• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 56 Part 2

Sebelumnya..


Daepung menyelinap masuk ke rumah Dongpal. Ia bicara sendiri, kalau ia sebenarnya tak mau kembali tapi terpaksa kembali karena lapar.

Daepung lantas membuka kulkas. Ia mengambil kimchi dan mulai menyantap nasi dengan kimchi.


Malam harinya, Dongpal dan Jihyeok kembali ke rumah dan melihat mangkuk bekas makan Daepung yang tergeletak di atas meja begitu saja.

"Aku rasa, Paman Daepung habis dari sini. Tidak seharusnya dia pergi lagi karena diluar dingin." ucap Jihyeok.

"Penipu itu, aku akan mengusirnya!" sewot Dongpal.

"Jangan marah padanya. Kita juga bersalah." ucap Jihyeok.

"Apa aku meminta uang sewa darinya? Dia bilang, dia menghasilkan uang dari bisnis yang sah dan menjalani kehidupan yang jujur. Dia baru saja keluar dari penjara dan menipu lagi." jawab Dongpal.

"Bukankah kita harus pindah? Kita harus membayar wanita itu." ucap Jihyeok.

"Nyonya Yoo meminjamiku uang. Aku bersyukur tapi aku harus bekerja keras untuk membayarnya kembali." jawab Dongpal.

Dongpal lalu menanyakan tes ujian Jihyeok. Ia bertanya, apa Jihyeok bisa masuk ke Univ. Seoul. Jihyeok pun mengangguk.

"Kau mirip sepertiku, ayahmu." ucap Dongpal.

"Tidak, aku ini kan anaknya Paman Daepung." canda Jihyeok. Keduanya lalu tertawa.


Di ruang bacanya, Gyeong Min masih mempelajari bukti-bukti penggelapan dana yang dilakukan Roo Na.

Tak lama kemudian, Roo Na datang dan Gyeong Min langsung menyimpan bukti itu.

Roo Na memeluk Gyeong Min, ia mengajak Gyeong Min tidur tapi Gyeong Min langsung melepaskan pelukannya.

"Roo Bi-ya." ucap Gyeong Min, ia mau mengatakan sesuatu. Tapi tak jadi dan Gyeong Min akhirnya keluar kamar.


Gyeong Min pergi ke dapur, mengambil air. Lalu, sang ibu datang.

"Kau belum tidur?"

"Aku masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaanku." jawab Gyeong Min.

"Jangan memaksakan dirimu, kau terlihat lelah belakangan ini." ucap mNyonya Park.

"Eomma, terkadang aku berpikir kau terlihat luar biasa. Kau tidak pernah sekalipun lelah atau tersinggung saat kau membesarkan aku dan kakak." jawab Gyeong Min.

"Mungkin nenekmu banyak menuntutku, tapi nenekmu sebenarnya baik. Saat aku pertama kali menikah, dia sering memarahiku tapi pada akhirnya aku berpikir, perkataannya benar. Dan kau tahu kan betapa hebatnya ayahmu. Jadi aku tidak pernah merasa kewalahan atau tidak bahagia. Aku selalu bersyukur dan puas." ucap Nyonya Park.

"Itu karena ibu memiliki hati yang mulia." jawab Gyeong Min.


"Sudah malam, pergilah tidur." ucap Nyonya Park, tapi Gyeong Min mengajaknya duduk.

"Eomma, pernahkah kau berpikir untuk bercerai dari ayah? Apa kau selalu bahagia? Kalian berdua jarang sekali bertengkar. Aku tiba-tiba penasaran, tentang pernikahan dan seperti apa seharusnya pasangan yang sudah menikah. Apakah kita harus selalu memaafkan dan berpihak pada pasangan kita hanya karena kita sudah menikah?" ucap Gyeong Min.

Gyeong Min lalu mengakhiri ceritanya dan pergi ke kamarnya.

Nyonya Park langsung cemas.


Gyeong Min kembali ke kamar. Begitu sampai di kamar, ia langsung naik ke tempat tidur. Roo Na yang kesal, mengajak Gyeong Min bicara. Ia marah karena Gyeong Min terus menghindarinya.

"Kau ingat apa yang kukatakan di hari pernikahan kita? Aku memintamu memaafkanku, memahamiku dan menerimaku apapun yang terjadi. Dan kau bilang, kau akan melakukannya." ucap Roo Na.

"Bagaimana bisa kau mengatakan itu? Kau tidak sadar betapa seriusnya hal yang kau lakukan?" jawab Gyeong Min.

"Aku tahu, itulah kenapa aku memintanya." ucap Roo Na.

"Kenapa kau seperti ini?" tanya Gyeong Min.

"Sudah kubilang padamu, aku stress. Tolong maafkan aku, Chagiya."

"Kau bilang, kau tidak punya pilihan. Lalu setelah itu, kau bilang kau dijebak. Yang mana yang benar? Sampai kapan kau mau membohongiku?" tanya Gyeong Min.


Gyeong Min yang sudah tak tahan lagi, mengajak Roo Na bercerai.

Roo Na jelas menolak. Ia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya tapi Gyeong Min tetap pada keputusannya untuk menceraikan Roo Na.

Roo Na menangis, "Gyeong Min-ssi, Chagiya!"

Gyeong Min beranjak ke pintu. Ia memutuskan tidur di ruang baca.


Keesokan harinya, Soyoung menanyakan Dongpal saat sarapan bersam keluarga Gilja. Gilja memberitahu mereka, kalau Dongpal tidak jadi keluar. Soyoung pun senang mendengarnya.

Gilja lalu membahas pernikahan. Chorim pun mulai ragu menikah dengan Dongpal. Chorim berkata, ia tahu Dongpal tidak kaya tapi ia tidak tahu Dongpal semiskin itu. Soyoung pun berkata, bahwa uang sangatlah penting.


Terdengar bunyi bel. Soyoung pun langsung berlari ke pintu. Ternyata Roo Na lah yang datang. Roo Na langsung mengajak Roo Bi bicara.


Tuan Bae sendiri menanyakan keadaan kantor pada Gyeong Min. Gyeong Min langsung diam. Se Ra lah yang menjawab kalau keadaan di kantor baik-baik saja. Tak mau ditanya lagi, Gyeong Min pun beranjak dari ruang makan dan Se Ra menyusul Gyeong Min. Tuan Bae pun tampak curiga.


Roo Bi dan Roo Na bicara di kamar. Roo Na menuduh Roo Bi yang mengirimkan bukti2 itu pada Gyeong Min. Roo Bi pun pura2 tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Roo Na. Roo Na yang sudah tidak tahan lagi, menyuruh Roo Bi keluar dari JM.

"Tulis surat pengunduran dirimu sekarang!" teriak Roo Na.


Mendengar teriakan Roo Na, Gilja dan Chorim langsung masuk ke kamar mereka.

"Ada apa? Kenapa kau berteriak pada Roo Na?" tanya Gilja.

"Eomma, aku tidak bisa sekantor dengannya. Aku cemas orang-orang akan berpikiran buruk. Aku tidak tahan lagi." jawab Roo Na.

"Jeong Roo Bi, memangnya apa yang Roo Na lakukan? Kau tahu kan bagaimana kerja kerasnya sampai dia memenangkan proposalnya." ucap Chorim.


"Siapa yang peduli. Dari semua departemen, kenapa harus departemenku! Melihatnya membuatku stress! Dia membuatku gila!" teriak Roo Na.

"Roo Na-ya, kenapa kakakmu sangat marah?" tanya Gilja.

"Jika kau stress, kenapa tidak kau saja yang keluar. Aku suka bekerja di JM. Aku tidak punya alasan untuk keluar. Aku tidak tahu apa yang membuatmu marah tapi jika kau stress, kau saja yang keluar atau kau bisa mengirimku ke bagian lain. Kau istri Wakil Presdir dan manajer pemasaran." jawab Roo Bi.

"Beraninya kau mengatakan hal itu! Kau mengejekku! Apa kau pikir ini lelucon!" sewot Roo Na.

"Roo Bi, ada apa denganmu? Dia adikmu." ucap Gilja.


Tangis Roo Na pun pecah. Ia memberitahu ibunya bahwa Gyeong Min akan menceraikannya.


Sontak Gilja dan Chorim kaget mendengarnya.

Sementara Roo Bi terlihat puas karena usahanya berhasil.


Bersambung..........

Ruby Ring Ep 56 Part 1

Sebelumnya...


 Roo Na marah, ia menuding In Soo yang sudah memberikan bukti penggelapan itu pada Gyeong Min.

"Aku tidak peduli apa yang kau pikirkan tapi itu bukan aku." jawab In Soo.

"Lalu siapa? Siapa yang melakukan ini padaku?" tanya Roo Na.

"Apa yang akan kau lakukan jika kau menemukan orangnya? Kau akan menjebak orang itu dalam sebuah skandal? Atau kali ini kau akan melakukan pembunuhan?"

"Itu tidak penting sekarang!" jawab Roo Na.

"Geumanhae, Jeong Roo Na! Sampai kapan kau akan terus seperti ini? Tidakkah kau melihat betapa menyedihkannya dirimu sekarang?" ucap In Soo.

"Aku tidak akan menyerah." jawab Roo Na.

"Dunia ini tidak peduli dengan apa yang kau inginkan. Hidup tidak akan selalu berjalan sesuai rencana." ucap In Soo.

"Siapa pelakunya?" tanya Roo Na.

"Jangan panggil aku untuk hal seperti ini lagi, Samonim." jawab In Soo.


In Soo lantas hendak pergi, tapi Roo Na menahannya.

"Siapa dia? Roo Bi? Jeong Roo Bi?" tanya Roo Na.

"Bagaimana mungkin seseorang yang amnesia bisa menciptakan rencana serumit ini." jawab In Soo, lalu beranjak pergi.

Roo Na makin bingung.


Di ruangannya, Gyeong Min berusaha menghubungi Eun Ji tapi nomornya tak aktif. Karena Eun Ji tak bisa dihubungi, Gyeong Min pun beranjak keluar dari ruangannya.


Tepat setelah Gyeong Min pergi, seketaris Gyeong Min masuk ke ruangan Gyeong Min dan membereskan meja Gyeong Min. Lalu, Roo Na datang dan ia semakin bingung karena tidak tahu Gyeong Min pergi kemana.


Gyeong Min pergi menemui In Soo di studio. Ia menanyakan Eun Ji pada In Soo. Tepat saat itu, Eun Ji lewat dan Gyeong Min langsung mengajak Eun Ji bicara.


Eun Ji terkejut mendengar cerita Gyeong Min soal Roo Na. Ia pun mengaku, tidak pernah meminjam uang dari Roo Na. Lalu, Gyeong Min mengatakan soal Yeonho yang meminta uang dari Roo Na. Eun Ji tambah kaget. Lalu kemudian, Eun Ji bertanya kenapa Gyeong Min menanyakan hal itu.

"Apa Roo Bi mengatakan aku meminjam uangnya dan tidak mau mengembalikannya?" tanya Eun Ji. Gyeong Min pun terdiam.


Roo Na mencari Gyeong Min ke studio. In Soo pun berkata, kalau Gyeong Min tadi datang ke studio mencari Eun Ji.


Sontak Roo Na kaget dan langsung berlari mencari Gyeong Min. Dan ia panic karena tak bisa menemukan Gyeong Min dimana pun.


Pada Gyeong Min, Eun Ji mengaku, akan meminjam langsung pada Roo Na jika ia membutuhkan uang. Tak hanya itu, Eun Ji juga bilang kalau Roo Na tidak pernah meminjaminya uang.

"Dia berhati dingin dan tidak punya belas kasihan. Dia berubah drastis." ucap Eun Ji.

"Berubah drastis?" tanya Gyeong Min.

"Aku tidak yakin kau tahu ini, tapi saat di sekolah dulu, Roo Bi anak yang baik hati. Dia mendapat nilai tinggi dan perhatian pada semua orang. Semua guru menyayanginya, tapi sekarang dia seperti iblis. Sangat mengejutkan melihat perubahannya yang begitu banyak." jawab Eun Ji.

Tapi tak lama setelah mengatakan itu, ia minta maaf pada Gyeong Min. Gyeong Min pun memastikan sekali lagi pada Eun Ji kalau Eun Ji memang tidak pernah pinjam uang pada Roo Na. Eun Ji mengiyakan.

"Lalu apa Roo Bi mengenal pacarmu?" tanya Gyeong Min.


Belum sempat Eun Ji menjawab, Roo Na menerobos masuk dengan napas terengah-engah. Roo Na pura2 terkejut melihat Gyeong Min. Ia mengaku baru saja dari studio dan mendengar Gyeong Min mengajak Eun Ji minum kopi, jadi ia datang untuk bergabung.

"Kenapa kalian disini? Kau harusnya membawa Eun Ji ke tempat yang bagus." ucap Roo Na.

"Eun Ji bilang, dia tidak punya waktu." jawab Gyeong Min. Setelah mengatakan itu, Gyeong Min pun pergi.


Begitu Gyeong Min pergi, Roo Na langsung menanyai Eun Ji seputar Gyeong Min.

"Dia bertanya padaku, apa aku pernah meminjam uang darimu. Dia juga menanyakan, apa kau mengenal Yeonho." jawab Eun Ji.

"Lalu kau bilang apa?" tanya Roo Na.

"Aku mengatakan yang sebenarnya. Aku bilang, aku tidak pernah meminjam uang darimu. Dan aku akan mengatakan tentang Yeonho saat kau muncul." jawab Eun Ji.

Roo Na pun menghela napas. Ia panic!


"Apa aku salah?" tanya Eun Ji.

"Jika Gyeong Min bertanya lagi padamu, katakan kau meminjam uang dariku jadi aku tidak punya pilihan lain untuk mengatakan iya. Tapi karena kau sibuk, kau menyuruh pacarmu menemuiku." pinta Roo Na.

Jelas Eun Ji keberatan.

"Kau lupa siapa aku? Aku yang memberimu pekerjaan disini dan menolongmu. Jika kau tidak mau kehilangan pekerjaanmu, lakukan yang kukatakan. Aku harus menjaga reputasiku setelah insiden itu dan mereka akan segera menghubungiku. Kau tahu kan bagaimana pentingnya rating untuk mereka. Kau pikir, Jeong Roo Bi Show sudah berakhir? Belum. Kau teman baikku. Siapa lagi yang bisa menolongmu?" hasut Roo Na.

Eun Ji terhasut dan setuju melakukan apa yang diperintahkan Roo Na. Roo Na juga memberikan bros nya supaya Eun Ji mau melakukan apa yang ia suruh.


Di restoran, Gilja menyuruh Soyoung ke pasar untuk membeli bawang dan lada hitam. Gilja juga menyuruh Chorim menemani Soyoung, tapi Chorim menolak. Chorim beralasan, mereka masih punya bawang yang cukup.

"Aku punya feeling bawangnya akan habis." jawab Gilja.

"Tapi kakiku sakit." ucap Chorim.

"Aku bisa pergi sendiri. Kau istirahatlah eonni." jawab Soyoung.

Chorim pun senang mendengarnya tapi Gilja langsung meneriaki Chorim dan menyuruh Chorim ikut dengan Soyoung.

"Kenapa kau meneriakiku! Baiklah, aku pergi!" ucap Chorim kesal.


Setelah Chorim pergi, Gilja pun memanggil Dongpal. Gilja memberikan uang 20 ribu dollar pada Dongpal. Sontak, Dongpal terkejut.

"Chorim mengatakan padaku, dia meminjamimu uang dengan bunga 1 %. Aku tidak percaya saat mendengar itu darinya." ucap Chorim.

"Aku merasa tidak enak untuk semuanya. Itulah kenapa aku memutuskan untuk keluar. Aku tidak marah padanya. Aku bersyukur, dia menawariku pinjaman." jawab Dongpal.

"Tapi tetap saja dia kelewat batas. Bagaimana bisa dia menarik bunga dari seseorang yang sangat membutuhkan uang." ucap Gilja.

Gilja lalu memberikan uangnya. Ia bilang, ia juga akan meminta bunganya dan akan menaikkan gaji Dongpal agar Dongpal bisa membayarnya.

Dongpal tercengang, Samonim...


"Aku tahu restoran kita bisa ramai karena kau koki yang baik. Aku selalu bersyukur. Aku berpikir untuk memberimu kenaikan gaji, jadi ini berhasil kan? Dan untuk Chorim, jangan marah padanya. Kau tahu kan dia sudah ditipu beberapa kali." ucap Gilja.

"Aku tidak marah padanya. Aku paham dirinya." jawab Dongpal.

"Gomawo. Aku tidak sabar menunggu pernikahan kalian berdua. Tapi melihatmu seperti ini, membuatku marah. Kau pintar, jika kau bekerja keras, kau pasti bisa membayarnya dan juga jangan pernah berpikiran untuk keluar dari sini." ucap Gilja.

"Terima kasih banyak, Samonim. Aku berjanji akan bekerja keras mulai sekarang dan mengganti uangmu bagaimana pun caranya. " jawab Dongpal.


Daepung muncul di depan restoran dengan penampilan lusuh. Ia mau minta maaf pada Dongpal.

Tepat saat itu, Chorim dan Soyoung pulang dan Daepung langsung berbalik menutupi wajahnya.

Melihat Daepung, Chorim kaget dan langsung mengejarnya.


Di kantornya, Roo Na cemas memikirkan tentang Gyeong Min yang menanya-nanyai Eun Ji. Ia takut, Gyeong Min menemukan tentang Yeonho.

"Tapi siapa yang memberitahu Gyeong Min? Goo Yeonho? Tidak mungkin. Jadi, mungkinkah...." Roo Na pun menatap Roo Bi.

Ia curiga Roo Bi pelakunya, tapi saat ingat kata-kata In Soo kalau Roo Bi masih amnesia, ia pun tidak percaya Roo Bi yang melakukannya.


Gyeong Min sendiri masih bertanya-tanya, kenapa Roo Na melakukannya. Tak lama kemudian, Roo Na pun datang.

Roo Na melihat bukti penggelapan yang dilakukannya di meja Gyeong Min. Gyeong Min pun langsung menyimpannya ke laci.

"Ada apa? Aku sibuk." ucap Gyeong Min.

"Aku datang karena merindukanmu. Kenapa kau pergi tanpa bilang padaku? Apa itu karena penggelapan yang kulakukan? Aku sudah bilang padamu. Percaya padaku. Kita ini suami istri." jawab Roo Na.

"Kita bicarakan ini nanti." ucap Gyeong Min.

"Gyeong Min-ssi, yeobo." pinta Roo Na.

"Aku sibuk, jadi silahkan keluar. Dan lagi, panggil aku Wakil Presdir Bae." jawab Gyeong Min.

Terpaksalah Roo Na keluar.


Di lorong, Roo Na berjalan gontai. Roo Na kemudian meyakinkan dirinya sendiri, kalau dia akan menang karena dia Jeong Roo Bi, istri pewaris JM Group. Setelah meyakinkan dirinya, ia pun beranjak pergi.

Begitu ia pergi, In Soo muncul di belakangnya dan menatapnya iba.

"Jeong Roo Na, mau sampai kapan kau seperti ini? Kau pikir kau bisa menipu semua orang dan menjaga rahasiamu selamanya?" ucap In Soo dalam hati.

Bersambung ke part 2...