• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 70 Part 3

Sebelumnya...


Roo Na berdiri di tepi jembatan dan memikirkan semua kata-kata Roo Bi.

"Aku akan mengembalikan semuanya ke tempat semula. Kau mencuri hidupku! Aku tidak akan pernah memaafkanmu sampai aku mati!"


Tangis Roo Na mengalir.

"Semuanya berakhir sekarang. Tidak ada tempat yang bisa kau tuju sekarang. Apa yang harus kulakukan? Apa yang akan kau lakukan sekarang, Jeong Roo Na?"


Dua orang tiba-tiba datang dan menyebutnya sebagai Jeong Roo Bi.

Mereka bahkan juga berusaha mengambil foto Roo Na.

Roo Na pun langsung pergi.


Ia terduduk di anak tangga dan meratapi nasibnya.


Gyeong Min membaca dokumen yang diberikan Jin Hee. Setelah itu ia menandatanganinya dan Jin Hee mengajaknya bicara.

Jin Hee menanyakan soal rumor tentang Roo Na.

Gyeong Min minta maaf. Ia mengaku masih bingung jadi tidak bisa menceritakan sekarang.

Jin Hee pun berusaha menasehati Gyeong Min kalau yang dibutuhkan Roo Bi adalah Gyeong Min.

"Orang tua terlalu tua dan lemah untuk diandalkan. Mertua tetaplah orang asing. Jadi mereka mengatakan, sampai surat perceraian ditangani, mereka hanya memiliki suami mereka."

"Biar kutanyakan satu hal. Bagaimana pendapatmu soal Roo Bi? Apakah menurutmu dia masih Roo Bi yang dulu kita kenal?" tanya Gyeong Min.

"Bohong kalau kukatakan dia tidak berubah. Faktanya dia berubah begitu banyak. Tapi kau tahu kan, dia mengalami kecelakaan hebat. Tidakkah kau berpikir, itu akibat dari kecelakaan itu? Mungkin dia trauma karena kecelakaan itu. Dan kau sebagai suaminya harus mendukungnya." jawab Jin Hee.

"Aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Setiap yang kulakukan tidak pernah cukup untuknya." ucap Gyeong Min.


Di restoran, Gilja resah karena Roo Na masih belum bisa dihubungi.

Chorim pun tak bisa konsentrasi karena memikirkan Dongpal. Padahal ada pelanggan yang meminta tambahan nasi goreng.

Tak lama kemudian, Gilja dan Chorim sama2 pergi. Soyoung pun panic.


Di jalan, Roo Bi dan In Soo membicarakan Roo Na.

Roo Bi yakin, Roo Na akan pulang ke rumah karena tidak memiliki pilihan lain lagi.

Roo Bi lalu menyuruh In Soo kembali bekerja. Dia juga meminta In Soo untuk segera menghubunginya jika ada kabar dari Roo Na.

"Kau cemas?" tanya In Soo.

"Kau tahu, banyak yang harus kami bicarakan." jawab Roo Bi.

"Apa kau akan memberitahu semua orang sekarang?" tanya In Soo.

"Aku masih belum tahu. Aku bahkan belum memikirkannya." jawab Roo Bi.

Roo Bi lalu menghela nafas. Ia bingung.


Bersambung........

Ruby Ring Ep 70 Part 2

Sebelumnya...


Roo Na yang masih bersembunyi di dalam lemari pun terkejut begitu menyadari bahwa ingatan Roo Bi sudah kembali.


Ia teringat saat di rumah sakit, Roo Bi memintanya berhenti berpura-pura.

Ia juga ingat Roo Bi yang tiba-tiba datang ke kantor dengan pakaian seksi.


Kemudian, ia ingat pertanyaan Roo Bi.

"Kenapa kau ingin menghancurkan pernikahanku dan In Soo?"


"Kenapa kau sangat terobsesi dengan ingatanku?" 


"Kau benar-benar tidak tahu alasanku tidak ingin menikahi In Soo?"



Lalu ia ingat Roo Bi yang menatap Gyeong Min dengan intens saat mereka makan siang bertiga.



Ia juga ingat saat Roo Bi mengaku benci padanya.


Terakhir, ia ingat saat Roo Bi mengatakan, tidak suka melihat Gyeong Min terluka.

Roo Na pun sadar, ingatan kakaknya sudah kembali.


"Kenapa aku tidak mempersiapkan diriku untuk ini? Kenapa dia tidak memberitahu semua orang? Apa dia merencanakan sesuatu?" Roo Na bertanya-tanya.

Ponsel Roo Na tiba-tiba berdering.

In Soo dan Roo Bi pun terkejut mendengarnya dan langsung menoleh ke arah lemari.

Tepat saat Roo Bi hendak membuka lemari, Roo Na keluar dari dalam lemari.


Gyeong Min di kantornya, masih kesulitan menghubungi Roo Na.

Tak lama kemudian, Se Ra datang dan bertanya, apa Gyeong Min sudah menghubungi Roo Na.

"Dia tidak menjawabnya." jawab Gyeong Min.

"Menurutmu, apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Se Ra.


Di tempat Eun Ji, perang diantara kakak adik itu pun pecah.

Roo Na marah karena Roo Bi masih berpura-pura hilang ingatan.

Ia juga sadar, Roo Bi lah yang meletakkannya ke dalam masalah.

"Kau memberiku kartu yang salah sehingga terjadi insiden di acara talk show ku. Kau juga yang memberikan bukti penggelapan uang yang kulakukan pada Gyeong Min. Kenapa kau melakukan itu? Untuk balas dendam?"

"Benar, aku pelakunya. Dan kau berani mengkritikku untuk semua itu? Apa yang memberimu hak? Kau Jeong Roo Na, bukan Jeong Roo Bi! Saat aku berada di ruang perawatan intensif, kau memainkan peranmu sebagai Jeong Roo Bi. Kau menipu ibu dan Bibi Chorim, bahkan menikahi kekasihku! Kau mencuri kehidupanku! Tapi apa? Kau marah aku menipumu? Siapa yang menipuku sepanjang waktu? Siapa yang membodohi semua orang dan memanfaatkan mereka? Kenapa kau melakukannya? Apa kau sangat membenciku? Apa sangat mengerikan melihatku hidup bahagia?" jawab Roo Bi.

"Sangat mengerikan. Aku iri! Aku menginginkan hidupmu!" ucap Roo Na, membuat Roo Bi syok.

"Aku hanyalah seorang reporter di jaringan tv kecil dan memiliki pacar, seorang pria yang menyedihkan. Hidupmu sejuta kali lebih baik dariku! Menikahi pewaris JM Group. Itu semua yang kuinginkan! Ditambah lagi, mereka bilang kau tidak akan pernah pulih." ucap Roo Na lagi.

"Kau lupa kenapa aku jadi seperti itu? Kita ini saudara sedarah!" jawab Roo Bi.


"Saudara sedarah? Siapa yang peduli hubungan darah? Apa kau pernah menganggapku sebagai adikmu? Lalu bagaimana dengan ibu? Dia selalu membelamu! Katakan padaku, berapa kali ibu pernah memukulmu? Tidak pernah!" ucap Roo Na.

"Berhentilah bicara omong kosong! Kau pikir, aku akan memaafkanmu karena semua itu? Kau sudah memutuskan ikatan keluarga!" jawab Roo Bi.

"Ikatan keluarga?" Roo Na tersenyum sinis.

Roo Na lalu berkata, bahwa Roo Bi pasti merasa marah dan hancur.

"Tidak peduli seberapa keras kau berusaha, kau tidak akan pernah kembali seperti dulu." ucap Roo Na.

"Jeong Roo Na!" sentak In Soo.


"Kau ingin menyalahkan orang lain? Salahkan ibu kalau begitu. Karena ibulah yang menyematkan cincinmu di jariku! Salahkan mereka yang memanggil diriku dengan namamu! Dan Bae Gyeong Min, dia juga memanggilku Jeong Roo Bi. Dia menggapaiku dan membuatku merasa nyaman! Dia menyuruhku operasi plastik agar aku bisa menjadi Jeong Roo Bi yang sempurna!" ucap Roo Na.

Roo Bi yang sudah tidak tahan lagi pun menampar Roo Na.

Roo Bi lalu berteriak-teriak dan menjatuhkan semua barang-barang Eun Ji ke lantai.

In Soo pun berusaha menenangkan Roo Bi.


"Apa yang akan kau lakukan sekarang? Aku menikahi satu-satunya cinta dalam hidupmu dan dia menghamiliku. Apa kau pikir Bae Gyeong Min akan kembali kepadamu? Semuanya sudah berakhir. Lupakan masa lalu dan hiduplah sebagai Jeong Roo Na. Setidaknya, kau tidak akan hidup sebagai Jeong Roo Na yang menyedihkan! Kau bisa menjadi Jeong Roo Na yang sukses, manis dan berguna! Demi semua orang!"

"Aku menahan diriku! Kau tanpa malu-malu bersikap mesra pada Gyeong Min di depanku dan di depan In Soo yang tahu semuanya sejak awal, kau berpura-pura menjadi Jeong Roo Bi. Aku sangat marah tapi aku menahan diri karena ibu dan semua keluarga! Tapi semua sudah selesai sekarang. Aku akan mengembalikannya ke tempat semula."

"Kau gila? Kau pikir, meskipun kau memberitahu semua orang, kau bisa mendapatkan tempatmu kembali?"

"Kenapa tidak? Tidak peduli apa yang kau katakan, satu hal yang pasti. Meskipun aku tidak bisa mendapatkan kembali milikku, aku bisa membuatmu hidup kembali sebagai Jeong Roo Na yang dulu."


Tak rela hidupnya sebagai Jeong Roo Bi berakhir, Roo Na pun langsung berlutut dan berusaha mencuci otak Roo Bi.

Ia berkata, bahwa dirinya tidak merencanakan semua itu. Ia menyalahkan kecelakaan itu yang sudah membuat identitas mereka tertukar. Ia meminta Roo Bi menyelamatkannya.

"Menyelamatkanmu! Meskipun kau sudah membunuhku! Kau seharusnya berlutut padaku sepanjang waktu begitu aku sadar. Aku tidak akan memaafkanmu sampai aku mati!" ucap Roo Bi.

Tapi apa yang dikatakan Roo Na selanjutnya? Ia memilih mati daripada harus mengembalikan semua milik Roo Bi. Ia berkata, akan membawa wajah dan nama Roo Bi ke dalam kuburan.


Setelah mengatakan itu, Roo Na pun pergi.

Bersamaan dengan itu Eun Ji masuk dan Roo Bi menangis di dekapan In Soo.

"Tenanglah Roo Bi-ya."

"Apa? Roo Bi? Ada apa ini sebenarnya?" tanya Eun Ji bingung.


Roo Na berjalan gontai, tapi ia yang sudah tidak sanggup berjalan lagi, jatuh terduduk di depan salah satu pintu.

"Semuanya sudah selesai. Sudah berakhir." ucapnya.


Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Bi.

"Eonni, kau masih menunggu telepon dari Roo Bi?" tanya Chorim.

"Aku berharap salah satu dari dua gadis itu menelponku, tapi mereka tidak menghubungiku." jawab Gilja.

"Roo Na sedang pergi ke tempat Eun Ji. Semua akan baik-baik saja." ucap Chorim.


Tiba-tiba, Jihyeok datang. Sontak mereka semua terkejut.

Chorim langsung memasang wajah dingin dan bertanya, untuk apa Jihyeok datang.

"Maaf jika aku datang mendadak seperti ini." ucap Jihyeok.

Jihyeok lalu memegang tangan Chorim dan meminta Chorim menyelamatkan ayahnya.

"Kenapa aku harus menyelamatkannya? Aku dan ayahmu sudah berakhir." jawab Chorim sambil menarik tangannya dari pegangan Jihyeok.

"Soyoung bilang kau hanya ingin menikah dengan bujangan." ucap Jihyeok.


Chorim kaget. Jihyeok pun menjelaskan, kalau ayahnya masih bujangan.

"Aku baru mengetahuinya bahwa aku bukan anak kandung ayahku. Lalu aku mengetahui kau putus dengannya karena aku. Aku sudah merasa cukup buruk mengetahui dia membesarkanku padahal dia tidak harus melakukannya. Ahjumma, tolong jangan campakkan ayahku. Aku akan pergi jika aku membuatmu tidak nyaman. Aku tidak akan menunjukkan wajahku lagi." ucap Jihyeok.

Gilja pun ikut bicara. Ia berkata, ini bukanlah masalah yang bisa selesai hanya dengan memohon.

"Aku tahu ayahku sangat mencintaimu. Dia mencoba menyembunyikannya dariku tapi dia memanggil namamu dalam tidurnya. Karena memilih membesarkanku, keluarganya membuangnya dan sekarang dia dicampakkan wanita yang dicintainya." ucap Jihyeok.

Chorim pun berkaca-kaca mendengarnya, tapi ia masih enggan balikan dengan Dongpal.


Jihyeok juga menceritakan, bagaimana perjuangan Dongpal mengurusnya.

Jihyeok juga berlutut agar Chorim memaafkan ayahnya. Ia berjanji akan melakukan apapun yang diminta Chorim. Jika Chorim ingin dia pergi, dia akan pergi. Jika Chorim membiarkannya tetap di sisi Dongpal, ia akan bersikap baik selayaknya anak kandung.

Jihyeok menangis. Begitupun dengan Chorim.

Bersambung ke part 3........

Ruby Ring Ep 70 Part 1

Sebelumnya...


Geum Hee membawakan sup buatannya ke meja makan.

Ia berkata, sup nya berubah drastis hari itu dan berharap nenek bisa makan dengan lahap.

Nenek pun memuji aroma masakan Geum Hee yang harum.

Se Ra menanyakan Roo Na. Menurutnya, mengirim Roo Na kembali ke rumah orang tuanya, tidak akan menyelesaikan masalah.

Tapi menurut Tuan Bae itu yang terbaik. Tuan Bae ingin Roo Na instropeksi diri.

Se Ra pun menanyakan pendapat nenek.

Nenek yang malas membahas Roo Na pun dengan tegas mengajak mereka makan.


Dongpal sibuk dengan ponselnya. Disampingnya, Daepung sibuk bermain kartu. Mereka tak sadar, bahwa mereka tengah menyalakan kompor.

Tak lama, Jihyeok keluar dari kamar mandi dan mencium bau gosong.

Jihyeok pun bergegas mematikan kompor.

Dongpal langsung berlari ke kompor.

"Rebusannya gosong." ucap Dongpal.

"Dongpal apa yang kau pikirkan sampai kau lupa?" tanya Daepung.

Daepung pun mengecek ponsel Dongpal. Ternyata, Dongpal sibuk memperhatikan foto bersama Chorim.

Melihat itu, Jihyeok langsung sedih.


Gilja tambah cemas karena tidak bisa menghubungi Roo Na sejak semalam.

Ia terkejut saat Roo Bi mengatakan bahwa Roo Na sudah tidak masuk kantor belakangan ini.

Tak lama kemudian, ia memarahi Roo Bi yang tidak memberitahunya soal Roo Na yang tidak masuk kantor.

Ia juga kesal melihat seluruh anggota keluarga nya yang biasa-biasa saja padahal Roo Na tidak bisa dihubungi.


Di ruangannya. Gyeong Min juga berusaha menghubungi Roo Na. Tapi ponsel Roo Na tak aktif.


Di kantor, Roo Bi sedang sibuk meneliti sampel bahan kimia dan Hyeryeon tengah sibuk membahas sesuatu bersama Jin Hee.

Tak lama, Nona Yoon datang. Ia mengaku datang karena produk hits mereka yang diciptakan Roo Bi.

"Kalian akan menjualnya di homeshopping?"

"Aku tidak tahu, itu terserah Nona Jeong." jawab Jin Hee.

"Dimana dia?" tanya Nona Yoon.

"Dia tidak masuk." jawab Jin Hee.


"Roo Na-ssi, Nona Jeong pasti semakin merasa berat. Dia sudah mulai cuti kehamilan?" tanya Nona Yoon.

Roo Bi diam saja, ia tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

Melihat itu, Jin Hee pun menyuruh Nona Yoon keluar dengan alasan mereka harus meeting. Ia berjanji akan memberitahu Nona Yoon setelah mereka selesai meeting.

Nona Yoon mengerti. Ia pun keluar tapi sebelum keluar ia memuji Roo Na yang terlihat cantik di kamera saat interview.


Setelah Nona Yoon pergi, Jin Hee menyuruh Roo Bi menelpon Roo Na.

Roo Bi pun langsung menghubungi Roo Na, tapi ponselnya masih tak aktif.


Di kantornya, In Soo juga tak bisa berhenti memikirkan Roo Na dan Roo Bi.

"Kalau aku pergi keluar negeri dengan Roo Na, apakah kau akan berhenti membalaskan dendammu? Jika seperti itu, aku akan melakukannya." ucap In Soo.

 "Lalu apa? Setelah kalian pergi, apa yang tersisa untukku?" tanya Roo Bi.

In Soo pun sadar bahwa Roo Bi benar.

Roo Bi tidak akan bisa kembali pada Gyeong Min meskipun ia dan Roo Na pergi keluar negeri. Seberapa besar cinta Roo Bi pada Gyeong Min, Roo Bi tidak akan bisa mendapatkan Gyeong Min kembali karena Gyeong Min sudah terlanjur menikah dengan Roo Na.

"Apa yang akan kau lakukan Jeong Roo Bi? Lalu bagaimana denganku?" In Soo bertanya-tanya.

Ponsel In Soo berdering.


Dan ia langsung menemui Roo Bi di lorong.

"In Soo-ssi, terakhir kali kau bertemu Roo Na, dia bilang pergi kemana?"

"Bukankah dia tinggal bersama kalian?"

"Kami pikir dia kembali ke rumah mertuanya tapi kami salah."

Roo Bi pun teringat Eun Ji. Ia punya feeling Roo Na menginap di tempat Eun Ji.

Roo Bi menghubungi Eun Ji tapi tidak dijawab.

In Soo pun mengajak Roo Bi ke tempat Eun Ji. Ia mengaku, feelingnya tak enak.


Roo Na baru bangun. Ia bertanya-tanya, sudah berapa lama dirinya tidur.

Lalu, ia merasa lapar dan pergi ke dapur tapi tidak bisa menemukan apapun di sana.


Tak lama, Eun Ji pulang dan terkejut melihat Roo Na masih di tempatnya.

Roo Na pun meminta Eun Ji untuk tidak mengurus urusannya.

Eun Ji lantas menanyakan charger ponselnya. Roo Na pun mengaku, bahwa ia memakai charger ponsel Eun Ji.

Eun Ji sewot karena Roo Na tidak bilang-bilang padanya.

Tiba-tiba, terdengar bunyi bel yang disusul kemudian dengan suara Roo Bi.

Eun Ji mau membuka pintu, tapi dilarang Roo Na.

"Aku tidak bisa melakukannya. Dia sudah datang kesini." jawab Eun Ji.


"Lakukan saja kataku!"

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" tanya Eun Ji.

"Akan kuceritakan nanti dan kumohon, jangan buka pintunya." jawab Roo Na.

Eun Ji keluar. Roo Bi dan In Soo tidak percaya saat Eun Ji mengatakan Roo Na tidak ada di sana.


Roo Bi pun memaksa masuk.

Roo Na yang mendengarkannya dari balik pintu pun langsung bersembunyi di dalam lemari.

Eun Ji menarik napas lega karena Roo Na sudah bersembunyi.

Eun Ji lalu bertanya apa yang terjadi. Apakah Roo Na benar-benar diusir?

Roo Bi dan In Soo pun saling berpandangan. Mereka tidak menjawab.

Melihat ekspresi Roo Bi, Eun Ji pun menyadari kalau Roo Na benar-benar diusir.

Eun Ji menerima telepon dari Yeonho.

Ia pun langsung beranjak keluar untuk menjawab telepon Yeonho.


"Dia tidak disini. Menurutmu, terjadi sesuatu padanya?" tanya In Soo.

"In Soo-ssi, kau tahu kan seperti apa Roo Na? Dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi jika memiliki keberanian membunuh dirinya. Dia mungkin bersembunyi di suatu tempat dan sedang menyusun rencana jahat." jawab Roo Bi.

In Soo pun menatap Roo Bi. Mata Roo Bi seketika berkaca-kaca.

"Bagaimana aku bisa keluar dari situasi ini? Bagaimana aku bisa menipu semua orang lagi? Itulah yang dia pikirkan." ucap Roo Bi lagi.

"Roo Bi-ya, kau sangat mencemaskan Roo Na tapi..."


Roo Na yang sembunyi di dalam lemari pun terkejut mendengar In Soo memanggil Roo Bi dengan nama Roo Bi.

Di luar, In Soo masih bicara dengan Roo Bi.

"Aku berharap dia baik-baik saja tapi perasaanku buruk soal ini." ucap In Soo.

Roo Na bertanya-tanya, kenapa Roo Bi memanggilnya Roo Na. Tak lama kemudian, ia pun sadar ingatan Roo Bi sudah kembali.

Bersambung ke part 2.............