• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 13 Part 2

Sebelumnya...


Soo Yeon : Aku benar-benar harus pergi?

Young Koon : Kepolisian akan menanggung biaya terapinya. Kau cukup bicara saja.

Soo Yeon : Bagaimana caranya? Ini pengalaman pertamaku.

Young Koon : Seperti saat mengobati flu. Orang Korea selalu berprasangka negatif soal terapi, tapi itu tidak boleh.

Soo Yeon : Lalu kenapa tidak kau saja?

Young Koon : Aku tidak percaya pada terapi.

Soo Yeon : Apa? Lalu kenapa aku?

Young Koon berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Soo Yeon. Soo Yeon mendengus kesal dan mengikuti Young Koon.


Young Koon menunggu Soo Yeon di mobil, di depan Klinik Happines. Tak lama, Soo Yeon masuk.

Young Koon pun menatap Soo Yeon, minta penjelasan, tapi Soo Yeon malah nangis.

Young Koon : Kau sudah mencoba, tapi tidak mempan, ya?

Young Koon lantas memberikan tisu ke Soo Yeon.

Soo Yeon : Terima kasih.

Young Koon : Baguskah?

Soo Yeon : Sangat bagus. Setelah meluapkan isi hatiku, rasanya lega sekali. Lalu aku mulai menangis. Tidak kusangka aku begitu kesepian. Tadi itu sungguh mencerahkan.

Young Koon : Psikiaternya bagaimana?

Soo Yeon : Sudah ganti.


Nah sekarang,, Soo Yeon dan Young Koon sudah kembali ke ruangan tim mereka.

Mereka lagi membahas klinik itu dengan Chi Gwang.

Soo Yeon : Klinik sebelumnya ditutup. Setelah kliniknya ditutup, dokternya keluar negeri.

Young Koon : Kapan?

Soo Yeon : Dua pekan lalu. Kliniknya sangat murah karena dijual cepat. Mencurigakan sekali, termasuk waktunya.

Young Koon : Setelah kita memburu Kura-kura dan Yoon Ji Hoon dirawat, dokternya melarikan diri.

Chi Gwang : Bisa hubungi dokternya?

Soo Yeon : Tidak. Nomornya tidak aktif lagi. Tidak ada riwayat panggilan ke orang dalam negeri juga. Kerabatnya di Korea pun tidak tahu keberadaannya.

Chi Gwang : Tunggu. Jika klinik ditutup, berkasnya harus dipindahkan ke puskesmas setempat.

Chi Gwang lantas menyuruh Young Koon mencari puskesmas yang punya rekam medisnya. Young Koon mengerti dan langsung pergi.


Soo Yeon : Apa aku harus ikut?

Chi Gwang : Kau tetap di sini. Wakil Komisaris Park akan datang untuk negosiasi.


Ji Hoon menjemput Tae Joo dan minta maaf karena terlambat. Ji Hoon lantas mengajak Tae Joo pergi sekarang.

Tae Joo : Ji Hoon-ssi, boleh tahu kenapa kau menangani kasus ini?

Ji Hoon : Sudah lama aku ingin menangani perkara pidana.

Tae Joo : Selain itu?

Ji Hoon terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjelaskan kalau ia hanya penasaran kenapa ibu jarinya dipotong.

Tae Joo : Kau mau balas dendam?

Ji Hoon : Ya. Aku ingin balas dendam. Akan kubebaskan Park Jin Woo lalu mencari tahu dalangnya dan motif mereka. Kau juga menginginkannya, bukan? Kudengar kau mencari pembunuhnya. Jadi, bantu aku, Tae Joo-ya.


Chi Gwang bertemu dengan Tae Joo dan Ji Hoon di ruangan Jin Woo.

Chi Gwang : Kini kita berhadapan sebagai lawan, Pengacara Han.

Tae Joo : Bukan lawan, hanya kolega. Kita kolega yang akan bernegosiasi. Kau ingin tahu anggota Jang Society dari catatan itu, bukan?

Chi Gwang : Ya.


Ji Hoon : Aku tidak bisa membeberkan informasi tentang organisasi polisi rahasia. Itu karena kami saling tidak percaya. Tapi, aku bisa membeberkan hal lain. Misalnya, uang hasil peredaran narkoba.

Chi Gwang : Teruskan.

Ji Hoon : Pindahkan dahulu dia ke sel pribadi dengan toilet siram. Dan izinkan dia berolahraga dua kali sehari. Izinkan dia mengonsumsi obat darah tingginya. Obat yang dia minum belum berizin di Korea.

Ji Hoon meletakkan paper bag kecil, berisi obat Jin Woo, di atas meja.

Chi Gwang : Baik. Teruskan.

Ji Hoon : Kau tahu pencucian uangnya lewat proyek pengembangan kembali. Uang ini digunakan untuk melobi pejabat tinggi pemerintah dan politikus. Jika Wakil Komisaris Park dibebaskan, akan kuserahkan daftar nama, transaksi, dan lokasi. Semua itu untukmu.


Setelah itu, Chi Gwang menemui Jin Woo di ruangan interogasinya.

Chi Gwang : Kenapa kau menawariku daftar transaksi suap? Syaratnya juga tidak sulit. Toilet siram dan izin berolahraga. Benar juga, obat darah tinggi dan juga tidak boleh ada hukuman fisik. Kau akan dipenjara lama.

Jin Woo : Kau penasaran tentang Jang Society. Aku hanya ingin menunjukkan bahwa perbuatan kami benar.

Chi Gwang tertawa mendengarnya.


Setelah itu, Chi Gwang keluar. Soo Yeon yang menunggu diluar, tanya apa maksud omongan Jin Woo.

Chi Gwang : Uang yang dihasilkan Jang Society lewat narkoba disalurkan ke petinggi pemerintahan dan politikus. Dengan itu, mereka bisa melacak lokasi dan penerima uangnya. Akan mudah untuk mengawasi ekonomi pasar gelap. Mereka mengaku niat mereka baik, jadi, prosesnya tidak penting.

Soo Yeon : Narkoba merajalela, dan mereka bisa membongkar pejabat yang korup, jadi, mereka tidak merasa bersalah. Apa itu artinya dia bebas jika memberikan informasi yang Anda inginkan?

Chi Gwang : Polisi dan Kejaksaan selalu begitu. Tapi kali ini tidak. Dia akan menerima ganjaran atas perbuatannya. Jadi, kau tidak perlu cemas.

Chi Gwang lantas menyuruh Soo Yeon menganalisis obat darah tinggi Jin Woo.

Bersambung ke part 3...

Watcher Ep 13 Part 1

Sebelumnya...


Diawali dengan Soo Yeon yang keluar dari kantornya. Di koridor, ia papasan dengan Young Koon yang lagi membaca sebuah berkas dengan wajah serius. Soo Yeon pun menepuk tangannya di depan wajah Young Koon. Young Koon pun sadar dan menatap Soo Yeon.

Soo Yeon : Kau baca apa?

Tapi Young Koon malah menjauhkan berkas yang dibacanya dari Soo Yeon.

Soo Yeon terus bertanya apa yang dibaca Young Koon sambil berusaha melihat apa isi berkas itu.

Young Koon akhirnya tersenyum dan menunjukkan apa yang ia baca pada Soo Yeon.

Young Koon ternyata membaca berkas kasus Kang Wook dan Chan Hee.

Young Koon : Kedua kasus memiliki kesamaan.

Soo Yeon : Apa?

Young Koon : Ada yang tewas saat polisi bertugas. Preman yang diburu Kim Kang Wook ditabrak mobil dan tersangka yang ditangkap Park Chan Hee meninggal karena serangan jantung saat dirawat di rumah sakit. Keduanya kembali bekerja setelah enam bulan cuti.


Soo Yeon : Apa mereka tidak waras karena syok?

Young Koon : Anehnya, mereka dibolehkan kembali bekerja.  Aku mengajukan akses ke rekam medis mereka

"Bagus." jawab Soo Yeon sambil terus membaca berkas kasus itu.

Young Koon beranjak pergi, padahal Soo Yeon ingin memberitahu Young Koon, ada yang menunggu Young Koonn di kantor.

Soo Yeon kesal, dia selalu saja pergi tanpa pamit.


Young Koon masuk ke dalam dan melihat mantan suami Tae Joo sedang menatap papan investigasi.

Young Koon : Kau siapa?

"Kau Pak Kim Young Koon, kan? Selamat telah menangkap para pembunuh itu. Satu tewas, dan satu lagi tertangkap. Tapi kira-kira siapa pembunuh mereka?" jawab mantan suami Tae Joo.

Young Koon kesal pertanyaannya tidak dijawab. Ia pun bertanya sekali lagi.

"Maaf terlambat mengenalkan diri. Sebentar." ucap mantan suami Tae Joo, lalu mengambil kartu namanya dan memberikannya ke Young Koon.

"Aku pengacara Park Jin Woo, Yoon Ji Hoon." ucapnya mengenalkan diri.

Young Koon mengambil kartu nama Ji Hoon dan melihat jari Ji Hoon yang dijahit.

Ji Hoon : Menurutmu dari mana asal kemanusiaan kita? Apa yang membedakan kita dari hewan? Pernah ada yang menanyakan itu kepadaku.

Young Koon terkejut, apa kau....


Ji Hoon : Kejadiannya saat aku bersama Pengacara Han. Kami masih suami istri saat itu.

Young Koon lantas mengulurkan tangannya. Ji Hoon menjabat tangan Young Koon. Ia kemudian tersenyum dan beranjak pergi. Young Koon menatap kepergiannya.


Jin Woo digiring dua polisi masuk ke kantornya. Sontak orang-orang terkejut melihatnya.


Jin Woo dibawa masuk ke ruangannya dimana Chi Gwang sudah menunggu disana.

Kedua polisi itu lantas menganggukkan kepala pada Chi Gwang, memberi hormat, sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan mereka.

Jin Woo kemudian menatap mejanya.

Setelah itu, ia membuat kopi dan menawari Chi Gwang juga.

Chi Gwang : Tempat ini akan dikosongkan untuk sementara. Kita perlu tempat berbincang saat mereka menangkap petinggi sepertimu.


Jin Woo pun membawa dua cangkir kopi ke meja, lalu duduk. *Salfok ama cangkir kopinya, imut bener.. sy mah mana cukup minum kopi di cangkir segitu.

Chi Gwang : Di mana daftar dan catatan Jang Society itu? Kau akan kubebaskan jika memberikannya.

Jin Woo : Tidak ada padaku.

Chi Gwang : Siapa yang mengambilnya?

Jin Woo : Kau penasaran dengan misi Jang Society?

Chi Gwang mengangguk.

Jin Woo : Mereka menegakkan keadilan. Mereka menangkap para kriminal keji yang melanggar hukum.

Chi Gwang : Dan memotong jari, lalu membunuh mereka?

Jin Woo : Para bedebah yang kami bunuh dan kubur,semua polisi pun tahu kelakuan para bedebah itu. Tapi, tidak ada satu pun yang dipenjara lebih dari setahun. Sebab Kejaksaan dan polisi membebaskan mereka.

Chi Gwang : Kenapa kau menjual narkoba itu?

Jin Woo : Semua itu siasat kami. Tapi gagal karena kau!

Chi Gwang : Rencana apa?


Jin Woo : Apa maumu? Kenapa malah menangkapku, bukan para oportunis seperti Komisaris Yeom? Begitukah sifat polisi yang kau harapkan?

Chi Gwang : Akan kugulingkan satu organisasi itu sekaligus.

Jin Woo : Semuanya bisa berubah jika mendapat kesempatan.

Chi Gwang : Benarkah? Terlalu banyak bedebah sepertimu. Jika kutangkap satu per satu, nanti aku menua dan mati lebih dahulu.

Chi Gwang lalu tertawa. Jin Woo ikut tertawa.

Chi Gwang :  Jangan tertawa. Jika ingin hidup, turutilah perintahku.


Tae Joo tiba-tiba datang dan minta maaf karena terlambat.

Tae Joo : Pengacara Yoon Ji Hoon sebentar lagi datang.

Chi Gwang : Kukira kau mau istirahat untuk sementara?

Tae Joo : Kenalanku akan mengurus kasus ini dan dia butuh bantuan karena ini perkara pidana pertamanya.

Chi Gwang kaget, dan kebetulan dia menangani kasus Wakil Komisaris?

Tae Joo : Dia toh bukan orang asing. Dan seperti katamu, aku terlalu banyak waktu luang.

Chi Gwang : Baiklah. Jadi, siapa kenalanmu itu?


Chi Gwang beranjak keluar. Di depan ruangan Jin Woo, dia bertemu Ji Hoon yang langsung menyapanya. Ji Hoon pun memberikan kartu namanya dan mengenalkan diri sebagai pengacaranya Jin Woo. Chi Gwang melihat bekas luka di jari Ji Hoon. Ji Hoon juga mengaku, sudah mengenalkan diri ke anggota tim Chi Gwang. Chi Gwang pun menyuruh Ji Hoon masuk. Ia bilang, Tae Joo dan Jin Woo sudah menunggunya.

Ji Hoon mengerti dan bergegas masuk. Chi Gwang menatap curiga ke arahnya.


Begitu kembali ke ruangannya, Chi Gwang tanya ke Soo Yeon apa tadi ada yang datang ke kantor mereka.

Soo Yeon : Pengacara Yoon?

Chi Gwang : Ya. Bagaimana kesannya?

Soo Yeon : Dia sangat tampan dan ramah, tapi...

Young Koon : Dia mantan suami Pengacara Han. Dia bahkan mengungkit soal jarinya yang dipotong. Kini dia menjadi pengacara seseorang dari kelompok pelaku? Aneh, bukan?

Chi Gwang : Kalian, mendekatlah.


Soo Yeon dan Young Koon pun langsung ke meja Chi Gwang.

Chi Gwang melihat kartu nama Ji Hoon.

Young Koon : Kapan kamera itu dipasang?

Chi Gwang :  Aku sengaja meninggalkan Wakil Komisaris Park di sana. Mungkin akan ada informasi jika dia hanya sendirian.

Mereka sama2 melihat video rekaman di ponsel Chi Gwang. Chi Gwang mengencangkan volumenya agar mereka bisa mendengar percakapan Jin Woo dengan Tae Joo dan Ji Hoon.


Sementara itu, sebuah kamera kecil diselipkan di dalam sebuah jam. Tae Joo meletakkan sebuah benda kecil di meja, membuat Chi Gwang tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.

Chi Gwang : Tapi percakapan mereka tidak akan terdengar.

Soo Yeon dan Young Koon kembali ke meja mereka.


Chi Gwang menyuruh Soo Yeon mencari informasi tentang Ji Hoon.

Setelah itu, Chi Gwang kembali menatap kartu nama Ji Hoon.


Tae Joo tanya ke Jin Woo, bagaimana Jin Woo dan Ji Hoon bisa saling kenal..

Jin Woo : Maksudmu suamimu?

Tae Joo : Mantan suamiku. Dia menemuiku dua hari lalu setelah kau ditangkap dan mengajakku mengurus kasus ini dengannya.

Jin Woo : Pokoknya... semuanya aman jika kau menerimanya.

Tae Joo : Pengacara Yoon pernah terluka secara fisik dan batin. Aku tidak mau melihatnya terluka lagi, Wakil Komisaris Park.

Jin Woo : Kau meminta tolong atau memperingatkan?

Tae Joo : Ini peringatan. Aku tidak pernah mengulang peringatanku. Rundingkan detailnya dengan Pengacara Yoon. Aku hanya membantu saja.


Tae Joo berdiri, tapi Jin Woo malah marah. Ia menyalahkan Tae Joo soal luka yang diderita Ji Hoon.

Jin Woo : Aku tahu dia sudah lama menjalani perawatan.

Tae Joo : Kaki tanganmulah yang menyebabkan luka itu.

Jin Woo : Bukan itu. Tapi luka batinnya. Bukankah dia trauma gara-gara dirimu?


Tak lama kemudian, Ji Hoon datang dan pembicaraan mereka terhenti. Tae Joo minta Ji Hoon tetap menyalahkan benda kecil di atas meja, sebelum beranjak pergi.


Ji Hoon : Aku sudah bertemu anggota Tim Investigasi Korupsi. Rencanaku membebaskanmu dari rumah tahanan. Kau punya strategi?

Jin Woo : Kau pengacaranya, jadi, akan kuturuti saja arahanmu.


Soo Yeon membacakan data2 Ji Hoon. Ji Hoon berasal dari angkatan yang sama dengan Tae Joo. Kedua ibu jarinya dipotong 7 tahun lalu dan menjalani operasi replantasi darurat, tapi gagal. Jadi, operasinya diulang.

Young Koon datang dan duduk di depan Soo Yeon. Ia tanya, kapan mereka bercerai.

Soo Yeon : Berdasarkan dokumen resmi, dua tahun lalu. Mereka dirawat bersama setelah operasi, lalu dia keluar negeri tahun 2014. Pengacara Han kembali bekerja awal tahun lalu, sedangkan Pengacara Yoon kembali ke Korea sebulan lalu.


Chi Gwang meminta data Ji Hoon. Soo Yeon pun langsung memberikannya.

Young Koon merasa aneh Ji Hoon langsung menangani kasus Jin Woo sekembalinya ke Korea.

Chi Gwang : Atau dia kembali karena kasus ini?  Dia tinggal di Amerika Serikat dan Meksiko.

Chi Gwang lantas menyuruh Soo Yeon menyelidiki catatan kriminal Ji Hoon di kedua negara itu.


Young Koon tiba2 beranjak pergi. Soo Yeon tanya mau kemana. Young Koon bilang mau menanyai Tae Joo.

Young Koon bergegas keluar. Sambil berjalan, ia menghubungi Tae Joo dan tanya Tae Joo lagi dimana.


Tae Joo dan Young Koon bertemu di lobi.

Youn Koon : Kukira kau istirahat.

Tae Joo : Niatku begitu, tapi kenalanku meminta bantuan.

Young Koon : Pengacara Yoon? Karena merasa bersalah? Kau pikir itu salahmu? Bedebah yang menyiksanya itu yang salah, bukan kau.

Tae Joo : Bukan. Aku cuma penasaran. Dia tidak pernah menghubungiku setelah kami bercerai. Lalu mendadak dia ingin aku membantu kasusnya. Kebetulan saja itu kasus Wakil Komisaris Park. Aku hanya penasaran, itu saja.


Tae Joo hendak pergi tapi Young Koon bicara soal kemanusiaan yang dibahas Ji Hoon tadi dengannya.

Young Koon : Yoon Ji Hoon membahas soal kemanusiaan denganku. Kau diserang saat mengusut ulang kasus ibuku, bukan? Bisa ceritakan lebih lanjut?

Tae Joo : Ikut aku ke kantorku.


Tae Joo memberitahu Young Koon, bahwa mereka menemukan sedikit keringat dan darah di pakaian ibu Young Koon.

Tae Joo : Tapi terlalu sedikit sehingga DNA tidak dapat diekstrak untuk identifikasi tersangka.

Young Koon : Itu sebabnya tidak dimasukkan ke berkas kasus?

Tae Joo : Kim Jae Myung mengaku bersalah, jadi, barang buktinya terlupakan. Lalu Badan Forensik Nasional mendapat peralatan baru dan mereka bisa mengekstrak DNA dengan sedikit sampel.

Young Koon : Dan kau mengujicobanya di pakaian ibuku?

Tae Joo : Ya. Itu kasus pertamaku, jadi, sangat membekas di pikiran. Kukira hasilnya itu DNA Kim Jae Myung, ternyata bukan. Itu air liur dan darah orang lain. Polisi ingin mencocokkannya dengan data milik Badan Forensik Nasional. Agar mereka bisa mengusut ulang jika terbukti itu DNA orang lain.

Young Koon : Para petinggi pasti menolaknya, ya?

Tae Joo : Kucoba melacaknya sendiri, jadi, barang bukti kubawa pulang...

Young Koon : Dan Kura-kura merebut bukti itu?

Tae Joo : Ya. Dia mencurinya.


Tae Joo mengingat malam itu, saat ia melihat sendiri jari Ji Hoon dipotong si Kura2.

Si Kura2 lantas bertanya, apa Tae Joo mau mengatakan sesuatu.

Tae Joo : Malam itu, dia bertanya tentang kemanusiaan.


Young Koon lantas teringat saat si Chan Hee menanyakan hal yang sama ketika mencoba membunuhnya.

Young Koon : Menurutmu dari mana kemanusiaan kita?

Tae Joo : Apa yang membedakan kita dari hewan?


Jae Sik kemudian datang, membawakan mereka kopi.

Jae Sik : Ibu jari kita berbeda. Ibu jari manusia bisa menghadap jari-jari lain. Jadi, gerakan kita lebih fleksibel. Memilin, memegang, menulis...

Young Koon : Kau belajar dari mana?

Jae Sik : Kubaca di buku saat aku kecil.

Young Koon : Mestinya kau memberi tahu kami lebih cepat!

Young Koon buru-buru pergi sambil menyeruput kopinya.

Jae Sik : Kau tidak bertanya.


Chi Gwang dan Ji Hoon bicara di ruang interogasi Tim Investigasi Korupsi.

Ji Hoon : Setelah meninjau kasusnya, aku menemukan banyak kejanggalan. Saat narkobanya ditemukan serta saat dilakukan penyitaan dan penggeledahan. Mungkinkah ada yang menjebak Park Jin Woo?

Chi Gwang : Kita bisa membahasnya di pengadilan.

Ji Hoon : Kumulai dari meragukan legalitas penahanannya. Kau tidak punya dasar untuk menangkap dan menyidiknya.

Chi Gwang : Silakan saja.

Ji Hoon : Akhiri investigasinya sekarang dan bebaskan Park Jin Woo. Agar kau tidak telanjur malu.


Ji Hoon berdiri. Chi Gwang lantas bertanya, kenapa Ji Hoon menangani kasus Jin Woo.

Ji Hoon pun menunjukkan bekas luka di jarinya.

Ji Hoon : Kabarnya, kalian menangkap pelaku yang memotong jariku. Katanya dia sedang koma.

Chi Gwang : Lantas?

Ji Hoon : Aku selalu penasaran. Siapa pelakunya? Kenapa aku? Kini ada jalur yang legal untuk mengetahui jawabannya.

Chi Gwang : Jika ada sesuatu, sampaikan kapan saja. Kami menerima syarat apa pun.


Ji Hoon lantas beranjak pergi. Bersamaan dengan itu, Young Koon masuk ke dalam. Young Koon pun menghalangi jalan Ji Hoon yang mau pergi.

Young Koon : Menurutmu dari mana kemanusiaan kita?

Ji Hoon : Apa maksudmu?

Young Koon : Pasti kau sering memikirkannya.

Ji Hoon : Aku memikirkannya, tapi masih belum tahu. Kau tahu jawabannya?

Tae Joo : Pengacara Han mengkhawatirkanmu. Jangan mengecewakannya. Seperti manusia.

Ji Hoon : Kau juga tidak tahu rupanya.


Ji Hoon pergi. Chi Gwang kemudian keluar dan menuju mejanya. Young Koon mendekati Chi Gwang dan tanya alasan si Kura2 memotong ibu jari para korban.

Young Koon : Katanya perbedaan terbesar antara manusia dan hewan itu Ibu jari?

Chi Gwang : Kurasa ada alasan yang lebih praktis. Jika ibu jari patah, seseorang tidak dapat melawan lagi. Tanpa ibu jari, manusia tidak dapat memegang pisau atau pensil.

Young Koon : Dari mana kau tahu? Kau ahli bela diri?

Chi Gwang : Diajari oleh temanku. Dia mengajariku. Saat kami memburu kriminal keji, saat genting, aku harus mematahkan ibu jarinya.

Young Koon : Siapa temanmu itu?

Chi Gwang : Jae Myung.

Young Koon terkejut.


Di mejanya, Soo Yeon mencoba mengambil pensil tanpa menggunakan ibu jarinya.  LOL LOL


Ji Hoon di kantor Tae Joo, mungkin sedang membahas kasus Jin Woo. Ji Hoon :  Sekian untuk hari ini. Kita lanjut besok?

Tae Joo : Ya, tentu.

Ji Hoon : Terima kasih telah membantuku. Aku khawatir.

Tae Joo : Khawatir tidak kubantu?

Ji Hoon : Sebab kita tidak berpisah baik-baik.

Tae Joo terdiam.

Ji Hoon : Aku pamit.


Tapi sebelum pergi, Ji Hoon mengajak Tae Joo minum malam ini jika Tae Joo tak ada janji.

Ji Hoon : Aku penasaran aktivitasmu.

Tae Joo : Lain kali saja, setelah kasus selesai.

Ji Hoon mengerti dan beranjak ke pintu. Tae Joo kemudian tanya, apa Ji Hoon masih membencinya.

Ji Hoon : Semuanya sudah berlalu. Aku sudah lupa.

Tapi tangannya menunjukkan kemarahan. Tangannya bergetar saat ia mengaku sudah melupakan kemarahannya pada Tae Joo.


Soo Yeon masuk ke ruangan tim nya dan memberitahu kedua rekannya kalau Ji Hoon sangat sukses di AS.

Soo Yeon : Dia andil di bisnis perdagangan antara AS dan Meksiko. Ini perkara pertamanya sejak pulang ke Korea.

Chi Gwang : Apa perawatannya sudah tuntas?

Soo Yeon : Aku tidak tahu soal perawatannya di AS, tapi sejak pulang, dia menjalani dua sesi di Klinik Happiness. Mungkin dia masuk untuk mengungkap masa lalu.

Young Koon : Kenapa? Untuk balas dendam?

Soo Yeon : Setelah kita menangkap Kura-kura, bisa jadi dia penasaran soal dalangnya. Pengacara Han bilang kita harus berhenti usai menangkap pelakunya. Standar Yoon Ji Hoon soal balas dendamnya mungkin beda. Dia bisa menjadi pengacara Wakil Komisaris dan mencari tahu identitas dalangnya.

Young Koon : Pengacara Han bagaimana? Benarkah dia membantu karena penasaran?

Chi Gwang : Jo Soo Yeon-ssi, maukah kau membantu mantan suamimu jika ada di posisi Pengacara Han?

Soo Yeon : Entahlah. Aku belum menikah. Tapi jika ada di posisinya, lebih baik aku menghindari mantan suami. Aku pasti akan merasa bersalah dan tidak enak hati. Melihatnya saja, kenangan buruk pasti kembali.


Tae Joo yang sedang tidur, teringat kejadian malam itu.

Si Kura2 membuka lakban di mulut Tae Joo dan bertanya, siapa selanjutnya.

Kura2 : Akan kupotong satu jari dan pergi setelah kamu menjawab.

Tae Joo yang ketakutan pun berkata, akan mengatakan semuanya..

Tapi si Kura2 tak peduli dan terus bertanya, jari siapa yang selanjutnya harus dia potong.

Tae Joo pun dengan suara pelan menunjuk suaminya.


Sontak, Ji Hoon langsung histeris. Kura2 memotong ibu jari Ji Hoon.

Usai memotong ibu jari Ji Hoon, si Kura2 berjalan membelakangi mereka. Ia membuka topengnya. Ia Kang Wook!


Tae Joo terbangun.

Jae Sik membuka pintu dan mengecek kondisi Tae Joo. Jae Sik bilang, barusan ia dengar Tae Joo berteriak. Ia tanya, apa Tae Joo tidak apa-apa.

Tae Joo : Aku tertidur. Ayo kita pulang.


Jae Sik : Karena Pengacara Yoon, ya? Anda makin sering bermimpi sejak bertemu dia. Mungkin sebaiknya Anda beristirahat dan biarkan Yoon Ji Hoon membereskan sisanya.

Tae Joo : Aku sempat berpikiran begitu. Tapi aku tersadar. Meski pelaku tertangkap dan pembunuh aslinya tewas, kasus ini belum selesai. Sudah banyak yang celaka gara-gara aku.

Tae Joo lalu meminta Jae Sik tidak mencemaskannya. Ia meyakinkan Jae Sik, kalau ia baik-baik saja. Jae Sik mengerti dan pamit untuk menyiapkan mobil.


Tae Joo lantas menghubungi si 'Pecinta Duit' dan memintanya menyelidiki Ji Hoon.


Young Koon menjenguk Chan Hee yang masih belum siuman.


Malam semakin larut. Young Koon sudah berada di rumahnya.

Ia sedang memeriksa rekam medis dari RS Hanil, sambil menikmati cemilannya.

Lalu ia membaca rekam medis dari RS Seyang.

"Juli 2009, Pasien Rawat Jalan di Ahli Ortopedi Rumah Sakit Seyang."


Young Koon pun teringat penjelasan Soo Yeon soal Ji Hoon yang menjalani terapi di Klinik Happines sekembalinya ke Korea.

Young Koon lantas menghubungi Soo Yeon.

Soo Yeon yang lagi tidur, sewot.


Soo Yeon : Kau mau apa lagi kali ini?

Young Koon : Rumah sakit jiwa yang dikunjungi Yoon Ji Hoon. Kim Kang Wook dan Park Chan Hee juga berobat ke sana. Aneh, bukan?

Soo Yeon : Mungkin rumah sakitnya ternama. Tolong. Biarkan aku tidur saat malam. Jika kau tidak bisa tidur, carilah teman!

Soo Yeon memutus panggilan Young Koon.

Young Koon : Kau juga tidak punya pacar.


Paginya, Young Koon menunjukkan rekam medis Chan Hee dan Kang Wook ke Chi Gwang.

Young Koon : Kim Kang Wook dan Park Chan Hee berobat ke psikiater saat cuti.

Chi Gwang : Lalu?

Young Koon : Di Klinik Happiness. Mereka menangani polisi. Jika ada polisi pembunuh lain selain Kura-kura, mungkin dia pasien di sini.

Chi Gwang : Kau berasumsi dia membunuh ibumu?

Young Koon : Ya.

Young Koon lantas mendekati papan investigasi.

Young Koon : Usai Ji Gil Soo dan Jang Hyung Koo tewas tahun 2003, ada jeda hingga kematian Kim Joong San dua tahun lalu. Pembunuhnya pasti lebih dari satu. Pembunuhan pertama butuh motif dan alasan. Itu yang kau ajarkan kepadaku. Mungkin dia sedang menjalani terapi. Klinik itu dibuka tahun 2002, jadi, lini masanya pas.

Chi Gwang : Surat penggeledahan dan penyitaan?


Young Koon : Ya. Jika kemungkinan tersangka dipersempit ke pasien yang polisi.

Chi Gwang : Tidak. Mungkin pembunuhnya bukan orang yang kita kenal. Seseorang yang pensiun atau hilang. Pembunuhnya tidak aktif selama beberapa tahun.

Young Koon menghela nafas. "Ayahku? Bagaimana jika ayahku adalah Kura-kura? Dia difitnah sebagai polisi korup dan tidak sengaja membunuh istrinya yang menyuruhnya menyerahkan diri. Begitulah kesaksianku 15 tahun lalu."

Chi Gwang : Kau salah lihat.

Young Koon : Hari itu mereka bertengkar.

Flashback...


Young Koon yang sedang tertidur, terbangun karena mendengar suara orang tuanya.

Jae Myung : Nanti kuurus. Jangan cemas.

"Tidak. Belakangan ini gelagatmu aneh. Bicaralah padaku." jawab ibu Young Koon.

"Nanti kuurus. Ayo pergi." ajak Jae Myung.

Flashback end...


Young Koon : Setelah ibuku dibunuh dan ayahku ditangkap, pembunuhan itu terhenti. Itu sebabnya aku makin ingin menangkap Kura-kura. Jika mulai berasumsi begini, aku akan memikirkannya selamanya.

Chi Gwang pun mendekati Young Koon.

Chi Gwang : Berdasarkan logikamu, bisa jadi aku juga Kura-kura. Saat itu, aku marah dan terdorong oleh dendam. Aku menyalahkan diriku atas kematian Jang

Hyung Koo. Bisa saja aku membunuh ibumu dan memanipulasi barang bukti.

Young Koon : Kenapa kau bicara begitu?

Chi Gwang : Intinya, jangan menyimpulkan identitas pembunuhnya. Sekali salah pilih, kau akan terus salah jalan.

Young Koon : Sepertimu?

Chi Gwang : Ya, sepertiku.


Soo Yeon kemudian datang.

Soo Yeon : Pagi!

Melihat Chi Gwang dan Young Koon yang tampak serius, Soo Yeon pun meralat salamnya tadi.

Soo Yeon : Tidak jadi.


Chi Gwang kembali ke mejanya.

Chi Gwang : Tidak ada surat penggeledahan dan penyitaan. Tidak akan dapat.

Young Koon : Lantas bagaimana?

Chi Gwang : Jo Soo Yeon-ssi, coba konsultasi ke psikiater bersama Young Koon.

Soo Yeon : Psikiater? Aku?

Chi Gwang : Katanya kau stres setelah keluar dari Badan Forensik Nasional. Mungkin ini saatnya berkonsultasi ke psikiater. Tanyakan apa kau boleh mengakses rekam medisnya.

Soo Yeon protes, Timjangnim....


Young Koon : Aku akan bertanggung jawab penuh.

Young Koon mengajak Soo Yeon pergi. Soo Yeon pergi dengan wajah terpaksa.

Bersambung ke part 2....