• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 26 Part 2

Sebelumnya...


Tuan Jang membujuk Pimpinan Park untuk menjual AP Food, tapi Pimpinan Park tetap tidak mau. Tuan Jang tidak menyerah. Ia menunjukkan dokumen laporan penjualan AP Food yang disusun Tae Joon dan meminta Pimpinan Park membacanya.

Pimpinan : Orang ini pasti sangat penting bagimu. Karena anda merasa ini hal serius, aku akan membacanya setiap kata.

Tuan Jang : Terima kasih.

Tuan Jang meminta Pimpinan Park memindahkan Hwi Kyung ke kantor pusat. Tuan Jang berkata, perusahaan akan rugi besar jika tidak memanfaatkan bakat Hwi Kyung.

Pimpinan : Kau benar-benar berpikir begitu?

Tuan Jang : Aku yakin ayah tahu itu lebih baik daripada aku.

Pimpinan : Kalau begitu biarkan dia disana sedikit lebih lama.

Tuan Jang tak bisa apa-apa lagi.


Tuan Jang keluar dan terkejut mendapati Young Sook berdiri di depan pintu. Young Sook mengaku, dirinya sangat gelisah. Tuan Jang memahami perasaan Young Sook. Young

Sook meminta bantuan Tuan Jang soal Hwi Kyung. Tuan Jang mengerti dan mengaku dirinya juga menginginkan hal yang sama seperti Young Sook. Tuan Jang pamit.


Young Sook bergegas masuk ke kamarnya. Pimpinan Park kaget, kau menguping?

"Aku tidak bisa menahan diri karena aku seorang ibu."

"Ini masalah pekerjaan. Kau tidak pernah terlibat dalam kehidupan sekolah Hwi Kyung, jadi kenapa melibatkan diri setelah dia dewasa?"

"Kenapa kau melakukan ini? Dia pergi kencan buta dan pacaran dengan Putri Tuan Baek seperti keinginanmu. Jadi kenapa kau masih membuatnya bekerja di pabrik seperti itu?"

"Suaramu akan serak jika kau berteriak begitu. Kau tidak mau melihatku lagi? Kau mau aku sakit lagi karena tekanan darah tinggiku?"

"Kenapa kau melakukan ini pada Hwi Kyung? Apa alasannya?"

"Terkadang kau sangat keras, terkadang kau bisa menjadi licik tapi kali ini kau benar-benar sangat keras." ucap Pimpinan Park.

"Hwi Kyung adalah anakmu satu-satunya dan dia harus menjalankan perusahaan. Jadi apa? Apa alasannya?"

"Sangat sederhana."

"Apa alasannya?"

"Dia harus bekerja dari bawah agar memiliki pengalaman, jadi dia bisa menggunakan pengalamannya untuk mendaki. Anak-anak kaya generasi kedua dan ketiga yang memulai dari atas, masuk ke semua jenis masalah. Aku juga mulai dari bawah, jika tidak aku tidak akan bisa sampai sejauh ini. Hwi Kyung membutuhkan pengalaman berharga itu. Tanpa itu dia tidak akan bisa berkembang. Dia tidak akan bisa melakukan apapun." jawab Pimpinan Park.


Hwi Kyung masuk ke kamarnya dan dapat telepon dari mantan istrinya yang mengeluh soal reporter yang terus mengikutinya padahal Hwi Kyung sudah berjanji menutupi masalahnya.

Hwi Kyung terkejut, reporter?


Do Hee masuk ke ruangan sebuah klub dan mendapati Hwi Kyung lagi mabuk-mabukan bersama seorang gadis.

Do Hee tersenyum, ia tahu Hwi Kyung sedang bersandiwara.

Do Hee menyuruh wanita itu pergi tapi Hwi Kyung melarang.

"Jika dia pergi, kau mau menuangkan minuman untukku Baek Do Hee-ssi?" tanya Hwi Kyung.

"KAU TIDAK DENGAR!" bentak Do Hee.

Terpaksa lah wanita itu pergi.


Hwi Kyung menyuruh Do Hee duduk dan meminta Do Hee menuangkan minuman untuknya.

"Kau senang dengan gelas itu? Kau harusnya meminumnya langsung dari botol."

Hwi Kyung pura-pura memuji Do Hee melihat Do Hee minum langsung dari botol.

Do Hee menatap tajam Hwi Kyung.

"Kau tahu bagaimana dirimu Park Hwi Gyeong-ssi? Kau pecundang yang terjebak dalam masa lalu, takut pada mantan istrimu dan tidak bisa bergerak sedikit pun. Kenapa kau tidak melepaskan topeng bodohmu? Trik kekanak-kanakan apa yang coba kau mainkan? Kau ingin pura-pura hebat dan menakutkan? Atau mungkin kau ingin membuktikan rumor menjijikkanmu itu benar? Ah, kau sudah berjanji pada mantan istrimu untuk melakukan ini?"

Hwi Kyung mulai terpancing. Ia marah dan melemparkan gelasnya ke dinding, lalu menatap tajam Do Hee.


"Baek Do Hee, siapa kau? Kenapa kau melakukan ini padaku!"

"Aku sudah bilang, aku sangat penasaran padamu."

"Lalu kau membuntuti orang lain karena penasaran padaku? Kupikir kau jurnalis beretika, tapi kau lebih terlihat seperti seorang mata-mata."

"Sudah kubilang, semua yang kulakukan untuk mencari tahu siapa dirimu."

Do Hee berdiri dan menatap Hwi Kyung.

"Jangan pura-pura baik. Jika suka padaku katakan saja." ucap Hwi Kyung.

"Ini dunia yang sibuk jadi jangan buang-buang waktu."


Hwi Kyung yang kesal, mencium paksa Do Hee dan menuding Do Hee menginginkan itu darinya.

Do Hee menampar Hwi Kyung.

"Tidak ada yang bisa menyadarkanmu selain tamparan pada wajahmu. Pura-pura baik? Atau mungkin kau mau membuktikan rumor menjijikkan itu benar?"

Lalu Do Hee kembali duduk. Ia mengatakan Hwi Kyung tidak adil lantaran memanggilnya tapi minum-minum duluan tanpanya.


Hwi Kyung pun ikut duduk.

"Aku seharusnya tahu kau tidak bisa dibodohi."

"Kau merasa sangat malu dan menyesal sekarang? Kalau begitu, buang semua perasaan itu dan tuangkan minum untukku." jawab Do Hee.

Hwi Kyung tersenyum mendengarnya.


Se Gwang menepikan mobilnya di pinggir jalan.

Se Gwang : Ayahku pergi ke Jordan untuk urusan bisnis. Seharusnya aku ikut dengannya tapi memikirkanmu, aku menolaknya karena aku tidak bisa tidak melihatmu untuk waktu seminggu.

"Oppa..." Geum Bong tersenyum. Geum Bong lalu mengatakan, ia menginginkan sesuatu.

"Katakan itu."

"Yang kuinginkan darimu adalah sederhana saja. Aku menginginkan kebahagiaan ini yang memenuhi hatiku sekarang."

Se Gwang menghela napas. Ia pikir apa yang diinginkan Geum Bong. Se Gwang lalu memegang tangan Geum Bong.

Sy skip yaa... untuk pertama kali sy skip pembicaraan mereka.. terjemahannya agak aneh.. jadi untuk dialog terakhir mereka, sy skip aja ya...


Mal Sook masuk ke kamarnya dan langsung istirahat lantaran capek abis memasak untuk pesta pernikahan.

Mal Sook lalu melihat tanggal 23 yang dilingkarinya di kalender. Ia menghela napas.

"Ibumu meninggal di hari ulang tahunmu. Sejak itu, kau tidak pernah makan sup rumput laut di hari ulang tahunmu.

Mal Sook keluar, menemui Na Yeon. Ia mengaku sedih melihat Na Yeon harus memperingati kematian sang ibu di hari ulang tahunnya. Na Yeon pun berusaha menenangkan Mal Sook.


Yoo Kyung syok membaca laporan anak buahnya soal Na Yeon.

Dalam laporan itu tertulis, ibu kandung Na Yeon bernama Yoon Ae dan meninggal dalam kecelakaan tahun 1997. Di laporan itu juga tertulis, Na Yeon diadopsi Yang Mal Sooksaat usianya 12 tahun. Tertulis juga laporan mengenai Sae Byeol yang tidak jelas siapa ayahnya.

Yoo Kyung marah.

"Lee Yoon Ae, Lee Na Yeon, haruskah kau menyiksaku lagi setelah bertahun-tahun! Apa alasannya! Kenapa kau masuk lagi dalam hidupku!"

Tak lama kemudian, Yoo Kyung curiga Tuan Jang sudah tahu Na Yeon putri kandungnya.


Bersambung...........

LINK :
Ep 27 Part 1
Ep 27 Part 2

Yoon Ae dan Na Yeon menyiksanya? Gk kebalik tuh.. bukannya elu yaah yg nyiksa mereka.. elu ngerebut Tuan Jang dari Yoon Ae. Membuat Tuan Jang meninggalkan Yoon Ae

yang tengah hamil Na Yeon saat itu. Membuat Na Yeon kehilangan ibunya di usianya yang masih belia.

The Promise Ep 26 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Kyung melihat suaminya yang sudah tertidur pulas dengan tatapan penuh tanya kenapa suaminya memiliki foto-foto Na Yeon.


Yoo Kyung lantas ke dapur dan memikirkan Na Yeon yang datang ke rumahnya sebagai koki catering. Saat itu, Yoo Kyung terkejut mengetahui nama Na Yeon. Na Yeon berbohong, ia mengatakan Lee Na Yeon nama pasaran.

Yoo Kyung juga ingat saat Na Yeon kecil meminta penjelasannya soal antingnya yang cuma ada satu.

"Seolma, Yoon Ae ttal Na Yeon-i?" Yoo Kyung curiga.


Tak lama kemudian, Se Jin pulang dan masuk ke dapur. Yoo Kyung langsung menyembunyikan foto-foto Na Yeon di belakangnya.

"Eomma, apa yang kau sembunyikan di belakangmu? Sesuatu yang tidak boleh kulihat?"

"Aku tidak menyembunyikan apapun!"

Tak mau Se Jin curiga, Yoo Kyung pun mengalihkan pikiran Se Jin dengan memarahi Se Jin yang pulang di saat hari sudah larut.

Malas berdebat dengan sang ibu, Se Jin memutuskan masuk ke kamarnya.


Sampai di kamar, Se Jin merebahkan diri. Selang beberapa menit, ia duduk dan membuka tasnya dan mengambil 3 buku tabungan Na Yeon.

Ia lalu teringat perdebatannya dengan Tae Joon soal buku tabungan itu.


Flashback.....

Tae Joon terkejut Se Jin menemukan buku tabungan Na Yeon. Se Jin kesal dan memutuskan mengembalikan buku itu pada Na Yeon. Tae Joon tak setuju. Ia berkata, ia lah yang akan mengembalikannya. Tae Joon berusaha mengambil buku tabungan itu dari tangan Se Jin, tapi Se Jin yang tak mau Tae Joon terlibat lagi dengan Na Yeon, berkata dialah yang akan mengurusnya. Tae Joon terpaksa setuju.

Flashback end...


Di apartemennya, Tae Joon minum-minum. Matanya kemudian terarah pada sebuah paper bag yang ada di lantai dekat meja. Tae Joon bangkit dan melihat isi paper bag itu yang ternyata syal Sae Byeol yang tertinggal.

Tae Joon mencium syal Sae Byeol.

*Mungkin kalo Se Jin gk hamil, Tae Joon udah balik kali yaa ke Na Yeon.. Keliatan banget kok si Tae Joon masih cinta sama Na Yeon. Sy gk tau ya kenapa, sebrengsek-brengseknya si Tae Joon ini, sy gk bisa benci sama dia. Bahkan sy ngarep endingnya Na Yeon sama Tae Joon malahan... Na Yeon-Tae Joon dan Do Hee-Hwi Kyung udah cocok padahal, sayang mereka dipisah... Meski yang meranin Na Yeon dan Do Hee itu satu orang tapi tetap aja sy sukanya Na Yeon sama Tae Joon dan Do Hee-Hwi Kyung.


Besoknya saat sarapan, Tuan Jang memberitahu istrinya bahwa ia akan singgah ke rumah Pimpinan Park. Tuan Jang mengajak Yoo Kyung ikut serta, tapi Yoo Kyung menolak dengan alasan tidak ada satu pun yang menyukai kehadirannya di sana. Yoo Kyung lalu menanyakan alasan suaminya mau kesana. Tuan Jang berkata, itu karena Pimpinan Park baru keluar dari rumah sakit serta ada yang mau ia diskusikan.

Se Jin : Aku dengar Paman Hwi Kyung pergi berkencan. Wanita seperti apa yang dikencaninya?

Tuan Jang : Ayah dengar dia reporter.

Se Jin : Majalah mana?

Tuan Jang : Ayah tidak yakin.

Se Jin : Dari semua pekerjaan.... dia akan menjadi bibiku?

Se Jin lantas menanyakan hal itu pada ibunya namun sang ibu diam saja. Se Jin merasa sang ibu marah karena ia pulang terlambat semalam. Yoo Kyung berkata, ia hanya merasa tidak baik. Yoo Kyung lantas beranjak dari ruang makan.

Tuan Jang : Ibumu sedang mengalami menopause, jadi suasana hatinya berubah-ubah.


Tuan Jang mengambil jasnya ke kamar.

"Aku akan rapat sampai jam tujuh, setelah itu kami akan pergi makan malam."

Yoo Kyung ingin membahas masalah foto tapi belum sempat bicara, ponsel Tuan Jang berbunyi.

Usai menerima telepon, Tuan Jang berkata ia lupa ada rapat pagi ini dan harus segera pergi. Ia lantas meminta Yoo Kyung segera bicara, tapi Yoo Kyung menolak dan berkata, mereka akan bicara nanti.


Setelah Tuan Jang pergi, Yoo Kyung menelpon seseorang.

Yoo Kyung : Kau sudah menerima pesanku?

"Aku menerima foto dan nomor telepon atas nama Lee Na Yeon."

"Cari tahu secepatnya, dimana dia tinggal, dengan siapa dan semua catatan hidupnya di panti asuhan."


Mal Sook ke dapur dan terkejut melihat Na Yeon selesai membuat banyak gimbap. Na Yeon berkata, itu untuk teman-teman dan guru Sae Byeol.

Na Yeon lantas menyuruh sang ibu mencoba gimbap nya.

"Omo, ini sangat lezat. Apa yang kau masukkan dalam gimbapnya?"

"Daripada memasukkan lobak kuning, aku memasukkan lobak kecap manis."

"Luar biasa, bagaimana bisa kau terpikir memakai lobak kecap manis? Kau bisa kaya jika menjual ini."

"Kedengarannya seperti membual. Aku bisa memasak berkat ibu."

"Haruskah akhir pekan ini kita semua pergi piknik?"

"Ide yang bagus. Kita bisa membawa nasi gulung dan ayam panggang. Kedengarannya menyenangkan."

"Baik, ayo kita lakukan. Gimbap mu enak."

Ini scene terngakak... tp endingnya gk suka sih... tp kek nya di Korea udah biasa ya...


Geum Bong masuk ke kamar sang ibu diam-diam hanya untuk mengambil tas barunya namun sayangnya, saat ia sudah keluar dari kamar ibunya dan hendak kembali ke kamar, ia dipergoki sang ibu.

Mal Sook merebut tas itu dan mengingatkan Geum Bong bahwa tas itu sudah ia beli seharga 30 ribu dollar. Sontak, Geum Bong langsung membalikkan 30 ribu dollar sang ibu dan merebut tasnya kembali. Mal Sook tak mau kalah. Ia berusaha merebut tas itu lagi. Mereka saling tarik menarik tas dan berakhir dengan jatuhnya Mal Sook ke lantai.

"Mian, aku akan membelikan tas yang lebih bagus. Aku janji!" ucap Geum Bong, lalu buru-buru pergi.

"Lee Geum Bong! Berhenti! Aigoo.." repet Mal Sook.


Sae Byeol sedang bermain dengan teman-temannya di halaman sekolah. Se Jin datang dan terus memperhatikan Sae Byeol.

Tak lama, Na Yeon datang. Ia kesal melihat Se Jin menemui putrinya lagi. Se Jin berkata, ia datang untuk Na Yeon.


Mereka bicara di kafe. Se Jin mengembalikan buku rekening Na Yeon.

Se Jin : Kudengar kau menyimpan gaji Tae Joon selama dia di Amerika.

Na Yeon : Berarti kau tahu dengan baik itu milik Tae Joon. Aku mengembalikannya ke pemiliknya yang sah, jadi tidak ada alasan bagiku untuk menerimanya kembali.

Se Jin : Kenapa kau tidak membukanya? Aku menambahkan uangnya dengan semua uang yang kumiliki. Buka lah restoran yang layak dengan itu. Kau pintar memasak.

Na Yeon : Orang kaya harus hidup dengan nyaman. Mereka pikir uang bisa mengurus semuanya.

Se Jin : Kau harus memilikinya karena kau ibu tunggal. Mari kita akhiri disini.

Na Yeon : Kau benar. Aku harus menerima uang ini agar kau, ayahmu dan Tae Joon merasa lebih baik. Baiklah, itu sebabnya aku tidak akan menerima yang ini. Aku tidak mau. Kalian semua tidak boleh merasa nyaman, kalian harus gelisah dan merasa bersalah sepanjang hidup kalian. Jika aku bisa menambahkan, rasa takut mengetahui kebahagiaanmu bisa berakhir kapan saja, itu akan menjadi bonus untukku.


Na Yeon berdiri. Hendak pergi.

Se Jin : Bisakah aku mempercayaimu!

Na Yeon : Haruskah kubuktikan?

Se Jin : Terima uang itu, jika tidak, aku tidak bisa mempercayaimu.

Na Yeon mengalah dan memutuskan menerima uang itu. Ia membuka lembaran demi lembaran buku tabungan itu dan setelah itu, ia merobeknya.


Se Jin marah. Na Yeon berkata, ia merobek buku tabungan yang sudah menjadi miliknya.

Se Jin lantas mengancam akan mengambil Sae Byeol.

Na Yeon marah. Dengan wajah dingin, ia bilang akan melakukan sesuatu yang buruk jika Se Jin berani mendekati Sae Byeol.


Man Jung pulang dan menghitung semua uangnya. Ia juga mencium aroma uangnya.

Di depan pintu rumahnya, Se Gwang berdiri dengan tatapan lirih.


Man Jung ternyata mendapatkan uang itu dari rentenir. Ia memberikan kartu nama Tae Joon pada rentenir dan si rentenir langsung memberinya uang tanpa bertanya setelah melihat kartu nama Tae Joon.


Diluar, Se Gwang menatap jemuran Man Jung dengan tatapan kesal.

Se Gwang : Kau tetap hidup seperti ini ketika anakmu akan menikahi gadis kaya. Kau membuang anakmu, jadi bukankah seharusnya kau hidup enak bersama orang kaya?


Tak lama, Man Jung keluar untuk mengangkat jemurannya. Se Gwang pun bergegas sembunyi.

Man Jung mengangkat jemurannya sambil bernyanyi. Usai mengangkat jemuran, ia kentut dan menggoyang-goyangkan pantatnya.

Se Gwang yang sembunyi di belakang Man Jung langsung kebauan. Man Jung bergegas masuk ke rumahnya. Se Gwang tidak percaya memiliki ibu seperti itu.


Joong Dae memasukkan kartu memori kameranya ke dalam laptop. Eun Bong bertanya, apa Joong Dae sungguh-sungguh melihat pria itu.

"Itulah yang kukatakan! Aku bahkan mengambil fotonya sebagai bukti. Dia masuk ke motel dengan seorang wanita bermake up tebal."


Tapi ternyata wanita yang ada di foto itu adalah ibu Joong Dae sendiri.

Eun Bong langsung tahu itu ibu Joong Dae hanya dengan sekali melihatnya. Joong Dae tidak percaya dan melihatnya sekali lagi. Begitu sadar itu ibunya sendiri, ia langsung diam.

Bersambung ke part 2............