• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Dong Yi Ep 1 Part 1

Dong Yi timeeeee, seperti yg usah sy janjikan....

Kalian ngikutin drama Haechi gk? Buat yg belum tahu, Dong Yi ini kisah tentang Choe Suk Bin, ibunya Geum...

Di drama ini, Geum nya baru muncul di epi 44...

Gk usah lama2 lagi, sy mulai sekarang ya... Happy reading...


(Tahun 1681, tahun ke-7, Pemerintahan Raja Sukjong)

Seorang pria tengah memancing di tengah laut. Lalu sebuah perahu datang, menuju pria itu. Perahu yang dikendalikan sosok misterius berjubah hitam. Si pemancing bertanya, apa sosok misterius itu seorang pemancing. Si pemancing lalu berkata, tempat mereka akan memancing sekarang adalah lokasi yang sangat bagus untuk menangkap ikan.

"Bagaimana dengan anda, Dae Sa Yong Gam?"

"Kau mengenalku?" tanya si pemancing.


Pria berjubah hitam itu menampakkan wajahnya dan tersenyum menyeringai.

Pria berjubah hitam itu lantas menikam punggung Dae Sa Yong Gam dengan pedangnya.

Dae Sa Yong Gam langsung jatuh air, tapi sebelum jatuh, ia sempat mengambil tanda pengenal  dari jubah pria misterius itu.


Sementara itu, di hutan bambu, sepasang suami istri berusaha melarikan dari kejaran beberapa orang. Salah satunya berpakaian seperti petugas istana. Si wanita berlari sambil menggendong bayinya. Mereka akhirnya tertangkap. Petugas istana berkata, budak seperti mereka tidak akan bisa lari kemana pun di dunia ini. Tapi tiba2, seorang pria bertopeng datang menyelamatkan pasangan suami istri itu. Petugas istana berkata, siapa kau?

Pria bertopeng tertawa dan mengaku, dia tidak akan mengenakan topeng jika mau identitasnya diketahui.

"Budak juga punya manusia dan mereka punya kaki. Jangan kejar mereka. Turunkan pedangmu dan aku akan menyelamatkan hidupmu." ucap pria itu.

Petugas istana marah. Ia berusaha menyerang si pria bertopeng tapi pria bertopeng dengan mudah menjatuhkannya.


Anak buah si petugas berusaha menyerang pria bertopeng.


Saat berkelahi, topeng si pria bertopeng terlepas. Dia adalah Cha Jeon Soo (Bae Soo Bin). Jeon Soo lalu memasang topengnya kembali. Kemudian, anggota Jeon Soo datang membantu Jeon Soo. Anggota Jeon Soo lantas meminta pasangan suami istri itu ikut dengannya.


Sementara itu, Jeon Soo berhasil melumpuhkan si petugas istana dan seluruh anak buahnya.

Si petugas istana bertanya, siapa kau?

Namun saat melihat ikat kepala Jeon Soo, ia kaget.

"Apa kau anggota prajurit pedang?"


Anggota prajurit pedang yang tadi membantu Jeon Soo, lantas menaikkan pasangan suami istri itu ke perau dan menyuruh mereka meninggalkan Dosung. Si suami bertanya, apa mereka anggota prajurit pedang? Ia lalu mengaku sudah banyak mendengar cerita tentang prajurit pedang yang banyak membantu orang seperti mereka.

Si pendayung perahu yang juga anggota prajurit pedang meminta pasangan suami istri itu bergegas. Mereka kemudian pergi.


Anggota prajurit pedang yang membantu Jeon Soo tadi datang. Dia membuka topengnya. Dia Choi Dong Joo (Jung Sung Woon). Dong Joo melapor, kalau pasangan suami istri itu sudah pergi. Jeon Soo lalu berkata, akan meninggalkan Dosung untuk sementara karena si petugas istana sudah melihat wajahnya. Dong Joo setuju.


Tapi saat mau pergi, sebuah perahu memancing terdampar di pinggir sungai. Jeon Soo menatap curiga perahu itu.

Melihat itu, Dong Joo bertanya, ada apa. Jeon Soo pun bilang tidak ada apa-apa dan bergegas pergi.

Perahu yang dilihat Jeon Soo ternyata bernoda darah. Perahu itu adalah perahu si penikam Dae Sa Yong Gam.


Sekarang, Dong Joo sudah berada di istana dan bergabung dengan kelompok musisi yang memainkan haegeum.


Anak2 di sebuah desa, sedang mengikuti pertandingan. Lalu Dong Yi (Kim Yoo Jung) bersama anak2 lain tampak memberi semangat untuk anak bernama Ge Dwo Ra yang tengah berlari mengikuti pertandingan.

Dong Yi dan seorang anak laki-laki dari tim lain menjadi pelari terakhir. Anak laki2 itu berkata, hadiahnya adalah kue madu yang digoreng.

"Budak seperti mu belum pernah makan kue itu. Tapi jika kau ingin memakannya, kau harus menang." ucap anak itu. Anak itu lalu mengeluh karena pelari terakhir adalah seorang gadis.

"Nasi atau bubur, kau tidak akan tahu jika tidak mengangkat tutupnya. Aku akan menang dan mempermalukanmu karena dikalahkan oleh seorang gadis." balas Dong Yi.


Pertandingan dimulai. Anak laki2 itu curang. Ia menendang tongkat Dong Yi tapi Dong Yi berhasil membalasnya beberapa kali.


Namun anak laki2 itu berhasil menyusul Dong Yi. Dong Yi yang ingin menang, melalui jalan pintas. Singkat cerita, tim Dong Yi menang.

Tapi wasit malah mengatakan tim Chang Ma yang menang. Dong Yi protes. Wasit berkata, Dong Yi curang karena melalui jalan pantas. Dong Yi berkeras tim nya menang. Ia bahkan berkata kalau wasit yang tidak jelas mengatakan aturannya. Wasit marah dan mengusir tim Dong Yi pergi.

Teman2 Dong Yi sangat menginginkan kue itu. Dong Yi yang bisa melihat kue itu dari kejauhan punya ide.


Saat wasit hendak memberikan kue itu pada tim Chang Ma, mereka terkejut karena kuenya berubah menjadi batu.


Dong Yi ketahuan. Chang Ma melihat tim Dong Yi sedang menikmati kue itu. Dong Yi pun menyuruh teman2nya lari.

Chang Ma greget dan menyuruh teman2nya menangkap Dong Yi duluan.


Dong Yi dan Ge Dwo Ra bersembunyi di bawah jembatan batu. Chang Ma langsung menyuruh tim nya berpencar mencari Dong Yi. Chang Ma juga bersumpah akan menangkap Dong Yi.

Setelah aman, Dong Yi naik ke atas dan berkata ia tidak takut pada Chang Ma.


Dong Yi lalu terkejut meliat Ge Dwo Ra memakan kuenya. Ge Dwo Ra berdalih, ia hanya mencicipi kuenya satu.

Lalu Dae Sa Yong Gam muncul di belakang Dong Yi. Gae Dwo Ra terkejut, sampai menjatuhkan kuenya. Dong Yi langsung mengambil kuenya dan membersihkannya serta memarahi Dwo Ra.

Dwo Ra dengan wajah takut mengatakan ada mayat di belakang Dong Yi.

Dong Yi bergegas memeriksanya. Pria itu masih hidup. Dae Sa Yong Gam memegang kaki Dong Yi. Sontak Dong Yi langsung menjerit ketakutan dan Dwo Ra langsung kabur mencari bantuan. Dae Sa Yong Gam ingin mengatakan sesuatu tapi terlalu lemah. Dae Sa Yong Gam lalu menunjukkan tanda pengenal si pembunuh dan mengatakan sesuatu dengan bahasa isyarat. Dong Yi kebingungan. Pria itu tiba2 batuk darah dan Dong Yi langsung pergi mencari bantuan.


Ketika Dong Yi pergi, Dae Sa Yong Gam memasukkan tanda pengenal si pembunuh ke tas jerami Dong Yi.

Bersambung ke part 2...

Kita bagi jadi 4 part ya gaes....

The Promise Ep 46 Part 2

Sebelumnya....


Na Yeon langsung masuk ke kamar Do Hee dan menghubungi Reporter Min dari Jungle News. Ia mengaku sebagai orang yang mem-post artikel Tae Joon dan Se Jin dan bertanya, kenapa bukan artikelnya yang dipost. Reporter Min berkata, itu karena artikel Na Yeon kurang menggigit jadi mereka memilih mem-post artikel lain.


Sung Joo kemudian datang. Na Yeon pun langsung mematikan ponselnya. Sung Joo membawakan minum untuk Na Yeon.

Sung Joo : Apa tadi Hwi Kyung yang datang?

Na Yeon : Dia datang untuk menanyakan ingatanku.

Sung Joo : Pelan-pelan saja.

Sung Joo lalu membuka laci Do Hee dan menunjukkan obat jantung Do Hee pada Na Yeon.

Sung Joo : Kau menjalani operasi jantung setelah kau dilahirkan dan obat ini merawatmu seumur hidupmu. Kau meminumnya sekali sehari dan dan diperiksa setahun sekali.


Sung Joo lalu teringat hasil tes kesehatan Do Hee yang sudah keluar beberapa hari lalu. Ia mengaku, tidak tahu hasilnya karena 'Do Hee' sekarang hilang ingatan.

Na Yeon pun berkata, akan pergi ke rumah sakit jika Sung Joo memberitahu rumah sakit yang mana.

Tapi Sung Joo mengajak Na Yeon pergi bersamanya weekend ini.

Na Yeon pun bingung tapi dia mengiyakan kata-kata Sung Joo agar Sung Joo tidak curiga.

Sung Joo lalu membukakan tutup botol obat Do Hee dan menyuruh Na Yeon meminumnya. Setelah itu, Sung Joo pergi meninggalkan Na Yeon.


Na Yeon melihat obat itu. Ada tulisan nama Do Hee di botolnya.

Na Yeon lalu kembali menutup botolnya dan menyimpan botol obat Do Hee di laci.


Yoo Kyung terkejut mendengar kabar kematian ayahnya.

Selesai bicara, Yoo Kyung menangis kesal.

"Kenapa ayahku begitu lemah? Hanya karena cerita yang kubuat...."

Yoo Kyung lalu menyalahkan Young Sook.

"... Yoo Young Sook, aku berusaha menusukmu dari belakang tapi malah ayahku yang kena. Berani sekali dirimu. Kau membuatku menjadi anak paling buruk di dunia."


Pengacara memberitahu Hwi Kyung dan Young Sook kalau Pimpinan Park menyuruhnya 'menjaga' wasiatnya sampai peringatan kematiannya yang ke-49.

Pengacara juga menuturkan isi surat wasiat tentang siapa yang akan mengambil alih tanahnya dan juga Baekdo. Pimpinan Park meminta Kyung Wan duduk sebagai

Presdir sementara dan menjalankan Baekdo.

Pengacara beranjak pergi.


Hwi Kyung lalu membuka selimut yang menutupi wajah sang ayah. Ia menangis melihat wajah ayahnya.

"Aku minta maaf karena terlambat, Ayah. Maaf. Aku tidak disisimu disaat terakhirmu."


Hwi Kyung lantas berdiri dan meminta maaf pada sang ibu karena sudah membiarkan sang ibu menanggung beban sendirian.


Tak lama kemudian, Kyung Wan, Tae Joon, Se Jin dan Yoo Kyung datang. Tangis mereka pecah.

Se Jin yang tidak kuat, berlari ke pelukan Tae Joon.

*Drama bener si Se Jin ini.


Yoo Kyung lalu menyalahkan Young Sook. Ia berkata, jika Young Sook tidak datang ke kehidupan mereka, jika Young Sook tidak membuat ibunya mati, cerita

tentang Young Sook tidak mungkin terekspos dan ayahnya tidak akan mati.

Hwi Kyung marah ibunya disalahkan. Ia meminta Yoo Kyung berhenti menyalahkan ibunya.

Yoo Kyung pun bersumpah akan membuat Hwi Kyung membayar perbuatan Young Sook.

Hwi Kyung : NOONA!


Man Jung lagi makan dengan Se Kwang. Ia kesal karena tidak satu pun memberitahunya soal kematian Pimpinan Park.

Se Gwang berkata, itu karena Man Jung membuat mereka terlihat bingung.

Man Jung lalu menghubungi Tae Joon. Se Gwang pun menertawakan Man Jung yang panggilannya diabaikan.

Kesal, Man Jung memukul kepala Se Gwang dengan sendok dan menyuruh Se Gwang diam.


Na Yeon terkejut saat diberitahu Dong Jin tentang kematian Pimpinan Park.

Ia langsung teringat kata2 Hwi Kyung yang mengaku tidak akan memaafkannya jika ia yang mempost artikel Young Sook.

Dong Jin mengajak Na Yeon ikut dengannya. Tapi Sung Joo tak setuju karena kondisi Na Yeon belum membaik.

Na Yeon sendiri ingin ikut.


Dong Jin dan Na Yeon tiba di tempat duka.

Bersambung.................

The Promise Ep 46 Part 1

Sebelumnya..


Na Yeon sarapan bersama orang tua Do Hee.

Na Yeon menyeruput sup nya dengan lahap. Melihat itu, Sung Joo bertanya, apa Na Yeon menyukai sup nya.

Na Yeon berkata, semuanya enak.

Sung Joo lantas menyuruh Na Yeon mencoba kucai. Sung Joo bilang, kucai akan membantu membangkitkan selera makan Na Yeon.

Na Yeon mencobanya. Ia lalu mengatakan, makanannya enak.

Sung Joo lega.

"Bahkan meskipun dia kehilangan ingatannya, dia ingat makanan favoritnya." ucap Sung Joo.

Mendengar itu, Na Yeon berhenti menyendok sup nya.

"Do Hee selalu menyukai kucai. Bahkan sejak kau masih kecil, kami selalu menggodamu yang memiliki selera seperti nenek." ucap Dong Jin.


Na Yeon tersenyum.

Dong Jin dan Sung Joo senang melihat senyum Na Yeon.


Se Gwang kemudian datang. Membawakan sejerigen air segar untuk mereka. Se Gwang menuangkan satu per satu ke gelas mereka dan khusus untuk Na Yeon, dia berkata akan menuangkan segelas penuh.

Na Yeon berterima kasih pada Se Gwang tapi ia tak langsung meminumnya.

Se Gwang : Kau melukai perasaanku Do Hee Agassi. Biasanya kau akan langsung meminumnya karena ingin punya umur panjang.

Mendengar itu, Na Yeon langsung meminumnya.


Sung Joo lantas menyuruh Se Gwang sarapan bersama mereka. Saat hendak bangkit, mengambilkan mangkuk dan sup untuk Se Gwang, Na Yeon berdiri dan berkata, dia yang akan melakukannya.

Sontak, Se Gwang heran dengan sikap Na Yeon. Ia berkata, Do Hee yang sebelumnya bahkan tidak pernah menuangkan air untuknya sendiri.


Sekarang, Na Yeon sudah duduk di meja Do Hee. Na Yeon melihat tanggal di kalendernya. Hari itu adalah hari ulang tahun Mal Sook.

Na Yeon : Mianhae, Eomma...


Sung Joo lantas masuk. Na Yeon pun langsung meletakkan kalender itu di meja.

Sung Joo duduk di kasur Do Hee dan mengajak Na Yeon bicara. Na Yeon pun menatap Sung Joo.

Sung Joo : Kau berjalan ke wastafel tanpa tujuan dan meletakkan tanganmu di air kotor. Itu adalah hal yang paling ibu benci dan paling menjijikkan buatmu. Aku kesal karen kau tidak menjadi dirimu sendiri. Bahkan jika kau tidak bisa menjadi dirimu yang sebelumnya, jangan bersikap seperti orang asing padaku.

Na Yeon : Jeoseongeyo.

Sung Joo marah, itulah kenapa aku mengatakan ini! Bahkan jika kau tidak ingat, ingatlah sekarang dan jangan lakukan apapun yang kubenci!

Na Yeon : Akan kulakukan.

Sung Joo juga mengajak Na Yeon ke salon untuk mengubah rambut Na Yeon. Ia berkata, lebih suka style Do Hee yang sebelumnya.

*Sung Joo ini sakit jiwa. Gak sepantasnya dia bersikap seperti itu. Dia kan tahunya Do Hee itu amnesia, tapi dia malah maksa Do Hee buat ingat semuanya.


Se Jin sedang memilihkan dasi untuk Tae Joon. Setelah mendapatkan dasi yang cocok, ia berniat membantu Tae Joon memakainya. Tae Joon menolak. Ia bilang, ia akan melakukannya sendiri tapi Se Jin kekeuh mau melakukannya. Se Jin mengaku, sejak dulu ia ingin melakukan itu pada Tae Joon. Tapi Se Jin tidak mengerti bagaimana caranya memasang dasi.

Tae Joon tertawa.

"Biar aku saja. Tidak semua orang bisa melakukannya." ucap Tae Joon.

"Wae? Kau sedang membandingkan aku sekarang?" tanya Se Jin kesal.


Malas berdebat, Tae Joon pun mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa Kyung Wan mungkin menunggu mereka.

Se Jin lalu berkata, kalau Man Jung mengundangnya untuk makan siang. Se Jin mengaku, kalau ia tidak pernah menyukai masakan Man Jung.

Tae Joon melarang Se Jin datang jika tidak mau.


Tae Joon pamit. Se Jin pun minta cium. Tae Joon pun mencium Se Jin. Lalu, Tae Joon meminta Se Jin untuk tidak melakukan apapun yang tidak mereka sukai.

Se Jin mengerti.


Se Jin lalu mengantarkan Tae Joon keluar sambil mengatakan kalau para dewan direksi akan membicarakan dirinya yang akan segera bergabung dengan Baekdo dan meminta Tae Joon mendukungnya.

Se Jin dan Tae Joon turun ke bawah. Bersamaan dengan itu, Kyung Wan dan Yoo Kyung juga keluar dari kamar.

Melihat Tae Joon, Kyung Wan pun mengaku senang bisa pergi bekerja dikawal menantunya.

Tae Joon : Aku juga senang bisa mengawal ayah mertuaku yang tampan.

Se Jin : Putrimu yang cantik juga akan segera mengawalmu ke kantor.

Kyung Wan tertawa.

"Aku merasa seperti punya 1000 tentara. Tae Joon di kiri, Se Jin di kanan."

"Kau hanya perlu menjaga posisi Se Jin di kantor. Aku suka posisi Hwi Kyung." ucap Yoo Kyung.

"Jangan terlalu serakah. Se Jin punya waktu untuk merangkak naik." jawab Kyung Wan.

"Ayah benar, pikirkan Tae Joon juga. Aku bisa mengejarnya. Aku tidak bisa menjadi atasannya langsung." ucap Se Jin.

Sebelum pembicaraan itu melebar kemana2, Kyung Wan mengajak Tae Joon pergi.


Se Jin mau mengantar Tae Joon, tapi Yoo Kyung langsung menariknya.

"Kenapa kau sangat peduli pada Tae Joon? Dia asistenmu! Dia orang yang akan membuatmu menjadi pemilik Baekdo. Dia anjing yang setia! Kau paham!"

"Eomma, bagaimana bisa kau menyebutnya anjing setia?" protes Se Jin.


Tae Joon dan Kyung Wan tiba di Baekdo Begitu turun dari mobil, Tae Joon berdiri di dekat pintu dan membungkukkan kepalanya pada Kyung Wan. Setelah Kyung Wan turun, ia pun berjalan disamping Kyung Wan, menuju Baekdo.

Hwi Kyung menatap mereka dari kejauhan dengan tatapan kesal.


Na Yeon di salon langganan Do Hee, bersama Sung Joo. Mereka datang untuk mengubah rambut Na Yeon seperti rambut Do Hee.


Para dewan direksi sedang membahas kualifikasi Se Jin. Dua orang diantaranya berkata, bahwa siapa pun yang memiliki kualifikasi seperti Se Jin, akan diterima di perusahaan dan Se Jin memiliki bakat yang diperlukan untuk perusahaan.


Kyung Wan lalu menanyakan pendapat Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Aku bisa ada di sini karena nepotisme jadi apa hakku untuk bicara?

Wajah Kyung Wan seketika berubah mendengarnya.

Hwi Kyung : Tapi aku bisa melihat bakat Se Jin.

Tae Joon juga ikut memberikan pendapat yang mendukung Se Jin masuk ke perusahaan. Tak hanya itu, ia juga berkata, mereka juga harus mempertimbangkan karyawan yang merasa minder karena masuk perusahaan karena nepotisme, untuk dipromosikan.


Kyung Wan mengambil muka. Ia berkata, meski Se Jin anaknya tapi jika Se Jin tidak memenuhi kualifikasi, maka Se Jin harus mundur.

Kyung Wan mengatakan itu sambil menatap Hwi Kyung. Hwi Kyung tampak sedikit kesal.

*Kasihan Hwi Kyung, 'diserang' mulu ama mereka yg haus kekuasaan.


Se Jin dan Yoo Kyung menunggu di ruangan Kyung Wan. Se Jin mengaku gugup dan takut kalau dewan direksi menolaknya.

Yoo Kyung : Coba saja kalau mereka berani.

Se Jin : Uri eomma menakutkan. Kau terlihat seperti akan membuat daftar sasaran.

Yoo Kyung : Kau meragukan ibumu? Lagipula, mereka tidak cukup bodoh untuk menolak seseorang yang bertalenta sepertimu.

Se Jin : Tapi kakek mungkin tidak senang. Dia takut aku akan menjatuhkan Paman Hwi Kyung.

Yoo Kyung : Kakekmu tidak cukup sehat untuk mencemaskan itu. Lagipula, kau harus menunjukkan apa yang bisa kau lakukan dan dapatkan persetujuannya. Kau paham?

Se Jin : Benarkah?


Ponsel Kyung Wan berbunyi. Se Jin pun langsung beranjak ke meja Kyung Wan. Se Jin : Sepertinya ayah melupakan ponselnya. Haruskah kujawab?

Yoo Kyung : Berikan padaku.

Yoo Kyung menjawabnya. Suara seorang wanita terdengar.

"Ini nomor Pimpinan Jang Kyung Wan?"

"Benar. Dia sedang rapat. Aku istrinya. Biar kusampaikan pesanmu untuknya."

"Kebetulan sekali, majalah kami menerima sesuatu. Ini tentang artikel Kang Tae Joon dan Jang Se Jin. Isi artikelnya sangat ekstrim. Karena itu aku ingin mendapatkan konfirmasi."

Yoo Kyung kaget, dimana kita bisa bertemu?


Yoo Kyung langsung pergi menemui orang itu di kafe.

"Anda Jang Se Jin eommoni?" tanya wanita itu.

Mereka lalu duduk dan wanita itu memberikan kartu namanya. Reporter Min So Hye dari Jungle News.


Yoo Kyung ingin melihat artikelnya. Reporter Min langsung menunjukkan artikelnya. Yoo Kyung kaget membacanya.

Reporter Min berkata, artikel itu tidak hanya menyebutkan nama Tae Joon dan Se Jin, tapi juga nama Kyung Wan dan Yoo Kyung.

"Itu mengatakan, kalian semua bekerja sama untuk membunuh seorang wanita. Ah, anak wanita itu juga. Umurnya baru 5 tahun."

Yoo Kyung kesal tapi ia tetap tersenyum dan mengklaim artikel itu sebagai sebuah cerita fiksi. Ia lalu bertanya, siapa yang menulis cerita fiksi itu.

Reporter Min berkata, seseorang yang tidak dikenal.

"Berdasarkan keadaaan, itu sangat masuk akal. Aku akan mencatat sangkalanmu. Aku akan menghubungimu lagi setelah aku melakukan penyelidikan lebih lanjut."


"Kau berencana melakukan penyelidikan untuk sesuatu yang tidak masuk akal? Kita seharusnya tidak duduk disini lagi untuk tujuan yang tidak jelas. Aku pastikan kau tidak mau dituntut, kan?"

Reporter Min menghela nafas.

"Begini saja. Aku akan memberimu sesuatu yang masuk akal dan lebih ekstrim." ucap Yoo Kyung.


Young Sook mengantarkan Pimpinan Park ke rumah abu Choi Min Hee, istri pertama Pimpinan Park.

Young Sook : Katakan semua yang mau kau katakan. Aku akan menunggu diluar.

Young Sook beranjak keluar.


Pimpinan Park : Aku berhutang permintaan maaf padamu. Aku akan segera berada di sana, jadi bersiaplah untuk mengomel. Aku tahu kau marah karena itu. Aku akan memastikan, akan menjelaskan semuanya pada Yoo Kyung, sebelum aku pergi. Jadi jangan cemas.

Pimpinan Park lalu menatap Young Sook. Kemudian ia mengatakan pada Min Hee, kalau Young Sook tidak melakukan kesalahan apapun.

"Semua itu karena aku pria yang mengerikan. Jadi tolong lepaskan dan jaga Hwi Kyung dan ibunya."


Yoo Kyung masuk ke kamarnya.

"Aku merasa bersalah pada ayah, tapi cepat atau lambat ini pasti ketahuan. Aku harus melakukan ini agar ibuku tenang disana."


Pimpinan Park dan Young Sook yang baru turun dari mobil, di depan rumah, dikejutkan dengan kehadiran para reporter. Para reporter meminta penjelasan soal Young Sook yang 'membunuh' Min Hee dan minta dinikahi Pimpinan Park dengan imbalan memberikan seorang putra pada Pimpinan Park. Mereka juga sengaja menuding Young Sook sengaja satu sekolah dengan Yoo Kyung untuk menggoda Pimpinan Park.


Young Sook membawa Pimpinan Park masuk ke kamar. Ia heran kenapa reporter2 itu mengungkit masa lalunya.

Young Sook : Kau pasti terkejut. Kau baik-baik saja?

Pimpinan Park : Kau harusnya mencemaskan dirimu. Aku baik-baik saja.

Young Sook : Aku terlalu tua untuk membiarkan ini menggangguku. Sejak aku masih muda, orang-orang memanggilku wanita simpanan dan pelacur. Aku sudah biasa.

Pimpinan Park : Benar, teruslah kuat seperti itu.


Sekarang, Young Sook sedang menunggui air yang ia masak matang, terduduk lemas setelah membaca artikel dirinya di internet. Tangisnya seketika pecah.


Pimpinan Park menghubungi seseorang bernama Tuan Go. Ia minta Tuan Go mencari tahu darimana sumber artikel Young Sook.


Hwi Kyung yang juga sudah membaca artikel itu, langsung menghubungi Soo Jin, mantan istrinya. Ia marah dan menuduh Soo Jin pelakunya. Soo Jin pun berkata, ia sudah membaca artikelnya tapi itu bukan ulahnya. Ia mengatakan itu ulah Do Hee karena ia sudah menceritakan soal itu pada Do Hee. Hwi Kyung kaget mendengarnya.


Pimpinan Park kembali dihubungi Tuan Go. Tuan Go tidak enak memberitahu siapa pelakunya.

"Apa itu Yoo Kyung!" tanya Pimpinan Park.

"Pimpinan..." Tuan Go tidak enak mengatakannya.

"Cepat proses wasiatku sesuai rencana." ucap Pimpinan Park.


Young Sook masuk ke kamar, membawakan teh untuk Pimpinan Park.

Ia langsung histeris menyadari suaminya sudah tidak ada.


Sementara itu, Hwi Kyung ke rumah Do Hee. Kebetulan Na Yeon baru saja pulang. Hwi Kyung melabrak Do Hee. Ia bahkan menuduh amnesia 'Do Hee' hanya pura-pura.

Na Yeon pun mengklaim, ia tidak ingat apa2 jadi tidak bisa mengajukan pembelaan.

Hwi Kyung : Kau mungkin sudah menyelesaikan artikel itu sebelum kau hilang ingatan. Aku juga ingat kata-katamu. Kau lupa siapa dirimu sejak kau berkencan denganku. Tapi tentu saja kau tidak ingat.

Na Yeon : Benar, aku tidak ingat. Tapi apakah Baek Do Hee yang kau kenal tipe seseorang yang akan menusukmu dari belakang?

Hwi Kyung terdiam mendengarnya. Na Yeon kemudian pergi meninggalkan Hwi Kyung dan masuk ke rumah Do Hee.


Ponsel Hwi Kyung berbunyi. Telepon dari sang ibu yang memberitahu kabar kematian Pimpinan Park. Sontak, Hwi Kyung syok mendengarnya.


Sementara Na Yeon langsung menatap Hwi Kyung saat mendengar Hwi Kyung bicara dengan Young Sook.

Hwi Kyung berkata, ia tidak akan memaafkan 'Do Hee' jika memang 'Do Hee' pelakunya.

Bersambung ke part 2.............