• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 17 Part 2

Sebelumnya...


Se Ra tengah rapat dengan para karyawannya, tapi ia bosan mendengarkan presentasi karyawannya dan meminta karyawannya serta para staff memberitahunya inti dari presentasi itu tapi tak ada satu pun yang bisa menjawab. Se Ra pun memutuskan menunda rapatnya sampai esok hari.

“Jika kalian mengecewakanku lagi, kalian mungkin akan mendapat masalah.” Ucap Se Ra, lalu keluar dari ruang rapat.


Lalu, Se Ra menyetir dengan kencang sambil membahas soal steak yang tidak enak karena kokinya berselingkuh dengan istri pemilik restorannya. Terlalu asyik bicara, Se Ra sampai menabrak mobil yang melaju di depannya.

Yang ditabrak Se Ra ternyata mobilnya In Soo.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya In Soo.

“Dengar, buster! Apa kau buta? Kenapa kau ngebut di jalan yang sempit seperti ini!” sewot Se Ra.

“Dengar, perawan tua! Aku tidak suka dipanggil buster!” balas In Soo.

“Kau benar-benar buta? Apa kau melihat ada perawan tua disini? Aku tahu yang kau pikirkan. Kau pasti akan menyalahkanku karena aku wanita, kan?” ucap Se Ra.

“Jangan bersikap bodoh.” Jawab In Soo.

“Apa? Bodoh? Beraninya kau mengatakan itu ketika kau mengendarai sampah itu!” ucap Se Ra.

“Hubungi perusahaan asuransimu.” Jawab In Soo.

“Itu 100% kesalahanmu.” Ucap Se Ra.

“Ajumma, kau berada di jalur satu arah. Aku akan menyingkirkan mobil ini jadi aku tidak akan meminta biaya perbaikan. Tapi jika kau mau, kau bisa menghubungi perusahaan asuransi mobil mewahmu.” Jawab In Soo, lalu masuk ke mobilnya.

Se Ra pun tambah kesal. Mobil In Soo mulai melaju, membuat Se Ra kian kesal.


Roo Na dan Eun Ji bertemu di klub yang biasa mereka datangi. Eun Ji minta pekerjaan di JM Home Shopping. Roo Na nampak kaget, sepertinya dia baru tahu ayah mertuanya baru membeli saluran home shopping. Tapi di depan Eun Ji, Roo Na pura2 tahu. Eun Ji lalu membahas ambisi Roo Na. Eun Ji juga memuji Roo Na yang memiliki aura bintang.

Eun Ji juga mengenalkan pacarnya pada Roo Na. Ternyata pacarnya adalah salah satu pria yang pernah digoda Roo Na dulu. Eun Ji meminta Roo Na memberi pacarnya pekerjaan juga. Eun Ji juga menceritakan bagaimana dulu ia dan pacarnya bisa bertemu. Eun Ji juga bilang, sebelum jatuh cinta padanya, pacarnya sudah jatuh cinta pada Roo Na.


“Roo Na? Aku melihatnya lagi di klub itu. Sebenarnya aku tidak ingin membahas masalah ini, tapi kau ingat padaku? Aku datang ke rumahmu karena Roo Na. Kudengar, Roo Na adikmu.”

“Aku tidak ingat.” Jawab Roo Na.

“Begitukah? Kalau begitu aku lega.” Ucap pria itu.

“Tapi dimana kau melihat Roo Na?” tanya Roo Na.

“Di klub di Chuncheon.” Jawab pria itu, membuat Roo Na kesal setengah mati.


Gyeong Min menunggu Roo Na di depan pintu gedung teater. Ia juga berusaha menghubungi ponsel Roo Na tapi Roo Na tak menjawab.


Roo Bi tengah membantu ibu dan bibinya di restoran. Tak lama kemudian, Roo Na datang dan membahas soal Roo Bi yang datang ke klub. Roo Na pun menyuruh ibunya mengawasi Roo Bi. Ia tak mau keluarga Gyeong Min sampai tahu perilaku Roo Bi.

“Apa itu benar, Roo Na? Kau pergi ke klub untuk berpesta dengan pria?” tanya Chorim.

“Itu tidak benar. Aku pergi ke sana untuk mencari tahu sesuatu.” Jawab Roo Bi.

“Mencari tahu apa?” tanya Roo Na.

“Bahwa aku orang yang mengerikan. Aku memiliki banyak hutang dan aku serakah! Aku mempermainkan banyak pria.” Jawab Roo Bi.


Roo Bi lantas bertanya pada Gilja.

“Eomma, apa aku benar-benar orang macam itu? Apa aku seperti itu? Apa aku putri yang selalu menyusahkanmu? Katakan padaku.” Pinta Roo Bi.

“Roo Na-ya, siapa yang mengatakan itu padamu?” tanya Gilja.

“Aku tidak percaya itu. Aku tidak bisa percaya. Karena itulah, aku pergi ke sana. Aku pikir, aku bisa bertemu dengan seseorang yang mengenalku disana. Aku ingin bertanya, siapa aku dan apa yang kusukai.” Ucap Roo Na.

“Lalu apa kau menemui seseorang yang kau kenal! Aku sudah menceritakan semuanya padamu! Kenapa kau tidak percaya padaku! Aku kakakmu! Eomma, tolong awasi Roo Na! Aku tidak mau hal seperti ini terjadi lagi! Aku sudah cukup stress memiliki keluarga yang miskin, keluarga kelas rendah! Bagaimana aku bisa berdiri jika adikku bersikap seperti ini!” sewot Roo Na, lalu pergi.

Chorim terkejut, ia tidak percaya Roo Bi bisa mengatakan hal macam itu. Roo Bi pun minta maaf dan kembali menyalahkan dirinya.

Dongpal keluar dari dapur, membawakan beberapa gelas susu tapi Chorim langsung mengajaknya kembali ke dapur.

Roo Bi lalu tersenyum pada ibunya. Dan sang ibu menghela nafas menatapnya.


Gyeong Min masih menunggu Roo Na. Ia kecewa karena Roo Na tak kunjung datang. Tak lama kemudian, Roo Na datang sambil berlari. Ia beralasan, terjebak macet dan meminta maaf pada Gyeong Min.

“Kau habis minum?” tanya Gyeong Min.

“Tidak.” Jawab Roo Na. Tak ingin membuat Gyeong Min curiga, Roo Na pun mengajak Gyeong Min masuk.


Tapi selama pertunjukan, Roo Na malah tidur. Gyeong Min pun menatap heran Roo Na.


Di kamarnya, Gilja sedang memikirkan pertengkaran Roo Na dan Roo Bi di restoran tadi.

“Bahwa aku orang yang mengerikan! Aku memiliki banyak hutang dan aku serakah! Apa aku putri yang selalu menyusahkanmu? Aku tidak percaya! Aku ingin bertanya pada mereka, siapa aku dan seperti apa aku!” ucap Roo Bi.

“Aku sudah memberitahumu semuanya! Kenapa kau tidak percaya! Aku kakakmu!” jawab Roo Na.



Tak lama kemudian, Chorim pun datang. Gilja sengaja memanggil Chorim untuk membahas perilaku kasar Roo Na. Gilja juga marah, karena Roo Na mengatakan hal buruk pada Roo Bi.

“Roo Na mungkin agak liar, tapi bagaimana bisa Roo Bi mengatakan seperti itu pada adiknya yang sedang sakit?” jawab Chorim.

Chorim juga mengatakan soal mulut Roo Bi yang bau alkohol. Chorim yakin, terjadi sesuatu di kepala Roo Bi akibat kecelakaan itu.

Lalu, terdengar suara Soyeong yang mengajak mereka makan.


Gilja, Chorim, Roo Bi dan Soyeong menghabiskan waktu mereka dengan menyantap ayam goreng sebagai menu makan malam dan segelas softdrink.


Gyeong Min menatap aneh Roo Na yang sudah tertidur pulas. Tak bisa tidur, Gyeong Min akhirnya keluar kamar dan bertemu Se Ra diluar.


“Apa kau bahagia?” tanya Se Ra.

“Aku tidak tahu. Mimpi dan kenyataan selalu berbeda.” Jawab Gyeong Min, lalu kembali ke kamarnya.


Keesokan harinya, di kantor, Gyeong Min dapat laporan dari atasan Roo Bi tentang klien mereka yang dari Milan ingin mengakhiri kerja sama mereka.



Mereka pun langsung menggelar rapat. Gyeong Min ingin tahu apa yang diinginkan Milan dari mereka.

“Permintaan maaf dari Presiden dan penyesuaian struktur laba.”

“Kita bisa memberikannya.” Jawab Gyeong Min.

Jin Hee pun membujuk Gyeong Min agar mengizinkan Roo Bi kembali bekerja. Jin Hee bilang, hanya Roo Bi yang bisa menangani klien mereka dari Milan itu.


Usai rapat, Jin Hee langsung menghubungi Roo Na yang saat itu tengah bermain golf.

Semula, Roo Na tidak mengenali suara Jin Hee.

“Jeong Roo Bi, kau sudah lupa padaku? Seberapa menyenangkan waktu yang kau punya sampai kau tidak mengenali suaraku?” jawab Jin Hee.

“Oh, Eonni!” seru Roo Na, begitu mengingat Jin Hee.

“Roo Bi, kembalilah bekerja besok. Kau ingat Tuan O’Neill dari Milan? Kau harus bernegosiasi dengannya lagi. Dia tidak mau membuat kesepakatan dengan siapapun. Aku sudah bicara pada suamimu, jadi sampai jumpa di kantor besok.” Ucap Jin Hee, lalu memutuskan panggilannya.


Roo Na pun kebingungan, “Tuan O’Neill?”

Bersambung........

Ruby Ring Ep 17 Part 1

Sebelumnya...


Dongpal berusaha mencium Chorim, namun gagal karerna Chorim tiba-tiba sendawa. Dongpal sampai menahan nafas karena bau mulut Chorim.


Roo Na sedang bersantai sambil membaca buku harian Roo Bi. Ponselnya kemudian berdering dan wajahnya seketika berubah kesal saat membaca nama si penelpon. Sudah bisa dipastikan, si penelpon adalah In Soo karena hanya In Soo yang bisa membuat Roo Na kesal. Roo Na pun enggan menjawabnya.


“Kenapa tidak kau jawab?” tanya Geum Hee yang tiba-tiba nongol. Roo Na pun beralasan, itu telepon dari telemarketing jadi ia enggan menjawab. Geum Hee mengubah topic pembicaraan, ia bertanya apa yang sedang Roo Na baca. Roo Na mau menjelaskan, tapi kemudian ia tersadar dan bertanya, kenapa ia harus menjelaskannya pada Geum Hee.

“Kenapa tidak? Kita ini keluarga. Aku marah padamu. Kenapa kau tidak berterima kasih padaku karena aku tidak memberitahu pada siapapun bahwa kau mabuk saat itu.” Ucap Geum Hee.


Roo Na pura-pura bego. Geum Hee pun tertawa dan berkata kalau ia tahu Roo Na habis minum malam itu. Geum Hee juga bilang, akan menjaga rahasia Roo Na dan Roo Na berhutang padanya.

Geum Hee juga membahas soal hidung Roo Na yang terlihat bagus. Ia penasaran, berapa biayanya agar bisa mendapatkan hidung seperti hidung Roo Na. Roo Na pun kesal, AJUMMA!

“Bibi, panggil aku Bibi Geum Hee.” Jawab Geum Hee.

“Roo Bi-ya!” terdengar suara Nyonya Park. Roo Bi pun buru2 keluar tapi dengan wajah kesal karena Geum Hee.


Roo Bi pergi ke klub yang dibilang Eun Ji. Baru masuk, perasaannya sudah tidak nyaman. Ia melihat ke sekeliling. Seorang waiter menghampiri Roo Bi dan memanggil Roo Bi dengan nama Hyeyoung. Waiter itu juga mengatakan, bahwa mereka memiliki stok pria kaya yang bisa digoda Roo Na seperti biasa tapi waiter itu kemudian ingat kalau Roo Na membenci pria tua.


Lantas, pria itu membawa Roo Bi ke sebuah ruangan yang ditempati 3 pria. Salah satu dari 3 pria itu adalah pria yang pernah ditipu Roo Na. Sy lupa nama pria itu, yang jelas Roo Na dan pria ini ketemu di butik, saat ia tak sengaja merobek dress yang mau dibelinya. Roo Na mengaku sebagai Oh Hyeyoung dan meminta uang pada pria itu untuk membayar dress nya.

“Lihat siapa yang datang. Oh Hyeyoung, kita bertemu lagi.” Ucap pria itu, lalu menarik Roo Bi ke sofa.

Pria itu lantas memaksa Roo Bi minum. Roo Bi pun langsung menampik gelas itu. Pria itu kemudian marah dan mendorong Roo Bi. Salah satu dari teman pria itu pun menarik Roo Bi ke pangkuannya. Ia berusaha mencium Roo Bi. Roo Bi langsung mendorong pria itu dan kabur.


Diluar, hujan turun sangat deras. Roo Bi berusaha berlari sambil memegangi lututnya yang masih sakit, sampai akhirnya ia terjatuh.

Roo Bi pun terpukul, ia tidak menyangka dirinya seburuk itu di masa lalu.


Di rumah, Soyeong dan Chorim asyik menonton acara home shopping yang menjual bikini. Soyeong bilang, ia akan terlihat ‘hot’ jika memakai bikini itu. Chorim tak mau kalah, ia bilang bahwa ia lebih ‘hot’ dari Lee Hyori. Endingnya, mereka berdebat dan Gilja pun berusaha menengahi mereka dengan membela Chorim. Chorim senang dibela Gilja, sementara Soyeong terlihat kesal dan langsung lari ke dapur.


Gilja lantas menepuk bahunya yang terasa pegal. Melihat itu, Chorim pun langsung memijit bahu Gilja.

“Dimana Roo Na?” tanya Chorim.

“Dia pergi menemui dokter dan temannya.” Jawab Gilja.

“Aku berharap, temannya bisa membantu memulihkan ingatannya.” Ucap Chorim.


Saat tengah membahas Roo Bi, Roo Bi pun pulang basah kuyub dan langsung masuk ke kamar tanpa mengatakan apapun. Chorim dan Gilja kaget. Khawatir, Gilja langsung menyusul Roo Bi ke kamar.


Di kamar, Gilja mengelap kepala Roo Bi dengan handuk.

“Eomma, aku takut.Aku takut pada diriku. Eomma, mungkin lebih baik ingatanku tidak kembali.” Ucap Roo Bi berkaca-kaca.

“Kenapa kau berpikiran begitu?” tanya Gilja.

“Eomma, apa aku bukan gadis baik-baik? Semua orang yang kukenal mengatakan aku bukanlah gadis baik-baik.” Ucap Roo Bi.

“Roo Na-ya, kenapa kita tidak berusaha pelan-pelan? Bersabarlah. Itu yang dikatakan dokter. Jika kau tidak stress, ingatanmu akan pulih secepatnya. Jangan dengarkan kata orang.” Jawab Gilja.

Tangis Roo Bi pun pecah. Gilja mengusap lembut kepala Roo Bi.



Roo Na masuk ke kamarnya dan merasa terganggu dengan suara musik klasik yang diputar Gyeong Min. Ia pun langsung mematikannya. Gyeong Min pun heran, apalagi setelah Roo Na bilang, merasa terganggu dengan musik itu.

“Aku pikir kau menyukai lagu itu.” Ucap Gyeong Min.

Menyadari itu lagu favorit Gyeong Min dan Roo Bi, Roo Na pun langsung mengaku kalau ia masih menyukai lagu itu dan mau menghidupkan tape nya lagi tapi Gyeong Min melarangnya.

Ponsel Roo Na lalu berdering. Telepon dari Eun Ji dan Roo Na langsung keluar untuk menjawab teleponnya.


Saat Roo Na diluar, Gyeong Min menemukan syal hijau nya di tempat sampah.

Begitu masuk, Roo Na langsung bilang pada Gyeong Min kalau Eun Ji ingin bertemu dengannya tapi ia seketika terdiam saat melihat syal hijau itu di tangan Gyeong Min. Gyeong Min minta penjelasan kenapa Roo Na membuang syal itu.

“Aku sengaja membuangnya. Syal itu sudah kuno dan kotor. Aku akan membelikanmu yang baru.” Ucap Roo Na, lalu mengambil syal itu dari tangan Gyeong Min dan membuangnya.


Roo Na juga bilang, kalau ia istri pria kaya sekarang dan akan mengajak Gyeong Min membeli syal yang mahal.

“Aku tidak tahu apapun tentangmu tapi syal ini berarti bagiku.” Ucap Gyeong Min, lalu mengambil kembali syal itu dari tempat sampah.


Roo Na pun mengalah. Ia memeluk Gyeong Min tapi Gyeong Min yang terlanjur kecewa, tidak meresponnya.

“Kenapa kau tidak meresponku?” tanya Roo Na.

“Jangan lupa, pertunjukan piano malam ini.” Jawab Gyeong Min.

“Baiklah.” Ucap Roo Na.


Sekarang, kita melihat Roo Na yang sedang shopping di sebuah mall. Roo Na benar-benar menikmati waktunya sebagai istri Bae Gyeong Min.


Di rumah, Roo Bi sedang menonton video Roo Na. Kemudian, Roo Bi mem-pause video nya dan menyentuh wajah Roo Na. Kata-kata Eun Ji tentang Roo Na, juga pengakuan In Soo bahwa mereka sepasang kekasih pun terngiang di telinganya. Terakhir, ia ingat kata-kata2 Roo Na.

“Jeong Roo Na, apa kau orang seperti itu?” ucap Roo Bi dengan wajah terpukul.

Bersambung ke part 2............