• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 4 Part 2

Sebelumnya...


Do Chi dan kakaknya bicara di kamar. Do Chi marah lantaran sang kakak menjadi investor di proyek dramanya dan menyuruh para kru memecatnya sebagai aktor utama. Do Young pun membela diri. Ia berkata, kru mengatakan, pendanaan terhambat lantaran aktor utama mereka tidak terkenal.

"Mereka mengirimkan proposal pada perusahaan, karena filmnya bagus jadi kami berinvestasi. Meminta aktor baru adalah hak investor."

"Kau tidak sengaja melakukannya untuk menghancurkan karirku, kan? Aku akhirnya bisa mulai dengan usahaku sendiri. Untuk kali pertama, tanpa bantuan siapa pun, tanpa memakai nama keluarga Wid. Aku melakukannya sendiri!"

"Aku sudah menyuruhmu ke Amerika. Kau kabur hanya untuk bermain film?"


Yeo Ri turun ke bawah sambil memeriksa tangannya. Ia berkata, karena udangnya tidak tertelan, jadi harusnya tidak muncul ruam pada kulitnya. Lalu, ia melihat Hae Joo dan Ji Won berdiri di depan salah satu ruangan. Yeo Ri pun bergegas mendekati mereka.

"Ada masalah?" tanya Yeo Ri.

"Ini urusan keluarga kami. Kau bukan keluarga." Sentak Hae Joo.


Hae Sung tiba-tiba keluar dan mengaku habis bermimpi buruk dan Ji Won pun langsung menyuruh Yeo Ri membawa Hae Sung ke kamar.

Yeo Ri mengerti dan mengajak Hae Sung main petak umpet.


Yeo Ri membuka satu pintu kamar guna mencari Hae Sung tapi ia tak menemukan Hae Sung di sana.

Yeo Ri lalu menatap pintu kamar yang lain. Ia ingat Ji Won pernah melarangnya masuk ke kamar itu.

Lantaran mau mencari Hae Sung, Yeo Ri pun masuk ke sana. Tapi Hae Sung tidak di sana. Saat hendak menutup pintunya kembali, ia tak sengaja melihat poster Charlie Chaplin di sana.

"Apa ini? Aku sudah sejak lama ingin memfilmkan ini." ucap Yeo Ri.

Yeo Ri pun bergegas mengambil kamera nya. Namun kemudian, ia terkejut melihat kamera milik Do Chi yang tergeletak di atas meja yang mirip dengan punyanya.

Yeo Ri lantas melihat isi kamera Do Chi dan melihat Do Chi kecil sedang menari layaknya Charlie Chaplin.


Sementara itu, Do Chi meminta sang kakak tidak ikut campur dalam karirnya.

"Hanya karena kau berpegangan pada film yang kau tonton dari orang tua kita, kau kira bisa kembali ke masa itu? Hari saat kau dipuji sebagai satu-satunya keturunan Grup Wid?" marah Do Young.

"Hyung-nim! Bukankah kau yang selalu gelisah karena aku? Karena kau selalu merasa minder!" balas Do Chi.

Tak terima dengan kata-kata Do Chi, Do Young pun menampar Do Chi. Kesal ditampar Do Young, Do Chi pun langsung meninggalkan kamar sang kakak.

*Jd satu-satunya penerus Grup Wid yg sah cuma Do Chi ya.. Berarti Do Young ini gk ada hubungan darah dong sama keluarga Wid. Gk ada hubungan darah, tapi dia pengen nguasain Wid, makanya dia pengen Do Chi dan ibunya Do Chi menghilang agar dia bisa jadi penerus Wid Group.


Yeo Ri masih menonton video Do Chi. Lalu tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Telepon dari Moo Yeol.

"Kau dimana?" tanya Moo Yeol.

"Di ruang terlarang. Ini seperti bioskop dan rumah penggemar film. Kau juga pasti akan terkejut." jawab Yeo Ri.

"Kau punya waktu besok? Ada yang kau kubicarakan. Harus dibicarakan empat mata." ucap Moo Yeol.

"Baiklah, besok kita bertemu." jawab Yeo Ri.


Moo Yeol sendiri ada di toko perhiasan, sedang memilih cincin. Sepertinya Moo Yeol berniat melamar Yeo Ri ni gaes.


Suara perdebatan Do Chi dan Ji Won pun terdengar. Mendengar itu, Yeo Ri bergegas mematikan kamera Do Chi, lalu mengambil kameranya dan sembunyi.

Do Chi membuka kopernya dan memasukkan pakaiannya ke dalam koper.

"Doryongnim, jangan begini. Kau sungguuh mau bermusuhan dengan kakakmu! Dia hanya khawatir padamu."

"Aku tidak bodoh, jadi tolong berhentilah."

"Lalu kenapa kau membahas hal yang sensitif baginya?"

"Apakah dia sama terlukanya denganku?"

"Doryongnim."

"Begitukah? Saat masih kecil, aku menyukaimu dan kakakku, melebihi orang tuaku sendiri. Ibu kami berbeda, tapi Do Young itu kakakku tapi...."


Do Chi pun mengingat saat mendengar kakaknya bicara pada ibunya yang sekarat.

"Ibu dan Do Chi harus pergi agar aku bisa menjadi pemilik Wid."

"Jangan khawatir. Aku akan menutup mulut tentang fakta bahwa satu-satunya anak sah Grup Wid, bukanlah Kak Do Young yang hebat dan terhormat, tapi aku, Goo Do Chi, balon yang kempes ini. Aku pergi."

Ji Won pun menyusul Do Chi.

Setelah mereka keluar, Yeo Ri pun berdiri. Ia terkejut mendengar semua itu.


Begitu keluar, dia langsung disamperin Hae Joo. Melihat kamera yang dipegang Yeo Ri, Hae Joo pun menuduh Yeo Ri mencuri kamera kakaknya.

"Jangan asal bicara. Ini milikku. Aku membelinya saat di Amerika untuk klub ku." jawab Yeo Ri, lalu beranjak pergi.


Ji Won membawakan teh untuk Do Young yang terduduk sambil memikirkan sesuatu.

"Kau tidak boleh tenang hanya karena Do Chi sudah pergi. Jika dia tahu wasiat mendiang ayahmu dipalsukan..."

"Kau sudah pastikan pengacara tidak akan mengatakan apapun bukan?" tanya Do Young.

 "Jangan khawatir, dia tidak akan bicara. Pak Kim juga menanyakan Yeo Ri. Kita mengadopsinya demi Hae Sung, tapi Pak Kim bilang kita harus jelas soal warisan."

"Grup Wid itu milik Hae Joo dan Hae Sung. Tidak boleh ada orang lain." jawab Do Young.

*Gk jauh2 dari harta ya masalahnya. Cerita umum Drama Korea gaes. Do Chi si pewaris asli Grup Wid, satu-satunya anak sah Grup Wid, tapi Do Young yang bukan siapa-siapa kebelet pengen jd pewaris juga. Jd inget dramanya Bang Limin, dimana si anak tiri berusaha menguasai milik si anak kandung.


Scene pun berpindah ke ibunya Moo Yeol yang berdiri di tengah para pria dan wanita, mengenalkan sebuah pemandian umum di Afrika.

"Aku wanita yang akan membuat kalian gila, Jang Ae Nok! Orang-orang hanya bisa melihat matahari selama 365 hari tahun tanpa pernah melihat salju. Jika bisa mandi di bawah turunnya salju, bukankah menurut kalian mereka akan membanjiri pemandian? Biar kutebak impian kalian. Memenangi lotre! Aku, Ae Nok, akan mewujudkan impian itu!"


Ji Won menyodorkan surat pencabutan hak waris pada Yeo Ri.

"Kau mungkin akan terluka, tapi bagi orang seperti kami yang mengelola perusahaan besar, kami harus mempertimbangkan semua, bahkan yang jauh di masa depan. Kau bukan tidak akan mendapat apapun. Menimbang bantuanmu pada Hae Sung, kau tidak akan kecewa."

"Tidak apa-apa. Pemberian ibu selama ini sudah lebih dari cukup. Aku tidak akan meminta lebih. Jeongmal kamsahamnida."

*Yeo Ri polos sekali teman-teman.


Ji Won juga memberikan surat lain.

"Kau terus menerima pemberitahuan untuk membuat KTP. Kau sebaiknya membuatnya selagi bisa." ucap Ji Won.

"Baiklah." jawab Yeo Ri, lalu bangkit dari duduknya, diikuti Ji Won.

"Tapi kau mau kemana secantik ini? Mau menemui Moo Yeol?" tanya Ji Won.

"Iya, kurasa dia akan melamarku hari ini." jawab Yeo Ri.

Yeo Ri lalu beranjak pergi.


Hae Joo kemudian turun. Ia kaget dan kesal mendengar kata-kata Yeo Ri kalau Moo Yeol akan melamar Yeo Ri.


Ae Nok sudah rapi. Ia lalu berkata pada Yeol Mae, kalau dirinya mau mencari uang banyak.

Ae Nok kemudian menanyakan Moo Yeol.

"Dia bilang ada rencana penting tapi aku yakin dia hanya mau menemui Yeo Ri. Dia benar-benar gila. Dia mengumpulkan uang hanya untuk menemui Yeo Ri di Amerika padahal Yeo Ri akan segera pulang."

"Itu disebut berinvestasi di awal untuk meraup untung kemudian."

"Bukan berinvestasi di awal dan melarikan diri kemudian? Itu keahlian ibu." jawab Yeol Mae.

"Ibu tahu dia putra ibu, tapi seleranya bagus. Siapa sangka Yeo Ri akan berubah dari anak sopir menjadi anak angkat konglomerat? Siapa peduli biaya tiket pesawat jika melihat gambaran besarnya? Dia berpikir sebelum bertindak tapi permata asli lebih baik daripada yang buatan. Putri kandung mereka, Goo Hae Joo, lebih baik daripada Yeo Ri yang hanya anak angkat."

"Jadi kalung dan gelang ibu hadiah dari Hae Joo tanpa sepengetahuan Moo Yeol? Sedangkan TV dan mesin cuci hadiah dari Yeo Ri."

"Itulah alasannya amat sulit memilih diantara dua orang. Kita harus memilih siapa?"


Ponsel Ae Nok kemudian berdering. Telepon dari Bu Kim yang menagih hutangnya.

Sontak, Yeol Mae kaget mendengar ibunya minjam uang dari rentenir. Ae Nok pun langsung mengajak Yeol Mae kabur.


Tapi terlambat, anak buah si Bu Kim itu keburu datang dan menagih hutangnya. Mereka menyebut Ae Nok punya hutang 300 ribu dollar. Ae Nok sontak terkejut dan berkata, hutangnya tidaklah sebanyak itu tapi pihak si rentenir tidak mau mengeri dan tetap meminta uangnya kembali.


Di taman, Moo Yeol berbaring di pangkuan Yeo Ri sambil mendengarkan musik jazz. Yeo Ri pun bertanya, kenapa Moo Yeol menyukai musik jazz.

Moo Yeon beralasan, musik jazz mengungkapkan hasrat manusia secara terbuka.

"Apa hasratmu?" tanya Yeo Ri.

"Menjadikanmu pasangan seumur hidupku." jawab Moo Yeol.


Moo Yeol lantas bangkit. Ia lalu berlutut pada Yeo Ri dan.... melamar Yeo Ri.

Yeo Ri tertegun. Moo Yeol kemudian memperlihatkan surat panggilan wawancaranya dari Grup Wid. Moo Yeol berkata, segera setelah ia diterima bekerja di Wid, ia bisa membahagiakan Yeo Ri.

Moo Yeol pun berjanji tidak akan pernah mengkhianati Yeo Ri.

"Jika kau mengkhianatiku, aku akan membunuhmu." jawab Yeo Ri.

"Kau mau menikah denganku?" tanya Moo Yeol. Yeo Ri mengangguk.


Moo Yeol lantas menyematkan cincin itu ke jari Yeo Ri.

Ia kemudian duduk disamping Yeo Ri dan memeluk Yeo Ri.

"Saranghae." ucap Moo Yeol.

"Nado, nado saranghae." balas Yeo Ri.

Ponsel Moo Yeol tiba-tiba berdering. Telepon dari Yeol Mae yang memintanya segera pulang.


Sementara itu, pihak rentenir mulai mengacaukan rumah lama Yeo Ri. Mereka mengancam akan kembali lagi untuk menagih uang mereka.


Tepat saat itu Moo Yeol datang. Pihak rentenir mengancam Moo Yeol akan menjual ibu dan adik Moo Yeol jika uang mereka tidak dikembalikan.


Setelah rentenir2 itu pergi, Yeol Mae pun dan Ae Nok pun langsung memeluk Moo Yeol sambil menangis ketakutan.

Hae Joo muncul di pagar rumah Moo Yeol dan melihat kejadian itu.


Yeo Ri terus menatap cincinnya dan tak berhenti tersenyum.

Selang beberapa menit, ia pun meraih ponselnya dan berusaha menghubungi Moo Yeol tapi Hae Joo tiba-tiba datang dan merebut ponselnya.

Tak hanya ponsel Yeo Ri, Hae Joo juga melepas paksa cincin Yeo Ri dan membuangnya ke jalan.

Yeo Ri pun langsung mengambil cincinnya.

"Menyedihkan. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Moo Yeol." gumam Hae Joo.


Ae Nok menjelaskan pada Moo Yeol, kalau ia hanya meminjam uang 200 ribu bukan 300 ribu. Ada peluang investasi bagus jadi ia meminjam uang dari rentenir dan menggunakan uangnya untuk investasi.

Sontak Moo Yeol marah mendengarnya. Moo Yeol mengatakan, ibunya sudah kena tipu.

"Jebal! Jebal! Kenapa ibu tamak sekali! Kenapa ibu membuat masalah yang bahkan tidak bisa ibu tangani! Ibu mau membunuhku! Sampai kapan aku harus membereskan kekacauan yang ibu buat?"

Ae Nok pun membela diri bahwa ia melakukan itu demi Moo Yeol dan Yeol Mae.

"Geumanhae! Aku muak dengan ucapan bodoh ibu! Ibu seharusnya mengirim kami ke panti asuhan saja!"

"Baik. Akan ibu bawa utang itu sampai mati dan siapkan pemakaman ibu besok!"

Ae Nok beranjak pergi.


"Oppa, mereka tidak akan menjualku kan? Kau akan melindungiku kan?" tanya Yeol Mae cemas.

Moo Yeol hanya bisa menghela napas mendengarnya.


Yeo Ri sibuk mencari cincinnya. Saat berhasil menemukan cincinnya, tiba-tiba saja ia mual-mual.

Yeo Ri pun ke apotik membeli test pack.


Ji Won turun dengan terburu-buru dari mobilnya dan berlari menghampiri Hae Sung yang digotong ke ambulance. Guru Hae Sung mengatakan, bahwa Hae Sung pingsan saat olahraga.


Sementara itu, di rumah, Yeo Ri terkejut mendapati dua garis merah di test pack nya.


Di rumah sakit, dokter menjelaskan bahwa penyakit Hae Sung datang lagi. Sontak, Ji Won histeris mendengarnya.


Di rumah, Yeo Ri terkejut mendapati dirinya hamil.


Bersambung..................

Unknown Woman ep 4 Part 1

Sebelumnya...


Ji Won mengajak Yeo Ri pulang ke rumahnya. Ji Won berkata, mulai hari itu Yeo Ri adalah putrinya. Sontak Yeo Ri terkejut.

3 tahun berlalu sudah. Ji Won dan Hae Joo berdiri di depan terminal kedatangan, menunggu Yeo Ri. Hae Joo nampak kesal disuruh memegang tulisan 'Selamat Datang Son Yeo Ri'. Hae Joo berkata, tidak seharusnya mereka menyambut Yeo Ri seperti itu karena Yeo Ri bukan pahlawan perang.


Tak lama kemudian, Moo Yeol datang. Hae Joo awalnya senang melihat Moo Yeol tapi wajahnya langsung berubah jutek saat melihat buket bunga yang dibawa Moo Yeol.

Ya, ia sadar Moo Yeol datang untuk Yeo Ri.

"Sungguh pacar yang hebat. Mereka seharusnya memberimu penghargaan." ucap Hae Joo.

Hae Joo lalu memanasi Moo Yeol dengan mengatakan, bahwa Yeo Ri kemungkinan akan datang bersama pacar baru.

Tapi Moo Yeol tidak terpengaruh sedikit pun dan terus tersenyum menatap ke arah pintu kedatangan.


Ji Won lantas merasa heran karena Yeo Ri tak jua kelihatan. Moo Yeol pun langsung menghubungi Yeo Ri.

Yeo Ri sendiri ada di depan SD Wonhwa. Ponselnya kemudian berdering. Ia tersenyum membaca nama Moo Yeol di layarnya.

"Oppa, tebak aku ada dimana? Aku mungkin sedang bersama pacar baruku. Kau harusnya cemas." ucap Yeo Ri.

Moo Yeol kaget, apa?


"Aku bercanda. Aku di Korea. Ada kursi kosong pada penerbangan lebih awal, jadi aku naik penerbangan itu. Aku di depan sekolah Hae Sung." jawab Yeo Ri.

"Aku di bandara. Bu Hong dan Hae Joo juga disini. Mereka menunggumu." ucap Moo Yeol.

"Omo. Jeongmal? Aku seharusnya menelpon. Oppa, bisakah kau menyampaikan permintaan maafku pada mereka?"

Hae Sung lalu datang dan Yeo Ri langsung menyudahi pembicaraannya dengan Moo Yeol.

"Yeo Ri noona!"

"Uri Haesung-i." Yeo Ri lantas memeluk Hae Sung.


Kemudian, Yeo Ri melihat Hae Sung yang sudah semakin tinggi.

"Kapan kau menjadi setinggi ini? Kakak tidak pernah mengizinkanmu tumbuh tinggi."

"Kenapa kakak amat cantik tanpa seizinku?" balas Hae Sung.

Yeo Ri pun tertawa mendengarnya.


Yeo Ri lantas membawa Hae Sung ke rumah abu ayahnya.

"Apa kabar ayah? Aku kembali ke Korea hari ini. Berkat dukungan Nyonya Hong, aku belajar seni di sekolah asrama di Amerika dan Hae Sung sudah pulih seperti keinginan ayah." ucap Yeo Ri.


Yeo Ri lalu mengingat saat ia menemukan surat perjanjian transplantasi sumsum tulang belakang yang sudah ditandatangani sang ayah, diantara tumpukan barang-barang ayahnya saat kecelakaan terjadi. Karena itulah, Yeo Ri mengira sang ayah menginginkannya menjadi pendonor Hae Sung.

Flashback end...


"Aku akan selalu bahagia seperti keinginan ayah. Aku akan hidup dengan lebih bersemangat untuk ayah. Jangan mencemaskanku. Aku merindukan ayah."

Hae Sung memanggil Yeo Ri. Ia mengaku, kepalanya pusing.

Yeo Ri lantas mengajak Hae Sung pulang. Tapi saat hendak berjalan meninggalkan rumah abu, Hae Sung nyaris pingsan.

Sontak, Yeo Ri terkejut dan cemas.


Di mobil, Hae Joo sewot gara-gara Yeo Ri pergi ke rumah abu dengan membawa Hae Sung tanpa memberitahu mereka.

Moo Yeol membela Yeo Ri. Ia berkata, ia membawa Hae Sung karena ingin menunjukkan pada Joo Ho bahwa Hae Sung baik-baik saja sekarang seperti keinginan Joo Ho.


Mendengar itu, Ji Won pun langsung menatap ke arah Moo Yeol dari spionnya.

Ji Won lalu teringat saat ia memalsukan tandatangan Joo Ho di surat perjanjian itu.


Teringat semua itu, Ji Won pun langsung mengerem mendadak, membuat Hae Joo makin sewot. Ji Won pun beralasan, bahwa dirinya sedang memikirkan pesta penyambutan untuk Yeo Ri. Hae Joo kian sewot mendengar ibunya mau membuat pesta penyambutan untuk Yeo Ri.

"Dia keluarga! Dia juga menyelamatkan nyawa Hae Sung!" jawab Ji Won tegas.

"Keluarga apanya? Dia tidak sedarah dengan kita. Dia sudah dikompensasi penuh karena menyelamatkan nyawa Hae Sung. Jika ayahnya masih hidup, dia tidak akan bisa sekolah di Amerika. Kuharap dia tidak berkeliaran dan mengaku sebagai putri Keluarga Wid." ucap Hae Joo.

"Jaga ucapanmu!" sentak Ji Won.


Ji Won lantas mengundang Moo Yeol juga ke pesta penyambutan Yeo Ri.

Moo Yeol menolak dan berkata akan menemuinya sendiri karena tidak enak mengganggu waktu Yeo Ri bersama keluarga Wid.

Sontak, si Hae Joo makin kesal. Ia lalu membuka jendela dan mencampakkan bunga untuk Yeo Ri keluar.

"Goo Hae Joo!" tegur Moo Yeol.

"Berhenti atau aku akan melompat keluar!" ancam Hae Joo.

"Apa yang kau lakukan? Itu berbahaya." ucap Moo Yeol.

"Aku benci mendengarmu menyebut nama Yeo Ri!" jawab Hae Joo, membuat Moo Yeol terdiam kesal.

Ji Won lalu menepikan mobilnya dan Hae Joo langsung turun dan pergi.


Hae Joo yang kesal melampiaskan kekesalannya di klub. Ia menari bersama seorang pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Ia diam saja dan terus menari ketika pria itu memeluk tubuhnya.

Moo Yeol kemudian datang dan menyuruh Hae Joo pulang tapi tidak mau. Pria yang menari dengan Hae Joo tadi pun kesal dan memukuli Moo Yeol.

Hae Joo pun berteriak menyuruh mereka berhenti memukuli Moo Yeol.


Moo Yeol terduduk di luar bar. Tak lama kemudian, Hae Joo datang membawa obat dan mengobati lukanya.

"Jangan hancurkan hidupmu karena aku. Kau tidak perlu melakukan itu." ucap Moo Yeol.

"Saranghae." jawab Hae Joo, lalu berusaha mencium Moo Yeol. Moo Yeol pun langsung mengalihkan wajahnya.

Hae Joo kesal. Ia lalu bertanya kenapa Moo Yeol menyusulnya jika tak tertarik kepadanya.


"Sudah kubilang aku tidak mau hidupmu hancur karena aku!" jawab Moo Yeol.

"Kenapa selalu Yeo Ri yang ada di pikiranmu! Yeo Ri yang kau sukai langsung bersekolah diluar negeri saat ditawari ibuku tapi aku menolaknya dan belajar keras agar bisa sekampus denganmu. Saat Yeo Ri pergi bermain, ke museum, aku mengunjungimu membawakan makanan ke tempat militermu! Bahkan saat kau di Amerika untuk mengunjunginya, aku pergi ke rumahmu... perasaanku padamu itu tulus tapi kau tidak mau melihatku! Apapun perbuatanku mulai sekarang, jangan ikut campur." ucap Hae Joo.


Hae Joo lalu beranjak pergi. Ia menaiki motor dan pergi dengan seorang pria.


Ji Won langsung memeluk Yeo Ri begitu Yeo Ri datang.

Sementara si kecil Hae Sung langsung mencari ayahnya.

"Ayahmu akan segera pulang." jawab Ji Won.

Ji Won lalu memberitahu Yeo Ri kalau Hae Joo pergi ke perpustakaan untuk belajar demi ujian.


Tak lama, Hae Joo pulang dengan kondisi mabuk. Sontak lah, Ji Won sewot melihat putrinya itu mabuk.

Hae Joo pun berkata, akan pindah rumah dan mengaku tidak tahan hidup seatap dengan Yeo Ri.


Ji Won lantas menyuruh Hae Joo naik ke atas.

Yeo Ri ke kamar Hae Joo. Ia membawakan obat dan minuman untuk Hae Joo.

Hae Joo pun langsung melempari Yeo Ri dengan bantalnya.

Ia kemudian bangkit dan menatap tajam Yeo Ri.

"Kau bukan putri sungguhan Wid Group. Kau palsu! Orang tuaku baik padamu karena kau sudah menyelamatkan nyawa Hae Sung! Bukan hanya gelas kertas yang bisa dibuang, tapi permen karet juga bisa dibuang saat rasa manisnya sudah habis! Ingatlah itu, mereka akan mencampakkanmu pada akhirnya. Pamanku pun dicampakkan padahal kami sedarah dengannya." ucap Hae Joo.

Yeo Ri pun kesal dan terluka dengan omongan Hae Joo tapi dia menahan perasaannya dan menyuruh Hae Joo turun.

Sontak, Hae Joo makin geram pada Yeo Ri.


Do Chi sedang melakoni pekerjaannya sebagai seorang aktor.

Saat ia tengah berakting, Do Young datang. Seorang kru pun diam-diam masuk ke mobil Do Young dan menemui Do Young. Mereka membahas sesuatu. Lalu setelah itu, kru itu turun dari mobil Do Young dan Do Young pun langsung pergi.


Yeo Ri makan malam dengan keluarga Wid. Karena tak melihat Hae Sung, Yeo Ri pun menanyakan Hae Sung pada Ji Won. Ji Won berkata, bahwa Hae Sung sudah tidur karena merasa pusing.

Ji Won lantas membuka sampanye nya. Mereka bersulang dan Do Young mengucapkan selamat datang pada Yeo Ri.

"Kau sudah putuskan mau kuliah dimana?" tanya Ji Won.

"Aku mau kuliah disini. Aku juga akan belajar untuk ujian masuk kuliah." jawab Yeo Ri.

"Beritahu ayah jika kau ingin sesuatu." ucap Do Young.


"Lebih baik mendukung pengemis." sinis Hae Joo.

"Bersikap kekanakan mungkin manis tapi ayah tidak tahan dengan kelancangan." ucap Do Young.

Yeo Ri tiba-tiba mual, membuat yang lain kaget.

"Aku minta maaf. Pasti ada udang di makanannya. Aku alergi makanan laut." ucap Yeo Ri lalu beranjak pergi.

Hae Joo pun tambah sebal dengan Yeo Ri.


Bersamaan dengan itu, Do Chi tiba di rumah dan tidak sengaja bertabrakan dengan Yeo Ri.

Yeo Ri kemudian meminta maaf dan lari ke atas.


Ji Won yang hendak menyusul Yeo Ri pun kaget melihat Do Chi.

Dengan wajah kesal, Do Chi menanyakan kakaknya.

Tak lama kemudian, sang kakak muncul dan Do Chi langsung mengajaknya bicara.


Bersambung ke part 2........