• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 72 Part 2

Sebelumnya...


Se Jin menemui ayahnya di kantor. Kyung Wan terkejut Se Jin datang dan tanya, alasan Se Jin mengunjunginya.

Se Jin : Ayah melarangku berdiam di rumah, menyuruhku pergi keluar dan makan diluar. Ayah punya waktu kencan denganku?

Kyung Wan : Bagaimana Tae Joon?

Se Jin : Kami perlu waktu sendiri-sendiri untuk menjaga sesuatu. Aku ingin makan malam dengan ayah malam ini. Aku akan menikmati hariku dengan gembira. Ayo pergi. Apa yang ayah suka? Ayah yang pilih.

Se Jin lalu merangkul ayahnya. Sang ayah tertawa melihat kelakuan Se Jin.


Se Jin dan Kyung Wan makan di restoran tertutup. Kyung Wan menatap Se Jin.

Kyung Wan : Kau kecewa denganku, kan? Itu bukan karena aku tidak menyayangimu.

Se Jin : Ayah tidak perlu menjelaskannya. Aku sudah tahu. Semuanya akan menjadi tenang setelah pernikahan paman.

Kyung Wan : Aku akan membiarkanmu kembali.

Se Jin : Appa, aku punya banyak ucapan terima kasih dan permintaan maaf yang ingin aku katakan. Ayah tahu kan, aku paling mencintai ayah.

Kyung Wan : Jika Tae Joon disini, dia akan sedih.

Se Jin : Aku mungkin sangat mencintainya tapi ayah yang pertama. Bahkan saat aku tua dan menjadi seorang nenek, aku masih ingin menjadi gadis kecilmu yang selalu membuatmu khawatir. Dengan begitu, ayah tidak akan pernah meninggalkanku.


Sementara itu, Tae Joon menunggu Se Jin di restoran. Karena Se Jin tak kunjung datang, Tae Joon menghubungi Se Jin tapi tidak dijawab.


Tae Joon lalu pulang. Kyung Wan heran melihat Tae Joon pulang tanpa Se Jin. Tae Joon berkata, dia berencana makan malam dengan Se Jin tapi Se Jin tidak datang.

Kyung Wan : Dia makan malam denganku, lalu dia bilang akan pergi menemuimu.

Yoo Kyung keluar. Mendengar Se Jin hilang, ia panic dan menyuruh Tae Joon menelpon Se Jin.

Kyung Wan : Mungkin dia pergi menemui temannya.

Yoo Kyung : Kau pikir dia Tae Joon yang suka menemui teman!

Tae Joon menghubungi Se Jin lagi tapi masih tidak dijawab.

Tae Joon : Dia tidak menjawab. Jangan cemas. Akan kuhubungi lagi dia.

Tae Joon naik ke atas.

Kyung Wan pun minta Yoo Kyung tidak cemas dan masuk ke kamar.


Di kamar, Tae Joon kembali menghubungi Se Jin tapi masih tidak dijawab. Yoo Kyung masuk ke kamar Se Jin dan minta Tae Joon mencari Se Jin. Tapi tiba2, ponsel Tae Joon berdering.

Yoo Kyung : Apa itu Se Jin?


Se Jin minum2 di warung tenda. Dia sudah menghabiskan dua botol soju. Tae Joon kemudian datang. Se Jin senang melihat Tae Joon.

Tae Joon : Kenapa kau minum banyak?

Se Jin : Tae Joon-ssi, kau tahu? Suara paling indah di dunia ini adalah omelanmu. Ketika kau marah artinya kau mencemaskanku.

Tae Joon : Apa yang terjadi?

Se Jin : Kang Tae Joon, kau tidak akan berada di pihakku. Berapa banyak orang yang ketakutan karena menyimpan rahasia? Takut rahasianya terbongkar dan berkhayal apa yang akan terjadi setelahnya.

Tae Joon : Kau biasanya tidak begini. Kau tidak punya rahasia.


Se Jin : Dua pria yang paling aku cintai di dunia ini adalah kau dan ayahku. Kalian berdua mungkin akan pergi meninggalkanku.

Tae Joon : Kenapa bilang begitu? Seluruh dunia tahu ayahmu menyayangimu.

Se Jin : Dia menyayangiku sekarang tapi aku punya rahasia juga. Ketika aku di usia 12 tahun, aku mengunjungi kakek dan melihat sesuatu yang tidak seharusnya kulihat di tasnya. Hasi tes DNA aku dan ayahku. Disana tertulis, tidak berhubungan.

Tae Joon kaget, apa maksudmu?

Se Jin : Aku bukan putri kandung ayahku. Aku rasa, ibuku hamil sebelum menikah dengan ayah. Dan kakekku curiga dan melakukan tes DNA antara aku dan ayahku. Dan kertas itu.... aku meroboknya dan menguburnya. Aku ingin mengubur rahasia ini selamanya tapi nenekku mengatakannya hari ini. Aku rasa dia tahu. Sekarang dia terkena demensia, jadi dia tidak bisa mengontrol dirinya. Tapi dia melindungiku sepanjang tahun. Ibuku bilang nenek bicara omong kosong karena demensia.

Tae Joon terhenyak.


Se Jin : Bukankah aku pernah bilang? Tidak ada rahasia yang bertahan selamanya di dunia ini. Ketika rahasiaku terbongkar, ayahku akan meninggalkanku. Satu per satu orang yang kucintai akan meninggalkanku. Dan orang selanjutnya yang akan meninggalkanku adalah kau, Kang Tae Joon. Apakah kau benar-benar milikku?

Se Jin menuangkan soju ke gelas dan memberinya ke Tae Joon.

Se Jin : Aku pikir kau mungkin akan meninggalkanku juga.

Se Jin lalu mulai menangis kencang.


Yoo Kyung minum sendirian di dapurnya.


Se Jin sudah tertidur. Tae Joon menatap dan mengelus Se Jin.


Lalu kemudian, Tae Joon beranjak ke mejanya dan merobek surat perceraiannya.

Setelah itu, dia mengirimkan pesan ke Na Yeon.


Na Yeon sendiri masih terjaga. Dia duduk di mejanya dan membaca pesan Tae Joon. Tae Joon minta maaf karena tidak bisa menepati janjinya ke Na Yeon untuk menceraikan Se Jin.


Young Sook menghubungi Dong Jin, sambil nangis-nangis.

Young Sook cerita, kalau ia takut pada dirinya. Ia bilang, ia mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan pada Yoo Kyung hari ini. Ia juga bilang takut Yoo Kyung akan mengusirnya.

Dong Jin menenangkan Young Sook. Ia bilang, Young Sook punya dia dan Hwi Kyung yang akan melindunginya.


Sung Joo kemudian masuk dan menatap Dong Jin yang bicara dengan Young Sook dengan sorot mata sedih.

Dong Jin menyudahi pembicaraannya setelah berjanji akan melindungi Young Sook.

Melihat Sung Joo, Dong Jin kaget.

Dong Jin : Kapan kau datang?

Sung Joo : Aku tidak terbiasa melihat tingkahmu yang begitu memedulikannya. Berhati-hatilah. Dia akan menjadi besanmu. Jika orang lain melihatnya, mereka akan curiga.

Dong Jin : Dia sakit.

Sung Joo : Aku iri dengan wanita penyakitan itu. Jika aku mengidap penyakit yang sama, apa kau juga akan memedulikanku?

Dong Jin : Ada apa denganmu?

Sung Joo : Aku juga wanita tapi pernahkah aku menjadi salah satu bagianmu? Kita tidur di kamar terpisah dan aku tidak pernah menjadi wanita atau bahkan istri untukmu. Aku ibunya Do Hee. Apa aku tidak pantas mendapatkannya?


Dong Jin tiba2 meledak.

Dong Jin : Aku sudah melakukan yang terbaik. Aku berusaha bertahan. Kau pikir kau punya hak mengatakan itu? Aku menyimpannya. Demi Do Hee. Aku menyimpannya semampuku dan melakukan yang terbaik.

Sung Joo : Apa maksudmu?

Dong Jin lantas mengambil amplop di lacinya dan memberinya pada Sung Joo.


Sung Joo membuka amplop itu. Isinya, hasil tes DNA Dong Jin dan Do Hee yang mengatakan mereka bukan ayah dan anak.

Ya, Dong Jin selama ini tahu Do Hee bukan putrinya. Sung Joo sontak kaget.


Bersambung.....

Omo,sy gak nyangka Se Jin selama ini tahu dia bukan putri Kyung Wan.....

Buat yang penasaran kapan Na Yeon tahu Kyung Wan ayahnya, nanti di epi 77... dan kapan Kyung Wan tahu Na Yeon putrinya? Di epi 80.....

The Promise Ep 72 Part 1

Sebelumnya...


Na Yeon keluar dari kamar Tae Joon dan Se Jin. Begitu keluar, ia mendapati Hwi Kyung sudah berdiri di depan kamar.

Hwi Kyung semula menatap tajam Na Yeon. Ia tanya, kenapa Na Yeon keluar dari kamar Tae Joon. Tapi kemudian, ia tersenyum dan berkata, kalau Na Yeon pasti berpikir kamar Tae Joon adalah kamarnya. Hwi Kyung lalu mengatakan, bahwa rumahnya memang agak sedikit membingungkan. Na Yeon diam saja. Hwi Kyung lalu mengajak Na Yeon turun dan memegang tangan Na Yeon.


Hwi Kyung mengantarkan Na Yeon keluar sambil memegang tangan Na Yeon. Hwi Kyung berkata, sinar bulannya bagus, begitu pula semilir angin. Semua bagus, kecuali satu hal.

Hwi Kyung kemudian menatap Na Yeon.

Hwi Kyung : Berpisah denganmu.

Itulah maksud Hwi Kyung.


Na Yeon yang menerima Hwi Kyung hanya untuk balas dendam, tidak bisa mengatakan apapun dan terlihat canggung. Na Yeon lantas pamit tapi Hwi Kyung minta izin memeluknya sebelum ia pergi. Na Yeon diam saja. Hwi Kyung pun memeluk Na Yeon.

Hwi Kyung : Ini sangat aneh. Kau orang yang sama tapi aku tidak tahu kenapa rasanya berbeda. Do Hee yang dulu berbeda dengan Do Hee yang sekarang. Baumu, suhu tubuhmu, matamu...


Na Yeon yang merasa tidak nyaman, berniat melepaskan pelukan Hwi Kyung tapi Hwi Kyung semakin erat memeluknya.

Hwi Kyung : Jangan marah dan dengarkan saja. Sejujurnya, aku menyukaimu yang sekarang, lebih daripada Do Hee yang dulu.


Na Yeon memejamkan matanya. Mungkin merasa bersalah pada Hwi Kyung... lalu Na Yeon membalas pelukan Hwi Kyung.


Tae Joon tiba2 muncul di belakang mereka. Ia tidak suka melihat Hwi Kyung memeluk Na Yeon.


Tae Joon lantas kembali ke kamarnya dan mendapati Se Jin sudah tidur lelap.

Tae Joon lalu duduk di tepi ranjang dan menatap lirih Se Jin yang sudah tertidur.


Paginya, Hwi Kyung ke ruang makan dan mendapati seluruh keluarganya sudah berkumpul disana.

Hwi Kyung : Aku orang terakhir?

Kyung Wan pun menyuruh Hwi Kyung duduk.

Begitu duduk, Young Sook menyuruh Hwi Kyung menetapkan tanggal pernikahan. Ia bilang lebih cepat lebih baik dan meminta Hwi Kyung bicara pada Do Hee agar pernikahannya diadakan bulan itu.

Hwi Kyung mengangguk.

Se Jin yang masih tidak setuju dengan pernikahan itu, bertanya, kenapa harus terburu-buru.

Yoo Kyung : Orang-orang akan berpikir dia hamil atau sesuatu.


Sontak Young Sook marah.

Young Sook : Do Hee bukan Se Jin!

Semua pun langsung diam.

*Wkwkwkwkwk.....


Se Jin mengambilkan jas Tae Joon di lemari.

Se Jin bilang, demensia sangat menakutkan.

Se Jin : Nenekku dulu tahu bagaimana mengendalikan diri.

Tae Joon : Ibumu tidak akan bisa menanganinya. Dia satu-satunya orang yang memprovokasi ibumu.

Tae Joon memakai jasnya dan mengajak Se Jin makan malam nanti. Tae Joon bilang, ingin memberitahu Se Jin sesuatu.

Se Jin : Kau ingin bilang apa?

Tae Joon : Nanti saja. Sampai nanti.


Di ruangannya, Tae Joon memegang papan namanya. Lalu dia menatap surat perceraian yang sudah ia setujui.


Kemudian, Tae Joon berdiri di atap gedung. Tak lama, Na Yeon datang.

Na Yeon : Sepertinya kau banyak pikiran. Jangan mencoba terlalu keras.

Tae Joon : Aku terjebak di tengah rawa. Aku bahkan tidak bisa bergerak.

Na Yeon : Jika aku tidak kembali, bukannya di rawa, kau akan berpikir kau hidup di surga.

Tae Joon : Bukan. Sejak aku terlibat dengan Se Jin di Amerika, aku sudah tahu aku terjebak. Kau tahu bagaimana rawa itu. Sekali masuk, kau akan sulit keluar. Kau sudah tahu juga bagaimana sakitnya dan kejamnya dicampakkan orang yang kau cintai. Hari ini.... aku akan mengatakannya pada Se Jin. Kau juga harus bersiap.

Tae Joon lalu pergi.

Na Yeon hanya diam dengan sorot mata sedih..


Sekarang, Na Yeon sudah kembali ke mejanya. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan jam nya, lalu mengingat pertemuannya pertama kali dengan Hwi Kyung di depan rumah Se Jin, saat mereka kecil dulu.


Setelah itu, Na Yeon ingat pertemuan pertamanya dengan Hwi Kyung di bandara, setelah mereka dewasa.


Terakhir, Na Yeon ingat saat Hwi Kyung memeluknya di kantor, saat ia menangis karena dituduh menyebarkan informasi perusahaan.


Na Yeon : Benar. Semakin kupikirkan, dari awal kita bertemu, kau selalu menjagaku. Meninggalkanmu sekarang mungkin hadiah pertama dan terakhir yang bisa kuberikan padamu.


Young Sook yang baru pulang membeli ginseng, berteriak meminta air pada pembantu tapi pembantunya gak datang2. Young Sook lantas masuk kamarnya dan terkejut melihat pembantunya mengepak barang2nya.

Young Sook marah.

Young Sook : Apa yang kau lakukan! Kau mengerikan! Bagaimana bisa kau masuk kamarku saat aku tidak ada dan menyentuh barang-barangku! Apa yang coba kau curi!

Pembantu menjelaskan, kalau Yoo Kyung lah yang menyuruhnya mengepak barang2 Young Sook karena Young Sook akan pindah besok.


Mendengar itu, Young Sook geram dan langsung mencari Yoo Kyung. Yoo Kyung lantas keluar dari kamarnya setelah mendengar ribut2.

Yoo Kyung : Cukup. Aku menyuruh pembantu melakukannya. Aku menemukan apartemen yang bagus untukmu jadi kau bisa pindah besok.

Young Sook : Siapa yang bilang! Siapa!

Yoo Kyung : Jangan keras kepala. Kau harus pindah setelah Hwi Kyung menikah. Kita tidak bisa hidup di rumah yang sama.

Young Sook : Dan kau mengepak pakaianku tanpa permisi dariku?

Yoo Kyung : Kau sudah kuperingatkan, jangan bawa Baek Do Hee ke rumah ini! Tapi kau mengabaikannya! Kau membiarkan anakmu menikah dengannya, dan yang paling penting, kau berencana membiarkannya tinggal dirumahku!

Young Sook : Ini rumahku! Apapun kata orang, ini rumahku!


Yoo Kyung : Kau benar-benar gila. Kemudian lagi, kenapa aku harus memberi penjelasan pada pasien demensia? Lagipula, jangan berpikir membawanya masuk ke rumah ini.

Yoo Kyung mau ke kamarnya. Kesal dikatai demensia, Young Sook menjambak Yoo Kyung.


Di kamarnya, Se Jin yang tengah berias, memikirkan Tae Joon yang mengajaknya makan malam. Ia penasaran apa yang mau dibilang Tae Joon.

Pembantu kemudian datang dan menyuruh Se Jin melihat keadaan dibawah. Se Jin langsung turun.


Yoo Kyung mendorong Young Sook. Kesal, Young Sook pun mengancam akan buka mulut.

Young Sook bilang, Yoo Kyung sudah berbohong selama ini.

Young Sook : Kau ingin aku menyuruh Kyung Wan melakukan tes DNA?

Yoo Kyung : Apa?

Young Sook : Haruskah kita mencari tahu siapa ayah kandung Se Jin?

Yoo Kyung sontak kaget.


Tepat saat itu, Se Jin turun dan mendengar semuanya. Se Jin pun langsung minta penjelasan ibunya. Dengan gugup, Yoo Kyung minta Se Jin tak mendengarkan

Young Sook karena Young Sook pasien demensia. Se Jin pun marah dan mengancam akan memasukkan Young Sook ke rumah sakit jika Young Sook terus begitu.

Young Sook pun takut. Penyakitnya mulai kambuh. Ia bingung apa yang ia katakan tadi dan berlari ke kamarnya.


Yoo Kyung menjelaskan ke Se Jin kalau ia tadi menyuruh Young Sook pindah tapi Young Sook marah dan mengatakan hal itu. Se Jin menatap tajam Yoo Kyung dan meminta Yoo Kyung menjaga Young Sook agar tidak kelewat batas. Se Jin kemudian pergi.


Setelah Se Jin pergi, Yoo Kyung ke kamar Young Sook. Ia mengamuk dan membanting barang2 Young Sook. Young Sook yang duduk di lantai tepi ranjang, ketakutan dan memohon-mohon agar Yoo Kyung berhenti menakutinya.


Yoo Kyung lantas kembali ke kamarnya. Ia bertanya-tanya, darimana Young Sook tahu Kyung Wan bukan ayah Se Jin.

*Omo, jadi Kyung Wan bukan ayah Se Jin?


Se Jin sendiri belum pergi ternyata. Ia masih di depan rumah dan di dalam mobilnya. Ia menangis.


Tae Joon menatap surat perceraiannya. Lalu ia memasukkan surat perceraiannya ke dalam amplop dan beranjak pergi membawa surat itu.


Hwi Kyung keluar dari ruangannya. Pak Bae, Pak Ko dan Soran langsung berdiri. Pak Bae tanya, kapan undangan pernikahan Hwi Kyung dan Na Yeon keluar.

Hwi Kyung : Segera.

Pak Koo : Jadi Bu Baek akan pindah ke rumahmu? Tapi ada banyak menantu disana. Itu tidak bagus. Kudengar, para menantu mendapat alergi saat mendengar kata mertua. Jadi artinya, kau harus bersikap ekstra baik kepadanya.

Hwi Kyung : Aku akan menyimpan nasihatmu dalam hatiku.


Hwi Kyung lantas mengajak Na Yeon pergi.

Ternyata Hwi Kyung mengajak Na Yeon ke butik. Ia tersenyum melihat Na Yeon yang terlihat cantik dalam balutan gaun pengantin. Sedang Na Yeon, hanya tersenyum tipis.


Geum Bong memutuskan Se Gwang. Geum Bong bilang ia tidak bisa bersama Se Gwang yang tidak punya pekerjaan tetap, tidak punya masa depan dan memiliki keluarga yang kacau.

Se Gwang : Bong-ah, bukankah kau sudah tahu itu saat kita bersama? Kita berjanji akan mengatasi semua itu dengan cinta.

Tapi Geum Bong kekeuh ingin putus.


Geum Bong lantas beranjak pergi tapi Se Gwang menahannya. Se Gwang janji akan berusaha lebih keras dan memberikan semua uang yang ia dapat pada Geum Bong. Ia juga janji akan memutuskan hubungan dengan Man Jung jika Man Jung alasannya.

Geum Bong pun akhirnya mengaku, bahwa ia memilih pria yang ditemuinya saat kencan buta waktu itu.


Geum Bong lantas menelpon pria itu dan menyuruhnya masuk. Pria itu masuk dan tersenyum, memamerkan bahwa Geum Bong memilihnya.


Geum Bong kemudian menggandeng pria itu dan menyatakan harapannya supaya Se Gwang bertemu dengan gadis yang baik dan memiliki kehidupan menyenangkan.

Geum Bong kemudian pergi.


Tapi sampai diluar, Geum Bong langsung melepaskan gandengannya dan meminta maaf sudah meminta pria itu melakukannya.

"Haruskah kau sejauh ini? Kau bisa mengalahkan kanker perut." tanya pria itu.

"Tidak. Akulah yang tahu seperti apa penyakitku." jawab Geum Bong, lalu pergi.


Geum Bong lantas menangis memikirkan penjelasan dokter.

"Kau harus diendoskopi. Jika kau tidak hamil, kering, mual dan pusing dapat berarti sesuatu yang serius."


Man Jung yang baru pulang mendapati Se Gwang tiduran dibawah selimut. Man Jung menarik selimut Se Gwang dan marah2 tapi melihat Se Gwang menangis, ia terdiam.

Man Jung : Kau menangis?

Se Gwang : Apakah ini terlihat seperti air mata bagimu? Ini bukan air mata. Mataku berkeringat. Berkeringat

Man Jung : Bangun.

Se Gwang : Tolong, tinggalkan aku sendiri!

Man Jung : Kau putus dengan Geum Bong?


Se Gwang : Ini salahmu! Geum Bong seperti itu karena hal yang sudah kau lakukan pada keluarganya!

Man Jung : Bangunlah dan sadarkan dirimu. Geum Bong bukan gadis kaya. Akan kuperkenalkan gadis kaya kepadamu.

Bersambung ke part 2....