• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Lies of Lies Ep 3 Part 2

Sebelumnya...


 Dalam perjalanan, Yeon Jun tertawa membaca judul artikel tentang dirinya di internet.

"Siapa wanita yang dimaksud Pegolf Kim Yeon Jun?"


Yeon Jun menunjukkannya pada Se Mi.

Yeon Jun : Se Mi, kau lihat berita ini? Korea adalah negara yang menarik. Semua berita utamanya sangat lucu.

Yeon Jun membaca judul artikelnya lagi.

"Apa alasan kedatangan Kim Yeon Jun? Orang itu."

Se Mi terlihat kesal.

Se Mi : Aku memberitahumu sebagai manajermu, tapi kau harus berhenti mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin kau temui. Itu hanya akan menghasilkan gosip yang tidak berguna.

Yeon Jun : Oh, iya. Bagaimana hasilnya?

Se Mi melihat jadwal di tabletnya.

Se Mi : Besok pagi, kau akan mengadakan sarapan bersama dengan Presdir Kim Ho Ran. Akhir pekan ini, akan ada...

Yeon Jun : Tidak. Bukan itu yang kumaksud.


Se Mi yang paham maksud Yeon Jun, akhirnya menunjukkan artikel tentang Ki Bum yang dibunuh Eun Soo.

Se Mi bilang, orang yang dicari Yeon Jun adalah Eun Soo yang ada di artikel itu.

Yeon Jun yang tadinya ketawa ketiwi, seketika terdiam.

Se Mi : Dia menjalani hukuman 10 tahun penjara karena membunuh suaminya.

Yeon Jun :  Itu tidak bisa dipercaya.

Se Mi : Apa yang lebih sulit dipercaya adalah.. Kau tahu siapa suaminya? Dia adalah putra Presdir Kim Ho Ran yang kebetulan menjadi sponsormu.

Yeon Jun : Apa kau serius.

Se Mi : Apa kau benar-benar harus menemukannya? Sekarang, perhatian banyak orang tertuju padamu, David. Mencarinya dalam situasi ini mungkin kau akan digosipkan. Bagaimana jika sponsormu tahu...

Yeon Jun tanya, dimana dia bisa menemukan Eun Soo.


Woo Joo dan ketiga temannya mendatangi toko kosmetik tempat Ji Kyeong bekerja.

Ji Kyeong langsung menyapa mereka.

Ji Kyeong : Halo Woo Joo, halo teman-temannya Woo Joo. Kalian tampak ceria seperti Woo Joo. Baiklah kalau begitu. Pilih saja satu yang kalian suka. Itu hadiah dari bibi!

Teman-teman Woo Joo langsung bersorak girang dapat hadiah satu kosmetik.


Eun Soo muncul di depan jendela dan melihat Woo Joo.

Ia ingat saat menimang Woo Joo dulu.


Eun Soo kemudian melihat lowongan kerja yang ditempel di pintu depan toko kosmetik itu.


Woo Joo dan teman-temannya pergi. Eun Soo masih mengikuti Woo Joo.

Woo Joo berpisah dengan teman-temannya karena dia sudah tiba di persimpangan komplek rumahnya.

Eun Soo terus mengikuti Woo Joo.


Di jalan depan komplek perumahan Woo Joo, ada anak-anak yang sedang bermain gelembung sabun.

Woo Joo ikut main sama mereka.


Ketika anak2 itu pergi, Woo Joo menoleh ke arah Eun Soo. Eun Soo langsung menyembunyikan dirinya dibalik pohon.

Tapi saat Eun Soo melihat lagi, Woo Joo sudah hilang.


Eun Soo bergegas mencari Woo Joo.

Tiba-tiba, Woo Joo muncul di depannya.

Woo Joo : Apa bibi mengikutiku?

Woo Joo takut!

Eun Soo yang tahu Woo Joo takut, bilang tidak.

Eun Soo : Bukan begitu.

Eun Soo juga terpaksa melangkah mundur karena tak mau menakuti Woo Joo.


Sambil takut-takut, Woo Joo berjalan ke depan Eun Soo. Tapi dia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Eun Soo. Dia lalu tanya, kenapa Eun Soo menangis saat itu.

Woo Joo bilang Eun Soo menangis saat memeluknya hari itu.

Eun Soo : Karena kau mirip dengan seseorang.

Woo Joo ingin tahu siapa orang itu.

Eun Soo bilang anaknya.

Woo Joo : Aku? Dimana anak perempuan bibi?


Ditanya seperti itu, tangis Eun Soo keluarg lagi.

Woo Joo bingung, kenapa bibi menangis lagi?


Woo Joo lalu mendengar suara bibinya.

Woo Joo pun langsung berlari ke bibinya.

Ji Kyeong : Bibi mencarimu. Kenapa kau pergi seperti itu? Bibi akan mengantarmu pulang dan memintamu menunggu.

Woo Joo : Aku pulang bareng dengan teman-teman. Kenapa khawatir?


Ji Kyeong : Tapi ayahmu yang hanya peduli padamu tidak akan membiarkannya. Kau tidak bisa pulang sendiri tanpa bilang-bilang bibi, oke?

Ji Kyeong lalu bilang tadi dia beli roti dan mengajak Woo Joo masuk.

Woo Joo pun masuk bersama bibinya, tapi sembari masuk, dia terdiam menatap Eun Soo.


Di ruangannya, Presdir Kim memikirkan kata-kata Eun Soo saat mengancamnya di makam Ki Bum.

Presdir Kim : Apa kau benar-benar akan membunuhku?

Eun Soo : Aku sudah kehilangan segalanya. Sepi rasanya mati sendirian. Jadi, jangan coba-coba bertingkah.

Presdir Kim : Apa yang kau inginkan?

Eun Soo : Apa yang kuinginkan? Kau terjebak di lubang yang berapi-api.


Seketaris Kim masuk. Seketaris memberitahu Presdir Kim bahwa Yeon Jun baru saja tiba di hotel.

Presdir Kim : Pastikan untuk mempersiapkan acara penandatanganan kesepakatannya dengan baik.

Seketaris Kim juga memberitahu Presdir Kim bahwa Eun Soo menghilang dari rumah sakit.

Presdir Kim kaget, dia menghilang?


Eun Soo pergi taman bermain. Hari sudah malam. Wajah Eun Soo tampak cerah membayangkan dia 'berkencan' dengan Woo Joo di taman bermain itu.


Paginya, Eun Soo ke restoran Pak Yoon.

Pak Yoon yang baru datang, kaget melihat Eun Soo di restorannya.

Pak Yoon lalu mendekati Eun Soo. Dia bilang, Eun Soo boleh meneriakinya.

Eun Soo : Bukan itu alasanku datang. Aku melihatnya.

Sontak Pak Yoon kaget mendengar Eun Soo sudah melihat Woo Joo.

Eun Soo : Dia sangat cantik. Suaranya juga bagus. Aku masih ingat bagaimana rasanya saat aku menyentuhnya. Amenyukainya. Itu sudah cukup membuat ku melupakan kebencian yang aku miliki terhadap kalian.

Pak Yoon : Aku senang kau memiliki kesempatan untuk melihatnya.


Eun Soo : Aku pikir itu sudah cukup. Pada awalnya, aku pikir aku akan beruntung jika aku bisa melihatnya setidaknya sekali, tapi sekarang, aku ingin membawanya.

Pak Yoon : Samonim!

Eun Soo : Anakku berdiri tepat di depanku!

Pak Yoon : Kau tidak bisa membawanya. Dia memiliki kehidupan yang indah dengan keluarga yang penuh kasih. Jika kau muncul setelah bertahun-tahun dan mengatakan bahwa kau adalah ibunya, menurutmu siapa yang paling menderita?

Pak Yoon lalu meminta Eun Soo melupakan masa lalu dan menjalani hidup. Ia berharap Eun Soo bahagia.


Eun Soo : Bahagia? Apa yang harus aku lakukan agar bahagia? Apa yang harus aku lakukan untuk melupakan masa lalu? Aku ingin bersamanya meskipun aku hanya memiliki satu hari untuk hidup. Aku ingin berbaring di sampingnya dan melihatnya tidur dalam pelukanku di hari yang cerah. Aku ingin membuatkan makanan yang enak untuknya. Aku juga ingin mengepang rambutnya dengan ikat rambut yang cantik. Mengapa aku tidak bisa melakukan itu? Aku ibunya!


Pak Yoon lalu tanya, apa yang bisa ia lakukan untuk Eun Soo.

Bersambung ke part 3...

Lies of Lies Ep 3 Part 1

Lies of Lies Ep 2 Part 1 Part 2 Part 3 Part 4


Ji Min yang baru saja tiba di restoran orang tuanya, melihat Woo Joo 'diganggu' orang lain.

Ji Min buru-buru menghentikan mobilnya, sampai kotak kue yang ada di jok sampingnya jatuh ke bawah.


Ji Min bergegas turun dan lari mendekati putrinya.

Ji Min mendorong Eun Soo dan marah.

Ji Min : Apa yang sedang kau lakukan! Mengapa kau menyentuh putri....


Dan Ji Min pun ingat siapa Eun Soo.

Ji Min : Kau....


Woo Joo : Appa.

Eun Soo : Apa kau ayahnya?

Ji Min : Benar, lantas kau sendiri siapa dan mengapa kau menyentuh putri orang lain? Katakan kenapa kau melakukannya!

Woo Joo : Appa, geumanhae.


Ji Min pun tanya ke Woo Joo, apa Eun Soo menyakiti Woo.

Woo Joo bilang dia baik-baik saja dan mengajak ayahnya pergi.


Ji Min kembali menatap sengit Eun Soo.

Ji Min : Anggap kau beruntung.


Ji Min lalu bergegas membawa Woo Joo ke mobil.

Eun Soo berkaca-kaca menatap putrinya yang dibawa pergi orang lain.

Sementara Woo Joo terus memeluk selimutnya sewaktu bayi dan menatap Eun Soo.


Ji Min memasukkan Woo Joo ke mobil.

Setelah itu, Ji Min kembali menatap sengit Eun Soo sebelum masuk ke mobilnya dan pergi.

Eun Soo hanya bisa diam membeku menatap kepergian putrinya dengan sorot mata sedih.

Lalu dia menatap ke arah restoran orang tua Ji Min.


Nyonya Hwang memberikan makanan pada Eun Soo.

Nyonya Hwang : Selamat dinikmati makanannya.

Eun Soo ingin bicara, permisi....


Tapi Tuan Kang datang sambil ngomel-ngomel, membuat perhatian Nyonya Hwang teralihkan. Eun Soo pun tak jadi bicara dan hanya melihat mereka.

Nyonya Hwang tanya, apa suaminya bertengkar lagi dengan orang itu.


Tuan Kang menarik Nyonya Hwang menjauhi Eun Soo.

Tuan Kang : Bagaimana dia bisa begitu bangga memiliki seorang cucu dan membual tentang itu? Dia berkata bahwa dia mengasihaniku karena aku tidak punya cucu untuk melakukan upacara peringatan leluhur setelah aku mati.

Nyonya Hwang : Astaga. Memangnya dia seorang bangsawan dari Dinasti Joseon?

Tuan Kang : Itulah maksudku! Bahkan jika seseorang memberiku tiga cucu, aku tidak akan pernah menukar Woo Joo dengan mereka.

Tuan Kang lalu mencari Woo Joo. Nyonya Hwang bilang Woo Joo baru saja pergi.


Lalu Nyonya Hwang ingat sesuatu. Dia ingat Woo Joo dapat hadiah. Dia lalu menunjukkan piagam penghargaan yang diterima Woo Joo pada Tuan Kang.

Tuan Kang merasa bangga pada Woo Joo. Dia bahkan bilang, semua orang harus melihat piagam Woo Joo.


Tuan Kang menggantung piagam Woo Joo.

Eun Soo melihat nama sekolah di tulisan Woo Joo dan memikirkan sesuatu.


Hari sudah malam. Ji Min membuka kotak kuenya. Kue nya sudah hancur karena tadi sempat terjatuh karena Ji Min mengerem mendadak karena melihat putrinya diganggu Eun Soo.

Ji Min : Astaga, aku memesannya dua hari lalu.


Di kamarnya, Woo Joo mencari-cari sesuatu. Dia memeriksa laci tapi tidak bisa menemukan yang dicarinya.

Woo Joo memeriksa kolong tempat tidurnya dan akhirnya menemukan yang dicarinya.


Ternyata yang dicari Woo Joo foto Se Mi. Tapi bekas sobekan terlihat di fotonya Se Mi.

Woo Joo menatap foto Se Mi. Dia heran kenapa tiba-tiba dia sangat merindukan Se Mi, ibunya.


Terdengar suara Ji Min memanggil Woo Joo di depan pintu.

Woo Joo pun bergegas menyembunyikan foto Se Mi di dalam laci, lalu duduk manis di kursinya.

Ji Min masuk, membawakan minuman dan kue untuk Woo Joo.

Ji Min memberikan gelas ke Woo dan menyuruh Woo Joo minum.


Ji Min : Sebenarnya ayah ingin mengadakan pesta untukmu.

Woo Joo : Pesta?

Ji Min : Kemarin kau memenangkan hadiah kontes seni. Tapi saat ayah melihatmu dengan wanita aneh itu, ayah mengerem mendadak dan merusak kuenya.

Woo Joo : Begitu?

Ji Min : Sebagai gantinya, ayah akan berikan yang lebih baik.

Woo Joo lalu bertanya, apa ayahnya mengenal Eun Soo.

Ji Min bilang tidak, tapi dia bertemu Eun Soo beberapa kali.

Ji Min : Tapi apakah kau tahu? Setiap kali ayah melihatnya, dia tampak aneh.

Woo Joo : Mengapa?

Ji Min : Entah bagaimana harus mengatakannya. Sepertinya dia sudah tidak waras.

Woo Joo : Seperti bibi?

Ji Min : Apa?


Woo Joo : Nenek selalu mengatakan itu padanya. Bahwa dia sudah tidak waras.

Ji Min : Tidak, itu berbeda. Nenek mengatakan itu karena bibi sangat polos. Tapi dia berbeda. Bagaimana, ya? Dia tampak ...

Woo Joo : Dia tampak sedih.


 Eun Soo sendiri berada di sebuah motel. Dia duduk terdiam sambil menatap kedua tangannya.

Eun Soo ingat saat tadi memegang wajah Woo Joo, serta meletakkan tangan Woo Joo di pipinya.


Eun Soo kemudian mencium tangannya, mencoba merasakan sentuhan Woo Joo. Tangisnya pun pecah lagi.


Besoknya, Ji Min sedang siaran. Dia menjadi reporter tamu.

Penyiar tanya, cerita macam apa yang bisa Ji Min bagikan kepada mereka.

Ji Min mulai bercerita, kalau dia menghadiri acara khusus untuk orang-orang yang kurang mampu di sekitar mereka.


Ji Min memutar video acara amal untuk ibu tunggal yang digagas oleh Presdir Kim.

Ji Min : Presdir Kim dari D.O. Cosmetics mengadakan acara amal untuk ibu tunggal setiap tahun. Untuk merayakan ulang tahun ke 10 acara tersebut, dia merilis buku memoar dari 12 ibu tunggal dan dirinya sendiri. Dan judulnya adalah "Di Tempat Terindah di Dunia". Dia mengumumkan bahwa dia akan menyumbangkan keuntungan perusahaan ke organisasi untuk ibu tunggal.


Ji Min kembali ke mejanya. Dia teringat Eun Soo yang kemarin memeluk putrinya di depan restoran orang tuanya.

Ji Min yang tak tahu siapa Eun Soo, menghubungi guru Woo Joo.Sebenarnya, saya menelepon

Ji Min bilang, dia melihat wanita aneh berkeliaran di depan sekolah dan minta sekolah memperketat keamanan.


Direktur Seo yang mendengar itu, mendekati Ji Min. Ia tanya, apa terjadi sesuatu di sekolah Woo Joo?

Ji Min : Tidak. Tapi dunia sekarang cukup kacau balau.


So Ri datang bersama Hyun Bin.

So Ri : Oh, Senior Kang! Kau tampak hebat di TV hari ini. Apakah kau berkencan dengan seseorang?

Hyun Bin :  Ayolah. Kencan apaan? Dia seorang D.A.B. Kau tidak tahu?

So Ri dan Ji Min bingung. So Ri tanya, apa itu D.A.B?

Hyun Bin : Seorang duda anti berkencan.

Ji Min : Jangan terlalu vulgar dan menggunakan akronim seperti itu.

Direktur Seo : Dia benar. Kau hanya memikirkan Woo Joo.

So Ri : Omong-omong, apa Woo Joo baik-baik saja? Keponakanku mulai masuk masa pubertas dan dia jadi temperamental.

Ji Min : Betulkah? Woo Joo masih sangat manis.


Hyun Bin : Apakah karena dia perempuan? Tapi bukankah dia membutuhkan ibu lebih dari ayahnya di masa puber...

So Ri dan Direktur Seo yang tahu kisah Ji Min dan Se Mi, langsung mengalihkan pembicaraan.

So Ri : Oh, apa kau sudah siap untuk mewawancarai Kim Yeon Joon?

Direktur Seo : I-Iya, tuh! Kudengar dia kembali ke Korea hari ini.

Hyun Bin tidak mengerti.

Direktur Seo menatap galak Hyun Bin.

So Ri membawa Hyun Bin pergi.

Ji Min : Apa yang terjadi di sini? Apa aku saja yang merasa canggung?


 Eun Soo ke akademi lukis nya Woo Joo, akademi yang dia baca di piagam penghargaan Woo Joo.

Woo Joo di kelasnya, sedang asyik melukis. Bersama teman-temannya dan dipandu gurunya.

Eun Soo mengintip Woo Joo.


Kepala Akademi datang. Dia tanya siapa Eun Soo dan apa Eun Soo datang ke akademinya untuk urusan bisnis.

Eun Soo hanya bilang tidak dan minta maaf karena sudah mengganggu. Lalu ia buru-buru pergi.


Ji Min baru tiba di kafe, teringat kata-kata Hyun Bin tadi kalau Woo Joo akan membutuhkan seorang ibu di masa pubertasnya.

Ji Kyeong teriak, memanggil Ji Min.


Ji Min menyeruput minumannya. Tapi dia langsung menyemburkannya saat Ji Kyeong tanya apa dia mau pergi kencan buta.

Ji Min sewot, jangan tiba-tiba bicara hal seperti itu. Apa kau memanggilku yang sibuk ini untuk mengatakan itu?

Ji Kyeong : Ada seorang guru piano yang tinggal di lantai atas. Dia sangat cantik. Dia punya lebih banyak murid laki-laki ABG daripada anak kecil. Astaga, serigala licik itu.

Ji Min : Terus? Kau ingin aku mengakrabkan diri dengan serigala licik itu?

Ji Kyeong : Tentu saja tidak. Kakak adalah raja hutan, seperti si Raja Singa. Kupikir dia melihatmu ketika datang ke tokoku. Dia bertanya padaku tentangmu, dan tampak tertarik ketika aku mengatakan kau kakakku.

Ji Min : Aku tidak tertarik untuk berkencan. Aku D.A.B.

Ji Kyeong : Apa itu?

Ji Min : Duda anti berkencan. Jadi, tolong berhenti membicarakan hal seperti itu.


Ji Kyeong menatap Ji Min, seperti meneliti wajah Ji Min.

Ji Min tanya, kenapa?

Ji Kyeong tanya, apa itu karena Se Mi? Apa Ji Min masih punya perasaan pada Se Mi?

Ji Min : Mengapa kau tiba-tiba membicarakannya?

Ji Kyeong : Maksudku, aku hanya ingin tahu apakah kau ingin bertemu dengannya jika dia tertarik untuk menemuimu.


Ji Min menolak dengan tegas. Dan dia bilang juga kalau mereka sudah berakhir dan minta adiknya berhenti membicarakan Se Mi di depannya ataupun Woo Joo.

Ji Kyeong terdiam.

Ji Min pergi.


Ji Min terdiam, memikirkan masa lalunya. Alasan kenapa dia dan Se Mi berpisah.


Semua itu karena Se Mi selingkuh. Ji Min yang baru saja pulang dari dinasnya, mendapati ada sepatu pria di depan pintu. Tak lama kemudian, Ji Min mendengar suara tawa Se Mi dan seorang pria dari dalam rumah.

Ji Min membaca kembali pesan yang dia kirim untuk Se Mi. Dia bilang dia akan pulang sehari lebih awal.

Ji Min pun masuk dan mendengar suara tawa berasal dari dalam kamar mereka.


Ji Min mencari tahu. Di depan pintu, Ji Min melihat baju Se Mi dan seorang pria berserakan di lantai.

Ji Min pun syok melihat Se Mi duduk di atas ranjang hanya memakai selimut. Se Mi duduk membelakangi pintu dan sedang tertawa.


Se Mi tiba di Korea. Pesawat yang ditumpanginya akan segera mendarat di bandara.

Se Mi yang sedang membaca artikel tentang Kim Yeon Jun yang menjadi orang Korea-Amerika pertama yang memenangkan UA Open, bergegas menutup laptopnya.


Se Mi lalu memandang keluar jendela. Setelah itu, dia menatap pria disampingnya yang tengah tertidur memakai penutup mata.

Se Mi membangunkan pria itu.

"Apakah akhirnya kita sampai?" tanyanya.

Pria itu membuka penutup matanya. Dia adalah Kim Yeon Jun.


Hyun Bin dan So Ri sedang menonton video pertandingan Yeon Jun. So Ri bucin banget sama Yeon Jun.

Ji Min datang. Melihat tingkah So Ri, Ji Min tanya, apa So Ri sangat menyukai Yeon Jun?

Hyun Bin : Dia memasang fotonya sebagai wallpaper di komputernya.

So Ri : Tidak peduli apa yang terjadi, aku akan pergi meliputnya hari ini.


Ji Min : Oh, dia menandatangani kontrak dengan D.O., kan?

Hyun Bin : Iya. Karena seperti itu, bukankah Presdir Kim Ho Ran sangat luar biasa? Dia menolak tawaran dari semua jenis merek untuk menandatangani kontrak sebagai model perusahaannya.


Ji Min menonton video wawancara Yeon Jun. Yeon Jun bilang, dia memiliki perasaan yang baik soal turnamennya. Di video wawancara, ditulis nama Yeon Jun adalah David Kim.

Ji Min : Dia selalu melakukan wawancara dalam Bahasa Korea.

Hyun Bin : Kau benar. Kupikir dia diadopsi ketika berusia delapan tahun.


Hyun Bin tanya ke So Ri, kenapa Yeon Jun pintar Bahasa Korea?

So Ri : Aku melihat wawancara lamanya dan dia bilang dia tidak akan pernah bisa melupakan bahasa Korea, karena dia membuat janji dengan seseorang.

Ji Min langsung menggoda So Ri. Dia tanya, apa pacar Yeon Jun orang Korea?

So Ri langsung sebal mendengarnya. Dia bilang tak punya pacar!

Hyun Bin : Apakah kau percaya itu?

So Ri : Aku tidak tahu siapa dia, tapi aku iri karena pria seperti dia mencintainya.


Di sebuah gedung, para reporter tengah menunggu kedatangan Yeon Jun.

Tak lama, Yeon Jun datang bersama Se Mi.

So Ri yang datang dengan Hyun Bin, senang melihat Yeon Jun.

Yeon Jun berpose di depan para reporter.

Se Mi mengingatkan Yeon Jun, Pak Kim?

Yeon Jun mengerti dan bergegas duduk di meja konferensi pers.


Sementara Se Mi berdiri disamping Yeon Jun.

Se Mi : Kami akan menjawab pertanyaan.


So Ri menunjuk tangan.

So Ri : Saya Reporter Jung So Ri dari Channel A. Pak Kim, bagaimana perasaan anda setelah menjadi orang Korea pertama yang memenangkan UA Open?

Yeon Jun : Rasanya luar biasa. Saya bisa menerima sambutan hangat anda berkat itu.


Reporter lain tanya apa alasan Yeon Jun memilih D.O Cosmetic sebagai sponsor utama.

Yeon Jun : Sejak saya diadopsi pada usia delapan tahun, saya tidak pernah melupakan Korea. Saya selalu ingin kembali setelah saya sukses. Itulah mengapa saya memilih perusahaan Korea.


Hyun Bin tanya, apa yang paling ingin dilakukan Yeon Jun setelah balik ke Korea?

Yeon Jun bilang ada seseorang yang mau dia temui.

Mendengar itu, Se Mi terlihat kesal.

Hyun Bin : Siapa dia? Keluarga?

Yeon Jun : Lebih dari sekadar keluarga.


So Ri : Apa itu cinta pertama anda?

Mendengar pertanyaan So Ri, Se Mi langsung mengakhiri wawancara. Se Mi bilang, Yeon Jun sudah menempuh perjalanan jauh dan harus istirahat.


Se Mi dan Yeon Jun pergi.

Para reporter berteriak memanggil Yeon Jun. Mereka bilang, belum saatnya untuk Yeon Jun pergi.


Eun Soo menunggu Woo Joo di depan akademi.

Tak lama, Woo Joo keluar bersama ketiga temannya.

"Kau tahu bahwa tidak sembarang orang bisa ikut denganku, kan?" tanya Woo Joo pada temannya.

"Tentu. Hanya dua orang pertama yang menelepon yang bisa datang."

"Woo Joo, bolehkah aku ikut denganmu?"

"Woo Joo berkata dia hanya bisa membawa dua orang."

"Tapi kita, kan, berempat."


Woo Joo mengajak teman-temannya pergi.

Eun Soo tersenyum melihat Woo Joo, lalu dia bergegas mengikuti Woo Joo.

Bersambung ke part 2....