• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 7 Part 4

Sebelumnya...


Paginya, Song Yi kembali diinterogasi Chi Gwang dan Young Koon.

Song Yi : Dia memberikan arahan cara mengelola perusahaan. Juga cara mengembangkan bisnis, mencuci uang, jumlah pegawai yang harus kuserahkan kepada polisi. Semuanya.

Chi Gwang : Siapa dia?

Song Yi : Aku tidak tahu. Sesekali dia menghubungiku lewat pesan spam.


Song Yi menunjukkan ponselnya.

Song Yi : "Lima mawar Sharon" berarti aku harus meneleponnya. Dia menunjuk suatu bilik telepon, lalu aku harus menghubungi nomor ini. Kalau ini, kata sandinya 84525. Setelah itu, aku terhubung pesan suara dan mendengar arahannya. "Kembangkan bisnismu." "Kurangi jumlahnya." "Sementara jangan menarik perhatian."

Young Koon : Di mana bilik teleponnya? Akan kami hubungi.

Song Yi : Pesan suaranya otomatis terhapus. Nomornya selalu berubah-ubah.


Chi Gwang : Jika dia tahu kau membocorkan informasi ini, dia tidak akan sekadar memberimu peringatan.

Song Yi : Aku muak hidup dengan rasa bersalah dan bersembunyi. Jika melawan, tidak terlalu menakutkan.

Chi Gwang : Keputusanmu benar. Jika dia mengirim pesan lagi, kabari kami.


Diluar, Soo Yeon dan Tae Joo melihat interogasi itu. Soo Yeon bilang, kasusnya semakin rumit.

Tae Joo : Tidak apa-apa. Makin rumit, makin sedikit daftar tersangka.


Usai menginterogasi Song Yi, tim investigasi korupsi kembali rapat.

Young Koon : Bisnis jaringan Hong Sung Jin dipimpin adiknya, Hong Ki Jin. Geng Samsun diwariskan ke kaki tangannya, Park Jung Geun. Grup Jung Woo Young diwariskan ke sekretarisnya, Hwang Jae Pil. Semuanya diwariskan ke anggota keluarga atau bawahan.

Soo Yeon : Dan mereka memimpin grup itu diam-diam?

Young Koon : Mereka dikabari soal investigasi dan berusaha menjalankan secara legal. Jika keterangan Baek Song Yi benar...

Chi Gwang : Seseorang mengelola grup-grup itu setelah mengambil alihnya.


Tae Joo masuk ke mobilnya. Young Koon menyusul Tae Joo. Ia masuk ke mobil Tae Joo saat Jae Sik mau menjalankan mobilnya.

Young Koon : CCTV di tempat parkir sudah kucek. Pengacara Han, kau mengancam Baek Song Yi, ya?

Tae Joo : Aku?

Young Koon : Tepatnya, Hong Jae Sik.

Jae Sik sewot, Bicara apa kau!

Young Koon : Pengacara Han mengemudi sendiri hari itu. Bolehkah kulacak rutemu?

Tae Joo : Tidak, itu tidak perlu. Itu perbuatan kami.

Jae Sik : Pengacara Han.

Tae Joo : Tidak apa. Young Koon tidak akan melaporkanku ke polisi. Toh di sana tidak ada yang bisa dipercaya.

Young Koon : Perlukah melakukannya? Dia sudah sedih karena merasa bersalah atas kematian kakaknya. Membujuknya untuk bicara saja cukup.


Tae Joo memutar2 cincinnya.

Tae Joo : Jariku sakit sekali belakangan ini. Tidak ada waktu mempertimbangkan segala opsi.

Young Koon : Kim Jae Myung akan dibebaskan secara bersyarat. Kemarin aku menjadi panelis sidangnya.

Tae Joo : Kau menyetujui pembebasannya?


Young Koon : Akan kupantau dan kutangkap dia jika melanggar hukum. Tidak ada waktu menambah masalah. Aku tidak sabar lagi.

Young Koon turun dari mobil Tae Joo dan beranjak masuk ke dalam.

Jae Sik : Aku tidak akan dipenjara, bukan?

Tae Joo : Tidak, kali ini kau tidak akan dipenjara.

*Jadi pria 'tak berwajah' yang mengancam Song Yi si Jae Sik toh.. tujuannya biar Song Yi buka mulut.. dan cara Tae Joo berhasil.. Song Yi buka mulut soal si polisi korup yang menghubunginya tengah malam lewat ponsel kakaknya...


Chi Gwang memperhatikan papan investigasi sambil berpikir.

Tak lama kemudian, dia menghubungi Soo Yeon dan mendekati papan investigasi.

Chi Gwang : Jo Soo Yeon-ssi, aku akan mengirim satu rekam medis. Tolong cek.

Chi Gwang lalu menatap foto2 jasad yang belum teridentifikasi.


Young Koon kini duduk di apartemennya. Dia menenangkan dirinya sejenak. Setelahnya, dia pergi lagi.


Di depan mobil, dia bertemu Chi Gwang yang sudah menunggunya. Mereka lantas masuk ke mobil.

Young Koon : Bukankah kau menentang pembebasan bersyaratnya?

Chi Gwang : Aku mencemaskan kalian berdua.


Jae Myung akhirnya bebas. Begitu keluar, dia melihat Jin Woo datang menjemputnya.

Jin Woo memberinya tahu, serta menunjukkan ponselnya.

Jin Woo : Dunia sudah berubah drastis. Kini juga ada ponsel pintar. Lihat ini? Jika tombolnya ditekan, bisa mendeteksi sidik jari.

Jae Myung : Setiap hari itu ada di TV.

Jin Woo : Maka aku tidak perlu menjelaskan. Lihat peta ini. Tunjukkan lokasi catatan itu.


Tak lama, Chi Gwang dan Young Koon datang.

Jin Woo merepet melihat mereka. Chi Gwang menarik Jin Woo dan mengajaknya pergi agar Jae Myung dan Young Koon bisa bicara.


Jae Myung dan Young Koon saling bertatapan. Young Koon kemudian bertanya.

Young Koon : Aku tidak akan bertanya soal Ibu. Toh aku tidak memercayaimu. Tapi tolong jawab jujur satu pertanyaan ini. Benarkah kau menyelidiki para polisi korup?

Jae Myung melirik Chi Gwang dan Jin Woo yang menunggunya di mobil.

Jae Myung : Tidak. Semua itu bohong.


Young Koon memberikan ponselnya pada Jae Myung.

Young Koon : Kepemilikannya atas namaku. Pakailah. Nomorku tersimpan di situ. Jangan pakai ponsel tua itu.

Young Koon beranjak ke mobil.

Jae Myung diam saja. Young Koon membuka pintu mobil dan menatap ayahnya.

Young Koon : Tidak ikut!


Jin Woo turun dari mobilnya. Jae Myung pun mengembalikan ponsel Jin Woo.

Jae Myung : Nanti kita lanjutkan. Sekarang aku harus bersama putraku.

Jin Woo : Baiklah. Padahal ini masih mahal saat kubeli.

Young Koon lantas membawa ayahnya pulang.


Sampai di rumah, Jae Myung melihat sekeliling rumahnya.

Jae Myung : Rumah ini masih sama. Sudah kuserahkan kepadamu. Kenapa tidak dijual?

Young Koon : Aku khawatir akan melupakan semuanya jika pindah. Aku harus berangkat kerja. Istirahatlah. Keluarkan barangmu. Ada makanan di kulkas. Makanlah sesukamu. Tidak perlu berterima kasih. Aku di dekatmu untuk memantaumu.

Jae Myung : Catatan suap Muil... Belum ada padaku. Akan kuserahkan setelah kutemukan.

Young Koon beranjak pergi.


Young Koon tiba di ruangannya dan hanya mendapati Soo Yeon disana.

Young Koon : Dimana Pak Do?

Soo Yeon : Dia belum datang.

Young Koon menatap salah satu foto korban yang berhasil diidentifikasi.

Soo Yeon : Itu mayat kedua berhasil diidentifikasi semalam. Ingat mayat yang semua jarinya utuh? Dia polisi yang hilang pada tahun 2004.


Young Koon terkejut dan langsung membuka lacinya. Dia mengambil foto polisi yang hilang itu dari sana.

Young Koon : Jang Hyung Koo.

Soo Yeon : Benar. Dia hilang sebelum pensiun.


Jae Myung keluar dari kamar mandi sambil membawa sebuah kotak yang entah isinya apa.


Chi Gwang sendiri berdiri di depan apartemen Young Koon.


Young Koon langsung berlari setelah melihat foto Pak Jang.

Soo Yeon melirik foto yang dilemparkan Young Koon ke meja.

Foto itu adalah foto tim investigasi Chi Gwang dulu.

Di dalam foto itu, ada Hae Ryong, Si Young, Chi Gwang, Pak Jang dan Jae Myung.


Chi Gwang masih berdiri di depan apartemen Young Koon.

Bersambung.....

Next ep, Jae Myung ditemukan tewas di kamar mandi. Young Koon membayangkan Chi Gwang pelakunya.

The Promise Ep 62 Part 2

Sebelumnya...


Di ruangannya, Hwi Kyung mencoba menghubungi Na Yeon. Ia kaget, sekaligus bingung dan heran Na Yeon tak bisa dihubungi.

Tae Joon kemudian datang dan Hwi Kyung langsung menyuruhnya duduk.


Hwi Kyung : Kang Timjang, kau tahu kami tidak punya waktu untuk disia-siakan memutuskan hidangan utama. Kita harus memilih hidangan utama untuk AP dan mendapatkan perhatian publik dan bergegas dengan perekrutan cabang.

Tae Joon : Bahkan jika itu membutuhkan sedikit lebih banyak waktu, satu-satunya cara untuk mencegah kegagalan adalah mempersiapkan secara menyeluruh.

Hwi Kyung : Kang Tae Joon, kau tidak mencoba mengulur waktu, kan?

Tae Joon : Aku janji aku tidak akan menggunakan trik kotor. Semakin kau terburu-buru, semakin aku akan berhenti, jadi kita bisa menyelesaikan apa yang perlu kita lakukan.

Hwi Kyung : Baik. Jika kau menghalangiku untuk alasan logis, aku bisa menerimanya. Namun aku tidak akan membiarkan kau menghalangi sesuatu.

Tae Joon : Aku tidak mengerti.

Hwi Kyung : Kau tahu di mana Bu Baek berada sekarang?

Tae Joon : Mengapa kau bertanya padaku?

Hwi Kyung : Aku pikir kau mungkin tahu.


Tae Joon : Aku tidak tahu.

Hwi Kyung : Baik. Kau boleh pergi.

Tapi sebelum Tae Joon pergi, Hwi Kyung minta Tae Joon tidak menyakiti Se Jin.

Hwi Kyung : Kita memiliki hubungan keluarga yang rumit, jadi Se Jin dan aku, kami memiliki banyak luka. Bersikap baiklah padanya.

Tae Joon : Aku mengerti.


Mal Sook ke ruangan tim AP. Tae Joon kaget melihat Mal Sook. Mal Sook kesal melihat Tae Joon.

Tuan Bae menghampiri Mal Sook. Mal Sook bilang, dia datang untuk Na Yeon.

Tuan Bae : Bu Baek tidak masuk hari ini.

Mal Sook cemas, ia takut Na Yeon sakit. Tuan Bae berkata, ia tidak tahu soal itu.

Mal Sook mengerti dan mau pergi. Tapi Tae Joon menghampirinya dan mengajaknya bicara. Mal Sook menolaknya dengan ketus, tapi ia bilang itu berhubungan dengan Na Yeon.


Mal Sook tersedak mendengar kata2 Tae Joon.

Tae Joon : Kau mengenal Na Yeon lebih baik. Kau tidak pernah curiga kalau Bu Baek kemungkinan Na Yeon?

Kesal, Mal Sook pun menyiram Tae Joon dengan air.

Mal Sook : Kau gila! Kau tidak melihat bagaimana Na Yeon meninggal? Kau yang membunuh Na Yeon. Dan Bu Baek memiliki ibu, ibunya bilang dia tidak punya saudara kembar!

Mal Sook mau pergi, tapi Tae Joon mengaku, melihat Na Yeon dalam diri Do Hee.

Mal Sook : Setelah membunuh Na Yeon dan Sae Byeol, kau akhirnya merasa kehilangan. Pergilah ke dokter dan jangan ganggu Bu Baek yang malang!

Mal Sook beranjak pergi.

Tae Joon kesal dan merasa kalut sekarang.


Di kamar Do Hee, Na Yeon melihat hasil tes DNA nya dengan Do Hee, serta foto Sae Byeol. Setelah itu, ia memasukkan keduanya ke dalam tas.

Lalu ia mengambil kotak pensilnya. Ponselnya kemudian berdering. Telepon dari Hwi Kyung. Na Yeon pun mematikan ponselnya.


Di kantor, Hwi Kyung resah karena Na Yeon tak bisa dihubungi. Ia pun meninggalkan pesan suara dan mengancam, akan berlari ke rumah Do Hee jika Na Yeon masih tak bisa dihubungi.


Na Yeon melihat jam tangannya. Setelah itu, ia memasukkan jam tangannya ke tasnya dan melihat foto Do Hee.

Na Yeon : Aku minta maaf karena pergi tanpa melakukan apapun untukmu tapi jangan cemaskan aku. Aku akan melakukan yang terbaik untukmu.

Na Yeon menghapus tangisnya dan meletakkan kembalii foto itu di rak.


Sung Joo keluar dari ruangan dokter sambil menangis.

Dokter mengatakan, kalau Do Hee hanya punya waktu beberapa bulan.

"Kau mungkin kehilangan Do Hee, tapi dia meninggalkan Do Hee yang lain, Do Hee yang sehat sebagai hadiah." ucap dokter.


Dong Jin menghubungi Sung Joo.

Dong Jin tanya, kenapa Na Yeon tak bisa dihubungi.

Dong Jin : Dia bahkan tidak masuk kerja. Hwi Kyung menghubungiku. Apa yang terjadi?

Sung Joo : Uri Do Hee meninggalkan ponselnya di rumah. Dia bilang dia akan menemui seseorang. Jangan cemaskan dia.

Sung Joo memutus panggilannya dan kembali menangis.


Ponsel Dong Jin berdering. Telepon dari Young Sook. Young Sook kaget yang ia hubungi Dong Jin. Ia mengaku, mau menghubungi Na Yeon.

Dong Jin : Kudengar ponsel Do Hee tertinggal di rumah. Kau bisa meninggalkan pesan kalau mau.

Young Sook : Bukan apa-apa. Aku hanya merasa bosan jadi aku mau minta Do Hee ke rumahku kalau dia tidak sibuk.

Dong Jin : Keluarlah. Cuacanya bagus. Jangan berdiam saja di rumah.


Na Yeon pergi dari rumah Do Hee.

Tak lama setelah Na Yeon pergi, Sung Joo pulang dan tidak melihat Na Yeon padahal Na Yeon belum jauh.


Eun Bong mengikuti Na Yeon diam2. Dia sudah menunggu Na Yeon di dekat rumah Do Hee sejak tadi.


Sung Joo masuk kamar Do Hee dan menemukan surat Na Yeon.

Na Yeon : Aku berterima kasih pada Do Hee. Aku menerima banyak cinta yang tidak pernah aku dapatkan. Tapi aku malah berakhir menyakitimu. Kau pikir aku Do Hee dan aku tidak berani memberitahumu kalau aku bukan dia. Lalu aku, mulai serakah. Ingin hidup sebagai Do Hee dan tidak ingin memberitahukan pada siapapun kalau aku bukan dia.


Sung Joo mengejar Na Yeon.

Sung Joo : Do Hee-ya!

Sung Joo berlari di jalanan tanpa alas kaki yang benar.

Sung Joo terus berlari. Di persimpangan jalanan, sandalnya terlepas.

Na Yeon berdiri di halte. Tak lama kemudian, ia kaget melihat Sung Joo menyusulnya.

Sung Joo lantas memeluk Na Yeon. Setelah itu, ia melepas pelukannya dan menatap Na Yeon.

Sung Joo : Jigeum sungan buteo, neon nae ddal Do Hee-ya. Kau tidak akan menjadi penipu lagi. Kau putri kandungku. Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi. Kau putriku seumur hidup. Kau mengerti?

Sung Joo kembali memeluk Na Yeon. Tangis Na Yeon langsung pecah.


Eun Bong yang melihat itu, bersyukur Na Yeon masih hidup.


Se Gwang ke restoran Mal Sook saat Geum Bong lagi beres2. Takut Se Gwang diapa2in ibunya, Geum Bong pun menyuruh Se Gwang pergi.

"Bong-ah, kita bukan Romeo dan Juliet tapi kenapa kita berakhir seperti ini?"

Se Gwang lalu memeluk Geum Bong.

Tak lama, Mal Sook pulang. Ia langsung mengambil sapu dan memukul Se Gwang.

Geum Bong yang berusaha menengahi malah kena pukul. Se Gwang pun langsung menjauhkan Geum Bong dari sapu dan memeluknya. Mal Sook makin marah. Se Gwang kemudian membawa Geum Bong lari.


Dong Jin menemani Young Sook jalan2 ke taman.

Namun ia terkejut dan merasa aneh saat Young Sook memanggilnya 'Oppa'.


Na Yeon sudah kembali ke rumah Do Hee. Ia duduk di kamar Do Hee dan menjawab telepon Tae Joon dengan tatapan kosong.

Tae Joon : Akhirnya kau menjawabnya , Bu Baek.

Na Yeon : Ada apa?

Tae Joon : Bisa kita bertemu? Ada yang mau kuceritakan padamu.

Tapi Na Yeon menolak. Ia bilang tidak seharusnya mereka bertemu. Tae Joon memaksa.


Na Yeon akhirnya keluar tapi diluar, dia ketemu Hwi Kyung.

Hwi Kyung memarahi Na Yeon yang tidak bisa dihubungi seharian.

Na Yeon : Mianhaeyo, ada masalah?


Singkat cerita, mereka ribut gaes... Hwi Kyung marah karena Na Yeon bersikap dingin padanya tapi bersikap hangat pada Na Yeon. Hwi Kyung yakin, ada sesuatu antara Na Yeon dan Hwi Kyung. Na Yeon yang malas meladeni Hwi Kyung beranjak pergi, tapi Hwi Kyung menariknya dan menciumnya. Na Yeon terkejut Hwi Kyung menciumnya.

Dari kejauhan, di mobilnya, Tae Joon terkejut melihat mereka berciuman.

Bersambung....