• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 33-34 Part 4

Sebelumnya...


Hiroshi datang bersama Maru ke sebuah gudang, untuk menemui Matsuura. Matsuura sendiri sudah tiba lebih dulu.

Hiroshi kemudian menyuruh Maru pergi.

Hiroshi : Kapan kita mulai berselisih? Apa saat kau menangkap Young Jin karena bekerja sama dengan Esther?

Matsuura : Anda sekarang tahu Lee Young Jin mata-mata.

Hiroshi : Itu kebenaran yang tidak terbantahkan. Apa yang kau inginkan?

Matsuura : Korps Pahlawan dan Lee Young Jin dan penangkapan semua orang yang bekerja sama dan melindungi mereka.

Hiroshi : Apa itu termasuk aku?

Matsuura : Anda tahu persis jawabannya.

Hiroshi : Aku tidak tahu apa kau sudah dengar. Kita akan segera memasuki keadaan perang. Semua organisasi dan institusi di Joseon akan disesuaikan untuk berperang. Polisi militer akan menangani hukum dan ketertiban, seperti sebelumnya. Aku ingin kau bertanggung jawab atas ketertiban umum di Gyeongseong. Bagaimana menurutmu?

Matsuura terdiam.


Hiroshi : Kenapa? Apa kau pikir aku memanggilmu untuk membicarakan hal lain?

Matsuura : Sejujurnya, aku pikir Anda mungkin akan membunuhku.

Hiroshi tertawa, itu alasanmu membawa semua anak buahmu?

Matsuura kaget Hiroshi tahu ia tidak datang sendirian. Lalu ia melihat polisi militer menangkap seluruh anak buahnya.


Matsuura marah. Ia mau bertindak tapi Maru lebih dulu mengacungkan pistol padanya.

Hiroshi : Inilah keadaan perang. Jika menentang perintah, entah itu polisi atau Biro Urusan Hukum, aku hanya perlu menyingkirkan mereka.


Won Bong dan Nam Ok yang mengawasi dari sebuah ruangan pun terkejut melihat mereka.

Won Bong : Jika sesuatu terjadi, bunuh Matsuura.

Nam Ok : Bukan Hiroshi?

Won Bong menatap Nam Ok. Tak lama, ia mengangguk.


Matsuura tanya, apa yang harus ia lakukan.

Hiroshi : Mudah saja. Serahkan informasi yang kau kumpulkan dengan Fukuda. Dan bergabunglah dengan tim investigasi polisi militer dan tangkap Korps Pahlawan.

Matsuura : Lee Young Jin juga bergerak dengan Korps Pahlawan!

Hiroshi : Dia bukan lagi putriku. Lain kali jika kau bertemu dengannya, bunuh dia. Kau tidak memerlukan izinku.


Maru lalu berteriak, menyuruh Matsura cs menurunkan senjata mereka.

Maru : Turunkan senjata kalian.

Matsuura : Letakkan senjata kalian!

Anak buah Matsuura menurut. Mereka mulai menurunkan senjata mereka.


Tapi Matsuura tidak. Ia hanya pura2 menurunkan senjatanya tapi setelah mendapat kesempatan, ia menjatuhkan senjata Maru dan menyandara Hiroshi.

Matsuura : Polisi Militer, turunkan senjata kalian!

Hiroshi : Matsuura, kau menolak tawaranku?

Matsuura : Jangan coba menipuku. Aku berbeda dari Oda dan Kenta. Kau tidak bisa sembarangan memerintahku.

Matsuura lantas menyuruh anak buahnya mengambil senjata mereka.

Anak buah Matsuura segera mengambil senjata mereka dan menodongkannya pada polisi militer.

Maru menyuruh polisi militer memertahankan formasi mereka.

Matsuura mengancam, akan membunuh polisi militer jika mereka berani macam-macam.


Melihat Hiroshi dalam bahaya, Won Bong menyuruh Nam Ok menembak Matsuura.

Nam Ok pun meletuskan senjatanya dan mengenai lengan Matsuura.

Polisi militer dan Matsuura cs saling tembak.


Kimura dan Taro tewas di tempat.


Setelah itu, Won Bong dan Nam Ok langsung pergi. Namun tanpa mereka sadari, Hiroshi terluka dalam insiden itu. Darah mengalir deras dari leher Hiroshi.

Ya, saat Nam Ok menembak Matsuura, pistol Matsuura sempat meletus ke leher Hiroshi.

Hiroshi sekarat!


Maru dan Matsuura langsung melarikan Hiroshi ke RS.

Maru marah pada Matsuura. Ia bilang, Matsuura akan mati jika Hiroshi mati.

Matsuura : Itu kecelakaan.


Tak lama, Daiki datang. Daiki melapor, bahwa Taro dan Kimura tewas.

Matsuura : Siapa yang pertama kali menembak!


Ishida kemudian datang.

Ishida : Apa dia mengalami luka tembak?

Maru : Ya. Tolong cepatlah.


Joon Soo dibantu beberapa suster berusaha mengeluarkan peluru dari leher Hiroshi.

Ishida kemudian datang dan memeriksa kondisi Hiroshi.

Ishida : Bagaimana pelurunya?

Joon Soo : Kurasa arteri karotisnya putus, jadi aku tidak bisa mengeluarkannya.

Ishida : Apa maksudmu? Bukankah kita akan mengoperasinya?

Ishida pun berusaha mengeluarkan peluru yang bersarang di leher Hiroshi.

Darah Hiroshi pun seketika muncrat keluar.

Para suster panic.

Ishida : Apa golongan darahnya?

Suster : Golongan darahnya AB.

Ishida : Bagaimana dengan darahnya?

Suster : Sedang dibawa kemari.

Ishida : Persiapkan transfusi darah.


Ishida keluar menemui Maru dan Matsuura.

Ishida : Arteri karotisnya putus. Kami terus menekannya sambil memasok darah. Tapi itu hanya tindakan sementara. Jika kami tidak menjahit arterinya...

Maru : Kalau begitu, jahit arterinya.

Ishida : Tidak semudah itu. Aku tidak pernah mempelajarinya, dan aku tidak pernah mengalaminya. Lee Young Jin bisa melakukannya. Setelah pengeboman Kantor Gubernur,
dia menyelamatkan nyawa tukang reparasi dengan melakukannya.

Maru dan Matsuura terkejut cuma Young Jin yang bisa menyelamatkan Hiroshi.

Suster keluar, memberitahu Ishida kalau Hiroshi mengalami serangan jantung. Ishida dan Maru langsung masuk ke dalam.


Sementara Matsuura teringat saat ia melihat sosok yang menembaknya. Setelah lengannya terluka, ia  pun menembak Hiroshi.

Matsuura lantas tersenyum.


Joon Soo melakukan CPR dengan menekan dada Hiroshi.

Ishida yang tahu Hiroshi tidak akan bertahan, menyuruh Joon Soo berhenti.

Ya, Hiroshi tewas!

Maru syok.


Won Bong menemui Young Jin.

Won Bong : Aku punya kabar untukmu. Direktur Hiroshi tertembak. Matsuura yang menembaknya, tapi aku yang memicu situasinya.

Young Jin terkejut.

Bersambung...

Next ep, lebih sedih lagi gaes...


Matsuura menemukan tempat persembunyian Young Jin. Ia dan anaknya menyerang pasar namdaemun!


Nam Ok menyuruh Jung Im lari. Jung Im tertembak dalam pelariannya. (Sepertinya tewas gaes).


Won Bong marah! Di pantai, ia menodongkan pistol ke kepala Fukuda.

Won Bong : Apa yang kau lakukan pada Cha Jung Im!

Ada Young Jin juga pas scene ini... gk tau sih sy gimana ceritanya mereka bisa satu scene gini... tapi kayaknya, ini Fukuda dan Young Jin ketemuan di pantai. Terus Won Bong datang. Mungkin ya gaes.


Nam Ok membalaskan (kematian?) Jung Im. Ia meledakkan kantor polisi Jongno.

Nam Ok : Maafkan aku, Hyung (Won Bong).

Nam Ok kek nya juga tewas gaes...

Ice Adonis Ep 15 Part 2

Sebelumnya...


Tuan Choi dan Yeon Hwa terpaksa berhenti sebentar karena Yoo Ra muntah.

Tuan Choi heran Yoo Ra muntah, padahal Yoo Ra belum makan apapun pagi ini.

Yeon Hwa : Justru karena dia belum makan, jadi mabuknya tambah parah.

Tuan Choi pun mengajak mereka pulang. Tapi Yoo Ra kekeuh mau ke RS lihat Yoon Hee dengan alasan Yoon Hee udah siuman.


Yoo Ra menatap kesal Yeon Hwa.

Yeon Hwa : Yoo Ra-ya, kau baik-baik saja?

Yoo Ra tidak menjawab. Dia sedikit menabrak Yeon Hwa dan langsung masuk ke mobil.


Yoo Ra bicara dalam hatinya.

"Jika aku melarikan diri sekarang, aku akan terus lari sepanjang hidupku. Aku tidak boleh melarikan diri karena penabraknya kau Seol Yeon Hwa, bukan aku."


Di kantornya, Chang Doo lagi makan mie tapi memuntahkannya kembali karena mie nya masih panas.

Chang Doo lalu membersihkan matanya dan melihat anting, serta gelang kaki berinisial CYR.


Chang Doo teringat saat melihat Yoo Ra mencari sesuatu di lokasi kecelakaan.

Lalu dia ingat kata2 Yeon Hwa.

Yeon Hwa : Aku jelas mengatakan penabraknya kabur.

Chang Doo pun penasaran kenapa gelang kaki Yoo Ra bisa ada pada Yoon Hee.


Lalu rekan Chang Doo datang. Chang Doo langsung ngomel.

"Tidak bisakah kau datang lebih cepat, kau anak baru!"

Rekan Chang Doo mengajak Chang Doo ke RS karena Yoon Hee udah siuman.

Chang Doo : Kau udah memeriksa CCTV?

Rekan Chang Doo mengatakan, di CCTV terlihat mobil Yeon Hwa terparkir di depan Yoon Hee dan mobil Yoo Ra parkir di belakang mobil Yeon Hwa.

"Tapi aku menemukan sesuatu yang aneh setelah memeriksa catatan panggilan korban. Hubungan korban dengan Seol Yeon Hwa tidak baik."


Tuan Choi, Yeon Hwa dan Yoo Ra tiba di RS. Tapi begitu turun dari mobil, Yoo Ra nyaris pingsan. Tuan Choi dan Yeon Hwa langsung memegang Yoo Ra.

Tuan Choi lalu menyuruh Yeon Hwa melihat Yoon Hee duluan karena dia mau membawa Yoo Ra ke dokter dulu.

Tapi Yeon Hwa mau ikut menemani Yoo Ra juga.

Tuan Choi marah dan menyuruh Yeon Hwa pergi melihat Yoon Hee.


Yeon Hwa mengerti dan mengambilkan kursi roda untuk Yoo Ra.

Yoo Ra bicara dalam hatinya.

"Aku ingin lari, tapi tidak. Untuk apa aku lari?"

Yoo Ra mengajak mereka melihat Yoon Hee.


Nyonya Jang dan Kang Wook terburu-buru ke kamar Yoon Hee.


Tae Il dan Yoon Jae menemui Yoon Hee.

Tae Il menggenggam tangan Yoon Hee dan berterima kasih pada Yoon Hee karena Yoon Hee bertahan.

Yoon Hee meletakkan tangan Tae Il di perutnya.

Yoon Jae sedih melihatnya.

Tae Il pun mengatakan bahwa anak mereka baik2 saja dan meminta Yoon Hee sembuh dulu demi anak mereka.


Tak lama, Nyonya Jang dan Kang Wook datang.

Nyonya Jang : Kau harusnya bilang pada ibu kau hamil. Aku akan menjadi ibu yang baik untukmu. Aku sudah janji pada ayahmu. Aku memasakkan sup rumput laut untukmu. Aku tidak pernah lupa sepanjang hidupku. Saat kau berada di tingkat dua sekolah menengah, aku memasakkan itu untukmu setiap hari sebelum matahari terbit.


Yoon Jae menatap lirih Yoon Hee. Yoon Hee tersenyum pada Nyonya Jang.


Kang Wook yang menunggu di depan pintu tersenyum menatap Yoon Hee. Ia berniat memberikan hadiah pada Yoon Hee tapi bingung harus memberi hadiah apa.

Nyonya Jang lalu tanya pada Yoon Hee siapa pelakunya.


Bersamaann dengan itu, Tuan Choi bersama kedua putrinya menuju kamar Yoon Hee.

Yoo Ra lagi2 tidak sanggup berjalan dan meminta dipegang sang ayah.


Nyonya Jang dan Yoon Jae meminta Yoon Hee mengatakan pelakunya.

Tapi Yoon Hee tiba2 merasa sesak. Kondisinya menurun kembali.

Suster datang dan menyuruh mereka keluar.


Yeon Hwa datang. Nyonya Jang langsung menyentak Yeon Hwa.

Yoon Jae memberitahu mereka kalau Yeon Hwa lah yang menolong Yoon Hee.

Nyonya Jang : Kau adalah mata2 perusahaan yang membuat Pimpinan Ha meninggal. Lalu sekarang, kau menolong Yoon Hee? Kau berharap aku percaya?

Tae Il pun langsung mengarahkan pandangannya ke Yeon Hwa.


Yoo Ra minta pada ayahnya untuk merahasiakan hubungan mereka dengan Yeon Hwa.

Yoo Ra : Yoon Jae Oppa tidak tau hubunganku dengan Yeon Hwa. Aku tidak mengatakan padanya sejak awal dan tidak mau mengatakannya sekarang. Akan kukatakan nanti padanya setelah memiliki kesempatan.

Tuan Choi mengerti dan membiarkan Yoo Ra.

Lalu Yoo Ra kembali bicara dalam hatinya, minta Yoon Hee menyelamatkannya.


Chang Doo dan rekannya mengikuti Yoo Ra.


Nyonya Jang menuduh Yeon Hwa menabrak Yoon Hee.

Yeon Hwa pun membela diri. Ia bilang, ia menuju lokasi training untuk menunjukkan bukti rekaman CCTV kalau ia bukan lah mata2 perusahaan. Tapi saat Yeon Hwa mengatakan CD nya hilang, Nyonya Jang kembali menuduhnya.


Tuan Choi dan Yoo Ra datang. Yeon Hwa hendak memanggil Tuan Choi ayah tapi Tuan Choi langsung mengalihkan wajahnya. Yeon Hwa pun mengerti maksud Tuan Choi.

Yoo Ra menanyakan kondisi Yoon Hee. Yoon Jae bilang, kondisi Yoon Hee menurun lagi.

Nyonya Jang lalu melihat wajah Yoo Ra yang pucat. Nyonya Jang bertanya, kenapa Yoo Ra datang kalau sedang sakit.

Yoo Ra bilang, dia tidak bisa diam saja mendengar Yoon Hee sudah sadar.


Chang Doo dan rekannya datang. Yoo Ra pun jatuh seketika.

Chang Doo menatap heran ke arah Yoo Ra.

Tuan Choi membawa Yoo Ra pergi.


Nyonya Jang menanyakan pelakunya pada Chang Doo. Chang Doo bilang karena Yoon Hee sudah sadar, mereka bisa langsung menanyai Yoon Hee. Tae Il dengan sengaknya menjelaskan kondisi Yoon Hee.

Nyonya Jang meminta Chang Doo menyelidiki Yeon Hwa. Ia juga menyebut Yeon Hwa sebagai mata2 perusahaan.

Yoon Jae marah dan membela Yeon Hwa.

Lalu Yoon Jae mengajak Yeon Hwa pergi.


Yoon Jae membawa Yeon Hwa ke kantin.

Yeon Hwa menunduk sedih.

Yoon Jae : Jangan masukkan kata2nya ke hati. Dia marah padaku dan melampiaskannya padamu. Kau disini karena aku. Kau hanya perlu mendengarku.

Yeon Hwa : Apa itu?

Yoon Jae : Yoon Hee hamil dan keguguran. Aku tidak tahu itu. Ayah meninggal beberapa hari lalu saat dia mengatakan ingin menikah. Aku marah pada diriku karena menurunkannya di jalan.


Yeon Hwa menggenggam tangan Yoon Jae.

Yoon Jae menyesal karena tidak pernah mendengarkan kata2 Yoon Hee yang ingin menikah dengan Tae Il.

Yoon Jae melarang Yeon Hwa ke RS sampai Yoon Hee mengatakan siapa pelakunya.

Yoon Jae : Aku mungkin sudah kehilangan Yoon Hee jika bukan karena dirimu.


Yeon Hwa : Sunbae adalah orang yang paling sedih dibanding aku, tapi siapa yang kau cemaskan? Adikmu akan baik2 saja. Aku percaya.


Yoo Ra tidak mau diperiksa dokter. Tuan Choi tanya alasannya.

Yoo Ra menangis.

Yoo Ra : Appa, Yoon Jae dan Yeon Hwa akan segera menikah.

Tuan Choi kaget.

Yoo Ra : Ingat saat aku tidak sengaja memecahkan cangkir teh di rumah Pimpinan? Aku tahu saat itu. Mereka sepasang kekasih dan akan menikah. Kau tahu bagaimana aku sangat menyukai Yoon Jae. Aku mencari Yoon Jae agar bisa melalui hari demi hari setelah ibu meninggal. Aku hanya menyukai Yoon Jae Oppa tapi Oppa akan menikahi Yeon Hwa.

Yoo Ra lalu berkata, kalau dia tidak bisa lagi hidup satu rumah dengan Yeon Hwa.

Yoo Ra minta sang ayah menolongnya.

Yoo Ra lalu jatuh lagi. Tuan Choi menyuruh Yoo Ra pulang.

Tuan Choi : Akan terjadi sesuatu padamu jika kau tetap disini.


Kang Wook sudah di kantor. Ia bicara di telepon dengan sang ibu.

Kang Wook : Aku memikirkan hadiah untuknya. Aku bermaksud memakai nama Yoon Hee di produk baru yang akan dirilis tapi aku tidak punya kekuasaan.

Nyonya Jang memuji ide Kang Wook, lalu beranjak pergi.


Tae Il tampak memikirkan sesuatu.


Nyonya Jang menghubungi seseorang dan menceritakan kondisi Yoon Hee.

Bersamaan dengan itu, Yoon Jae dan Yeon Hwa lewat.

"Saat kakaknya menurunkannya, lalu pacar kakaknya datang dan menabraknya." ucap Nyonya Jang dalam hati.


Di kantor, Bu Go sedang bicara di telepon dengan seseorang dan didengar Hyeon Sook dan Jin Sang.

Bu Go : Itulah kenapa aku mengajukan permohonan padamu. Aku memberikanmu sampelnya dan kau masih bilang tidak?

Jin Sang merebut telepon itu dan marah2 karena mereka ditolak.

*Dialognya sy tulis langsung ke intinya aja ya gaes.... Terjemahannya gk jelas soalnya...

Tak lama, Kang Wook datang. Bu Go terpana melihat Kang Wook.

Jin Sang heran, karyawan yang sudah resign bisa masuk perusahaan seenaknya.

Kang Wook memberikan solusi pada mereka. Ia meminta mereka mengirimkan email padanya soal rencana produk baru dan ia berkata, akan pergi ke pabrik.

Kang Woo lalu tanya, ide siapa produk baru itu.

Bu Go langsung bilang itu idenya.

Kang Wook pun mengerlingkan mata pada Bu Go.


Nyonya Han kebingungan karena tidak bisa menemukan CD itu. Ia tak rela reputasi putrinya hancur dan putrinya dicap buruk sebagai mata2 perusahaan.


Di ruang tengah, Nyonya Jo bicara dengan Dokter Han. Nyonya Jo mengatakan soal kondisi Yoo Ra yang kurang baik dan minta Dokter Han mengurusnya.


Si penagih hutang mendatangi kediaman Yoo Ra untuk mencari Yeon Hwa.

Nyonya Jo yang menjawab.

Si penagih hutang mengaku sebagai teman kerja Yeon Hwa dan ia datang karena Yeon Hwa tidak masuk kerja.

Nyonya Jo pun memberitahu bahwa Yeon Hwa di RS.

Si penagih hutang tanya RS mana.


Tae Il, Yoon Jae dan Yeon Hwa menunggu di depan kamar Yoon Hee.

Lalu Sopir Kim datang.

Sopir Kim : Presdir, bisa bicara sebentar?

Yoon Jae manatap Yeon Hwa dan berkata, ia akan segera kembali.

Yoon Jae dan Sopir Kim pergi.


Sopir Kim mengatakan, Kang Wook menggantikan Yoon Hee mengurus produk baru di perusahaan.

Sopir Kim : Kudengar dia memiliki pengalaman luar biasa dan kemampuan yang baik. Kemampuannya di atas rata2.

Yoon Jae heran.


Sementara itu, Nyonya Jang menghubungi Chang Doo.

Chang Doo yang baru turun dari mobilnya bertanya ada apa.

Nyonya Jang minta Chang Doo menyelidiki Yeon Hwa.


Chang Doo sendiri ada di bengkel itu, tempat Yoo Ra memperbaiki mobilnya. Ia menemukan mobil Yoo Ra.


Yoon Hee ingat kecelakaan itu. Tak lama kemudian, ia siuman! Ia ingat siapa pelakunya!

Suster pun keluar memanggil Nyonya Jang, Tae Il dan Yeon Hwa. Ia mengatakan, Yoon Hee mau bicara.


Yoon Jae yang mau kembali ke kamar Yoon Hee bertemu Yoo Ra.

Yoo Ra menanyakan kondisi Yoon Hee. Yoon Jae terdiam.

Tak lama, suster datang, memberitahu Yoon Jae, kalau Yoon Hee mencari keluarganya. Yoon Jae langsung pergi dan Yoo Ra terkejut.


Nyonya Jang langsung tanya siapa pelakunya. Yoon Hee menggenggam tangan Yeon Hwa.

Tepat saat itu, Yoo Ra muncul di depan pintu.

Yoon Hee yang belum bisa bicara, langsung menatap ke arah Yoo Ra dengan napas tersengal2.

Tapi Nyonya Jang malah mengira Yoon Hee mengatakan Yeon Hwa pelakunya.

Yeon Hwa langsung menyangkal.


Yoo Ra pun langsung bersembunyi dibalik pintu. Ia kaget Yoon Hee ingat dia penabraknya.

Yoo Ra lantas memberanikan diri masuk ke dalam dan pura2 mencemaskan Yoon Hee.


Napas Yoon Hee tambah sesak melihat Yoo Ra.

Yeon Hwa cemas, Timjangnim!

Bersambung...


Chang Doo ke bengkel itu.

Chang Doo : Jadi karena kehabisan bensin dia memarkirkan mobilnya di lokasi training?

Chang Doo lalu tanya ke montir kondisi mobil Yoo Ra.


Yoo Ra minta Yoon Hee menolongnya.

Yoo Ra : Aku tidak tahu itu kau. Itulah kenapa kau harus menolongku.

Yoon Hee yang ketakutan jatuh dari kasur.

Yoo Ra terkejut.