• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 19 Part 3

Sebelumnya...

Lanjut gaes....


Part ini dibuka dengan Nyonya Do yang menunggu Yeon Joo di depan kediaman Min.

Tak lama kemudian, Geum Joo dan Dong Joo datang. Mereka mengajak sang ibu pulang tapi sang ibu kekeuh ingin melihat Yeon Joo.

"Bagaimana kalau kau bertemu wanita tua itu, hah? Jika kau ingin melihat Kak Yeon Joo, kau bisa menelponnya dan mengajaknya bertemu." ucap Geum Joo.

"Bagaimana bisa aku menelponnya lebih dulu dan mengajaknya bertemu. Itu tidak sopan. Aku hanya akan menunggu disini. Saat dia keluar dan masuk ke rumahnya, aku akan bisa melihat bayangannya." jawab Nyonya Do.

"Ini semua karena kau terlalu menyayangi Kak Yeon Joo! Kau tidak akan bisa menemuinya seperti ini!" ucap Dong Joo kesal.

"Ayo pulang, eomma. Ayo." jawab Geum Joo. Kakak beradik itu lantas membawa ibu mereka pulang.


Tepat saat itu, Yeon Joo datang. Ia sempat berpapasan dengan ibu dan kedua adiknya tapi mereka tidak saling menyadari.


Begitu masuk ke rumah, Nyonya Park langsung menyambut Yeon Joo.

"Aku sudah mendengarnya dari ayahmu. Kau membuat kesalahan. Semua orang bisa berbuat salah. Berdiri lah yang tegak dan temui nenekmu."


Yeon Joo pun menemui neneknya.

"Aku bisa menutupi kesalahan kecil tapi alangkah lebih baiknya jika kau tidak membuat kesalahan mulai sekarang. Pergilah istirahat." ucap Nyonya Na.


Tapi begitu Yeon Joo pergi, dia langsung mengatai Yeon Joo dungu. Ia tidak percaya memiliki keturunan yang dungu seperti Yeon Joo.

Melihat itu, Bu Kim pun langsung menghasut Nyonya Na untuk membawa Chae Rin kembali.

Tapi Nyonya Na tidak mau.

Bu Kim lantas berkata, mereka bisa memanfaatkan Chae Rin sampai Yeon Joo bisa beradaptasi dengan perusahaan.

Nyonya Na tetap menolak, ia berkata membawa Chae Rin balik hanya akan membuat masalah.

"Lantas apa yang akan anda lakukan sekarang?"

"Aku akan segera memecatnya."


Chae Rin dan Eun Hyuk sedang membahas pria si pengendara motor. Eun Hyuk bertanya-tanya, siapa yang sebenarnya berusaha membantu Chae Rin dan ingin menyingkirkannya dari Chae Rin.

"Jika mereka ingin membantuku, mereka pasti tahu betapa berartinya kau bagiku." ucap Chae Rin.

"Siapa yang tidak suka aku berada sisimu?"

"Soo A? Halmeoni, Moon Jae Sang? Ani, mereka tidak pernah mau membantuku."

"Siapapun itu, mereka mengawasi kita sekarang. Dan ada satu lagi orang yang ingin kau kembali."

"Nugu?"

Eun Hyuk pun terdiam, memikirkan kata-kata Pimpinan Moon yang ingin Chae Rin kembali.

"Lupakan." ucap Eun Hyuk setelahnya.

"Siapa orang itu?" tanya Chae Rin kesal.


Pimpinan Moon terkejut saat Jae Sang memberitanya tentang Soo A yang sudah menjadi CFO menggantikan Chae Rin.

Ia lantas meminta Jae Sang mempertimbangkan lagi soal kontrak Bailing karena mereka tidak tahu seperti apa pewaris yang asli.

"Sudah kubilang dia canggung. Dia bahkan tidak memeriksa dulu kontrak pemesanan dan langsung menandatanganinya. Aku yakin dia akan segera membuat masalah besar. Kita harus mengambil kesempatan dari keuntungan. Kita harus menyatukan mereka dengan Tae San Group, bukan dengan klien."

"Kau pikir itu mungkin?"

"Aku sedang menunggu waktu yang tepat." jawab Jae Sang tegas.


Besoknya di kantor, Presdir Min menanyakan rencana Yeon Joo terhadap bahan mentah yang sudah terlanjur dipesan banyak.

Ada Do Hoon juga disana. Yeon Joo pun bingung menjelaskan caranya.

"Aku akan membiarkan hal ini karena ini kesalahan pertamamu. Nenekmu juga meminta itu. Tapi lain kali kau harus berhati-hati dalam melakukan pemesanan." ucap Presdir Min.

Presdir Min lalu menyuruh Yeon Joo keluar.


Do Hoon menyusul Yeon Joo.

"Sangat menjengkelkan melihat ayah seperti itu padaku. Kenapa aku yang disalahkan atas kesalahan yang dibuat karyawanku? Itu bukan kesalahanku."

"Dibutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahan. Ini tidak seperti Soo A yang kukenal."

"Apapun yang kau pikirkan tentangku, inilah diriku."

"Jika itu Chae Rin, dia akan berusaha menemukan jalan keluar."

"Chae Rin lagi, Chae Rin lagi! Ketika dia bekerja di kantor yang mewah, aku berkeliling menjual produk kita. Kenapa kau melakukan ini padaku juga!"

"Kau tidak harus emosi seperti ini. Mintalah nasihat pada Chae Rin."

"Tidak, aku akan mengatasinya sendiri." jawab Yeon Joo lalu beranjak pergi.


Yeon Joo masuk ke ruangannya dan mendapati Jae Sang sudah menunggunya.

Ia lantas duduk di kursinya dengan wajah kesal.

"Sesuatu yang buruk terjadi? Katakan padaku, siapa tahu aku bisa membantumu."

"Ada kesalahan dalam pemesanan. Aku hanya menandatangani dokumen tapi semua orang menyalahkanku."

"Pada saat seperti ini, kau harus menyelesaikan beberapa hal. Kau terlihat seperti sedang menunggu keputusan Presdir Min. Kesimpulannya sudah jelas. Kau harus menyelesaikannya sebelum dia. Haruskah kau menunggu keputusannya untuk membuat persetujuan?"

Yeon Joo pun termakan omongan Jae Sang tanpa menyadari Jae Sang tengah menghasutnya.

Jae Sang terus menghasut Yeon Joo dengan mengatakan bahwa Presdir Min hanya berusaha membuat Yeon Joo berada di posisi yang sulit. Yeon Joo makin terhasut.


Eun Hyuk mengantarkan Chae Rin yang hendak pergi bekerja keluar.

Sampai diluar, mereka melihat si pengendara itu.

"Bersikaplah biasa. Aku akan mengikutinya." ucap Eun Hyuk.

Chae Rin mengangguk dan beranjak pergi seolah tidak ada yang terjadi.


Begitu melihat si pengendara mengikuti Chae Rin, Eun Hyuk pun menghubungi Kyung Sik dan meminta Kyung Sik melacak plat nomor motor si pengendara.

Pil Doo mendatangi kantor lintah darat. Ia yakin itu adalah tempat yang didatanginya di masa lalu.

Flashback...


Pil Doo masuk ke kantor itu dan ada dua orang yang menunggunya di sana.

Yang satu, duduk dan memakai masker. Satunya lagi pria paru baya berkacamata.

Si pria berkacamata yang adalah pemilik tempat itu, meminta Pil Doo membayar hutangnya.

"Aku tidak bilang tidak akan membayar. Aku akan membayar setelah aku mendapatkan uang dari hasil judi." jawab Pil Doo.

"Kau tidak akan pernah bisa menang."


Pria berkacamata itu lantas memanggil si pria bermasker. Pria bermasker itu bernama Yeon Nam.

Yeon Nam pun langsung memukul perut Pil Doo dengan tongkat baseball.

Setelah itu, ia menekan kepala Pil Doo ke meja dan berniat memukul kepala Pil Doo dengan tongkatnya.

Pil Doo ketakutan.

Sebuah tato, tato yang sama yang dimiliki si pengendara motor, terlihat di pergelangan tangan Yeon Nam.


Si pria berkacamata lantas berkata, akan menganggap hutang Pil Doo lunas jika Pil Doo melakukan tugas darinya.

Pria berkacamata lalu menunjukkan foto Soo A dan menyuruh Pil Doo menculiknya.

Flashback end...


Tapi sampai di sana, seorang wanita yang berpakaian seperti seketaris memberitahu bahwa pria yang dicari Pil Doo sudah meninggal.

Lalu, si pria pengendara motor itu keluar dari dalam ruangan yang di pintunya bertuliskan "Hwanggeum Loan" dan duduk di depan Pil Doo.

Di pergelangan tangan pria itu, tergambar sebuah tato. Tato yang sama dengan Yeon Nam.

Namun Pil Doo tidak menyadari pria di depannya adalah anak buah dari pria yang dicarinya.


Do Hoon menemui Nyonya Na. Ia menyerahkan sebuah amplop yang dititipkan Chae Rin padanya.

Amplop itu berisi surat pembatalan adopsi.

Nyonya Na pun senang melihatnya dan meminta Do Hoon mengurus semuanya.

Tapi Do Hoon nampak tidak rela adopsi Chae Rin dibatalkan. Tapi Nyonya Na kekeuh ingin membatalkan adopsi Chae Rin dengan alasan Chae Rin lah yang memintanya.

Do Hoon dengan wajah tidak rela pun menjelaskan kalau Chae Rin sudah punya hubungan lagi dengan keluarga Min secara hukum.

Dan Chae Rin juga tidak memiliki tanggung jawab dan hak lagi pada perusahaan.


Bu Kim menyusul Do Hoon keluar. Ia menanyakan soal pembatalan adopsi itu.

Do Hoon menjelaskan, Chae Rin akan berakhir setelah ia menyerahkan surat itu ke kantor kecamatan.

"Prosesnya akan memakan waktu 3 hari dan setelah itu ia akan dihapus dari daftar keluarga." ucap Do Hoon.

Bu Kim pun meminta surat pembatalan adopsi itu dengan alasan ingin memeriksanya.

Ia terkejut melihat surat itu sudah disetujui oleh Presdir Min dan Nyonya Park.

"Apa ada yang salah?" tanya Do Hoon.

"Tidak ada." jawab Bu Kim, lalu mengembalikan surat itu pada Do Hoon.


Eun Hyuk menunggu di mobilnya, di depan kantor peminjaman Hwanggeum.

Tak lama, Yeon Nam datang.

Eun Hyuk hendak turun tapi membatalkan niatnya saat melihat Yeon Nam membuka helm.

Ia sontak terkejut melihat sosok yang menghampiri Yeon Nam adalah Bu Kim.

"Kau melakukan pekerjaan bagus." ucap Bu Kim memuji Yeon Nam.


Chae Rin diminta atasannya mengantarkan kosmetik ke sebuah tempat.

Lalu Chae Rin melihat atasannya itu berwajah pucat.

Sang atasan mengaku sudah tidak enak badan dan Chae Rin langsung memberikan obat yang selalu ia bawa kemana-mana.

Setelah itu, Chae Rin menanyakan sosok yang memesan kosmetik itu. Tapi atasannya tidak tahu dan yakin bahwa orang itu mengenal Chae Rin.


Bu Kim menunggu seseorang di kafe. Tak lama kemudian, Chae Rin yang ditunggu-tunggunya datang. Ternyata Bu Kim lah yang memesan kosmetik itu.

Bu Kim lantas menyuruh Chae Rin memperkenalkan kosmetik itu.


Chae Rin pun memperkenalkan produknya dengan luwes tapi kemudian Bu Kim membicarakan soal pembatalan adopsi.

"Kau lupa bagaimana kau dibawa ke rumah itu pertama kali? Kau lupa bagaimana kau hampir terkubur? Kau lupa saat kau  dikunci di rumah sakit jiwa? Kau lupa saat kau disuruh menikah dengan Pangeran Taesan?"

"Bagaimana aku bisa lupa?"

"Tapi kau memutuskan hubungan dengan keluarga itu karena pria itu. Kau menyerah begitu mudah setelah bertahan begitu gigi. Kau tidak tahu apa konsekuensinya jika kau dihapus dari keluarga itu?"

Mendengar itu, Chae Rin pun meminta penjelasan atas sikap Bu Kim itu.

"Jangan batalkan adopsi itu! Kau harus mengawasi musuhmu dari jarak dekat untuk bisa meraih apa yang mau kau raih di masa depan. Ini juga alasan yang sama kenapa kau masih bekerja di Makepacific meskipun sebagai penjual keliling."

"Aniyo, ini satu-satunya cara untuk mencegah nenek menghancurkannya. Dia mampu menghancurkan siapa saja yang dia tidak suka. Aku tidak akan diam saja melihat nenek menghancurkan pria itu."


Chae Rin hendak pergi tapi Bu Kim menarik tangannya.

"Bagaimana jika kau targetnya? Kau akan baik-baik saja? Apa arti orang itu bagimu? Kenapa kau menyerah semudah itu?"

"Karena aku tidak punya cara lain. Menyerahkan diriku adalah satu-satunya cara yang kutahu untuk melindungi apa yang kuinginkan."

"Melindunginya untuk apa? Kau tahu dia putra Jo Pil Doo. Dia tak layak dilindungi."

"Dia lebih baik dariku. Setidaknya dia tahu siapa orang tuanya. Tidak sepertiku yang tidak tahu siapa orang tuaku. Aku bahkan tidak perlu repot-repot mencari mereka. Bahkan jika aku lakukan, aku tidak pernah tahu jadi aku membiarkan mereka melupakanku. Kau tahu apa yang kurasakan?"


Mendengar itu, Bu Kim marah dan sontak berdiri.

"Apa dia yang menyuruhmu memutuskan hubungan dengan keluarga itu dan meminta pembatalan adopsi? Kau tidak akan bisa menjadi pemilik Makepacific jika tidak menjadi bagian dari keluarga itu!"

Tapi Chae Rin mengaku tidak peduli selama bisa menyelamatkan pria yang dicintainya.


Bu Kim tambah marah. Dia mencampakkan semua kosmetik Chae Rin ke lantai.

"Kau tidak boleh membatalkan adopsi!"

"Sikapmu aneh hari ini tapi apapun itu, aku tidak pernah ragu dengan keputusanku."


Chae Rin lantas memungut kosmetik itu.

Tapi Bu Kim mencengkram lengannya dan membuatnya berdiri.

"Kau benar-benar ingin berakhir seperti ini! Kau sadar kenapa kau bisa hidup mewah? Jika bukan karena aku, kau masih berada di panti asuhan itu! Jika bukan karena aku, kau mungkin sudah meninggal karena demam saat itu."

"Lalu apa? Kau ingin aku berterima kasih atau apa?"

"Jangan batalkan adopsimu."

Tapi Chae Rin kekeuh dengan keputusannya.


Tak tahu harus bagaimana membujuk Chae Rin, Bu Kim pun menggunakan senjata terakhir. Ia memberitahu Chae Rin, bahwa ia tahu siapa ibu kandung Chae Rin jika Chae Rin tidak membatalkan adopsi itu.

Sontak Chae Rin terkejut. Matanya seketika berkaca-kaca mendengar itu.

Bersambung........................

Next episode....

Chae Rin menemui Nyonya Na. Ia berniat memberitahu Nyonya Na siapa Bu Kim sebenarnya. Tapi sebelum Chae Rin membuka mulut, Bu Kim mengirimkan pesan pada Chae Rin, tentang ibu kandung Chae Rin yang bernam Kim Sun Hye.

Bu Kim menemui Cenayang Choi, kepercayaannya Nyonya Na.

Cenayang Choi : Tidak bisakah kau berhenti membalas dendam. Kapan kau akan memberitahu gadis itu semuanya.

Bu Kim : Aku tidak akan memberitahunya siapa aku sampai kapan pun.

Cenayang Choi : Kim Sun Hye!

Begitulah gaes, Chae Rin ternyata anak Bu Kim... dan kemungkinan si cenayang ini adalah nenek Chae Rin.

Hide and Seek Ep 19 Part 2

Sebelumnya...


 Chae Rin langsung pergi ke rumah Presdir Min.

Ia memencet bel.

"Dimana dia?" tanya Chae Rin geram.

"Dia pergi ke kuil untuk berdoa." jawab Bu Min.

"Bohong! Itu nenek, kan? Aku harus melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Cepat buka!"


Bu Min membukakan pintu. Begitu masuk ke rumah, Chae Rin langsung ke kamar neneknya tapi neneknya belum pulang.


"Dimana dia?" tanya Chae Rin pada Bu Min.

"Sudah kubilang dia pergi ke kuil." jawab Bu Min.

"Bohong! Tidak ada alasan untuk dia pergi kesana. Kau tidak mengunci pria itu di rumah sakit jiwa, kan?" tanya Chae Rin.

"Aku bisa mencari tahu. Tapi dengan satu syarat. Putus dengannya. Dia pacar Soo A." jawab Bu Kim.

"Kau melakukan ini untuk Soo A?" tanya Chae Rin kecewa.

"Apa kau punya alasan yang bisa menguntungkanku?" jawab Bu Kim.

"Kalau begitu, aku tidak akan putus dengannya. Aku akan mencari pria itu sendiri." ucap Chae Rin, lalu beranjak pergi.

Bu Kim pun cemas.

*Bu Kim ini siapa sih? Di IG ada yang bilang dia tantenya Chae Rin.


Chae Rin lantas mendatangi Yeon Joo di kantor. Ia memberitahu Yeon Joo, bahwa Eun Hyuk menghilang.

"Kenapa kau memberitahuku soal ini?" tanya Yeon Joo cuek.

"Karena kau satu-satunya yang bisa merubah pikirannya. Nenek ada di balik semua ini." jawab Chae Rin.

"Memalukan. Bagaimana bisa kau berpikir mendatangiku untuk masalah ini? Meskipun dia mati atau pergi untuk selamanya, kau tidak seharusnya mendatangiku. Apa kau berharap aku menonton kalian berdua bahagia?"

"Temukan dia. Kumohon."

"Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan. Kau sudah tahu kan bagaimana nenek? Jika aku dirimu, aku akan menyerahkan hidupku. Bisakah kau melakukan itu untuknya?"

Yeon Joo lantas mengusir Chae Rin dengan alasan dirinya sibuk.

Setelah Chae Rin pergi, Yeon Joo langsung pulang ke rumah menemui neneknya.


Yeon Joo mengatakan neneknya, bahwa ia tidak bisa melepaskan Eun Hyuk dan ingin Eun Hyuk kembali padanya.

Mendengar itu, Nyonya Na marah.

Yeon Joo lantas menangis dan menceritakan kejadian hari itu. Ia mengatakan, saat Pil Doo membawanya, Eun Hyuk berusaha menolongnya dan mengembalikannya ke rumah.

Sontak, Nyonya Na kaget mendengarnya.


Yeon Joo pun menjemput Eun Hyuk. Dia mengaku, benci pada dirinya karena terus berharap pada seseorang yang sudah menghancurkan hidupnya.

"Ayo katakan pada nenekku, apa yang kau lakukan saat aku diculik. Namun, pengkhianatan adalah cerita berbeda. Pengkhianatan harus dibayar dengan pengkhianatan." ucap Yeon Joo.

Yeon Joo lantas meminta Eun Hyuk menggenggam tangannya. Yeon Joo bilang, jika Eun Hyuk kembali padanya, maka neneknya akan memaafkan Eun Hyuk. Eun Hyuk juga bisa mendapatkan posisi di Makepacific, bahkan menjadi Presdir Makepacific seperti ayahnya.

"Mianata." jawab Eun Hyuk.

"Genggam tanganku saat aku memberimu kesempatan." pinta Yeon Joo.

Tapi Eun Hyuk tetap pada keputusannya. Ia tidak menerima tawaran Yeon Joo.

"Segitu berartinya kah Min Chae Rin untukmu? Kau mau mati di tempat ini?"

Eun Hyuk tetap diam. Kekeuh menolak Yeon Joo.


Chae Rin kembali ke rumah Presdir Min.

"Buka pintunya!"

"Tidak bisa sekarang. Dia sedang bersama Nona Soo A." jawab Bu Kim.

"Buka pintunya atau aku akan menghancurkan pintunya!" teriak Chae Rin.


Di dalam, Yeon Joo menyuruh neneknya menghancurkan Eun Hyuk agar Chae Rin tidak bisa memiliki Eun Hyuk.


Tak lama kemudian, Chae Rin menerobos masuk.

"Dimana pria itu? Aku akan melaporkanmu ke polisi jika kau melakukan ini. Kau akan dikenai pasal penculikan, penyekapan dan pengancaman. Kau ingin aku melaporkanmu ke polisi dengan tuduhan lain juga?" ancam Chae Rin.

"Kau ingin melaporkanku ke polisi? Kau pikir aku harus takut padamu sekarang. Lanjutkan!"


Chae Rin lantas berlutut.

"Nenek, aku sudah pergi dari rumah. Aku juga kehilangan posisi CFO ku. Apalagi yang kau mau dariku? Tolong kasihani

pria itu. Ayahnya seorang penculik dan ibunya membuangnya ke panti asuhan. Bukan salah dia jika terlahir di keluarga seperti itu. Jika aku bisa memilih siapa keluargaku, aku akan menjadi bagian di keluarga yang memiliki kekayaan sebesar ini seperti Soo A!"

Tapi Nyonya Na tak peduli dan menyuruh Bu Kim mengusir Chae Rin.

"Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Tapi tolong bebaskan dia. Jangan sakiti dia. Batalkan adopsinya."

Sontak, Nyonya Na terkejut mendengarnya.

"Itu kan yang kau inginkan? Aku akan memutuskan hubungan dengan keluarga ini. Jadi batalkan adopsinya!"


Yeon Joo dan Bu Kim juga terkejut mendengarnya.


Chae Rin datang menjemput Eun Hyuk. Eun Hyuk terkejut melihat Chae Rin.

"Apa yang kau lakukan disini? Aku mencarimu. Ppali na-ga." jawab Chae Rin.


Sekarang, keduanya sudah berada di tempat Eun Hyuk.

"Kau baik-baik saja? Tidak ada yang terluka?" tanya Chae Rin cemas.

"Tidak ada yang terjadi." jawab Eun Hyuk.

"Kau yakin nenekku akan membiarkanmu begitu saja?" tanya Chae Rin.

"Aku bahkan sudah bersiap untuk mati. Mungkin ada sesuatu yang lebih besar menungguku." jawab Eun Hyuk.

"Itu tidak akan pernah terjadi. Nenekku tidak akan memukuliku lagi kali ini. Aku mendapat pukulan besar kali ini."


"Pukulan besar? Jangan bilang kau..." Eun Hyuk pun sadar apa yang terjadi.

"Benar, adopsiku dibatalkan. Aku yang memintanya."

"Kau harus pulang sekarang."

"Kau bilang aku harus membuang mereka jika mereka menyakitiku."

"Tapi kau tidak bisa. Kau berusaha keras menjaga keluargamu."


Eun Hyuk lantas berdiri. Dia mau mengantarkan Chae Rin pulang dan meminta Chae Rin tidak membatalkan adopsi itu.

Tapi Chae Rin tidak mau. Ia mengatakan rumah Eun Hyuk adalah rumahnya dan Eun Hyuk adalah keluarganya.

"Tapi dia keluargamu selama 20 tahun. Bagaimana bisa kau menyerah begitu mudah? Kau mengalami banyak hal di sana."

"Karena itulah aku menyerahkan. Kau lebih berarti dari semua itu." jawab Chae Rin.

Mendengar itu, Eun Hyuk pun langsung memeluk Chae Rin. Tangis Chae Rin mengalir di dalam pelukan Eun Hyuk.


Nyonya Na memberitahu keluarganya tentang Chae Rin yang meminta pembatalan adopsi.

Nyonya Park penasaran, siapa pria yang sudah membuat Chae Rin meminta pembatalan adopsi.

Nyonya Na bahagia, ia berkata keluarga mereka bisa hidup bahagia sekarang.

Presdir Min tidak senang mendengarnya.


Bu Kim terlihat marah dengan pembatalan adopsi Chae Rin.


Paginya, Eun Hyuk diserang si pria pengendara motor. Pria itu mencekik Eun Hyuk.

Eun Hyuk berusaha menyingkap identitas pria itu. Ia berusaha membuka helm pria itu tapi pria itu mendorongnya dan kabur.

Tapi Eun Hyuk sempat melihat tato di pergelangan tangan pria itu.

Setelah itu, ia mendapatkan panggilan dari Jae Sang.


Eun Hyuk langsung ke kantor Jae Sang dan meminta Jae Sang tidak menghubunginya lagi tanpa alasan.

Ternyata Jae Sang memanggil Eun Hyuk lantaran ia penasaran dengan kelanjutan hubungan Eun Hyuk dan Chae Rin.

Eun Hyuk lantas menceritakan apa yang terjadi padanya sebelum ke kantor Jae sang.

"Kau pikir aku yang melakukannya?"

"Jangan pernah menghubungiku lagi."

Eun Hyuk pergi, tapi kemudian Jae Sang berkata, bahwa ia bisa menyerahkan Makepacific pada Chae Rin tapi karena Chae Rin sudah masuk perangkap Eun Hyuk begitu dalam, ia tidak mau melakukannya.

"Tidakkah kau merasa bersalah? Haruskah aku memberitahu seberapa banyak tekanan yang kau berikan padanya?"

Eun Hyuk diam saja.

"Lupakan. Ayahku ingin bertemu denganmu. Pergilah."


Setelah Eun Hyuk pergi, Jae Sang pun berkata akan membunuh Eun Hyuk suatu hari nanti.


Eun Hyuk pergi menemui Pimpinan Moon.

Pimpinan Moon meminta Eun Hyuk mengembalikan Chae Rin pada Jae Sang sebelum ia melakukan sesuatu pada Eun Hyuk.

Sontak, Eun Hyuk terkejut.

"Kembalikan Min Chae Rin pada pemilik aslinya." suruh Pimpinan Moon.


Presdir Min sedang memeriksa laporan yang ditandatangani Yeon Joo. Ia pun terkejut karena Yeon Joo memesan begitu banyak bahan baku.


Tak lama kemudian, Yeon Joo datang mengajaknya minum teh.

"Soo A-ya, apa kau mengecek dokumen ini sebelum menandatanganinya?"

"Aku hanya melakukan apa yang dia suruh." jawab Yeon Joo membela diri.

*Jawaban terbodoh.. berarti kalo dia disuruh lompat ke jurang, dia bakal nurut ya dan langsung lompat.

"Kenapa kau memesan begitu banyak bahan mentah? Bahan mentah tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama. Bagaimana kalau ini kontrak besar? Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Aku pikir itu tidak akan menjadi masalah besar. Itu bukan salahku sepenuhnya."

"Kau pikir posisi CFO itu main-main? Ada kalanya bawahanmu melakukan kesalahan, tapi kau harus mengeceknya lagi dan lagi. Itulah gunanya CFO! Kau punya tanggung jawab!"


Tak terima dimarahi, Yeon Joo pun memarahi pegawai yang menyerahkan laporan itu padanya untuk ditandatangani.

"Apa kau bodoh sehingga tidak bisa mengecek jumlah pesanan dengan benar? Kau lah yang memesan 100.000 liter, bukan 10.000 liter. Kenapa aku yang dimarahi ayahku?"

"Aku minta maaf."

"Maaf? Hanya itu yang bisa kau katakan?"

Yeon Joo yang kesal itu lantas menyiram pegawainya dengan teh.

Semua karyawan melihatnya. Termasuk Chae Rin dan Do Hoon yang baru datang.


Melihat itu, Chae Rin langsung mendekati mereka dan menghentikan Yeon Joo. Ia memberitahu Yeon Joo bahwa semua orang melihat Yeon Joo.

Melihat dirinya jadi tontotan, Yeon Joo tambah marah dan menyuruh para pegawai bubar.

"Kau mungkin marah tapi bagaimana bisa kau melakukan itu pada karyawan!" sentak Chae Rin.

Kesal, Yeon Joo pun beranjak pergi.


Do Hoon lantas mendekati Chae Rin.

"Kupikir ada kesalahan dalam pemesanan. Dia marah setelah dimarahi ayah." ucap Chae Rin.

"Soo A dulu tidak begitu. Kenapa dia bisa berubah?" jawab Do Hoon heran.


Do Hoon kemudian bertanya, kenapa Chae Rin mencarinya.

"Ada sesuatu yang harus kau lakukan untukku." jawab Chae Rin.

Bersambung ke part 3........

Sekarang Do Hoon dan Chae Rin udah dekat ya... padahal dulu di awal epi, Do Hoon ini membenci Chae Rin. Dia nganggep Chae Rin sudah merebut semua milik Soo A.