• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 23-24 Part 1

Sebelumnya...


Episode ini dibuka dengan alasan Lee Bong Chang bergabung dengan Korps Patriotik Korea.

Lee Bong Chang adalah tokoh pejuang kemerdekaan Korea yang dikenal akan aksinya dalam Insiden Sakuradamon di Tokyo dimana ia melemparkan granat kepada Kaisar Hirohito.

Dari lubuk hati terdalamku. Aku bergabung dengan Korps  Patriotik Korea untuk berjuang, demi kemerdekaan  dan kebebasan negaraku. Sebagai anggotanya, aku bersumpah akan menghabisi pimpinan lawan.

-Lee Bong Chang-


Ep 23-24, Jalan Berbeda, Impian Yang Sama.


Young Jin mengajak Won Bong menemui Kim Goo di sebuah tempat. Kim Goo datang bersama Ahn Gong Geun.

Kim Goo : Lee Bong Chang dari Korps Patriotik ada di Kawasaki. Rencananya dia tiba di Tokyo untuk parade Kaisar Jepang. Kita akan menargetkan sudut jalan yang dia lewati setelah parade.

Kim Goo lalu menyuruh Young Jin mencari tahu rute yang ditempuh sang kaisar.

Young Jin : Baik.

Won Bong : Kau akan mengincar sang kaisar sendiri?

Kim Goo mengangguk.


Kim Goo lalu memberikan sebuah mandat.

Won Bong dan Young Jin membacanya.

Jalan kita mungkin berbeda, tapi impian kita sama.


Young Jin dan Won Bong beranjak keluar.

Young Jin : Koresponden Harian Shanghai Eastern tiba dalam dua hari. Dialah yang menguak kebenaran di balik Insiden Wanpaoshan yang dibuat-buat Jepang. Kita akan segera mencetak deklarasi pemerintahan sementara dengan kertas terbesar menyusul pembunuhan itu.

Won Bong : Bukannya lebih aman kalau melakukannya di Shanghai?

Young Jin : Dia berencana mengumpulkan semua grup yang tersebar di seluruh dunia di satu tempat. Manchuria. Rusia. Dia yakin ini kesempatan untuk mengumpulkan semua grup yang tersebar di Beijing dan Shanghai dan bersatu di bawah bendera Republik Korea. Dia ingin menunjukkan secara pribadi apa keinginannya.

Won Bong : Tidak akan mudah mendekati sang Kaisar.

Young Jin : Jujur, dia mati atau tidak itu tidak penting. Menantang Jepang di tengah Tokyo saja sudah lebih dari cukup bagi kita. Dampaknya akan sangat besar. Dia ingin berkerja sama dengan Korps Pahlawan.

Won Bong lantas tersenyum pada Young Jin. Young Jin membalas senyuman Won Bong.


Oda dan Fukuda berjalan keluar meninggalkan kantor mereka.

Oda memberitahu Fukuda, bahwa pria bernama Baek Jong Sun tiba di Gyeongseong semalam.

Oda : Namun, menurut pemerintah Shanghai, Baek Jong Sun adalah nama samaran Kim Goo.

Fukuda kaget, maksudmu Kim Goo ada di Gyeongseong?

Oda : Untuk sementara, hanya itu yang kutahu. Roku akan tiba besok. Periksa catatan masuk di Stasiun Gyeongseong dan mulai sisir area itu. Begitu kita menangkap Kim Goo, semuanya akan berakhir.


Se Joo minum2, ia tampak resah. Tak lama, Nam Ok menghampirinya.

Se Joo memberitahu Nam Ok, bahwa anggota mereka bernama Hwa So ditangkap.

Nam Ok kaget, pemilik restoran gukbap itu?

Se Joo : Mereka juga menangkap pemilik penginapan dan beberapa pedagang lain dari Namdaemun.

Nam Ok : Menurutmu karena kami? Karena kami memukuli para detektif itu?

Se Joo : Memangnya kenapa lagi?

Nam Ok ikutan minum.

Se Joo : Di mana Pemimpin?

Nam Ok : Dia pergi ke suatu tempat.

Se Joo : Kabarkan situasi di sini padanya dan katakan jangan kembali untuk sementara.

Nam Ok mengerti dan langsung pergi.


Di butik, Jung Im juga tampak resah.

Tak lama, Won Bong datang.

Jung Im pun memberitahu Won Bong, beberapa orang dari Jalan Namdaemun ditangkap.

Won Bong pun menanyakan Se Joo.

Jung Im mengatakan Se Joo baik2 saja.

Jung Im : Ini mungkin karena Seung Jin?

Won Bong : Semuanya di sini?

Jung Im : Ya.


Won Bong dan Jung Im pun langsung masuk ke ruang rahasia.

Begitu Won Bong datang, Nam Ok tanya, mereka harus bagaimana?

Won Bong : Kita harus menemukan cara untuk membantu mereka.

Won Bong lantas menyuruh Majar mencari tahu dimana orang2 itu ditahan.

Won Bong : Tukang daging akan membantumu.

Majar mengerti.

Dan Jung Im disuruh Won Bong menghubungi Jin Soo dan So Min. Won Bong mau Jin Soo dan So Min menyebarkan rumor kalau Seung Jin pergi ke Beijing.

Won Bong : Pastikan para detektif itu mendengarnya.

Jung Im : Aku mengerti.

Won Bong menatap Nam Ok. Ia menyuruh Nam Ok mengikutinya. Nam Ok heran dan bergegas mengikuti Won Bong.


Diluar, Won Bong memberitahu Nam Ok kalau Bluebird masih hidup.

Nam Ok kaget, ia fikir Esther masi hidup.

Won Bong : Kau bodoh sekali. Esther tidak pernah menjadi Bluebird.

Nam Ok : Apa? Dokter wanita lain mana di Gyeongseong yang cocok dengan deskripsi itu dan berusaha membunuh...

Nam Ok tambah kaget menyadari Bluebird adalah Young Jin.

Nam Ok tidak percaya Young Jin adalah Bluebird yang sebenarnya.

Won Bong : Dia tidak menyangkal saat kutanya.

Young jin : Aku tahu dia agen Korps Patriotik Korea, tapi dia Bluebird? Mengejutkan sekali.

Won Bong : Rahasiakan dari yang lain.

Nam Ok : Baik. Tapi kenapa kau tiba-tiba memberitahukannya?

Won Bong : Korps Patriotik Korea sedang bergerak. Kim Goo diam-diam datang ke Gyeongseong.

Nam Ok kian kaget.

Won Bong menepuk2 pipi Nam Ok, kemudian beranjak pergi meninggalkan Nam Ok.


Kita ke kepolisian Jongno ya gaes, dimana Taro duduk sendirian di ruangannya. Taro sedang memeriksa kakinya yang di gips.

Fukuda datang. Taro langsung berdiri. Fukuda melihat kaki Taro.

Fukuda : Kakimu kenapa?

Taro : Aku terluka saat bekerja.

Fukuda : Di mana yang lain?

Taro bingung menjelaskannya.

Lalu tiba2 terdengar teriakan kesakitan seseorang. Fukuda kaget.


Di ruang interogasi, Matsuura dan anak buahnya menyiksa Hwa So. Mereka menenggelamkan wajah Hwa So ke air  agar Hwa So mengaku soal Seung Jin.  Tapi Hwa So tetap tidak mengaku dan menyangkal mengenal Seung Jin. Matsuura marah dan kembali menyiksa Hwa So.

Fukuda datang.


Fukuda : MATSUURA!

Matsuura pun berhentik menyiksa Hwa So. Fukuda lalu menyuruh Matsuura mengikutinya.


Diluar, Fukuda minta penjelasan apa yang dilakukan Matsuura barusan. Matsuura berkata, ia hanya berusaha mencari tahu soal Seung Jin.

Fukuda : Tetap saja! Itu metode interogasi yang tidak tepat.

Matsuura : Ayah dan istri Kim Seung Jin juga menghilang. Mereka menghilang tanpa jejak dalam beberapa hari setelah insiden pengeboman itu. Menurutmu apa artinya?

Fukuda : Ketika kau bergabung dengan Tim Satu Satuan Tugas Khusus, kkau berjanji untuk melaporkan segalanya padaku, bukan?

Matsuura : Karena itu kulaporkan sekarang.

Fukuda : Beberapa anggota tim terluka. Apa penjelasanmu?

Matsuura kesal, itu bukan urusanmu.

Fukuda : Kim Goo berada di Gyeongseong.

Matsuura kaget.

Fukuda : Jika kau ingin bekerja sama denganku untuk menemukannya, lakukan perintahku. Siapa pun yang memiliki tempat tinggal jelas dan kau tahan tanpa cukup bukti akan dipulangkan. Jika ada dari yang masih membutuhkan investigasi lebih lanjut, biarkan anggota tim yang terluka yang melakukannya. Mengerti?

Matsuura : Aku mengerti.


Hiroshi memanggil Ishida dan Young Jin ke ruangannya.

Hiroshi menanyakan pendapat Ishida soal rencana mereka membangun rumah sakit dan pusat penelitian di Manchuria yang dikelola polisi militer.

Hiroshi  juga bilang, mereka perlu mengirim seseorang untuk mengelolanya.

Ishida : Anda mau mengusirku dari sini?

Hiroshi : Kenapa kau berpikir seperti itu? Di sana kau akan bebas melakukan riset apa pun yang kau inginkan seperti eugenika dan toksikologi bakteri.


Maru datang. Ia mau melaporkan sesuatu tapi tidak bisa bicara karena ada Ishida dan Young Jin di sana.

Tapi Hiroshi menyuruh Maru bicara.

Young Jin pun langsung memperhatikan Maru yang berbisik pada ayahnya soal Kim Goo yang ada di Gyeongseong.

Hiroshi mengerti dan menyuruh Maru mengawasi gerak gerik Oda. Maru mengerti dan beranjak pergi.


Hiroshi tegang. Young Jin pun tanya ada apa.

Hiroshi tersenyum, tidak ada apa-apa.

Bersambung ke part 2.....

Berhubung Mbak Yo Won bini orang, ya udah deh, sy shiperin Mamas Ju Hwan sama Mbak Ha Na aja eh tapi Mbak Ha Na katanya udah punya pacar.
Fukuda-Cha Jung Im

Blessing of the Sea Ep 7 Part 3

Sebelumnya...


Ternyata institut yang dimaksud Woo Yang tadi adalah Institut Pengembangan Material Mentah milik Joobo Group.

Chung Yi mengantarkan makanan kesana menggantikan Woo Yang.


Tapi saat tiba di dalam, ia tak menemukan siapa pun disana.

Chung Yi pun meletakkan pesanannya di atas meja.

Saat meletakkan di meja, ia tak sengaja melihat sampel warna di meja lain.

Chung Yi : Cantiknya. Bagaimana bisa ada warna secantik itu?


Chung Yi pun mendekati meja itu dan iseng menyusun warna.

Manajer wanita yang dimaksud Woo Yang datang. Dia datang sambil marah2 di telepon.

"Sedang apa kau?" tanya si manajer.

"Maaf. Tadi ini tampak tidak teratur." jawab Chung Yi.

"Aku tidak suka orang sepertimu. Kau terlalu rajin. Kau dari pesan antar? Kau boleh pergi sekarang." ucap si manajer.

"Aku bisa datang nanti malam untuk ambil mangkuk kosong, bukan?" pintanya.

Si manajer diam saja. Chung Yi bergumam sendiri, terserah.


Chung Yi menuju sepedanya sambil mengatai si manajer wanita aneh.

Matanya lalu melihat sebuah tempat yang ditutupi kain.

Chung Yi masuk kesana dan terkagum2 melihat tanaman yang tumbuh subur disana.

"Apa karena tanah mereka subur?" pikir Chung Yi.


Chung Yi menggali tanah disekitar situ dan menanam bibitnya.

Chung Yi : Aku akan meminjam tanahnya sedikit. Tolong rawat tanamanku juga.


Di rumah Chung Yi, Woo Yang, Hun Jung dan kedua anak mereka lagi asyik makan seafood.

Hun Jung : Sudah lama kita tidak makan daging. Makanlah, Yeol Mae.

Woo Yang : Putra ayah, buka mulutmu. Enak?

Deok Hee datang dan menatap mereka dengan kesal.

Yeol Mae langsung memasukkan udang ke mulut Deok Hee.

Yeol Mae : Nenek Dukun, udangnya enak, bukan?

Deok Hee menampol Yeol Mae.

Deok Hee : Hei, sudah kubilang, berhenti memanggilku nenek. Aku tampak setidaknya sepuluh tahun lebih muda daripada ibumu.


Deok Hee lalu duduk di sebelah Yeol Mae.

Deok Hee : Tapi dari mana kalian mendapatkan udang mahal seperti itu? Aku yakin pasangan pelit ini tidak mungkin membelinya.

Putra mereka mau buka mulut kalau hidangan laut itu dari Hak Kyu. Woo Yang pun langsung menutup mulutnya dan menjelaskan kalau ada donatur tanpa nama.

Woo Yang menuangkan soju ke gelas dan menyuruh Deok Hee minum. Deok menatap mereka curiga.

Deok Hee : Kalian ingin uang sewa dikurangi dengan memberiku makanan ini?

Hun Jung : Bukan, Bu Bang. Ayo, minumlah.

Sekarang, anak2 mereka sudah di dalam.  Hanya tinggal mereka berdua diluar.

Deok Hee : Udang ini langsung mengingatkanku kepada Hak Gyu. Apa dia dirundung dan diganggu di kapal?


Hak Kyu datang dan menatap wajah Deok Hee dari jarak dekat.

Melihat Hak Kyu, Deok Hee mengira dirinya sedang menghayal karena mabuk.

Hak Kyu : Aku masih hidup, Sayang.

Deok Hee marah dan langsung menendang Hak Kyu.

Deok Hee : Apa yang terjadi? Kau bilang akan mencari uang. Kau bilang akan membawa banyak uang.


Keributan pun terjadi.

Deok Hee mengejar Hak Kyu yang lari sambil marah2.

Woo Yang dan Hun Jung coba menghentikannya. Tapi mereka ikut jadi sasaran.


Chung Yi pulang dan berusaha menghentikan keributan itu.

Chung Yi dan Deok Hee jatuh.

Deok Hee meringis kesakitan sambil memegangi punggungnya dan mengaku tidak bisa bergerak.

Deok Hee lalu menggapaikan tangannya ke Hak Kyu. Tapi begitu Hak Kyu menggapai tangannya, ia pun menjambak rambut Hak Kyu.

Terdengar narasi Chung Yi.

"Seperti inilah keadaan kami. Keadaannya selalu gila dan terkadang sulit. Terkadang aku tertawa karena tidak percaya. Tapi kami semua saling menyayangi dan sehat. Setiap hari kami merindukan dan menunggumu.


Di rumahnya, Nyonya Jung sedang menemani Yeol Mae tidur.

Nyonya Jung lalu menatap foto Shi Joon.

Nyonya Joon : Aku merindukanmu, Shi Joon.


Paginya, Deok Hee berdoa.

Deok Hee : Kumohon, Raja Naga. Tolong jaga Ji Na agar dia aman. Tolong jaga Ji Na.

Narasi Chung Yi kembali terdengar.

Chung Yi : Aku yakin Kak Ji Na juga baik-baik saja. Ibu berdoa kepada Raja Naga setiap hari. Tolong jaga dia. Jika mendengar kabarnya, aku akan mengirimimu surat lebih dahulu. Aku merindukanmu, Si Joon Oppa.


Ternyata narasi Chung Yi adalah isi surat Chung Yi untuk Si Joon.

Di sel, teman2 Si Joon meledek Si Joon usai membaca surat itu.

Si Joon marah dan menendang salah satu dari mereka.

Perkelahian tak terhindarkan. Si Joon dikeroyok.

Kamera lalu mensorot beberapa surat dari Chung Yi di lantai.


Ryan menjemput Poong Do di bandara.

Poong Do : Aku akan tampil bersama Eric, pria yang paling kuhormati. Aku harus sopan. Kita akan tampil di mana? Pusat Kesenian Seoul?

Ryan :  Begini sebenarnya... Kau tahu tempat itu.


Chung Yi kembali ke institut Joobo untuk mengambil mangkuknya.

Tapi sapai disana, dia melihat bayangan di dalam kebun tanaman.


Ji Na terlihat di bandara. Ia keluar dari terminal kedatangan.


Bersambung....