• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 88 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi dihubungi Tuan Bae. Sepertinya Tuan Bae mengajaknya bertemu.


Dan memang benar, mereka bertemu di restoran yang memiliki ruangan private.

Roo Bi minta maaf karena sudah mengecewakan Tuan Bae.

Tuan Bae berkata, bahwa dirinya seorang pengusaha jadi ia tidak akan terpengaruh oleh berita di media atau wawancara di TV.

"Kami selalu mempertimbangkan banyak hal dengan cara berbeda. Kami melakukan pengecekan berulang-ulang untuk semua hal. Itulah sebabnya aku mengajakmu bertemu daripada membicarakannya di telepon."

"Aku mengerti."

"Jeong Roo Na-ssi, apa kau pelaku yang mengunggah video itu?"


"Benar, aku pelakunya dan video itu palsu. Maafkan aku."

"Lalu apakah pria di dalam video itu seseorang yang kau kenal? Pria itu menyebut-nyebut JM Group."

"Itu adalah video sampah. Maafkan aku."

"Maaf tidak akan menyelesaikan masalah. Tidakkah kau melihat seberapa seriusnya ini? Kau tidak bisa melihat betapa berbahayanya video ini bagi perusahaan kami?"

Roo Bi diam saja. Ia bingung harus mengatakan apa.


"Katakan siapa pria itu. Katakan!"

"Maaf, tapi ini semua salahku. Pria itu adalah kenalanku. Tolong maafkan aku."

"Menutup mulutmu tidak akan menolong siapa pun. Aku tidak tahu apa yang kau harapkan dari ini tapi rahasia tidak akan bisa tersimpan selamanya."


Setelah itu, Roo Bi mengajak In Soo ketemuan di kafe. Roo Bi memberitahu In Soo, bahwa ia baru saja bertemu Tuan Bae.

"Kenapa kau tidak memberitahunya apa yang tidak bisa kau ceritakan pada Gyeong Min?" tanya In Soo.

"Aku ingin tapi aku tidak bisa. In Soo-ssi, aku dan Gyeong Min tidak ada harapan lagi kan? Meski dia tahu siapa aku, itu sudah terlambat kan? Aku dan dia tidak bisa bersama lagi kan?"

"Itu tergantung pada seberapa besar dia mencintaimu."

"Dia mencintaiku tapi dia lupa. Kupikir kecelakaan itu membuat ingatanku hilang tapi kenyataannya, ingatannya lah yang hilang."


Tak lama kemudian, tim sukses Roo Na yang juga ada di sana, sedang membagikan brosur Roo Na, menyindir Roo Bi.

"Kakaknya melakukan pekerjaan bagus tapi dia malah menusuknya dari belakang!"

Mendengar itu, In Soo marah.

"Kalau kalian tidak tahu apa-apa diam saja!"

"Tidak tahu! Hey, ahjussi, jangan bergaul dengan wanita itu! Dia akan merusak hidupmu!"

Mendengar itu, In Soo semakin marah.

"Kau ini siapanya? Apa kau suaminya?"

"Tolong jangan seperti ini. Kalian tidak tahu ceritanya." ucap Roo Bi.

"Tidak tahu apanya? Kau menggelar konferensi pers dan mengakui semuanya!"


Mereka bahkan menyiram Roo Bi dengan segelas air.

"Ajumonni!" marah In Soo.

"Kalau aku jadi kakakmu, aku akan memasukkanmu ke dalam penjara!" ucap tim sukses Roo Na, lalu beranjak pergi.

Roo Bi pun syok.


In Soo membawa Roo Bi ke apartemennya.

"In Soo-ssi, kau masih mencintaiku?"

"Jika kau menyuruhku untuk berhenti mencintaimu, jangan lakukan itu."

"Mereka bilang, ada danau bernama Innisfree di Irlandia. Di sana, kau akan menemukan jalanan berjejer dengan batu tua seperti di Jeju dan sisa-sia katredal tua. Haruskah kita pergi ke sana?"

Sontak, In Soo kaget mendengarnya.

"Kau masih mencintaiku?"

"Aku masih mencintaimu dan lebih mencintaimu dari sebelumnya."

"Kalau begitu, ayo pergi ke sana dan hidup tenang di sana."


In Soo terdiam. Lalu tak lama kemudian, ia bangkit dari duduknya dan memeluk Roo Bi.

"Aku tidak bisa karena aku tahu kau mencintai Bae Gyeong Min." jawab In Soo, dalam hati.

Tangis Roo Bi pun mulai berjatuhan.


Sekarang, Roo Bi berada di kamar mandi. Ia mematikan kran dan menatap cermin.

"Sekarang, kau bukan lagi Jeong Roo Bi. Kau juga tidak bisa hidup sebagai Jeong Roo Na karena itu lebih buruk dari kematian. Kau juga bukan putri kandung ibumu. Kau hanyalah duri bagi ibumu. Kau tahu! Kau tidak mencintai In Soo. Tapi In Soo menghargaimu lebih dari dia menghargai dirinya sendiri. Pergilah dengan In Soo. Itu yang terbaik bagi semua orang. Bagi ibumu dan bagi Bae Gyeong Min. Setelah Bae Gyeong Min mengetahui semuanya, apakah dia masih akan mencintaimu? Kau bilang cinta bisa kadaluarsa. Semuanya sudah selesai. In Soo lah satu-satunya orang yang mencintaimu."

Kesal, Roo Bi pun melempar kaca In Soo dan jatuh terduduk. Tangisnya pecah lagi.


Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Bi yang kini mulai dibenci orang-orang karena konferensi pers itu.

Sementara Chorim dan Dongpal sibuk membahas rencana franchise mereka.

"Aku berharap video skandal itu tidak merusak rencana kita." ucap Chorim.

Sontak, Gilja langsung menatap tajam Chorim.

Chorim pun berhenti bicara dan Dongpal langsung pergi ke dapur.

"Eonni, kau tidak marah pada Roo Na?"

"Bukankah sudah kubilang, jangan mengatakan apapun tentang Roo Na. Itu bukan salah Roo Na!" sewot Gilja.


Tak lama kemudian, Chorim pun sadar ada yang tidak beres. Ia mendekati Gilja dan meminta Gilja menceritakan apa yang terjadi.

"Dia mengakui hal itu untuk melindungi kakaknya, kan? Benar?" tanya Chorim.


Soyoung di tempat Jihyeok. Mereka sedang memasak. Tiba-tiba, tangan Soyoung luka keiris pisau.

Jihyeok pun langsung mengambil obat dan mengobati luka di jari Soyoung.

Sayangnya, suasana mereka dirusak dengan Daepung yang datang tiba-tiba. Daepung pun minta maaf karena sudah merusak suasana mereka. Ia mengaku tidak punya pilihan lain karena harus ke toilet.


Gyeong Min sudah tidur. Sementara Roo Na asyik bicara di telepon, membahas pemilihannya.

Usai menelpon, Roo Na pun langsung merebahkan dirinya di dekat Gyeong Min.

Tapi Gyeong Min malah membelakangi Roo Na. LOL LOL

Melihat itu, Roo Na sedikit kesal dan berniat membuktikan dirinya ke Gyeong Min. Ia yakin, Gyeong Min akan mengakui kehebatannya setelah ia terpilih nanti.


Chorim, Dongpal dan Soyoung tertawa menonton acara di televisi. Tapi Gilja diam saja dan terus menatap ke arah kamar Roo Bi.


Ponsel Soyoung kemudian berdering. SMS dari Jihyeok yang menanyakan kondisi tangannya.

Jihyeok lalu mengaku tidak bisa tidur karena merindukan Soyoung.

Soyoung pun membaca pesan Jihyeok sambil senyum-senyum.

Melihat itu, Chorim ingin melabrak Soyoung tapi dihentikan Dongpal.


Sekembalinya ke kamar, Chorim mengajak Dongpal mengirimkan Jihyeok ke sekolah asrama.

"Dia akan masuk perguruan tinggi tahun depan, jadi kita harus menjaga dia dari Soyoung..."

"Kenapa kau sangat membenci Soyoung?"

"Aku tidak membencinya. Apakau kau akan baik-baik saja jika Jihyeok menikah dengan Soyoung? Kita harus memikirkan masa depannya."

"Jangan mencemaskan masa depan Jihyeok. Pikirkan saja masa depan kita."

"Masa depan kita?"

"Baby." jawab Dongpal, membuat Chorim tersipu malu.


Keesokan harinya, Roo Na diminta mundur dari pencalonan dirinya. Roo Na pun meminta penjelasan. Pengurus partai mengatakan, akan sulit mengembalikan suara Roo Na sejak video skandal itu meletus.


Sekarang, Roo Na sudah berada di mobilnya. Ia kesal setengah mati dan bersumpah akan membalas orang-orang di Partai Yeomin.

Roo Na lalu menyalakan radionya dan mendengarkan berita tentang namanya yang dicoret dari pencalonan.

"Aku tidak akan pernah keluar. Tidak akan pernah." ucap Roo Na berapi-api.

Bersambung ke part 2.........

Ruby Ring Ep 87 Part 2

Sebelumnya...


In Soo membawa Roo Bi ke apartemennya.

Ponsel Roo Bi berdering. In Soo pun mengambil ponsel Roo Bi. Setelah mengetahui siapa yang menghubungi Roo Bi, In Soo mematikan ponsel Roo Bi dan menyarankan Roo Bi mengganti nomor baru.

In Soo lantas menanyakan alasan Roo Bi berubah pikiran.

Roo Bi pun mengatakan bahwa ia melakukan konferensi pers demi ibunya.

"Aku bukan putri kandung ibuku. Aku diadopsi. Aku anak hasil perselingkuhan ayahku dengan wanita lain. Ibu memaafkan ayah dan membesarkanku sendirian. Aku melakukan ini untuknya."

"Roo Bi-ya."


Tangis Roo Bi pecah.

"Aku melakukan hal yang benar, kan? Katakan In Soo-ssi. Apa yang kulakukan sudah benar, kan?"

In Soo yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya memeluk Roo Bi.


Di ruang bacanya, Tuan Bae dihubungi Pak Kim. Pak Kim memberitahu Tuan Bae bahwa video itu asli.

Sontak Tuan Bae kaget. Ia lalu meminta Pak Kim merahasiakan hal itu.

Tuan Bae marah, ia bahkan sampai menggebrak meja.


In Soo mengantarkan Roo Bi pulang.

In Soo mencemaskan Roo Bi tapi Roo Bi mengaku bahwa ia bisa menjaga diri.

Roo Bi lantas menyuruh In Soo pulang. Tapi In Soo mau pulang setelah melihat Roo Bi masuk ke rumah dengan aman.

"Pulanglah." suruh Roo bi.

In Soo pun mengalah. Tapi sebelum pergi, ia menyuruh Roo Bi tidur dan melarang Roo Bi memikirkan apapun.


Setelah In Soo pergi, Gyeong Min menghubungi Roo Bi. Ia tidak percaya Roo Bi melakukan itu. Ia yakin, Roo Bi bukan orang seperti itu.

"Seperti inilah, Jeong Roo Na. Dia tidak pernah mau menjadi yang kedua. Jika dia tidak bisa mendapatkan keinginannya, tidak seorang pun boleh mendapatkannya. Inilah Jeong Roo Na yang asli. Aku tidak akan meminta maaf padamu." ucap Roo Bi, lalu memutuskan panggilannya.


Gyeong Min terduduk di kursi. Ia tidak percaya Roo Bi melakukan itu.

Roo Bi jatuh terduduk dan menangis.


Tak lama Gilja datang dan berterima kasih padanya. Gilja juga mengaku malu padanya.

Setelah itu, Gilja memeluk erat Roo Bi.


Soyoung ada di tempat Jihyeok. Ia juga tidak percaya Roo Bi seperti itu.

Jihyeok lantas meminta Soyoung berhenti membicarakan Roo Bi.

Selang beberapa menit, ia memakaikan syalnya pada Soyoung.

"Wae?" tanya Soyoung.

"Diluar dingin." jawab Jihyeok.


Tak lama kemudian, Daepung pulang dan Soyoung langsung menyuruh Daepung makan kimchi yang telah disiapkannya.

Daepung pun senang dan jadi ingin Soyoung tinggal bersama mereka saja.

Daepung kemudian melihat syal yang dipakai Soyoung.

Ia marah dan langsung menarik syal itu dari leher Soyoung.

Ternyata itu syalnya. Ia memarahi Jihyeok karena memberikan syalnya pada Soyoung.

"Kau juga sering mencuri pakaian dalamku." balas Jihyeok, membuat Daepung makin gemes.

Jihyeok lalu mengajak Soyoung pergi.


Gyeong Min berusaha mengingat-ingat Roo Na yang dulu dan sekarang.


Ia ingat saat Roo Na memintanya mengoleskan krim saat mereka liburan bersama.


Lalu, ia ingat saat Roo Na memaksa ingin mencoba cincin Roo Bi.


Setelah itu, ia ingat saat 'Roo Na' menyelamatkan 'Roo Bi' yang nyaris ketimpa lampu sorot.


Ia mengingat bagaimana khawatirnya 'Roo Na' pada kesehatan neneknya.


Gyeong Min pun baru sadar, bahwa Roo Na juga banyak berubah setelah kecelakaan itu.

Ia lalu memikirkan soal video. Ia tidak yakin, Roo Bi melakukannya karena jealous.


Tak lama kemudian, Roo Na datang membuyarkan lamunannya.

Roo Na mengaku, bahwa ia sangat marah pada Roo Bi dan ingin menyingkirkan Roo Bi dari hidupnya tapi kemudian ia ingat kata-kata Gyeong Min yang menyuruhnya memperlakukan Roo Bi dengan baik.


Keesokan harinya, setibanya di kantor, Roo Bi melihat bagaimana orang-orang menatap dan membicarakannya.


Dari kejauhan, Gyeong Min melihat hal itu.


Seokho, Hyeryeon dan Jin Hee juga tengah membahas Roo Bi. Jin Hee tidak percaya Roo Bi orang yang seperti itu. Jin Hee yakin, Roo Bi sedang berusaha melindungi seseorang.

Hyeryeon berharap, mereka masih bisa bekerja sama dengan Roo Bi.


Tak lama kemudian, Roo Bi datang dan Jin Hee langsung menyuruh Hyeryeon serta Seokho membeli kopi untuk mereka.

Setelah mereka pergi, Jin Hee bicara pada Roo Bi. Ia mengaku tidak yakin, Roo Bi melakukan hal itu.Jin Hee yakin, Roo Bi orang yang baik.

Roo Bi pun berterima kasih karena Jin Hee mempercayainya.


Roo Na sendiri sedang sibuk dengan tim suksesnya.


Ia lalu berdiri dan menatap posternya.

"Jika aku terpilih, aku akan memiliki kekuatan yang selama ini aku inginkan. Jeong Roo Bi, berhentilah mempermasalahkan tentang apa yang kucuri darimu. Lihatlah, aku bisa melakukan apapun yang tidak bisa kau lakukan. Aku akan membuktika, bahwa aku lebih baik darimu." ucap Roo Na dalam hati.


Bersambung..........