• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 37-38 Part 4

Sebelumnya...


Fukuda berusaha membujuk Nam Ok.

Fukuda : Aku Jaksa Fukuda dari Biro Urusan Hukum. Aku datang dengan tangan kosong! Mari kita bicara! Pertama, keluarlah dari sini dengan selamat. Tolong ikut aku.

Nam Ok pun membalasnya dengan tembakan.

Nam Ok : Berhentilah mengatakan omong kosong seperti itu!


Fukuda : Seperti yang mungkin kau sadari, kau sudah dikepung! Kau tidak bisa keluar dari sini sendirian.

Nam Ok : Detektif yang membunuh Jung Im! Bawa keparat itu kemari lebih dahulu.

Fukuda : Kita bisa bicara setelah itu.

Nam Ok kembali menembak ke bawah.

Matsuuda kesal dan langsung membalas Nam Ok.

Matsuuda : Aku di sini, Tikus! Ayo tangkap aku!

Nam Ok : Jatuhkan senjatamu dan naik kemari, Keparat.

Matsuuda ingin menembak Nam Ok lagi, tapi Fukuda menghentikannya.

Fukuda : Berhenti! Mundurlah jika kau berencana melakukan hal yang berbahaya.


Matsuura yang menunggu diluar, memutuskan untuk masuk.

Sementara Won Bong yang menunggu diluar pun berharap Nam Ok menyerah dan keluar hidup2.


Matsuura masuk. Matsuuda melapor kalau Nam Ok masih belum mau menyerah.

Matsuura pun berusaha membujuk Nam Ok.

Matsuura : Aku Inspektur Kepala Matsuura dari Biro Kepolisian. Teman-temanmu sedang diinterogasi di Kantor Polisi Jongno sekarang. Bersikap kooperatiflah dalam penyelidikan. Maka kau akan dihukum sesuai sikapmu, yaitu paling lama beberapa tahun. Jangan sia-siakan hidupmu yang berharga seperti ini. Menyerahlah!

Nam Ok diam saja.

Matsuuda : Kurasa dia kini kehabisan peluru, Pak.

Fukuda pun memutar otaknya, memikirkan cara melindungi Nam Ok.


Matsuura : Aku akan menghitung sampai sepuluh dan naik ke sana. Sebaiknya jatuhkan pistolmu dan menyerah!

Matsuura mulai menghitung. Saat tiba di hitungan keempat, ia mau naik tapi dihalangi Fukuda.

Nam Ok pun kembali menembaki mereka.

Nam Ok : Naiklah jika kau ingin mati! Aku akan menembak kepalamu!


Fukuda : Jika kau menyerah, aku akan membantumu mendapatkan pengurangan hukuman!

Matsuura marah mendengar itu.

Matsuura : Apa maksudmu?

Matsuura lalu menembaki Nam Ok.


Won Bong masih menunggu Nam Ok dengan cemas.

Won Bong : Kumohon jangan mati. Menyerahlah dan keluar. Aku akan menyelamatkanmu, Bodoh!


Nam Ok membuang sisa pelurunya dan mengambil peluru terakhirnya.

Matanya seketika berkaca-kaca melihat tulisan hero di peluru terakhirnya.


Nam Ok pun teringat saat Won Bong mendekatinya saat ia sedang mengukir tulisan hero di peluru itu.

Nam Ok lalu berkata pada Won Bong bahwa peluru itu akan menyelamatkan hidupnya suatu hari nanti.

Flashback end...


Tangis Nam Ok berjatuhan.

Nam Ok : Aku sudah bilang kau akan menyelamatkan hidupku suatu hari nanti.


Matsuura berniat ke atas karena tidak lagi mendengar suara Nam Ok.


Nam Ok teringat kebersamaannya dengan rekan2 seperjuangannya.

Nam Ok : Menyerah pada Kantor Gubernur Joseon berarti mati selamanya, sedangkan kematian karena bunuh diri berarti hidup selamanya. Namun, satu hal yang membuatku sedih yaitu aku tidak akan mati sampai negaraku meraih kemerdekaan. Andai aku bisa melihat wajah kalian semua sekali lagi saja sebelum aku mengakhiri hidupku.


Diluar, Won Bong menunggu Nam Ok dengan cemas.


Nam Ok : Mianata, Hyung.

Dan Nam Ok pun bunuh diri. Ia mengarahkan pistolnya ke dagunya.

Won Bong yang mendengar itu diluar, sontak terkejut.


Di dalam, Fukuda juga terkejut.


Sementara Matsuura tersenyum senang.

*Babik lah si Matsuura ini.... mudah2an endingnya dia ke alam baka...


Tangis Won Bong langsung keluar mendengar suara tembakan. Ia sadar dengan apa yang dilakukan Nam Ok.

Won Bong : Bersorak untuk kemerdekaan Korea.


Fukuda dan Matsuura melihat jasad Nam Ok.

Fukuda menyesalkan kematikan Nam Ok.


Polisi membawa jasad Nam Ok keluar.

Won Bong terpukul melihatnya.


Tak lama, Won Bong melihat Matsuura keluar.

Won Bong mau menembak Matsuura tapi tidak sanggup karena ia sangat terpukul atas kematian Nam Ok.


Malam sesudah kematian Nam Ok, Daiki dan Matsuuda pergi minum2.

Selesai minum2, mereka berpisah dan pergi ke arah berlawanan.

Saat Matsuuda sendiri, Won Bong datang menculiknya.

Won Bong membawa Matsuuda ke sebuah ruangan.

Matsuuda yang baru sadar, terkejut melihat Won Bong.

Matsuuda : Aku melihatmu di Shanghai. Kau anggota Korps Pahlawan, bukan? Apa hanya kau yang tersisa? Yang ditangkap di restoran dan si bodoh yang datang ke stasiun semuanya sudah mati. Tentang wanita yang aku temui di Shanghai, aku membunuhnya.

Won Bong : Kim Nam Ok, kawanku yang tewas di gereja hari ini. Bagaimana dia mati?

Matsuuda : Si bodoh itu bunuh diri. Kami memeriksa senjatanya, dan itu peluru terakhir yang dia punya.


Won Bong : Apa penyelidikan itu dipimpin Inspektur Matsuura?

Matsuuda : Jika aku bekerja sama, kau akan mengampuniku, bukan?

Matsuuda kemudian berdiri dan berusaha menyerang Won Bong tapi Won Bong mencengkramnya dan membantingnya ke dinding.

Won Bong kemudian mendekatinya.

Won Bong : Penyelidikan dipimpin oleh Inspektur Kepala Matsuura, bukan?

Matsuuda : Benar.


Won Bong lantas mencengkram wajah Matsuuda.

Won Bong : Lalu apa yang kalian lakukan terhadap jasadnya?

Matsuuda tersenyum menyeringai.

Matsuuda : Kami membakarnya hingga menjadi abu. Jika kami menguburnya, kalian aktivis kemerdekaan akan berziarah ke tempat itu.

Won Bong : Setahuku, Jaksa Fukuda juga ada di dalam gereja. Apa yang dia lakukan? Apa Jaksa Fukuda terlibat atas kematian rekan-rekanku?

Matsuuda : Jaksa Fukuda menyarankan agar dia menyerah. Sampai saat-saat terakhirnya.


Won Bong lantas memasukkan ujung pistolnya ke mulut Matsuuda.

Barulah si kampret Matsuuda ketakutan dan minta Won Bong tidak membunuhnya.

Won Bong : Paman kami, Majar, Cha Jung Im, dan Kim Nam Ok. Aku akan mengukir empat nama ini di kepalamu selamanya. Kau sebaiknya mengingat mereka bahkan setelah mati.

Won Bong pun meletuskan senjatanya berkali2. Matsuuda tewas seketika.


Tangis Won Bong kembali pecah.

Bersambung....

Next ep, ep terakhir, Young Jin tertembak gaes...

Watcher Ep 1 Part 4

Sebelumnya...


Chi Gwang melihat foto Young Koon di kameranya.

Chi Gwang : Dia memang mencurigakan.


Sementara itu, Kang Wook menghela nafas. Ia kesal karena seorang ahjumma menghalanginya bicara dengan Ah Reum. Si Ahjumma beralasan, Ah Reum sedang terguncang dan ragu kalau Ah Reum siap bicara dengan mereka.

Kang Wook : Wajar Anda cemas sebagai tetangga, tapi itu tidak perlu. Ditemukan darah di dalam mobil penghuni rumah ini. Belum diketahui itu darah siapa. Entah berapa banyak yang sudah dia bunuh.

Ahjumma : Tapi anak itu tidak bersalah. Ini permintaan seseorang.


Si Ahjumma lalu beranjak ke ruangan lain. Ia meraih ponselnya dan berniat menghubungi seseorang, tapi Kang Wook langsung merebut ponselnya.

Kang Wook : Anda diminta melakukan apa, oleh siapa?


Ah Reum turun. Hae Ryong langsung menanyai Ah Reum.

Hae Ryong : Apa kata ayahmu? Dia bilang sesuatu kepadamu di rumah.

Ah Reum : Dia melarangku bicara.

Hae Ryong : Dia memberitahumu sesuatu, ya?


Terdengar ketukan pintu dan suara teriakan pria yang mengaku sebagai pengantar pizza.

Kang Woo : Anda pesan pizza?

Ahjumma : Bukan aku.

Hae Ryong : Ah Reum belum diberi makan?

Kang Wook beranjak ke pintu. Ia membukakan pintu dan kaget melihat Young Koon lah si pengantar pizza.


Young Koon lantas masuk.

Young Koon : Anda masih di sini, Bu? Terima kasih atas bantuannya.

Ahjumma : Aku mencoba meneleponmu, tapi dua orang ini juga mengaku sebagai polisi.

Young Koon menatap Hae Ryong dan Kang Wook.

Young Koon : Ya, mereka polisi. Akan kujelaskan kepada mereka.


Young Koon lantas meletakkan pizza nya di meja dan bicara pada Ah Reum.

Young Koon : Ah Reum-ah, ayahmu baik-baik saja. Dia akan pindah ke kamar reguler. Jadi, kalian bisa bertemu. Duduklah. Kubelikan pizza.

Young Koon pun mengajak Ah Reum makan.

Young Koon melahap pizza nya, lalu menatap dua orang di depannya.

Young Koon : Ayo kita bicara.

Young Koon lantas beranjak keluar.


Diluar, Young Koon minta dua orang itu berhenti mengganggu Ah Reum.

Young Koon : Entah ada masalah apa, tapi jangan libatkan orang lain.

Kang Wook : Astaga, aku tidak tahan lagi.


Kang Wook pun menyerang Young Koon. Dia mendorong Young Koon ke pintu.

Young Koon : Jangan begitu. Lidahku tergigit karena kaget.

Kang Wook : Alasan saja!

Kang Woo mau memukul Young Koon tapi dihalangi Hae Ryong.

Hae Ryong : Kau merasa bersalah telah menembak Son Byung Gil? Kau merasa itu terjadi karena kesalahanmu dan resah karena kami mencurigakan, bukan? Kau juga ingin mengakhiri ini.

Young Koon : Kau lebih paham tentangku daripada aku.

Hae Ryong : Aku sudah menyelidiki. Son Byung Gil bukan orang baik-baik. Kau akan terkejut jika tahu ulahnya bahkan menyesal tidak membunuhnya.


Tiba2, terdengar suara Chi Gwang.

"Ayolah. Membunuhnya itu berlebihan."

Chi Gwang pun masuk.

Chi Gwang : Hei, Pak Jang. Bisa beri tahu aku juga? Aku juga ingin terkejut.

Hae Ryong : Sedang apa di sini?

Chi Gwang : Kalian sendiri? Kenapa di sini?

Hae Ryong : Aku mencemaskan keluarga Son Byung Gil. Ada polisi yang melakukan kesalahan juga. Bagaimana denganmu?

Chi Gwang : Aku?


Chi Gwang pun beranjak ke Young Koon. Dia merangkul Young Koon.

Chi Gwang : Young Goon mengundangku.

Hae Ryong :  Rupanya kalian dekat?

Chi Gwang : Ya.

Hae Ryong : Semoga sukses.

Hae Ryong dan Kang Wook beranjak pergi.


Young Koon teriak, menanyakan kesalahan Pak Son.

Young Koon lalu menjauhi Chi Gwang dan tanya kapan ia mengundang Chi Gwang.

Chi Gwang : Kau menaruh apa di mobil Jang Hae Ryong?

Young Koon terdiam.


Chi Gwang dan Young Koon bicara diluar. Chi Gwang memberitahu Young Koon siapa Pak Son.

Chi Gwang : Son Byung Gil pernah bekerja di Rekayasa Konstruksi CH langsung di bawah Pimpinan Kim Sang Joon. Dia juga merangkap informan untuk Jang Hae Ryong. Kau lihat sepatu di bagasi, bukan? Itu sepatu mewah untuk pria. *Tp kayak sepatu bocah ah. Ada darah orang lain ditemukan di mobil itu. Itu bukan darahmu, Son Byung Gil, atau bahkan petugas Reskrimsus. Ada hal yang tidak kita ketahui. Dan itu terkait dengan Reskrimsus.

Young Koon : Sudah kubilang, tidak akan kubongkar.

Chi Gwang : Dahulu kariermu di militer bagus. Kenapa masuk kepolisian jika sulit memercayai orang lain?

Young Koon : Justru karena itu aku cocok menjadi polisi. Aku mau pulang.


Young Koon beranjak pergi tapi Chi Gwang tiba2 menyebutkan nama ayahnya, membuat ia berhenti melangkah. Chi Gwang pun mendekati Young Koon.

Chi Gwang :  Kim Jae Myung, ayahmu.  Akulah yang menangkapnya. Sejak itu, aku memutuskan untuk mengejar polisi korup. Bukankah itu alasanmu menjadi polisi? Kau pasti melihat langsung ayahmu membunuh.

Young Koon : Aku tidak bisa bersaksi karena Ayah mengaku. Bagaimana aku bisa percaya kepadamu? Aku sulit percaya orang yang mengalami hal itu.

Chi Gwang : Orang lain bisa mati jika kau ragu. Apa kau akan menyesal sepertiku jika itu terjadi?


Young Koon pun menghela nafas dan memberikan sebuah ponsel pada Chi Gwang.

Young Koon : Aku memasang alat pelacak di mobil Jang Hae Ryong untuk menghentikannya mengunjungi keluarga ini.

Chi Gwang : Kau dapat ini dari mana?

Young Koon : Kubeli lewat internet, dengan uangku. Harganya 100 dolar lebih. Kujual murah termasuk ponselnya.

Chi Gwang : Baik. Nanti kubayar. Cepat ikut aku.

Young Koon : Ada apa lagi?

Chi Gwang : Mereka ke rumah sakit tempat Son Byung Gil dirawat.


Hae Ryong dan Kang Wook ke RS Kepolisan Seyang.

Tapi yang masuk hanya Kang Wook saja dan Hae Ryong langsung pergi setelah Kang Wook masuk.


Chi Gwang yang lagi di jalan sama Young Koon menghubungi Soo Yeon.

Chi Gwang : Soo Yeon, kau punya pistol?

Soo Yeon : Tidak.

Chi Gwang : Segera masuk ke sana jika ada yang aneh.

Soo Yeon : Tapi aku tidak punya pistol.

Chi Gwang : Kami sedang ke sana. Jangan cemas. Panggil perawat jika perlu.

Soo Yeon : "Kami"? Apa maksudnya "kami"?

Chi Gwang pun lagi2 memutuskan panggilannya begitu aja.

Sementara Soo Yeon sedang memeriksa kamera CCTV di ruangan lain saat Chi Gwang menelpon.


Kang Wook masuk ke kamar rawat Pak Son.


Chi Gwang dan Young Koon tiba di RS.

Young Koon mengajak Chi Gwang lewat tangga saja, karena lewat lift kelamaan.

Chi Gwang : Jangan terburu-buru. Toh mereka tidak bisa kabur.

Young Koon : Bukan karena itu. Mereka bisa berbuat sesuatu... Sialan.

Young Koon pun berlari lewat tangga darurat sementara Chi Gwang tetap lewat lift.


Young Koon tiba duluan di lantai atas.

Setibanya di atas, dia melihat Kang Wook lagi jalan di koridor. Young Koon pun mencengkram Kang Wook dan mendesaknya ke dinding.

Young Koon : Kau apakan Son Byung Gil?

Kang Wook : Sedang apa kau kepada seniormu?

Young Koon : Senior, apanya. Kau bahkan bukan polisi. Bedebah.


Chi Gwang datang dan melepaskan cengkraman Young Koon dari Kang Wook. Tapi anehnya, Chi Gwang memanggil Kang Wook dengan nama Kang Ho Gil.

Chi Gwang : Sudah bertemu dengan Son Byung Gil?

Kang Wook : Ya, aku menemuinya. Kami ingin mengecek kondisinya. Kami mencemaskannya.


Soo Yeon keluar dan memanggil Chi Gwang. Ia menunjuk2 ke kamar Pak Son.

Young Koon : Dia bilang apa?

Kang Wook : Pasti maksudnya tidak terjadi apa pun di dalam. Kau pikir aku datang ke rumah sakit dengan niat buruk?

Chi Gwang beranjak pergi.


Kang Wook pun memegang bahu Young Koon.

Kang Wook : Jadilah polisi yang lebih hebat dari ayahmu.


Young Koon menyusul Chi Gwang. Soo Yeon memberitahu Chi Gwang kalau pengacara datang menemui Pak Son.


Tae Joo bicara pada Pak Son yang terbaring lemah sambil membaca dokumen tentang Pak Son, sementara asistennya berjaga di depan pintu.

Tae Joo : Pak Son Byung Gil, Anda akhir-akhir ini pergi keluar tanpa izin, bukan? Rumah Anda tersita karena masalah utang. Semua ini rangkaian kesialan. Bahkan hidup Anda hancur karena satu pemicu seperti domino. Tekankan hal-hal seperti ini. Katakan Anda tidak berniat berbuat pidana.

Pak Son diam saja. Tae Joo pun menatapnya.

Tae Joo : Anda mendengarku? Akan kukurangi dosis penghilang sakitnya, karena ini penting.


Tae Joo pun berdiri dan mengurangi dosis penghilang rasa sakit itu. Setelah itu, ia kembali duduk dan bicara.

Tae Joo : Tindak pidana Anda serius. Peluang meringankan hukumannya terbilang rendah. Sebaiknya akui kejahatan Anda dahulu dan tekankan stres Anda karena masalah keluarga dan syok mental.


Chi Gwang, Soo Yeon dan Young Koon datang. Mereka mau masuk tapi dihalangi Jae Sik.

Tae Joo menoleh ke belakang dan terkejut melihat Chi Gwang.

Young Koon berusaha masuk, tapi Jae Sik menghalangi.

Tae Joo : Tidak apa, Jae Sik-ah. Mereka polisi.


Tae Joo pun berdiri dan menghampiri mereka.

Chi Gwang terkejut melihat Tae Joo.

Tae Joo : Lama tidak jumpa, Pak Do. Kudengar kau dapat dukungan dari Wakil Komisaris Park dan membuat tim khusus di Divisi Inspeksi.

Chi Gwang : Aku dengar banyak desas-desus tentang dirimu.

Tae Joo : Pokoknya, percaya saja kepada tim kami.

Tae Joo pun memberikan kartu namanya pada Chi Gwang.


Tae Joo lalu menatap Young Koon. Ia terkejut melihat Young Koon.

Sementara Young Koon tidak peduli dan mendekati Pak Son.

Young Koon : Pak Son Byung Gil, Anda mengenaliku? Maafkan soal kemarin. Akan kuawasi Ah Reum agar dia tidak terguncang. Jadi, tenanglah, dan katakan yang sejujurnya.


Tae Joo : Dia yang menembak, bukan?

Chi Gwang : Ya.

Tae Joo : Kau dibantu polisi yang sedang diinvestigasi?

Chi Gwang : Yang penting dia bisa membantu investigasi.


Kang Wook yang berjalan di lobby, menghubungi Hae Ryong. Ia memberitahu Hae Ryong kalau CEO Kim menyewa pengacara

Kang Wook : Dia mantan jaksa, dan aku pernah melihatnya.

Hae Ryong : Han Tae Joo. Aku tahu dia. Usaha yang bagus.


Seorang anak kecil menatap Hae Ryong. Anak itu adalah anaknya Hae Ryong dan Hae Ryong sedang membacakan dongeng untuk anaknya.

Hae Ryong : Maaf. Ayah dihubungi tentang orang jahat. Tadi kita baca sampai mana?


Tae Joo tanya, apa Chi Gwang yang menangani kasus Pak Son.

Tae Joo : Bagus. Tadi aku bingung harus bicara ke siapa.

Chi Gwang : Kukira kau tidak menerima kasus seperti ini.

Tae Joo : Aku tidak memilih kasusku. Semua warga Korea berhak mendapat pelayanan hukum papan atas...

Chi Gwang pun beranjak mendekati Pak Son padahal Tae Joo masih bicara.

Chi Gwang : Pak Son Byung Gil, Anda mengizinkan orang ini untuk membela Anda? Sekarang ini, pembela umum juga berkualitas.

Pak Son : Aku suka dia.


Tae Joo membuka pintu dan menyuruh mereka semua keluar.

Chi Gwang, Soo Yeon dan Young Koon terpaksa keluar.

Tapi saat Tae Joo mau menutup pintu, Young Koon menghalanginya dengan kakinya.

Young Koon : Apa salah Son Byung Gil?

Tae Joo : Kau tidak tahu apa pun? Kau juga, Pak Do?

Chi Gwang : Beri tahu kami jika kau tahu sesuatu.


Tae Joo pun keluar dan memberitahu mereka kalau itu kasus penculikan.

Young Koon kaget, apa?

Flashback...


Saat Pak Son menculik seorang anak laki2. Pak Son kemudian memasukkan anak itu ke bagasi mobilnya.

Flashback end...


Tae Joo : Son Byung Gil menculik putra Pimpinan Kim Sang Joon. Son Byung Gil berkeras bahwa polisi yang menghasutnya menculik.

Mereka lalu menatap Pak Son. Pak Son tersenyum licik pada mereka.

Bersambung....

*Omo, tu bocah yang diculik kok mirip ama anaknya Hae Ryong ya, tapi anaknya Hae Ryong pan cewek... gimana menurut kalian?

Penasaran masa lalunya Young Koon ini gimana? Bener gk sih ayahnya yg bunuh ibunya? Seperti yg sy bilang, adegan Young Koon nemuin ibunya bersimbah darah mirip adegannya Jaksa Park nemuin istrinya bersimbah darah di #Defendant

Terus terus, Tae Joo dan Chi Gwang kek nya saling kenal.. dan Tae Joo juga mengenal Young Koon. Mungkinkan Tae Joo ini istri atau mantan istri Chi Gwang?

Soal Young Koon, kek nya Tae Joo ini jaksa yang nanganin kasus ayah Young Koon. Inget kan pas di awal tadi, pas Young Koon kecil diinterogasi seseorang? Itu kek suaranya Tae Joo gitu...