Nyonya Jo yang baru saja kembali ke rumahnya, menerima panggilan dari Hyun Woo. Di seberang sana, tangis Hyun Woo pecah ketika berbicara dengan ibunya. Nyonya Jo bertanya posisi Hyun Woo, ia berkata akan menjemput Hyun Woo. Tapi Hyun Woo menyuruh ibunya menunggu sebentar lagi karena mereka akan segera bertemu. Usai mengatakan itu, Hyun Woo mematikan ponselnya. Hyun Woo tak kuasa lagi membendung tangisnya. Ia menangis.
Tak lama berselang, Hyun Woo menerima panggilan dari Julie.
(Sekarang Jae Sung kita panggil dengan nama aslinya aja ya. Selamat tinggal Ahn Jae Sung).
Julie memberitahu Hyun Woo bahwa villa di Yang Pyeong di transfer Ah Ran menjadi atas nama Joo Seung. Julie mengaku sangat terkejut. Ah Ran mentransfer seluruh asetnya menjadi atas nama Jae Sung tapi tidak dengan villa di Yang Pyeong yang ditransfer menjadi atas nama Joo Seung.
“Tidak boleh! Apapun yang terjadi, Joo Seung tidak boleh memiliki villa di Yang Pyeong! Villa itu adalah bukti kejahatan mereka! Bagaimana pun caranya, aku harus mengambil kembali villa itu!” ucap Hyun Woo berapi2.
“Nam Joo Seung, sekarang kau juga ingin menyakiti orang tuaku? Apa itu pengkhianatan? Aku akan membuatmu merasakan yang namanya pengkhianatan.” Ucap Hyun Woo berapi2, setelah memutuskan pembicaraannya dengan Julie.
Hyun Woo lantas kembali menatap layar laptopnya. Ia mengetik sebuah pernyataan tentang Joo Seung yang meninggalkan pasien korban kecelakaan bernama Shin Hyun Woo di sebuah villa di Yang Pyeong tanpa pengobatan. Dalam suratnya itu, Hyun Woo juga menjelaskan bahwa wali pasien dituntut untuk percaya pada pengobatan yang sebenarnya tidak ada. Hyun Woo juga mengatakan bahwa Joo Seung telah menyewa orang asing yang tidak memiliki keahlian medis untuk melakukan perawatan terhadap Hyun Woo. Terakhir, Hyun Woo meminta lisensi medis Joo Seung dicabut. Disamping Hyun Woo, terlihat foto2 Hyun Woo saat masih dalam keadaan koma.
Sementara itu, Joo Seung sedang bersama Ah Ran di sebuah kafe. Joo Seung menyuruh Ah Ran sekolah desain di Amerika. Ah Ran terkejut. Joo Seung juga mengaku akan mengambil lisensi medis yang baru di Amerika. Joo Seung terlihat sangat bahagia karena akan keluar negeri bersama Ah Ran. Ah Ran tampak iba menatap Joo Seung. Dalam hati, Ah Ran mengaku jika dirinya mencintai Jae Sung. Ah Ran juga berkata, jika bukan karena Jae Sung maka ia tak akan pernah bisa melupakan balas dendamnya.
Ah Ran kemudian memberikan hadiah pada Joo Seung. Sebuah amplop berwarna cokelat yang isinya surat pernyataan bahwa Ah Ran telah mentransfer villa di Yang Pyeong menjadi atas nama Joo Seung. Joo Seung menolaknya, ia berkata tidak membutuhkan villa itu. Namun Ah Ran memaksa Joo Seung menerimanya.
Presdir Shin baru saja mendapatkan surat pernyataan yang dikirim oleh Hyun Woo. Presdir Shin terkejut, ia tidak menyangka Joo Seung bisa melakukan sesuatu seperti itu. Presdir Shin lantas menyuruh Seketaris Kang mengecek ke rumah sakit dan mendapatkan konfirmasi dari dokter.
Ibu panti pergi menemui Jae Hee di rumah sakit. Jae Hee sangat senang saat ibu panti memberitahu dirinya bahwa sang kakak tengah mencarinya. Jae Hee senang karena sang kakak tidak pernah melupakannya. Ibu panti juga memberitahu Jae Hee bahwa nama asli Jae Hee adalah Kyeong Ran. Jae Hee terkejut, selama ini ia berpikir nama aslinya adalah Jae Hee. Ibu panti berkata nama Jae Hee adalah nama yang ia berikan ketika Jae Hee datang padanya. Ibu panti juga menyuruh Jae Hee membawa sepasang sepatu berwarna merah saat Jae Hee bertemu dengan kakaknya nanti. Jae Hee mengaku sepatu itu adalah benda yang dapat membawanya bertemu dengan keluarganya.
Joo Seung yang baru saja kembali ke rumah sakit tanpa sengaja melihat mobil panti yang diparkir di depan rumah sakitnya. Tak lama berselang, ia melihat Jae Hee mengantar ibu panti ke dalam mobil. Setelah ibu panti pergi, Jae Hee celingak celinguk sebelum akhirnya kembali ke rumah sakit.
Di ruangannya, Joo Seung sedang memikirkan soal Jae Hee. Ia baru mengerti kenapa Jae Hee membantu Hyun Woo balas dendam, itu karena Jae Heed an Hyun Woo sudah saling mengenal sejak di panti asuhan.
Hyun woo dan Ah Ran sedang di pusat perbelanjaan. Ah Ran ingin membeli beberapa barang untuk pernikahan mereka. Saat sedang berkeliling, Ah Ran melihat sepatu bayi yang sangat cantik dan lucu. Ah Ran mengambilnya, kemudian menunjukkannya pada Hyun Woo dan berkata bahwa ia ingin melahirkan anak seperti Hyun Woo. Hyun Woo terdiam, ia teringat masa lalunya saat mendengar kata2 Ah Ran ketika dirinya berpura2 koma. Saat itu, Ah Ran menolak karena hamil anaknya. Ah Ran lantas mengajak Hyun Woo menemui orang tuanya. Hyun Woo terkejut.
Ah Ran mengajak Hyun Woo ke tepi pantai. Dengan wajah sedih, Ah Ran melemparkan abu ke lautan dan berkata bahwa dirinya akan menikah. Ah Ran juga berkata bahwa dirinya akan segera menemukan Kyeong Ran. Hyun Woo tampak iba pada Ah Ran. Hyun Woo lantas menanyakan penyebab kematian orang tua Ah Ran.
Ah Ran, masih dengan wajah sedihnya berkata bahwa orang tuanya meninggal di pabrik tempat orang tuanya bekerja. Ah Ran bilang itu bukan sekedar kecelakaan, tapi juga pembunuhan. Ah Ran juga memberitahu Hyun Woo bahwa orang yang membunuh orang tuanya juga menculik adiknya.
“Meskipun kami sudah 25 tahun tidak bertemu tapi aku tidak pernah sedikit pun melupakannya. Besok kita akan menikah. Sebelum menikah, aku harus menemukan adikku.” Ucap Ah Ran.
“Apa nama perusahaan tempat orang tuamu bekerja?” tanya Hyun Woo.
“Kau juga mengetahui perusahaan itu. Perusahaan itu…”
Tepat saat Ah Ran akan memberitahu Hyun Woo nama perusahaan tempat ayahnya bekerja, ponselnya berdering. Setelah menerima telepon itu, Ah Ran bergegas pergi. Hyun Woo menatap kepergian Ah Ran sambil bertanya2 tentang kecelakaan yang menewaskan kedua orang tua Ah Ran.
Nyonya Jo memberitahu Presdir Shin dan Hyun Ji tentang Hyun Woo yang menelponnya. Meski suara Hyun Woo sedikit berubah, ia yakin itu adalah Hyun Woo. Presdir Shin lantas memberikan surat pernyataan yang dikirimkan Hyun Woo padanya. Nyonya Jo terkejut melihatnya. Presdir Shin berkata bahwa Hyun Woo mengetahui apa yang dilakukan Joo Seung selama ini di villa.
“Jadi kakak benar2 sudah sadar tapi kakak ipar tidak memberitahunya pada kita.” ucap Hyun Ji.
“Tapi kenapa villa di Yang Pyeong atas nama Joo Seung?” tanya Nyonya Jo.
“Apa yang tidak bisa dia curi? Dia sudah merebut istri Shin Hyun Woo! Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk mencabut lisensi medisnya!” jawab Presdir Shin.
“Yeobo!” ucap Nyonya Jo tidak setuju.
Pembicaraan mereka pun terhenti karena Seketaris Kang yang tiba2 datang dan memberitahu Presdir Shin bahwa para pemegang saham berniat menggulingkan Presdir Shin.
Presdir Shin kembali ke kantor dan harus menghadapi kemarahan dari para pemegang saham. Presdir Shin diam saja saat menerima amukan dari para pemegang saham. Seketaris Kang berusaha keras melindungi Presdir Shin. Tanpa mereka sadari, dari kejauhan Ah Ran menatap mereka dengan wajah penuh kemenangan. Presdir Shin akhirnya tidak tahan lagi dan buka suara.
“Aku Shin Woo Sub! Aku tidak akan jatuh semudah itu! Anakku masih hidup! Aku tidak akan kehilangan apapun!” teriak Presdir Shin.
Hal yang sama juga terjadi di toko Hyun Min. Petugas penyitaan datang dan melakukan penyitaan terhadap semua barang. Hyun Min dan Yeon Jae pun kaget.
Hyun Woo ada di apartemen Jae Hee. Jae Hee memberitahu Hyun Woo bahwa besok Joo Seung akan pergi ke Amerika, sementara Ah Ran akan menikah dengan Hyun Woo. Hyun Woo berkata bahwa besok semuanya akan selesai. Jae Hee cemas, ia takut Ah Ran akan mengetahui semuanya sebelum hari pernikahan tiba. Hyun Woo meyakinkan Jae Hee kalau semua akan baik2 saja. Jae Hee tersenyum, kemudian berkata meskipun besok Hyun Woo akan menjadi suami Ah Ran, hatinya akan tetap sama. Ia akan tetap menunggu Hyun Woo.
Ah Ran baru saja kembali ke kediaman Keluarga Shin. Setibanya di sana, dua orang preman sudah menunggunya. Ah Ran menyuruh preman2 itu menakuti anggota Keluarga Shin. Nyonya Jo, Hyun Min dan Hyun Ji terkejut saat preman2 itu mengusir mereka dari rumah. Preman itu berkata bahwa rumah mereka sudah menjadi milik Ahn Jae Sung. Nyonya Jo mengancam akan melaporkan mereka pada polisi, tapi preman itu tidak takut dan malah mengobrak ngabrik seisi rumah.
Presdir Shin yang bersiap meninggalkan kantor, dihubungi oleh Hyun Min. Hyun Min menceritakan yang terjadi di rumah. Hyun Min pun diminta sang ayah untuk menjaga ibu dan adiknya. Saat hendak pulang, Presdir Shin terkejut karena tidak mendapati mobilnya. Seketaris Kang memberitahu bahwa mobil itu sudah disita oleh para pemegang saham. Presdir Shin kesal bukan main.
Di kafe, Hyun Woo menemui seseorang. Sepertinya, ia tengah meminta orang tersebut melakukan sesuatu untuknya.
Usai menemui orang itu, Hyun Woo menemui dokter. Ia juga menunjukkan foto2 lamanya pada dokter yang melakukan operasi plastic terhadapnya
Setelah menemui dokter, Hyun Woo mengecek gedung pernikahannya dan memberikan arahan kepada panitia acara.
Para preman itu mengusir Nyonya Jo, Hyun Min dan Hyun Ji dari dalam rumah. Tepat saat itu, Presdir Shin datang. Presdir Shin murka mengetahui preman itu suruhan Ah Ran. Ah Ran, sambil menatap tajam Presdir Shin pun berkata bahwa seseorang tidak akan bisa melupakan dendamnya semudah itu. Ah Ran berkata, ketika Presdir Shin menikmati makanan yang enak, ada orang lain yang memikirkan tentang kematian. Ah Ran mengatakannya dengan mata yang berkaca2.
“Kejahatan apa yang sudah kulakukan?” tanya Presdir Shin heran.
“Meskipun kami miskin, aku tumbuh besar dalam cinta yang diberikan orang tuaku. Kenapa kau membuatku jadi seperti ini! Karena rasa sakit yang kau berikan padaku, seluruh tubuhku dipenuhi oleh racun! Kau masih tidak tahu!” bentak Ah Ran.
Nyonya Jo mencegah Ah Ran bicara lebih banyak lagi. Presdir Shin yang masih tidak mengerti berkata akan menjebloskan Ah Ran ke penjara setelah Hyun Woo kembali. Ah Ran tersenyum sinis, dan menyuruh Presdir Shin memikirkan dimana keluarga mereka akan tidur malam ini. Ah Ran lalu menyuruh preman suruhannya mengunci kediaman itu.
“Jika kau sudah menjalani hidupmu dengan benar, kau pasti akan bisa menemukan seorang teman yang bersedia meminjamkan kamarnya untukmu.” Ucap Ah Ran sinis, lalu pergi.
Di apartemennya, Joo Seung tengah bersiap2. Tak lama berselang, Joo Seung terdiam sembari menatap foto ayah dan ibunya.
“Ayah, bagaimana bisa ayah mencintainya sementara ayah melayaninya sebagai istri direktur? Aku tidak mau hidup seperti dirimu, ayah. Jika aku mencintainya, aku akan berjuang mendapatkannya. Cinta tidak akan pernah meninggalkanku. Aku tidak akan membiarkan wanita yang kucintai hidup sebagai wanita orang lain.” Ucap Joo Seung.
Joo Seung lantas mengunci kopernya. Saat itulah, tanpa sengaja Joo Seung melihat koper Ah Ran yang berantakan. Joo Seung lantas membuka koper Ah Ran dan menemukan sepasang sepatu merah Ah Ran. Ponsel Joo Seung tiba2 berdering. Usai menerima telepon itu, Joo Seung berlari ke rumah sakitnya.
Setibanya di rumah sakit, ia terkejut melihat beberapa petugas sedang melakukan investigasi. Para petugas itu dari asosiasi kesehatan. Mereka menuduh Joo Seung telah melakukan malpraktik. Joo Seung terkejut mengetahui Hyun Woo lah yang melaporkannya. Setelah para petugas itu pergi, Joo Seung berkata Hyun Woo bisa mengambil semuanya karena ia akan pergi. Sepanjang ia bisa bersama dengan Ah Ran, ia tidak peduli jika lisensi medisnya dicabut.
Joo Seung lantas menemukan sebuah bingkisan di mejanya. Ia mengambil pesan yang tertera di bingkisan itu, dari Jae Hee. Dalam pesannya, Jae Hee meminta maaf karena sudah melukai hati Joo Seung.
Di mobilnya, Ah Ran berbicara dengan Nyonya Jo via telepon. Ah Ran bertanya, apa yang akan dilakukan Nyonya Jo. Ah Ran juga berkata, karena Nyonya Jo yang begitu keras kepala, Nyonya Jo membuat keluarganya sendiri tidur di jalanan. Nyonya Jo pun menyerah. Ia berjanji akan mempertemukan Ah Ran dengan Kyeong Ran besok, tapi Ah Ran harus mengembalikan rumah mereka. Nyonya Jo juga meminta Ah Ran merahasiakan tentang Joo Chul Ming sampai Ah Ran mati.
Ah Ran langsung menemui paman dan bibinya. Ia memberitahu paman dan bibinya kalau besok ibu mertuanya akan mempertemukannya dengan Kyeong Ran. Ah Ran berkata, jika besok ia sibuk jadi ia menyuruh paman dan bibinya menemui Kyeong Ran. Ah Ran bilang jika semuanya berjalan sesuai rencana, ia akan memberikan toko furniture Hyun Min pada paman dan bibinya.
Joo Seung pergi ke apartemen Jae Hee. Ia memberikan Jae Hee hadiah berupa tas tangan sebagai hadiah perpisahan. Jae Hee berkata, Joo Seung tidak perlu melakukan hal itu. Joo Seung meminta Jae Hee hidup dengan baik. Ia berkata, Jae Hee adalah orang yang sangat baik. Saat hendak pergi, Joo Seung tak sengaja melihat sepatu merah Jae Hee.
“Kalau Jae Hee adalah orang yang ditolong Nyonya Jo, apa itu artinya Jae Hee adalah Kyeong Ran?” batinnya syok.
Joo Seung meninggalkan apartemen Jae Hee dengan langkah gontai. Ia syok menyadari kenyataan bahwa Jae Hee adalah Kyeong Ran. Ia bahkan terjatuh dan terduduk lemas di jalanan.
Presdir Shin bersama istri dan kedua anaknya ada di sebuah restoran kecil. Hyun Min membujuk ayahnya makan, tapi sang ayah menolak untuk makan. Hyun Ji lantas berkata, jika sang ibu butuh tempat untuk berbaring. Hyun Min bilang jika mereka bisa menginap di tokonya. Presdir Shin marah mendengarnya. Presdir Shin bilang mereka bisa menginap di hotel. Presdir Shin lantas mencoba meminjam uang dari rekannya, sayangnya rekannya tidak mau memberinya pinjaman.
Yeon Jae menunggu Hyun Min di depan toko. Tak lama berselang, Hyun Min beserta adik dan kedua orang tuanya datang. Yeon Jae langsung memberitahu Hyun Min jika Ah Ran baru saja datang dan mengganti kunci toko. Mereka semua terkejut. Nyonya Jo bahkan nyaris saja pingsan.
Di apartemennya, Joo Seung bingung. Ia tidak tahu apakah harus memberitahu Ah Ran siapa Kyeong Ran sebenarnya atau tidak. Joo Seung berkata, satu2nya orang yang ingin membalas dendam hanyalah Hyun Woo sedangkan Kyeong Ran hanya membantu rencana balas dendam Hyun Woo saja.
Ah Ran dan Hyun Woo sedang berduaan di sebuah kafe. Hyun Woo berkata, jika itu adalah malam terakhir mereka hidup sendiri jadi mereka harus merayakannya. Mereka kemudian berdansa. Saat berdansa dengan Hyun Woo, Ah Ran mengaku tubuhnya gemetaran. Hyun Woo pun meminta Ah Ran bersandar padanya. Hyun Woo meyakinkan Ah Ran, semua akan baik2 saja selama mereka bersama. Ah Ran pun memeluk Hyun Woo.
“Kau membuatku bahagia sampai aku ingin menangis, Jae Sung-ssi. Kau membuat masa laluku yang keras menjadi seperti salju putih. Aku tidak akan melepaskan tanganmu sampai aku mati.” Ucap Ah Ran.
“Apa yang kau cemaskan? Sekali kau mencintai seseorang, kau akan mencintainya selamanya. Bukankah begitu?” tanya Hyun Woo.
Hyun Woo lantas menatap Ah Ran dan mengusap air mata Ah Ran.
“Jika aku bertemu denganmu sejak awal, mungkin hidupku akan berbeda. Mungkin aku tidak perlu menikahi Shin Hyun Woo.” Jawab Ah Ran.
Hyun Woo lantas memeluk Ah Ran.
“Jika orang itu tidak mati, kita tidak akan bertemu.” Ucap Hyun Woo.
“Orang itu dan aku tidak bahagia sejak awal. Pernikahan yang memang ditakdirkan untuk gagal, sehari2nya diisi oleh kebencian dan rasa sakit.” Jawab Ah Ran.
Ah Ran lalu menatap Hyun Woo dan memegang tangan Hyun Woo.
“Ahn Jae Sung-ssi, ini pertama kalinya aku mengatakan ini. Aku benar2 mencintaimu. Demi cinta ini, aku rela membayarnya dengan apapun.” Ucap Ah Ran.
Ah Ran kembali memeluk Hyun Woo.
“Untuk wanita sepertimu, aku tidak percaya kau bisa mengeluarkan air mata buaya seperti itu. Tangisanmu yang tulus, aku tidak tahu akan menjadi apa jika esok hari datang. Aku penasaran.” Batin Hyun Woo.
Presdir Shin dan keluarganya terpaksa menginap di rumah Yeon Jae. Yeon Jae mencoba menyemangati keluarga itu. Hyun Min minta maaf karena sudah menyeret Yeon Jae ke dalam masalah keluarganya. Yeon Jae bilang Hyun Min tidak pernah membawa masalah untuknya.
Sementara itu, Ah Ran masih bersama dengan Hyun Woo. Ia terlihat sangat bahagia, saking bahagianya sampai2 ia tidak menyadari Joo Seung menelponnya.
Di depan cermin, Jae Hee sedang menyusun kata2 yang akan diucapkannya saat bertemu dengan kakaknya nanti.
“Eonni, apa kau mengenaliku? Kenapa kau tidak mencariku? Aku sangat merindukanmu. Aku ingin sekali memanggilmu eonni dan eonni.” Ucap Jae Hee.
Air mata Jae Hee menyeruak keluar.
Presdir Shin masih terjaga disaat istri dan anaknya sudah tertidur pulas. Ia terlihat sangat gelisah.
Keesokan harinya, Hyun Woo pergi menemui Julie. Hyun Woo meminta Julie memanggil wartawan. Julie tersenyum dan setuju dengan rencana Hyun Woo. Hyun Woo lantas bertanya kapan Julie akan pergi. Julie berkata dia akan pergi setelah pernikahan Hyun Woo dan Ah Ran selesai. Hyun Woo merasa tidak enak membiarkan Julie pergi begitu saja.
Ah Ran sedang membantu Joo Seung bersiap2. Joo Seung ingin mengunjungi makam ayahnya dan makan kedua orang tua Ah Ran. Tapi Ah Ran menolak. Ah Ran berkata sudah tidak ada waktu lagi, ia harus segera menemui adiknya. Joo Seung terkejut. Joo Seung mewanti2 Ah Ran agar Ah Ran tidak kecewa setelah bertemu dengan Kyeong Ran nanti. Tapi Ah Ran tidak peduli. Ah Ran berkata, seperti apapun adiknya, ia akan menerima adiknya dan adiknya bisa menemui dirinya kapan saja.
Begitu Ah Ran pergi, Joo Seung juga langsung pergi menemui Jae Hee.
Hyun Woo sedang mematut2 dirinya di depan cermin.
“Ahn Jae Sung, ini waktunya mengucapkan selamat tinggal.” Ucapnya mantap.
Ah Ran juga sudah siap. Ah Ran menelpon bibinya. Ia menyuruh bibinya menjaga Kyeong Ran sampai urusannya selesai. Tak lama berselang, Hyun Woo datang. Hyun Woo memuji kecantikan Ah Ran. Ah Ran lantas menanyakan orang tua Hyun Woo. Hyun Woo berkata orang tuanya akan segera tiba. Ah Ran pun takut jika orang tua Hyun Woo akan kecewa padanya. Hyun Woo tersenyum dan berkata ia sudah membayar seseorang jadi Ah Ran tidak perlu takut. Ah Ran bingung. Hyun Woo berkata, ia sudah membayar orang untuk berpura2 menjadi tamu Ah Ran.
Hyun Woo lantas menyuruh seorang diantaranya masuk. Ah Ran terkejut, gadis yang akan menjadi tamunya itu adalah gadis yang dibayarnya untuk berpura2 menjadi tamunya di pernikahannya dengan Hyun Woo dulu. Begitu Hyun Woo pergi, Ah Ran langsung menginterogasi gadis itu. Ah Ran terlihat ketakutan jika gadis itu buka mulut.
Jae Hee sedang bersiap2 untuk menemui kakaknya. Ibu panti bahkan memberinya baju baru. Jae Hee sangat berterima kasih pada ibu panti.
Sementara Ah Ran mendapat tamu tak terduga, anak buahnya Presdir Hwang! Anak buah Presdir Hwang mengaku jika mereka datang atas undangan Ah Ran. Ah Ran pun bertanya2 siapa yang mengirimi mereka undangan.
Diluar, Hyun Woo menghubungi ibunya. Ia menyuruh ibunya datang ke hotel bersama ayah dan kedua adiknya. Presdir Shin menarik napas lega karena putranya akhirnya kembali. Hyun Ji bahkan menangis terharu karena sang kakak akhirnya pulang. Nyonya Jo menyuruh Hyun Woo menunggu sampai mereka datang.
Hyun Woo menemui Ah Ran. Pada Hyun Woo, Ah Ran mengaku jika anak buah Presdir Hwang adalah orang2 suruhan ayahnya. Hyun Woo pun menenangkan Ah Ran yang terlihat gelisah. Hyun Woo lantas membawa Ah Ran keluar.
Sementara itu, Jae Hee sudah bersiap menemui kakaknya. Tepat saat itu, Joo Seung datang. Joo Seung yang cemas melarang Jae Hee bertemu dengan kakaknya. Jae Hee pun marah. Joo Seung lantas berkata jika dirinya tahu siapa kakak Jae Hee. Tapi Jae Hee tidak percaya dan memutuskan pergi menemui kakaknya. Joo Seung tak hilang akal. Ia berkata akan menelpon kakak Jae Hee yang sukses membuat langkah Jae Hee berhenti.
“Berikan aku nomor telepon kakakku? Apa itu Joo Ah Ran? Apa alasannya sehingga kalian berdua melarangku bertemu dengan kakakku?” tanya Jae Hee.
Tapi sayangnya, bukan Ah Ran yang menjawab. Panitia gedung yang menjawab panggilan Joo Seung. Joo Seung terkejut saat panitia gedung berkata bahwa Ah Ran akan menikah. Setelah menutup teleponnya, Joo Seung ingin membatalkan pernikahan itu. Jae Hee berusaha menghalanginya, ia bahkan mencampakkan jauh2 kunci mobil Joo Seung. Joo Seung tak hilang akal. Ia mencuri mobil panti dan melajukannya dengan kencang menuju gereja tempat Ah Ran akan menikah.
Pernikahan Ah Ran dan Hyun Woo dimulai. Ah Ran yang tadinya tersenyum langsung terdiam mendengar music pengiring pernikahannya. Hyun Woo tersenyum puas melihat reaksi Ah Ran. Hyun Woo lantas berkata pada Ah Ran bahwa musiknya sangat indah. Ah Ran dengan gugup bertanya siapa yang memilih music itu. Hyun Woo pun mengaku dirinya lah yang memilih music itu.
Tak lama berselang, Ah Ran melihat Hyun Woo yang duduk diantara para tamu. Ah Ran terkejut.
Sementara itu, orang tua dan adik Hyun Woo baru saja tiba di hotel. Mereka langsung menuju ke lantai 12 tempat acara pernikahan berlangsung.
Hyun Min syok melihat pernikahan itu. Ia tidak percaya Ah Ran yang masih dalam proses perceraian dengan Hyun Woo bisa menikah dengan orang lain. Sementara Hyun Woo yang melihat kedatangan orang tua dan adiknya langsung memberitahu Ah Ran bahwa dirinya akan memperkenalkan Ah Ran pada mereka setelah pernikahan selesai.
Sebuah layar terkembang. Ah Ran terkejut ketika layar itu menampilkan tentang dirinya. Dimulai dari pernikahannya dengan Hyun Woo dulu, juga saat dirinya melenggak lenggok di atas meja sebagai rosemary. Ah Ran benar2 malu, sementara Hyun Woo merasa di atas angin dan keluarga Hyun Woo tidak percaya melihat kelakuan Ah Ran.
Berikutnya, layar menampilkan kemesraan Ah Ran bersama Hyun Woo, Joo Seung dan Jae Sung. Ah Ran syok. Tangisnya langsung pecah. Dengan wajah emosi, Ah Ran menyuruh seseorang mematikan layar itu.
“Jadi seperti itukah dirimu yang sebenarnya? Menyatakan cinta pada pria yang berbeda, bagaimana mungkin aku bisa mempercayai orang seperti itu?” ucap Hyun Woo.
“Ini jebakan.” Jawab Ah Ran.
Ah Ran lalu turun dari panggung dan menjerit2 menyuruh Hyun Woo keluar. Tak lama berselang, seorang pria yang dulu disuruh Ah Ran mengawasi Hyun Woo yang ia kunci di villa datang. Tapi Ah Ran pura2 tidak mengenal orang itu. Berikutnya, seseorang yang dibayar Ah Ran menjadi dokter Hyun Woo juga datang dan membeberkan semuanya. Tak lama, seorang wanita datang dan mengaku melihat pria itu menjaga villa di Yang Pyeong. Wanita itu kemudian mengaku, melihat Ah Ran lari dari villa yang terbakar saat ia akan menghirup udara segar dari balkon villanya. Ah Ran menangis dan menyangkal semuanya. Tak lama, seorang pria datang dan mengaku melihat Ah Ran menyetir begitu cepat hingga menabrak anaknya. Pria itu juga mengaku melihat Ah Ran mendorong Hyun Woo dari kursi roda.
Joo Seung akhirnya tiba di hotel itu. Ia langsung menuju ke lantai 12 tempat pernikahan berlangsung.
Perlahan2, Hyun Woo mendekati Ah Ran.
“Joo Ah Ran, kenapa kau diam saja? Setidaknya katakanlah sesuatu. Apa kau benar2 membunuh Shin Hyun Woo?” tanya Hyun Woo.
“Tidak! Aku tidak membunuhnya! Aku tidak bersalah!” teriak Ah Ran.
“CUKUP!” teriak Joo Seung. Joo Seung pun langsung mendekati mereka dan memeluk Ah Ran.
“Nam Joo Seung, apa yang kau lakukan disini!” teriak Hyun Woo.
“Haruskah kau melakukan ini? Seorang wanita yang pernah kau cintai telah menghancurkan tubuhnya untuk mendapatkan kebahagiaan ini. Apa alasanmu melakukan ini!” balas Joo Seung.
Joo Seung lantas mengajak Ah Ran pergi. Tepat saat itu, Julie datang dan meminta pertanggungjawaban Ah Ran atas kematian Sang Mo. Namun Ah Ran tidak mau disalahkan atas kematian Sang Mo. Julie lantas memperdengarkan rekaman suara Ah Ran yang diam2 direkam oleh Sang Mo. Dalam rekaman itu, Ah Ran mengaku hanya mencintai desain Sang Mo. Ah Ran pun semakin menangis.
“Jadi kau juga membunuh Jung Sang Mo? Berapa banyak rahasia yang aku tidak tahu?” tanya Hyun Woo.
Julie juga menunjukkan rekaman sebelum kecelakaan yang dialami Hyun Woo. Dalam rekaman itu, terlihat Ah Ran dan Hyun Woo yang berdebat soal Joo Seung. Joo Seung syok, begitupula dengan Ah Ran. Ah Ran bahkan sampai terduduk lemas.
Sementara itu di restoran, paman dan bibi Ah Ran masih menunggu Kyeong Ran. Karena Kyeong Ran tak kunjung datang, paman dan bibi Ah Ran memutuskan mencari Kyeong Ran diluar. Di luar, mereka bertabrakan dengan Kyeong Ran. Kyeong Ran menanyakan dimana lokasi acara pernikahannya, tapi paman dan bibi Ah Ran yang tidak tahu apa2 berkata itu adalah hotel tempat makan dan tidur bukan tempat untuk menikah.
“Joo Ah Ran, kenapa kau melakukan itu pada Shin Hyun Woo? Setelah melakukan itu pada suamimu, kau juga mengusir mertuamu ke jalanan? Apa kau tidak takut hukuman Tuhan! Kau sangat kejam!” teriak Presdir Shin.
Tapi Ah Ran malah marah2 dan menuduh Presdir Shin yang melakukan semua itu.
Jae Hee datang. Joo Seung melarang Jae Hee bicara, tapi Jae Hee tidak peduli. Jae Hee pun membeberkan kejahatan Ah Ran pada Hyun Woo. Jae Hee berkata bahwa Ah Ran melarangnya memberikan pengobatan pada Hyun Woo. Ia juga berkata melihat Ah Ran menyiram tangan Hyun Woo dengan air panas.
Jae Hee juga berkata, setelah sadar Hyun Woo memilih bersembunyi untuk membalaskan dendam pada istrinya. Jae Hee bilang bahwa Ah Ran sudah membunuh jiwa suaminya.
“Itu tidak benar. Mereka menjebakku. Kita tidak butuh upacara pernikahan. Ayo kita pergi dan memulai hidup yang baru sesuai rencana. Aku sangat mencintaimu. Bukankah kau juga mencintaiku? Ayo kita pergi!” rengek Ah Ran.
“Kau sudah menghancurkan kehidupan seseorang! Tapi demi kebahagiaanmu, kau masih bisa berdiri di sini? Kau ini sangat konyol dan memalukan! Aku pastikan kau akan mengakui semua kejahatanmu! Sampai kau mati, kau akan membayar kejahatanmu!” jawab Hyun Woo.
Ah Ran terkejut, siapa kau?
“Kau masih tidak sadar? Orang yang kau bunuh, suamimu Shin Hyun Woo.” Jawab Hyun Woo.
Ah Ran syok. Seketika, ia langsung teringat pernikahannya dengan Hyun Woo dulu. Ia juga ingat saat dirinya bulan madu dengan Hyun Woo. Ia ingat pertengkarannya dengan Hyun Woo di mobil sebelum kecelakaan itu. Ia ingat saat menyiram tangan Hyun Woo dengan air panas. Ia ingat saat mendorong Hyun Woo dari kursi roda. Terakhir, ia ingat saat mengeset kebakaran di villa itu.
Layar kemudian menampilkan saat Hyun Woo baru saja selesai menjalani operasi plastic. Ah Ran syok, tangisnya seketika pecah. Hyun Woo juga menangis.
BERSAMBUNG………