• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 25 Part 2

Sebelumnya...


Na Yeon dan keluarganya senang-senang di karaoke.

Mal Sook menangis menatap Na Yeon.


Do Hee di kamarnya sedang membaca tulisan Eun Bong tentang masakan Na Yeon. Tak lama kemudian, sang ibu masuk membawakan. Sang ibu penasaran, apa yang sedang dibaca Do Hee.

"Hanya majalah." jawab Do Hee.

Sung Joo melihat apa yang dibaca Do Hee.

"Layanan katering individual. Hidup semakin mudah bagi wanita."

"Pria juga selalu mudah melakukan apapun."

Sung Joo tertawa. Sung Joo lantas mengingatkan minggu depan jadwal check up Do Hee.

"Eomma, ada seseorang yang mirip denganku, menurutmu apa dia juga sakit jantung sepertiku?"

Sontak, Sung Joo sewot dan ingin tahu siapa orang yang mengatakan hal itu.

"Hanya seseorang." jawab Do Hee, yang membuat Sung Joo resah.


Di ruangannya, Tuan Jang sedang melihat cek 1 juta dollar nya yang sempat ia berikan pada Na Yeon, tapi ditolak Na Yeon. Lalu ia teringat Na Yeon yang menolak uangnya.

Tak lama kemudian, Yoo Kyung datang dan Tuan Jang langsung menyimpan cek itu di lacinya.

Yoo Kyung mengajak Tuan Jang tidur. Setelah berbincang-bincang, Tuan Jang menanyakan Se Jin.

Yoo Kyung mengomel.

"Dia bilang setelah menjadi seorang istri, dia tidak bisa lagi menjadi putriku tapi dia tidak mau menghabiskan waktu denganku sekarang."

Tuan Jang tertawa dan mengajak Yoo Kyung ke kamar.

Yoo Kyung menyuruh Tuan Jang ke kamar duluan.


Setelah Tuan Jang pergi, Yoo Kyung membereskan meja Tuan Jang. Saat mau menyimpan dokumen Tuan Jang di laci, ia menemukan amplop yang berisi foto Na Yeon dan juga cek itu. Sontak Yoo Kyung terkejut dan bingung melihat foto2 Na Yeon serta cek 1 juta dollar itu. Tak lama kemudian, ia menyadari siapa Na Yeon.


Eun Bong dan Geum Bong sudah tidur. Mal Sook tengah menyanyi. Na Yeon melihat ibunya bernyanyi sambil mengingat kenangan manisnya dengan Tae Joon.

Air mata Na Yeon mengalir lagi.


Sementara Tae Joon minum2 di apartemennya.


Dan Na Yeon yang kini sudah berada di rumah, sedang membakar foto2 dirinya bersama Tae Joon di kamar mandi.


Bersambung.......

The Promise Ep 25 Part 1

Sebelumnya...


Na Yeon mempertemukan Sae Byeol dengan Tae Joon. Sae Byeol yang merasa asing dengan Tae Joon, ngumpet dibelakang ibunya. Tae Joon mengusap air matanya dan Na Yeon memberikan pengertian pada Sae Byeol.

"Sae Byeol-ah, kau harus mengucapkan selamat tinggal pada ayahmu. Ayahmu akan pergi ke Amerika. Dia tidak akan kembali untuk waktu yang lama. Cepat lah."

Tapi Sae Byeol tetap tidak mau dan menyembunyikan dirinya di balik punggung Na Yeon.


Na Yeon : Sae Byeol-ah, ayahmu datang kesini untuk mengucapkan selamat tinggal padamu. Jadi ucapkan selamat tinggal dengan senyuman.

Setelah dibujuk Na Yeon dua kali, barulah Sae Byeol mengucapkan selamat tinggal pada Tae Joon.


Tae Joon yang sejak tadi sudah terbawa perasaan, mendekati Sae Byeol.

Ia menggenggam tangan Sae Byeol.

Tae Joon : Sae Byeol-ah, turuti kata-kata ibumu dan jangan sakit, jadilah anak pemberani dan gadis yang baik.

Sae Byeol mengangguk.


Tae Joon : Sae Byeol-ah, bolehkah ayah memelukmu?

Sae Byeol menatap Na Yeon. Na Yeon mengangguk sembari tersenyum pada Sae Byeol.

Tae Joon memeluk Sae Byeol. Tangisnya seketika pecah.


Tak jauh dari posisi mereka, Se Jin menatap mereka dengan wajah kesal.

"Appa..." panggil Sae Byeol. Tae Joon pun melepas pelukannya dan menatap Sae Byeol.

Sae Byeol meminta Tae Joon cepat kembali. Tae Joon mengangguk dengan air matanya yang masih terus mengalir.


"Sae Byeol-ah, ayah harus pergi sekarang." ucap Na Yeon, lalu menggenggam tangan Sae Byeol.

Na Yeon menatap kecewa Tae Joon.

"Ini sudah cukup." ucap Na Yeon.

"Terima kasih." jawab Tae Joon.

"Terima kasih? Tidak seharusnya kau mengucapkan itu." ucap Na Yeon.

"Semoga harimu menyenangkan." ucap Na Yeon lagi, lalu mengajak Sae Byeol pergi.


Tae Joon menatap kepergian Na Yeon dan Sae Byeol dengan tatapan tidak rela mereka pergi.

*Diiih, elu yg nyampakin Na Yeon, gk ngakuin Sae Byeol anak lu, pas giliran Na Yeon mutusin ngelepasin lu, malah lu nya yg gak rela. Kalo gitu, ngapain lu nyampakin dia kalo ujung2nya lu gk rela dia pergi!!


Se Jin yang kesal, menghubungi Tae Joon. Kekesalannya pun makin bertambah karena Tae Joon mengabaikan panggilannya.

*Si Tae Joon... wanita macam Na Yeon disia-siain.. Kurang baik apa Na Yeon... mati2an nyari duit cuma buat nyokong dia.. Bahkan Na Yeon rela gk kuliah agar bisa biayain kuliah Tae Joon...  Na Yeon yg selalu ada saat dia susah.. eeh pas hidupnya naik, dia nyampakin Na Yeon dan milih Se Jin yang kaya raya. Tapi tenang gaes, entar si Tae Joon ini hidupnya gk bakal tenang kok....


Sae Byeol mengaku lega karena ibunya tidak menangis lagi. Ia berkata, jika sang ibu menangis, mungkin dia akan menangis juga.

Na Yeon pun jongkok dan menatap Sae Byeol. Na Yeon berjanji akan selalu tersenyum selama Sae Byeol ada di sisinya.

Sae Byeol : Eomma neomu gomawo.


Se Jin tiba-tiba muncul. Pada Sae Byeol, ia mengakui dirinya teman Na Yeon.

Na Yeon menanyakan alasan kedatangan Se Jin. Se Jin berkata, ia harus membalas budi karena Na Yeon sudah datang ke rumahnya.

Se Jin berniat menyentuh wajah Sae Byeol. Sae Byeol yang tidak kenal Se Jin, langsung ngumpet dibelakang Na Yeon.

Na Yeon : Kau pikir apa yang kau lakukan?

Se Jin : Aku tidak akan menyakitinya.

Se Jin lalu memberikan teddy bear nya pada Sae Byeol.

Na Yeon pun tak punya pilihan lain, selain membiarkan Sae Byeol menerima hadiah itu.


Se Jin menatap Sae Byeol dan berharap bisa bertemu Sae Byeol lagi. Se Jin juga berkata, tidak akan pernah melupakan Sae Byeol.

Se Jin mengajak Sae Byeol salaman.

Na Yeon yang kesal, langsung meraih tangan Sae Byeol dan berkata, bahwa Sae Byeol tidak akan pernah bertemu Se Jin lagi.

Na Yeon dan Sae Byeol kemudian pergi.

Wajah Se Jin langsung berubah kesal.

*Tepuk tangan untuk Jang Se Jin gaes.... sumpah, sy bener-bener kesel.. Si Se Jin ini gk suka miliknya diganggu, tapi dia gangguin milik orang. Hebat kaan.. bener2 mewarisi sifat emaknya dia. Jd inget kata-kata Se Jin, kalo dia mirip ayahnya, dia pasti jadi orang baik... Entar bapak kandung Se Jin muncul gaes... Bapak kandung Se Jin ini baik banget...


Hwi Kyung membawa Do Hee ke kamarnya dengan wajah kesal. Do Hee takjub melihat kamar Hwi Kyung.

Do Hee : Aku pikir kamar pria single sepertimu sedikit istimewa, tapi ini terlihat normal.

Hwi Kyung : Kau sedang bermain-main atau apa? Kau fikir, trik semacam ini menyenangkan?

Do Hee : Apa aku berbuat salah? Ayahku bilang ayahmu ingin bertemu denganku. Bukankah lebih baik membuat semuanya terlihat meyakinkan?

Hwi Kyung : Jangan berlebihan. Kita hanya pura-pura!

Do Hee : Kau pasti sangat mencintai mantan istrimu.

Sontak Hwi Kyung kaget, mwo?


"Seorang pria memberikan sepenuh hatinya pada seorang wanita dan wanita itu menghancurkannya dengan cara yang paling kejam. Wanita itu mengambil keuntungan dari cinta pria itu untuk membuat pria itu disalahkan dan dia berpura-pura menjadi korban dan melarikan diri dari seluruh kekacauan. Tapi pria itu masih terjebak dalam kekacauan yang jelek itu, terluka dan berdarah dan memutuskan menutup pintu hatinya dan menjalani kehidupan yang sembrono." jawab Do Hee sambil duduk di kursi Hwi Kyung.

Hwi Kyung kaget Do Hee tahu masalahnya, tapi ia masih berusaha menutupi masalahnya dari Do Hee.


Do Hee menatap Hwi Kyung.

"Ada apa denganmu? Jika semua cerita itu palsu, kita harus memperbaikinya. Aku akan membantumu."

Mendengar itu, Hwi Kyung marah. Ia pun bertanya, apa yang diinginkan Do Hee darinya. Do Hee mengaku, ia jadi penasaran dengan Hwi Kyung sekarang.

Kesal, Hwi Kyung menyuruh Do Hee pergi.

Sebelum pergi, Do Hee berkata, tidak mau semuanya menjadi buruk.


Se Gwang membawa Man Jung ke restoran iga bakar. Man Jung berkata, iga bakar adalah makanan terbaik. Se Gwang menatap Man Jung dengan kesal. Melihat Se Gwang yang kesal, Man Jung penasaran dan bertanya apa yang membuat Se Gwang kesal.

Se Gwang : Kenapa aku harus membelikanmu barbekyu di sini sekarang.

Man Jung : Aku berpikir, jika aku mendapatkan rontgen dan CT scan sekarang, biayanya akan mahal.

Man Jung menyuruh Se Gwang makan. Tapi ujung2nya mereka malah rebutan daging, membuat Se Gwang makin kesal.

Se Gwang : Kau harusnya bicara jujur! Kau tahu dokter akan mengatakan kau baik-baik saja. Karena tidak mau terlihat sebagai penipu, jadi kau berusaha merampokku dengan cara ini!
Dikatai begitu, Man Jung pun kesal.

"Apa aku akan merampok seseorang semudamu?"

"Ya, kau terlihat seperti itu!" jawab Se Gwang.

"Aku juga punya anak seusiamu! Aku seorang ibu tapi aku tidak tahu seperti apa wajah anakku dan aku tidak pernah ada disana, jadi itulah kenapa! Tapi kau memperlakukanku seperti pengemis!"

Kesal, Man Jung pun pergi tapi sebelum pergi, ia membayar makanan yang dimakannya serta makanan Se Gwang. Sontak Se Gwang kaget.


Se Jin masuk ke kamarnya. Ia membanting jas dan tasnya ke kasur.

Se Jin : Lee Na Yeon, seberapa jauh kau akan pergi? Apa yang kau inginkan?

Se Jin lantas menghubungi Tae Joon. Ia kesal panggilannya diabaikan sekali lagi.


Tae Joon sendiri lagi di ruangan Tuan Jang. Tuan Jang menyuruhnya meng-handle sebuah proyek. Mereka lalu membahas Se Jin. Tae Joon meminta maaf karena tidak berhati-hati. Tae Joon lalu memberitahu Tuan Jang bahwa Na Yeon setuju untuk berpisah. Sontak, Tuan Jang senang mendengarnya dan langsung membahas pernikahan Tae Joon dan Se Jin.

*Ada ya org macam ini, senang karena berhasil merusak hubungan orang. Gk cuma hubungan Tae Joon-Na Yeon yg dia rusak, tapi juga hubungan Tae Joon-Sae Byeol. Giliran keluarganya dirusak, gk terima.


Se Jin kesal teleponnya gak dijawab. Ia fikir, Tae Joon masih sama Na Yeon. Tak lama kemudian, ia menerima SMS dari ibu Tae Joon yang menanyakan kehamilannya.


Begitu membaca SMS Man Jung, otak Se Jin langsung bekerja. Ia lantas berniat pergi tapi Yoo Kyung datang membawakannya obat. Tapi Se Jin langsung pergi tanpa meminum obatnya.


Selang beberapa menit, Yoo Kyung menemukan struk pembelian pakaian anak-anak dan boneka teddy bear. Sontak, Yoo Kyung bingung dan bertanya-tanya.


Seperti yang sy duga, Se Jin ke rumah atap dan mengadukan Na Yeon pada Man Jung.


Dengan tidak tahu malunya, Man Jung langsung ke rumah Na Yeon dan memaksa bertemu Na Yeon. Eun Bong, Geum Bong dan Mal Sook berusaha mengusir Man Jung tapi Man Jung tidak mau pergi sebelum bertemu Na Yeon.

Tak lama kemudian, Na Yeon datang dan terkejut melihat Man Jung.

Na Yeon : Eommoni.

Man Jung : Aku bukan ibu mertuamu lagi, jadi buka mataku dan lihat aku!

Man Jung pun mengancam akan bunuh diri jika Na Yeon masih menemui Tae Joon dan menggunakan Sae Byeol untuk mengancam Tae Joon.

Mal Sook yang kesal, menyuruh Man Jung meminum racun itu.

Mal Sook tidak mau kalah. Ia membuka tutup botol racun yang dibawanya dan berniat menenggaknya. Na Yeon langsung mencegahnya.


Na Yeon akhirnya memberitahu Man Jung bahwa ia sudah putus dari Tae Joon.

Na Yeon : Tae Joon bukan bagian dari hidupku lagi dan aku bukan bagian dari hidup Tae Joon lagi, jadi pulanglah.

Sontak semua kaget mendengarnya.


Mal Sook lalu memaksa Man Jung berdiri dan berusaha mengusir Man Jung.

Man Jung teriak-teriak, meminta Na Yeon berjanji padanya untuk menjauhi Tae Joon.


Setelah Man Jung pergi, Mal Sook meminta penjelasan Na Yeon. Na Yeon minta maaf pada sang ibu.

Mal Sook : Kenapa minta maaf! Aku lega. Aku benci melihat putriku menderita!

Mereka lantas memeluk Na Yeon. Eun Bong menyemangati Na Yeon. Ia mengatakan, Na Yeon sudah melakukan hal benar dan berniat merayakan keputusan benar yang diambil Na Yeon.


Tae Joon pulang dan terkejut melihat Se Jin yang lagi memasak menggunakan masker.

Se Jin : Aku ingin memasak untukmu tapi aku mual mencium bau masakan jadi aku menggunakan ini.

Tae Joon marah dan menarik Se Jin keluar dari dapur.

Tae Joon : Jang Se Jin, pikirkan saja dirimu. Hanya dirimu.

"Bagaimana caranya? Aku tidak bisa mengontakmu sepanjang hari dan terus memikirkan Na Yeon!

Tae Joon memeluk Se Jin. Ia memberitahu Se Jin bahwa tadi ia bertemu Na Yeon dan Sae Byeol dan itu pertemuan terakhir mereka. Sontak Se Jin kaget, tapi kemudian ia senang mendengarnya.


Tae Joon lalu meminta waktu untuk sendiri dan beranjak pergi.

Saat Tae Joon pergi, Se Jin mengambil jas Tae Joon dan menemukan amplop yang isinya buku tabungan Na Yeon, Sae Byeol dan Tae Joon. Sontak, Se Jin kembali kesal.

Bersambung ke part 2..........

Si Se Jin ini, hal kecil dipermasalahin, padahal Tae Joon udah bilang gk akan ketemu lagi sama Na Yeon dan Sae Byeol...

Entar Se Jin ngerecokin hidup Na Yeon terus gaes.. padahal Na Yeon nya udah mutusin buat ngelupain Tae Joon.

Unknown Woman Ep 15 Part 2

Sebelumnya...

Lanjut ya gaes... Yg nungguin sinopsis Babel, sabar yaa.. subtitle nya belum nongol... Bisa aja besok udah nongol, bisa aja seminggu lagi... Pokoknya begitu udah keluar, sy langsung tulis sinopnya...


Yeo Ri menghubungi Moo Yeol. Tadinya Moo Yeol bersikap arogan, tapi saat Yeo Ri memberitahu kedatangan Ji Won dan Hae Joo, ia kaget dan panic. Yeo Ri pun berkata, mereka datang saat ia sedang diluar.

Moo Yeol minta maaf dan berjanji hal seperti itu tidak akan terulang lagi.

Yeo Ri menjelaskan, kalau ia hanya tidak suka seseorang lancang menemuinya tanpa membuat janji.

Yeo Ri lantas memberitahu Moo Yeol kalau ia akan ke sekolah menemui Ga Ya dan Ma Ya.

Yeo Ri : Aku bisa saja datang tanpa pemberitahuan, tapi karena kau wali mereka yang sah, aku memberitahumu serta itu prosedur yang benar.


Do Chi menemui Moo Yeol. Ia protes karena syuting dilakukan di dalam lift dan elevator. Moo Yeol  yang kembali bersikap arogan. Ia meminta Do Chi bersikap profesional.

Do Chi : Kau masih marah padaku soal insiden pelecahan seksual?

Moo Yeol : Kudengar ada pengacara yang membantumu waktu itu. Siapa nama pengacara itu.

Do Chi : Apa pedulimu? Namanya Yoon Seol.

Moo Yeol pun kaget.

Do Chi : Bagaimana kalau kita menuntaskan pembahasa ini, Kim Moo Yeol Sajang?


Hae Joo masuk ke rumah sambil marah-marah karena disiram Mal Nyeon tadi dengan air bekas pel.

Hae Joo : Pengacara dan wanita tua aneh itu, aku membencinya! Kenapa juga dia memakai penutup mata!

Ji Won : Ganti bajumu. Dia pasti pergi karena tahu kita akan datang.

Hae Joo : Kita harus lebih agresif lain kali!


Kekesalan Hae Joo bertambah ketika Ae Nok dan Yeol Mae datang. Melihatnya basah kuyub, Ae Nok menudingnya habis berkelahi dan menertawakannya.

Hae Joo : Bagaimana kalian bisa masuk?

Ae Nok : Kau tidak dengar ibu memanggilmu jadi kami mengejarmu dan ibu menahan pintu dengan kaki seperti ini.

Ji Won : Kali ini ada apa kemari?

Ae Nok : Apa maksudmu? Hae Joo mengatur kencan buta Yeol Mae. Kami mau berterima kasih karena sudah mengaturnya dan...

Hae Joo : Kalian mau apa lagi dari kami?

Ae Nok : Kami tidak datang hanya karena menginginkan sesuatu. Ini semua demi keluarga...

Hae Joo : Langsung saja ke intinya.


Ae Nok : Biarkan kami meminjam mobilmu. Kencan buta nya dengan pengacara. Kami tidak boleh tampak miskin dengan naik kereta atau bus.

Ji Won pun marah, apa kalian tidak tahu apa yang sedang terjadi! Putramu tidak bilang apa-apa!

Hae Joo : Si kembar berkelahi di sekolah. Uri Ga Ya mungkin akan masuk rumah sakit karena itu.

Mendengar itu, Ae Nok kaget dan langsung mengomel.

Ae Nok : Bedebah mana yang berani menyentuh cucu kita yang berharga! Dimana Ga Ya!

Hae Joo yang merasa kepalanya sudah mau meledak pun memberikan kunci mobilnya dan menyuruh mereka pergi.


Ae Nok dan Yeol Mae di perjalanan memakai mobil Hae Joo. Yeol Mae membetulkan riasannya dan mengaku senang bisa naik mobil Hae Joo.

Ae Nok pun marah karena Yeol Mae tidak mencemaskan si kembar sedikit pun.

Yeol Mae : Apa yang harus kucemaskan soal ahli waris? Ibu tahu apa kata orang-orang di internet? Mereka bilang hal terbodoh adalah mencemaskan selebritas dan konglomerat. Keluarga Goo akan mengatasinya.

Ae Nok : Ga Ya dan Ma Ya dari keluarga Kim, bukan Goo! Ibu harus turun tangan. Naik lah taksi dan pergilah temui pria kencan butamu.

Yeol Mae marah, Eomma!


Yeo Ri keluar dari sebuah ruangan. Orang tua anak yang giginya patah karena dipukul Ga Ya dan Ma Ya tidak mau berdamai sampai Ga Ya dan Ma Ya meminta maaf.


Ae Nok berniat menemui orang tua korban. Tapi dia malah dikejutkan dengan Yeo Ri yang tiba-tiba melintas di depannya. Ae Nok mengira Yeo Ri hantu dan menggosok-gosokkan tangannya, berdoa agar hantu Yeo Ri cepat hilang dari pandangannya.

Tapi saat membuka mata, dia melihat Yeo Ri mengendarai mobil.

Ae Nok pun memutuskan mengikuti Yeo Ri untuk mencari tahu Yeo Ri hantu apa bukan.


Tapi di tengah jalan, ia menabrak sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya.

Ae Nok pun marah, apalagi saat menyadari hidungnya berdarah.

Ae Nok pun keluar. Ia mau marah tapi saat melihat sosok pemilik mobil yang ditabraknya, ia tak jadi marah.

Si pemilik mobil yang ditabraknya adalah Oliver. Ae Nok terpesona pada ketampanan Oliver.

*Ntar Oliver dipairing sama Ae Nok gaes.. Sy penasaran sih, Yoon Seol ini kayak apa... bayangan sy, Yoon Seol itu seumuran Yeo Ri atau, gk jauh beda lah umurnya sama Yeo Ri. Dari Yoon Seol, ke Ae Nok. Masa Oliver jadi bapak tirinya Moo Yeol sih.


Yeo Ri menunggu Ma Ya di depan sekolah. Tak lama kemudian, Ma Ya keluar. Yeo Ri langsung mengajak Ma Ya makan es krim stroberi yang sudah dibelikannya.


Mereka makan es krim di taman.

Yeo Ri : Bibi membeli es krim ini khusus untukmu.

Ma Ya : Gamsahamnida.

Yeo Ri : Kau sangat sopan dan berperilaku baik. Kau tidak tampak seperti orang yang suka berkelahi. Kenapa kau berkelahi?

Tapi Ma Ya tetap tidak mau bicara.

Yeo Ri : Hal ini tidak boleh didengar siapa pun?

Ma Ya mengangguk.


Yeo Ri : Bibi juga punya sesuatu yang tidak boleh didengar orang lain. Bagaimana jika begini? Mari berbagi rahasia yang tidak boleh diketahui.

Ma Ya : Rahasia kita?

Yeo Ri : Bibi akan mulai duluan. Bibi punya putri seusia Ma Ya meski kini dia telah tiada.

Ma Ya : Dimana putri bibi sekarang?

Yeo Ri menjawabnya dengan tegar, di surga.

"Saat dia masih amat muda, malaikat membawanya. Karena dia mirip malaikat, jadi malaikat mau berteman dengannya." lanjut Yeo Ri.


"Siapa namanya?"

"Bom." bisik Yeo Ri.

"Nama yang indah."

"Itu nama yang amat indah yang bibi simpan dalam hati."


Moo Yeol keliaran di taman, mencari Yeo Ri dan Ma Ya.


Ma Ya memberitahu Yeo Ri alasannya berkelahi. Dengan wajah sedih, Ma Ya bilang itu karena temannya mengejek ayahnya.

"Pemuda miskin dan sang pangeran. Katanya ayah kami berubah dari pengemis menjadi pangeran. Anak lain-lain setuju."

Ma Ya mulai menangis.

"Ajumma, uri appa sungguh berubah dari pengemis menjadi pangeran?"


Moo Yeol syok mendengarnya.


Yeo Ri memeluk Ma Ya.

Yeo Ri : Bukan begitu. Temanmu hanya iri karena ayahmu mencintaimu. Ayahmu bekerja amat keras untukmu dan Ga Ya.

Ma Ya : Itulah alasanku tidak memberitahu ayah. Aku tidak mau melukai perasaan ayah. Anak itu! Harus minta maaf pada kami.


Yeo Ri lantas menatap Ma Ya.

Yeo Ri : Ma Ya pasti sangat menyayangi ayah, kan?

Ma Ya : Aku sangat menyayangi ayahku melebihi apapun di dunia ini.

Yeo Ri : Minta maaf lah pada anak itu demi kebaikan ayahmu. Ayahmu akan senang jika kau meminta maaf.

Ma Ya : Demi kebaikan ayah?


Moo Yeol yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya melangkah pergi dengan wajah terpukul.

Yeo Ri melihat kepergian Moo Yeol.


Moo Yeol menyendiri. Ia mengingat saat dua karyawannya menggosipkan dirinya dan memanggilnya dengan sebutan namja cinderella.

Lalu ia ingat kata-kata Ma Ya tadi.

Moo Yeol terluka.


Ponsel Moo Yeol berdering. Telepon dari Hae Joo. Ia tidak sanggup menjawabnya.

Sementara tangan Moo Yeol nampak terluka karena tadi ia sempat memukul sebuah papan.


Moo Yeol minum-minum di bar Oliver. Tak lama kemudian, Yeo Ri datang dan Oliver langsung menghampiri Yeo Ri.

Sepertinya Oliver lah yang memberitahu Yeo Ri tentang keadaan Moo Yeol. Oliver memberikan Yeo Ri sebuah perban.


Yeo Ri pun mendekati Moo Yeol dan mengobati tangan Moo Yeol.


Saat Yeo Ri tengah mengobati lukanya, Moo Yeol mencengkram tangan Yeo Ri dan menatap tajam Yeo Ri.

Oliver langsung datang. Yeo Ri menenangkan Oliver dan berkata dia baik-baik saja.


Ponsel Moo Yeol terus berdering. Telepon dari Hae Joo.

Moo Yeol pun melepaskan cengkramannya dan menyuruh Yeo Ri pergi.

Moo Yeol : Kau ingat perkataanku tentang bagaimana aku mengkhianati wanita yang kucintai. Aku sungguh mencintainya. Aku berjanji melindungi cinta itu, tapi aku mengkhianati wanita yang mirip denganmu itu. Hari ini aku dihukum karena meninggalkannya.

Yeo Ri pun menatap iba Moo Yeol.


Sekarang, Yeo Ri sudah berada di atas panggung. Ia berkata pada seluruh pengunjung, kalau hari itu adalah hari terakhirnya menyanyi jadi ia ingin menyanyikan sebuah lagu sebagai hadiah perpisahan, ditambah lagi ada orang yang perlu dihibur di sana.

Yeo Ri mulai bernyanyi. Moo Yeol menatap Yeo Ri dengan tatapan penuh cinta.


Moo Yeol teringat pertemuannya dengan Yeo Ri.


Lalu Moo Yeol ingat saat ia merobek baju Yeo Ri dan terkejut tidak mendapati luka bakar Yeo Ri di bahu Yeo Ri.


Ia juga ingat pertemuannya dengan Yeo Ri di sekolah Ma Ya.


Yeo Ri terus bernyanyi dan menatap Moo Yeol dengan tatapan penuh cinta pula.


Hae Joo turun ke bawah sambil terus berusaha menghubungi Moo Yeol. Ia heran Moo Yeol tidak bisa dihubungi.

Tiba-tiba terdengar bunyi bel.

Ponsel Moo Yeol terus berdering.

Diluar, Moo Yeol yang sudah tidak sadarkan diri, dipapah oleh Yeo Ri.

Yeo Ri pun menjawabnya sambil menatap ke arah layar intercom.

"Ini ponsel Kim Moo Yeol." jawab Yeo Ri.

Sontak, Hae Joo terkejut melihat sosok Yeo Ri.


Bersambung..........