• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 1 Part 2

Sebelumnya...


Hari mulai gelap, restoran pun mulai sepi. Gil Ja menyuruh Chorim dan So Young istirahat. Pas lagi istirahat, Gil Ja dan Chorim membicarakan Roo Na. Gil Ja heran, kenapa Roo Na tidak bisa semanin Roo Bi. Roo Na selalu membuat masalah. Tidak ada hal baik yang dilakukan Roo Na. Chorim pun membela Roo Na.

Gil Ja lantas memijiti kakinya yang terasa pegal. Melihat itu, Chorim pun mendekati Gil Ja dan membahas Gil Ja yang sudah membesarkan Roo Bi dan Roo Na seorang diri. Gil Ja pun berkata, kalau Chorim bertanggung jawab atas kesengsaraannya. Wajah Chorim seketika berubah serius. Ia bertanya, apa Gil Ja sungguh2.

“Kau sudah tua dan memijat paha ayam setiap hari. Bagaimana aku tidak khawatir.” Jawab Gil Ja.

Chorim pun tertawa, lalu berkata kalau Gil Ja juga melakukan hal yang sama dengannya.


Roo Na lagi bersenang-senang di klub sama si ‘Oppa’ dan teman wanitanya.


Sedangkan Roo Bi masih di kantor. Ia malu sendiri teringat dirinya yang salah tingkah di hadapan Gyeong Min tadi. Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Jin Hee menelponnya, untuk memberitahu bahwa ia berhasil mendapatkan tanda tangan klien mereka. Roo Bi pun tersenyum senang. Jin Hee lantas mengajak Roo Bi merayakannya.


Roo Bi mampir di toilet sebentar untuk membetulkan riasannya. Saat lagi mengoleskan lipstick, tiba2 saja lampu toilet mati. Roo Bi ketakutan. Ia pun langsung menjerit menyadari ada seseorang di belakangnya. Sosok itu memeganginya, membuat ia makin ketakutan. Saat lampu menyala, Roo Bi terkejut melihat sosok yang memeganginya ternyata Gyeong Min.

“Apa aku mengejutkanmu?” tanya Gyeong Min.

“Kau pikir apa yang kau lakukan?” protes Roo Bi.

“Aku sedang di toilet, lalu aku mendengar jeritan, karena itulah aku ke sini.” Jawab Gyeong Min.


Gyeong Min lalu menyapa Roo Bi yang sudah lama tidak ditemuinya. Tapi Roo Bi entah kenapa bersikap dingin padanya. Roo Bi melengos pergi. Gyeong Min pun menahan langkah Roo Bi. Roo Bi berbalik, menatap dingin Gyeong Min. Tapi kemudian ia terkejut saat Gyeng Min mengusap bibirnya, menghapus lipstick nya yang belepotan.


Gyeong Min lantas mengajak Roo Bi minum kopi. Ia bertanya, apa Roo Bi masih menyukai espresso. Tapi Roo Bi malah berlalu begitu saja meninggalkan Gyeong Min.


Roo Bi menemui Jin Hee yang menunggunya di sebuah restoran. Tapi begitu melihat Gyeong Min juga ada disana, ia langsung mau pergi. Jin Hee yang tahu kisah Ruby dan Gyeong Min, menyuruh Ruby duduk dan mengingatkan Ruby kalau Gyeong Min adalah direktur mereka. Roo Bi pun tak punya pilihan lain selain duduk dengan mereka.


Jin Hee merasa, kalau mereka seperti sedang reuni saja. Roo Bi yang merasa canggung, memutuskan untuk pergi. Namun sebelum pergi, ia meminta maaf terlebih dahulu pada Gyeong Min yang dipanggilnya Direktur Bae. Gyeong Min pun menghela nafas lantaran Roo Bi masih belum mau memaafkan dirinya.


Di bus, Roo Bi mengenang masa2 saat ia dan Gyeong Min masih pacaran.

Saat itu, Roo Bi bekerja di kafe dan tampak kewalahan melayani pelanggan. Tak lama, Gyeong Min yang juga bekerja di kafe itu, datang membantu Roo Bi.

Di malam natal, Roo Bi dan Gyeong Min pergi berkencan. Karena cuaca sangat dingin, Gyeong Min memakaikan sarung tangan ke tangan Roo Bi.


Gyeong Min yang sudah berada di kamarnya, juga teringat kenangannya bersama Roo Bi saat ia melihat syal hijau yang diberikan Roo Bi di malam natal.


Habis dari klub, Roo Na diajak pergi sama si ‘Oppa’. Roo Na menolak dan mengaku kalau si ‘Oppa’ bukan tipenya. Si ‘Oppa’ marah dan memaksa Roo Na ikut dengannya. Tepat saat itu, Roo Bi datang dan melindungi Roo Na.

Si ‘Oppa’ terkejut tahu nama asli Roo Na. Si ‘Oppa’ pun meminta Roo Na mengembalikan uangnya yang sudah habis ia pakai untuk membelikan Roo Na macam2. Roo Bi syok saat si ‘Oppa’ bilang Roo Na mau menemaninya tidur jika ia membelikan Roo Na beberapa barang.

Roo Na pun protes, ia bilang bahwa itu salah Si ‘Oppa’ yang mau aja ngebeliin dia macam2. Si ‘Oppa’ tambah kesal, lalu memaksa Roo Na ikut dengannya. Dia juga mengancam akan melukai Roo Bi jika Roo Bi ikut campur urusannya.

Tepat saat itu, Chorim yang baru keluar dari supermarket melihat mereka. Chorim yang mengira pria itu mengganggu dua ponakannya, langsung berlari dan menubruk pria itu. Setelah pria itu jatuh, Chorim bergegas kabur membawa Roo Bi dan Roo Na.

Begitu sampai di rumah, Roo Bi dan Roo Na sembunyi di kamar dan Chorim sembunyi di dapur. Gil Ja heran sendiri melihat tingkah mereka.


Di kamar, Roo Bi ketakutan. Tapi Roo Na malah tertawa lebar teringat bibinya yang menubruk pria itu. Melihat Roo Na tertawa, Roo Bi pun ikut tertawa. Tak lama kemudian, Chorim masuk ke kamar mereka dan meminta penjelasan soal pria itu. Roo Na mengklaim, kalau itu bukan salahnya.


Sadarlah Gil Ja kalau Roo Na habis buat masalah lagi. Tapi Roo Na terus2an mengklaim kalau dirinya tak bersalah. Gil Ja semakin marah saat melihat baju yang baru saja dibeli Roo Na. Ia marah sekaligus heran Roo Na punya uang membeli baju itu.


Saat lagi berdebat soal baju, seseorang menggedor pintu rumah mereka dengan keras. Mereka pun bergegas keluar. Gil Ja pergi membukakan pintu gerbang, padahal Roo Na sudah melarang. Sontak saja, Chorim, Roo Bi dan Roo Na panik.

Ruby Ring Ep 1 Part 1


Drama ini dibuka oleh Roo Na, yang berbicara dengan seseorang di sebuah ruangan yang gelap.

“Aku Jung Roo Na. Mereka bilang, aku wanita yang kejam. Tapi aku tidak peduli omongan mereka, karena omongan mereka tidak berpengaruh apapun padaku.” Ucap Roo Na.

Roo Na lalu mencodongkan badannya, dan bertanya pada orang di depannya.

“Kau punya keinginan? Apakah keinginan itu lantas membuat diriku menjadi jahat? Apakah keinginan dan ambisi itu berbeda? Berkacalah pada dirimu. Kau tidak akan pernah memiliki kesempatan.” Ucap Roo Na.


Adegan pun beralih pada Roo Bi dan Roo na yang berdebat di dalam mobil. Roo Na yang mengenakan gaun berwarna pink, menyetir dengan kecepatan penuh. Roo Bi yang mulai cemas, menyuruh Roo Na menyetir dengan pelan. Tapi Roo Na malah menambah laju mobil. Kecelakaan pun tak terelakkan. Mobil mereka menabrak sebuah truk.


Tangan Roo Na yang mengenakan cincin Roo Bi terkulai ke bawah. Darah segar terus mengucur, menodai cincin itu.

Beberapa bulan sebelum kecelakaan itu……


Roo Na yang baru saja tiba di Kota Chuncheon, turun dari taksinya dengan wajah marah dan buru2 masuk ke gedung penyiaran. Di dalam, Roo Na melabrak wanita bermarga Park yang saat itu tengah mengawasi jalannya shooting sebuah acara. Roo Na marah karena Nona Park berusaha menjatuhkannya. Kesal, Na In Soo langsung menarik Roo Na ke belakang.


“Kenapa kau kemari? Ada apa denganmu? Apa kau tidak punya pikiran? Kita bisa membicarakannya nanti, kan?” ucap In Soo.
“Itu membuatku kesal. Aku sudah siap menjadi pembawa acara utama untuk acara yang akan datang, tapi penulis itu mengatakan tidak.” Jawab Roo Na.

“Tapi bukan berarti kau bisa seenaknya begini. Kau harus mengendalikan amarahmu.” Ucap In Soo.

“Kau sudah tahu temperamenku buruk!” jawab Roo Na.

In Soo menghela nafasnya sejenak, lalu menjelaskan kalau keputusan itu bukan keputusan Nona Park sendiri, tapi keputusan itu diambil pada saat meeting.

“Apa yang salah denganku? Kau harusnya mengganti penulisnya! Kau produsernya!” jawab Roo Na.


Roo Na pun menangis. In Soo pun mendekap Roo Na dan berjanji kalau Roo Na akan menjadi pembawa acara di musim kedua. Mendengar itu, tangis Roo Na seketika berhenti. Ia langsung mengecup bibir In Soo sebagai hadiah karena In Soo akan membuatnya menjadi pembawa acara di musim kedua.


Beralih ke restoran, dimana Gil Ja dan Chorim sibuk membersihkan ayam, sementara So Young membersihkan meja sambil menyanyi keras2. Kesal mendengar suara So Young, Chorim pun memarahi So Young. Tapi So Young terus saja bernyanyi, membuat Chorim tambah kesal dan nyaris melemparnya dengan ayam.


Tiba2, pemilik laundry datang mengantarkan baju2 Roo Na. Gil Ja kesal Roo Na menghabiskan uang hanya untuk mencuci baju di laundry. Chorim membela Roo Na. Ia berkata, Roo Na akan muncul di TV sebentar lagi. Tapi Gi Ja tetap saja kesal.


Roo Na yang lagi dibicarain, malah bikin masalah di butik. Ia tidak sengaja merusak  dress yang awalnya hendak ia beli, tapi gak jadi gara2 kartu kreditnya diblokir. Dia juga tidak memegang uang cash. Pegawai butik pun langsung menyuruh Roo Na melepaskan dress itu. Roo Na marah. Ia melepaskan dress itu dan menyuruh pegawai butik membungkus dress itu. Tapi si pegawai menolak. Roo Na tambah kesal dan tidak sengaja merobek dress itu.


Di kantornya, Roo Bi lagi stress karena ada klien yang tidak mau menandatangani kontrak, padahal kantornya sudah menolak kerjasama dengan perusahaan lain demi kontrak itu. Roo Bi yakin, kliennya memang sengaja mengulur2 waktu untuk menandatangani kontrak.

Rekan Roo Bi yang bernama Seo Jin Hee pun ikut kesal. Roo Bi lantas menyuruh Jin Hee menemui klien mereka itu. Roo Bi bilang, mereka sudah harus mendapatkan tanda tangan minggu ini.


Stress, Jin Hee pun memaksa Roo Bi pergi makan dengannya.

Tepat begitu Roo Bi pergi, ponsel Roo Bi yang ketinggalan di atas meja, berdering.


Roo Na yang masih dibutik, kesal karena Roo Bi tidak kunjung menjawab panggilannya. Akhirnya, Roo Na menelpon ke restoran ibunya.


Kebetulan, sang ibu yang menjawab. Roo Na protes karena sang ibu memblokir kartu kreditnya, tapi dia malah balik dimarahi sang ibu. Roo Na lantas meminta sang ibu mengaktifkan kembali kartu kreditnya atau mengirimkan 1000 dollar ke rekeningnya. Gil Ja yang tahu Roo Na mau belanja baju lagi, jelas menolak dan menyuruh Roo Na cepat pulang.


Roo Na pun kebingungan, ia mencoba menelpon ke ponsel sang ibu tapi malah kena reject. Bingung mikirin gimana caranya membayar baju yang ia rusakkan, tiba2 saja seorang pria datang dan Roo Na langsung memanggil pria itu ‘Oppa’. Si Oppa yang merasa gak kenal Roo Na jelas bingung, tapi Roo Na terus nyerocos seolah2 dia mengenal pria itu. Setelah lama berpikir,  pria itu entah kenapa memanggil Roo Na dengan nama Oh Hyeyeong.


Roo Bi yang baru balik ke ruangannya, langsung diajak ikut rapat bersama para eksekutif oleh manajernya. Roo Bi terkejut karena biasanya Jin Hee yang melakukannya. Tapi karena Jin Hee sedang keluar, mau gak mau Roo Bi harus menggantikan tugas Jin Hee.


Tapi sesampainya di ruang rapat, ia terkejut melihat sosok direktur barunya. Sang direktur, Bae Gyeong Min, juga terkejut melihat Roo Bi. Ketika Gyeong Min memperkenalkan diri di hadapan anak buahnya, Roo Bi terus menatap Gyeong Min dengan mata berkaca-kaca.


Roo Bi yang larut dalam pikirannya soal Gyeong Min, tidak sadar kalau para eksekutif sudah menunggu laporannya. Roo Bi yang diam saja, ditegur oleh manajernya. Roo Bi tersadar, ia pun buru2 memulai presentasinya tapi tidak sengaja menumpahkan air ke rok manajernya. Roo Bi panic dan langsung minta maaf. Habis numpahin air, ia tidak sengaja menjatuhkan dokumen2nya. Saat hendak memungut dokumennya, kepala Roo Bi malah terbentur meja.  Gyeong Min pun menahan tawanya melihat Roo Bi yang salah tingkah.