• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Jae Sik lagi belajar.

Jae Sik : Jika pesawat tanpa awak dengan berat kosong 120 kg diluncurkan di landasan pacu di markas Angkatan Udara...


Young Koon dan Soo Yeon yang duduk di depan Jae Sik, saling melirik. Soo Yeon mengangguk. Lalu, ia berdiri dan mengunyah permen karetnya dan beranjak ke Jae Sik.

*Duh, si Soo Yeon jadi kek Chi Gwang skrng, doyan permen karet.


Soo Yeon di atas pegangan kursi Jae Sik dan meletakkan tangannya di bahu Jae Sik.

Soo Yeon : Hong Jae Sik-ssi...

Jae Sik : Ya?

Soo Yeon : Lihat ke depan. Katanya darah pelaku tepercik ke sana.

Jae Sik : Aku tidak paham.

Soo Yeon : Kau sungguh tidak melihatnya?

Soo Yeon mengarahkan kepala Jae Sik ke Young Koon.

Young Koon diam saja dan menatap Jae Sik dengan wajah bosan.

Jae Sik : Aku tidak tahu. Tanya saja kepada tim forensik.

Soo Yeon : Kubilang lihat ke depan!


Tiba2, terdengar ketukan pintu. Jae Sik langsung lari ke pintu dan berkata, kliennya datang.

Tapi yang datang ternyata si apoteker. Soo Yeon dan Young Koon langsung berdiri dan menatap mereka.

Si apoteker panic dan tanya darimana Jae Sik mendapatkan karung itu.

Jae Sik bingung, apa?

Si apoteker berkata, dasar karung itu penuh sabu-sabu! Sabu-sabu 99% murni dan sudah tercampur dengan sampah.

Si apoteker kemudian terkejut melihat Young Koon dan Soo Yeon.

Apoteker : Katanya itu abu dari sampah yang dibakar. Katanya dia dititipi oleh temannya yang polisi.

Young Koon : Dari Koryo Cleaning?

Apoteker : Sebagian besar terbakar, tapi ada sisa sabu-sabu.


Young Koon dan Soo Yeon pun langsung kembali ke kantor.

Chi Gwang : Jo Soo Yeon-ssi, menurutmu sebagai ahli forensik,  apa mungkin mendapatkan jejak sabu-sabu jika membakar barang-barang dari pecandu narkoba?

Soo Yeon : Obat-obatan akan teroksidasi saat dipanaskan. Jejaknya tidak akan berbekas.

Young Koon : Lalu dari mana sabu-sabunya?


Chi Gwang kemudian ingat saat ia dan Young Koon meringkus Park Jung Keun.

Chi Gwang : Kau masih menyelundupkan narkoba setelah Kim Joong San tewas?

Park Jung Keun : Tidak.

Chi Gwang pun sadar dan memberitahu Young Koon sabu2nya dari Park Jung Keun.


Soo Yeon pun langsung menginterogasi seorang pria, mungkin rekanannya Park Jung Keun, bawahannya Kim Joong San.

Young Koon berdiri di pintu, melihat mereka.

Pria itu bilang, tidak ada yang bisa ia katakan. Pria itu kesal dan menuduh Soo Yeon mau menceramahinya soal nasibnya nanti kalau menuruti perintah si pengedar sabu.


Chi Gwang lantas masuk dan menawari pria itu permen karet, tapi pria itu tertawa kesal.

Chi Gwang  : Aku tahu kau takut bersaksi karena konsekuensinya nanti, tapi kali ini tidak. Akan kutangkap mereka semua. Kau tidak perlu bersaksi di pengadilan. Ungkapkan saja semuanya di sini. Perlindungan saksi? Pengurangan hukuman? Kupenuhi semua maumu. Jika mau, kami bisa menjaminkan secara tertulis.

Pria itu tertarik, sungguh?

Chi Gwang : Lihatlah. Bahkan ini juga direkam.

Chi Gwang menunjukkan kamera video yang ada disana.

Chi Gwang : Testimoni lewat video dianggap sah di pengadilan. Selamat berbincang.


Chi Gwang dan Young Koon beranjak keluar.

Diluar, Young Koon tanya, apa benar mereka akan mengurangi hukuman pria itu dan melindunginya.

Chi Gwang : Tidak. Keduanya ilegal.

Young Koon menatap speechless Chi Gwang.

Chi Gwang : Jangan khawatir.


Soo Yeon meminta pria itu menjelaskan situasinya saja. Ia berkata, semua yang terucap di ruangan itu tidak akan bocor dan dia tidak meminta pria itu menyebut nama2 yang terlibat.

Pria itu : Seperti kataku sebelumnya, kami bukan penyelundup narkoba. Setelah menerima pesan spam dan telepon dari telepon umum, kami diberi tahu lokasi narkobanya. Itu yang kami jual. Uang dipindahkan ke berbagai akun palsu dan dikirim ke tempat lain.

Soo Yeon : Ke mana?

Pria itu : Mana kami tahu? Tugas kami cuma menjual. Ada yang mengumpulkan uang dan ada yang mencuci uangnya. Penanggung jawabnya berbeda-beda.

Mendengar itu, Chi Gwang menyadari sesuatu dan langsung berlari ke papan investigasi. Young Koon mengikutinya.

Chi Gwang menunjuk foto Kim Joong San dan Hong Sung Jin.

Chi Gwang : Ketiga orang ini mati dalam dua bulan. Kim Joong San menjual narkobanya. Dan Hong Sung Jin. Dia punya jaringan piramida ilegal. Dia menadah uangnya dengan akun bank palsu. Lalu Jeong Woo Young....


Chi Gwang menunjuk foto Jeong Woo Young.

Chi Gwang : Dia mencuci uang lewat proyek pengembangan ulang.

Young Koon bingung, distribusi narkoba bisa saja dilakukan?

Chi Gwang : Ya, dan terorganisasi. Tiga organisasi berintergrasi untuk mengedarkan narkoba.

Young Koon : Dari mana asal narkobanya? Katanya dia hanya menjual. Mustahil Koryo Cleaning produsennya.

Chi Gwang pun mondar mandir sambil berpikir.

Chi Gwang : Kim Joong San, Hong Ki Jin. Mereka hilang tanggal 10 Agustus 2017.Jaksa Wilayah Min Young Ki. Pecandu narkoba. Juga pembunuhan yang dirancang seperti bunuh diri. Kenapa mereka menyingkirkan Jaksa Wilayah?


Tak lama, Chi Gwang kembali menyadari apa yang terjadi. Ia pun langsung menatap Young Koon.

Chi Gwang : Narkoba di Kejaksaan.

Young Koon : Apa ada narkoba yang beredar di Kejaksaan?

Chi Gwang : Ada.


Soo Yeon datang dan tanya apa ia harus menyuruh pria itu pulang.

Chi Gwang : Nona Jo. Apa ada narkoba di Kejaksaan?

Soo Yeon : Maksudmu narkoba sitaan? Ada narkoba yang menjadi barang sitaan. Didapat setelah menggerebek kartel narkoba atau dari penyelundup. Dalam setahun, beratnya bisa mencapai 300 kilogram. Karena tidak dapat disimpan, narkobanya dimusnahkan setiap tiga bulan. Biasanya, setiap distrik melakukan pembakaran sendiri, tapi tugas itu biasanya dialih daya ke Kejaksaan Wilayah. Narkoba yang disita di bea cukai disimpan di ruang penyimpanan Kejaksaan untuk benda sitaan. Lazimnya, narkoba akan dibakar. Lokasi pembakarannya dirahasiakan.

Chi Gwang : Mereka mencuri dan menjual narkoba yang seharusnya dibakar di Koryo Cleaning. Benar. Jaksa Wilayah Min ditugaskan ke Seyang dua tahun lalu dan videonya menghirup narkoba direkam pada tahun yang sama. Dia menciptakan sistem distribusi narkoba dengan menyuruh Kura-Kura menghabisi anggota geng dua tahun lalu. Semuanya kini cocok. Jaksa Wilayah Min mengubah lokasi pembakaran ke Koryo Cleaning, lalu mencuri dan mengedarkan narkoba itu.


Soo Yeon : Lantas kenapa Kura-Kura membunuh Jaksa Wilayah Min? Mereka butuh dia agar bisa terus menjual narkoba.

Chi Gwang : Sebab polisi berencana mempersalahkan Kejaksaan atas peredaran narkoba itu. Mereka berniat menyingkirkan Pengacara Han dengan melibatkannya ke pembunuhan Jaksa Wilayah Min. Jika mau mempersalahkan Kejaksaan, pasti mereka akan menggerebek lokasi pencurian narkoba.


Chi Gwang lalu minta Soo Yeon menanyakan ke Bu Yeom dimana lokasi pembakaran narkoba selanjutnya.

Soo Yeon : Aku?

Chi Gwang : Toh kau yang paling dekat dengannya.

Soo Yeon : Kami tidak terlalu dekat.

Chi Gwang : Kami akan ke Koryo Cleaning. Kabari kami.

Soo Yeon : Kami sungguh tidak dekat. Menatapnya pun aku tidak berani.

Tapi Young Koon dan Chi Gwang tidak peduli.

*Jd sebenarnya konflik di Watcher ini adalah Muil VS Kejaksaan. Ingat kan kata Si Young, kalau Kura2 sebenarnya mau memperingatkan Muil agar tidak menggali terlalu dalam jika ingin selamat.


Young Koon dan Chi Gwang ke Koryo Cleaning. Mereka memerika tempat kremasi.

Pak Lee, pemilik KC datang.

"Kukira investigasinya sudah usai." ujarnya.

"Ini untuk kasus lain. Narkoba. Kami menemukan sisa narkoba di lokasi pembakaran ini. Nanti akan terjawab setelah investigasi." jawab Young Koon.


Tak lama, Chi Gwang menemukan sebuah kotak besi yang di dalam krematorium itu

Chi Gwang : Narkobanya ditaruh di sini sebelum diedarkan.

Chi Gwang menatap Pak Lee dan tanya, siapa yang memerintahkan itu.

Chi Gwang : Apa penyidik dari Kejaksaan juga terlibat?

Pak Lee : Aku tidak paham maksud kalian.

Young Koon kesal dan mencengkram kerah Pak Lee.

Young Koon : Berterimakasihlah. Kami berniat membantu.


Chi Gwang lantas dihubungi Soo Yeon. Soo Yeon bilang, pembakaran selanjutnya akan dilakukan pekan ini tapi tidak tahu kapan pastinya.

Chi Gwang lalu bertanya pada Pak Lee kapan narkobanya akan dibakar.

Pak Lee : Jika sudah tahu semuanya, kenapa mendesakku? Aku hanya mengabdi kepada negara. Mungkin ada narkoba yang jatuh saat dibakar. Kenapa meributkannya?

Young Koon : Kali ini kau yang akan jadi kambing hitam mereka. Jika menuruti kami, kau akan selamat. Putar otakmu.

Chi Gwang lalu menarik Pak Lee ke dekat krematorium itu.

Chi Gwang : Hei, tidak perlu cemas. Bakar saja seperti biasa.


Di kantornya, Tae Joo duduk sambil memperhatikan lantai tempat ia jatuh terduduk usai menembaki si Kura2.

Jae Sik datang dan melihat apa yang dilihat Tae Joo.

Jae Sik : Bagian itu terlewatkan. Sebentar.

Jae Sik hendak pergi tapi Tae Joo curhat soal si Kura2.

Tae Joo : Orang itu... setiap hari kubayangkan langkah yang kuambil jika dia muncul. Tapi saat menghadapinya, aku malah ketakutan. Bodohnya aku.

Jae Sik : Anda bilang dia membawa pistol.

Tae Joo : Tetap saja...


Paginya, orang2 dari kejaksaan mendatangi KC untuk memusnahkan narkoba2 itu. Seorang diantara mereka, memasukkan narkoba2 itu ke dalam krematorium.

Setelah itu, Pak Lee memindahkan sebagian narkobanya ke dalam laci kotak besi yang ada disana. Kemudian, Pak Lee menutup pintu krematorium itu dan narkobanya mulai dibakar. Tak lama, Pak Lee membuka lagi pintunya dan narkobanya sudah selesai dimusnahkan.


Orang2 dari kejaksaan kemudian pergi tapi tiba2 saja, Hae Ryong dan timnya datang menangkap mereka.

Hae Ryong dan Chan Hee kemudian masuk ke dalam dan mendapati Pak Lee sedang memindahkan narkoba yang tersisa ke dalam kotak.

Hae Ryong langsung membawa Pak Lee dan menyita narkoba2 itu.


Kepolisian Seyang langsung menyiapkan konferensi pers. Para reporter sudah berkumpul. Barang bukti narkoba juga sudah disiapkan untuk dipamerkan.


Di ruangannya, Jin Woo lagi menuliskan kalimat pidatonya di depan Hae Ryong.

Jin Woo : Siang ini, Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Seyang mendapat informasi peredaran narkoba... Ini kurang meyakinkan. Siang ini, Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Seyang mendapati bahwa Kejaksaan mencuri narkoba sitaan dan diedarkan dalam perlindungan Kejaksaan. Menyusul kabar itu, lokasi pembakaran pun digerebek. Bagaimana menurutmu?

Hae Ryong : Bagus. Tapi kita harus meringkus pembunuh Kim Jae Myung.

Jin Woo : Nanti.


Chi Gwang kemudian datang dan mengaku datang untuk menyelamatkan Jin Woo.

Chi Gwang : Kalian akan menanggung malu jika meneruskan konferensi pers. Semestinya pastikan dahulu tuduhan kalian benar.


Chi Gwang menatap Hae Ryong dan meyuruh Hae Ryong memihak yang benar.

Chi Gwang kemudian pergi.


Jin Woo pun menyuruh Hae Ryong memeriksa komponen sabu2 itu lagi.


Hae Ryong mengerti dan bergegas keluar. Sampai diluar, Chan Hee menemuinya.

Chan Hee :  Itu bukan narkoba, tapi bahan organik yang terkarbonisasi.

Hae Ryong : Apa itu?

Chan Hee : Abu dari kremasi hewan.

Hae Ryong : Pulangkan para reporter dan panggil direktur Koryo Cleaning ke ruang investigasi.

Chan Hee : Atas alasan apa? Mereka sudah 30 menit menunggu.

Hae Ryong : Katakan saja kita belum siap.

Chan Hee : Penyidik dari Kejaksaan harus diapakan? Dibebaskan?

Hae Ryong : Tidak perlu. Tergantung siapa yang akan dipersalahkan nanti.


Hae Ryong lantas menginterogasi Pak Lee.

Pak Lee : Tidak kusangka kau melakukan ini terhadapku.

Hae Ryong : Aku pun terkejut dengan perbuatanmu. Kukira pekerjaan dariku sudah cukup. Beraninya kau mencuri narkoba?

Pak Lee : Pekerjaan? Kau cuma mengutus polisi yang tidak becus dan merepotkanku. Aku juga tidak tahu apa pun soal ini. Aku mengizinkan Kejaksaan memakainya karena mereka bilang harus membersihkan sisa narkoba. Ada ruang kosong di dalam tungku. Itu untuk membakar benda kecil agar hemat bahan bakar. Tadi aku mau membuang abu dari narkoba dan mayat hewan. Tiba-tiba saja kau masuk.


Hae Ryong lantas menatap ke jendela. Anak buahnya mengerti dan langsung mencabut kabel yang terhubung ke layar TV.


Hae Ryong kemudian mendekati Pak Lee.

Hae Ryong : Jujurlah. Siapa yang menyuruhmu? Benarkah Kejaksaan?

Pak Lee : Kau yang menyuruh. Bagaimana jika itu jawabanku?

Hae Ryong kesal. Ia bahkan sampai mengepalkan tangannya.

Hae Ryong : Jangan bermain polisi-polisian dan kita sudahi saja. Aku tahu kau tidak memedulikan hal yang tidak menguntungkanmu.


Chi Gwang lagi menatap papan investigasi saat Tae Joo menghubunginya. Ia tak langsung menjawabnya dan teringat kata2 Tae Joo terakhir, bahwa Tae Joo terlalu memanfaatkan orang lain.

Tae Joo : Seharusnya aku tidak boleh menyakiti orang lain. Niatku adalah mengakhiri kasus ini dengan tanganku sendiri.


Tapi pada akhirnya, Chi Gwang menjawabnya juga.

Tae Joo : Aku akan menemui Wakil Komisaris Park. Akan kuancam dia dengan sampel darah itu. Tangani sisanya.


Setelah itu, Chi Gwang langsung ke mejanya. Soo Yeon masuk. Chi Gwang langsung meminta kamera yang dipasang Soo Yeon untuk mematai tim mereka.

Soo Yeon : Sudah kusingkirkan semua.

Chi Gwang : Pinjami aku satu.

Soo Yeon memberikannya dan tanya untuk apa kamera itu. Chi Gwang tidak menjawab.


Di ruangannya, Jin Woo dihubungi  Komandan Investigasi. Tapi ia yang stress, tidak menjawabnya.

Tae Joo kemudian datang dan langsung duduk di sofa.

Tae Joo : Kau pasti pusing sekali. Tampaknya kau yang akan jatuh.

Jin Woo : Kau sedang berada dibawah penyelidikan!

Tae Joo : Kau ingin menuduhku bersekongkol dalam bunuh diri atau pembunuhan agar tidak menghalangimu, ya? Tapi tampaknya itu percuma.

Jin Woo : Kenapa kau yakin sekali?


Komandan investigasi menghubunginya lagi. Jin Woo tambah kesal. Ia membalikkan ponselnya, lalu kemudian duduk di depan Tae Joo.

Tae Joo menunjukkan rekaman saat si Kura2 membunuh Young Ki yang ada di ponselnya.

Tae Joo : Pasti seru jika ini diberitakan, bukan?

Jin Woo : Sejak kapan dia bersembunyi di sana?

Tae Joo : Sekitar sepuluh menit sebelum kami masuk. Dia menyusup ke kantor layaknya tikus dan berdiri di situ selama sepuluh menit. Satu peluru memeleset dan akulah yang menyeka percikan darah pembunuhnya. Saat mengamankan sampel darah, semua proses kurekam agar buktinya dianggap sah. Kejaksaan akan senang jika aku mengirimkan ini agar DNA-nya bisa diidentifikasi. Benar? Mereka akan senang jika kubilang pembunuhnya kemungkinan polisi.


Jin Woo : Apa yang kau inginkan?

Tae Joo : Katakan saja identitasnya. Cepat atau lambat, kita semua akan tahu. Sebelum itu, aku akan membunuhnya.

Jin Woo : Aku tidak tahu identitasnya. Tapi jika tahu, apa kau akan membunuhnya sendiri?

Tae Joo : Tidak sendiri.

Jin Woo : Atau sopirmu?

Tae Joo : Memangnya itu penting? Atau hidupmu yang penting?

Jin Woo : Akan kupikirkan.

Tae Joo : Ya, tapi cepatlah. Aku ada janji dengan Kejaksaan pukul lima.


Tae Joo beranjak pergi. Setelah Tae Joo pergi, Jin Woo langsung menghubungi seseorang dan meminta orang itu menangkap Jae Sik.

"Atas dasar apa?" terdengar suara seorang pria di seberang sana. *Kura2?

"Pasti ada pelanggaran jika diselidiki. Tangkap dia dahulu." suruh Jin Woo, lalu memutus panggilannya.

Bersambung ke part 3...

Si Kura2 kah yang ditelpon Jin Woo?? Lalu soal Chi Gwang yang minta kamera pengawas Soo Yeon usai dihubungi Tae Joo, sy rasa, Chi Gwang punya feeling Tae Joo dalam bahaya.