tak lama berselang, ponselnya berbunyi. SMS dari Na Yeon.

"Menurut artikel, pernikahanmu dan Se Jin akan dilakukan sebentar lagi. Kau sudah memberitahu tentang Sae Byeol? Jika kau tidak bisa mengatakannya, aku yang akan mengatakannya."

Tae Joon menghela nafas dan menghapus SMS Na Yeon.


Tae Joon lalu mendapatkan sms dari Se Jin. Se Jin mengirimkan dua foto tempat tidur dan menyuruh Tae Joon memilih.

Tae Joon terdiam.


Se Jin sendiri sudah menjatuhkan pilihannya. Tapi wajahnya langsung berubah saat menerima sms dari Tae Joon. Tae Joon memilih tempat tidur yang lain.


Se Jin pun terpaksa mengambil tempat tidur pilihan Tae Joon. Se Jin bilang pada ibunya, kalau ia menyukai tempat tidur itu. Tapi Yoo Kyung tahu itu bukan pilihan sang putri.

"Saat kau tidur sendirian, kau memilih kasur yang besar, seperti seorang Ratu. Kenapa kau begitu sederhana sekarang? Warnanya membosankan buatmu dan kau tidak suka dengan bingkainya. Kenapa seleramu tiba-tiba berubah? Kau bersikap aneh, Jang Se Jin."

Se Jin membuat alasan, kalau desain tempat tidurnya sangat cocok untuk pengantin baru.

"Ini tidak cocok untukmu! Ini cocok untuknya! Kenapa kau menurut padanya? Apakah seleramu sudah tercemar karena si brengsek itu?"

Sontak Se Jin kesal.


"Eomma, apa maksudmu tercemar? Dan kenapa kau mengatakan si brengsek? Kita sedang belanja keperluan pernikahanku. Kau disini untuk itu. Kenapa kau seperti ini lagi?"

"Turuti perintahku! Aku memiliki selera desain yang lebih baik darimu!"

"Aku lah yang akan menggunakannya, jadi aku yang akan memutuskannya. Ini tempat tidur untuk aku dan Tae Joon."

Yoo Kyung pun membeli tempat tidur pilihan Se Jin. Tak tanggung-tanggung, ia membeli semua tempat tidur yang berdesain sama dengan pilihan Se Jin tapi ia membelinya untuk dihancurkan agar Se Jin tidak lagi memilih tempat tidur itu.


Yoo Kyung lalu menghubungi Tae Joon.

Yoo Kyung : Datanglah kesini, tapi jangan bilang pada Se Jin.

Tae Joon : Aku mengerti.

Bersambung ke part 2................

Unknown Woman Ep 7 Part 1

Sebelumnya...


Yeo Ri gagal menyelamatkan anak buah Ji Won. Anak buah Ji Won terjatuh dari atap gedung. Bersamaan dengan itu, Hae Sung meninggal. Do Young, terutama Ji Won, sangat terpukul dengan kematian Hae Sung.


Yeo Ri berusaha membangunkan anak buah Ji Won, namun ia syok melihat darah yang mengalir deras dari kepala pria itu.


Do Young berusaha menenangkan Ji Won, tapi Ji Won tidak bisa menerima kematian Hae Sung. Ji Won menyalahkan Yeo Ri. Ia menganggap Yeo Ri sebagai penyebab kematian Hae Sung.


Ponsel pria itu berdering. Yeo Ri pun merogoh saku jas pria itu dan menjawab teleponnya. Ia meminta tolong, namun ia terkejut begitu mendengar suara Ji Won.

Ji Won : Uri Hae Sung baru saja meninggalkan kita. Kenapa anak baik seperti Hae Sung harus meninggal? Ini salahmu. Kau pembunuh. Jika saja kau tidak kabur, jika kau tidak menolak menolongnya, Hae Sung pasti masih hidup sekarang. Aku akan mencarimu. Dimana pun kau bersembunyi, aku akan menemukanmu dan membuatmu merasakan sakitnya kehilangan seorang anak.


Yeo Ri syok. Ia menjatuhkan ponsel pria itu begitu saja ke dalam sebuah tong berisi semen cair.

Para pekerja proyek melihat Yeo Ri. Mereka fikir, Yeo Ri lah yang mendorong pria itu.

Sementara barang bukti, yaitu ponsel pria itu, mulai tenggelam ke dalam semen cair. *Gatel sy kalo gk komenin scene per scene nya. Ini barang buktinya bakal ngilang dong. Kalo gak, polisi mungkin bisa melindungi Yeo Ri.


Yeo Ri pun berakhir di kantor polisi. Yeo Ri yang masih syok, diam saja saat polisi menanyainya. Polisi mulai marah, membuat Yeo Ri semakin ketakutan dan akhirnya jatuh pingsan.


Do Chi yang penasaran karena belum ada kabar di 'pencuri' kameranya, menghubungi Hae Joo. Namun ia syok mendengar berita Hae Sung dari Hae Joo.


Jasad Hae Sung mulai dibakar. Do Chi dan Hae Joo menangis. Do Young yang juga sedih, berusaha tegar. Namun Ji Won, sorot matanya tampak nanar. Ia bersumpah, tidak akan memaafkan Yeo Ri.


Di kantor polisi, polisi menanyai hubungan Yeo Ri dengan pria yang 'dibunuh' Yeo Ri. Yeo Ri mulai bersuara, tapi belum sempat menjawab, Ji Won tiba-tiba muncul.

Ji Won : Son Yeo Ri, jadi kau bersembunyi di sini? Kau pikir bisa bersembunyi dengan aman. Kau membunuh bayiku. Kau harus membayar perbuatanmu.

Yeo Ri : Tolong ampuni aku. Biarkan bayiku hidup.

Ji Won : Kau fikir, bayimu bisa aman!


Ternyata itu semua hanyalah mimpi Yeo Ri.

Yeo Ri tersadar dari pingsannya.

Polisi berkata, Yeo Ri sudah pingsan beberapa hari jadi mereka memanggil dokter dan menginfus Yeo Ri. Polisi pun membujuk Yeo Ri bicara. Polisi juga mengatakan, sudah mengambil sidik jari Yeo Ri untuk proses identifikasi.

Rekan si polisi datang, memberitahu kalau Yeo Ri dan si 'korban' tidak bisa diidentifikasi.

Yeo Ri terkejut mendengarnya.

Polisi memaksa Yeo Ri bicara tapi Yeo Ri masih diam. Kali ini ia memikirkan sesuatu. Polisi lalu membawa Yeo Ri ke ruang interogasi.


Ji Won dan Hae Joo ada di kamar Hae Sung. Ji Won masih meratap, padahal sudah beberapa hari. Hae Joo ikut-ikutan menyalahkan Yeo Ri. Ji Won menyuruh Hae Joo keluar karena mau sendiri.


Setelah Hae Joo keluar, Ji Won menghubungi seseorang dan memberi perintah untuk memeriksa rumah sakit, kantor polisi, transaksi bank untuk menemukan Yeo Ri. Ia juga heran kemana perginya pria yang ia tugaskan mencari Yeo Ri.

Ji Won : Bersembunyi lah dengan baik, Son Yeo Ri. Nasibmu masih berada di genggamanku.


Di ruang interogasi, Yeo Ri teringat saat Ji Won memberinya formulir pembuatan KTP.

Ia juga ingat bagaimana Ji Won memaksanya menjadi pendonor Hae Sung.


Tak lama kemudian, polisi datang dan memberitahu Yeo Ri bahwa si 'korban' bernama Cho Gang Hee dan KTPnya palsu. Polisi bertanya, apa Yeo Ri tahu soal itu. Yeo Ri menggeleng.

Polisi kemudian bertanya, apakah Yeo Ri membunuh pria itu.

Yeo Ri mengangguk.


Yeo Ri tidak mau bicara dan meminta pulpen serta kertas. Di kertas itu, ia menulis, meminta polisi memenjarakannya di tempat terpencil agar tidak seorang pun menemukannya, sampai ia melahirkan anaknya.

Polisi pun membaca tulisan Yeo Ri. Ia terkejut. Ternyata, Yeo Ri hanya menulis, 'Aku pembunuh!'.


Do Chi pamit pada Do Young. Do Chi meminta Do Young jaga diri. Tapi Do Young malah membahas warisan. Do Young berkata, meskipun Hae Sung sudah tidak ada, Do Chi tetap tidak akan mendapatkan warisannya.

Do Chi pun kesal, ia heran dengan kakaknya yang malah membahas warisan di saat seperti itu.

Do Chi pun kembali menegaskan, bahwa ia tidak menginginkan Grup Wid sama sekali.

Lalu ia meminta Do Young berjanji, tidak mencampuri urusannya lagi.

Do Young setuju, tapi ia meminta Do Chi menjauh dari Grup Wid dan merahasiakan hubungan mereka. Ia mengancam, jika orang-orang tahu mereka kakak adik, Do Chi tidak akan bisa berakting lagi.

*Si Do Young ini kan bilang mereka beda ibu. Berarti Grup Wid ini milik ibu kandung Do Chi dong ya... karena hanya Do Chi pewaris sah Grup Wid satu-satunya.


Moo Yeol mengunjungi Hae Joo. Ia minta maaf tidak bisa datang melayat. Hae Joo pun berkata, jika sang ibu hanya ingin keluarga yang hadir.

Hae Joo : Selain itu, kau juga pasti sibuk mempersiapkan diri karena akan mulai bekerja beberapa hari lagi.

Hae Joo lalu membawa Moo Yeol ke kamarnya. Di kamarnya, ia memeluk Moo Yeol.

Hae Joo : Kepergian Hae Sung meninggalkan kekosongan. Jadilah suamiku, kau mengobati luka karena ditinggalkan Hae Sung. Jadilah segalanya bagiku dan aku juga akan menjadi segalanya bagimu. Saranghae.

Hae Joo kemudian mencium Moo Yeol.


Tangis Yeo Ri pecah saat hakim menghukumnya 10 tahun penjara atas pembunuhan Cho Gang Hee.

Yeo Ri menyentuh perutnya. Ia meyakinkan dirinya bahwa keputusannya sudah benar. Bahwa hanya itu satu-satunya cara menyelamatkan anaknya dari Ji Won.

Yeo Ri juga tidak mau bicara sampai akhir, hingga akhirnya para polisi memanggilnya 'Kim Bbol Sang'.


Di penjara, kedua rekan sel Yeo Ri memaksa melihat perut Yeo Ri yang sudah membesar. Tak mau anaknya kenapa-napa, Yeo Ri pun menendang mereka dan membuat hidung salah satunya terluka.


Ji Won masih tidak bisa menerima kenyataan Hae Sung sudah tidak ada.

Ia menyendiri di kamar Hae Sung.

Seekor burung tiba-tiba hinggap di tangannya.

Ji Won terbangun dan terus menatap tangannya.


Hae Joo datang. Ia kesal karena sang ibu masih belum melupakan Hae Sung padahal sudah berbulan-bulan.

Ji Won : Ibu memimpikan Hae Sung. Seekor burung mendarat di tangan ibu. Ibu yakin itu Hae Sung.

Hae Joo : Aku hamil.

Ji Won : Mwo?

Hae Joo : Aku yakin burung itu Hae Sung. Saat tahu aku hamil, dia yang kupikirkan pertama kali. Aku rasa dia ingin kita melanjutkan hidup.

Hae Joo lalu meletakkan tangan sang ibu di perutnya.


Hae Joo memanjakan ibu dan adik Moo Yeol dengan hartanya. Ia memberi mereka, sebuah apartemen, perhiasan dan juga mobil. Ae Nok dan Yeol Mae senang. Mereka makin senang saat Hae Joo mengatakan, Moo Yeol akan menjadi ahli waris Grup Wid.


Hari pernikahan Moo Yeol dan Hae Joo tiba. Ji Won mengancam, akan membuat Moo Yeol menyesal jika menyakiti Hae Joo.

Ji Won berbisik pada Moo Yeol, menanyakan Yeo Ri. Moo Yeol mengaku, tidak tahu dimana Yeo Ri.

Ji Won pun berkata, bahwa ia memberikan restunya bukan karena menyukai Moo Yeol. Ia mengaku, setiap kali melihat Moo Yeol selalu teringat pada Yeo Ri.

Moo Yeol mengerti.


Moo Yeol lalu duduk disamping Hae Joo.

Bersambung ke part 2............

Ji Won ini lucu... dia tahu (dan udah pernah merasakan) rasanya kehilangan seorang anak, tapi dia maksa Yeo Ri yg lagi hamil donorin sumsum buat Hae Sung.